PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGERTIAN DIYAT. yang sering dikaitkan dengan lembah, seperti di dalam firman Allah Azza wa Jalla:

PEMBUNUHAN MIRIP SENGAJA

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

F I K I H J I N A Y A T

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Syarah Istighfar dan Taubat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Iman Kepada KITAB-KITAB

Dimanakah Allah Subhanahu Wa Ta ala?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

10 Renungan Bagi yang Ditimpa UJIAN/MUSIBAH

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahmaan

Hadits-hadits Shohih Tentang

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

Menjaga Kebersihan Jasmani bagian dari Sunnah Rasulullah

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

KAIDAH FIQH PENGGABUNGAN HUKUMAN DAN KAFFAROH. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Penggabungan HUKUMAN dan KAFFAROH

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

SIKSA N E R A KA. Muhammad Ahmad al-'amari. Publication 1437H/2016M. SIKSA NERAKA Dari Buku ADA APA DI HARI KIAMAT

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

االخاص (Khusus) A. Pengertian lafal Khash (khusus)

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

KAIDAH FIQH. Sesuatu yang Diperbolehkan Oleh Syar'i Meniadakan Kewajiban Mengganti. Publication 1438 H_2016 M

Petunjuk Rasulullah. Ber-KOKOK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

AL - MATIIN. Yang Maha Kokoh. حفظو هللا Oleh : Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni. Publication : 1437 H_2016 M

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Adalah Sebagian Dari IMAN حفظو هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi

F I K I H H U D U D. Publication : 1437 H_2016 M FIKIH HUDUD

Bisakah Kirim Pahala BISAKAH KIRIM PAHALA

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

NIFAK. حفظو هللا Oleh : Syaikh Shalih bin Fauzan 'Abdillah al-fauzan. Publication : 1437 H_2016 M. NIFAK, Defenisi dan Jenisnya *

Download > 300 ebook dari:

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

AL-JAMIL Yang Maha Indah

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

MERENUNGI FIRMAN ALLAH dalam SURAT YAASIIN AYAT 55-58

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA

PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM. Copyright 1439 H/ 2018 M Untuk Umat Muslim

PEMBUNUHAN DENGAN SENGAJA

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

PUASA DI BULAN RAJAB

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

PANDUAN MANJEMAN. حفظه هللا Oleh : Ustadz Abu Aniisah Syahrul Fatwa. Publication : 1437 H_2016 M PANDUAN MANAJEMEN WAKTU BAGI MUSLIMAH

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

M A H A R. Publication : 1437 H_2016 M M A H A R

Transkripsi:

PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA ) حفظو هللا Ustadz Kholid Syamhudi Publication : 1437 H_2016 M PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA) حفظو هللا Oleh : Ustadz Kholid Syamhudi Sumber Almanhaj.Or.Id dari Majalah As-Sunnah Edisi 05 Tahun XIII_1430 H_2009 M e-book ini didownload dari www.ibnumajjah.com

Pada edisi yang lalu telah dibahas masalah pembunuhan yang disengaja, maka pada edisi kali ini kami sajikan pembahasan pembunuhan jenis kedua yaitu karena keliru atau tidak sengaja. DEFINISI PEMBUNUHAN KARENA KELIRU Pembunuhan karena keliru dalam bahasa Arabnya adalah Qatlu al-khatha ( ق ت ل ا ل ط اء ). Kata Khatha dalam bahasa Arab di sini bermakna lawan dari kesengajaan (al- amad), sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla: ل أ ن ل م ؤ م ن ك ا ن و م ا إ ل خ ط أ م ؤ م ن ا ي ق ت Dan tidak layak bagi seorang Mukmin membunuh seorang Mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja). (QS. an-nisâ`/4:92) Kemudian Allah Azza wa Jalla berfirman pada ayat setelahnya: ع ل ي و ا لل و غ ض ب ف يه ا خ ال د ا ج ه ن م ف ج ز اؤ ه م ت ع م د ا م ؤ م ن ا ي ق ت ل و م ن ع ذ ا ب ع ظ يم ا ل و و أ ع د و ل ع ن و

Dan barangsiapa yang membunuh seorang Mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya. (QS. an-nisâ`/4:93) 1 Sedangkan yang dimaksud pembunuh karena keliru menurut Ulama fikih ialah seorang mukallaf melakukan perbuatan yang mubâh (boleh) baginya, seperti memanah binatang buruan atau sesuatu target tertentu, namun ternyata mengenai orang yang haram dibunuh secara tidak sengaja hingga meninggal dunia; atau membunuh seorang Muslim yang diduga sebagai orang kafir karena berada di barisan orang-orang kafir. 2 JENIS PEMBUNUHAN KARENA KELIRU Berdasarkan definisi di atas para ahli fikih membagi pembunuhan karena keliru (tidak sengaja) ini menjadi dua; kekeliruan dalam perbuatan dan kekeliruan dalam niat kesengajaan. 1 2 Lihat Majmû Fatâwa 20/22. Al-Mulakhash al-fiqh 466, lihat juga Syarhul-Mumti 14/18.

Yang pertama, seorang sengaja menembak hewan buruan yang diperbolehkan untuk dibunuh dan telah menempatkan senjatanya tepat pada sasarannya, namun lalu meleset membunuh orang. Yang kedua, salah karena tidak tahu, seperti membunuh orang yang diyakini boleh dibunuh (orang kafir) dan ternyata termasuk yang dilarang. Contohnya seorang membunuh seorang di barisan kaum kafir, kemudian ternyata jelas yang terbunuh adalah seorang Muslim. 3 Kemudian mereka memasukkan beberapa bentuk pembunuhan yang dianggap sama dengan pembunuhan tanpa sengaja (al-qatlu al-ladzi Yajri Majra al-khatha`). Dinamakan demikian karena pembunuhan ini tanpa ada niatan membunuh dan tidak juga mengarah kepada orang tertentu. Hal ini terjadi langsung ia sebagai pelakunya atau pun tidak langsung. Contoh yang langsung adalah orang yang tidur menindih bayi yang ada di sampingnya hingga membunuhnya. Bisa juga tidak langsung sebagai penyebab terbunuhnya seseorang. Contohnya seorang menggali lubang besar atau sumur di satu tempat lalu ada orang yang tercebur dan meninggal dunia karenanya. Atau membiarkan satu tembok yang sudah miring tanpa diperbaiki lalu roboh dan menimpa seseorang hingga mati. 3 Lihat Majmû Fatâwa 20/22-23.

Dapat disimpulkan di sini bahwa pembunuhan dengan keliru (Qatlu al-khatha`) dapat dibagi dalam dua bagian. Dilihat dari faktor kesengajaan maka ada yang murni karena keliru dan tidak sengaja atau yang dianggap seperti itu. Dilihat dari faktor peran pelaku maka ada yang langsung dan ada yang menjadi penyebab kematiannya. DALIL KETETAPANNYA Pembunuhan karena keliru ditetapkan berdasarkan al- Qur`ân dan as-sunnah serta ijmâ kaum Muslimin. Allah Azza wa Jalla berfirman: و م ا ر ق ب ة ك ا ن م ؤ م ن ة ل م ؤ م ن و د ي ة ل أ ن ي ق ت إ ل م س ل م ة مؤ م ن ا أ ى ل و إ ل إ ل خ ط أ أ ن و م ن ي ص د ق وا ق ت ل ف إ ن م ؤ م ن ا ك ا ن خ ط أ ف ت ح رير م ن ق و م ع دو و ب ي ن ه م ب ي ن ك م ق و م م ن ك ا ن و إ ن م ؤ م ن ة ر ق ب ة ف ت ح ر ير م ؤ م ن و ى و ل ك م ف ص ي ام ي د ل ف م ن م ؤ م ن ة ر ق ب ة و ت ر ير أ ى ل و إ ل م س ل م ة ف د ي ة م يث اق و ك ا ن ا لل م ن ت و ب ة م ت ت اب ع ي ش ه ر ي ن ا لل ع ل يم ا ح ك يم ا

Dan tidaklah layak bagi seorang Mukmin membunuh seorang Mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja) dan barangsiapa membunuh seorang Mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum yang memusuhimu, padahal ia Mukmin, maka (hendaklah si pembunuh) memerdekakan hamba sahaya yang Mukmin. Dan jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang Mukmin. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai cara taubat kepada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. an-nisâ /4:92) Sedangkan dari as-sunnah adalah hadits yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Labîd Radhiyallahu anhu, yang berkata:

و ل أ ح د ي و م ح ذ ي ف ة أ ب ال ي م ان ع ل ى ال م س ل م ي س ي و ف اخ ت ل ف ت ف ت ص د ق ي د ي و أ ن و س ل م ع ل ي و ا لل ص ل ى ا لل ر س ول ف أ ر ا د ف ق ت ل و ه ي ع ر ف ون و ال م س ل م ي ع ل ى ب د ي ت و ح ذ ي ف ة Pedang-pedang kaum Muslimin salah bunuh terhadap al- Yamân bapaknya Hudzaifah di perang Uhud dan (karena) mereka tidak mengenalnya, lalu mereka membunuh al- Yamân. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ingin membayar diyat namun Hudzaifah telah bersedakah dengan diyatnya tersebut untuk kaum Muslimin. (HR. Ahmad) Umat Islam sepakat menetapkan adanya jenis pembunuhan karena keliru ini. 4 HUKUMNYA Menurut kesepakatan Ulama fikih, pembunuhan karena keliru (Qatlu al-khatha`) memiliki konsekuensi hukum membayar diyat dan kafarat serta tidak ada qishâsh. 4 Lihat Majmû Fatâwa 34/138.

Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan bahwa pembunuhan karena keliru dan yang memiliki konsekuensi hukuman, seperti menembak buruan atau target tertentu lalu mengenai manusia tanpa sepengetahuan dan kesengajaan; maka ini tidak ada qishâsh dan yang ada hanyalah diyat dan kafarah. 5 Beliau juga menyatakan bahwa diwajibkan atasnya membayar diyat dengan nash al-qur`ân dan kesepakatan umat Islam. Diyat ini wajib untuk orang Muslim dan orang kafir yang dalam perlindungan kaum Muslimin (al-mu âhad). Hal ini juga menjadi pendapat salaf dan para Ulama dan tidak ada khilaf tentang hal ini. 6 Membayar diyat dan kafarat ini wajib diberikan bagi yang terbunuh Muslim ataupun kafir mu âhad. Sedangkan bagi Muslim yang terbunuh di barisan kaum kafir karena diduga orang kafir, maka hanya diwajibkan membayar kafarat saja; berdasarkan kepada firman Allah Azza wa Jalladi atas (QS. an-nisâ`/4:92). Dalam ayat yang mulia ini Allah Azza wa Jalla menjadikan pembunuhan tidak sengaja dalam dua klasifikasi: Pertama: Berisi kewajiban membayar kafarat kepada pelaku pembunuhan dan membayar diyat kepada keluarga 5 6 Majmû Fatâwa 28/378. Lihat Majmû Fatâwa 34/138.

pelaku pembunuhan (al- Aqilah) dan ini pembunuhan tidak sengaja terhadap Mukmin yang tidak terlibat dalam pasukan orang kafir dan apabila korban adalah orang yang mendapatkan perlindungan kaum Muslimin. Kedua: Berisi kewajiban membayar kafarat saja dan ini untuk pembunuhan terhadap Mukmin yang tinggal di antara orang-orang kafir yang dianggap oleh pembunuhnya sebagai kafir. 7 Imam asy-syaukâni rahimahullah dalam kitab Fathul- Qadîr menjelaskan ayat ini menyangkut masalah seorang yang tinggal di negeri kafir dan dibunuh kaum Muslimin. Orang tersebut masuk Islam namun belum berhijrah, sehingga kaum Muslimin menganggapnya masih kafir. Karena ia (dianggap) belum masuk Islam dan masih memeluk agama kaumnya, maka tidak ada diyat bagi pembunuhnya namun hanya menunaikan kafarat saja. 8 SIAPA YANG MENANGGUNG PEMBAYARAN DIYAT Diyat pembunuhan tidak sengaja ini ditanggung oleh kerabatnya (al- Aqilah). Dasarnya adalah hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu yang berbunyi: 7 8 Al-Mulakhashul-Fiqh 467. Dinukil dari Al-Mulakhashul-Fiqh 468.

ل ي ا ن ب ن م ن ام ر أ ة ج ن ي ف و س ل م ع ل ي و ا لل ص ل ى ا لل ر س ول ق ض ى ث ت و ف ي ت ب ل غ ر ة ل ا ق ض ى ال ت ال م ر أ ة إ ن أ م ة أ و ع ب د ب غ ر ة م ي ت ا س ق ط و أ ن و ز و ج ه ا ل ب ن يه ا م ري اث ه ا ب ن و س ل م ع ل ي و ا لل ص ل ى ا لل ر س ول ف ق ض ى ال ع ق ل ع ص ب ت ه ا ع ل ى Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memutuskan perkara janin seorang wanita dari bani Lahyaan yang mati keguguran dengan membayar ghurrah (denda) budak lelaki atau budak wanita (atas orang yang menyebabkan kematian janin red). Kemudian sang wanita yang dimenangkan tersebut meninggal juga. Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memutuskan warisannya untuk anak-anak dan suaminya, sedangkan yang menanggung diyatnya adalah kerabat pelaku. 9 Demikian juga hal ini sudah menjadi ijmâ umat ini. 10 9 10 HR al-bukhâri no. 6740 dan Muslim no. 4366. Lihat Al-Mulakhashul-Fiqh 469.

KAFARAT PEMBUNUHAN TIDAK SENGAJA Telah dijelaskan terdahulu bahwa pelaku pembunuhan tidak sengaja harus menanggung pembayaran kafarat berupa pembebasan budak Muslim. Apabila tidak mendapatkannya, maka ia berpuasa dua bulan berturutturut. Hal inilah yang dijelaskan dalam firman Allah Azza wa Jalladi atas (QS. an-nisâ /4:92). Kewajiban kafarat ini berlaku untuk semua pelaku pembunuhan tidak sengaja, karena keumuman ayat ini. Imam Ibnu Qudâmah rahimahullah dan yang lainnya menyampaikan bahwa pembunuhan tidak sengaja ini tidak disebutkan dengan pengharaman dan juga tidak pembolehannya; karena ia seperti pembunuhan yang dilakukan orang gila. Namun jiwa yang lenyap tetap dijaga dan disucikan. Oleh karena itu diwajibkan membayar kafarat dalam hal ini. Prof. DR. Syaikh Shâlih bin `Abdillâh al-fauzân menyatakan bahwa hikmah dari pensyariatan kafarat dalam pembunuhan tidak sengaja ini, kembali kepada dua perkara: 1. Kesalahan tersebut tidak lepas dari kecerobohan pelaku. 2. Melihat kepada kesucian jiwa yang hilang. 11 11 Al-Mulakhashul-Fiqh 512.

Kafarat ini diwajibkan sekali bagi satu peristiwa dan bila membunuhnya berulang-ulang, maka berulang juga kafaratnya. Oleh karenanya bila seseorang membunuh beberapa orang dengan tidak sengaja, maka ia harus membayar beberapa kafarat sesuai dengan jumlah orang yang terbunuh. Demikianlah sekelumit dari permasalahan seputar pembunuhan tidak sengaja, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Wabillâhit-taufîq...[]