BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal merupakan wadah bagi pemilik modal (investor) untuk

FACTORS THAT INFLUENCE TO THE BID-ASK SPREAD ISLAMIC STOCK (Empirical Study On Companies Listed In The List Of Islamic Securities In )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transaksi sekuritas di pasar modal. Spread adalah perbedaan kurs jual dan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan salah satu kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan

I. PENDAHULUAN. dengan issuer (orang yang membutuhkan dana). Investor saham akan memperoleh. keuntungan dari perubahan harga saham dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang biasa diperjualbelikan baik dalam bentuk utang ataupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya Indonesia, dituntut menunjukkan performa yang lebih baik. Hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. initial return dari hasil kegiatan tersebut (Handayani, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dalam melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh para pemilik modal. Investasi merupakan penempatan sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai orang. (Giras Pasopati/

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel

BAB I yang baik dan dapat memberikan return yang akan dipilih oleh investor. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat signifikan, yaitu perkembangan dunia bisnis. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman globalisasi saat ini, banyak perusahaan yang berkembang dan

tingkat laba bersih sebelum bunga atau pajak.

BAB I PENDAHULUAN. Penawaran umum saham perdana dikenal dengan istilah Initial Public

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Saham merupakan bukti kepemilikan sebagian perusahaan. Obligasi (bond)

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, maka diperoleh. Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kontrak atau mengambil keputusan investasi menjadi informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal (capital market) pada dasarnya merupakan pasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. mengenai laba perusahaan (Amanza dan Rahardjo, 2012). Informasi laba

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. spread, market value dan variance return terhadap stock holding period

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, namun disisi lain penggunaan financial leverage dapat berpotensi

Accounting Analysis Journal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendapatan tetap bagi pemegangnya. Salah satu bentuk informasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. more assets that will be held over some future time period, sedangkan Jogiyanto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan antara perusahaan semakin tajam. Adapun manfaat

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat investor akan menanamkan modalnya, untuk dapat mendapat keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapainya melalui keputusan investasi yang diambilnya.

BAB I PENDAHULUAN. Harga Saham menentukan adanya permintaan dan penawaran (demand and

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam keuangan perusahaan. Struktur modal sangat dipengaruhi oleh

PENDAHULUAN. menurunkan biaya transaksi jual beli saham. Akan tetapi informasi dibalik kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan munculnya Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. utama perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangannya kepada para

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan media pertemuan antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejak 2008 hingga pada saat ini kinerja perekonomian Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. hak atau batil. Rasul SAW selalu menganjurkan kepada umatnya agar

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perusahaan, permasalahan yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggung jawaban manajer kepada

BAB I PENDAHULUAN. kinerja atau pertanggung jawaban manajemen perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. dana yang dimilikinya. Pada dasarnya tujuan di dirikannya suatu perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dividen yang besarnya minimal sama dengan tingkat bunga deposito atau

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan dari luar perusahaan adalah melalui mekanisme penyertaan yang

BAB I PENDAHULUAN. IFR membantu perusahaan untuk memperluas penyebaran informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin mencari keuntungan unuk masing-masing instansinya.

BAB I PENDAHULUAN. dijalankannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dan surat berharga lainnya. Di tempat inilah para pelaku pasar yaitu individuindividu

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak pilihan bagi seorang investor yang mempunyai kelebihan dana dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pentingnya informasi laba membuat setiap perusahaan berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi dikenal hukum yang berbunyi, high risk high return,

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. usahanya adalah dengan cara melakukan go public. Dana yang diperoleh dalam go

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. modal pasti mengharapkan tingkat keuntungan. Jika return yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. investasi di Indonesia serta ketidak stabilan mata uang dollar terhadap rupiah.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bias diperjualbelikan baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Pasar modal memiliki peran sentral bagi perekonomian, bahkan maju tidaknya ekonomi suatu Negara dapat diukur dari maju tidaknya pasar modal di Negara tersebut (Napitupulu dan Syahyudan, 2013). Salah satu jenis pasar modal di Indonesia adalah pasar modal berbasis syariah. Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia merupakan pasar yang sangat besar untuk pengembangan industri keuangan syariah. Investasi syariah di pasar modal yang merupakan bagian dari industri keuangan syariah, mempunyai peranan yang cukup penting untuk dapat meningkatkan pangsa pasar industri keuangan syariah di Indonesia (Perdana dan Kristanti, 2013). Dalam ajaran agama Islam, investasi merupakan kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan, karena dengan kita berinvestasi terhadap harta yang dimiliki, maka akan menjadi produktif dan juga mendatangkan manfaat bagi orang lain. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, bahwasanya Allah SWT dengan sangat tegas melarang aktivitas penimbunan harta (iktinaz) yang dimiliki. Berikut surat yang mengatur mengenai penimbunan dana serta anjuran untuk melakukan investasi : 1

2 Artinya : Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih (QS : At-taubah, 34). Peraturan mengenai pasar modal syariah di Indonesia telah diatur dalam Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah. Efek syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal yang akad, pengelolaan perusahaan maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah. Adapun yang dimaksud sebagai efek-efek syariah menurut Fatwa DSN MUI No.40/DSN- MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal mencakup Saham Syariah, Reksadana Syariah, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Aset Syariah, dan surat berharga lainnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dengan adanya pasar modal syariah umat islam dapat ikut serta dalam beriventasi di pasar modal dengan prinsip-prinsip dasar syariah. Pada tahun 2015 pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan non syariah. Hal itu dapat terlihat dari jumlah saham di Bursa Efek Indonesia yang masuk dalam kategori saham syariah sebanyak 318 efek atau 61 % dari total saham (Dewi, 2016). Dalam berinvestasi dengan tepat maka seorang investor saham perlu memiliki sejumlah informasi yang berkaitan dengan pergerakan harga saham

3 agar bisa mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang layak untuk dipilih. Penilaian saham yang menyeluruh, bisa meminimalkan risiko sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan yang wajar. Pada umumnya investasi yang menghasilkan return yang tinggi berbanding lurus dengan risiko, artinya peluang risiko yang terjadi juga semakin besar. Pengetahuan tentang bid-ask spread merupakan cara untuk meminimalkan risiko yang akan terjadi, karena hal ini dipandang sebagai salah satu komponen biaya dalam perdagangan saham. Bid-ask spread biasanya dihubungkan dengan tingkat asimetri informasi yang terjadi, karena bid-ask spread dianggap dapat mencerminkan bagaimana kondisi asimetri informasi. Tinggi rendahnya suatu asimetri informasi antara agen dengan prinsipal dapat digambarkan dari seberapa besar selisih bid-ask spread yang terjadi (Tengko dkk., 2014). Investor yang ingin melakukan investasi terhadap suatu saham dari perusahaan, perlu melihat bagaimana selisih bid-ask spread pada saat itu, karena apabila selisih bid-ask spread sedang dalam kondisi yang tinggi maka tingkat asimetri informasi nantinya juga akan tinggi, begitu juga sebaliknya (Rahardjo, 2004). Bid-ask spread sendiri merupakan selisih antara harga jual yang ditawarkan oleh pemilik saham dengan harga beli yang ditawarkan oleh pembeli saham (Paramita dan Yulianto, 2014). Banyak faktor yang mempengaruhi besar kecilnya selisih antara Bid dengan Ask. Faktorfaktor berikut dianggap sebagai determinan bid-ask spread, yakni harga saham, volume perdagangan saham, likuiditas, dan leverage (Paramita dan

4 Yulianto, 2014). Selain itu, penelitian lain dari Fitriyah (2012) yang menggunakan earnings per share dan penelitian dari Napitupulu dan Syahyudan (2013) yang menggunakan return saham sebagai variabel yang mempengaruhi bid-ask spread. Harga saham yang dapat memberikan return yang tinggi lebih disukai oleh para investor, karena dealer tidak terlalu lama memegang saham tersebut. Dengan demikian biaya yang dikeluarkan untuk kepemilikan saham juga akan ikut menurun, fenomena ini sejalan dengan menurunkan selisih bid-ask spread (Paramita dan Yulianto, 2014). Penelitian yang dilakukan Purwanto (2003) dan Istanti (2009) menemukan bahwa harga saham tidak berpengaruh terhadap bid-ask spread. Penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mubarak (2002), Shobriati dkk. (2013) dan Nany (2003), menemukan bahwa harga saham berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread. Sedangkan penelitian Rahardjo (2004) dan Anggraini dkk. (2013) menyimpulkan kebalikan dari penelitian yang telah dilakukan di atas bahwa harga saham berpengaruh positif signifikan terhadap bid-ask spread. Volume perdagangan saham yang tinggi membuktikan bahwa saham yang diperjualbelikan aktif di pasar modal. Kejadian ini sangat disukai oleh para dealer karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya yang tinggi dan mengurangi waktu penyimpanan yang cukup lama (Paramita dan Yulianto, 2014). Ambarwati (2008) menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara volume perdagangan dan bid-ask spread. Sedangkan

5 Paramita dan Yulianto (2014) dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa volume perdagangan memiliki hubungan positif terhadap bid-ask spread. Likuiditas suatu perusahaan yang cukup tinggi diasumsikan akan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka risiko perusahaan akan menurun sehingga akan menurunkan bid-ask spread saham. Hasil penelitian Rahardjo (2004) menyatakan bahwa likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap bid-ask spread. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Paramita dan Yulianto (2014). Leverage terkait dengan risiko, bila tingkat leverage yang digunakan semakin tinggi maka risiko yang dihadapi investor juga akan tinggi. Oleh karena itu, semakin tinggi leverage suatu perusahaan maka risikonya juga akan meningkat dan akan mengakibatkan bid-ask spread saham yang besar. Hasil penelitian milik Rahardjo (2004) menemukan bahwa leverage tidak memiliki pengaruh terhadap bid-ask spread. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Paramita dan Yulianto (2014). Tingkat earning per share yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan menghasilkan laba dengan baik setiap tahunnya. Salah satu kecenderungan investor dalam memilih perusahaan yaitu dengan cara melihat earnings per share perusahaan tersebut, karena earnings per share dapat menggambarkan bagaimana profitabilitas suatu perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah (2012) menunjukan bahwa earnings per share berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nany (2003) dan Perdana dan Kristanti (2013)

6 menemukan bahwa earnings per share tidak berpengaruh terhadap bid-ask spread. Return saham digunakan sebagai salah satu alat pengukur risiko. Apabila semakin besar return saham yang di dapat dari suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut akan dinilai memiliki risiko tinggi, sehingga dapat menyebabkan bid-ask spread yang semakin besar pula (Jogiyanto, 2014). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Napitupulu dan Syahyudan (2013) dan Ambarwati (2008) yang menyatakan bahwa return saham berpengaruh positif signifikan terhadap bid-ask spread. Atas dasar tidak konsistensinya hasil temuan beberapa penelitianpenelitian terdahulu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kembali dengan judul FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP BID-ASK SPREAD SAHAM SYARIAH. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Paramita dan Yulianto (2014). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya mencakup tiga perbedaan. Perbedaan pertama, penelitian ini menggunakan sampel yang berbeda dari penelitian sebelumnya yaitu dengan sampel perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES). Perbedaan kedua, periode tahun yang digunakan lebih baru dan periodenya berbeda dari sebelumnya (2010-2013) yaitu (2014-2015). Perbedaan ketiga, penelitian ini menambahkan dua variabel independen yaitu earnings per share dan return saham. Hal ini sesuai dengan saran yang diberikan oleh peneliti dalam penelitiannya.

7 B. Batasan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini memiliki batasan masalah yang diharapkan peneliti agar bisa terfokus. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Menggunakan variabel independen yang meliputi harga saham, volume perdagangan, likuiditas, leverage, earnings per share dan return saham. 2. Sampel penelitian yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2014-2015. C. Rumusan Masalah Penelitian Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah harga saham berpengaruh terhadap bid-ask spread saham syariah? 2. Apakah volume perdagangan berpengaruh terhadap bid-ask spread saham syariah? 3. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap bid-ask spread saham syariah? 4. Apakah leverage berpengaruh terhadap bid-ask spread saham syariah? 5. Apakah earnings per share berpengaruh terhadap bid-ask spread saham syariah? 6. Apakah return saham berpengaruh terhadap bid-ask spread saham syariah? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :

8 1. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh harga saham terhadap bid-ask spread saham syariah 2. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh volume perdagangan saham terhadap bid-ask spread saham syariah 3. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh likuiditas terhadap bid-ask spread saham syariah 4. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pegaruh leverage terhadap bid-ask spread saham syariah 5. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh earnings per share terhadap bid-ask spread saham syariah 6. Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh return saham terhadap bid-ask spread saham syariah E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Bagi pengembangan teori dan pengetahuan di bidang akuntansi dan pasar modal, terutama berkaitan dengan bid-ask spread dan hubungannya dengan harga saham, volume perdagangan, likuiditas, leverage, earnings per share dan return saham. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Pemerintah Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan, pertimbangan dan informasi dalam mengambil kebijakan dan keputusan pada saat terjadi selisih bid-ask spread tinggi dan rendah.

9 b. Bagi Investor Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam mengambil keputusan pada saat melakukan pembelian maupun penjualan saham. c. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai bid-ask spread dan apa pengaruhnya terhadap saham di pasar saham. d. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi atau bahan rujukan penelitian selanjutnya pada pasar modal khususnya mengenai bid-ask spread, selain itu sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya di bidang akuntansi khususnya pasar modal.