BAB I PENDAHULUAN. efisiensi biaya produksi (cost of production). Salah satu solusinya adalah dengan sistem

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan outsourcing (= alih daya) di Indonesia. Bahkan aksi ini disambut aksi serupa

BAB I PENDAHULUAN. Ketenagakerjaan khususnya tenaga kerja alih daya (outsourcing) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Manusia sebagai makhluk sosial (zoon politicon)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT Dapensi Trio Usaha Kantor Cabang Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan ekonomi global dan perkembangan teknologi yang demikian cepat

I. FENOMENA IMPLEMENTASI OUTSOURCING TERHADAP KETENAGAKERJAAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian pada umumnya memuat beberapa unsur, yaitu: 1

BAB I PENDAHULUAN. yang melekat dan dilindungi oleh konstitusi sebagaimana yang diatur di dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai karyawannya. Ditengah-tengah persaingan ekonomi secara global, sistem

TANGGUNGJAWAB PERUSAHAAN PENYEDIA JASA AKIBAT PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH PEKERJA OUTSOURCING

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global dan kemajuan teknologi yang semakin cepat

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA OUTSOURCING (Alih Daya) PADAA PT. SUCOFINDO CABANG PADANG SKRIPSI

BAB II KEABSAHAN PERJANJIAN KERJA ANTARA PERUSAHAAN PENYEDIA JASA PEKERJA DENGAN PEKERJA OUTSOURCING

BAB I PENDAHULUAN. terperinci dinyatakan dalam Undang-Undang Dasar baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya tersebut adalah dengan melakukan sistim outsourcing.

BAB I PENDAHULUAN. dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, hasil-hasil pembangunan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. maupun antar negara, sudah sedemikian terasa ketatnya. 3

BAB III AKIBAT HUKUM APABILA PERJANJIAN KERJA TIDAK DILAPORKAN KE INSTANSI YANG MEMBIDANGI MASALAH KETENAGAKERJAAN

BAB II STATUS HUKUM TENAGA KERJA OUTSOURCING. A. Latar Belakang dan Pelaksanaan Outsourcing dalam Perspektif Hukum Ketenagakerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu

BAB I PENDAHULUAN. Perseroan Terbatas (PT) Telkom Cabang Solo merupakan salah satu badan

Bernat Panjaitan ISSN Nomor

A. MAKNA DAN HAKIKAT PENYEDIAAN TENAGA KERJA DENGAN SISTEM OUTSOURCING

BAB I PENDAHULUAN. dengan memperkerjakan tenaga kerja seminimal mungkin untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Perdata merupakan sekumpulan aturan yang memuat ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa outsourcing atau penyedia tenaga kerja. 1. Meningkatkan konsentrasi bisnis. Kegiatan operasional telah

BAB I PENDAHULUAN. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain. Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. jasa tenaga kerja atau sering disebut dengan perusahaan outsourcing.

BAB I PENDAHULUAN. berlanjut dengan krisis kepercayaan, krisis politik, krisis sosial, krisis

BAB I PENDAHULUAN. maka manusia harus bekerja. Manusia sebagai mahluk sosial (zoon politicon)

BAB I PENDAHULUAN. Hukum ketenagakerjaan merupakan keseluruhan peraturan baik tertulis

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO

BAB II PEMBAHASAN. A. Tinjauan Umum tentang Perjanjian Kerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara normatif sebelum diatur dalam Undang-Undang Nomor 13

BAB I PENDAHULULAN. lain melindungi segenap bangsa dan seluruh tanah tumpah da rah Indonesia,

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 27/PUU-IX/2011 TENTANG HAK-HAK PEKERJA OUTSOURCING DI INDONESIA PENULISAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. Konstitusi bangsa Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

KEBIJAKAN DAN PROGRAM AKSI

Setiap karyawan dapat membentuk atau bergabung dalam suatu kelompok. Mereka mendapat manfaat atau keun-tungan dengan menjadi anggota suatu kelompok.

Lex Privatum, Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013. Artikel skripsi. Dosen Pembimbing Skripsi: Soeharno,SH,MH, Constance Kalangi,SH,MH, Marthen Lambonan,SH,MH 2

JURNAL BERAJA NITI ISSN : Volume 3 Nomor 9 (2014) Copyright 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global dan kemajuan teknologi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari peran karyawannya. Karyawan dalam suatu perusahaan bukan semata-mata

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJA, PERLINDUNGAN HUKUM DAN TENAGA KONTRAK

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. menitikberatkan pada pembangunan dalam bidang ekonomi dan hukum

TINJAUAN HUKUM TERHADAP SYARAT-SYARAT PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KEPADA PERUSAHAAN LAIN. Oleh:

perjanjian kerja waktu tertentu yakni terkait masalah masa waktu perjanjian yang

PENERAPAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU DI PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga perusahaan di dalam menggelolah usaha diharapkan mampu

LAMPIRAN A KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pertama disebutkan dalam ketentuan Pasal 1601a KUHPerdata, mengenai

BAB II PENGATURAN HAK DAN KEWAJIBAN ANTARA PEKERJA OUTSOURCING PT. ISS INDONESIA DAN PERUSAHAAN PENGGUNA JASA OUTSOURCING PT.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kelanjutan paket Undang-undang Ketenagakerjaan disahkan juga UU no 2

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Setelah kemerdekaan, Bangsa Indonesia telah menyadari bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa

BAB IV. Surabaya ini termasuk pada bab ija>rah karena merupakan akad yang objeknya. Menurut bapak A. Djohan Hidayat selaku PJS Penyelia Umum & SDM,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat". untuk kebutuhan sendiri atau untuk masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai Khalifah di muka bumi, diperintahkan untuk berlaku adil sebagimana

PEMBATALAN BEBERAPA KETENTUAN DARI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENAGAKERJAAN

Hubungan Industrial. Perjanjian Kerja; Peraturan Perusahaan; Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber :

2.1 Pengertian Pekerja Rumah Tangga dan Pemberi Kerja

BAB 2 TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

Wajar saja buruh berunjuk rasa

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja sebagai sarana Hablumminallah dan juga sebagai sarana

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pengertian Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak. 2 Perjanjian kerja wajib

BAB I PENDAHULUAN. listrik kepada pelanggan. Pada PT PLN terdapat tenaga kerja outsourcing yang ikut

Penjelasan Mengenai Sistem Ketenagakerjaan di Indonesia

KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN

Pengupahan BAB Peraturan tentang Upah

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan tenaga kerja outsourcing, dimana dengan sistem ini perusahaan. yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

TINJAUAN PUSTAKA. Peran menurut Soerjono Soekanto (1982 : 60) adalah suatu sistem kaidah kaidah yang berisikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Ketenagakerjaan sebagai bagian dari integral dari

IMPLEMENTASI SISTEM OUTSOURCING DALAM PERUSAHAAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik perusahaan besar, swasta maupun pemerintah

JURNAL HUKUM ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA LISAN ANTARA PENGUSAHA DAN PEKERJA DI UD NABA JAYA SAMARINDA ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. Di bidang ketenagakerjaan, pihak-pihak yang terlibat didalamnya, yaitu pekerja, pengusaha dan

BAB I PENDAHULUAN. penting dan strategis dalam pembangunan serta berjalannya perekonomian bangsa.

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja memiliki peranan penting sebagai tulang punggung. perusahaan, karena tanpa adanya tenaga kerja, perusahaan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya dapat meraih keberhasilan. Selain itu pemanfaatan pasar kerja

BAB I PENDAHULUAN. unjuk rasa. Penanganan pengupahan ini tidak hanya menyangkut aspek teknis dan

I. PENDAHULUAN. Indonesia salah satunya ialah dengan terus tumbuhnya jumlah angka kerja

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan di Indonesia dewasa ini baik perbankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TENAGA KERJA DAN HUBUNGAN KERJA. Pengertian tenaga kerja dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969

BAB 1 PENDAHULUAN. serta perekonomian dunia yang semakin meningkat menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. membuat manusia mampu menjalani kehidupannya. Contoh kecil yaitu manusia tidak bisa

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KETENAGAKERJAAN DAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT)

Oleh: Arum Darmawati. Disampaikan pada acara Carrier Training Preparation UGM, 27 Juli 2011

Peran Serikat Pekerja Dalam Dinamika

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklim persaingan usaha semakin ketat, perusahaan berusaha untuk melakukan efisiensi biaya produksi (cost of production). Salah satu solusinya adalah dengan sistem outsourcing, di mana dengan sistem ini perusahaan diharapkan dapat menghemat pengeluaran dalam membiayai sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Outsourcing (Alih Daya) diartikan sebagai pemindahan atau pendelegasian beberapa proses bisnis kepada suatu badan penyedia jasa, di mana badan penyedia jasa tersebut melakukan proses administrasi dan manajemen berdasarkan definisi serta kriteria yang telah disepakati oleh para pihak. Istilah Outsourcing ini juga sering disebut system kerja kontrak. Outsourcing (Alih Daya) dalam hukum ketenagakerjaan di Indonesia diartikan sebagai pemborongan pekerjaan dan penyediaan jasa tenaga kerja. 1 Sebenarnya sejak tahun 2003 Indonesia telah memiliki pengaturan hukum tentang outsourcing (Alih Daya) yang diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 (pasal 64, 65 dan 66) dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia No.Kep.101/Men/VI/2004 Tahun 2004 tentang Tata Cara Perijinan Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh (Kepmen 101/2004). Pengaturan tentang outsourcing ( Alih Daya ) ini masih dianggap pemerintah kurang lengkap. Sehingga pada tahun 2006 dibuatlah Inpres No. 3 Tahun 2006 tentang sebagai salah satu faktor yang harus diperhatikan 1 Agusmidah, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, ( Bogor : Ghalia Indonesia, 2010), 52-53.

dengan serius dalam menarik iklim investasi ke Indonesia. Bentuk keseriusan pemerintah tersebut dengan menugaskan Menteri Tenaga Kerja untuk membuat revisi terhadap Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Outsourcing tidak dapat dipandang secara jangka pendek saja, dengan menggunakan outsourcing perusahaan pasti akan mengeluarkan dana lebih sebagai management fee kepada perusahaan outsourcing. Outsourcing harus dipandang secara jangka panjang, mulai dari pengembangan karir karyawan, efisiensi dalam bidang tenaga kerja, organisasi, benefit dan lainnya. Perusahaan dapat fokus pada kompetensi utamanya dalam bisnis sehingga dapat berkompetisi dalam pasar, dimana hal-hal intern perusahaan yang bersifat penunjang dialihkan kepada pihak lain yang lebih profesional. Pada pelaksanaannya, pengalihan ini juga menimbulkan beberapa permasalahan terutama masalah ketenagakerjaan. Perjanjian adalah suatu kesepakatan yang dibuat antara kedua belah pihak dan tidak boleh ada unsur penipuan. Dalam Al-Quran di jelaskan tentang perjanjian seperti dalam surah At-Taubah ayat 4 2 Artinya: Kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian) mu dan 2 At-taubah ayat 4

tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa. Dan juga terdapat pada surah An Nahl ayat 92 3 Artinya: Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu. Hubungan kerja terdapat perjanjian kerja yang harus dipatuhi dan sahnya suatu perjanjian sesuai pasal 1320 KUH Perdata itu harus memenuhi unsur-unsur berikut: 4 1. Sepakat mereka yang mengikatkan diri. 3 An-Nahl ayat 92 4 Prints Darwan, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, ( Bogor : PT.citra aditya bakti, 1994, ) 67-68

Artinya bahwa perjanjian itu haruslah merupakan kesepakatan dari para pihak yang membuatnya. Perjanjian yang tidak memenuhi ketentuan tersebut adalah batal. 2. Kecakapan membuat perjanjian. Undang-undang kerja no.12/1948, pasal 1 (1) menentukan, bahwa seorang pekerja telah cakap apabila sudah berumur 18 tahun. Sementara pasal 330 KUH Perdata menentukan bahwa seseorang telah cakap hukum (dewasa) apabila sudah berusia 21 tahun. 3. Suatu hal tertentu Obyek dari suatu perjanjian haruslah ada, misalnya dalam hal perjanjian kerja, maka obyeknya adalah perjanjian tentang pekerjaan. Dalam perjanjian kerja itu akan dirinci mengenai pekerjaan yang akan dilakukan, waktu kerja, waktu istirahat, besarnya upah dan lain-lain. 4. Suatu sebab yang halal. Artinya bahwa isi perjanjian itu tidak boleh bertentangan dengan undang-undang, moral, adat istiadat, kesusilaan dan lain-lain. Perjanjian kerja bersumber pada pasal 1338 KUH Perdata yang mengatakan ; semua persetujuan yang di buat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya, persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali, selain dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu.

Latar belakang PT Dapensi Trio Usaha berdiri pada tanggal 21 Januari 1992, dengan awal menjalankan bisnis sebagai supplier barang dan jasa untuk BUMN dan perusahaan-perusahaan swasta. Tingginya permintaan jasa outsourcing khususnya permintaan pengelolaan SDM yang produktif dan profesional bagi BUMN dan perusahaan swasta, mendorong PT DTU memfokuskan pada bisnis outsourcing dan turunannya. Pada awal berdirinya perusahaan PT. Dapensi Trio Usaha (PT.DTU) hanya menekunibisnis di bidang perdagangan umum (General Trading). Dalam perkembangannya pada Tahun 1995 telah menangkap peluang yang relative menjanjikan dengan potensi sangat besar yaitu bisnis jasa outsourcing tyenaga kerja teruatama jasa kebersihan (cleaning service). Dengan semakin bertambahnya gedung-gedung perkantoran dan pabrik, pada tahun 2001 juga mulai menekuni bisnis jasa pengamanan (security service). Selanjutnya seiring dengan konsep efisiensi dan efektifitas yang dilakukan oleh kalangan dunia usaha, mengembangkan bisnis outsourcing dalam pengertian yang lebih luas, tidak sekedar dalam bentuk penempatan tenaga kerja (Mian Power Poutsourcing) tapi juga dalam bentuk pemborongan rantai proses pekerjaan (Bisiness Process Outsourcing). Kedua bidang usaha ini (Outsourcing dan General Trading) sampai sekarang masih menjadi bisnis inti. PT DTU bertekad terus untuk menjunjung tinggi profesionalisme, berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik dan selalu member solusi bagi mitra kerja dan pelanggan, sehingga loyalitas mitra kerja atau pelanggan tetap terbangun sangat kuat. Demo Ribuan buruh yang tergabung dalam KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) melakukan longmarch mulai dari Bundaran HI-Istana Negara-Kementerian

Perekonomian-Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Mereka menuntut upah layak dan pencabutan sistem outsourcing, di Kementerian Perekonomian. Massa buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia juga memadati kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, sejak Kamis pagi. Sambil membawa spanduk, para buruh berorasi menuntut penghapusan sistem kerja outsourcing yang belakangan makin marak diberlakukan di banyak perusahaan. Tujuan aksi mereka hari ini adalah menuntut pencabutan sistem kerja outsourcing dan upah layak bagi buruh. Presiden KSPI Said Iqbal menyerukan, bahwa Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Radjasa, sudah berjanji memberikan upah layak kepada para buruh. Kami hanya mengingatkan Bapak Hatta Rajasa. Ia sudah menandatangani janji tertulis bersama Menakertrans pada awal Juli 2012. Mereka berjanji pada buruh Indonesia memberikan upah layak, artinya mereka tidak menyetujui upah murah, ujar Said, saat melakukan orasi didepan Gedung Kementerian Perekonomian, Jakarta, Kamis, (12/07/2012). KSPI merupakan gabungan dari berbagai organisasi buruh, antara lain, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Federasi Serikat Pekerja Industri Semen Indonesia (FSP ISI), dan Serikat Pekerja Percetakan Penertiban dan Media Informasi (SP PPMI). Aksi massa buruh berjumlah sekitar 30.000 itu masih berada di kawasan Lapangan Banteng dan akan berlanjut ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Selatan. 5 5 http://www.beritakaget.com/berita/886/demo-buruh-tuntut-hapus-outsourcing.html, ( 04 februari 2013 ).

Pada data diatas menggambarkan pekerja/buruh menuntut pencabutan outsourcing dan menginginkan upah layak, dan Selama ini banyak masyarakat memandang sebelah mata tentang perjanjian outsourcing yang merasa perjanjian outsourcing hanya menguntungkan bagi pihak penyedia jasa dan merugikan pihak pekerja/buruh outsourcing. Dan dalam hal ini PT. dapensi trio usaha mempunyai suatu perjanjian antara penyedia jasa dengan buruh/pekerja. PT. Dapensi Trio Usaha bersifat terbuka dalam hal memberikan data sehingga peneliti bisa mendapatkan data sesuai penelitian ini. Kemudian ditinjau dari segi hukum ekonomi syariah, apakah perjanjian ini akan mendapatkan mashlahah atau sebaliknya. Melihat pemaparan di atas, maka penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian yang mana tentang bentuk perjanjian dan mekanisme antara pekerja/buruh dengan penyedia jasa (outsourcing) yang Berjudul Perjanjian Antara Pekerja Outsourcing Dengan PT. Dapensi Trio Usaha Surabaya Dalam Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah. B. Rumusan Masalah : Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk dan Respon pekerja terhadap perjanjian pekerja (outsourcing pekerja) di PT. Dapensi Trio Usaha Cabang Surabaya? 2. Bagaimana tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap perjanjian pekerja outsourcing?

C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat disusun tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bentuk perjanjian pekerja dan Respon Pekerja pada penyedia jasa (outsourcing pekerja) DI PT. Dapensi Trio Usaha Cabang Surabaya. 2. Untuk mengetahui tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap perjanjian pekerja/buruh outsourcing. D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis Menambah pustaka di bidang ilmu hukum khususnya dalam Perjanjian outsourcing dalam tinjauan Hukum Ekonomi Syariah yang dapat memberikan bahan dan masukan serta referensi bagi penelitian terkait yang dilakukan selanjutnya. 2. Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan teori tambahan dan informasi khususnya pada pihak-pihak terkait dalam Perjanjian outsourcing. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan dan melengkapi referensi yang belum ada. E. Penelitian Terdahulu a. M.Yusuf Subkhi (Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,2012), Perlindungan Tenaga Kerja Alih Daya (Outsourcing) Persefektif Undang-Undang Nomor 13Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Hukum

Islam. Jenis dan pendekatan Kepustakaan (Library Research) dengan pendekatan kualitatif. Kesimpulannya Perlindungan pekerja outsourcing yang diatur dalam Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan dalam hukum islam. 6 b. Muhammad Rinaldi (Fakultas Teknologi pertanian Institut Pertanian Bogor,2008) dengan judul Analisis Perbandingan Pengguna Tenaga Kerja Outsource dan Non Outsource pada Bagian Produksi di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java. Dengan jenis dan pendekatan Penelitiian lapangan (empiris), dengan pendekatan kualitatif. Kesimpulannya Biaya yang dikeluarkan kepada satu tenaga kerja non outsource adalah lebih besar tiga kali biaya yang dikeluarkan untuk satu tenaga kerja outsource. 7 No. Nama Peneliti Judul Jenis dan Pendekatan Kesimpulan 1. M.Yusuf Perlindungan Kepustakaan Perlindungan Subkhi Tenaga Kerja (Library pekerja outsourcing (Universitas Alih Daya Research) yang diatur dalam Islam Negeri (Outsourcing) dengan Undang-Undang Maulana Persefektif pendekatan No.13 Tahun 2003 Malik Undang-Undang kualitatif. tentang Ibrahim Nomor 13Tahun ketenagakerjaan dan 6 Subkhi, M. Yusuf, Perlindungan Tenaga Kerja Ahli Daya (Outsourcing) Perspektif Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Hukum Islam. Skripsi : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2012. 7 http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/13537/f08mri_abstract.pdf?sequence=1 ( diakses tanggal 02 Januari 2013 ).

Malang,2012) 2003 tentang dalam hukum islam. Ketenagakerjaan dan Hukum Islam 2. Muhammad Analisis Penelitiian Biaya yang Rinaldi Perbandingan lapangan dikeluarkan kepada (Fakultas Pengguna Tenaga (empiris), satu tenaga kerja Teknologi Kerja Outsource dengan non outsource pertanian dan Non pendekatan adalah lebih besar Institut Outsource pada kualitatif tiga kali biaya yang Pertanian Bagian Produksi dikeluarkan untuk Bogor,2008) di PT. Coca Cola satu tenaga kerja Bottling outsource. Indonesia Central Java. Letak perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu di atas adalah dalam penelitian ini, penulis menggambarkan bentuk perjanjian outsourcing, dan perjanjian outsourcing dalam tinjauan hukum Islam. Dan penelitian ini penelitian lapangan ( empiris ) dengan pendekatan kualitatif.

F. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan penulisan dan pembahasan hasil penelitian, maka disusun dengan sistematika yang terbagi dalam lima bab. Masing-masing bab terdiri atas beberapa sub bab guna lebih memperjelas ruang lingkup dan cakupan permasalahan yang diteliti. Adapun urutan dan tata letak masing-masing bab serta pokok pembahasannya adalah sebagai berikut. Bab pertama, merupakan bab pendahuluan, Bab ini menguraikan tentang alasan pemilihan judul, latar belakang masalah, pembatasan masalah. perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Bab kedua, merupakan kepustakaan mengenai penelitian yang sudah dilakukan oleh penelitian terdahulu dan kerangka teori yaitu kajian kepustakaan yang berisi tentang teori-teori yang mempunyai relevansi terhadap masalah penelitian, yaitu perjanjian antara pekerja outsourcing dengan PT. Dapensi Trio Usaha dalam tinjauan islam. Bab ketiga, merupakan bab yang menjelaskan tentang metode penelitian yang akan digunakan untuk penelitian ini yang meliputi jenis penelitian, pendekatan, metode pengumpulan data, metode keabsahan data serta metode analisis data. Bab keempat, memaparkan data yang didalamnya berisikan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, baik data primer maupun sekunder. Analisis data dari hasil penelitian yang telah diperoleh, meliputi gambaran perjanjian antara pekerja outsourcing dengan PT. Dapensi Trio Usaha dalam Tinjauan Ekonomi Syariah. Bab kelima, merupakan kesimpulan dari seluruh rangkaian pembahasan, baik dalam bab pertama, kedua, maupun ketiga. Sehingga pada bab lima ini berisikan

kesimpulan-kesimpulan dan saran-saran yang bersifat konstruktif agar semua upaya yang pernah dilakukan serta segala hasil yang telah dicapai bisa ditingkatkan lagi kepada arah yang lebih baik.