BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan bahkan dapat mencapai target omset yang terus meningkat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia, banyak ditemukan pelajar yang setelah lulus dari SMA atau

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan adanya perkembangan globalisasi dan semakin ketatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. untuk terus mengoptimalkan kegiatan usahanya sebagai upaya memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB I PENDAHULUAN. bersangkutan. Untuk itu, kegiatan bisnis tersebut harus dapat memberikan kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan baik publik maupun swasta sudah tentu akan

BAB I PENDAHULUAN. laba, untuk itu seorang manajer harus dapat menentukan suatu kebijaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang ditawarkan. Merek harus mampu memenuhi atau bahkan harus melebihi

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang baik. Salah satu jenis sepatu olah raga yang banyak diminati

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB I. Pendahuluan. pesat di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kepuasan pelanggan.perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari banyaknya Coffee Shop saat ini yang bermunculan, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penampilan menjadi menarik, perawatan wajah juga penting untuk kesehatan kulit

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas (globalisasi), setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Otonomi Daerah dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN. minat pelanggan terhadap produk (barang) yang ditawarkan. Sesuai. Sehingga makin luas sektor bisnis yang berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi pasar, salah satunya dalam jasa, untuk meningkatkan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan perbankan saat ini semakin berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai

PENDAHULUAN. yang mendorong semua sektor usaha untuk menambahkan jasa atau pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis yang semakin ketat berdampak pada seluruh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diperlukan. Contoh saja jasa transportasi yang dimana dahulu orang orang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan, karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perhatian terhadap loyalitas klien/klien semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. warung internet baru yang semakin banyak, tentu saja berdampak pada

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar bidang usaha dan bagian hidup sehari-hari. Di Indonesia

2.1. Penelitian Terdahulu

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. dan industry telah banyak,mengalami kemajuan. Hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis kuliner adalah salah satu bisnis yang memiliki peluang besar dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Perkembangan bisnis di sektor jasa saat ini terus berkembang pesat. Seiring dengan perkembangan globalisasi, perusahaan jasa terus melakukan peningkatan kualitas pelayanan bahkan dapat mencapai target omset yang terus meningkat. Persaingan perusahaan jasa dewasa ini dapat dilihat dari peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen sehingga konsumen merasakan kepuasan dan berakhir pada loyalitas konsumen. Pertumbuhan sektor jasa ini telah berkembang ke berbagai bidang usaha, salahsatunya adalah usaha rumah kost. Usaha ini tumbuh dan berkembang karena adanya kenaikan minat dan keinginan para pelajar Indonesia untuk menimba ilmu ke perguruan tinggi, melihat fenomena tersebut banyak pengusaha mengambil peluang untuk menjadikan hal tersebut sebagai lahan bisnisnya. Rumah kost merupakan salah-satu pilihan tempat tinggal bagi mahasiswa pendatang atau rantau baik dari luar pulau, luar kota, maupun yang asli bandung yang menuntut ilmu di perguruan tinggi di bandung. Setiap mahasiswa memilki preferensi yang berbeda dalam hal memilih rumah kost. Banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih rumah kost misalnya lokasi yang strategis seperti dekat dengan kampus, tempat makan, warnet, fhotocopy, shoping center, ataupun tempat-tempat hiburan lainnya. Ada yang memilih rumah kost dengan lingkungan yang mendukung dan kondusif untuk belajar atau ada juga yang lebih menyukai lingkungan yang ramai. Selain itu, kualitas pelayanan juga menjadi pertimbangan mahasiswa selaku konsumen atau konsumen dalam memilih rumah kost atau kos-kosan, karena pada akhirnya 1

2 konsumen atau konsumenlah yang akan menentukan tepat/tidaknya kualitas sebuah jasa. Kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan loyalitas konsumen. Kualitas pelayanan memberikan dorongan kepada konsumen untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, konsumen akan loyal terhadap perusahaan dan berdampak pada profit yang dihasilkan, perusahaan disini adalah rumah kost atau kos-kosan sedangkan konsumen atau konsumennya adalah mahasiswa atau penghuni kost. Kualitas pelayanan memegang peran penting untuk terciptanya loyalitas konsumen. Persepsi kualitas pelayanan yang baik/positif diperoleh bila kualitas yang dialami (experienced quality) memenuhi harapan konsumen (expected quality). Sehingga, citra kualitas pelayanan yang baik bukan menjadi persepsi atau sudut pandang perusahaan, melainkan berdasarkan sudut pandang konsumen. Persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu produk (barang atau jasa). Loyalitas konsumen merupakan kunci keberhasilan setiap perusahaan. Konsumen yang loyal, berpotensi menyebarkan pengalaman positifnya kepada orang lain. Sehingga, secara tidak langsung konsumen telah menjadi duta besar perusahaan. Konsumen yang loyal juga berpotensi membeli produk (barang atau jasa) lain dari perusahaan yang sama, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan, serta dapat menjadi sumber ide potensial bagi perkembangan produk dan jasa baru yang dikembangkan perusahaan. Konsumen yang loyal berarti konsumen tersebut percaya (costumer trust) kepada perusahaan.

3 Rumah kost atau kos-kosan Edwin merupakan usaha jasa yang menyediakan penyewaan kamar kost. Rumah kost Edwin memiliki 8 unit rumah kost yang diantaranya empat (4) di Lengkong Besar, dua (2) di Wilayah Kampus Marantha dan dua (2) di Jatinangor. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada salah-satu rumah kost Edwin di Jalan Idawasar No.11 A Kelurahan Cikawao Kecamatan Lengkong Besar Kota Bandung yang memiliki jumlah penghuni 30 orang. Pembayaran kamar kost dilakukan perbulan dengan harga yang bervariasi sesuai dengan fasilitas yang disediakan. Fasilitas yang ditawakan adalah kasur, lemari, WIFI, kamar mandi dalam, air panas dan CCTV. Berdasarkan hasil penelitian atau survei yang dilakukan, terdapat masalah loyalitas konsumen di rumah kost Edwin, hal ini dapat terlihat sebagai berikut: 1. Rettention (ketahanan terhadap produk negatif) Tingkat hunian kamar kost di rumah kost Edwin mengalami penurunan dalam waktu dua tahun (2014-2016). Hal ini dikarenakan banyaknya rumah kost yang menawarkan produk jasa yang sama atau lebih baik, sehingga menimbulkan terciptanya banyaknya pilihan bagi mahasiswa yang akan menyewa kamar kost. Kemudian menyebabkan penghuni kost Edwin melakukan perpindahan tempat kost. Berikut, data yang menunjukan penurunan jumlah tingkat hunian kamar di rumah kost Edwin dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar 1.1 sebagai berikut:

4 TABEL 1.1 DATA TINGKAT HUNIAN RUMAH KOST EDWIN TAHUN 2014-2016 NO TAHUN JUMLAH PENGHUNI SELISIH 1. 2014 40 2. 2015 38 3. 2016 30 Sumber: rumah kost Edwin, 2017-2 8 GAMBAR 1.1 DATA TINGKAT HUNIAN RUMAH KOST EDWIN TAHUN 2014-2016 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 2014 2015 2016 Sumber: rumah kost Edwin, 2017 Dilihat dari grafik diatas, terjadi penurunan tingkat hunian di rumah kost Edwin pada tahun 2014-2016 yaitu sebanyak 10 orang. Hal ini, menunjukan adanya perpindahan penghuni kost dengan berbagai alasan, diantaranya: tidak terpenuhi kebutuhannya (seperti: kenyaman, kebersihan, dan keamanan) serta banyaknya

5 pilihan rumah kost lain yang menyediakan produk jasa yang serupa atau bahkan lebih baik dibandingkan dengan rumah kost Edwin. 2. Referalls (Konsumen tidak melakukan rekomendasi kepada orang lain) a. Penghuni kost tidak menginformasikan rumah kost Edwin ke orang terdekatnya, hal ini dapat dilihat dari tidak bertambahnya minat penghuni atau jumlah penghuni kost di ruah kost Edwin. b. Penghuni kost beragumen negatif/menyampaikan hal negatif mengenai rumah kost Edwin. Permasalahan tersebut diduga disebabkan oleh kualitas pelayanan di rumah kost Edwin yang masih kurang, berikut peneliti jabarkan uraiannya: a. Aspek tangible (tampilan fisik), yaitu kondisi lahan parkir yang kurang memadai dan tidak rapi untuk kendaraan mahasiswa dan tidak mencukupi bagi tamu yang berkunjung sehingga mahasiswa memparkirkan kendaraannya diluar rumah kost. b. Aspek responsiveness (daya tanggap), yaitu pemilik atau penjaga kost kurang cepat tanggap dalam menangani kerusakan mesin air, kerusakan tidak ditangani 24 jam. Dilihat dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut dan hasilnya akan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN RUMAH KOST DI BANDUNG (STUDI KASUS DI RUMAH KOST EDWIN).

6 B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mencoba mengidentifikasikan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain: a. Bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah kost Edwin? b. Bagaimana loyalitas konsumen di rumah kost Edwin? c. Seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen di rumah kost Edwin? d. Apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi di rumah kost Edwin dalam pelaksanaan kualitas pelayanan untuk meningkatkan loyalitas konsumen? e. Apa saja usaha yang dilakukan rumah kost Edwin untuk menghadapi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kualitas pelayanan untuk meningkatkan loyalitas konsumen? 2. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah Kualitas Pelayanan Berpengaruh Terhadap Loyalitas Konsumen Rumah Kost Di Bandung (Studi Kasus Di Rumah Kost Edwin). C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menelaah lebih jauh mengenai bagaimana keefektifitasan rumah kost Edwin, sebagai berikut:

7 a. Mengetahui bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah kost Edwin. b. Mengetahui bagaimana loyalitas konsumen di rumah kost Edwin. c. Mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen di rumah kost Edwin. d. Mengetahui apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi rumah kost Edwin dalam pelaksanaan kualitas pelayanan untuk meningkatkan loyalitas konsumen. e. Mengetahui apa saja usaha yang dilakukan rumah kost Edwin untuk menghadapi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kualitas pelayanan untuk meningkatkan loyalitas konsumen. 2. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan memberi manfaat secara teoritis dan praktis yang bisa diterapkan kepada pengusaha rumah kost lainnya. Kegunaan penelitian ini antara lain: a. Kegunaan secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi peneliti tentang kualitas pelayanan dan loyalitas konsumen. b. Kegunaan secara praktis 1. Memberikan tambahan informasi dan wawasan kepada pembaca 2. Memberikan informasi bagi pengusaha rumah kost tentang pengembangan bisnis melalui peningkatan kualitas pelayanan dan loyalitas konsumen.

8 D. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah salah-satu kegiatan memasarkan produk (barang atau jasa) yang dilakukan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan agar dapat berkembang. Pemasaran dibagi dua yaitu pemasaran produk dan pemasaran jasa. Pemasaran jasa merupakan suatu kegitan pokok yang dilakukan perusahaan dalam menawarkan jasa sesuatu yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menimbulkan kepemilikan apapun. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Adrian Payne (2000:27), Pemasaran jasa merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi, dan memilih pasar sasaran secara khusus, dengan menyalurkan sebuah sumber-sumber oraganisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pemasaran jasa adalah suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan menyediakan jasa yang bersifat intangible (tidak berwujud/fisik) untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan sehingga menimbulkan loyalitas pelanggan yang akan menjadi kunci perusahaan untuk mendapatkan keuntungan/laba. Usaha jasa merupakan suatu usaha yang pada dasarnya apa yang diterima atau didapatkan konsumen sesuatu yang abstrak dan tidak dapat dilihat bentuk fisiknya yaitu berupa pelayanan, yang ditukarkan dengan sejumlah uang oleh konsumen untuk mendapatkan kepuasan jasa yang ditawarkan.

9 Menurut Kotler (2005), mengemukakan bahwa: jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Dalam memasarkan produknya perusahaan harus memiliki kualitas pelayanan yang baik untuk meraih konsumen, sehingga konsumen bisa merasa puas dengan apa yang didapatkannya. Adapun definisi kualitas pelayanan yang dikemukan oleh Wyckup yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (2007:59), menyatakan bahwa Kualitas pelayanan adalah tingkat kesempurnaan yang diharapkan dan pengandalian atas kesempurnaan tersebut adalah untuk memenuhi keinginan dan harapan konsumen. Tjiptono (2007), menyatakan bahwa kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai usaha pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen. Menurut Freddy Rangkuti (2009), menyatakan bahwa tingkat kualitas pelayanan tidak dapat dinilai berdasarkan sudut pandang perusahaan tetapi harus dipandang melalui sudut pandang pelanggan. Oleh karena itu, dalam merumuskan strategi pemasaran dan program pelayanan, perusahaan harus berorientasi pada kepentingan pelanggan dengan memperhatikan komponen kualitas pelayanan. Berdasarkan keterangan diatas, maka dapat diketahui bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas pelayanan yang baik apabila produk (barang atau jasa) memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Dalam memberikan penilaian kualitas pelayanan konsumen menggunakan lima (5) indikator penentu kualitas

10 pelayanan sebagaimana dikemukan oleh Pasuraman yang dikutip oleh Sangadji dan Shopiah (2013:100), adalah sebagai berikut: a. Tangible (tampilan fisik), meliputi fasilitas fisik, penampilan karyawan, peralatan yang digunakan dan penyajian secara fisik. b. Reliability (keterpercayaan), yaitu kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dapat diandalkan dan tepat. c. Responsiveness (daya tanggap), yaitu kesediaan atau kesiapan karyawan dalam memberikan layanan dan membantu konsumen. d. Assurance (jaminan), mencakup pengetahuan, kesopanan, dan kemampuan karyawan untuk memperoleh kepercayaan konsumen. e. Emphaty (kepedulian), yaitu kepedulian dan perhatian perusahaan secara individual terhadap konsumen. Tujuan dari kualitas pelayanan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen serta berkelanjutan menyerahkan jasa yang berkualitas dengan harga yang berkompetitif dalam waktu singkat (Fandy Tjiptono, 2000:54). Oliver dalam Hurriyati (2005), menyatakan bahwa: loyalitas adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usahausaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku. Morais (2005), menyatakan bahwa: loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek toko, atau pemasok berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten. Sedangkan Kotler & Keller (2006:57), menungkapkan bahwa indikator loyalitas konsumen, terdiri dari: a. Reapet Purchase (Kesetiaan terhadap pembelian produk) adalah kegiatan pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali atau beberapa kali. Kepuasan yang diperoleh seorang konsumen, dapat mendorongnya melakukan pembelian ulang. Sehingga konsumen menjadi loyal terhadap perusahaan dan menceritakan pengalaman baiknya kepada orang lain.

11 b. Retention (Ketahanan terhadap pengaruh negatif mengenai perusahaan) adalah konsumen menunjukan kekebalan terhadap tarikan pesaing, konsumen menolak untuk menggunakan untuk menggunakan produk atau jasa alternatif yang ditawarkan oleh pesaing. Hal ini dikarenakan adanya hubungan yang kuat dengan perusahaan pilihannya. c. Referalls (Mereferensikan secara total existensi perusahaan) adalah konsumen melakukan komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth)berkenaan dengan produk tersebut. Dengan kualitas pelayanan yang baik dan sesuai atau melebihi harapan konsumen maka akan menimbulkan loyalitas konsumen terhadap produk atau jasa tersebut, seperti yang dinyatakan oleh Dharmayanti (2006), kualitas pelayanan yang baik akan menimbulkan loyalitas konsumen. Sabihaini (2002), menyatakan bahwa peningkatan kualitas jasa akan meningkatkan dampak yang baik untuk meningkatkan loyalitas. GAMBAR 1.2 KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Kualitas pelayanan 1. Tangible 2. Emphaty 3. Responsiveness 4. Reliaibility 5. Assurance Loyalitas Konsumen a. Reapet Purchase (Kesetiaan terhadap pembelian produk). b. Retention (ketahanan terhadap pengaruh negatif mengenai perusahaan) c. Referalls (Mereferensikan secara total existensi perusahaan). 2. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang peneliti paparkan diatas, maka penliti merumuskan hipotesis sebagai berikut Adanya Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen Di Rumah Kost Di Bandung (Studi Kasus Di Rumah Kost EDWIN).

12 E. Lokasi dan Lamanya Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini, dilakukan pada rumah kost milik Bpk. Edwin yang berada di Jalan Idawasar No.11 A Kelurahan Cikawao Kecamatan Lengkong Besar Kota Bandung. 2. Lamanya Penelitian Adapun lamanya waktu penelitian dimulai dari Oktober 2016 sampai dengan April 2017.