KORELASI PANJANG LENGAN BAWAH DENGAN TINGGI BADAN PRIA DEWASA SUKU BANJAR

dokumen-dokumen yang mirip
KORELASI PANJANG LENGAN BAWAH DAN TINGGI BADAN MAHASISWI SUKU BANJAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

KORELASI PANJANG LENGAN ATAS DENGAN TINGGI BADAN PADA WANITA SUKU BANJAR

Korelasi antara Tinggi Badan dan Panjang Jari Tangan

HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TULANG FEMUR PADA ETNIS SANGIHE DI MADIDIR URE. Novitasari Mangayun

Panjang Langkah Berkorelasi Secara Positif dengan Tinggi Badan Manusia

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 terdapat banyak kasus mutilasi yang terungkap di Indonesia.

Abdul Gafar Parinduri RSUD Sultan Sulaiman Dinas Kesehatan Serdang Bedagai

ABSTRAK HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TULANG LENGAN PADA POPULASI DEWASA DI DENPASAR

Hubungan panjang klavikula dan tinggi badan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat angkatan 2012

HUBUNGAN TINGGI BADAN DAN PANJANG ULNA PADA ETNIS SANGIHE DEWASA DI MADIDIR URE

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

Perkiraan Tinggi Badan Berdasar Panjang Telapak Kaki Pada Populasi Mongoloid Dewasa Di Indonesia

PANJANG TULANG FEMUR DAPAT MENJADI PENENTU TINGGI BADAN PRIA DEWASA MUDA

Perbandingan Korelasi Penentuan Tinggi Badan antara Metode Pengukuran Panjang Tibia Perkutaneus dan Panjang Telapak Kaki

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. badan yang kemudian dipopulerkan oleh Hewing pada tahun Formula

Perkiraan Tinggi Badan Berdasarkan Tulang Panjang Usia Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG TELAPAK TANGAN TESIS ISMURRIZAL / IKF PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I

HUBUNGAN TINGGI BADAN DENGAN PANJANG TANGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT ANGKATAN 2013

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional adalah suatu

PENENTUAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG LENGAN ATAS

PENGARUH PANJANG JARI TELUNJUK TANGAN DAN JARI MANIS TANGAN TERHADAP TINGGI BADAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

I. PENDAHULUAN. Tinggi badan ditentukan olah kombinasi faktor genetik dan faktor. antropologis untuk menentukan perbedaan rasial (Patel, 2012).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik (non-eksperimental)

MENENTUKAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG TUNGKAI ATAS TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor lingkungan. Tinggi badan adalah ukuran kumulatif yang terdiri atas

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan desain

BAB 1 PENDAHULUAN pulau dengan keanekaragaman suku yang tinggi (Kementerian

HUBUNGAN ANTARA PANJANG DEPA/ ARM SPAN TERHADAP TINGGI BADAN PADA SISWA SMA. SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

PERBANDINGAN TINGGI BADAN DAN RENTANG TANGAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PANJANG ULNA DENGAN JENIS KELAMIN DAN TINGGI BADAN

PERBEDAAN RASIO D2:D4 ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU. Oleh : RATNA MARIANA TAMBA

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan

Hubungan Antara Lebar Panggul Dengan Jenis Kelamin dan Tinggi Badan Stephanie Renni Anindita 1, Arif Rahman Sadad 1, Tuntas Dhanardhono 1

HUBUNGAN ANTARA ESTIMASI KAPASITAS CRANIUM DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA LAKI-LAKI DI SMP NEGERI 19 SURAKARTA SKRIPSI

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PANJANG TULANG FEMUR DENGAN TINGGI BADAN PADA PRIA DEWASA MUDA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN WHR (WAIST HIP RATIO)

ESTIMASI TINGGI BADAN MENGGUNAKAN PANJANG TULANG HUMERUS PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN DOKTER FK UNS SEMESTER VII SKRIPSI

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN TINGGI BADAN TERHADAP KAPASITAS VITAL PADA PRIA DEWASA NORMAL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan metode analitik korelatif, dengan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN

Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017) 115

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

A. I. Purwanti, M. Arifin dan A. Purnomoadi* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN JENIS KELAMIN TERHADAP KAPASITAS VITAL PADA PRIA DAN WANITA DEWASA NORMAL

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE ASTRAND MODIFIKASI IWAN BUDIMAN

KORELASI PANJANG RADIUS DENGAN TINGGI BADAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT ANGKATAN 2010

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN TINGI BADAN DAN TINGGI BAHU PASIS KODAM I/BUKIT BARISAN TAHUN Oleh : BENJAMIN RICARDO

HUBUNGAN ANTARA ESTIMASI VOLUME OTAK DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

ABSTRAK HUBUNGAN OBESITAS YANG DINILAI BERDASARKAN BMI DAN WHR DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PRIA DEWASA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

REGRESI LINIER BERGANDA

METODE. Materi. Tabel 2. Distribusi Ayam Kampung yang Digunakan

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

PERBEDAAN PADA PROPORSI TUBUH ETNIS BALI DENGAN ETNIS MADURA DI SURABAYA Rini Linasari

PERBANDINGAN TINGGI BADAN DAN RENTANG TANGAN PADA ANAK BALITA USIA 1-5 TAHUN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN MOTHER-DAUGHTER RELATIONSHIP DENGAN TINGKAT SELF-ESTEEM MAHASISWA PEREMPUAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN BERAT BADAN TERHADAP KAPASITAS VITAL PADA PRIA DEWASA NORMAL

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN UMUR TERHADAP KAPASITAS VITAL PADA PRIA DEWASA NORMAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

ABSTRAK HUBUNGAN LINGKAR DADA TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PRIA DEWASA NORMAL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya lewat rumus Slovin

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI

ABSTRAK HUBUNGAN LINGKAR PINGGANG / WAIST CIRCUMFERENCE (WC) DAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) PADA LAKI LAKI DEWASA

Mikael Yovianus Susilo, 2004: Pembimbing I : Daniel S.Wibowo, dr., MSe. Pembimbing II : Iwan Mulyadi, dr.

Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Di SMP 21 Rendani Manokwari. Insar Damopolii, Paskalina Th. Lefaan, Melda Manga

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang anatomi dan ergonomi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian survei observational potong lintang (cross

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. membantu penyidik dalam memenuhi permintaan visum et repertum, untuk

PREDIKSI PELAPORAN PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS LINIER REGRESI BERGANDA DI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN STRUKTUR PELVIS TERHADAP KECEPATAN LARI 60 METER SISWA SMA 3 SEMARANG KARYA TULIS ILMIAH

BAB 4 METODA PENELITIAN. Populasi terjangkau adalah murid SMP Domenico Savio dengan hipertensi dan obesitas.

MODEL MATEMATIS PENENTUAN VOLUME SEGMEN TANGAN DAN KAKI WANITA ETNIS JAWA USIA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar kimia SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten.

SEBAGAI PEROKOK. Oleh: ARSWINI PERIYASAMY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN LUAS PERMUKAAN TUBUH TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PRIA DEWASA

DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG ASISTENSI LABORATORIUM ANATOMI TERHADAP PENCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN MAHASISWA KEDOKTERAN UNS SKRIPSI

Transkripsi:

Latif, A.dkk. Korelasi Panjang Lengan Bawah KORELASI PANJANG LENGAN BAWAH DENGAN TINGGI BADAN PRIA DEWASA SUKU BANJAR Abdul Latif 1, Iwan Aflanie 2, Mashuri 3 1 Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 2 Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Provinsi Ulin, Banjarmasin 3 Bagian Ilmu Kedokteran Radiologi Rumah Sakit Umum Provinsi Ulin, Banjarmasin Email korespondensi: a.latiif@outlook.com ABSTRACT: Stature is one of the most important and useful anthropometric parameter and its estimation hold a speci place in the field of Forensic Anthropometry. The go of the present study was to correlate and estimate the stature of Banjar tribe of adult mes from forearm length of individus having age group of 20-25, in Lambung Mangkurat University, Banjarmasin. The present study was observation anytic with cross section approximation. All individus were measured for height with microtoise and forearm length with metering tape. The data thus obtained has been subjected to statistic computation for deriving the regression equations. The results obtained concluded that forearm length exhibit significant correlation in Banjar tribe of adult me. Keywords: forearm length, stature, anthropology, forensic, banjar tribe ABSTRAK: Tinggi badan adah sah satu bagian yang ping penting dan berguna dam parameter antropometri dan estimasi tinggi badan mendapat perhatian khusus dam bidang Antropometri Forensik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi dan dapat mengestimasi tinggi badan dari pria dewasa suku Banjar dari panjang lengan bawah dari setiap orang yang berusia 20-25 tahun di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Penelitian ini bersifat observasion anitik dengan pendekatan cross section. Setiap orang diukur untuk mendapatkan tinggi badan dengan mikrotoa dan panjang lengan bawah dengan pita meter.data yangdidapatkan dihitung secara komputasi statistik untuk mendapat rumus regresi.hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa panjang lengan bawah berkorelasi signifikan pada pria dewasa suku Banjar. Kata-kata kunci: panjang lengan bawah, tinggi badan, antropologi, forensik, suku banjar 199

Berka Kedokteran, Vol.11, No.2, Sep 2015: 199-204 PENDAHULUAN Setiap manusia memiliki tinggi badan yang berbeda. Waupun individu memiliki tinggi badan yang sama, tidak menjamin proporsi bagian tubuhnya juga sama panjang 1. Tinggi badan manusia diukur dari puncak kepa sampai bagian bawah telapak kaki, kemudian ditentukan berapa panjangnya dam sentimeter. Hasil pengukuran panjang tersebut adah yang disebut dengan tinggi badan 1. Cara yang sering digunakan untuk menentukan tinggi badan adah dengan mengukur panjang dari puncak kepa sampai bagian bawah plantar kaki, tetapi dapat pula digunakan pengukuran dengan metode lain, yaitu dengan dilakukan pengukuran terhadap bagian tubuh tertentu, misnya lengan bawah.apabila diketahuinya panjang lengan bawah, maka dapat diketahui berapa perkiraan tinggi badan orang tersebut 1. Pengukuran dengan cara mengukur panjang lengan bawah, terutama digunakan dam bidang kedokteran forensik.dam kasus pembunuhan karena mutilasi, tentu saja sulit untuk menentukan tinggi badan dari potongan-potongan tubuh yang sudah ditemukan.sama hnya dam bidang antropologi, yaitu dengan penemuan fosil manusia yang hanya tingg kerangkanya saja, sehingga sulit diketahui berapa tinggibadan manusia dari kerangka yang ditemukan.apabila diketahuinya panjang bagian tubuh tertentu, makadapat diketahui perkiraan tinggi badan orang tersebut 1. Perhitungan tinggi badan dari bagian-bagian tubuh sangat bermanfaat khususnya pada ahli anatomi, ahli antropologi, dan ahli kedokteran forensik.pada kasus pembunuhan mutilasi, identifikasi jenazah sangat diharapkan oleh pihak kepolisian, karena kasus tidak dapat dilanjutkan apabila jenazah tidak dapat teridentifikasi.saat ini tidak jarang pihak kepolisian hanya menyerahkan kepa, lengan, atau kaki kepada bidang forensik untuk diidentifikasi 2. Pada saat jenazah tidak lagi utuh (terpotong-potong), perkiraan panjang jenazah dapat dilakukan dengan mengukur bagian tertentu tubuh jenazah untuk memperkirakan tinggi badan seseorang pada saat masih hidup. Ada beberapa pengukuran bagian tubuh yang dapat dilakukan untuk memperkirakan tinggi badan secara umum adah dengan mengukur jarak kedua ujung jari kanan dan kiri, mengukur panjang puncak kepa sampai symphisis pubis diki dua, panjang femur diki empat, ataupun panjang humerus diki enam, yang semua perhitungan tersebut dapat memperkirakan panjang jenazah (tinggi badan) seseorang 3. Untuk menentukan tinggi badan dengan lebih baik, maka para ahli telah merumuskan formula penentuan tinggi badan berdasarkan ukuran panjang tulang-tulang panjang.oleh karena beberapa formula dirumuskan berdasarkan pengukuran orang Eropa (barat), maka untuk memakainya pada orang Indonesia harus dipertimbangkan faktor koreksinya.ditambah lagi dengan banyaknya suku yang terdapat di Indonesia.Perkiraan tinggi badan dengan mengukur panjang sah satu tulang panjang yang masih dibungkus otot dan kulit seperti ruas lengan bawah yang dibentuk oleh dua tulang panjang 200

Latif, A.dkk. Korelasi Panjang Lengan Bawah (radius dan ulna) kiranya dapat dilakukan 3,4. Berdasarkan latar belakang di atas, lengan bawah memiliki korelasi dengan tinggi badan seseorang, sehingga dilakukan pengukuran panjang pada lengan bawah untuk mengetahui korelasinya dengan tinggi badan seorang manusia khususnya pria dewasa suku Banjar, karena masih belum ada penelitian tentang hubungan antara panjang lengan bawah dengan tinggi badan pada pria dewasa suku Banjar. Suku Banjar merupakan suku yang ping banyak terdapat di Kimantan Selatan sehingga dapat memudahkam dam pengambilan subjek atau sampel penelitian dari seluruh populasi suku Banjar. METODE PENELITIAN Penelitian ini adah penelitian yang bersifat observasion anitik dengan pendekatan cross section untuk mengetahui korelasi antara panjang lengan bawah dengan tinggi badan pria dewasa suku Banjar. Populasi yang diambil dam penelitian ini adah pria dewasa suku Banjar dengan jumlah sampel 52 orang. Teknik sampling yang digunakan adah purposive sampling.alat yang digunakan dam penelitian ini adah mikrotoa, pita meter, lembar persetujuan, dan lembar peniliaian subjek penelitian.variabel dam penelitian ini adah panjang lengan bawah dan tinggi badan. Variabel pengganggu adah penyakit musculoskelet, riwayat operasi dan patah tulang, jenis kelamin, suku, nutrisi, dan aktivitas. Tahap penelitian ini meliputi tahap persiapan dan tahap pengukuran.data yang diperoleh dianisa dengan komputasi statistik dan disajikan dam bentuk tabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Tulang panjang memiliki korelasi yang kuat dengan tinggi badan.pengorelasian ini diawi oleh Pearson pada tahun 1898-1899 dan dikembangkan oleh Trotter dan Gleser pada tahun 1952 2,5. Penelitian perkiraan tinggi badan berdasarkan panjang lengan bawah pada pria dewasa suku Banjar ini dilakukan selama bulan November 2014.Berikut adah data deskriptifnya. Tabel 1 Sebaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Penelitian Korelasi Panjang Lengan Bawah dengan Tinggi Badan Pria Dewasa Suku Banjar Jenis Pengukuran Hasil Mean Usia 20,44 Median Usia 20 Modus Usia 20 Usia Minimum 20 Usia Maksimum 22 Pada tabel 1 didapatkan data bahwa jumlah subjek penelitian sebanyak 52 orang dengan usia minimum 20 tahun dan usia maksimum 22 tahun, dengan ratarata usia 20,44 tahun. 201

Berka Kedokteran, Vol.11, No.2, Sep 2015: 199-204 Tabel 2 Rata-rata Tinggi Badan dan Panjang Lengan Bawah Subjek Penelitian Korelasi Panjang Lengan Bawah dengan Tinggi Badan Pria Dewasa Suku Banjar Jenis Pengukuran Mean Standar Deviasi Tinggi Badan 166,35 6,26 Panjang Lengan Bawah Kanan 27,19 1,27 Panjang Lengan Bawah Kiri 27,32 1 Tabel 2 didapatkan rata-rata tinggi badan subjek penelitian adah 166,35 cm dengan standar deviasi 6,26 cm. Panjang lengan bawah memiliki rata-rata yang berbeda dari panjang lengan bawah kiri yaitu 27,19 cm dengan standar deviasi 1,27 cm untuk lengan bawah kanandan 27,32 cm dengan standar deviasi 1 cm untuk lengan bawah kiri.panjang lengan bawah tiap subjek penelitian memiliki rata-rata yang berbeda karena dipengaruhi oleh penggunaan lengan dam aktivitas sehari-hari. Penelitian Korelasi Panjang Lengan Bawah dengan Tinggi Badan Pria Dewasa Suku Banjar ini menggunakan uji normitas Kolmogorov-Smirnov dengan nilai signifikansi = 0,060 untuk lengan kanan, signifikansi = 0,055 untuk lengan kiri, signifikansi = 0,200 yang berarti data berdistribusi dengan norm karena nilai signifikansi lebih dari 0,05. Tabel uji normitas Kolmogorov-Smirnov dapat terlampir pada lampiran 6.Setelah didapatkan data yang berdistribusi norm, peneliti menggunakan uji Pearson untuk mengetahui korelasi antara tinggi badan dengan panjang lengan bawah kiri dan kanan. Tabel 3 Korelasi Panjang Lengan Bawah Kanan dan Kiri dengan Tinggi Badan Pengukuran Korelasi Pearson (r) Jumlah Sampel P Lengan Bawah Kanan dengan Tinggi Badan 0,690 52 0,0001 Lengan Bawah Kiri dengan Tinggi Badan 0,646 52 0,0001 Tabel 3 menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara panjang lengan bawah kanan dan kiri dengan tinggi badan pada 52 subjek penelitian dengan nilai r = 0,690 untuk lengan bawah kanan dan r = 0,646 untuk lengan bawah kiri. Uji yang digunakan untuk menentukan ada hubungan linear yang signifikan antara dua variabel adah dengan uji-t dengan rumus t = r { (n 2) / (1 r 2 )} dan didapatkan nilai t = 6,733 untuk lengan bawah kanan dan t = 5,988. Nilai kedua t lebih besar daripada t tabel (2,02 2,00) yang berarti terdapat hubungan/korelasi linear yang signifikan antar variabel panjang lengan bawah dengan tinggi badan 6. Setelah didapatkan korelasi linier antara panjang lengan bawah dengan tinggi badan, peneliti menggunakan rumus regresi linier dan didapatkan rumus regresi: tinggi badan = 74,237 + 3,388 panjang lengan bawah kanan ; 202

Latif, A.dkk. Korelasi Panjang Lengan Bawah dan tinggi badan = 77,977 + 3,234 panjang lengan bawah kiri Penelitian ini menunjukkan korelasi yang signifikan seperti hnya penelitian lain yang mengorelasikan panjang lengan bawah dengan tinggi badan oleh Singh et di India Utara tahun 2013 dengan rumus regresi pada laki-laki yaitu tinggi badan sama dengan 126,28 + 1,815 panjang lengan bawah, Mohanty et di India tahun 2013 dengan rumus regresi pada laki-laki yaitu tinggi badan sama dengan (-254,03) + 17,45 panjang lengan bawah, dan Ilayperuma et di Srilanka tahun 2010 dengan rumus regresi pada laki-laki yaitu tinggi badan sama dengan 97,252 + 2,645 panjang lengan bawah 7-9. Tabel 4 Subjek Estimasi Tinggi Badan Subjek Penelitian Menggunakan 4 Rumus Berbeda Berdasarkan Panjang Lengan Kanan Panjang Lengan Bawah Kanan Tinggi Sebenar-nya Rumus Peneliti Singh et Mohanty et Ilayperuma et SP7 28,1 168 169,44 177,28 236,31 171,58 SP14 26,3 164,5 163,34 174,01 204,9 166,82 SP22 25 159,9 158,94 171,66 182,22 163,38 SP37 29,3 173,2 173,5 179,46 257,25 174,75 SP39 27,4 167,2 167,07 176,01 224,1 169,72 Tabel 5 Subjek Estimasi Tinggi Badan Subjek Penelitian Menggunakan 4 Rumus Berbeda Berdasarkan Panjang Lengan Kiri Panjang Lengan Bawah Kiri Tinggi Sebenar-nya Rumus Peneliti Singh et Mohanty et Ilayperuma et SP7 27,8 168 167,88 176,74 231,08 170,78 SP14 26,4 164,5 163,35 174,2 206,65 167,08 SP22 24,8 159,9 158,18 171,23 178,73 162,85 SP37 29,5 173,2 173,38 179,82 260,74 175,28 SP39 27 167,2 165.29 175,28 217,12 168,67 Keterangan: SP: Subjek Penelitian Tabel 4 dan tabel 5 didapatkan bahwa estimasi tinggi badan dari rumus peneliti yang ping mendekati dengan tinggi badan sebenarnya. Estimasi yang ping jauh dari tinggi sebenarnya beras dari rumus regresi Mohanty et. Perbedaan estimasi tinggi badan ini tidak terlepas dari subjek penelitian yang berbeda suku/ras dan faktorfaktor lain yang tidak dapat dikendikan.maka dari itu peneliti menggunakan batasan dam pemilihan subjek penelitian sesuai dengan kriteria inklusi. Rumus regresi estimasi tinggi badan dari penelitian ini dapat digunakan kepada pria dewasa suku Banjar yang tidak memiliki kelainan dan riwayat fraktur pada tulang, khususnya tulang pembentuk tinggi badan dan tulang ulna. 203

Berka Kedokteran, Vol.11, No.2, Sep 2015: 199-204 PENUTUP Hasil penelitian dan pembahasan seperti uraian di atas, maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara panjang lengan bawah dengan tinggi badan dan dapat ditentukan perkiraan/estimasi tinggi badan berdasarkan panjang lengan bawah kanan maupun kiri pada pria dewasa suku Banjar DAFTAR PUSTAKA 1. Devison RJ. Penentuan tinggi badan berdasarkan panjang lengan bawah. Medan: Departemen Kedokteran Forensik FK-USU, 2009. 2. Mond MK, Tapan KJ, Jonaki D, dan Sumohan B. Use of length of ulna for estimation of stature in living adult me in Burdwan district and areas of West Beng. J. Anat. Soc. India 2009; 58 (1): 16-18. 3. Amir A. Identifikasi. Rangkaian ilmu kedokteran forensik. Edisi kedua. Medan: Bagian IlmuKedokteran Forensik FK- USU, 2005. 4. Glinka J. Antropometridan antroskopi. Edisi 3. Surabaya: Fisip Universitas Airlangga, 1990. 5. Gadekar B, Het V, Sanjay V, dkk. A study to correlate the stature with the length of ulna in living human in various age group. Internation Journ of Biomedic and Advance Research 2012; 03 (12): 904-907. 6. Rosner B. Fundaments of biostatistics. 7 th ed. Harvard: Cengage Learning Inc, 2010. 7. Singh B, Manpreet K, Jeevandeep K, et. Estimation of stature from forearm length in north Indians an anthropometric study. Internation Journ of Basic and Applied Medic Science ISSN 2013; 3 (1): 201-204. 8. Mohanty BB, Divya A, Kun M, et. Estimation of height of an individu from forearm length on the population of Eastern India. J Med Allied Sci 2013; 3 (2): 72-75. 9. 1Ilayperuma I, Ganananda N, dan Nadeeka P. A model for the estimation of person stature from the length of forearm. Int. J. Morphol. 2010; 28 (4): 1081-1086. 204