DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, P Daya Saing Daerah. BPFE. Yogyakarta.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Empiris Tentang Jeruk

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan... 5

ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KOMODITI PERKEBUNAN UNGGULAN JAWA TIMUR SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai. Derajad Sarjana Ekonomi

PENDAHULUAN. daratan menjadi objek dan terbukti penyerapan tenaga kerja yang sangat besar.

3.2. Jenis dan Sumber Data

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang peningkatan ekspor nonmigas di Indonesia. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untuk kemudian didatangkan ke negara tersebut dengan tujuan untuk memenuhi

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perkebunan merupakan sektor yang berperan sebagai penghasil devisa

I. PENDAHULUAN. Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris, yang ditunjukkan oleh luas

I. PENDAHULUAN. penyumbang devisa, kakao (Theobroma cacao) juga merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Kopi Indonesia merupakan salah satu komoditas perkebunan yang telah di ekspor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. opportunity cost. Perbedaan opportunity cost suatu produk antara suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. melimpah. Memasuki era perdagangan bebas, Indonesia harus membuat strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Selama

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

ANALISIS USAHATANI KOPI DI DESA PIRIAN TAPIKO KECAMATAN TUTAR KAB.POLEWALI MANDAR. Rahmaniah HM.,SP, M.Si

ANALISIS POSISI EKSPOR KOPI INDONESIA DI PASAR DUNIA EXPORT POSITION ANALYSIS OF COFFEE INDONESIA IN THE WORLD MARKET

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terkenal dengan sebutan Negara Agraris. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Sebagian besar produksi kopi di Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS EKSPOR KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Peryaratan Mencapai. Derajat Sarjana Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perikanan. Luas wilayah laut Indonesia sangat luas yaitu sekitar 7,9 juta km 2 dan

JURIDIKTI, Vol. 6 No. 1, April ISSN LIPI :

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Pada Tahun Kelompok

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. produsen dan banyak negara konsumen. Kopi berperan penting dalam

JURNAL EKONOMI Volume 21, Nomor 2 Juni 2013 PERANAN KOMODITI GAMBIR TERHADAP PEREKONOMIAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. tropis yang dapat tumbuh dimana saja, terkecuali pada tempat tempat yang terlalu tinggi

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan Hp ,

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, dan pertanian memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara ekonomi dengan ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF LADA INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL

Prosiding Seminar Nasional Pertanian Presisi

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting di Indonesia. Sektor pertanian merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS KONTRIBUSI EKSPOR KOPI TERHADAP PDRB SEKTOR PERKEBUNAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR KOPI SUMATERA UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam

Prosiding Seminar Nasional Tantangan Pembangunan Berkelanjutan dan Perubahan Iklim di Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Hidayat (2013) dengan judul Analisis Daya Saing Produk Ekspor Provinsi

ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KOMODITAS KAKAO INDONESIA ANDRI VENO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS DAYA SAING EKSPOR TOMAT INDONESIA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

Kata Kunci: Nilai Ekspor, GDP Amerika Serikat, Kurs Nominal, Surpus Konsumen, Surplus Produsen

ABSTRAK PENDAHULUAN. Kata kunci : Komoditi Unggulan, Spesialisasi, Lokalisasi dan Lokasi (LQ)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komoditas unggulan dari sub sektor perkebunan di Indonesia

1. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Hal ini terlihat dari beberapa peranan sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Selama krisis, usaha di sektor pertanian menunjukkan kinerjanya sebagai

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan jenis kopi Robusta pada masa awal abad XX menjurus ke arah suatu

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR GAMBIR (Uncaria gambier Roxb) SUMATERA BARAT

I PENDAHULUAN. tersebut antara lain menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, menyumbang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan tentang perubahan iklim global akibat naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menjadi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi apabila barang yang dihasilkan oleh suatu negara dijual ke negara lain

ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KOMODITI CRUDE PALM OIL (CPO) PROVINSI RIAU. Eriyati Rosyetti. Abstraksi

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena

Skenario I, pembiayaan pasca panen sebesar 5% dari pendapatan bea ekspor.

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan

V. GAMBARAN UMUM. sebagai produsen utama dalam perkakaoan dunia. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Subosukawonosraten Provinsi Jawa Tengah periode , maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

ANALISA PERBANDINGAN SOSIAL EKONOMI PETANI JAGUNG SEBELUM DAN SETELAH ADANYA PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

VIII. DAYA SAING EKSPOR KARET ALAM. hanya merujuk pada ketidakmampuan individu dalam menghasilkan setiap barang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

ANALISIS PERKEMBANGAN IMPOR BERAS DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Subsektor perkebunan merupakan salah satu sektor pertanian yang

Analisis ekspor karet dan pengaruhnya terhadap PDRB di Provinsi Jambi

I. PENDAHULUAN. pertanian. Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu. menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun,

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Permintaan dan penawaran pada dasarnya merupakan penyebab terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh di daerah dataran tinggi Mandailing Natal. Kopi ini memiliki ciri

ANALISIS DAYA SAING KOMODITAS KOPI INDONESIA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA SAING KOMODITAS KOPI INDONESIA TAHUN JURNAL

ANALISIS DISTRIBUSI NILAI TAMBAH PENGOLAHAN KOPI PADA INDUSTRI KECIL KOPI BUBUK SAHATI (STUDI KASUS KECAMATAN GUGUK PANJANG, KOTA BUKITTINGGI)

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB V GAMBARAN UMUM PRODUK PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk. bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan daerah.

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA. Oleh : RIKA PURNAMASARI A

I. PENDAHULUAN. Gaya hidup pada zaman modern ini menuntun masyarakat untuk mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

DINAMIKA DAN RISIKO KINERJA TEBU SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI GULA DI INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAN PROSPEK USAHATANI KOPI RAKYAT DI DESA SUMBERBULUS KECAMATAN LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER

Analisis Daya Saing Biji Kakao (Cocoa beans) Indonesia di Pasar Internasional

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di

Transkripsi:

DAFTAR PUSTAKA Abdullah, P.2002. Daya Saing Daerah. BPFE. Yogyakarta. AEKI, 2010. Produktifitas Kopi Indonesia. Jakarta: Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia AEKI. 2012. Luas Areal dan Produksi Kopi Robusta di Indonesia. Jakarta: Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia. AEKI, 2013.Industri Kopi Indonesia. Jakarta: Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia. AEKI. 2016. Permintaan Kopi Sumatera Utara. Tersedia di http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2016/03/30/225061/permint aan-kopi-instan-terus-meningkat. Diakses pada tanggal 7 Agustus 2016. AEKI, 2016. Impor Kopi Sumut dari Argentina. Tersedia di http://www.antarasumut.com/berita/139431/sumut-impor-kopi-dariargentina. Diakses pada tanggal 16 Agustus 2016. AEKI, 2016. Dukung Peningkatan Produksi Kopi Indonesia. Tersedia di http://agro.kemenperin.go.id/3903-aeki-dukung-peningkatan-produksi- Kopi-Indonesia. Diakses pada tanggal 24 Agustus 2016 Aji Wahyu Rosandi, 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mmempengaruhi Penawaran Ekspor Kopi Indonesia. Bogor. Anonim, 2013. Disperindag Sumut. Ekspor Kopi Lokal Turun Drastis. http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/414746-ekspor-kopi-lokal-turundrastis-ada-apa. Diakses pada tanggal 7 Agustus 2016 Arleen. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor Kakao Indonesia.Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Asmarantaka, 2011. Daya Saing Ekspor Kopi Indonesia. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Badan Pusat Statistik, 2015. Produk Domestik Bruto Indonesia Menurut Pengeluaran 2010-2014. Jakarta. Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. 2014. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Provinsi Sumatera Utara 2010-2014. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Medan. Case, Karl E. dan Ray C. Fair, 2004. Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro. Edisi Kelima,Cetakan Kesatu. Jakarta: PT. Indeks. Hasnudi dan Iskandar S. 2005. Rencana Strategis Pembangunan Perkebunan di Propinsi Sumatera Utara 2005-2012. Lecture Papers Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan. Hia Esterina, 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Kopi Arabika Sumatera Utara. Jurnal Universitas Sumatera Utara. Medan Indriyati, S, 2007. Analisis Daya Saing Buah Nenas Model Tumpang Sari Dengan Karet (Kasus di Desa Sungai Medang, Kecamatan Cambai, Prabumulih dan di Desa Payaraman, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan). Skripsi. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor. Bogor. Karlinda, F. (2012). Analisis Daya Saing dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Ekspor Mutiara Indonesia. Skripsi pada Institut Pertanian Bogor. Bogor. Kartikasari, 2008. Daya Saing Komoditi Tanaman Hias Indonesia dengan Thailand di Pasar Jepang. Skripsi pada Institut Pertanian Bogor. Bogor. Komalasari, I. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Ekspor Biji Kakao Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Bogor. Kuncoro, 2005. Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan Peluang. Penerbit Erlangga Jakarta. Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga, Jakarta. Meryana, 2007. Daya Saing Kopi Robusta Indonesia di Pasar Internasional. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Mugjayani, 2007. Analisis Daya Saing Buah-Buahan Tropis Indonesia. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Najiyati dan Danarti.2004. Kopi Budidaya dan Penanganan Pasca Panen, Edisi Revisi. Jakarta. Penebar Swadaya.

Najiyati, S dan Danarti. 2006. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen. Penebar Swadaya, Jakarta. 192 hlm. Nazaruddin. 2002. Komoditi Ekspor Pertanian. Edisi keempat. Penerbit: Penebar Swadaya. Panggabean, Edy. 2011. Buku Pintar Kopi. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta. Panggabean, E. (2012). Buku Pintar Kopi. Jakarta: PT Wahyumedia. Porter, M.E. 1998. The Competitive Advantage of Nations. Macmilan Press Ltd, London Prastowo, B., E. Karmawati, Rubijo, Siswanto, C. Indrawanto, dan S. J. Munarso. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Kopi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Rahardjo, P. 2012. Kopi Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Penebar Swadaya. Jakarta Ria, J.H., dan Djumidi. (2000). Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 1. Jakarta: Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Halaman 75-76. Ridwansyah. 2003. Pengolahan Kopi. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. http://www.library.usu.ac.id/tekper.ridwansyah4.pdf. Diakses pada tanggal 19 April 2016 Safriansyah. 2010. Laju Pertumbuhan dan Analisa Daya Saing Ekspor Unggulan di Propinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 2(8): 327 344 Salvatore. 1997. Ekonomi Internasional. Edisi ke-5. Erlangga. Jakarta Siahaan, 2008. Analisis Daya Saing Komoditas Kopi Arabika Indonesia di Pasar Internasional. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Supangat, A. 2007. Statistika dalam Kajian Deskriftif, Inferensi dan Nonparametrik. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Tambunan, Tulus. 2001. Perekonomian Indonesia: Teori dantemuan Empiris. Jakarta :Ghalia Indonesia Tambunan, Tulus T.H. 2003. Perkembangan Sektor Pertanian di Indonesia, Beberapa Isu Penting. Jakarta :Ghalia Indonesia. Todaro, Michael, P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Jilid I. Edisi Ketujuh. Erlangga. Jakarta. Todaro, Michael P, dan Smith, Stephen C, 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Edisi Kedelapan. Jakarta :Penerbit Erlangga Umar H, 2004, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Cet ke 6, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.. Wang, Niya. 2012. Physicochemical Changes Of Coffee Beans During Roasting. Canada : University Of Guelph. Wulandari, R. A. 2013. Analisis Daya Saing Industri Pulp dan Kertas Indonesia di Pasar Internasional. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Lampiran 1. Nilai RCA Kopi Provinsi Sumatera Utara 2000-2014. Nilai Ekspor Kopi Total Ekspor Sumatera Utara Indonesia Sumatera Utara Indonesia 2000 68,070,097 326,256,417 2,437,764,251 62,124,016,182 2001 66,338,996 177,986,339 2,294,795,522 56,320,904,904 2002 74,470,665 158,425,552 2,891,995,609 57,158,849,737 2003 61,924,735 178,684,953 2,687,876,101 61,058,246,995 2004 89,325,702 235,287,035 4,239,409,512 71,584,608,736 2005 156,046,568 482,802,531 4,563,075,240 85,659,952,615 2006 166,603,187 572,679,971 5,523,900,511 100,798,624,280 2007 205,673,529 622,607,534 7,082,898,847 114,100,890,751 2008 196,786,888 965,432,849 9,261,977,086 137,020,424,402 2009 187,954,078 800,837,697 6,460,117,435 116,510,026,081 2010 244,585,753 791,152,409 9,107,015,179 157,779,103,470 2011 430,902,903 1,036,671,354 11,883,264,081 203,496,626,408 2012 412,673,010 1,228,164,311 10,393,935,844 190,020,266,030 2013 267,089,509 1,159,476,716 9,598,008,422 182,551,798,697 2014 383,969,859 1,026,419,675 9,361,110,073 175,979,986,988 Sumber: Data Diolah (BPS Provinsi Sumatera Utara, 2000-2014) RCA 5.32 9.15 9.29 7.87 6.41 6.07 5.31 5.32 3.02 4.23 5.36 7.12 6.14 4.38 7.03

Lampiran 2. Nilai Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP) Kopi Provinsi Sumatera Utara 2000-2014. 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Nilai Ekspor Kopi Sumatera Utara Nilai Impor Kopi Sumatera Utara ISP 68,070,097 2,226,149 0.94 66,338,996 147,135 1.00 74,470,665 847,318 0.98 61,924,735 128,561 1.00 89,325,702 302,632 0.99 156,046,568 271,510 1.00 166,603,187 2,168,340 0.97 205,673,529 6,145,634 0.94 196,786,888 2,530,271 0.97 187,954,078 2,418,948 0.97 244,585,753 10,185,756 0.92 430,902,903 8,360,245 0.96 412,673,010 4,572,631 0.98 267,089,509 2,535,811 0.98 2014 383,969,859 759,813 1.00 Sumber: Data Diolah (BPS Provinsi Sumatera Utara, 2000-2014)

Lampiran 3. Data Volume Ekspor Kopi Provinsi Sumatera Utara 2000-2014. Volume Ekspor Kopi Sumatera Utara (Kg) 2000 44,683,053 2001 51,508,400 2002 51,322,504 2003 36,692,415 2004 49,455,048 2005 55,441,792 2006 60,830,648 2007 68,555,318 2008 58,773,555 2009 62,913,280 2010 71,352,705 2011 70,989,426 2012 70,027,102 2013 66,938,090 2014 71,494,398 Sumber: BPS Sumatera Utara 2000-2014 Lampiran 4. Data Volume Ekspor Kopi Indonesia 2000-2014. Volume Ekspor Kopi Indonesia (Ton) 2000 340,887,526 2001 243,191,955 2002 240,297,426 2003 233,440,360 2004 280,330,558 2005 426,948,090 2006 403,211,661 2007 312,086,393 2008 452,454,733 2009 510,898,247 2010 418,704,850 2011 1,019,513,472 2012 439,518,633 2013 528,621,371 2014 381,002,600

Lampiran 5. Luas Lahan, Produksi, Pertumbuhan dan Produktifitas Kopi Provinsi Sumatera Utara 2000-2014. 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Luas Lahan (Ha) 62,040.00 65,320.00 65,730.00 65,152.00 76,431.33 77,719.71 78,962.03 78,980.10 75,782.05 79,972.96 79,585.20 80,721.06 80,040.39 80,658.00 Pertumbuhan Luas Lahan (%) - 5.29% 0.63% -0.88% 17.31% 1.69% 1.60% 0.02% -4.05% 4.21% 0.78% 1.43% -0.10% 0.77% Produksi Kopi Sumatera Utara (Ton) 38,113.00 42,973.00 47,332.00 43,252.00 48,776.09 54,856.89 49,451.51 50,815.49 47,847.75 55,625.18 56,625.18 57,988.76 55,313.00 57,672.00 2014 1.77% 82,085.00 58,312.00 Sumber: BPS Sumatera Utara Dalam Angka 2000-2014. Pertumbuhan Produksi (%) Produktifitas (ton/ha) - 0.61 12.75% 0.66 10.14% 0.72-8.62% 0.66 12.77% 0.64 12.47% 0.71-9.85% 0.63 2.76% 0.64-5.84% 0.63 16.25% 0.70 1.84% 0.71 2.41% 0.72-4.61% 0.69 4.26% 0.71 1.11% 0.71

Lampiran 6. Gambar Grafik Peramalan Volume Ekspor Kopi Provinsi Sumatera Utara 2015-2019 (Kg). 86,000,000 84,000,000 Volume Ekspor (Kg) 82,000,000 80,000,000 78,000,000 76,000,000 74,000,000 72,000,000 2015 2016 2017 2018 2019 Trend 76,558,0 78,686,0 80,814,0 82,942,0 85,070,0