LM107_Otomasi Perpustakaan

dokumen-dokumen yang mirip
Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie

Modul VI BIBLIOGRAFI

DATABASE PERPUSTAKAAN

Konsep dan Perencanaan dalam Automasi Perpustakaan

BAB II LANDASAN TEORI

AACR2Revisi 2002 pemuktahiran 2005 Suharyanto Pustakawan pada Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di

Otomasi Perpustakaan Sekolah : sebuah pengenalan. Oleh : Aa Kosasih, S.Sos / Pustakawan Pertama

ICT DALAM PENGEMBANGAN DIGITAL LIBRARY

SIM BERBASIS ICT DALAM MENGEMBANGKAN DIGITAL LIBRARY. Oleh: Deni Darmawan

Aplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel

Aplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel

Abstrak. Kata Kunci :Repository, Interoperabilitas, Open Access, Perpustakaan Digital, Harvester.

Pembuatan Aplikasi Konversi Metadata Menggunakan Standar Open Archive untuk Koleksi Artikel Elektronik Pusat Penelitian Universitas Kristen Petra

SIM BERBASIS ICT DALAM MENGEMBANGKAN DIGITAL LIBRARY. Dr. Deni Darmawan, M.Si

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI

Indonesian Machine Readable Cataloging (IndoMARC) : sejarah, perkembangan dan penerapannya di Perpustakaan Nasional RI 1. Suharyanto 2.

BAB I PENDAHULUAN. masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian) dan juga tujuan penelitian.

Untuk mendukung tugas akhir ini, diperlukan beberapa pengetahuan mendasar yang perlu diketahui. Pengetahuan mendasar tersebut meliputi :

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH

MODEL PERPUSTAKAAN DIGITAL DI INDONESIA: SEBUAH USULAN 1

Sistem Informasi di Perpustakaan

Pemanfaatan Digital Library dalam Jaringan Perpustakaan. Oleh: Siti Aminah, MKom Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia

ANALISIS PENERAPAN METADATA DUBLIN CORE DALAM DATABASE REPOSITORY UNIVERSITAS NEGERI MEDAN DEA JULIA N. SIREGAR

KEBIJAKAN PENGATALOGAN BERBASIS RESOURCE DESCRIPTION AND ACCESS (RDA)

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian

: Melakukan proses pengkatalogan buku. : Buku baru untuk diproses

PERPUSTAKAAN NASIONAL SEBAGAI PUSAT DATA LAYANAN COPY CATALOGING METADATA BIBLIOGRAFI BAGI PERPUSTAKAAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KATALOGISASI : bagian dari kegiatan pengolahan bahan perpustakaan Sri Mulyani

TES. Pustakawan Dalam Pengelolaan Database. Atas bantuan Bapak/Ibu/Sdr saya. 2. Nama BapakIbu/Sdr tidak perlu dicantumkan.

PETUNJUK TEKNIS PENGUNAAN APLIKASI INDARJI (INDEKS ARTIKEL JURNAL ILMIAH) UPT PERPUSTAKAAN POLINES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENELUSURAN PUSTAKA Tujuan instruksional khusus

PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1

DASAR-DASAR DOKUMENTASI by Yuni Nurjanah. Page 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Berikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan.

RDA (Resource Description and Access) Standar pengatalogan baru perubahan dari AACR2

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Standardisasi dan Standar Bidang Perpustakaan. Minanuddin Mas ud 2015

PANDUAN DISCOVERY SEARCH PERPUSTAKAAN UGM

BAB I PENDAHULUAN. hampir di semua bidang termasuk salah satunya perpustakaan. Perpustakaan

PERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI. Nanik Arkiyah

Modul II PERPUSTAKAAN

2.2 Tujuan dan Fungsi Katalog Tujuan Katalog Semua perpustakaan mempunyai tujuan agar koleksi yang dimiliki

BAB III LANDASAN TEORI. Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku,

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. Layanan Koleksi Deposit BPAD DIY. INLISLITE diaplikasikan di bagian Deposit dan Sirkulasi karena sudah

Disyaratkan menggunakan teknologi telekomunikasi dan computer

METADATA: Antara MARC dan MODS

PENERAPAN SEMANTIC SEARCHING BERBASIS ONTOLOGI PADA PERPUSTAKAAN DIGITAL

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

PADA PROGRAM APLIKASI DSPACE

BAB III LANDASAN TEORI. kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran

VISI & MISI. Visi Menjadi acuan pertama dan utama untuk akses informasi ilmiah demi pengembangan ilmu dan kemajuan peradaban bangsa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

dapat diakses melalui salah satu menu yang berkaitan dengan komponen pada halaman administrator.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN

KATALOGISASI. M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Katalogisasi Desember 2017

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

Dasar-Dasar Teknologi Pendidikan. Oleh: Husni Idris

Miyarso Dwi Ajie OTOMASI PERPUSTAKAAN. SOFTWARE OTOMASI PERPUSTAKAAN Analisa Dasar

Sistem Basis Data Lanjut. Interoperability & Resource Description Framework (RDF)

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN INTERNATIONAL STANDARD BOOK NUMBER

PERPUSTAKAAN LEMBAGA STUDI DAN ADVOKASI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin berharganya nilai sebuah informasi dan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

16 Apakah pihak yang berwenang pada situs web jelas? 17 Apakah penyedia sumberdaya situs web berkompeten?

RINGKASAN EKSEKUTIF. Perpustakaan Elektronik Menggunakan Calibre di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP)

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Masalah Mengenai Alasan Pemilihan Aplikasi Open Source

MODS Metadata Alternatif dalam Pengembangan Aplikasi Perpustakaan Digital di Indonesia (Studi Kasus Senayan Library Management System)

KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN DIGITAL PADA SMA NEGERI 2 BANDA ACEH. Oleh: Heri Adi, Dr. Djailani AR, M. Pd, Dr. Sakdiah Ibrahim, M. Pd.

Pertemuan 3. PENGENALAN INTERNET Oleh : Julham Afandi

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2 SKS. Dedy Hermanto / Jaringan Komputer. Dedy Hermanto

MODUL PENYEGARAN UPLOAD KOLEKSI DI UNDIP INSTITUTIONAL REPOSITORY 1. Oleh Sugeng Priyanto, SS, MIP

Teks, Gambar dan grafik. Pertemuan IV

PENGGUNAAN DATABASE DAN KOLEKSI UNTUK MENDUKUNG PERPUSTAKAAN DIGITAL. Oleh Wahyu Supriyanto

PENGENALAN INTERNET. Pertemuan X Konsep Internet Kegunaan Internet Sejarah Internet

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

Perpustakaan perguruan tinggi

Aplikasi Teori Bilangan pada Angka Standar Buku Internasional

B A B I P E N D A H U L U A N

1.1. Mendukung pencapaian standar pengelolaan dokumen ilmiah dalam bentuk digital;

Transkripsi:

LM107_Otomasi Perpustakaan

Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya bersama. Bentuk tukar-menukar maupun penggabungan data katalog koleksi hal yang lumrah

PERSOALAN YANG SERING DIHADAPI DALAM DATA RESOURCE SHARING Banyaknya data yang ditulis dengan tidak memperhatikan standar yang ada. Pekerjaan konversi data merupakan hal yang membosankan dan memakan banyak waktu. Sering data katalog dalam perpustakaan tidak menggunakan standar. Hal ini banyak terjadi karena kurangnya pemahaman akan manfaat standar penulisan data. Pertemuan-pertemuan perlu diadakan di antara anggotaanggota jaringan perpustakaan untuk menentukan standar & prosedur yang digunakan bersama.

Persoalan lain dalam standardisasi format penulisan data katalog adalah bahasa. Kebanyakan perpustakaan mengoleksi materi yang menggunakan bahasa pengantar berbeda-beda. Bagaimana dengan bahasa pengantar cantuman katalog itu sendiri? Informasi judul jelas harus diisi sesuai dengan judul koleksi yang bersangkutan. Bagaimana dengan kolom subjek dan kata kunci? Haruskan diisi dengan bahasa nasional (Bahasa Indonesia untuk perpustakaan Indonesia) atau dengan bahasa Internasional (bahasa Inggris)? Bagaimana kita memberi nama pada kolom-kolom isian, dengan bahasa Indonesia (Judul, pengarang, penerbit, dan sebagainya) atau bahasa Inggris (tittle, author, publisher, etc.)? Bagaimana dengan koleksi yang berpengantar bahasa-bahasa lain seperti Arab, Cina atau Korea?

Kata METADATA pada tahun 1990 an menjadi salah satu kata yang paling top dalam literature dan diskusi kalangan professional informasi. Tahun 90-an bisa berarti dia orang yang bergelut di bidang IT (Information Technology) pintar dan canggih. Pekerjaan membuat metadata, status istimewa, dan gaji lebih besar. [merujuk ke situasi di Amerika Serikat pada awal 90an, ketika sarana untuk akses ke koleksi digital lebih banyak dikerjakan oleh non-pustakawan atau di luar lingkungan perpustakaan]

Dillon (2001) [konferensi khusus tentang pengawasan bibliografi untuk abad 21] Kita hidup ditengah-tengah suatu revolusi representasi pengetahuan Kertas dan tinta setelah evolusi yang lambat dan mencakup kurun waktu yang cukup lama menjadi bentuk terpenting untuk representasi pengetahuan. Sekarang kita sedang bergeser ke bentuk-bentuk digital untuk representasi pengetahuan, dan Web sebagai saluran distribusi utama.

Bagaimana dampak pergeseran ini pada perpustakaan & katalog perpustakaan? Apakah masih ada tempat bagi keduanya? Seperti apa wujud dan isi Perpustakaan & Katalog nantinya?

Apa sih Metadata?

Definisi Metadata Defenisi yang paling singkat mengatakan bahwa metada adalah Data tentang data. Metadata adalah istilah dari proses pengidentifikasian suatu atribut dan struktur dari sebuah data atau informasi. Konsep lama tetapi baru diketahui oleh banyak pihak setelah terjadinya revolusi di bidang Teknologi Informasi.

Definisi Metadata Metadata are structured, encoded data that describe characteristic of information bearing entitles to aid in the identification, discovery, assessment and management of the described entities (ALA, Committee on Cataloging: Description and Access).

Metadata adalah data yang: a) Terstruktur b) Ditandai dengan kode agar dapat diproses oleh computer c) Mendeskripsikan ciri-ciri satuan-satuan pembawa informasi d) Membantu identifikasi, penemuan, penilaian dan pengelolaan satuan pembawa informasi tersebut.

Definisi Metadata Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya metadata hanya istilah baru, tetapi bukan konsep yang 100% baru. Suatu kartu katalog atau entri dalam bibliografi adalah metadata, cantuman bibliografi berformat MARC (Machine Readable Catalog) adalah metadata, begitu pula suatu finding aid bahan kearsipan yang disusun sesuai dengan EAD (Encoded Archival Description).

MARC, INDOMARC & DUBLIN CORE Banyak standar metadata yang sudah dipublikasikan saat ini, namun yang paling banyak dipakai adalah bentuk metadata MARC dan Dublin Core. Di Indonesia sendiri MARC sudah diadopsi menjadi INDOMARC

MARC & INDOMARC Machine Readable Cataloging (MARC) merupakan salah satu hasil dan juga sekaligus salah satu syarat penulisan catalog koleksi perpustakaan. Standar metadata katalog perpustakaan ini dikembangkan pertama kali oleh Library of Congress (LC), format LC MARC ternyata sangat besar manfaatnya bagi penyebaran data katalogisasi bahan pustaka ke berbagai perpustakaan di Amerika Serikat. Keberhasilan ini membuat Negara lain turut mengembangkan format MARC sejenis bagi kepentingan nasionalnya masing-masing Format INDOMARC merupakan implementasi dari International Standard Organization (ISO) Format 2719 untuk Indonesia, sebuah format untuk tukar menukar informasi bibliografi melalui format digital atau media yang terbacakan mesin (machine readable) lainnya. Informasi bibliografi biasanya mencakup pengarang, judul, subjek, catatan, data penerbitan dan deskripsi fisik. Indomarc menguraikan format cantuman bibliografi yang sangat lengkap terdiri dari 700 elemen pengetahuan, seperti monograf (BK), manuskrip (AM), dan terbitan berseri (SE) termasuk; buku pamphlet, lembar tercetak, atlas, skripsi, tesis, dan disertasi (baik diterbitkan ataupun tidak), dan jurnal buku langka

Dublin Core Dublin Core merupakan salah satu skema metadata yang digunakan untuk web resource description and discovery. Gagasan membuat standar baru agaknya dipengaruhi oleh rasa kurang puas dengan standar MARC yang dianggap terlalu banyak unsurnya dan beberapa istilah yang hanya dimengerti oleh pustakawan serta kurang bisa digunakan untuk sumber informasi dalam world wide web. Element Dublin Core dan MARC intinya bisa saling dikonversi Metadata Dublin Core memiliki beberapa kekhususan sebagai berikut: a) Memiliki deskripsi yang sangat sederhana b) Semantic atau arti kata yang mudah dikenali secara umum c) Expandable, memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut

Dublin Core Dublin Core terdiri dari 15 unsur sebagai berikut: NO. ELEMEN KETERANGAN 1. Title Judul dari sumber informasi 2. Creator Pencipta sumber informasi 3. Subject Pokok bahasan sumber informasi, biasanya dinyatakan dalam bentuk kata kunci atau nomor klasifikasi 4. Description Keterangan suatu isi dari sumber informasi, misalnya berupa abstrak, daftar isi atau uraian 5. Publisher Orang atau badan yang mempublikasikan sumber informasi 6. Contributor Orang atau badan yang ikut menciptakan sumber informasi 7. Date Tanggal penciptaan sumber informasi 8. Type Jenis sumber informasi, novel, laporan, peta dsb. 9. Format Bentuk fisik sumber informasi, format, ukuran, durasi, sumber informasi 10. Identifier Nomor atau serangkaian angka dan huruf yang mengidentifikasikan sumber informasi. Contoh URL, alamat situs 11. Source Rujukan ke sumber asal suatu sumber informasi 12. Language Bahasa yang intelektual yang digunakan sumber informasi 13. Relation Hubungan antara satu sumber informasi dengan sumber informasi lainnya. 14. Coverage Cakupan isi ditinjau dari segi geografis atau periode waktu 15. Rights Pemilik hak cipta sumber informasi.

Dublin Core Gagasan pembuatan Dublin Core ini didasarkan untuk: menyerdehanakan kaidah dalam MARC yang dirasa terlalu banyak unsurnya, serta menyederhanakan istilah yang memungkinkan untuk dapat dimengerti bukan hanya oleh pustakawan saja, tapi juga oleh pengguna perpustakaan. Pada praktiknya penggunaan kode-kode Dublin core ini lebih banyak digunakan untuk program-program Digital Library. Dimana kesederhanaan unsur menjadi pertimbangan utama nya, unsur-unsur pada Dublin core dapat di implementasikan untuk sharing metadata perpustakaan digital yang banyak menampilkan koleksi-koleksi full-text.

5 FUNGSI METADATA (Haynes, 2004) 1. Resource Description (Memberikan gambaran ringkas sebuah objek digital) 2. Information Retrieval (setiap objek mudah dikenali maka mudah ditemukan) 3. Management of information resources (Untuk memastikan bahwa keseluruhan kandungan sebuah himpunan sumberdaya inf. dpt dimanfaatkan secara maksimal) 4. Ownership & Authenticity 5. Keselarasan antar berbagai prosedur operasi (Interoperability)

1. Metadata Deskriptif 2. Metadata Administratif 3. Metadata Struktural

Data ini mengidentifikasi sumber informasi sehingga memperlancar proses penemuan (discovery) dan seleksi. Data ini mencakup unsur-unsur spt: pengarang, judul, thn terbit, tajuk subyek atau kata kunci dsb

Data yang memberikan inf. Untuk pengelolaan sumber inf., spt kapan diciptakan, tipe file, data teknis lain, pemilik, restriksi akses. Metadata administratif mencakup pula data berkenaan dengan HAKI, penyimpanan (archiving) dan pelestarian sumber inf. (preservation metadata)

Data ini menjelaskan bagaimana suatu obyek digital terstruktur hingga dapat digabungkan menjadi kesatuan logis. Ex. Buku yg tdiri dari bab, hal., Metadata struktural diperlukan utk mengetahui hub antara berkas fisik dan halaman, halaman dan bab, dan bab dengan buku sbg produk akhir Memungkinkan software menampilkan daftar isi buku lalu langsung memunculkan bab yg di-click user, atau bernavigasi ke hal lain

Metadata dibuat berdasarkan suatu skema metadata, yaitu sekelompok unsur metadata beserta peraturan untuk menggunakannya, yang dirancang untuk suatu tujuan spesifik, mis. dilingkungan tertentu atau untuk deskripsi jenis sumber informasi tertentu

Contoh Skema Metadata CDWA (Categories for description of Work of Arts): Skema untuk deskripsi karya seni GEM (Gateway to Educational Materials): Skema untuk bahan pendidikan dan pengajaran MPEG (Moving Pictures Expert Group) MPEG-7 & MPEG-21; standar untuk rekaman audio dan video dalam bentuk digital VRA (Visual Resources Association) Core: skema untuk deskripsi karya visual dan representasinya

Pengelola & pengolah informasi, sadar bahwa semakin terstruktur data tentang dokumen atau artefak lain, semakin bagus, karena struktur tersebut dapat digunakan untuk pengolahan, penelusuran, dan interaksi dengan data yang lain. Munculnya perpustakaan digital & proliferasi informasi di Internet dan WWW, semakin memperbesar desakan untuk membuat standar atau skema metadata (metadata scheme) yang tidak hanya cocok untuk description dan discovery sumber-sumber digital (digital resources) tetapi juga untuk keperluan lain seperti pengelolaan, pelestarian, assesment. Komunitas yang merancang format atau skema metadata punya latar belakang dan profesi yang berbeda-beda, mencakup berbagai disiplin ilmu, & melibatkan praktisi dari berbagai bidang seperti penerbit, perancang dan produsen media interaktif dan perangkat lunak, ahli teknologi informasi. Ada yang punya tujuan komersial, ada yang murni pelayanan, ada kombinasi. Jadi tidak terbatas pada lingkungan perpustakaan, kearsipan / museum.