HUBUNGAN PENGETAHUAN MENGHIAS BUSANA DENGAN HASIL BELAJAR HIASAN SULAM PITA SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK PENCAWAN MEDAN
|
|
- Susanti Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN PENGETAHUAN MENGHIAS BUSANA DENGAN HASIL BELAJAR HIASAN SULAM PITA SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK PENCAWAN MEDAN Erina Wati Gea 1, Rasita Purba 2 Program Studi Pendidikan Tata Busana FT Universitas Negeri Medan rasitapurba@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui kecenderungan Pengetahuan Menghias Busana (2) untuk mengetahui kecenderungan Hasil Belajar Hiasan Sulam Pita (3) untuk mengetahui Hubungan yang signifikan antara Pengetahuan Menghias Busana Dengan Hasil Belajar Hiasan Sulam Pita Pada Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Pencawan Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Pencawan Medan berjumlah 23 siswa. Data penelitian ini dijaring melalui tes untuk variabel Pengetahuan Menghias Busana. Validitas test Pengetahuan Menghias Busana diuji dengan rumus korelasi point biserial dengan tingkat penerimaan pada taraf signifikansi 5%, sehingga diketahui dari 40 soal tes objektif yang disusun, ada 37 soal dinyatakan valid. Reliabilitas test Pengetahuan Menghias Busana diuji dengan rumus kudder-richarson (KR-20), dari hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas test sebesar 0,908. Sedangkan untuk data Hasil Belajar Hiasan Sulam Pita data dijaring melalui lembar pengamatan. Berdasarakan uji kesepakatan pengamat dengan menggunakan ANAVA satu jalur dengan tingkat penerimaan pada taraf signifikansi 5% dan dk = 4 : 115, diperoleh F tabel = 2,45, sehingga diketahui Fo < Ft (2,276 < 2,45). Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel Pengetahuan Menghias Busana cenderung tinggi, sedangkan Hasil Belajar Hiasan Sulam Pita pada Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Pencawan Medan cenderung tinggi. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan korelasi Rank Spearman diketahui terdapat hubungan antara Pengetahuan Menghias Busana dengan Hasil Belajar Hiasan Sulam Pita Pada Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Pencawan Medan, r xy sebesar 0,521, dimana r hitung > r tabel (0,466 > 0,413). Dengan demikian Pengetahuan Menghias Busana yang tinggi akan memberikan hubungan yang signifikan pada Hasil Belajar Hiasan Sulam Pita oleh Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Pencawan Medan. Kata Kunci : Pengetahuan Menghias Busana, Hasil Belajar Hiasan Sulam Pita PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional dalam menciptakan sumber daya manusia. Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan kualitas hidup manusia kearah hidup yang lebih baik dengan membekali kemampuan, keterampilan, dan dari sikap tersebut diharapkan manusia dapat hidup secara sempurna sesuai kodrat kemanusiaannya. Bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Dimana pendidikan berperan sangat SILUET Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 70
2 penting untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam membentuk peserta didik menjadi kompeten dalam menciptakan suatu karya. Menurut Undang-undang Sisdiknas no. 20 tahun 2003, pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan bangsa. Upaya menanamkan pendidikan kapada seseorang diselenggarakan melalui keluarga, sekolah dan masyarakat. Sekolah sebagai suatu instansi atau lembaga pendidikan merupakan sarana untuk melangsungkan proses pendidikan (belajar). Sekolah bukan hanya dijadikan tempat berkumpul antara guru dan peserta didik, melainkan sebagai suatu sistem yang sangat komplek dan dinamis sebagai wadah tempat proses pendidikan dilakukan, dimana guru dan siswa berinteraksi dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat berubah dari yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu dan mengerti tentang kehidupan ini. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu sekolah atau lembaga pendidikan formal yang memadukan antara ilmu pengetahuan dan keterampilan dengan tujuan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki ilmu pengetahuan serta cakap dalam suatu bidang keterampilan. Sehingga lulusannya mampu bersaing dalam menghadapi masa kini dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), terdiri dari berbagai jurusan, salah satunya adalah jurusan Tata Busana yang memiliki banyak mata pelajaran antara lain Konstuksi Pola, Desain Busana, Teknologi Menjahit, dan Menghias Busana. Menghias busana, merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada SMK jurusan Tata Busana. dimana mata pelajaran tersebut memiliki beberapa materi pelajaran seperti Hiasan Pengecatan, Hiasan Bordir, Hiasan Sulam Payet, Hiasan Sulam Benang, dan Hiasan Sulam Pita, yang semua ini harus dipelajari oleh siswanya. Mata pelajaran Menghias Busana adalah cara menghias, menyulam, dan membordir busana atau kain. Keterampilan menghias kain ini sangatlah penting dipelajari siswa, karena dengan adanya pengetahuan tentang hiasan siswa yang dihasilkan akan terlihat lebih indah dan lebih menarik untuk diperlihatkan, sehingga nilai jual busana tersebut akan lebih tinggi. Siswa dapat berkreasi didalam bentuk hiasan-hiasan kesuatu benda, sehingga menimbulkan suatu unsur keindahan. Bentuk hiasan dapat dilihat dari motif ragam hias yang akan disulam dengan bermacam-macam jenis tusuk hias pada suatu benda. Menghias busana dengan sulam pita merupakan suatu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Pada kompetensi ini, siswa diharapkan mampu mendisain motif hiasan sulam pita, memindahkan desain hiasan sulam pita keatas kain dan menerapkan tusuk hias sulam pita pada benda /kain. Dengan adanya informasi media, majalah, buku-buku menggambar ragam hias, siswa SMK Pencawan Medan akan lebih terampil pada proses pembelajaran disekolah, sehingga akan menghasilkan kompetensi yang baik pada menghias sulam pita Hiasan yang terlihat rapi dan indah pada teknik sulamannya dapat terlihat pada hasil karya siswa. Driscoll dalam Hamzah (2004),menyatakan hasil belajar adalah akibat atau hasil dari interaksi siswa dengan lingkungan yang dapat dilihat dari kemampuannya SILUET Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 71
3 melakukan suatu kegiatan, untuk itu hasil kreativitas siswa dalam menghias dengan sulam pita menjadi tolak ukur keberhasilan siswa. Berdasarkan hasil wawancara pada observasi yang dilaksanakan di SMK Pencawan Medan pada bulan Juni 2016, dengan guru bidang studi Tata Busana yaitu Ibu Dina S.Pd, dari hasil tes yang dilakukan penulis, pada mata pelajaran menghias busana, masih ada siswa yang belum mencapai kompetensinya, dimana hasil belajar masih dibawah standar nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75. Hal ini terbukti dari 23 siswa kelas XI Tata Busana SMK Pencawan Medan, hanya 7 Siswa dari 32 siswa yang nilainya > 75 sehingga siswa harus mengikuti remedial. Selain itu, siswa juga belum terampil dalam menghias busana, terlihat banyak terjadi kesalahan dalam pengerjaan sulam pita. Hasil praktikum siswa yang diperlihatkan guru pada penulis masih terdapat beberapa siswa yang hasil sulamannya berkerut, pita terlihat kusut, kotor dan tidak rapi atau kurang sesuai dengan motif yang telah diciplak pada kain. Hal ini sangat sesuai dengan harapan, sehingga nilai siswa pun rendah. Selain hal di atas masih terdapat juga siswa yang bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas yang di berikan guru. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa tersebut. Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana Tingkat kecendrungan Pengetahuan Menghias Busana siswa kelas XI Tata Busana SMK Pencawan Medan 2015/2016? 2. Bagaimana tingkat kecendrungan hasil belajar hiasan sulaman pita siswa SMK Pencawan Medan 2015/2016? 3. Apakah ada hubungan pengetahuan menghias busana dengan hasil belajar hiasan sulam pita siswa SMK Pencawan Medan 2015/2016? METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif korelasional dengan menggunakan statistik nonparametrik yaitu suatu teknik pengumpulan data berupa angka atau nilai berbentuk nominal dan ordinal untuk mengetahui hubungan Pengetahuan Menghias Busana dengan Hasil Belajar Hiasan Sulam Pita Siswa Kelas XI SMK Pencawan Medan. Menurut Sugiyono (2014), statistik nonparametrik tidak menguji parameter populasi tetapi menguji distribusi dimana statistik nonparametrik tidak menuntut terpenuhi banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Teknik untuk mengukur pengetahuan menghias busana dilakukan melalui tes dengan bentuk pilihan berganda, yang terdiri dari 40 soal dengan 4 alternatif jawaban. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh dengan jumlah responden 23 Siswa terdapat skor tertinggi 33 dan skor terendah 15. Perhitungan selengkapnya pada lampiran 13. Untuk mengidentifikasikan tingkat kecenderungan Pengetahuan Menghias Busana (X), digunakan harga rata-rata skor ideal (Mi) dan standard deviasi ideal (SDi). Dari hasil perhitungan diperoleh Mi sebesar 18,50 dan SDi sebesar 6,17. jumlah responden yang termasuk kategori tinggi 2 orang (8,70%), kategori cukup 14 orang (60,87%), kategori kurang 7 orang (30,43%) dan kategori rendah 0 orang (0,00%). Dengan demikian dapat SILUET Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 72
4 disimpulkan bahwa Pengetahuan Menghias Busana Pada Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Pencawan Medan berada dalam cenderung tinggi. Berdasarkan hasil uji kesepakatan dari 5pengamat yang ahli di bidang Hiasan Sulam Pita yaitu 3 orang Dosen dan 2 Guru, maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan uji Anava Satu Jalur untuk menguji kesepakatan dari kelima pengamat tersebut maka diperoleh besaran Fo = 1,804 yang kemudian dikonsultasikan dengan F tabel pada taraf signifikan 5% dan dk = 4 : 115, diperoleh F tabel = 2,45, sehingga diketahui Fo < Ft (1,804 < 2,45). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara hasil pengamatan dari kelima orang observer (pengamat) atau dapat diartikan bahwa butir-butir komponen tentang Hasil Hiasan Sulam Pita dapat digunakan untuk menjaring data penelitian. Berdasarkan data yang diperoleh dengan jumlah responden 23 Siswa terdapat skor tertinggi 29,4 dan skor terendah 21,2. Perhitungan selengkapnya pada lampiran 13. Untuk mengidentifikasikan Kelas kecenderungan Hasil Belajar Hiasan Sulam Pita (Y), digunakan harga ratarata skor ideal (Mi) dan standard deviasi ideal (SDi). Dari hasil perhitungan diperoleh Mi sebesar 22,50 dan SDi sebesar 4,50. Jumlah responden yang termasuk kategori tinggi 1 siswa (4,35%), kategori cukup 21 siswa (91,30%), kategori kurang 1 siswa (4,35%) dan kategori rendah 0 siswa (0,00%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hasil Belajar Hiasan Sulam Pita Pada Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Pencawan Medan berada dalam cenderung tinggi. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Terdapat Hubungan yang signifikan antara Pengetahuan Menghias Busana dengan Hasil Belajar Hiasan Sulam Pita Pada Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Pencawan Medan. Untuk menguji hipotesis di atas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Rank Spearman. Setelah dilakukan perhitungan dengan korelasi Rank Spearman seperti pada lampiran 15 diperoleh r s = 0,466. Kemudian koefisien korelasi antara X dan Y, r s = 0,466 dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf signifikan 5% pada dk = n = 23, r tabel = 0,417. maka r xy > r tabel yaitu 0,466 > 0,417. Berarti ada hubungan yang signifikan antara ubahan X dan Y. 1. Pengetahuan Menghias Busana diketahui bahwa frekuensi paling banyak ada pada cenderung tinggi (69,57%). Kategori ini menggambarkan bahwa siswa sebenarnya sudah memiliki pengetahuan dalam mengenal dan mengetahui bentuk-bentuk pola hiasan, hanya kemungkinan masih kurang pemahaman dalam memilih serta menggunakan unsurunsur/prinsip desain yang tepat dan sesuai dengan motif yang diinginkan. Sehingga pengetahuan siswa terhadap pemahaman prinsip desain masih ada kelemahan. Seperti pada penelitian Rina (2015) menyangkut kecenderungan siswa dalam menghias tas pada kategori cukup. 2. Hasil Belajar Hiasan Sulam Pita Pada Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Pencawan Medan tergolong dalam kategori tinggi (95,65%). Hal ini mungkin disebabkan karena para siswa sudah memiliki pengetahuan dalam menggunakan alat-alat kerja,dan SILUET Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 73
5 pemahaman tentang teknik atau cara-cara penerapan tusuk hias pada sulam pita,hanya siswa masih kurang memiliki kemampuan dalam meletakkan motif pada kain, sehingga ditemukan motif yang kurang rapi. 3. Berdasarkan hasil analisa korelasi diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Pengetahuan Menghias Busana dengan Hasil Hiasan Sulam Pita. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa Pengetahuan Menghias Busana yang dimiliki para siswa akan mempengaruhi Hasil Belajar Hiasan Sulam Pita pada siswa Jurusan Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Pencawan Medan. Sehingga diharapkan untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang berbagai penerapan unsur dan prinsip desain, peletakkan motif dan lain sebagainya yang digunakan untuk membuat hiasan sulam pita sehingga dapat meningkatkan Hasil Belajar Hiasan Sulam Pita pada Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Pencawan Medan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Pencawan Medan memiliki Pengetahuan Menghias Busana cenderung tinggi. 2. Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Pencawan Medan memiliki Hasil Belajar Hiasan Sulam Pita cenderung tinggi. 3. Dari hasil analisis diketahui bahwa Pengetahuan Menghias Busana memiliki hubungan sebesar r xy = 0,466 dengan Hasil Belajar Hiasan Sulam Pita Pada Siswa Kelas XI Jurusan Tata Busana SMK Pencawan Medan yang dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf signifikan 5% pada n = 23, r tabel = 0,417. maka r xy > r tabel yaitu 0,466 > 0,417. Berarti ada Hubungan yang signifikan antara ubahan X dan Y. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara Chodijah (2002). Prinsip-Prinsip Desain Hiasan. (online). pengertian-desain-hiasan-daribuku.html. Ernawati,dkk.(2008). Tata Busana Jilid 2. Direktorat Pembinaan sekolah menengah Kejuruan : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2008). Tata Busana Jilid 3. Direktorat Pembinaan sekolah menengah Kejuruan : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Irianto, Agus.(2010). Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Kencana. Khayati, Enny Zuhni.(2008). PPT Elearning II Pola Motif Hiasan Busana dan Teknik Penyajian Desain IKIP.Yogyakarta. Kamisa, (2013). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Cahaya Agency Surabaya. Keraf, Sonny dan Dua, Mikhael (2001). Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta : Kanisius. Mahanani, Chytra. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Pembuatan Hiasan Busana Dengan Teknik Sulam Pita Pada Busana Dalam SILUET Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 74
6 Bentuk Macromedia Flash Di Smk Pius X Magelang. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. Notoatmodjo, S. (2010) Metode Penelitian Kesehatan, edisi revisi. Jakarta : Rineka Cipta. Pudji.(2007). Kreasi Ragam Hias Busana. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Rosa, Amelia.(2008). Pengertian Sulam Pita 17:00:25.dari engertian-sulam-pita.html Santoso.(2010).Kamus Bahasa Indonesia. Surabaya : Pustaka Agung Harapan. Setyosari, Punaji (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Kencana. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D.Bandung. Alfabeta. SILUET Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 75
BAB I PENDAHULUAN. nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional dalam menciptakan sumber daya manusia. Pendidikan pada
Lebih terperinciKata Kunci: Kontribusi, Dasar Desain, Pembuatan Sulaman Fantasi, Sarung Bantal Kursi, Mata Pelajaran Pembuatan Hiasan.
KONTRIBUSI PENGETAHUAN DASAR DESAIN TERHADAP HASIL PEMBUATAN SULAMAN FANTASI PADA SARUNG BANTAL KURSI SISWA KELAS XII TATA BUSANA SMK NEGERI 8 MEDAN Ravika Sitio 1, Rasita Purba 2 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciSILUET Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 48
ANALISIS KEMAMPUAN PEMBUATAN BELAHAN KUMAI SERONG SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Oke Pasrah Zendrato 1,Flora Hutapea
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan setiap
A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan setiap manusia, tidak ada seorang pun yang dapat hidup secara sempurna tanpa melalui proses pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab, dalam pembangunan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan diberbagai bidang khususnya bidang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif eksperimen, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi berkembangnya sebuah negara dan menunjang program pembangunan nasional. Sebuah negara dapat berkembang
Lebih terperinciHUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGOLAHAN MAKANAN INDONESIA SISWA KELAS XI SMK PENCAWAN MEDAN
HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGOLAHAN MAKANAN INDONESIA SISWA KELAS XI SMK PENCAWAN MEDAN Fatimah Rahmadhani dan Lelly Fridiarty Program Studi Pendidikan Tata Boga FT Universitas Negeri
Lebih terperincihitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK BANGUNAN (PDTB) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT Rinto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta mempersiapkan peserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkarakter. oleh sebab itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. aktif mengembangkan potensi didalam dirinya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis. Dalam rangka mensukseskan pembangunan nasional, peranan pendidikan diutamakan
Lebih terperinciHUBUNGAN NILAI UN MATEMATIKA SD DENGAN KEMAMPUAN HITUNG NUMERIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH
HUBUNGAN NILAI UN MATEMATIKA SD DENGAN KEMAMPUAN HITUNG NUMERIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH Dwi Ratna Kustiyah, Bambang Priyo Darminto, Isnaeni Maryam Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR DISIPLIN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI HASIL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH IDEAL WANITA DEWASA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN
ANALISIS FAKTOR DISIPLIN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI HASIL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH IDEAL WANITA DEWASA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN Weni Anjar Sari 1, Halida Hanim 2 Program Studi Pendidikan Tata
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DESAIN BUSANA DENGAN HASIL MENGGAMBAR BUSANA KREASI PADA SISWA SMK NEGERI 8 MEDAN. Dame Elfrida Sianturi 2
HUBUNGAN PENGETAHUAN DESAIN BUSANA DENGAN HASIL MENGGAMBAR BUSANA KREASI PADA SISWA SMK NEGERI 8 MEDAN 1 Dame Elfrida Sianturi 2 Dra. Rasita Purba, M.Kes rasitapurba@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metodologi mengandung makna yang lebih luas menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN X O
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian ini berdesain One-Shot Case Study. yaitu dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan adalah jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM
HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM Nina Agustyaningrum 1), Silfia Suryantini 2) 1 Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana
BAB III METODOLOGI PENEITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. No Kelas Jumlah 1 XII Busana XII Busana XII Busana 3 32 Jumlah 94 Tabel 3.1.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil
49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Dalam bab ini dibahas mengenai hasil penelitian yang dilaksanakan, yaitu berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden.
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
1 PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN POLA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hiasan pada suatu benda akan menambah nilai keindahan benda tersebut.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hiasan pada suatu benda akan menambah nilai keindahan benda tersebut. Dalam busana menghias berarti memperindah segala sesuatu yang dipakai oleh manusia baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan kualitas hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan kualitas hidup manusia kearah yang lebih baik dengan membekali kemampuan, keterampilan, dan dari sikap tersebut
Lebih terperinciANALISIS HASIL PRAKTEK PENATAAN SANGGUL SIPUT EKOR KERA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM
ANALISIS HASIL PRAKTEK PENATAAN SANGGUL SIPUT EKOR KERA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM Oinike Setia Waruwu 1, Rasita Purba 2 Program Studi Pendidikan Tata Rias FT Universitas Negeri Medan Email:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian kuantitatif, Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, quantitative research is a
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA
p-issn: 337-5973 e-issn: 44-4838 HUUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEAYA DENGAN PRESTASI ELAJAR FISIKA Effendi Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Nurul
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitan Menurut Sogiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen. Penelitian kuantitatif adalah penelitian berupa angka-angka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan suatu instansi atau lembaga pendidikan yang memiliki sarana untuk melaksanakan pelayanan belajar dan proses pendidikan. Kegiatan inti dari sekolah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan metode eksperimen dengan desain Posttest-Only Control Design. Adapun pola desain
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan,
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi perkembangan era globalisasi yang semakin pesat. Globalisasi membawa dampak besar khususnya bagi para
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi data hasil penelitian digunakan untuk menjelaskan hasil data kuantitatif dari instrumen yang telah diberikan berupa tes penguasaan mufradat (multiple
Lebih terperinciHUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciSiti Kiani Pemerhati Pendidikan Matematika -
Jurnal Media Pendidikan Matematika MPM Vol. 1. No., ISSN 338-3836 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MODELING THE WAY TERHADAP AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 5 GERUNG
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tujuan tertentu. 1 Jenis penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012
PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Disusun oleh YULIYATUN A 210 080 090
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi dengan teknik analisis regresi. Analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti jalan yang ditempuh atau dilewati. Sedangkan penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan kehidupan bangsa dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya yang mampu membangun
Lebih terperinciTAHUN AJARAN 2012/2013 PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1
1 PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI DITINJAU DARI PENGELOLAAN KELAS DAN KOMUNIKASI GURU PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN
Lebih terperinci2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses optimalisasi potensi anak ke arah pencapaian kemampuan sebagai standar atau output hasil belajar, sesuai dengan
Lebih terperinciUndang-undang No. 20 tahun 2003 tentang
Perwitasari, Hubungan Fasilitas Praktikum TKJ di Sekolah... 425 Hubungan Fasilitas Praktikum TKJ di Sekolah, Kesesuaian Tempat Prakerin, dan Kompetensi TKJ Siswa dengan Hasil Uji Kompetensi Keahlian Dian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan di atas, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Lebih terperinciHUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH.
HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH Betris Sonita PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN
Lebih terperinciKata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir
PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP PEMILIHAN KARIR (CAREER CHOICE) PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Oleh : Ahmad Roni. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciABSTRAK Kata Kunci : Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi, Fasilitas Belajar dan Minat Belajar Ekonomi
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN MINAT BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA N 1 SAROLANGUN Dewi Irawati 1), Prof. Dr. H. Rahmat Murboyono
Lebih terperinciPENGARUH MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PGSD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PGSD SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015
PENGARUH MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PGSD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PGSD SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Penelitian rancangan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design dengan bentuk One-Shoot Case Study (Studi Kasus Satu Tembakan) dimana dalam design penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah-Langkah Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan dan alasan pemilihan judul di atas, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh Mizan Ibnu Khajar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciJurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN
JURNAL BENCHMARKING Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman 91 98 ISSN. 3459-2461 HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN REWARD DENGAN KINERJA GURU DI SD HIKMATUL FADHILLAH MEDAN
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN TEAM TEACHING TERHADAP MOTIVASI PENYELESAIN TUGAS GAMBAR TEKNIK
16 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN TEAM TEACHING TERHADAP MOTIVASI PENYELESAIN TUGAS GAMBAR TEKNIK Amin Solihin 1, Ono Wiharna 2, Mumu Komaro 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.
PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 GIRIMARTO TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan secara rinci mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Meliputi jenis dan pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III MI Darun Najah Ngemplak Kidul Pati. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI
PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI Azalia Harumi & Joko Kumoro Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Email: harumiazalia@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan hal penting yang diperlukan dalam penelitian, serta salah satu cara sistematik yang digunakan dalam penelitian. Berhasil tidaknya penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 013 sampai 30 Mei 013 di Madrasah Ibtida iyah Miftahul Ahlakiyah semarang. Dalam penelitian
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: BANY IRAWAN NIM: 12500020 Abstraks: Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciPENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012
PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012 Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara spesifik
Lebih terperinciKontribusi Motivasi Berprestasi dan Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa Mata Pelajaran Fisika Kelas X SMA N 1 Karangayar
Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6 2015 135 Kontribusi Motivasi Berprestasi dan Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa Mata Pelajaran Fisika Kelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian post test only control design. Subjek penelitian yang dipilih
Lebih terperinciDINA FITMILINA A1A110053
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO ARTIKEL ILMIAH OLEH DINA FITMILINA A1A110053
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa
Lebih terperinciPERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM
PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM Ananto Nurhasan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk mencari hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan, sebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian tertentu setiap individu guna mengembangkan bakat
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN Winna Risky Ginting 1,Yuspa Hanum 2 Program Studi Pendidikan Tata Boga FT Universitas Negeri Medan Email:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini riset lapangan (field Research) dengan menggunakan correlation research, yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif melalui analisis regresi dengan korelasi product moment. Hal ini berdasarkan pada rumusan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif, terampil dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI PEMBUATAN POLA KONSTRUKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT SISWA SMK ADHI YUDYA KARYA PATEAN KENDAL JAWA TENGAH
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI PEMBUATAN POLA KONSTRUKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT SISWA SMK ADHI YUDYA KARYA PATEAN KENDAL JAWA TENGAH Siswati Guru SMK Adhi Yudya Karya Patean Kendal Jateng
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Dumai pada semester genap tahun pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup secara sempurna sesuai kodrat kemanusiaanya. Menurut Undang-Undang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan diberbagai bidang khususnya bidang
Lebih terperinciPutri Rahayu S 1) dan Surniati Chalid 2)
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEMILIH BAHAN BAKU BUSANA ANTARA YANG DIAJARKAN DENGAN METODE INDEX CARD MATCH DAN METODE KONVENSIONAL SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN Putri Rahayu S 1) dan Surniati Chalid 2)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inquiry tantangan (challenge inquiry) merupakan
5 A III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inquiry tantangan (challenge inquiry) merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembentukan sumber daya manusia, yang ditekankan pada aspek jasmani dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah dasar bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan merupakan pembinaan yang pada hakekatnya merupakan usaha dalam proses pembentukan sumber daya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
Lebih terperinci