I Made Agus Arta Winangun Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR

Ni Made Sulasih RSUP Sanglah Denpasar, Juni 2012 Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ABSTRAK

PENAMBAHAN PALM KNEADING MASSAGE PADA INTERVENSI SWD, TENS DAN MC.KENZIE EXERCISE MENURUNKAN NYERI PINGGANG PADA DISC BULGING LUMBAL

SKRIPSI AUTO STRETCHING

PENAMBAHAN CONTRACT RELAX STRETCHING PADA INTERVENSI IFC DAN ULTRASONIK DAPAT MENGURANGI NYERI PADA KONDISI SINDROMA MIOFASIAL OTOT SUPRASPINATUS

ABSTRAK. Kata kunci : sindroma myofascial, otot upper trapezius, cryotherapy, ischemic compression technique, myofascial release technique

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab 40% kunjungan pasien berobat jalan terkait gejala. setiap tahunnya. Hasil survei Word Health Organization / WHO

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah menyelenggarakan. bagian-bagian integral dari pembangunan nasional.

PERBEDAAN INTERVENSI MUSCLE ENERGY TECHNIQUE DAN INFRARED

PENDAHULUAN. yang berkembang kian pesat sangat berpengaruh pula aktivitas yang terjadi pada

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SATU PAKET PROGRAM TERAPI SWD DAN TENS TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA PASIEN LOW BACK PAIN MEKANIK

INTERVENSI ULTRA SOUND

PENAMBAHAN TERAPI LATIHAN MC.KENZIE

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Angka kejadian Ischialgia bawah hampir sama pada semua populasi

BAB V HASIL PENELITIAN. Karekteristik sampel penelitian dipaparkan dalam Tabel 5.1 diskripsi

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan usia dan atau mengalami gangguan akibat dari injuri atau sakit.

Sutadarma.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang lebih modern masyarakat juga mengalami perubahan dan

PENGARUH STIMULASI DUA DIMENSI TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS ATAS PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI RSUP SANGLAH DENPASAR

ABSTRAK. I Wayan Suadnya Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

Penambahan Traksi Translasi Pada Intervensi Ultrasound, Transcutaneus Elektrikal Nerve Stimulation dan Quadriceps Exercise

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Dimana kesehatan merupakan suatu keadaan bebas

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SATU PAKET PROGRAM TERAPI SWD DAN TENS TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA PASIEN LOW BACK PAIN MEKANIK

PERBANDINGAN ANTARA INTERVENSI HOLD RELAX STRETCHING

KOMBINASI MASASE LEBIH BAIK DIBANDINGKAN KONTRAKSI ISOMETRIK PADA INTERVENSI MWD, TENS DALAM PENURUNAN NYERI PADA KASUS SPONDYLOSIS CERVICAL

INTERVENSI ULTRASOUND

NASKAH PUBLIKASI PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CERVICAL SYNDROME DI RSUP. DR. SARDJITO-YOGYAKARTA

SKRIPSI PENGARUH MCKENZIE EXTENSION EXERCISE TERHADAP TINGKAT PENURUNAN SKALA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEGAWAI KANTOR SAMSAT KABUPATEN KARANGASEM

INTERVENSI FOUR SQUARE STEP

BAB I PENDAHULUAN. Spine merupakan tulang penopang tubuh yang tersusun atas cervical

PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

SKRIPSI NYOMAN HARRY NUGRAHA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan dinamis dan dapat ditingkatkan sehingga manusia dapat

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG

INTERVENSI SLOW STROKE BACK MASSAGE

PENGARUH PEDAL EXERCISE

LUSIANA, staf Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Umum Sanglah Denpasar. Abstrak

PENAMBAHAN SHAKING MASSAGE

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya bidang kesehatan. Pembangunan di bidang

PERBEDAAN EFEKTIVITAS ANTARA TERAPI LATIHAN WILIAM S FLEXION DENGAN MCKENZIE EXTENSION PADA PASIEN YANG MENGALAMI POSTURAL LOW BACK PAIN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

I Gede Sujana Program Studi Fisoterapi, Universitas Udayana Denpasar ABSTRAK

I Nyoman Warta Bagian Fisioterapi RSUD Badung, Bali Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ABSTRAK

PENAMBAHAN ISOMETRIK HAMSTRING MENINGKATKAN PANJANG LANGKAH PASIEN PEREMPUAN DENGAN OSTEOARTRITIS LUTUT

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada

SKRIPSI PENGARUH SLOW-STROKE BACK MASSAGE

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membandingkan adakah perbedaan Visual Analog Scale (VAS)

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai

SKRIPSI PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN INTERVAL

1) Ida Bagus Ketut Surya, Bagian Fisioterapi RSUD Wangaya Denpasar, Bali ABSTRAK

PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN WILLIAM S FLEXION EXERCISES PADA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION PADA

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian adalah Rehabilitasi Medik.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI ISCHIALGIA SINISTRA et causa HERNIA NUKLEUS PULPOSUS (HNP) DI RUMKITAL DR.

BAB I. punggung bawah. Nyeri punggung bawah sering menjadi kronis, menetap atau. sehingga tidak boleh dpandang sebelah mata (Muheri, 2010).

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN MWD DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP DENGAN TENS DAN LATIHAN ISOMETRIK QUADRISEP TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OA LUTUT

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (UU RI, NO 36 Tahun

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

I Nyoman Ady Pranatha Bagian Fisioterapi RSUP Sanglah Denpasar Program Studi Fisioterapi, Universitas Udayana, Denpasar ABSTRAK

SKRIPSI. Oleh: Yuni Novianti Marin Marpaung NIM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN

PENAMBAHAN STRETCHING EXERCISE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan pre and post test control design. Pengambilan data

PERUT TEKNIK EFFLEURAGE

SKRIPSI EFEKTIFITAS PEMBIDAIAN BACK SLAB CAST DAN SPALK TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik

SKRIPSI. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA FISIOTERAPI. Oleh : AYU RIESKY NIM.

Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA FISIOTERAPI OLEH : I NYOMAN WARTA NIM :

ABSTRAK. Griadhi, 4 I Made Muliarta. Program Studi Fisioterapi, Bagian Ilmu FAAL 3 Bagian Ilmu FAAL 4 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

PENAMBAHAN ISOMETRIK HAMSTRING MENINGKATKAN PANJANG LANGKAH PASIEN PEREMPUAN DENGAN OSTEOARTRITIS LUTUT

FREKUENSI LATIHAN 3 KALI SEMINGGU PADA TARI BARIS MODERN DAPAT MENURUNKAN PRESENTASE LEMAK TUBUH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kronik di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Penelitian dilakukan selama 2 minggu.

BAB I PENDAHULUAN. emosional setelah menjalani rutinitas yang melelahkan sepanjang hari. Hal

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CERVICAL ROOT S SYNDROME DI RSU AISYIYAH PONOROGO

PADA BURUH ANGKUT BERAS DI DESA MENGESTA, TABANAN

PENAMBAHAN KOMBINASI KINESIOTAPPING

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

TITIK SETYANINGSIH J

BAB I PENDAHULUAN. bidang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat tersebut menuntut kualitas

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK

Oleh : I MADE SUBADI Alamat : Jl Jayagiri X/3 Denpasar

SIKAP DUDUK ERGONOMIS MENGURANGI NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

PEMBERIAN OTAGO HOME EXERCISE PROGRAMME LEBIH BAIK DALAM MENGURANGI RISIKO JATUH DARIPADA BALANCE STRATEGY EXERCISE PADA LANSIA DI TABANAN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CERVICAL ROOT SYNDROME DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk itu peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam rangka menciptakan. A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

PENAMBAHAN AUTO STATIC STRETCHING

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA

PERBEDAAN PENGARUH SWD DAN MASSAGE DENGAN SWD DAN MYOFACIAL RELEASE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL LOW BACK PAIN MYOGENIC NASKAH PUBLIKASI

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin maju, berbagai

BAB I PENDAHULUAN. LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-negara

ABSTRAK. Kata kunci: Shoulder Pain and Disability Index (SPADI), TENS, IR, nyeri bahu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, mobilitas manusia menjadi. semakin tinggi. Dengan dampak yang diakibatkan, baik positif maupun

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERESETUJUAN SIDANG SKRIPSI. ii HALAMAN PENGESAHAN. iii ABSTRAK iv

Naskah Publikasi. Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan program Pendidikan Diploma III fisioterapi

Transkripsi:

PEMBERIAN CONTRAX RELAX EXERCISE PADA INTERVENSI PEMBERIAN SHORT WAVE DIATHERMY (SWD), TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS), DAN MASSAGE MENURUNKAN NYERI PADA CERVICAL SPONDYLOSIS DI RSUD BADUNG I Made Agus Arta Winangun Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar ABSTRAK Cervical spondylosis adalah terbentuknya osteofit pada tepi tulang belakang leher yang disebabkan oleh berkurangnya kekenyalan diskus. Nyeri karena spasme merupakan salah satu manifestasi klinis yang dirasakan pada pasien cervical Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Fisioterapi RSUD Badung. Penelitian ini merupakan penelitian experimental, dengan desain randomized pre test and post test control group design. Sampel yang didapat sebesar 20 orang yang terdiri dari 10 orang kelompok kontrol dan 10 orang kelompok perlakuan. Sampel dipilih dengan teknik randomized sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah terapi SWD, TENS, massage dan contrax relax exercise.variabel dependennya adalah perubahan intensitas nyeri yang diukur dengan skala VAS. Data dianalisis dengan uji statistik parametrik dengan uji t. Hasil yang didapatkan nilai t sebesar 42,69 dengan beda rata-rata sebesar 64,30, p sebesar 0,00 (p<0,05) hasil tersebut menunjukkan H 0 ditolak yang artinya terapi SWD, TENS dan massage efektif menurunkan nyeri pada cervical Pada intervensi SWD, TENS, massage dan contrax relax exercise didapatkan nilai t sebesar 38,03, rata-rata sebesar 70,40, p sebesar 0,00 (p<0,05) menunjukkan bahwa terapi SWD, TENS, massage dan contrax relax exercise efektif menurunkan intensitas nyeri.dari hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pengaruh yang bermakna dimana intervensi terapi SWD, TENS, massage dan contrax relax exercise lebih efektif menurunkan nyeri karean dari hasil penelitian didapat rata-rata selisih penurunan intensitas nyeri sebesar 70,40 sedangkan pada intervensi terapi SWD, TENS dan massage didapat rata-rata selisih penurunan intensitas nyeri sebesar 64,30. Kata kunci: SWD, TENS, massage, contrax relax exercise, intensitas nyeri, cervical

CONTRAX RELAX EXERCISE IN SHORT WAVE DIATHERMY (SWD)INTERVENSION, TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) AND MASSAGE DECREASE PAIN IN CERVICAL SPONDYLOSIS AT BADUNG REGENCY HOSPITAL ABSTRACT Cervical spondylosis is the formation of osteophytes on the edge of the cervical spine caused by reduced elasticity discus. Pain due to spasm is one of the perceived clinical manifestations in patients with cervical The research was conducted in Badung District Hospital Physiotherapy Clinic. This research is experimental, randomized design with pre test and post test control group design. Samples obtained by 20 people consisting of 10 persons of control group and 10 treatment groups. The sample was selected by randomized sampling technique. Independent variables in this study is the SWD, TENS, massage and contrax relax exercise therapy.dependent variable is the change in pain intensity as measured by the VAS scale. Data were analyzed with parametric statistical test with t test. The results obtained t value of 42.69 with an average difference of 64.30, p of 0.00 (p <0.05) results showed that mean H 0 rejected SWD, TENS and massage therapy effectively reduce pain in cervical spondylosis. In the intervention SWD, TENS, massage and contrax relax exercise obtained t value of 38.03, an average of 70.40, p of 0.00 (p <0.05) indicates that the SWD, TENS, massage and contrax relax exercise therapy effectively reduce pain intensity exercise.from the results showed no significant difference in the effect of therapeutic interventions in which the SWD, TENS, massage and contrax relax exercise more effective to reduce the pain away, because the research results obtained from the average difference in pain intensity decreased by 70.40 while in SWD, TENS and massage intervention gained an average decrease in pain intensity difference of 64,30. Key words: SWD, TENS, massage, contrax relax exercise, pain intensity, cervical I. Pendahuluan Cervical spondylosis adalah terbentuknya osteofit pada tepi tulang belakang leher yang disebabkan oleh berkurangnya kekenyalan diskus yang kemudian menipis. Spondylosis merupakan penyakit degeneratif (1). Cervical spondylosis banyak menyerang pada usia diatas 40 tahun. Menurut Cailliet penderita spondylosis sering ditemukan pada usia 49 tahun, yaitu 60% pada perempuan dan 80% pada laki-laki. Sedangkan usia 70 tahun kejadian terjadi sampai 95% (2). Berdasarkan data dua tahun terakir yang diperoleh dari RSUP Sanglah Denpasar menunjukkan jumlah pasien cervical spondylosis dengan spasme yang menjalani rawat

jalan di poliklinik Rehabilitasi Medis sebanyak 149 pasien pada tahun 2009, tahun 2010 sebanyak 215 pasien. Setiap tahun kasus cervical spondylosis semakin meningkat. Nyeri karena spasme merupakan salah satu manifestasi klinis dari cervical Jika respon nyeri yang dirasakan pasien lebih berat bisa mengakibatkan pasien jatuh pada keadaan yang lebih buruk, maka sangat diperlukan pengetahuan tentang pengelolaan nyeri yang benar dan tepat. Beberapa terapi nonfarmakologis yang dapat diberikan pada pasien cervical spondylosis untuk mengontrol nyeri yaitu dengan menggunakan modalitas fisioterapi antara lain SWD, TENS dan manual terapi seperti massage dan contrax relax exercise. SWD menghasilkan panas induktan yang akan menimbulkan peningkatan suhu dan akan terjadi vasodilatasi pembuluh darah sehingga terjadi reabsorbsi sisa radang dan sisa metabolisme yang kemudian apabila zat iritan dihilangkan maka nyeri akan berkurang. TENS dapat mengaktifkan sistem saraf simpati, hal ini dapat meningkatkan aliran darah secara tidak langsung ke jaringan otot yang mengalami gangguan sehingga dapat juga menghilangkan stimulus nyeri secara kimia (3). Massage dapat memperbaiki sirkulasi darah sehingga akan memperbaiki jumlah oksigen dan nutrisi ke dalam jaringan otot. Peningkatan nutrisi dan oksigen ini akan merelaksasi otot dan akan membebaskan rasa sakit (4). Nyeri dapat juga diatasi dengan mobilisasi jaringan, dapat dilakukan dengan contrax relax exercise. Dengan adanya kontraksi isometrik akan memudahkan perolehan pelemasan otot (5). Dari uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui pengeruh SWD, TENS dan massage terhadap penurunan nyeri pada kasus cervical spondylosis serta mengetahui pengaruh penambahan contrax relax exercise pada terapi SWD, TENS dan massage menurunkan nyeri pada kasus cervical Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada fisioterapi dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan fisioterapi khususnya dan usaha peningkatan mutu pelayanan kesehatan pada umumnya. II. Materi dan Metode Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah 20 orang pasien cervical spondylosis yang terdiri dari 10 orang kelompok kontrol dan 10 orang kelompok perlakuan. Data identitas meliputi: nama, umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan dan data intensitas nyeri yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan skala VAS pada masing-masing sampel sebelum dan sesudah diberikan terapi. Pengambilan sampel menggunakan metode randomized sampling. a) Rancangan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian experimental, menggunakan desain randomized pre test and post test control group design. b) Instrumen penelitian Instrumen penelitian dengan variabel yaitu: 1) Variabel bebas : terapi SWD, TENS, massage dan contrax relax exercise 2) Variabel terikat : perubahan intensitas nyeri yang diukur dengan VAS c) Prosedur penelitian 1. Pengukuran nyeri

Pengukuran nyeri menggunakan skala VAS yaitu dengan membuat garis lurus sepanjang 100 mm. Subyek diberi penjelasan untuk memberi tanda titik sepanjang garis tersebut di daerah mana gambaran nyeri yang dirasakan. Kemudian jarak diukur dari batas paling kiri sampai pada tanda yang diberikan subyek dan itulah nilai yang menunjukkan skor derajat nyeri. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah diberikan terapi pada kedua kelompok. 2. Intervensi yang diberikan Terapi SWD yang diberikan dengan metode koplanar, elektroda dipasang di daerah nyeri. Dosis terapi 15 menit dengan subthermal, frekuensi tiga kali seminggu selama 10 kali terapi. Intervensi TENS dengan metode konvensional, pad diletakkan pada titik nyeri dermatom, durasi 15 menit dengan frekuensi tiga kali seminggu selama 10 kali terapi. Massage diberikan 15 menit dengan teknik stroking dan friction dengan frekuensi tiga kali seminggu selama 10 kali terapi. Contrax relax exercise dengan teknik kontrksi isometrik dan relaksasi dengan enam kali pengulangan pada masingmasing gerak leher (fleksi, ekstensi, lateral fleksi) dan diberikan selama 10 kali terapi. d) Analisis statistik 1) Uji normalitas data dengan Saphiro Wilk Test untuk uji statistik p > 0,05 maka data terdistribusi normal. Uji homogenitas data dengan Leven s test untuk uji statistik p > 0,05 maka data bersifat homogen. 2) Analisis data dengan statistik parametrik dengan uji t. Tes untuk uji statistik adalah p = 0,05 (5%). Bila p > 0,05 tidak bermakna, bila p < 0,05 (5%) bermakna. Proses pengolahan data menggunakan SPSS 17. III. Hasil Penelitian 1) Keadaan umum proses penelitian Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data sejumlah 10 responden pada kelompok terapi SWD, TENS dan massage (kontrol) dan 10 responden pada kelompok terapi SWD, TENS, massage dan contrax relax exercise (perlakuan). 2) Umur responden 30 60 tahun dengan nyeri spasme cervical 3) Hasil uji normalitas dan homogenitas data ditampilkan pada tabel 1.

Tabel. 1. Kelompok n p (Uji Normalitas) p (Uji Homogenitas) Sebelum Kontrol 10 0,978 Perlakuan 10 0,371 Sesudah Kontrol 10 0,993 Perlakuan 10 0,709 0,529 0,068 Dari hasil uji spondylosis dengan intensitas normalitas terlihat data nyeri yang sama. terdistribusi normal dengan p > 4) Sebelum dan sesudah 0,05. Sedangkan hasil uji diberikan terapi pada kedua homogenitas data dengan p > kelompok diukur nyeri diuji 0,05 yang berarti varian kedua dulu perbedaannya dan kelompok adalah sama yaitu hasilnya ditampilkan pada dari populasi cervical tabel 2 dan 3. Tabel. 2. Uji perbedaan sebelum dan sesudah diberikan terapi pada kelompok kontrol n Mean SD t p Sebelum 10 76,1000 6,24411 Sesudah 10 11,8000 3,01109 42,698 0,000 Dari hasil uji paired t test diperoleh nilai t = 42,698 dengan p = 0.000 yang berarti bahwa ada perbedaan rerata Tabel. 3. Uji perbedaan sebelum dan sesudah diberikan terapi pada kelompok perlakuan n Mean SD t p nilai nyeri yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan terapi SWD, TENS dan massage. Sebelum 10 74,8000 7,17712 Sesudah 10 4,4000 1,57762 38,031 0,000 Dari hasil uji paired t test diperoleh nilai t = 38,031 dengan p = 0.000 yang berarti bahwa ada perbedaan rerata nilai nyeri yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan terapi. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi SWD, TENS, massage dan contrax relax exercise dapat menurunkan nyeri.

Tabel. 4. Perbedaan intensitas nyeri setelah diberikan terapi pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan Kelompok n Mean SD t p Kontrol 10 64,3000 4,76212 Perlakuan 10 70,4000 5,85377-2.563 0,000 Dari hasil uji independent t test diperoleh nilai p = 0.000 yang berarti bahwa ada perbedaan rerata yang bermakna antar rerata nilai selisih VAS kelompok kontrol dan rerata nilai selisih VAS kelompok perlakuan. Hasil uji ini menunjukkan bahwa penambahan contrax relax exercise pada intervensi SWD, TENS dan massage lebih efektif menurunkan nyeri pada pasien cervical spondylosis dengan penilaian secara VAS sebesar 70,4000 poin. IV. Pembahasan Dari hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata intensitas nyeri kelompok kontrol sebelum diberikan terapi sebesar 76,10. Setelah diberikan terapi menjadi 11,80. Sedangkan pada kelompok perlakuan sebelum diberikan terapi nilai rata-rata sebesar 74,80. Setelah diberikan terapi menjadi 4,40. Perubahan intensitas nyeri yang terjadi setelah diberikan terapi baik pada kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan adalah kearah penurunan. Hal ini akan membantu pasien kembali bekerja lebih dini, mengurangi kunjungan klinik dan mengurangi biaya perawatan kesehatan. V. Simpulan dan Saran a) Simpulan 1) Terapi SWD, TENS dan massage efektif menurunkan intensitas nyeri pada pasien cervical 2) Penambahan contrax relax exercise pada terapi SWD, TENS dan massage efektif menurunkan intensitas nyeri pada pasien cervical 3) Penambahan contrax relax exercise pada terapi SWD, TENS dan massage lebih efektif menurunkan intensitas nyeri pada pasien cervical b) Saran 1) Penelitian ini bisa dijadikan bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak. 2) Kelemahan penelitian ini adalah kurangnya monitoring terhadap pasien. 3) Implikasi temuan ada baiknya diterapkan di rumah sakit lain dalam memberikan pelayanan fisioterapi umumnya dan khususnya dalam penatalaksanaan nyeri nonfarmakologis. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada pasien yang telah bersedia untuk menjadi responden sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA 1. Susan, J. 2003. Handbook of Physical Medicine and Rehabilitation, Edisi Kedua. Phyladelpia: Lippicott Williams & Wilkins. 2. Cailliet, R. 1991. Neck and Arm Pain. Phyladelpia: F. A. Davis Company. 3. Prentice, W. 2003. Therapeutic Modalities, Edisi Kelima. New York: Mc Graw Hill. 4. Kisner, C. 2007. Therapeutic Exercise, Massage, Edisi Kelima. Phyladelpia: F. A. Davis Company. 5. Kisner, C. 2007. Therapeutic Exercise, Exercise for The Cervical Regio, Edisi Kelima. Phyladelpia: F. A. Davis Company. 6. Pocock, 2008. Clinical Trial a Practical Aproach. Chichester. 7. Santoso, 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. 8. Anggraini, 2006. Perbedaan Pengaruh Pemberian SWD, TENS dan Latihan Stabilisasi Dengan SWD, TENS dan Latihan Mc Kenzie Terhadap Pengurangan Nyeri Pinggang Akibat Disc Bulging Lumbal. Skripsi Program D4 Fisioterapi. Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fisioterapi Universitas Endonusa Esa Unggul. 9. Azizah, 2006. Pengaruh Penambahan Contrax Relax Exercise Pada Intervensi IFC dan Ultrasonik Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Kondisi Sindroma Miofasial Otot Supraspinatus. Skipsi Program D4 Fisioterapi. Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fisioterapi Universitas Indonusa Esa Unggul. 10. Handayani, 2006. Pengaruh Pemberian Massage dan Latihan Mc Kenzie Terhadap Penurunan Nyeri Pada KAsus Mecanical Back Pain. Skripsi Program D4 Fisioterapi. Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fisioterapi Universitas Indonusa Esa Unggul. 11. Riwidikdo, 2008. Statistik Kesehatan, Belajar Mudah Teknik Analisa Data dalam Penelitian Kesehatan, Cetakan Keempat. Jakarta: Mitra Cendikia Press.