BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

Efektivitas Massage Baby Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 3-4 Bulan Di BPS BUNDA Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI MELALUI PEMIJATAN

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. (Departemen Kesehatan, 2009). Di Indonesia tahun 2012 tercatat jumlah bayi

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aspek tumbuh kembang pada anak, dewasa ini adalah salah satu

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI USIA 1-6 BULAN DI POSYANDU DESA PESANTUNAN KECAMATAN WANASARI KABUPATEN BREBES

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

1

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. (expressive) sehingga memudahkan proses mempelajari hal-hal baru, dan dapat

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu

PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan lunak untuk. memperbaiki kerusakan yang dideritanya disebut menua aging

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK. Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 ( )

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia. menakutkan, tanpa sentuhan-sentuhan yang nyaman dan aman di

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik yang menjadi potensi dasar dan faktor lingkungan yang. hambatan pada tahap selanjutnya (Soetjiningsih, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. emosional serta perkembangan otaknya. Yaitu dengan cara berinteraksi secara

PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari empat kali,

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada usia sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

PENGARUH PIJAT BAYI BARU LAHIR TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT Dewi Afrita Sari 1,Misrawati 2,Agrina

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang berbeda menginformasikan bahwa terdapat hubungan yang. pada anak akan diikuti oleh gangguan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan anak dibawah lima tahun (Balita) merupakan bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai

Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012 ISSN PELATIHAN TERAPI PIJAT BAYI PADA ORANG TUA DI DESA PESAYANGAN UTARA, MARTAPURA

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BALITA USIA 0-2 TAHUN DI BPM Ny. N BANYUWANGI TAHUN 2015

The 7 th University Research Colloqium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

PENGARUH TEKNIK MARMET TERHADAP PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya

Pengaruh Penyuluhan Teknik Pijat Bayi Terhadap Pengetahuan Dan Keterampilan Pijat Bayi Pada Ibu Di Kelurahan Tanjung Karang Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan. Delapan puluh persen (80%) persalinan. merawat dan memandikan (Yulifah & Yuswanto, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. diastolik diatas 90 mmhg (Depkes, 2007).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan ke 8 tahap mulai bayi (0-18 bulan), toddler (1,5 3 tahun), anakanak

BAB I PENDAHULUAN. proses alami yang sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa (Nugroho,

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA

BAB I LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI

PENGARUH HEALTH EDUCATION

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN TERAPI BUNGA LAVENDER TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR NEONATUS DI POSYANDU MELATI MOJOROTO KEDIRI.

BAB 1 PENDAHULUAN. Seperti ketika didalam kandungan, gizi yang tinggi sangat diperlukan ketika anak

BAB I PENDAHULUAN. sepenuhnya mampu mengatasi setiap masalah kesehatan, terlebih dengan. semakin beranekaragamnya penyakit dan faktor-faktor yang

PENGARUH OLAH RAGA BAYI UNTUK PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS DI KELURAHAN MATARAM TIMUR KECAMATAN MATARAM KODYA MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berabad abad silam (Andrews dalam Sulung dkk, 2015). dapat meningkatkan berat badan bayi (Yuliana dkk, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan dan proses persalinan pada ibu primipara membutuhkan

EFEKTIVITAS ANTARA SENAM NIFAS VERSI A DAN SENAM NIFAS VERSI N TERHADAP KELANCARAN INVOLUSIO UTERI DI PUSKESMAS BINUANG TAHUN

Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Kader Posyandu Balita Melalui Praktek Pijat Bayi Menuju Balita Sehat

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP BERAT BADAN NEONATUS DINI DI RUMAH BERSALIN SEHAT NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang dari pada negara maju. Di antara banyak bentuk

BAB I PENDAHULUAN.

PENGARUH KOMBINASI PIJAT BAYI DENGAN MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP BERAT BADAN DAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. pada anak usia sekolah dasar (Soebroto, 2009). mulut adalah penyakit jaringan keras gigi (karies gigi) dan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB III METODE PENELITIAN. Desain dari penelitian ini adalah Pre Experimental dengan pendekatan one

BAB I PENDAHULUAN. mudah menderita kelainan gizi, Kejadian gizi kurang seperti fenomena gunung es

BAB I PENDAHULUAN. dengan masa nifas (Sulistyawati, 2009). Periode masa nifas meliputi masa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik, dan berkesinambungan. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bayi ada dua, yaitu faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik merupakan faktor bawaan yang diturunkan melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dan faktor lingkungan yang merupakan faktor di sekeliling bayi yang menentukan tercapai atau tidaknya potensi genetik. Banyak faktor yang menghambat perkembangan tersebut, sehingga bayi tidak dapat mencapai potensi genetik yang seharusnya, diantaranya adalah pemberian nutrisi dan stimulasi (massage bayi) (Sulung dan Gayatri, 2015). Sentuhan adalah bahasa pertama bagi ibu dan bayi. Sebagai alat komunikasi utama, sentuhan memainkan peran penting dalam pembentukan hubungan awal orangtua dan anak. Sentuhan dalam bentuk pijatan lembut mengungkapkan rasa kasih sayang ibu dan mampu memenuhi kebutuhan bayi akan kontak fisik. Setiap perubahan emosional menimbulkan reaksi otot, dengan mengurangi ketegangan otot, pijat bayi menenangkan emosi dan membantu meringankan beberapa trauma dan kecemasan yang berhubungan dengan masa kelahiran, lingkungan yang baru, dan masa penyapihan. Kulit memasok informasi terus-menerus ke sistem saraf pusat tentang lingkungan sekitar tubuh, melalui sentuhan kulit yang berdampak luar biasa pada perkembangan fisik, emosi, dan tumbuh kembang anak (Yuliana dkk, 2013). Dewasa ini, para ahli telah dapat membuktikan secara ilmiah tentang apa yang telah lama dikenal manusia, yaitu terapi sentuh dan pijat pada bayi mempunyai banyak manfaat terhadap perubahan fisiologis bayi apalagi dilakukan sendiri oleh ibu bayi. Ibu

adalah orang tua paling dekat dengan bayi, dimana pijatan ibu kepada bayinya adalah sapuan lembut pengikat jalinan kasih sayang. Jika stimulasi sering diberikan, maka hubungan kasih sayang ibu dan bayi secara timbal balik akan semakin kuat (Irva dkk, 2014). Pemijatan pada bayi akan merangsang nervus vagus, dimana saraf ini akan meningkatkan peristaltik usus sehingga pengosongan lambung meningkat dengan demikian akan merangsang nafsu makan bayi untuk makan lebih lahap dalam jumlah yang cukup. Selain itu nervus vagus juga dapat memacu produksi enzim pencernaan sehingga penyerapan makanan maksimal. Disisi lain pijat juga dapat memperlancar peredaran darah dan meningkatkan metabolisme sel, dari rangkaian tersebut berat badan bayi akan meningkat (Hady, 2014 ). Pijat bayi bermanfaat merangsang syaraf motorik, memperbaiki pola tidur, membantu pencernaan dan meningkatkan ketenangan emosional anak, selain menyehatkan tubuh dan otot-otot. Bayi yang dipijat dengan baik dan teratur dapat tumbuh lebih sehat dan berkembang lebih baik (Soetjiningsih, 2011). Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Sulung dkk. (2015) yang menyimpukan bahwa Kesimpulan dari penelitian ini adlah ada pengaruh massage baby terhadap peningkatan berat badan bayi usia 3-4 bulan di BPS BUNDA Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi Tahun 2014. Oleh karena itu teknik massage baby cukup efektif digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan berat badan bayi usia 3-4 bulan. Sebagian besar ibu yang telah melahirkan tidak tahu manfaat dan cara memijat bayinya. Penyebabnya karena tidak tahu manfaat dan cara melakukannya, dan juga takut terjadi masalah dengan bayinya jika salah memijat (Irva dkk, 2014). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan wawancara terhadap ibu-ibu posyandu Desa

Pesantun diketahui bahwa pemijatan terhadap bayi dilakukan apabila bayi mengalami demam, sakit, sering rewel, dan ketika tidak enak badan. Pemijatan bayi tidak dilakukan sendiri, namun dipercayakan kepada tukang pijat tradisional. Ibu-ibu di Desa Pesantun belum mengetahui manfaat pijat bayi secara klinis. Bayi umur 1-6 bulan di Desa Pesantun sebanyak 164 anak. Dari ketigapuluh anak tersebut rata-rata memiliki berat badan normal. Adapun alasan peneliti menggunakan objek penelitian bayi berumur 1-6 bulan adalah pada masa-masa tersebut adalah masa awal yang sangat penting untuk pertumbuhan fisik bayi. Menurut WHO, usia bayi pada beberapa bulan pertama kehidupannya yakni usia 1 sampai dengan 6 bulan merupakan tahap usia yang sangat penting bagi bayi, karena pada usia ini bayi memerlukan makanan yang bergizi tinggi untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal (Irva dkk, 2014). Hasil penelitian Sari (2012) menyimpulkan bahwa pijat bayi memiliki efektifitas yang besar dalam meningkatkan pertumbuhan (berat badan dan panjang badan) bayi usia 6 bulan. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 1-6 Bulan Di Posyandu Desa Pesantunan Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. B. Rumusan masalah Pijat bayi adalah terapi sentuhan yang dilakukan pada bayi, yang dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan, mempertahankan perasaan aman pada bayi dan dapat mempererat tali kasih orang tua dengan anak. Pijat bayi merupakan salah satu stimulus dari luar yang bermanfaat untuk meningkatkan berat badan bayi, dan juga berperan bagi pertumbuhan fisik dan perkembangan emosional

anak (Sulung dan Gayatri, 2015). Oleh karena itu, pijat bayi dapat meningkatkan berat badan bayi. Adapun alasan peneliti menggunakan objek penelitian bayi berumur 1-6 bulan adalah pada masa-masa tersebut adalah masa awal yang sangat penting untuk pertumbuhan fisik bayi. Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi usia 1-6 bulan di Posyandu Desa Pesantunan Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi usia 1-6 bulan di Posyandu Desa Pesantunan Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran karakteristik responden seperti umur bayi dan jenis kelamin bayi. D. Manfaat penelitian 1. Petugas Kesehatan Dapat dijadikan informasi bagi akademis/pendidik, maupun sumber pengetahuan tentang ilmu keperawatan khususnya tentang pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi sebagai bahan masukan.

2. Bagi peneliti selanjutnya Memberikan tambahan pengetahuan serta pengalaman baru mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap berat badan bayi usia 1-6 bulan. 3. Masyarakat/Orang tua bayi Memberikan pengetahuan mengenai pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi usia 1-6 bulan. pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut. E. Penelitian terkait 1. Irva dkk (2014) melakukan penelitian dengan judul pengaruh terapi pijat terhadap peningkatan berat badan bayi. Penelitian ini menggunakan metode Quasy Eksperiment dengan pre test dan post test control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik umur responden mayoritas berada pada usia 1 bulan dengan jumlah 16 bayi (47,1%) dan mayoritas berjenis kelamin laki-laki sebanyak 19 bayi (55,9%). Median berat badan bayi pada kelompok eksperimen setelah diberikan terapi pijat sebesar 5600 dan pada kelompok kontrol sebesar 4500 berdasarkan uji dari uji Mann-Whitney didapatkan p value sebesar 0,01 (p<0,05) sehingga pemberian terapi pijat berpengaruh terhadap peningkatan berat badan bayi. Berdasarkan uji Wilcoxon pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah pemberian terapi pijat didapatkan p value sebesar 0,000 (p<0,05) yang bermakna adanya peningkatan berat badan, peningkatan berat badan yang terjadi yaitu sebesar 700 gram selama 2 minggu pemijatan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Irva dkk (2014) adalah sama-sama menggunakan variabel terapi pijat dan

peningkatan berat badan. Sedangkan perbedaannya adalah penggunaan metode penelitian, penelitian ini menggunakan Quasy Experimental dengan pendekatan non randomized pre test-post test with control group design sedangkan penelitian Irva dkk (2014) menggunakan Kuasi Ekspeiment dengan pre test dan post test control group design. 2. Sulung dkk (2015) melakukan penelitian tentang Efektivitas Massage Baby Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 3-4 Bulan Di BPS BUNDA Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi Tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah Pre-Experimental Design. Dengan desain penelitian One Group Pretest- Posttest. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh massage baby terhadap peningkatan berat badan bayi usia 3-4 bulan di BPS BUNDA Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi Tahun 2014. Oleh karena itu teknik massage baby cukup efektif digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan berat badan bayi usia 3-4 bulan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Sulung dkk (2015) adalah sama-sama menggunakan variabel peningkatan berat badan bayi. Sedangkan perbedaannya adalah penggunaan metode penelitian, penelitian ini menggunakan Quasy Experimental dengan pendekatan non randomized pre testpost test with control group design sedangkan penelitian Sulung dkk (2015) menggunakan Pre-Experimental Design, dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest.. 3. Hady (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh pemijatan pada bayi terhadap peningkatan berat badan di wilayah kerja Puskesmas Weoe Kecamatan Wewiku Kabupaten Belu. Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Riset Eksperimental. Dari hasil uji paired sampel t-test pada kelompok perlakuan didapatkan nilai P=0,000 (α=0,05). Dari hasil uji paired sampel t-test pada

kelompok kontrol didapatkan nilai P=0,0517 > (α=0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Ada hubungan antara pemijatan dengan peningkatan berat badan bayi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Hady (2014) adalah samasama menggunakan variabel pemijatan bayi dan peningkatan berat badan bayi. Sedangkan perbedaannya adalah penggunaan metode penelitian, penelitian ini menggunakan Quasy Experimental dengan pendekatan non randomized pre testpost test with control group design sedangkan penelitian Hady (2014) Riset Eksperimental dengan uji paired sampel t-test. 4. Sari (2012) melakukan penelitian tentang efektifitas pijat bayi terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 6 bulan di Kelurahan Bintaro Jakarta. Metode penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pendekatan non randomized pre and post test with control group design. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pijat bayi memiliki efektifitas yang besar dalam meningkatkan pertumbuhan (berat badan dan panjang badan) bayi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Sari (2012) adalah sama-sama menggunakan variabel pijat bayi. Sedangkan perbedaannya adalah penggunaan metode penelitian, penelitian ini menggunakan Quasy Experimental dengan pendekatan non randomized pre test-post test with control group design sedangkan penelitian Sari (2012) menggunakan quasi eksperiment dengan pendekatan non randomized pre and post test with control group design. 5. Yuliana dkk (2013) melakukan penelitian tentang Perbedaan Berat Badan Bayi Usia 3-5 Bulan Yang Dipijat Dan Tidak Dipijat (Di Kelurahan Tawanganom Kecamatan Magetan Tahun 2013). Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan Quasy Experimental Design berupa Non equivalent control group design dengan populasi 20 bayi yang dipijat dan tidak dipijat. Hasil uji Independent T-Test p=0,000 (<

0,05), maka H0 ditolak (ada perbedaan berat badan bayi usia 3-5 bulan yang dipijat dan tidak dipijat). Kesimpulan ada perbedaan berat badan bayi usia 3-5 bulan yang dipijat dan tidak dipijat. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Yuliana dkk (2013) adalah sama-sama menggunakan variabel pijat bayi. Sedangkan perbedaannya adalah penggunaan metode penelitian, penelitian ini menggunakan Quasy Experimental dengan pendekatan non randomized pre test-post test with control group design sedangkan penelitian Yuliana dkk (2013) menggunakan Quasy Experimental Design berupa Non equivalent control group design. 6. Triyani (2015) melakukan penelitian tentang pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 1-3 bulan di wilayah kerja Puskesmas Susukan 2 Banjarnegara. Desain penelitian menggunakan Quasy Experimental dengan pendekatan non randomized pre test-post test with control group design. Penelitian Triyani (2015) menyimpulkan bahwa ada pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Triyani (2015 adalah sama-sama menggunakan variabel pijat bayi dan desain penelitian menggunakan Quasy Experimental dengan pendekatan non randomized pre test-post test with control group design. Sedangkan perbedaannya terletak pada penggunaan variabel berat badan bayi sedangkan penelitian Triyani (2015) menggunakan variabel kualitas tidur.