BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melalui refleksi, colaboratif, dan partisipatif. Menurut Arikunto, S., dkk. (2006:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

METODE PENELITIAN. dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2004: 3). Sedangkan Arikunto (2006: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research.

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

III. METODE PENELITIAN. atau sering juga disebut dengan Classroom Action Research. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu. pada metode yang digunakan oleh penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani Igak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan classroom action research. Dalam penelitian ini, penulis berkolaborasi dengan guru dalam memecahkan persoalan di kelasnya dan juga berupaya meningkatkan hasil belajar siswa. Pengertian PTK menurut Carr dan Kemmis dalam Wardhani (2007:1.4) merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek. Penelitian yang digunakan berbentuk siklus, dimana siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali hingga tujuan pembelajaran di kelas tercapai. Menurut Kurt Lewin dalam Aqib (2006: 21) menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat langkah, yaitu: (1) perencanaan, (2) aksi, (3) observasi dan (4) refleksi.

26 3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IVA SD Negeri 4 Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 26 orang siswa yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 13 orang perempuan, yang memiliki tingkat kemampuan yang bervariasi. 3.2.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 4 Natar yang berlokasi di Jalan Tanjung Rejo I Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Alasan peneliti menggunakan lokasi ini karena dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga memudahkan dalam mengumpulkan data. 3.2.3 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kegiatan penelitian dimulai dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian. 3.3 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang ditempuh adalah pengkajian berdaur siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun model dan pelaksanaan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut.

27 Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus III Pelaksanaan Pengamatan Dst Gambar 3.1 Tahapan PTK adopsi dari Arikunto (2008:16) Berdasarkan gambar 3.1, penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran tematik terpadu pada tema Cita-citaku ini menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing, yang terdiri dari 3 siklus, yaitu siklus I, siklus II dan siklus III. Siklus I 1. Perencanaan (Planning) Pada tahap ini, Peneliti dan guru kelas IVA mempersiapkan proses

28 pembelajaran tematik terpadu pada tema Cita-citaku dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing. Langkah-langkah perencanaannya adalah sebagai berikut. a. Mengidentifikasi KI dan KD yang relevan dengan tema Citacitaku sub tema ke 2 Hebatnya Cita-citaku pembelajaran 1 yang akan disampaikan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing. b. Mempersiapkan kelengkapan pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu pemetaan kompetensi, silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) dan alat peraga yang relevan dengan materi. d. Menyiapkan instrumen penelitian, meliputi hasil belajar siswa (kognitif, afektif dan psikomotor), kinerja guru beserta pedoman penskoran. e. Mempersiapkan alat dokumentasi. 2. Pelaksanaan (Action) Pada tahap ini merupakan implementasi atau penerapan dari perencanaan yang telah disusun, yaitu sebagai berikut. a. Kegiatan awal 1) Pengkondisian kelas (menata tempat duduk untuk pembelajaran, menertibkan siswa, berdoa, dan mengecek kehadiran siswa). 2) Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui kegiatan yang akan dilaksanakan.

29 3) Guru melakukan apersepsi misalnya dengan menanyakan kepada siswa, seperti: Siapa yang memiliki cita-cita?. Apa cita-cita kalian?. b. Kegiatan inti Guru melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing. c. Kegiatan Penutup 1) Siswa dibantu oleh guru membuat penegasan atau kesimpulan dari materi yang baru dibahas. 2) Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik, kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. 3) Siswa melaksanakan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana ia memahami materi yang telah diajarkan. 4) Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. 3. Observasi/Pengamatan Pelaksanaan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut. a. Mengamati sikap percaya diri dan disiplin yang muncul ketika pembelajaran berlangsung terutama dalam diskusi kelompok.

30 b. Mengamati kinerja guru menggunakan lembar instrumen penilaian kinerja guru untuk melihat kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. c. Mengamati keterampilan siswa yang muncul ketika pembelajaran berlangsung. d. Sedangkan evaluasi hasil belajar kognitif siswa dilaksanakan dengan menggunakan tes formatif. Evaluasi digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menyerap materi pelajaran yang telah disampaikan. 4. Refleksi (Reflection) Berdasarkan data yang didapat dari hasil observasi, selanjutnya dilakukan analisis sebagai bahan kajian pada kegiatan refleksi sebagai berikut. a. Menganalisis hasil pengamatan terhadap hasil belajar siswa. Analisis yang dilakukan adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa berpartisipasi dan antusias terhadap pembelajaran serta keberhasilan siswa dalam menyerap materi yang telah diajarkan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing. b. Menganalisis keberhasilan dan kekurangan proses pembelajaran berlangsung. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang didapat dengan indikator keberhasilan c. Hasil analisis digunakan sebagai bahan kajian untuk merencanakan siklus II.

31 Siklus II 1. Perencanaan (Planning) Pada tahap ini peneliti dan guru melakukan perencanaan seperti perencanaan dalam siklus pertama. Di dalam siklus II ini, tema yang peneliti gunakan adalah tema Cita-citaku sub tema ke 2 Hebatnya Cita-citaku pembelajaran ke 2 yang disampaikan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing. 2. Pelaksanaan (Action) Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pembelajaran seperti pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing yang dikolaborasikan dengan pendekatan scientific. 3. Observasi/Pengamatan Pada tahap ini peneliti dibantu oleh guru kelas IVA melakukan observasi mengenai kegiatan pembelajaran pada siklus II. 4. Refleksi (Reflection) Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi seperti refleksi dalam siklus pertama. Hasil refleksi ini akan dijadikan sebagai acuan untuk menyusun kegiatan pembelajaran pada siklus III. Siklus III 1. Perencanaan (Planning) Pada tahap ini peneliti dan guru melakukan perencanaan seperti

32 perencanaan dalam siklus pertama. Di dalam siklus III ini, tema yang peneliti gunakan adalah tema Cita-citaku sub tema ke 2 Hebatnya Cita-citaku pembelajaran ke 3 yang disampaikan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing. 2. Pelaksanaan (Action) Peneliti melakukan pelaksanaan pembelajaran seperti pelaksanaan pembelajaran pada siklus I menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing yang dikolaborasikan dengan pendekatan scientific. 3. Observasi/Pengamatan Pada tahap ini peneliti dibantu oleh guru kelas IVA melakukan observasi mengenai kegiatan pembelajaran pada siklus III. 4. Refleksi (Reflection) Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi seperti refleksi dalam siklus pertama dan kedua. Hasil refleksi ini akan dijadikan sebagai acuan untuk menyusun laporan. 3.4 Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar yang mencakup hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor serta kinerja guru.

33 3.5 Teknik Pengumpulan Data Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan keseluruhan data yang diperoleh berdasarkan instrumen penelitian yaitu dengan teknik tes dan non tes. 1) Teknik tes dalam Jihad (2012: 67) adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Teknik tes yang digunakan adalah tes tertulis untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa. 2) Teknik nontes digunakan untuk memperoleh data kinerja guru, hasil belajar afektif serta untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan hasil belajar psikomotor berupa penilaian produk dan unjuk kerja. Teknik nontes pada penelitian ini menggunakan lembar observasi. 3.6 Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan soal tes. 1) Lembar Observasi Lembar observasi digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan kinerja guru, hasil belajar afektif, dan psikomotor selama pembelajaran berlangsung dalam penerapan pendekatan Inkuiri Terbimbing. Pada penilaian hasil belajar afektif siswa, peneliti memilih sikap percaya diri dan disiplin untuk diteliti. Peneliti membuat tabel pengamatan yang kemudian skornya akan dikonversi ke skala nilai.

34 Tabel 3.1 Indikator Kinerja Guru dalam pembelajaran tema cita-citaku dengan pendekatan inkuiri terbimbing dan Scientific No. Aspek yang Diamati Indikator 1. 2. 3 Komponen Rencana Pembelajaran tematik terpadu tema Citacitaku dengan menggunakan pendekatan Inkuiri Terbimbing dan Scientific Komponen Proses Pembelajaran menggunakan pendekatan Inkuiri Terbimbing dan Scientific Komponen Penutup Pembelajaran menggunakan pendekatan Inkuiri Terbimbing dan Scientific a. Bahan pembelajaran sesuai dengan tema b. Perumusan Tujuan Pembelajaran c. Pengorganisasian materi pembelajaran d. Penentuan sumber belajar dan alat bantu mengajar e. Susunan langkah-langkah dan penetapan alokasi waktu mengajar f. Pilihan metode pembelajaran g. Penentuan jenis, alat, dan prosedur penilaian a. Persiapan kondisi pembelajaran b. Menyajikan permasalahan yang relevan dengan tema c. Pembelajaran sesuai dengan tujuan, materi, dan tema d. Mempergunakan variasi stimulus dalam pembelajaran e. Mempergunakan variasi metode dalam pembelajaran f. Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran g. Efektivitas penggunaan waktu a. Perumusan kesimpulan dalam pembelajaran b. Mempergunakan instrumen penilaian tes hasil belajar kognitif dalam pembelajaran Sumber: Modifikasi dari Alat Penilaian Kemampuan Guru FKIP Unila Tabel 3.2 Indikator penilaian sikap sosial (afektif) dalam pembelajaran tema cita-citaku dengan pendekatan inkuiri terbimbing No. Aspek yang Diamati Indikator 1 Percaya diri a. Berani presentasi di depan kelas b. Berani menyatakan pendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan c. Tidak mudah putus asa/pantang menyerah d. Mampu membuat keputusan dengan cepat 2 Disiplin a. Masuk kelas tepat waktu b. Memperhatikan ketika guru menjelaskan c. Patuh terhadap peraturan di kelas d. Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan Sumber: Modifikasi dari Penilaian pencapaian kompetensi sikap (2013:2-4 )

35 Tabel 3.3 Penilaian keterampilan (psikomotor) dalam pembelajaran tema cita-citaku dengan Pendekatan inkuiri terbimbing No. Siklus Jenis Penilaian Aspek yang Diamati Unjuk kerja I a. Mendengarkan. b. Komunikasi nonverbal. c. Partisipasi. a. Topik pembicaraan jelas. 1 Siklus I Unjuk kerja II b. Kesesuaian antara pertanyaan dan jawaban. c. Menggunakan kosa kata baku. a. Isi laporan percobaan. Produk b. Penulisan laporan percobaan. c. Benda yang dibuat. a. Menceritakan kembali teks bacaan Unjuk kerja I secara lisan dengan menggunakan 2 Siklus II kata-katanya sendiri. a. Model Unjuk kerja II b. Bentuk geometri. c. Membuat kesimpulan. a. Membaca naskah dengan suara Unjuk kerja I nyaring, pengucapan yang jelas, 3 Siklus III intonasi dan jeda yang tepat. a. Isi laporan percobaan. Produk b. Penulisan laporan percobaan. c. Benda yang dibuat. Sumber: Modifikasi dari Buku Guru tema cita-citaku (2013) 2) Soal Tes Soal tes digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang berupa nilai-nilai guna mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa kelas IVA dalam pembelajaran tematik terpadu pada tema Cita-citaku menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing. Tes hasil belajar bisa berupa tes formatif yang diberikan pada akhir subtema atau pokok bahasan. 3.7 Teknik Analisis Data Penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

36 1) Analisis kualitatif Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika proses yaitu sikap sosial siswa (afektif) dan kineja guru selama pembelajaran berlangsung. a. Rumus analisis kinerja guru selama proses pembelajaran dalam Kemendikbud (2013:27) Tabel 3.4 Konversi nilai kinerja guru Tingkat Keberhasilan Kategori 90-100 Sangat Baik 75-89 Baik 60-74 Kurang < 60 Sangat Kurang Sumber: Modifikasi dari APKG FKIP UNILA b. Rumus analisis sikap adopsi Kemendikbud (2013:27) Tabel 3.5 Konversi nilai sikap sosial (afektf) Konversi nilai akhir Skala 100 Predikat Kategori 86-100 81-85 BS Baik Sekali 76-80 71-75 66-70 61-65 B Baik 56-60 51-55 46-50 0-45 K KS Kurang Kurang Sekali Sumber: Modifikasi dari Kemendikbud (2013:8)

37 2) Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar kognitif dan psikomotor. a. Rumus analisa pemerolehan nilai psikomotor dalam Kemendikbud (2013:27) Tabel 3.6 Konversi nilai keterampilan (psikomotor) Konversi nilai akhir Skala 100 Predikat 86-100 A 81-85 A- 76-80 B+ 71-75 B 66-70 B- 61-65 C+ 56-60 C 51-55 C- 46-50 D+ 0-45 D Sumber: Kemendikbud (2013:8) b. Menghitung ketuntasan belajar kognitif siswa secara individual adopsi Kemendikbud (2013:27). Ketuntasan individual didapat jika siswa memperoleh nilai 66.

38 Tabel 3.7 Konversi nilai pengetahuan (kognitif) Konversi nilai akhir Skala 100 Predikat 86-100 A 81-85 A- 76-80 B+ 71-75 B 66-70 B- 61-65 C+ 56-60 C 51-55 C- 46-50 D+ 0-45 D Sumber: Kemendikbud (2013:8) c. Menghitung nilai rata-rata seluruh siswa adopsi dari Arikunto (2006) dalam Sartini (skripsi, 2013). Keterangan: = Nilai rata-rata siswa X = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa yang mengikuti tes d. Ketuntasan klasikal Ketuntasan klasikal dikatakan berhasil apabila persentase yang tuntas belajar jumlahnya lebih besar atau sama dengan 75% dari jumlah siswa seluruhnya. Berikut ini rumus ketuntasan klasikal modifikasi dari Purwoko dalam Sartini (skripsi, 2013).. Keterangan: P = Persentase ketuntasan

39 Hasil analisis ini digunakan untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran. 3.8 Indikator Keberhasilan Penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dengan tema cita-citaku ini dikatakan berhasil apabila: 1) Tingkat ketuntasan hasil belajar siswa berdasarkan KKM secara klasikal mencapai 75% dari jumlah siswa pada kelas yang diteliti. KKM hasil belajar kognitif dan keterampilan berdasarkan kurikulum 2013 adalah 66 (B-). 2) Ketuntasan aspek kognitif dan keterampilan mencapai 66 (B-). 3) Ketuntasan aspek sikap rasa ingin tahu dan disiplin minimal mencapai kategori Baik (B).