e-journal. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Mei 2017, Hal 26-31

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN HASIL JADI SULAM SISIR DENGAN MENGGUNAKAN BENANG WOOL, BENANG POLYESTER DAN BENANG NYLON PADA HIASAN DINDING

PENGARUH JENIS KAIN TERHADAP HASIL JADI BORDIR TIGA DIMENSI PADA HAIRPIECE

PEMBUATAN HIASAN TAS DENGAN TEKNIK BORDIR APLIKASI SERUNI TIGA DIMENSI DARI KAIN CHIFFON, ORGANDI DAN SATIN

PENGARUH INTERFACING TERHADAP HASIL KERUDUNG BORDIR. Sarifatul Fitriyah. Yuhri inang

PENGARUH UKURAN PANJANG LAJUR TERHADAP HASIL JADI RUFFLE

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 67-73

PENGARUH JENIS SETIK BORDIR TERHADAP HASIL JADI BORDIR KEBAYA MODIFIKASI PADA BAHAN TULLE

PERBEDAAN HASIL JADI LEKAPAN APLIKASI BUNGA PLEATS ANTARA KETIGA JENIS KAIN ORGANDI POLYESTER PADA KAFTAN

PEMETAAN BORDIR PADA BUSANA WANITA DITINJAU DARI DESAIN, TEKNIK DAN TERAPAN BORDIR PADA UKM BORDIR DI SIDOARJO

PENGARUH KETEBALAN KAIN TAFFETA TERHADAP HASIL JADI LENGAN BELIMBING (STARFRUIT SLEEVE) PADA BOLERO

Mega Citra Tiarasiwi Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH JUMLAH KAITAN BENANG KATUN TERHADAP HASIL JADI TUNISIAN CROCHET PADA CLUTCH BAG

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

PENGARUH JUMLAH LAPIS HEAD SLEEVE TERHADAP HASIL JADI CRATER SLEEVE PADA BLUS

PERBEDAAN LEBAR KAMPUH 1 CM, 2 CM DAN 3 CM UNTUK ISIAN SULAM USUS BERBAHAN SATIN PADA HASIL JADI CLUTCH BAG DENGAN MOTIF DEKORATIF

e-journal. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Agustus 2014, Hal 53-59

PENGARUH PANJANG FLOUNCE TERHADAP HASIL JADI CIRCLE FLOUNCE SKIRT ASYMMETRIC DENGAN MENGGUNAKAN HORSEHAIR

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 74-78

11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

e-journal. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013, Edisi Yudisium Periode Agustus 2013, Hal

PENGARUH PERBANDINGAN ASETON DENGAN AIR TERHADAP HASIL JADI CREPING PADA KAIN DENIM Ima Rachmawati

PENGARUH KAIN KANVAS TERHADAP HASIL JADI ORIGAMI TEKSTIL SEBAGAI AKSESORIS. Titing Wijayanti. Sri Achir

Santi Sri Wulandari Mahasiswa Program S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PERBEDAAN HASIL JADI TIE DYE KOMBINASI PEWARNAAN DENGAN AIRBRUSH PADA KAIN SIFON SUTRA DAN SATIN SUTRA

Fashion and Fashion Education Journal

Yuni Wulandari Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH NOMOR BENANG COTTON TERHADAP HASIL TATTING PADA KERUDUNG

PENGARUH PERBANDINGAN FOSFOR DAN RUBBER TERHADAP HASIL JADI SABLON GLOW IN THE DARK PADA GLOSSE SLEEVE BERBAHAN LYCRA

PEMBUATAN BLOUSE ORIGAMI BERBAHAN KAIN KATUN DENGAN MENERAPKAN 3 JENIS FUSIBLE INTERFACING

PENGARUH PERBANDINGAN TINTA SABLON RUBBER WHITE DAN FOAMING TERHADAP HASIL JADI HAND PAINTING PADA KAIN TAFFETA

PENGARUH PERBANDINGAN JARAK ANTAR RUFFLES TERHADAP HASIL MANIPULATING FABRIC HIGH MASSED RUFFLES PADA SARUNG BANTAL KURSI

PENGARUH KOMPOSISI WARNA (PAGODA RED, WINDSOR PURPLE, MADONNA BLUE) TERHADAP KUALITAS WARNA UNGU PURPLE PADA KAIN KATUN DENGAN TEKNIK TIE DYE

Wulan Cahyaningrum Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH JUMLAH HELAI BENANG KATUN TERHADAP HASIL JADI SULAMAN HARDANGER PADA BOLERO

e-journal. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2014, Hal

TEKNIK BORDIR SASAK. Oleh: Emy Budiastuti PT. Busana FT UNY

PENERAPAN BORDIR GRADASI WARNA DENGAN TEKNIK ESEK PADA CAPE

Widatun Nafila Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH JENIS BENANG RAJUT TERHADAP HASIL JADI TATTING PADA KERAH REBAH

PENGARUH PENGGUNAAN JENIS ALAT PENGGULUNG TERHADAP HASIL PENGERITINGAN RAMBUT DESAIN ANTARA ROTTO DAN MAGIC ROLLER

BAB III SURVEY LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. mendukung kegiatannya sehari-hari. Berbagai macam cara dilakukan untuk

PERBEDAAN JUMLAH MASSA MORDAN KAPUR TERHADAP PEWARNAAN KULIT KECAMBAH KACANG HIJAU PADA BAHAN SUTERA

PENGARUH MAKE UP KOREKTIF TERHADAP HASIL RIASAN PADA WAJAH BULAT DAN MATA SIPIT

PERBANDINGAN HASIL JADI VEST DENGAN KERAH SETALI ANTARA JENIS KETEBALAN LINING TAFFETA

PENGEMBANGAN BENTUK MOTIF BORDIR KERANCANG SISIK DENGAN SUMBER IDE GEOMETRIS

Irfatus Syahiroh Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PERAN TUTOR SEBAYA DALAM PELATIHAN LEKAPAN KAIN PADA BUSANA ANAK DI UPT PELATIHAN KERJA JOMBANG

ABSTRAK. Kata kunci : Peony, bunga, sulam, Cina, feminin. Universitas Kristen Maranatha

Setia Rochmawati Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Kata Kunci: Kontribusi, Dasar Desain, Pembuatan Sulaman Fantasi, Sarung Bantal Kursi, Mata Pelajaran Pembuatan Hiasan.

PENGARUH TINGGI KERUCUT TERHADAP HASIL JADI KERUCUT PADA CAPE

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABI FASHION ORNAMENT

Ninik Kholifah Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Anneke Endang K Pembimbing PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

PERBEDAAN PENGGUNAAN MESIN HIGH SPEED DAN MESIN MANUAL PADA PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN KERAH KEMEJA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nako terdiri dari 7 orang pengrajin kemudian kelompok ketiga diketuai oleh Ibu

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

HUBUNGAN PENGETAHUAN MENGHIAS BUSANA DENGAN HASIL BELAJAR HIASAN SULAM PITA SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK PENCAWAN MEDAN

Vionita Adhelya Aliem Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

STUDI KOMPARASI HASIL JADI BLUS BATWING SLEEVE WITH GATHERED BODICE MENGGUNAKAN KAIN SIFON SUTERA DAN SATIN SUTERA

PENGEMBANGAN KONSTRUKSI POLA LENGAN BIDADARI DENGAN SISTEM DJUMIAH

BAGIAN X SEMOK A. Semok Inggris B. Semok Belanda

PERBEDAAN HASIL KETEPATAN UKURAN BLUS LURIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN TEKNIK RELAXING DAN TOLERANSI UKURAN

PERBANDINGAN HASIL PAES TATA RIAS PENGANTIN SOLO BASAHAN ANTARA MENGGUNAKAN METODE TRADISIONAL DAN METODE PROPORSIONAL

e-journal. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2015, Hal 1-9

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hiasan pada suatu benda akan menambah nilai keindahan benda tersebut.

ABSTRAK. Keywords : Baroque, motif, bordir, hitam, emas. vii. Universitas Kristen Maranatha

HASIL JADI PEMBUATAN HIASAN VINTAGE FLAT ROSE PADA TAS MELALUI PELATIHAN IBU-IBU PKK DI WILAYAH RT.23 RW.06 CANGKRING SIDOKARE SIDOARJO

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah

Journal of Beauty and Beauty Health Education

PENGARUH JENIS ANYAMAN TERHADAP HASIL JADI CAPE DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN KULIT IMITASI

IbM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) SULAM PITA DI KOTA SEMARANG

ABSTRAK. Kata Kunci: harga pokok produksi, full costing, variable costing

JTM. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014, ANALISIS PERBEDAAN PRODUKTIVITAS ANTARA TENAGA KERJA LULUSAN SMA DAN SMK DI HOME INDUSTRI JASA MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

e-journal. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Agustus 2014, Hal 46-52

ABSTRAK. Kata Kunci: Cantik, Inovatif, Modern dan Kerajinan Tangan. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlianyang. maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. seni reka bentuk kreatif menggunakan tangan atau mesin. Menurut Nugraha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nur Akmalia, 2013

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MEMBORDIR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CETAK (BUKU MOTIF) SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 2 SLEMAN

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK. TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR Sidoarjo, September 2014 KERAJINAN TEKSTIL

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

PENGARUH JENIS KAWAT TERHADAP HASIL JADI BROS

Tyas Candra Puspita Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

e-journal. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Mei 2014, Hal 65-70

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DAN MASA KERJA DENGAN STRES KERJA PEKERJA DI BAGIAN WINDING PT. BMSTI SRAGEN

Yesy Rusmawati Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGHIAS ALAS MEJA DENGAN SULAMAN FANTASI MELALUI DEMONSTRASI, LATIHAN, KERJA KELOMPOK DI SMPN I KEC.PAYAKUMBUH EVIE LINDA

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN TERHADAP HASIL JADI ROK SETENGAH LINGKAR PADA MODEL UKURAN M

PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN SULAMAN BAYANGAN MELALUI MODEL DIRECT LEARNING KELAS X.1 SMAN 1 KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN

PENGARUH PERBEDAAN PERBANDINGAN AIR DAN CAT TEKSTIL TERHADAP HASIL JADI MOTIF MENGGUNAKAN TEKNIK AIRBRUSH PADA BAHAN DENIM

e-journal. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2013, Edisi Yudisium Periode Mei 2013, Hal 54-61

Keywords: modern etnik, asimetris, elegan, tegas

BAB I PENDAHULUAN. dari serangga atau hewan-hewan tertentu. Rumput, bambu, kupasan kulit dan otot-otot

Transkripsi:

e-journal Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Mei 2017, Hal 26-31 PERBEDAAN HASIL HIASAN KOMBINASI BORDIR DAN SULAMAN BAYANGAN ANTARA KAIN ORGANDI SUTRA DAN ORGANDI POLYESTER PADA HAL CIRCLE SKIRT Mei Putri Wahyuningsih Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana, akultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya putrimey24@yahoocoid Anneke Endang Karyaningrum Dosen Pembimbing PKK, akultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya annekeftunesa@gmailcom Abstrak Perkembangan desain tekstil saat ini mempunyai beragam jenis, bentuk dan cara penerapannya, seiring dengan perkembangan zaman hal tersebut turut mempengaruhi perkembangan mode yang kini semakin beragam dan inovatif Inovasi produk sulaman perlu terus menerus dilakukan agar tidak mengalami kejenuhan trend demi memenuhi kebutuhan pasar yang semakin tinggi Saat ini skirt menjadi fashion item yang sangat diminati wanita, karena sangat cocok dipadukan dengan berbagai atasan busanatujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil jadi hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan antara kain organdi sutera dan organdi polyester ditinjau dari aspek bentuk hiasan, kerapian hiasan di bagian baik dan di bagian buruk, dan kestabilan hasil jadi hiasan Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen dengan variabel bebas kain organdi sutera dan kain organdi polyester Variabel terikat bayangan pada half circle skirt ditinjau dari aspek bentuk hiasan, kerapian hiasan di bagian baik dan di bagian buruk dan kestabilan hasil jadi hiasan Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi pada observer Analisis data menggunakan lembar observasi pada observer Analisis data menggunakan uji t ( t-test) dengan bantuan SPSS 18 dengan taraf signifikan statistik menggunakan uji t (t-test) pada penelitian yang telah dilakukan tentang perbedaan hasil hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan menggunakan kain organdi sutera dan organdi polyester dapat disimpulkan, bahwa terdapat perbedaan pada bayangan antara menggunakan kain organdi sutera dan organdi polyester pada aspek bentuk hiasan pada half circle skirt Sedangkan pada aspek kerapian hiasan dibagian baik dan dibagian buruk tidak terdapat perbedaan pada bayangan antara menggunakan kain organdi sutera dan organdi polyester Kata Kunci: Hiasan, bordir, sulaman bayangan, organdi sutera, organdi polyester, half circle skirt Abstract Development of textile designs currently has various types, shapes and how to implement, along with the time that also influ the development of fashion that is increasingly diverse and innovative Embroidery product innovation needs to continue to do so as not to burn out the trend in order to meet the market requirements are higher Currently skirt became fashion items that are very attractive lady, as is perfect paired with a variety of tops fashion The purpose of this study was to determine differs in the results ornament combination of embroidered and shadow embroidery between use silk organdy and polyester organdy review of aspects of ornament shape, ornament neatness in good part and bad part, and the stability of the finished product decoration This research is an experimental research with independent variable silk organdy and polyester organdy The dependent variable the result ornament combination of embroidered and shadow embroidery on half circle skirt in terms of ornament shape, neatness decoration at the good and bad part and the stability of the finished product decoration Methods of data collection using observation sheet at observer Data analysis using t test with SPSS 18 program with a significant level Based on statistical data analysis using t test on the research that has been done on the differs ornament combination of embroidered and shadow embroidery using silk organdy and polyester organdy can be concluded, that there are differ in results ornament combination of embroidered and shadow embroidery between use silk organdy and polyester organdy on the aspect of ornament shape on half circle skirt and on the aspect of stability the result ornament on half circle skirt While on the aspect of neatness decoration at the good and in the bad part there was no differ in the result of shadow embroidery between use silk organdy and polyester organdy Keywords: Ornament, embroidered, shadow embroidery, silk organdy, polyester organdy, half circle skirt 26

e-journal Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Mei 2017, Hal 26-31 PENDAHULUAN Perkembangan desain tekstil saat ini mempunyai beragam jenis, bentuk dan cara penerapannya, seiring dengan perkembangan zaman hal tersebut turut mempengaruhi perkembangan mode yang kini semakin beragam dan inovatif Produk-produk fashion pada saat ini semakin populer dengan menerapkan sulaman Berdasarkan penggunaan alatnya sulaman dibagi menjadi dua jenis, yaitu sulaman yang dikerjakan dengan mesin bordir atau yang biasa disebut dengan bordir dan yang dikerjakan dengan tangan atau sulaman tangan Bahan yang digunakan untuk menyulam dengan mesin bordir adalah benang bordir, sedangkan untuk sulaman tangan bisa berupa benang, payet, pita, manik-manik dan batu-batuan (Zulkarnaen Yossi, 2009: 1) Terdapat beberapa perbedaan mendasar mengenai teknik yang dikerjakan dengan tangan dan mesin bordir Teknik sulam yang dikerjakan dengan tangan lebih fleksibel dan mampu mengakomodasi beberapa teknik yang tidak dapat dikerjakan dengan mesin, namun proses pengerjaannya lebih lama Sedangkan teknik sulam yang dikerjakan dengan mesin bordir jauh lebih cepat dan murah, namun mengerjakan sulam dengan mesin membutuhkan perlakuan dan ketekunan yang ekstra Inovasi produk sulaman perlu terus menerus dilakukan agar tidak mengalami kejenuhan trend demi memenuhi kebutuhan pasar yang semakin tinggi, untuk itu sangat penting menambah variasi desain tekstil sebagai alternatif hiasan busana sehingga dapat meningkatkan harga jual produk Maka dari itu peneliti memilih sulaman bayangan yang dikombinasikan dengan setik-setik bordir Karena proses pengerjaan sulaman bayangan membutuhkan waktu yang cukup lama, untuk mengefisiensi waktu dalam proses pengerjaan maka diterapkan setik-setik bordir dibagian-bagian motif tertentu Seperti yang dilansir dari (Liputan6, 2016) saat ini sulaman bayangan cukup berkembang pesat di masyarakat lokal dan masyarakat mancanegara Penelitian yang dilakukan Silviana (2012: 46) menyebutkan bahwa hasil jadi sulaman bayangan pada taplak meja menggunakan kain organdi polyester hasilnya sangat baik Dari pernyataan tersebut peneliti mencoba menggunakan kain organdi dari jenis lain dan diterapkan pada busana wanita yaitu half circle skirt, karena skirt merupakan fashion item yang sangat diminati wanita hingga saat ini, desainnya yang chic dan feminim sangat cocok dipadukan dengan berbagai atasan busana Sebelum melakukan eksperimen peneliti melakukan pra eksperimen terlebih dahulu Pada saat pra eksperimen peneliti menggunakan dua jenis bahan yaitu chiffon sutera dan organdi sutera Hasil sulaman bayangan pada chiffon sutera motif tidak begitu terlihat, hasil bordiran tidak rapi, banyak tiras dari serat bahan, karena bahan chiffon lebih licin dan tipis Sedangkan pada bahan organdi bayangan motif terlihat dan hasil bordiran tidak bergelembung, tidak berkerut dan rapi, karena bahan organdi lebih kaku dan tidak terlalu licin Dari hasil pra eksperimen peneliti memutuskan menggunakan bahan organdi Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang Perbedaan Hasil Hiasan Kombinasi Bordir dan Sulaman Bayangan antara Kain Organdi Sutera dan Organdi pada Half Circle Skirt Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil jadi hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan antara bahan organdi sutera dan organdi polyester pada half circle skirt ditinjau dari aspek bentuk hiasan pada half circle skirt, kerapian hiasan di bagian baik dan di bagian buruk dan kestabilan hasil jadi hiasan pada half circle skirt METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimen Menurut Arikunto (2013: 3) Penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang disengaja ditimbulkan oleh peneliti Waktu dan Lokasi Penelitian 1 Waktu Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016 sampai selesai 2 Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium bordir jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), akultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Definisi Operasional Variabel Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah variabel bebas, kontrol dan terikat adalah sebagai berikut: 1 Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel-variabel lain yang fungsinya sebagai penyebab Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis kain organdi yaitu organdi sutera dan organdi polyester 2 Variabel terikat Variabel terikat disebut juga variabel tidak bebas atau dependent variabel Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil jadi sulaman bayangan pada half circle skirt ditinjau dari aspek bentuk hiasan pada half circle skirt, kerapian hiasan di bagian baik dan di bagian buruk dan kestabilan hasil jadi hiasan pada half circle skirt 3 Variabel kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang berfungsi sebagai pengendali sehingga tidak ada pengaruh terhadap variabel lainnya Dalam penelitian ini yang termasuk variabel kontrol adalah : a Desain struktur half circle skirt b Pola dari half circle skirt c Desain hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan d Benang dan warna benang yang digunakan 27

e-journal Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Mei 2017, Hal 26-31 e Warna kain f Orang yang mengerjakan g Waktu pengerjaan yaitu selama 3 minggu Strategi Pelaksanaan Penelitian Strategi pelaksanaan penelitian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1 Mempersiapkan alat dan bahan 2 Membuat desain hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan 3 Membuat desin half circle skirt 4 Proses Pembuatan hiasan a Menjiplak desain pada kain b Memasang pemidangan c Membordir bagian putik, kelopak, batang dan daun d Mengerjakan sulaman bayangan 5 Hasil jadi hiasan di bagian baik dan di bagian buruk Desain Penelitian Adapun desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 1 Desain Penelitian Y X Y X1 X1Y X2 X2Y Keterangan : X = Jenis kain organdi Y = Hasil jadi hiasan kombinasi bordir dengan sulaman bayangan X1 = Organdi sutera X2 = Organdi polyester X1Y = Hasil jadi hiasan kombinasi bordir dengan sulaman bayangan menggunakan kain organdi sutera pada half circle skirt X2Y = Hasil jadi hiasan kombinasi bordir dengan sulaman bayangan menggunakan kain organdi polyester pada half circle skirt Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode observasi Observasi dilakukan dengan lembar observasi Observer menilai hasil jadi hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan pada kain organdi sutera dan organdi polyester pada half circle skirt dengan membubuhkan tanda check ( ) pada pernyataan yang sesuai dengan aspek-aspek yang telah ditentukan Observer dalam penelitian ini dilakukan oleh observer yang terdiri dari 25 mahasiswa yang sudah menempuh mata kuliah bordir lanjut dan apresiasi menghias kain, 3 orang dosen yang ahli di bidang tata busana dan 2 orang pengrajin bordir dan sulam Metode Analisis Data Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar Membedakan dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian (Moleong, 2005: 103) Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data dengan uji-t menggunakan program analisis SPSS 18 dengan taraf signifikan 0,05 HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dari penelitian tentang perbedaan hasil hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan antara kain organdi sutera dan organdi polyester ditinjau dari aspek bentuk hiasan, kerapian hiasan di bagian baik dan di bagian buruk serta kestabilan hasil jadi hiasan adalah : Gambar 1 Diagram mean bentuk hiasan pada half circle skirt Dari diagram diatas dapat dijelaskan bahwa aspek bentuk hiasan pada half circle skirt yang menggunakan kain organdi sutera diperoleh nilai mean sebesar 3,48 yang termasuk dalam kategori sangat baik dan yang menggunakan kain organdi polyester diperoleh nilai mean sebesar 3,12 yang termasuk dalam kategori baik Jadi nilai mean paling tinggi untuk aspek bentuk hiasan kombinasi bordir dengan sulaman bayangan pada half circle skirt terdapat pada kain organdi sutera dan yang paling rendah pada kain organdi polyester Gambar 2 Diagram mean kerapian hiasan di bagian baik Dari diagram di atas dapat dijelaskan bahwa aspek kerapian hiasan di bagian baik yang menggunakan kain organdi sutera diperoleh nilai mean sebesar 3,08 yang termasuk dalam kategori baik dan yang menggunakan kain organdi polyester diperoleh nilai mean sebesar 3,03 yang termasuk dalam kategori baik Jadi nilai mean yang diperoleh sama untuk aspek kerapian hiasan kombinasi bordir dengan sulaman bayangan di bagian baik 28

e-journal Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Mei 2017, Hal 26-31 Gambar 3 Diagram mean kerapian hiasan di bagian buruk Dari diagram di atas dapat dijelaskan bahwa aspek kerapian hiasan di bagian buruk yang menggunakan kain organdi sutera diperoleh nilai mean sebesar 3,14 yang termasuk dalam kategori baik dan yang menggunakan kain organdi polyester diperoleh nilai mean sebesar 3,11 yang termasuk dalam kategori baik Jadi nilai mean untuk aspek kerapian hiasan kombinasi bordir dengan sulaman bayangan di bagian buruk adalah sama Gambar 4 Diagram mean kestabilan hasil jadi hiasan Dari diagram di atas dapat dijelaskan bahwa aspek kestabilan hasil jadi hiasan pada half circle skirt yang menggunakan kain organdi sutera diperoleh nilain mean sebesar 3,17 yang termasuk dalam kategori baik dan yang menggunakan kain organdi polyester diperoleh nilai mean sebesar 3,27 yang termasuk dalam kategori sangat baik Jadi nilai mean yang diperoleh untuk aspek kestabilan hasil jadi hiasan kombinasi bordir dengan sulaman bayangan pada half circle skirt yang paling tinggi pada organdi polyester dan yang paling rendah pada organdi sutera Hasil Analisis Statistik (Uji t) Aspek bentuk hiasan pada half circle skirt Tabel 2 Uji t bentuk hiasan pada half circle skirt Bentuk hiasan Pada half circle skirt Organdi N Std Sutera 348 44978 312 513 Std 08212 05571 Bentuk Equal hiasan pada assumed half Equal circle skirt assumed 12900 001 6382 t df 58 000 6382 51028 000 t-test for s 63333 63333 Std 09923 09923 Sesuai tabel di atas dapat dilihat t hitung = 6,382 dengan tingkat signifikan, diterima yang artinya terdapat perbedaan pada hasil jadi hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan antara menggunakan kain organdi sutera dan organdi polyester pada aspek bentuk hiasan pada half circle skirt Aspek kerapian hiasan di bagian baik Tabel 3 Uji t kerapian hiasan di bagian baik Kerapian hiasan Di bagian baik Kerapian Equal hiasan di bagian assumed baik Equal assumed Organdi N Std Sutera 308 303 241 625 261 t df 58 795 261 57831 795 50742 48066 Std 09264 08776 t-test for s 63333 63333 Std 03333 03333 Sesuai tabel di atas dapat dilihat t hitung = 0,261 dengan tingkat signifikan, Ha ditolak yang artinya tidak terdapat perbedaan pada bayangan menggunakan kain organdi sutera dan organdi polyester pada aspek kerapian hiasan di bagian baik Aspek kerapian hiasan di bagian buruk Tabel 4 Uji t kerapian hiasan di bagian buruk Kerapian hiasan Di bagian buruk Organdi N Std Sutera 314 311 55605 64772 Std 10152 11826 95% Confid Upper 43470 43412 83197 83254 95% Confid -22210-22212 Up per 83197 83254 29

e-journal Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Mei 2017, Hal 26-31 Kerapian Equal hiasan assumed di Equal bagian buruk assumed Upper Kestabilan hasil jadi hiasan 449 506 1283 t df 58 205 1283 56700 205 t-test for s 20000 20000 Std 15586 15586 95% Confid Up per -11198 51198-11213 51213 Sesuai tabel di atas dapat dilihat t hitung = 1,283 dengan tingkat signifikan, Ha ditolak yang artinya tidak terdapat perbedaan pada bayangan menggunakan kain organdi sutera dan organdi polyester pada aspek kerapian hiasan di bagian buruk Aspek kestabilan hasil jadi hiasan pada half circle skirt Tabel 5 Uji t kestabilan hasil jadi hiasan pada half circle skirt Kestabilan hasil jadi hiasan Organdi N Std Sutera 317 327 Equal assumed Equal assumed 12874 005 5503 53283 t df 58 53283 46609 55605 t-test for s 017 017 66667 66667 Std 13247 13247 Std 08510 10152 95% Confid 33183 78590 33212 19867 Sesuai tabel di atas dapat dilihat t hitung = 5503 dengan tingkat signifikan, = 0,017 0,05 Berarti Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan pada bayangan menggunakan kain organdi sutera dan organdi polyester pada aspek kestabilan hasil jadi hiasan pada half circle skirt Pembahasan Perbedaan hasil jadi hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan antara kain organdi sutera dan organdi polyester pada half circle skirt Aspek bentuk hiasan pada half circle skirt Dari hasil analisis data dengan menggunakan perhitungan statistik uji t (t-test), diperoleh nilai mean paling tinggi terdapat pada kain organdi sutera dan termasuk dalam kategori sangat baik, sedangkan nilai mean dari kain organdi polyester menempati posisi kedua termasuk dalam kategori baik Hal ini disebabkan karena ada perbedaan pada hasil jadi bentuk motif pada organdi sutera dan organdi polyester Pada kain organdi sutera tidak terdapat regangang di tepi motif sedangkan pada kain organdi polyester ditemukan beberapa regangan di tepi motif Hal tersebut dikaitkan dengan pendapat Lyle (2005: 115) bahwa kain sutera merupakan serat alam yang paling kuat dan paling halus dibandingkan serat lainnya dengan panjang filament hingga 3600m, sehingga hasil jadi bentuk motif pada kain sutera tidak terdapat regangan di tepi motif Aspek kerapian hiasan di bagian baik Dari hasil analisis data dengan menggunakan perhitungan statistik uji t (t-test), pada aspek kerapian hiasan di bagian baik untuk yang menggunakan kain organdi sutera termasuk dalam kategori baik dan untuk yang menggunakan kain organdi polyester juga termasuk dalam kategori baik Jadi tidak terdapat perbedaan pada hasil jadi hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan antara kain organdi sutera dan organdi polyester Karena pada hasil jadi hiasan motif tidak bergelembung dan tidak ada tarikan benang, sulaman bayangan membentuk tusuk tikam jejak yang sama jaraknya dan bahan yang diberi hiasan tidak bergelombang atau berkerut Hal tersebut karena semua kain organdi dibuat dengan tenunan polos (plain weave) sehingga membuat kain organdi menjadi lebih kaku (Silviana, 2012: 15) hal itulah yang membuat kain tidak mudah mengelembung saat diberi hiasan bordir dan sulam Sedangkan menurut (Lyle, 2005: 177) serat sutera mempunyai sifat tidak mudah kusut Begitu juga dengan serat polyester memiliki sifat pada kain tahan kusut (Singke dan Sulandjari, 2001: 35) karena sifat tersebut sehingga bahan organdi tidak mudah bergelombang atau berkerut saat diberi hiasan Aspek kerapian hiasan di bagian buruk Pada aspek kerapian hiasan di bagian buruk untuk yang menggunakan kain organdi sutera termasuk dalam kategori baik dan yang menggunakan kain organdi polyester juga termasuk dalam kategori baik Jadi tidak terdapat perbedaan pada hasil jadi hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan antara menggunakan kain organdi sutera dan organdi polyester Hal tersebut karena pada hasil jadi hiasan, sulaman yang dihasilkan berbentuk silang yang beraturan, setik bordir rapat sehingga benang tidak terlepas dan bersih dari tiras-tiras benang Dikaitkan

e-journal Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Mei 2017, Hal 26-31 dengan pengertian kain organdi menurut (kamus besar bahasa indonesia, 2016) bahwa kain organdi merupakan kain yang tipis, kaku dan tembus pandang dengan sistem tenun sederhana Serta pendapat dari Silviana (2012: 15) kain organdi dibuat dengan tenunan polos ( plain weave) yang membuat kain organdi menjadi lebih kuat dan kaku Karena sifatsifat tersebut, memudahkan pada saat proses membordir sehingga dihasilkan setik-setik yang rapat Dan karena kain organdi juga merupakan kain yang tembus pandang, hal itulah yang mempengaruhi saat proses pengerjaan sulaman, sehingga saat mengerjakan sulaman bayangan dibagian baik bisa mengatur bentuk silang dibagian buruk sehingga menghasilkan silangan yang beraturan Aspek kestabilan hasil jadi hiasan pada half circle skirt Dari hasil analisis data dengan menggunakan perhitungan statistik uji t ( t-test), pada aspek kestabilan hasil jadi hiasan yang menggunakan kain organdi sutera termasuk dalam kategori baik sedangkan yang menggunakan kain organdi polyester termasuk dalam kategori sangat baik Hal itu karena terdapat perbedaan pada ukuran hasil jadi motif Pada organdi sutera ukuran hasil jadi motif pada half circle skirt kurang sesuai dengan ukuran pada desain Sedangkan pada organdi polyester ukuran hasil jadi motif pada half circle skirt sesuai dengan ukuran pada desain Hal tersebut sesuai dengan pendapat Lyle (2005: 155) kain yang terbuat dari serat polyester tidak mudah susut ataupun melar Menurut poespo (2005: 77) bahan dari serat polyester mampu menolak kemuluran dan mengkerut Jadi ketika kain diregangkan tidak mudah melar sehingga ukuran hasil jadi motif pada half circle skirt bisa sesuai dengan ukuran pada desain PENUTUP Simpulan Berdasarkan analisis data statistik pada penelitian yang telah dilakukan tentang perbedaan hasil hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan antara kain organdi sutera dan organdi polyester dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pada hasil jadi hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan antara menggunakan kain organdi sutera dan organdi polyester pada aspek bentuk hiasan pada half circle skirt dan pada aspek kestabilan hasil jadi hiasan pada half circle skirt Sedangkan pada aspek kerapian hiasan di bagian baik dan di bagian buruk tidak terdapat perbedaan pada hasil jadi hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan antara menggunakan kain organdi sutera dan organdi polyester Saran Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan mengenai perbedaan hasil hiasan kombinasi bordir dan sulaman bayangan antara menggunakan kain organdi sutera dan organdi polyester pada half circle skirt, maka penulis mencoba memberikan saran yaitu untuk mendapatkan bayangan dengan hasil jadi yang paling baik antara menggunakan kain organdi sutera dan kain organdi polyester, yang paling baik hasilnya adalah dengan menggunakan kain organdi sutera atau sejenisnya Hal ini disebabkan karena kain organdi sutera mempunyai sifat serat kain yang paling kuat dan lebih halus dibandingkan dengan serat lainnya DATAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta : PT Rineka Cipta Lyle, Dorothy Siegert 2005 Modern Textiles New York: John Wiley and Sons Moleong, Johannes 2005 Metodologi Penelitian Kualitatif Jakarta : Rineka Cipta Poespo, Goet 2005 Pemilihan Bahan Tekstil Yogyakarta: Kanisius Silviana 2012 Perbedaan Jenis Bahan Organdi Terhadap Hasil Jadi Sulaman Bayangan Pada Taplak Meja Skripsi tidak dipublikasikan Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Singke dan Sulandjari 2001 Mengidentifikasi Serat Tekstil Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Zulkarnaen, Yossi 2009 Kreasi Cantik Sulam Kombinasi Jakarta : Kriya Pustaka Liputan6 2016 Sulaman Bayangan Terbaik se ASEAN ( http://newliputan6com/sulamanbayangan-terbaik-se-asean ) diakses pada 03 Januari 2017 Tim Penyusun 2016 Kamus Besar Bahasa Indonesia (http://kbbiwebid/organdihtml ) diakses pada tanggal 23 Januari 2017 31