ABSTRACT. Keywords: Leg Muscle Strength, Shooting Skills In Football Game

dokumen-dokumen yang mirip
MARPION SAPUTRA NIM

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

RELATIONS LEG MUSCLE STRENGTH WITH PRECISION SHOOTING TOWARD THE GOAL IN THE GAME FOOTBALL STUDENT EXTRACURRICULAR SMP DA WAH PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

Hubungan antara Kekuatan...(Zidni Husni Hukmawan) : Zidni Husni Hukmawan, POR : : Aris Fajar Pambudi, M.Or

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN DRIBBLING PADA TIM SEPAK BOLA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengam Akurasi Smash Pada Team Bola Voli Putra SMKN 5 Pekanbaru

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM

JURNAL. Oleh : SUGA AL HUDA NPM: Di Bimbing Oleh: 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Mokhammad Firdaus, M.Or.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh YUDHA PURNAMA PUTRA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

JURNAL. Oleh: FAJAR DARU NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd

Oleh: Afid Arifianto

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA. (Jurnal) Oleh IRFANDRI VANIKO NEGARA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN SHOOTING KEGAWANG PADA TIM SEPAKBOLA SMPN 6 PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMPN 1 LOGAS TANAH DARAT KECAMATAN LOGAS TANAH DARAT JURNAL. Oleh IRAWADI

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM EKSTRAKURIKULER SMP SANTA THERESIA PASIR PENYU KABUPATEN INDRAGIRI HULU

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dalam

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

Abstract: The problem in this research is the relationship of agility and speed to

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

Oleh : Ahmad Syaifuddin Anwari, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 1 NGAGLIK E-JOURNAL

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA KLUB SEPAKBOLA HIMADIRGA TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

SKRIPSI. Oleh : NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Abstrak. menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas X SMA Muhammdiyah

Andrianus Rio Elmino, Eka Supriatna, Ahmad Atiq Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNTAN

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKAT KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA JURNAL. Oleh GATOT WIDYA ANGGARA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 KAMPAR JURNAL. Oleh TRI WAHYU AGUSTI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

PENGARUH LATIHAN BEREDAR DENGAN BOLA TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PEMAIN U-17 SSB SATRIA ZAHRA PEKANBARU

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR PASSING

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EXTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 GONDANG NGANJUK TAHUN 2016

MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME for UNDERSTANDING (TGfU) TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLA BASKET YUFENSIUS EVARISCO USMAN NIM : F

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU BOLA TERHADAP KETERAMPILAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional.

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM SEPAKBOLA. Jurnal.

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran Power Otot Tungkai (X 1 ) dan kecepatan Sprint X 2 )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

WARDIAN AGUS S. 1) H. ABDUL NARLAN 2)

Oleh YUDHA BAYU ARIANTO

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL KETERAMPILAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh NOVI SUSANTI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 07 No 3 edisi Maret 2017 hal 74-80

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVICE BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 015 KECAMATAN SENTAJO RAYA

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS V SDN 013 SUKAMAJU KECAMATAN SINGINGI HILIR JURNAL

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

THE EFFECT OF EXERCISE DIRECTIONAL ON ABILITY PASS AND STOP THE BALL GAME FOOTBALL STUDENT SMA NEGERI 1 PERANAP

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

THE POWER ARM MUSCLES AND SHOULDES WITH THE RESULTS IN THE DISK ON THE STUDENT S CLASS IX OF THE AMERICAN JUNIOR DISTRICT 27 PEKANBAR

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKBOLA SISWA KELAS XI SMA LABSCHOOL UPI KOTA BANDUNG

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING PADA TEAM SEPAKBOLA SMK NURUL FALAH PEKANBARU. Jurnal OLEH. Rafi Ronal

Transkripsi:

1 ABSTRACT Leg Muscle Strength Relationship With Shooting Skills Into Hurdles At Football Game XI Class 1 TITL The Following Programs Extracurricular Activities Students SMK Putra 5 Pekanbaru ELFI JAFRI Di bawah bimbingan Drs. Ramadi, S.Pd, M.Kes, AIFO Drs. Akmal, M.Pd Mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga (PENJASKES) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293 INDONESIA The purpose of this study was to determine the relationship of muscle strength in the leg with shooting skill games soccer class XI student majoring TITL 1 which follows extracurricular activities SMKN 5 Pekanbaru totaling 24 students. There are two variables in this study the dependent variable and the independent variable and the dependent variable is the result of skill shooting on goal and the independent variable is the strength of the leg muscles. The method used in this research is a test and measurement correlation technique is a research method to collect data from the leg muscle strength measurements correlated with the data then shooting skills in football game. From the normality tests for leg muscle strength (X) obtained by Lo Max = 0133 <Ltable = 0.190 and for the results of shooting skills to the goal (Y) obtained by Lo = 0.179 <= 0.190 Ltable. In other words, at the level of 95% inferred normal data and the data obtained r 0.461, the relation between the variables x and y variables considered sufficient, where keberatiannya tested by t test and obtained t count equal to 2.44 means thitung> Ttable (2.44 > 1.717) thus rejected Ho Ha received. Keywords: Leg Muscle Strength, Shooting Skills In Football Game

2 ABSTRAK Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dengan Keterampilan Shooting Ke Gawang Pada Permainan Sepakbola Kelas XI Jurusan TITL 1 Yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Putra Siswa SMKN 5 Pekanbaru ELFI JAFRI Di bawah bimbingan Drs. Ramadi, S.Pd, M.Kes, AIFO Drs. Akmal, M.Pd Mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga (PENJASKES) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293 INDONESIA Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kekuatan otot tungkai dengan keterampilan shooting dalam permainan sepak bola siswa kelas XI jurusan TITL 1 yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler SMKN 5 Pekanbaru yang berjumlah 24 orang siswa. Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel terikat dan variabel bebas, variabel terikat adalah hasil keterampilan shooting ke gawang dan variabel bebas adalah kekuatan otot tungkai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan pengukuran dengan teknik korelasi yaitu suatu cara penelitian dengan mengumpulkan data dari hasil pengukuran kekuatan otot tungkai kemudian dikorelasikan dengan data hasil keterampilan shooting dalam permainan sepak bola. Dari pengujian normalitas untuk kekuatan otot tungkai (X) diperoleh Lo Maks = 0.133 < Ltabel = 0,190 dan untuk hasil keterampilan shooting ke gawang (Y) diperoleh Lo = 0,179 < Ltabel = 0,190. Dengan kata lain pada tingkat kepercayaan 95% disimpulkan data normal dan pada r diperoleh data 0,461 maka hubungan antara variabel x dan variabel y dikategorikan cukup, dimana keberatiannya diuji dengan uji t dan didapat t hitung sebesar 2,44 berarti thitung > Ttabel (2,44 > 1,717) dengan demikian Ho ditolak Ha diterima. Kata Kunci : Kekuatan Otot Tungkai, Keterampilan Shooting Dalam Permainan Sepak Bola

1 I. PENDAHULUAN Pendidikan adalah merupakan salah satu akar pembagunan dari kebudayaan bangsa Indonesia dan memacu pada Undang-Undang dasar 1945 dan juga pancasila. Untuk meningkatkan kecerdasan harkat dan martabat bangsa dan mewujudkan manusia serta masayrakat yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, dan mandiri. Sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya dapat memenuhi kebutuhan pembangunan pendidikan nasional serta bertanggung jawab atas bangsa dan negaranya. Salah satu fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang- Undang No. 3 Tahun 2005 dalam pidato presiden pada peresmian Undang-undang keolahragaan dimana Sistem Keolahragaan Nasional dijelaskan bahwa, Pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dapat menjamin pemerataan akses terhadap olahraga, peningkatan kesehatan dan kebugaran, peningkatan prestasi, dan manajemen keolahragaan yang mampu menghadapi tantangan serta tuntutan perubahan kehidupan nasional dan global memerlukan sistem keolahragaan nasional. Olahraga dari berbagai tingkatan mempunyai satu tujuan yaitu meningkatkan prestasi olahraga di Indonesia, dan juga harus meliputi segala bidang. Mulai dari aspek psikologis, aspek fisik, dan teknik olahraga yang dibina. Aspek psikologis didapatkan dari motivasi, tempaan mental bertanding, dan semangat juara. Aspek fisik, didapatkan dari latihan fisik guna memperkuat otot yang mendukung prestasi atlit sesuai olahraga yang digelutinya. Pengenalan dasar-dasar olahraga prestasi telah dikenalkan sejak pendidikan dasar agar calon atlit mempunyai dasar yang baik sejak dini. Untuk mewujudkan ini, maka di lembaga pendidikan atau di sekolah-sekolah menurut kurikulum pendidikan jasmani yang merupakan bagian dari pendidikan secara keseluruhan yang di dalamnya memuat materi cabang-cabang olahraga sebagai media pendidikan gerak seperti salah satunya cabang sepak bola yang banyak digemari para peserta didik. Dalam permainan sepak bola adalah suatu cabang olahraga beregu, dan dalam permainan ini diperlukan teknik-teknik dasar diantaranya shooting, menggiring bola (mendribel), 1 menghentikan bola, mengontrol bola, dan teknik menyundul bola. Pada penelitian kali ini peneliti khusus membahas pada ketepatan shooting. Shooting adalah usaha untuk memasukkan bola ke gawang dan diperlukan teknik serta komponen kondisi fisik lainnya seperti halnya kekuatan otot tungkai. Kekuatan otot tungkai adalah anggota gerak pada tubuh manusia yang terdiri dari berbagai susunan otot dan tulang yang saling berkaitan untuk memungkinkan suatu gerak. Koordinasi mata dan kaki ketika melakukan tendangan adalah sangat penting karena dengan koordinasi yang baik teknik dasar menendang bola akan semakin baik hasilnya. Mulai dari pandangan mata pada bola, kemudian kaki digerakkan ke arah bola dengan perkenaan yang sesuai dengan kondisi pada saat itu, bisa dengan bagian dalam kaki atau bagian luar kaki. Semua itu terjadi dalam waktu yang cukup singkat sehingga memerlukan penguasaan teknik dasar yang baik. Untuk menghasilkan tendangan yang efisien dan efektif dengan tingkat ketepatan yang tinggi memerlukan penguasaan teknik dasar yang benar. SMKN 5 Pekanbaru terutama pada kelas XI Jurusan TITL 1, siswa dilatih teknik dan taktik permainan sepak bola. Mulai dari teknik passing, stopping, dribbling, shooting, heading dan teknik dasar lainnya. Dari pengamatan peneliti siswa SMKN 5 Pekanbaru terutama pada kelas XI Jurusan TITL 1 baik ketika latihan dan pertandingan peneliti menemukan beberapa fenomena-fenomena seperti : penguasaan teknik dasar sepak bola tidak merata pada setiap siswa, hal ini dapat dilihat dari cara bermain siswa ketika melakukan gerakan-gerakan dasar sepak bola,

masih ada siswa yang tidak tepat arah shootingnya, hal tersebut mungkin disebabkan oleh kurangnya latihan otot tungkai. Sedangkan dari segi latihan teknik dasar shooting intensitas latihannya sedikit yang mengakibatkan siswa tidak terlatih untuk melakukan shooting yang tepat pada sasaran. Soekatamsi (1993;27) mengatakan tujuan permainan sepak bola modern sekarang ini adalah bagaimana cara memasukkan bola ke dalam gawang lawan dengan sebanyakbanyaknya dengan mengandalkan kemampuan dan kerjasama tim yang kompak. Apabila suatu kesebelasan sedang menguasai bola, maka semua pemain dalam kesebelasan tersebut kecuali penjaga gawang akan berusaha untuk menjadi pemain yang mempunyai fungsi mpenyerang, apakah dia tugasnya sebagai pemain belakang ataupun pemain gelandang. Dan sebaliknya apabila bola berpindah ke dalam kekuasaan pihak lawan, maka semua pemain harus dapat melakukan fungsinya sebagai seorang pemain pertahanan, tidak memandang apakah dia itu sebagai pemain penyerang. Dapat diambil bahwa ciri-ciri permainan sepak bola modern adalah setiap pemain harus memiliki kemampuan serba bisa (allround), baik sebagai pemain penyerang maupun sebagai pemain belakang, setiap pemain boleh melakukan aksi menyerang dan membuat gol. Selain itu banyak diantara siswa yang kurang memahami penerapan teknik dasar. Para guru olahraga umumnya kurang memberikan latihan teknik dasar pada para siswa. kurangnya pengetahuan siswa terhadap teknik dasar sepak bola yang akan mempengaruhi dasar bermain sepak bola. Hal-hal yang lain yang harus diperhatikan lagi adalah daya tahan siswa, daya tahan yang baik akan membuat siswa berolahraga dengan maksimal, dan koordinasi gerak, siswa diharapkan menguasai teknik dasar keterampilan sepak bola khusunya dalam hal shooting dengan kemampuan bergerak yang dinamis dan terkontrol sehingga bola yang di sepak akan tepat pada sasasaran yang diinginkan. Berdasarkan gejala-gejala atau fenomena di atas, diketahui bahwa pengetahuan siswa perlu di bina lebih baik lagi terhadap teknik dasar sepak bola, karena teknik dasar ini merupakan teknik yang harus dikuasai oleh para pemain sepak bola, namun walaupun demikian banyak juga terdapat siswa yang memiliki keterampilan shooting sepak bola Berdasarkan pengamatan peneliti yang melakukan observasi pada saat siswa putra SMK N 5 Pekanbaru pada saat melakukan Shooting pada permainan sepakbola tidak mencapai hasil yang baik. Berdasarkan apa yang diterangkan atau diuraian diatas dapat dilihat bahwa, keberhasilan seseorang untuk mencapai hasil yang baik dalam melakukan shooting ditentukan oleh bayak factor,diantaranya adalah kondisi fisik yang bagus serta koordinasi mata serta mental yang baik, sebab olahraga sepakbola yang dominan membutuhkan daya tahan atau kondisi fisik yang kuat. Adapun permasalahan yang muncul berdasarkan pembatasan masalah diatas adalah apakah ada Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dengan Keterampilan Shooting ke Gawang Pada Permainan Sepakbola Kelas XI Jurusan TITL 1 Yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Putra Siswa SMK N 5 Pekanbaru. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dengan Keterampilan Shooting ke Gawang Pada Permainan Sepakbola Kelas XI Jurusan TITL 1 Yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Putra Siswa SMK N 5 Pekanbaru. 2

3 II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian tentang hubungan antara kekuatan otot tungkai terhadap shooting ke gawang dengan keterampilan dasar bermain sepak bola ini mengunakan metode koresional. yang bertujuan untuk menyelidiki seberapa jauh variable-variabel pada suatu factor yang berkaitan dengan factor lain. Penelitian koresional menurut Arikunto (2006: 251) adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variable X (Kekuatan Otot Tungkai) dengan variable Y (keterampilan sepak bola). Sesuai jenis penelitian ini makapenelitian korelasi yaitu Penelitian Korelasi Untuk Melihat Ada Tidaknya ditemukan Korelasi Antara Dua Variabel Atau Lebih Secara Kuantitatif. Penelitian ini direncanakan di SMK Negeri 5 Pekanbaru Rumbai, Penelitian ini Dilaksanakan pada, Maret 2012 April 2012. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Jurusan TITL 1 Angkatan 2011 sebayak 34 orang. Sampel penelitian ini siswa putra SMK Negeri 5 Pekanbaru sebanyak 1 kelas yang terdiri dari 34 orang dan data yang diambil dalam penelitian ini adalah teknik Purposive Sampling. Pengambilan subjek didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Suhami Arikunto ( 2006 : 138 ) menyatakan apabila jumlah populasi kecil maka pengmbilan sampel dapat dilakukan mengambil seluruh bagian dari populasi menjadi sampel penelitian. Dari kutipan diatas, maka jumlah sampel dari penelitian ini sebayak 24 orang. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan tes pada sampel yang sesuai kebutuhan dengan menggunakan instrument sebagai berikut : 1. Tes kekuatan otot tungkai. Untuk mengukur kekuatan menurut Ismaryati (2008: 111-115) yaitu Leg Dynamometer. Tujuan : Untuk mengetahui Kekuatan Otot Tungkai Perlengkapan : Leg Dynamometer, Formulir pencatat data dan alat tulis Pelaksanaan Tes : - Teste berdiri di atas leg dynamometer, tangan memegang hendel, badan tegak, kaki ditekuk membentuk sudut kurang lebih 45. Penilain - Panjang rantai didisesuaikan dengan kebutuhan teste. - Teste menarik handel dengan cara meluruskan lutut sampai berdiri tegak. - Dilakukan 3 kali ulangan. : Dicatat jumlah berat yang terbanyak dari ketiga angkatan yang dilakukan 2. Tes keterampilan sepakbola menurut Nurhasan (2001:157-163). Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, penulis menyiapkan beberapa langkah, Tujuan : Mengetahui Keterampilan ketepatan Shooting Perlengkapan : Gawang, Tali, Penskor, Bola, Stop watch, Pluit, formulir pencatat data. Pelaksanaan Tes : - Bola diletakkan pada sebuah titik 13 m dari gawang tepat pertengahan gawang. - Testee diberi 3 (tiga) kali kesempatan - Tembakan, diambil pada saat kaki si penembak mengenai bola sampai bola mengenai tembok/gawang.

4 - Skor tembakan, angka pada gawang yang dikenai oleh bola. Bila bola mengenai garis-garis pada kotak di dalam gawang maka yang tertinggi. Penilain : Dicatat Skor yang tertinggi dari 3 kali kesempatan dalam melakukan shooting kegawang. Teknik Pengumpulan Data Data yang di ambil dalam penelitian ini adalah data yang langsung di ambil dan di peroleh dilapangan dari sampel yang telah di tetapkan, yaitu angka-angka dari hasil tes kekuatan otot tungkai dengan keterampilan shooting pada permainan sepakbola. Sumber data adalah data yang diambil dari populasi dan sampel yaitu siswa yaitu 24 orang siswa kelas XI Jurusan TITL 1 yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler SMKN 5 Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian korelasional yang bertujuan mengetahui korelasi antara satu variabel dengan variabel lain berdasarkan koefisien korelasi. Teknik Analisis Data Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji Lilifrors pengujian normalitas dimaksudkan untuk melihat apakah data berdistribusi samling dilakukan uji T. Untuk uji normalitas digunakan uji Lilifors. Data dianalisis dengan perhitungan statistic korelasional, dengan langkah perhitungan sebagai berikut : 1. Pengujian kenormalan data dengan uji Lilifors. r = n X Y ( X )( Y ) i i i i Rumus Pearson: xy 2 2 2 { n X ( X ) }{ n Y ( Y } 2 1 1 1 1) Keterangan: r xy = Angka Indeks Korelasi r Product moment n = Sampel ΣXY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y ΣX = Jumlah seluruh skor X ΣY = Jumlah seluruh skor Y (Riduwan, 2005:138). Untuk melihat besarnya hubungan dengan berpedoman pada pendapat Sugiyono (2010:231) sebagai berikut: Kurang dari 0,00-0,199 : Sangat rendah Antara 0,20-0,399 : Rendah Antara 0,40-0,599 : Sedang Antara 0,60-0,799 : Kuat Antara 0,80-1,000 : Sangat kuat 2. Perhitungan korelasi sederhana mengetahui hubungan antar variable bebas dengan variable terikat. n Dengan Rumus : xy ( x )( y) r = 2 2 2 { n x ( x) ] { n y ( y )} Keterangan : (Sudjana,1992 : 38) R xy = Korelasi antar X dan Y N = Jumlah subyek

5 x = Jumlah skor variabel X y = Jumlah skor variabel Y x 2 = Jumlah kuadrat dati X 2 y 2 = Jumlah kuadrat dari Y 2 Xy = Skor X kali Skor Y 3. Perhitungan Uji Signifikan korelasi sederhana, dengan rumus : s Keterangan : t = kofisien korelasi r = korelasi n = jumlah data (Nurhasan 2001) III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Data yang melalui tes dan pengukuran terdapat 24 orang subjek penelitian, yakni pada siswa putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Jurusan TITL 1 Yang mengikuti kegiatan Ektrakurikuler. Variabel variabel yang ada pada penelitian ini adalah Kekuatan Otot Tungkai yang dilambangkan X sebagai variabel bebas Sedangkan Keterampilan Shooting dilambangkan Y sebagai variabel terikat.

6 Tabel : Uji liliefors Data Kekuatan Otot Tungkai Siswa Kelas XI Jurusan TITL 1 Yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Putra Siswa SMKN 5 Pekanbaru No Responden Xi Fi Zi F(zi) S(zi) F ( z) S ( z) 1 136 1-0.42 0.3372 0.042-0.269 2 127 1-0.72 0.2358 0.400-0.164 3 133 1-0.52 0.3015 0.333-0.032 4 255 1 3.51 0.0002 0.167-0.166 5 134 1-0.49 0.3121 0.208 0.104 6 144 1-0.17 0.4325 0.300 0.133 7 169 1 0.66 0.2546 0.292-0.037 8 112 1-1.22 0.1112 0.333-0.222 9 130 1-0.64 0.2611 0.375-0.114 10 135 1-0.45 0.3264 0.417-0.090 11 155 1 0.19 0.4247 0.458-0.034 12 126 1-0.75 0.2266 0.500-0.273 13 167 1 0.61 0.2709 0.542-0.271 14 156 1 0.23 0.4090 0.583-0.174 15 168 1 0.62 0.2676 0.625-0.357 16 175 1 0.89 0.1867 0.667-0.480 17 164 1 0.49 0.3121 0.708-0.396 18 149 1-0.01 0.4960 0.750-0.254 19 146 1-0.11 0.4562 0.792-0.335 20 178 1 0.97 0.1660 0.833-0.667 21 113 1-1.19 0.1170 0.875-0.758 22 161 1 0.39 0.3483 0.917-0.568 23 113 1-1.20 0.1151 0.958-0.843 24 128 1-0.69 0.2451 1.000-0.755 Jumlah 3568 Mean 148.68 Lo max = 0.133 Stdev 30.11 L tabel = 0.190

7 Tabel : Uji liliefors Data Keterampilan Shooting Ke Gawang Siswa Kelas XI Jurusan TITL 1 Yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Putra Siswa SMKN 5 Pekanbaru No Responden Yi Fi Zi F(zi) S(zi) F z ) S 1 58 1 0.77 0.2206 0.042 0.179 2 37 1-1.26 0.1038 0.083 0.020 3 39 1-1.14 0.1271 0.125 0.002 4 39 1-1.08 0.1401 0.167-0.027 5 39 1-1.08 0.1401 0.208-0.068 6 40 1-1.02 0.1539 0.250-0.096 7 40 1-0.96 0.1685 0.292-0.123 8 45 1-0.53 0.2981 0.333-0.035 9 60 1 1.01 0.1562 0.375-0.219 10 45 1-0.46 0.3228 0.417-0.094 11 48 1-0.16 0.4364 0.458-0.022 12 64 1 1.44 0.0749 0.500-0.425 13 64 1 1.38 0.0838 0.542-0.458 14 51 1 0.09 0.4641 0.583-0.119 15 51 1 0.09 0.4641 0.625-0.161 16 51 1 0.09 0.4641 0.667-0.203 17 53 1 0.27 0.3936 0.708-0.315 18 55 1 0.52 0.3015 0.750-0.449 19 61 1 1.14 0.1271 0.792-0.665 20 61 1 1.14 0.1271 0.833-0.706 21 61 1 1.14 0.1271 0.875-0.748 22 37 1-1.33 0.0918 0.917-0.825 23 63 1 1.32 0.0934 0.958-0.865 24 36 1-1.39 0.0823 1.000-0.918 Jumlah 1200 ( ( z ) Mean 50 Lo max = 0.179 Stdev 10 L tabel = 0.190 Pengujian Hipotesis Setelah data diperoleh, dianalisi secara deskriptif, maka selanjutnya adalah menguji hipotesis penelitian yang diajukan sesuai dengan masalah yang diajukan. Hipotesis Tersembunyi : Terdapat hubungan yang berarti antara kekuatan otot tungkai (X) yang disignifikasikan dengan keterampilan shooting pada permainan sepakbola (Y). Selanjutnya untuk menguji keberartian korelasi antara variabel XI dan variabel Y maka dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan rumus Signifikansi Uji t. Kriteria pengujian diterima Ho jika t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung > t tabel). Dari hasil perhitungan diketahui t hitung = 2,44 sedangkan t tabel dengan dk=n-2=24-2=22 pada tingkat kepercayaan 95% adalah 1,717. Maka t hitung > t tabel, yaitu 2,44 > 1,717. Dengan kata lain t hitung lebih besar dari t tabel. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) yaitu

8 Ho Ha : Tidak Terdapatnya hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan keterampilan shooting dalam permainan sepak bola siswa kelas XI jurusan TITL 1 yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler SMKN 5 Pekanbaru. : Terdapatnya hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan keterampilan shooting dalam permainan sepak bola siswa kelas XI jurusan TITL 1 yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler SMKN 5 Pekanbaru. Kesimpulan : Terdapatnya hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan keterampilan shooting dalam permainan sepak bola siswa kelas XI jurusan TITL 1 yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler SMKN 5 Pekanbaru diterima. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi Y atas X adalah Yˆ = 27,23 + 0,15X. Persamaan tersebut memberi arti bahwa kenaikan variabel X sebesar 0,15 dikuti pula oleh variabel Y sebesar 27,23. Dengan kata lain X memiliki hubungan yang berarti dengan Y. Untuk uji linearitas regresi dengan analisis varians diperoleh nilai F hitung sebesar 5,94. Pada tabel distribusi F ternyata F (5%) (1,24) = 4.30 atau 5,94 > 4,30. Hal ini berarti F hitung > F tabel, artinya Ho ditolak berarti hipotesis model regresi linear diterima. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa besar nilai korelasi antara kekuatan otot tungkai dengan keterampilan shooting dalam permainan sepak bola siswa kelas XI jurusan TITL 1 yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler SMKN 5 Pekanbaru adalah 0,461. Setelah angka korelasi didapat, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis apakah terdapat hubungan kekuatan otot tungkai dengan keterampilan shooting dalam permainan sepak bola siswa kelas XI jurusan TITL 1 yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler SMKN 5 Pekanbaru IV.KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa siswa kelas XI jurusan TITL 1 yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler SMKN 5 Pekanbaru untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan keterampilan shooting dalam permainan sepak bola dapat r = 0,461 termasuk kategori sedang. Uji signifikansi dengan menggunakan rumus Signifikansi Uji t. Dari hasil perhitungan diketahui t hitung = 2,44 sedangkan t tabel = 1,717. Jadi t hitung = 2,44 > t tabel = 1,717. Maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut : Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan keterampilan shooting dalam permainan sepak bola siswa kelas XI jurusan TITL 1 yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler SMKN 5 Pekanbaru dengan kategori cukup karena r = 0,461. B. Saran Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis perlu memberikan beberapa saran kepada para guru dalam mengajar cabang olahraga sepak bola yaitu sebagai berikut: 1. Bagi para guru hendaknya diimbangi dengan peningkatan kondisi fisik berupa kekuatan otot tungkai sehingga pemberian materi dapat berdaya guna. 2. Guru harus berusaha meningkatkan keterampilan shooting dalam permainan sepak bola dengan memperbanyak frekuensi latihan yang meningkatkan kekuatan otot tungkai siswa.

9 V. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : PT Rineka Cipta. Azwar, syaifudin. 2000. Reliabilitas dan vadilitas. Yokyakarta : Pustaka Pelajar Bompa TO,1993.periodezation of strength, Toronto: Veritas publishing Inc. Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka Harsono. 1998. Coaching dan Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta : Tambak Kusuma. Ismaryati, (2008), Tes dan Pengukuran Olahraga. UNS Press. Surakarta. Luxbacher Joe, (2007). Taktik dan Teknik Bermain Sepakbola. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta Muhajir, (2006), Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan. PT. Ghalia Indonesia. Printing. Bandung. Mielke Danny, (2007), Dasar-Dasar Sepak Bola. Pakar Raya Nurhasan, (2001), Tes Dan Pengukuran, Direktorat Jedral Olahraga. Jakarta. Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung Alfabeta. Sajoto, (1995). Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Dahara Prize. Semarang Sudjana. (1992). Metode Statistika. Bandung, Tarsito Soekatamsi, 1997, Permainan Besar I Sepakbola, Jakarta, Universitas Terbuka. Witarsa, Wita. (2002). Latihan Kondisi Fisik. Penataran Wasit dan Latihan Panahan Sejawa Barat. Bandung. Wirjasantosa, Ratal. 1984. Supervisi Pendidikan Olahraga. Jakarta. UI Press.