Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

dokumen-dokumen yang mirip
MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

Lampiran : Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Dosen STMIK Prabumulih Nomor : 019/SK/STMIK-P/III/2014 Tanggal : 3 Maret 2014

KODE ETIK DAN TATA TERTIB TENAGA KEPENDIDIKAN STIE-PRABUMULIH

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

PEDOMAN ETIKA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 60/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

NORMA ETIKA KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

a. Membentuk citra dosen yang dapat dijadikan teladan bagi maha siswa yang akan memasuki lingkungan masyarakat modern dan profesional.

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Nomor :Skep/032A/V/2012. tentang KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG

PEDOMAN TATA KRAMA DOSEN STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor : 184/A.51.01/Unwidha/III/2014 tentang PEDOMAN ETIKA DOSEN

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 397/F/Unbrah/VIII/2013 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

BUKU KODE ETIK MAHASISWA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

Lembaga Penjaminan Mutu KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN IAIN MATARAM. Kode Etik Tenaga Kependidikan IAIN Mataram 1

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

DITETAPKAN DI REULEUT- ACEH UTARA PADA TANGGAL 11 APRIL 2016 REKTOR, PROF. DR. APRIDAR, SE., M.Si NIP

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1180/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Pegawai Universitas Sumatera

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI MAHASISWA OLEH: TIM PENYUSUN

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1179/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Sumatera

PEDOMAN ETIKA MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS MALIKUSSALEH NOMOR 1527/UN45/DT/2016 TENTANG STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

BUKU KODE ETIK DOSEN

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA NOMOR : HK / 1.02 / / 2014 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 365/F/Unbrah/VII/2013 KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SRIWIJAYA No. 152a/H9/DT/2009. Tentang ETIKA AKADEMIK SIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

2 Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I

Tentang KODE ETIK MAHASISWA STIE YASA ANGGANA GARUT KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YASA ANGGANA GARUT,

KODE ETIK DOSEN, MAHASISWA DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

K E P U T U S A N KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN NOMOR: Stb.01/SK/ 024 /2013 TENTANG

KODE ETIK DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING LIA

KODE ETIK DOSEN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK NOMOR: 51/KEP/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN IAIN PURWOKERTO

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

JENIS DAN BENTUK SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

PANDUAN KODE ETIK PEGAWAI

KODE ETIK DOSEN MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ETIKA AKADEMIK. Program Studi D3 Keperawatan

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN

KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

KODE ETIK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 12 KOTA SERANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR

4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 87 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP) KABUPATEN BADUNG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI NOMOR 04/YSR/2004 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI YAYASAN SLAMET RIJADI. Pengurus Yayasan Slamet Rijadi

Transkripsi:

1 Lampiran : Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikan STMIK Prabumulih Nomor : 018/STMIK-P/III/2014 Tanggal : 4 Maret 2014 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Kode Etik Tenaga Kependidikan Sekolah Tinggi I Manajemen dan Ilmu Komputer Prabumulih yang dimaksud dengan: 1. Sekolah Tinggi adalah Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Prabumulih selanjutnya disingkat STMIK Prabumulih; 2. Ketua STMIK Prabumulih adalah pimpinan tertinggi yang berwenang dan bertanggung jawab atas pelaksanaan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi di STMIK Prabumulih; 3. Tenaga kependidikan adalah tenaga pegawai/karyawan yang bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.; 4. Etika akademik adalah nilai-nilai yang wajib ditaati dalam berpikir, dan berperilaku dalam melaksanakan tugas-tugas keilmuan di perguruan tinggi; 5. Kode Etik adalah landasan moral dan pedoman tingkah laku tertulis berupa serangkaian norma-norma etik yang memuat hak dan kewajiban dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai tenaga kependidikan; 6. Civitas akademik terdiri atas dosen dan mahasiswa STMIK Prabumulih. 7. Dosen di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer Prabumulih adalah tenaga pendidik yang khususnya diangkat dengan tugas utama mengajar; 8. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di STMIK Prabumulih;

2 9. Hak adalah kewenangan yang dimiliki oleh tenaga kependidikan dalam memperoleh pelayanan, fasilitas, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 10. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh tenaga kependidikan demi tercapainya tujuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Kode Etik; 11. Pelanggaran adalah setiap perilaku dan perbuatan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 12. Penghargaan adalah balas jasa yang diberikan baik berupa uang maupun ucapan terima kasih lisan atau tertulis.; 13. Sanksi adalah hukuman yang diberikan atas tindakan pelanggaran kode etik dan kebijakan-kebijakan lain di STMIK Prabumulih; 14. Pembelaan adalah upaya yang dilakukan oleh tenaga kependidikan sebagai usaha pembelaan atau klarifikasi; 15. Rehabilitasi adalah pemulihan nama baik dan hak dari tenaga kependidikan yang kena sanksi; 16. Majelis Kehormatan Kode Etik Tenaga Kependidikan adalah komisi adhoc non struktural pada sekolah tinggi yang bertugas menegakkan, melaksanakan, serta menyelesaikan pelanggaran kode etik yang dilakukan tenaga kependidikan yang ditetapkan oleh Ketua STMIK Prabumulih. BAB II FUNGSI DAN TUJUAN Pasal 2 1. Kode Etik Tenaga Kependidikan ini berfungsi sebagai pedoman bagi tenaga kependidikan STMIK Prabumulih dalam bersikap dan berperilaku dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari baik di lingkungan kampus STMIK Prabumulih; 2. Kode Etik Tenaga Kependidikan ini bertujuan untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan STMIK Prabumulih.

3 BAB III KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KEPENDIDIKAN Pasal 3 Tenaga kependidikan wajib: 1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta taat kepada Negara dan pemerintah Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; 2. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa, negara, dan agama; 3. menjunjung tinggi tata susila yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; 4. Mengutamakan kepentingan bangsa, negara, dan STMIK Prabumulih di atas kepentingan pribadi dan golongan; 5. Memiliki moral dan integritas yang tinggi; 6. Mematuhi dan menaati semua peraturan STMIK Prabumulih; 7. Melakukan segala kegiatan yang telah menjadi tugas dan kewenangannya sesuai dengan peraturan STMIK Prabumulih dan perundang-undangan yang berlaku; 8. Menjunjung tinggi nama baik almamater dan kewibawaan STMIK Prabumulih; 9. Memegang teguh rahasia negara, rahasia jabatan, dan tidak menyalahgunakan jabatan; 10. Mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di STMIK Prabumulih; 11. Bersikap adil terhadap mahasiswa, teman sejawat, dan sivitas akademika lainnya; 12. Menjaga dan memelihara kesehatan dan kehormatan dirinya; 13. Mengikuti perkembangan dan mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi sesuai bidang keahliannya; 14. Berpikir ilmiah, bersikap terbuka, berbudi luhur, menjunjung tinggi kejujuran akademik dan menjalankan profesi dengan sebaik-baiknya dan menghindari perbuatan tercela seperti plagiat;

4 15. Berdisiplin, rendah hati, teliti, hati-hati, dan menghargai pendapat orang lain; 16. Memperhatikan batas kewenangan dan tanggung jawab serta tidak melangkahi kewenangan/keahlian rekan sejawatnya; 17. Membantu mengarahkan mahasiswa kearah pembentukan karakter yang mandiri, bertanggung jawab, dan berakhlak mulia; 18. Menjaga hubungan yang harmonis sesama teman sejawat dan sivitas akademika lainnya berdasarkan asas kekeluargaan, keselarasan, dan keseimbangan sesuai pedoman hidup dalam berbangsa, bernegara; 19. Memperhatian aspek transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas; 20. Membangun kerja sama sinergis dengan berbagai pihak dalam rangka mengoptimalkan proses dan hasil layanan. Pasal 4 Hak Tenaga Kependidikan Tenaga kependidikan memiliki hak: 1. Menggunakan semua fasilitas yang tersedia dengan bebas dan bertanggung jawab sesuai peraturan yang berlaku di STMIK Prabumulih. 2. Memperoleh penghargaan dari STMIK Prabumulih berdasarkan jasa prestasi kerjanya yang dilandaskan norma, loyalitas, kesetiaan, dan ketaatan pada tugas dan peraturan STMIK Prabumulih. 3. Memperoleh perlakuan yang adil dan kesempatan yang sama dari STMIK 4. Prabumulih untuk meningkatkan karir dan prestasi sesuai profesinya. BAB IV SIKAP DAN PERILAKU TENAGA KEPENDIDIKAN Pasal 5 Tenaga kependidikan wajib bersikap: a. profesional dalam menjalankan pekerjaan;

5 b. Sabar, ramah, dan menyenangkan dalam memberikan layanan pekerjaan; c. Tidak membeda-bedakan dalam memberikan layanan pekerjaan; d. Disiplin dan efektif dalam bekerja; e. Tidak menunda-nunda pekerjaan; f. Mendahulukan kepentingan dan layanan publik daripada urusan pribadi; g. Rendah hati namun percaya diri dalam melaksanakan pekerjaan; h. Jujur, objektif serta memegang teguh kaidah-kaidah layanan; dan i. Teliti dan senan data, tiasa menghindari kekeliruan dalam proses pengambilan dan pengolahan Pasal 6 Tenaga kependidikan wajib berperilaku: a. Taat menjalankan ibadah sesuai dengan ketentuan agama yang diyakini; b. Patuh dan setia pada peraturan yang berlaku; c. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masingmasing; d. Selalu tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan; e. Sopan, rapi, dan bersih dalam berpakaian dan berpenampilan; f. Menggunakan bahasa yang sopan, santun, dan mudah dicerna dalam memberikan pelayanan dan berkomunikasi; g. Tidak menggunakan bahasa yang bersifat menghina, melecehkan, mengejek, dan menyinggung perasaan orang lain dalam bertutur kata dan berkomunikasi; BAB V ETIKA TENAGA PENDIDIKAN DALAM BERPAKAIAN Pasal 7 Dalam hal berpakain, tenaga pendidikan wajib: 1) Berpakaian formal bagi pria yang mencerminkan citra profesional dan modern dengan mengenakan celana panjang dan kemeja atau batik serta sepatu formal;

6 2) Berpakaian formal bagi wanita yang mencerminkan citra wanita profesional dan modern dengan mengenakan rok atau celana panjang dipadu dengan atasan batik atau kemeja atau blazer, dan juga mengenakan sepatu formal; 3) Selama menjalankan tugas wajib senantiasa menjaga kebersihan dan kerapian berpakaian; 4) Senantiasa menjaga personal hygiene untuk menghindarkan dirinya menimbulkan bau badan yang dapat mengganggu suasana kerja. BAB VI KEWAJIBAN TENAGA KEPENDIDIKAN DALAM KETEPATAN WAKTU Pasal 8 Dalam hal ketepatan waktu, seorang tenaga kependidikan wajib: 1) Memiliki komitmen tinggi terhadap waktu; 2) Datang dan pulang kerja secara tepat waktu; 3) Tidak menambah waktu jam istirahat; 4) Tidak keluar kantor pada waktu jam kerja, kecuali dengan seijin atasan. BAB VII PELANGGARAN Pasal 9 1. Bersikap dan berindak untuk menjatuhkan nama baik almamater/keluarga besar STMIK Prabumulih. 2. Merongrong kewibawaan pimpinan maupun pejabat di lingkungan STMIK Prabumulihdalam menjalankan tugasnya. 3. Meninggalkan tugas kedinasan atau kewajiban sebagai tenaga kependidikan tanpa alasan yang sah. 4. Tidak menghormati atasan, teman sejawat, sivitas akademika, dan orang lain, baik di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya; 5. Melakukan perbuatan plagiat karya ilmiah; 6. Memalsukan ijazah, nilai, sertifikat, tanda tangan, atau dokumen lainnya;

7 7. Berkomunikasi dan berekspresi menggunakan bahasa yang mengabaikan etika dan sopan santun baik secara lisan maupun secara tertulis; 8. Berperilaku dusta, fitnah, dan berkhianat dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi. 9. Menyalahgunakan jabatan dan kewenangannya; 10. Melawan dan menolak tugas dari atasannya; 11. Membocorkan rahasia jabatan atau rahasia negara termasuk membocorkan soal dan/atau kunci jawaban ujian; 12. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan atau teman sejawat; 13. Menghalangi dan/atau mempersulit kegiatan akademik dan non akademik yang telah menjadi ketetapan pimpinan STMIK Prabumulih. 14. Melakukan pungutan yang tidak sah dalam bentuk apapun dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan pribadi atau golongan; 15. Menyalahgunakan nama lembaga dan lambang almamater untuk kepentingan pribadi atau golongan; 16. Menggunakan ruangan, bangunan, dan sarana prasarana lainnya miliki STMIK Prabumulih tanpa izin pimpinan; 17. Membawa, memakai, menjual, dan menyalahgunakan narkotika, obat-obatan terlarang lainnya yang sejenis di lingkungan STMIK Prabumulih 18. Melakukan tindakan yang mengundang asusila baik dalam sikap, perkataan, gambar atau tulisan di lingkungan kampus; 19. Mengadu domba, menghasut, atau memutarbalikkan fakta di kalangan sivitas akademika STMIK Prabumulih. 20. Menyebarkan infromasi, tulisan, himbauan atau faham yang dilarang agama dan Pemerintah; 21. Semua tindakan yang dilarang oleh Peraturan Pemerintah dan perundangundangan yang berlaku di Indonesia. BAB VIII PELAKSANAAN KODE ETIK Pasal 10

8 Pelaksanaan Kode Etik Dalam pelaksanaan kode etik, tenaga kependidikan wajib: 1) Mengindahkan dan melaksanakan Kode Etik tenaga kependidikan; 2) Pelanggaran terhadap Kode Etik tenaga kependidikan dapat dikenakan sanksi moral dan sanksi lainnya sesuai aturan dalam pasal 14 yang tercantum dalam kode etik ini, dan juga peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IX PENGHARGAAN DAN SANKSI Pasal 11 Penghargaan Penghargaan diberikan kepada tenaga kependidikan atas dasar prestasi kerja, hasil kerja (kinerja), dan usaha yang membawa harum nama STMIK Prabumulih, atau pengalaman kerja yang ditempuh tanpa cacat/cela selama 5, 10, 15, 20, 25, 30 tahun atau lebih. Penghargaan dapat berupa kata-kata (lisan), pemberian sertifikat, piagam, dan atau berbentuk barang. Pasal 12 Jenis penghargaan yang diberikan bergantung kepada berbagai kriteria, antara lain jenis pengabdian, prestasi, jasa, dan bentuk lain yang sangat menguntungkan bagi kemajuan STMIK Prabumulih. Jenis penghargaan dapat berupa: 1) Pujian secara lisan; 2) Ucapan terima kasih; 3) Sertifikat keberhasilan; 4) Surat penghargaan; 5) Hadiah berupa barang/ cindera mata; 6) Peningkatan fasilitas; 7) Pengiriman ke luar negeri; 8) Studi lanjut

9 BAB X PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN Pasal 13 1) Tenaga kependidikan yang menunjukkan kesetiaan, prestasi, atau telah berjasa terhadap STMIK Prabumulih dapat diberikan penghargaan oleh pihak yang berwenang memberi penghargaan, 2) Pihak yang berwenang memberi penghargaan adalah: a) Ketua Program Studi yang bersangkutan, bila sifatnya intern atau dalam lingkup kecil; b) Ketua STMIK Prabumulih, bila sifatnya lebih luas dan membawa nama STMIK Prabumulih. c) Ketua STMIK Prabumulih dibantu senat STMIK Prabumulih yang keanggotaannya terdiri atas anggota Senat dan Panitia Penilaian Pemberian Penghargaan bagi orang-orang yang berjasa kepada STMIK Prabumulih yang diketuai oleh Sekretaris Senat pada kondisi yang sifatnya lebih umum dan mencakup STMIK Prabumulih serta kepentingan nasional. 3) Proses Pemberian Penghargaan Pemberian penghargaan dilaksanakan setelah proses berikut: a) Ketua program studi, sebelum memberikan penghargaan meminta kepada yang bersangkutan memberikan data sebagai bukti berprestasi atau berjasa baik berupa sumbangan pemikiran atau karya nyata; b) Ketua program studi, sebelum memberikan penghargaan memeriksa kinerja tenaga pendidikan yang berangkutan; Pasal 14 Sanksi Sanksi bagi tenaga kependidikan yang melanggar kode etik meliputi: a. Teguran lisan; b. Teguran tulisan; c. Peringatan keras;

10 d. Penundaan kenaikan gaji berkala; e. Penundaan kenaikan pangkat; f. Pembebasan tugas; g. Pemberhentian (scorsing) sebagai pegawai STMIK Prabumulih. BAB XI PEMBELAAN DAN REHABILITASI Pasal 15 Pembelaan Tenaga kependidikan yang dituduh melanggar Kode Etik Tenaga Kependidikan dapat mengajukan pembelaan diri dalam forum sidang Majelis Kehormatan Kode Etik Tenaga Kependidikan. Pasal 16 Rehabilitasi Rehabilitasi diberikan kepada tenaga kependidikan yang tidak terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik Tenaga Kependidikan. BAB XII MAJELIS KEHORMATAN KODE ETIK Pasal 17 Majelis Kehormatan Etik Tenaga STMIK Prabumulih Kependidikan STMIK Prabumulih adalah komisi adhoc ditetapkan oleh Ketua yang terdiri dari Ketua STMIK Prabumulih, pimpinan unit kerja, dan bagian kepegawaian untuk menerima, memproses, dan memutuskan terhadap pelanggaran Kode Etik Tenaga Kependidikan.

11 BAB XIII PENUTUP Pasal 18 1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Keputusan ini akan diatur dengan Keputusan tersendiri 2. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

12

13

14