BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Power bank dengan spesifikasi : Panasonic QE-QL105 berkapasitas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Prinsip Kerja Sistem Pengiriman Transfer Daya Nirkabel

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kebutuhan ini didasari oleh berbagai hal, seperti semakin

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sejarah dan Aplikasi Transfer Daya Nirkabel

Optimasi Rangkaian dan Material Kumparan pada Rangkaian Transfer Listrik Tanpa Kabel Terhadap Jarak Jangkauan Pengiriman Energi Listrik

JOBSHEET SENSOR UNTRASONIC (MENGUKUR TEGANGAN BENDA PANTUL)

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RANCANG BANGUN CHARGER HANDPHONE TANPA KABEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. magnet akan dihasilkan disekitar kumparan. Fenomena ini dikenal sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini banyak media-media alat yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Sistem Blok Diagram Penelitian

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III PERANCANGAN ALAT

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN TRANSFER DAYA LISTRIK NIRKABEL BEBAN DC MENGGUNAKAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengukuran Besaran Elektrik,

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA

PERANCANGAN DAN REALISASI LISTRIK WIRELESS MENGGUNAKAN RESONANT COUPLING MAGNETIC

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis

BAB I PENDAHULUAN. wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel. Wireless

Dielektrika, ISSN Vol. 3, No. 2 : , Agustus 2016

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III KONSEP RANCANGAN

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Pengaruh Dimensi Kumparan Terhadap Efisiensi Energi Pada Sistem Pengiriman Daya Listrik Tampa Kabel

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Resistansi atau tahanan didefinisikan sebagai pelawan arus yang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

Gambar 2.1 Proses Inductive Charger (Sumber:

internet. Setelah didapatkan materi yang dibutuhkan selanjutnya adalah dilakukan pemahaman materi yang menyeluruh pada materi tersebut.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperlihatkan apakah telah layak sebagai user interface.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena dengan spektrum inilah data dapat ditransmisikan.

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANCANG BANGUN ALAT TRANSFER DAYA LISTRIK TANPA KABEL MENGGUNAKAN PRINSIP INDUKTIF MEDAN ELEKTROMAGNETIK DENGAN TEGANGAN INPUT 12 VOLT DC

Pengenalan Sensor Ultrasonic SRF05 dengan Arduino Sketch. Sensor Ultrasonic SRF05

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Terobosan Baru Transmisi Energi Listrik Tanpa Kabel (Wireless Electricity Transfer)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BEL CERDAS CERMAT MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

III. METODE PENELITIAN. IImu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Maret 2015 sampai

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Power bank dengan spesifikasi : Panasonic QE-QL105 berkapasitas 2850mAh. b. Telepon Genggam dengan spesifikasi : LG Optimus L II P713. c. Media transfer nirkabel dengan spesifikasi : Wireless Charging Module (input voltage max. 12Vdc, output voltage 5Vdc, output current max. 600mA) 3.1.2 Bahan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan sampel beban telepon genggam dengan merek LG Optimus L II. Setelah menyelesaikan konsep perancangan, kemudian ditentukan beban untuk penelitian selanjutnya dengan melakukan seleksi dari beberapa sampel beban, yaitu telepon genggam merek Asus Zenfone 5, Samsung Galaxy Young, Blackberry Dakota 9900, Microsoft Lumia 535, dan LG Optimus L II. Kemudian dilakukan seleksi telepon genggam dengan beberapa variabel yang dapat melakukan pengisian secara nirkabel dengan port USB 2.0 Micro Type-B dan dapat menunjukkan indikator pengisian daya. 19

20 3.2 Langkah Penelitian Langkah penelitian ini dijelaskan melalui diagram alur pada Gambar 3.1 Mulai Studi Literatur Konsep Perancangan Seleksi Beban Beban Bekerja dengan Perangkat Transfer Daya Nirkabel Klasifikasi Manual Pengujian Perangkat transfer daya nirkabel optimal? Tidak Ya Analisis dan Pembahasan Penulisan Selesai Gambar 3.1 Diagram alur langkah penelitian.

21 3.2.1 Studi Literatur Studi literatur yang dilakukan adalah mempelajari tentang gelombang elektromagnetik, yaitu resonansi, induksi, dan frekuensi dari beberapa referensi. Referensi yang digunakan berupa buku, makalah, jurnal dan penelitianpenelitian yang berkaitan dengan topik penelitian. Dari tahap studi literatur ini, diperoleh informasi tentang penelitian yang sudah pernah dilakukan, berupa kekurangan serta masalah yang terdapat pada penelitian sebelumnya. Selanjutnya, berdasarkan informasi yang diperoleh dilakukan analisis untuk mendapatkan pemecahan masalah yang tepat. 3.2.2 Konsep Perancangan Konsep perancangan perangkat transfer daya nirkabel pada power bank dalam penelitian ini mempunyai empat bagian utama, yaitu : a. Sumber Daya, yaitu power bank sebagai sumber DC untuk mengisi daya pada beban. b. Desain Bagian Pemancar, yaitu terdiri dari USB 2.0 Type-B sebagai input suatu rangkaian pembangkit tegangan arus bolak balik dengan frekuensi tertentu dan rangkaian LC sebagai penghasil frekuensi resonansi magnetik yang akan mengirimkan daya listrik ke rangkaian penerima. c. Desain Bagian Penerima, terdiri dari suatu rangkaian LC dengan frekuensi resonansi yang sama dengan rangkaian pemancar, sebagai penangkap induksi resonansi magnetik dari rangkaian pemancar untuk

22 menerima daya listrik yang disalurkan melalui USB 2.0 Micro Type-B sebagai output menuju port telepon genggam/beban. d. Beban, yaitu telepon genggam yang memiliki port input USB 2.0 Micro Type-B sebagai penyalur untuk menerima daya listrik. Power Bank USB 2.0 Transmitter Induksi Resonansi Elektromagnetik Receiver USB 2.0 Micro Beban (Telepon Genggam) Pemancar Penerima Gambar 3.2 Diagram perancangan transfer daya nirkabel Pada gambar 3.2 menunjukkan bahwa bagian pemancar dan bagian penerima adalah modul wireless charging yang telah memiliki frekuensi resonansi yang sama, namun dalam bentuk yang masih belum dapat diaplikasikan pada power bank dan beban pada gambar 3.3. Tahap percobaan awal, peneliti membangun sistem pengiriman transfer daya nirkabel pada proto-board dengan sumber DC dari power supply dan beban dari LED untuk membuktikan dan melihat peforma maksimal transfer daya nirkabel dari modul pengisian daya nirkabel. Gambar 3.3 Desain rangkaian transfer daya nirkabel tahap awal pada proto-board Pada tahap percobaan selanjutnya, peneliti membuat perancangan sesuai gambar 3.2 dengan USB agar bagian pemancar dan penerima dapat kompatibel

23 pada berbagai merek power bank dan telepon genggam. Peneliti juga melakukan seleksi beban, yaitu beberapa merek telepon genggam kemudian dilakukan tes percobaan untuk melihat kompabilitas dengan perangkat transfer daya nirkabel berdasarkan merek telepon genggam. Setelah serangkaian seleksi beban/telepon genggam yang kompatibel dengan perangkat transfer daya nirkabel diperoleh, selanjutnya dilakukan klasifikasi manual pada beban untuk tahap pengujian dan melihat hasil optimal. Adapun urutan perancangannya adalah sebagai berikut : 3.2.2.1 Desain Bagian Pemancar Bagian pemancar merupakan bagian penting yang menjadi pembangkit tegangan arus bolak balik dengan frekuensi resonansi magnetik yang akan mengirimkan daya listrik ke rangkaian penerima seperti pada definisi konsep perancangan. Pada bagian input transmitter diberi konektor USB 2.0 agar kompatibel dengan power bank yang mempunyai port USB 2.0. Pada gambar 3.4 menunjukkan perangkat bagian pemancar sangat mudah digunakan pada plugin/out pada power bank, sisi transmitter pun dibuat sangat fleksibel untuk pengisian dengan sistem transfer daya nirkabel. Gambar 3.4 Desain perangkat bagian pemancar kompatibel dengan power bank

24 3.2.2.2 Desain Bagian Penerima Bagian penerima merupakan bagian yang menjadi penerima induksi resonansi magnetik yang dihasilkan dari bagian pemancar dengan frekuensi yang sama atau mendekati frekuensi transmitter. Bagian output receiver dibuat dari konektor USB 2.0 Micro Type-B yang kompatibel untuk mendukung port telepon genggam dalam pengisian daya. Desain perangkat bagian penerima ini dibuat dengan bentuk mudah digunakan pada plug-in/out oleh pengguna telepon genggam sehingga proses pengisian dengan sistem transfer daya nirkabel tercapai dengan baik. Gambar 3.5 Desain perangkat bagian penerima kompatibel dengan telepon genggam 3.2.3 Seleksi Beban Beban yang dibutuhkan pada penelitian ini berupa telepon genggam yang umumnya digunakan masyarakat dan memenuhi variabel yang ditentukan. Proses penentuan beban ini dilakukan dengan seleksi menggunakan beberapa sampel merek, yaitu Asus Zenfone 5, Samsung Galaxy Young, Blackberry Dakota 9900, Microsoft Lumia 535, dan LG Optimus L II.

25 Perlakuan saat seleksi beban yaitu : 1). Posisi telepon genggam di atas power bank, tegak lurus (90 o ) dengan transmitter telah terpasang pada power bank dan receiver juga sudah dipasangkan pada telepon genggam, 2). Power bank dihidupkan dengan indikator lampu hijau menandakan ON, 3). Jarak telepon genggam dengan power bank jarak terjauh 2 cm dan terdekat 0 cm, 4). Telepon genggam diseleksi secara bergantian untuk mengetahui bahwa merek apa saja yang dapat bekerja pada perangkat transfer daya nirkabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu indikator baterai dapat menyala pada telepon genggam yang menunjukkan proses pengisian daya. Ilustrasi posisi pada saat penyeleksian ditampilkan pada Gambar 3.6 Telepon genggam Jarak power bank dan telepon genggam Pengisan Nirkabel Power bank Gambar 3.6 Ilustrasi posisi telepon genggam dan power bank [3] 3.2.4 Klasifikasi Manual Klasifikasi manual yaitu hasil seleksi dari variabel indikator pengisian yang dilakukan secara manual. Hasil klasifikasi manual ini dijadikan tolok ukur untuk menentukan telepon genggam yang dapat melakukan pengisian dengan perangkat transfer daya nirkabel, yaitu dengan cara melihat telepon genggam yang dapat menunjukkan indikator pengisian daya. Berdasarkan operating system,

26 telepon yang bekerja dengan baik sebagai beban adalah telepon genggam yang akan dipakai pada pengujian. (a) (b) (c) Gambar 3.7 (a) Proses pengisian daya nirkabel (b) Indikator pengisian daya nirkabel (c) Jarak transmitter dan receiver 1 cm 3.2.5 Pengujian Pengujian dilakukan untuk mengukur kinerja optimal perangkat yang telah selesai perancangan desainnya dan merealisasikan perangkat pengisian daya nirkabel untuk berbagai telepon genggam yang mudah dan efisien dengan power bank sebagai sumbernya. Pengukuran kinerja perangkat menggunakan para : Frekuensi (Hertz), Volt peak-to-peak (Vpp), Arus (Ampere), Tegangan (Volt), Penghalang berbahan (metal, glass, wood, acrylic) dan Jarak (cm). Beban untuk pengujian pengukuran, digunakan telepon genggam merek LG Optimus L II. Pemilihan sampel ini karena merek tersebut mampu bekerja dengan baik pada perangkat transfer daya nirkabel saat seleksi beban. Selain itu, telepon genggam juga dapat peneliti gunakan untuk melakukan pengukuran dengan waktu yang lebih fleksibel.

27 3.2.5.1 Pengujian Tegangan terhadap Frekuensi Pada pengujian ini, pengukuran dilakukan menggunakan osiloskop untuk mengetahui tegangan (Vpp) serta frekuensi (khz) pada transmitter dan receiver dengan jarak (cm) tetap yaitu 0 cm, 0.5 cm, 0.7 cm, 1 cm, 1.5 cm, dan 2 cm. Gambar 3.8 menunjukkan diagram pengujian tegangan terhadap frekuensi dan Gambar 3.9 menunjukkan salah satu proses pengambilan data. Pengujian menggunakan osiloskop sesuai Gambar 3.8, pengujian dilakukan secara bergantian dikarenakan keterbatasan alat pengukuran. Jarak Tx-Rx Power USB 2.0 Bank USB 2.0 Transmitter Receiver Micro Beban Osc 1 Osc 2 Osiloskop Gambar 3.8 Diagram pengujian tegangan terhadap frekuensi. Gambar 3.9 Contoh pengambilan data pengujian tegangan terhadap frekuensi.

28 3.2.5.2 Pengujian Jarak terhadap Arus Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui arus pada transmitter hingga output receiver yang mengalir pada beban. Diagram pengujian seperti pada Gambar 3.10 dan proses pengambilan data pengujian pada Gambar 3.11 Jarak Tx-Rx Power USB 2.0 Bank USB 2.0 Transmitter Receiver Micro Beban 0 cm, 0.5 cm 0.7 cm, 1 cm Receiver USB 2.0 Micro Beban 1.5 cm, 2 cm Receiver USB 2.0 Micro Beban Gambar 3.10 Diagram jarak terhadap arus. Gambar 3.11 Contoh pengambilan data pengujian jarak terhadap arus.

29 3.2.5.3 Pengujian Material Bahan Penghalang terhadap Jarak Tetap Pada pengujian ini, bahan penghalang diletakkan di antara transmitter dan receiver untuk melihat pengaruh penghalang pada proses transfer terhadap tegangan dengan jarak tetap adalah 0.7 cm. Pengujian dilakukan sebanyak empat kali dengan empat bahan penghalang yang ketebalannya masing masing 0.3 cm, yaitu logam, kaca, kayu, dan akrilik. Pada Gambar 3.12 menunjukkan diagram pengujian, proses pengambilan data pada Gambar 3.13, pengujian bahan penghalang dilakukan secara bergantian. Power Bank USB 2.0 Transmitter Receiver Beban Penghalang Gambar 3.12 Diagram pengujian penghalang jarak tetap. Gambar 3.13 Contoh pengambilan data pengujian penghalang jarak tetap berbahan kaca.

30 3.2.5.4 Pengujian Kecepatan Pengisian Daya Menggunakan Kabel dan Nirkabel Pengujian ini untuk mengetahui perbandingan pengisian daya menggunakan Kabel dan menggunakan Nirkabel. Pengujian dilakukan dengan melihat indikator baterai pada proses pengisian sebagai indikator jumlah berapa banyak pengisian daya dapat dilakukan dan indikator waktu sebagai indikator kecepatan pengisian berdasarkan menit. Pada Gambar 3.13 dan Gambar 3.14 menunjukkan diagram pengujian, proses pengambilan data pada Gambar 3.15 dan Gambar 3.16, pengujian kecepatan pengisian daya dilakukan secara bergantian. Nirkabel Power Bank USB 2.0 Transmitter Receiver 0.5 cm USB 2.0 Micro Handphone Gambar 3.13 Diagram pengujian kecepatan pengisian daya menggunakan nirkabel. Kabel Power Bank USB 2.0 Transmitter Receiver USB 2.0 Micro Handphone 20 cm Gambar 3.14 Diagram pengujian kecepatan pengisian daya menggunakan kabel.

31 Gambar 3.15 Contoh pengambilan data kecepatan pengisian daya menggunakan nirkabel. Gambar 3.16 Contoh pengambilan data kecepatan pengisian daya menggunakan kabel. 3.2.6 Analisis dan Pembahasan Setelah pengukuran selesai dengan baik selanjutnya dilakukan analisis terhadap data seleksi beban dan data pengujian pada pengisian daya nirkabel serta melakukan beberapa percobaan dan pengujian untuk mendapatkan hasil yang maksimum.

32 3.2.7 Penulisan Penulisan laporan bertujuan agar penelitian ini dapat dipelajari dan dikoreksi oleh peneliti lain. Selain itu penulisan ini juga sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap penelitian yang telah dilakukan.