PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA TANAH

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 2. Dosis pupuk NPKMg-TE untuk pemupukan bibit kelapa sawit Dura x Pisifera standar kebun

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 April 2014 pada areal lahan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

Lampiran 2. Prosedur Analisis Logam Dalam Sedimen dengan metode USEPA 3050B (APHA, 1992)

BKM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Parameter dan Kurva Infiltrasi

15. PENETAPAN RETENSI AIR TANAH DI LABORATORIUM

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di PT. GGP Terbanggi Besar Lampung Tengahpada

Tabel Lampiran 1. Deskripsi profil tanah Andosol dari hutan Dusun Arca Order tanah : Andosol

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012 pada areal

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di areal pertanaman nanas (Ananas comosus) PT. GGP

I. PENDAHULUAN. Tanah itu merupakan suatu sistem mekanik yang kompleks terdiri dari

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah Pasir ini berada di Kecamatan Pasir Sakti,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Terminal Betan Subing Tebanggi Besar. Lampung Tengah, pada bulan September - Oktober 2012.

INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM FISIKA TANAH

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari Sukarame, Bandar Lampung. Serta cornice adhesive atau

III. BAHAN DAN METODE

UKURAN BUTIRAN TANAH DENGAN HIDROMETER (ASTM D )

Gambar 1. Tabung (ring) tembaga dengan tutup Tahapan-tahapan pengambilan contoh tanah tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. =^

III. METODOLOGI PENELITIAN. melakukan penelitian di laboratorium. Persiapan penelitian terdiri dari:

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

Lampiran 1. Laporan Hasil Pengujian Residu Pestisida

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

Pengambilan sampel tanah Entisol di lapangan

Cara uji kelarutan aspal

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

Cara uji kelarutan aspal

BAB I PENDAHULUAN. Tanah terdiri atas bahan padat dan ruang pori di antara bahan padat,

UJI BERAT JENIS TANAH ASTM D ERLENMEYER

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL

Tabel 7. Laju infiltrasi akhir pada beberapa penelitian

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Titik pengukuran kecepatan aliran

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

MODUL I Pembuatan Larutan

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMERIKSAAN BERAT JENIS TANAH. 5.1 REFERENSI a. M Das, Braja Mekanika Tanah Jilid I. Jakarta: Erlangga. Bab 1 Tanah dan batuan, Hal

Pengujian Berat Jenis Tanah

MODUL PRAKTIKUM MATERIAL KONSTRUKSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

Cara uji kelarutan aspal modifikasi dalam toluen dengan alat sentrifus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

5. PENETAPAN TEKSTUR TANAH

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

LAB PERCOBAAN # 3B: ANALISIS HYDROMETER

BAB IV METODE PENELITIAN

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Lampiran 1. Spesifikasi bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

MATERI DAN METODE. Prosedur

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau

DASAR-DASAR ILMU TANAH

Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

JOB SHEET PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN

Cara uji berat jenis tanah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung yang diambil dari

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat halus

SNI. Metode Pengujian Berat Jenis Dan penyerapan air agregat halus SNI Standar Nasional Indonesia

LAMPIRANA DIAGRAM ALIR METODE PENELITIAN

TUGAS TUTORIAL IRIGASI DAN DRAINASE : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (2)

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENGUJIAN KADAR RONGGA AGREGAT HALUS YANG TIDAK DIPADATKAN

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

SNI Standar Nasional Indonesia. Lada hitam. Badan Standardisasi Nasional ICS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah tanah yang diambil dari Desa Rawa

PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BATAS CAIR TANAH (ASTM D )

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar

METODOLOGI PENELITIAN. berasal dari Desa Karang Anyar, Lampung Selatan. Tanah yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA TANAH Oleh Ir. I Nyoman Puja, M.S. JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2008

KATA PENGANTAR Usaha untuk memantapkan dan memahami teori yang diperoleh dalam perkuliahan khususnya mata kuliah Fisika Tanah, maka mahasiswa perlu diberikan pratikum secara langsung. Praktikum Fisika Tanah pada dasarnya dapat dilaksanakan di laboratorium maupun di lapangan. Untuk keperluan tersebut sangat perlu dibuat satu penuntun atau panduan pelaksana praktikum yang disusun secara sistematis, sehingga mahasiswa lebih mudah untuk melaksanakan. Penuntun praktikum Fisika Tanah dibuat berdasarkan beberapa acuan dari literature Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Brawijaya Malang dan disesuaikan dengan kondisi Laboratorium Fisika Tanah Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Penuntun Fisika Tanah ini dibuat dan akan terus direvisi kembali sesuai dengan kemajuan teknologi dalam waktu yang tidak pasti. Denpasar, Maret 2008 Penyusun i

DAFTAR ISI No. Teks halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I. PENETAPAN BERAT JENIS PARTIKEL, BERAT VOLUME DAN BERAT POROSITAS TANAH i ii 1 II. PENETAPAN PERMEABILITAS TANAH DALAM KEADAAN JENUH 7 III. PENETAPAN POTENSIAL FREE ENERGY (pf).. 9 IV. PENETAPAN TEKSTURE TANAH.. 12 ii

I. PENETAPAN BERAT VOLUME TANAH (ρb) Berat volume tanah (Bulk density) merupakan perbandingan berat tanah dengan volume total tanah. Berat volume tanah salah satu sifat tanah yang mempengaruhi porositas tanah, pergerakan air, peredaran udara dan pergerakan akar tanaman. Besar kecilnya nilai berat volume tanah dipengaruhi oleh berat jenis partikel, susunan partikel dan bahan organik. Pada umumnya berat volume tanah untuk tanah pertanian berkisar antara 1,1 1,6 g/cm 3. 1.1. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang diperlukan pada penetapan berat volume tanah meliputi ring sampel, pisau lapang, karet gelang, kertas label. 1.2. Cara Kerja 1. Timbang tabung kosong, umpamanya beratnya Y gram. 2. Taruh tabung tersebut dengan posisi tegak berdiri pada permukaan tanah yang akan diukur berat volume tanahnya. 3. Tekan tabung tadi secara perlahan-lahan sehingga semua tabung masuk kedalam tanah 4. Angkat tabung beserta tanahnya, kemudian bersihkan kotoran yang menempel pada sisi tabung bagian luar, ratakan permukaan tanah dengan permukaan kedua ujung ring sampel lalu tutup kedua ujung ring dengan penutupnya 5. Ring tersebut dibawa ke laboratorium, kemudian keringkan dalam oven dengan temperatur 105 0 C, sampai beratnya konstan. 6. Timbang tabung beserta isinya, misalnya berat X gram. 7. Keluarkan tanah dalam ring dan hitung berat kering tanah dengan jalan mengurangi X dengan Y, misalnya beratnya Z gram. 8. Hitung volume tanah atau sama dengan volume tanah, misalnya volumenya A cm 3 7. Hitung berat volume tanah dengan rumus : Berat volume tanah (ρ b ) = Z 3 g / cm A

II. PENETAPAN BERAT JENIS PARTIKEL (ρ p ) Berat jenis partikel adalah perbandingan antara berat kering tanah dengan volume tanah (tidak termasuk pori yang terdapat di antara partikel), yang dinyatakan dalam gram persentimeter kubik. Berat jenis partikel tanah-tanah mineral umumnya berkisar antara 2,60 sampai dengan 2,70 g/cm3, sedangkan berat jenis partikel bahan organik tanah, berkisar antara 1,30 sampai dengan 1,50g/cm3. Penetapan berat jenis partikel dipergunakan dalam pergerakan partikel tanah dalam air, laju pengendapan dan perhitungan porositas tanah. 2.1. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang diperlukan untuk menetapan berat jenis partikel adalah piknometer/erlemeyer, air bebas ion, neraca, kompor, botol semprot. 2.2. Cara Kerja 1. Tentukan kadar air tanah kering udara yang akan dipergunakan atau gunakan tanah kering mutlak. 2. Timbang piknometer/labu erlemeyer 2. Timbang 50 gram tanah kering mutlak, kemudian dimasukkan kedalam piknometer/labu erlemeyer 100 ml. 3. Isikan piknometer dengan air bebas ion atau aquadest sambil membilas tanah yang menempel dileher labu sampai terisi setengah labu. 4. Didihkan piknometer secara perlahan-lahan beberapa menit, sesekali labu digoyangkan hati-hati untuk mencegah hilangnya tanah bersama buih. 5. Dinginkan labu beserta isinya sampai mencapai suhu ruangan, kemudian tambahkan aquadest dingin yang telah dididihkan sebelumnya sampai batas volume, tutup dan bersihkan bagian luar labu dengan lap yang kering. 6. Piknometer seserta isinya ditimbang, misalnya beratnya Z gram. Z = Berat tanah + Berat labu + Berat air Berat air = Z Berat labu Berat tanah (X), Berat jenis air = 1, maka berat air sama dengan volume air.

7. Hitung volume tanah dengan jalan mengurangi volume labu dengan volume air (A). 8. Hitung berat jenis partikel dengan rumus : Berat jenis partikel (ρ p ) = Y/A g/cm3

III. PENETAPAN POROSITAS TANAH Porositas atau ruang pori tanah adalah volume seluruh pori-pori dalam suatu volume tanah utuh, yang dinyatakan dalam persen. Porositas terdiri dari ruang diantara partikel pasir, debu dan liat serta ruang diantara agregat-agregat tanah. Menurut ukuranya porositas tanah dikelompokkan ke dalam : ruang pori kapiler yang dapat menghambat pergerakan air menjadi pergerakan kapiler, dan ruang pori nonkapiler yang dapat memberi kesempatan pergerakan udara dan perkolasi secara cepat sehingga sering disebut pori drainase. Porositas total tanah dapat dihitung dari data berat volume tanah dan berat jenis partikel dengan rumus : BeratVolumeTanah Porositas total tanah = ( 1 ) x100% BeratJenis Partikel

IV. PENETAPAN PERMEABILITAS TANAH Permeabilitas diartikan sebagai kecepatan bergeraknya suatu cairan pada suatu media berpori dalam keadaan jenuh. Dalam hal ini sebagai cairan adalah air dan sebagai media berpori adalah tanah. Penetapan permeabilitas tanah dalam keadaan jenuh dilakukan mengikuti cara yang ditemukan oleh De Boodt (1967) berdasarkan Hukum Darcy. 4.1. Bahan dan alat Bahan dan alat yang diperlukan dalam penetapan permeabilitas tanah adalah tanah dalam ring sampel, air bebas ion, Cara Kerja 1. Contoh tanah diambil dari lapang dengan tabung silinder. 2. Contoh tanah dengan tabungnya direndam dalam bak air sampai setinggi 3 cm dari dasar bak selama 24 jam. Maksud perendaman adalah untuk mengeluarkan udara yang ada dalam pori-pori tanah sehingga tanah menjadi jenuh. 3. Setelah perendaman selesai, contoh tanah disambung dengan satu tabung silinder lagi. 4. Tabung kemudian dipindah kealat penetapan permeabilitas 4. Tambahkan air secara hati-hati setinggi tabung dan dipertahankan tinggi air tersebut. 5. Lakukan pengukuran volume air yang mengalir melalui alat penetapan permeabilitas tanah tersebut dalam waktu tertentu misalnya 3, menit, 5 menit, atau 10 menit 6. Lakukan pengukuran volume air tersebut sebanyak 5 kali, kemudian hasilnya dirata-ratakan. 7. Hitung permeabilitas tanah dengan rumus : K Q t L x h 1 x A

Dimana : K = Permeabilitas tanah (cm/jam) Q = Banyak air yang mengalir setiap pengukuran (ml) t = Waktu pengukuran (jam) L = Tebal contoh tanah (cm) h = Tinggi permukaan air dari permukaan contoh tanah (cm) A = Luas permukaan contoh tanah (cm 2 ). Klasifikasi Permeabilitas tanah menurut Uhland dan O neal (1951) adalah sebagai berikut : Kelas Permeabilitas (cm/jam) Sangat lambat < 0,125 Lambat 0,125 0,50 Agak lambat 0,50 2,00 Sedang 2,00 6,25 Agak cepat 6,25 12,50 Cepat 12,50 25, 00 Sangat cepat > 25,00

V. PENETAPAN POTENSIAL FREE ENERGY (pf) Potensial Free Energy (pf) adalah logaritma (log 10 ) dari tegangan air tanah yang dinyatakan dalam cm tinggi kolom air, misalnya untuk tekanan dan isapan 1/3 atmosfir tinggi kolom air = 346 cm, maka pf log 346 = 2,54. Kurva pf adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara logaritma tegangan air dengan kandungan air tanah. Penetapan sifat-sifat fisik tanah tersebut dilakukan mengikuti yang telah dikemukakan oleh Richard dan Fireman (1943) dan Richard (1947). Ada beberapa cara penetapan pf sesuai dengan alat yang digunakan yaitu : a. Dengan alat Pressure Plate Apparatus b. Dengan alat sistim gantung (Hanging) c. Dengan alat Tensiometer A. Penetapan pf dengan Pressure Plate Apparatus Cara kerja 1. Contoh tanah diambil dari lapang dengan tabung baja (core) setebal 1 mm. 2. Tanah dari tabung diambil dari 3 bagian, masing-masing untuk pf 1 (tekanan 10 cm air), pf 2 (tekanan 100cm air) dan pf 2,54 (tekanan 1/3 atmosfir), untuk pf 4,2 (tekanan 15 atmosfir) digunakan contoh tanah kering udara < 2 mm. 3. Contoh tanah ditaruh diatas piringan (plate) dalam Pressure Plate Apparatus, sesuai dengan no. plate dan dijenuhi dengan air sampai kelebihan dan biarkan selama 24 jam. 4. Tutup alat tersebut rapat-rapat, kemudian biarkan tekanan sesuai dengan pf yang dikehendaki. 5. Keseimbangan akan tercapai setelah kira-kira 48 jam tekanan tersebut bekerja. 6. Setelah keseimbangan tersebut tercapai keluarkan contoh tanah itu, untuk ditetapkan kandungan airnya.

7. Buat kurva pf diatas kertas grafik, sebagai absis setelah kandungan air dan sebagai ordinat adalah pf. B. Penetapan pf dengan Sistim Gantung Cara Kerja 1. Siapkan corong khusus dan pipa plastik yang sesuai dengan corong tersebut dan digantung pada tembok atau dinding. 2. Contoh tanah diambil dari lapang dengan tabung baja (core)setebal 1 mm. 3. Tanah dari tabung diambil dari 3 bagian, masing-masing untuk pf 1 (tekanan 10 cm air), pf 2 (tekanan 100 cm air) dan pf 2,3 (tekanan 200 cm air). 4. Biarkan air pada ujung pipa sampai rata dengan permukaan tanah dan biarkan selama 48 jam. 5. Setelah 48 jam buatlah tekanan isapan dengan membuat perbedaan ketinggian air sesuai dengan pf yang diinginkan. 6. Berikan tekanan selama 48 jam agar tercapai keseimbangan. 7. Tetapkan kadar airnya. C. Penetapan pf dengan Alat Tensiometer Cara Kerja 1. Isikan air hingga alat penuh (Tensiometer) secara perlahan-lahan agar tidak terjadi udara yang terperangkap. 2. Keluarkan udara yang terperangkap dengan pompa vakum dan tutup rapat. 3. Masukan ujung keramik (yang porus) kedalam tanah dan dirapatkan pada pinggir ujung porus tersebut agar semua permukaannya bersentuhan dengan tanah. 4. Catat berapa tekanannya setelah posisi konstan. 5. Tetapkan kadar airnya, dengan rumus : BeratTanahPermulaan BeratKeringMutlak KadarAir BeratKeringTanah x100%

Pembuatan Kurva pf Perhitungan kadar air pada masing-masing pf KadarAir BeratTanahBasah BeratKeringTanah x100% BeratKeringTanah pf 1 kadar airnya pf 2 kadar airnya =..% =..% pf 2,3 kadar airnya =..% pf 2,54 kadar airnya =..% pf 4,2 kadar airnya =..% pf 7 6 5 4 3 2 1 0 10 20 30 40 50 60 70 Kadar air (%)

IV. PENETAPAN TEKSTUR TANAH Teksture tanah adalah susunan relative dari besar butir tanah terdiri dari pasir berukuran 2mm 5 u, debu berukuran 50 u 2 u dan liat berukuran kurang dari 2 u (menurut USDA). Ada 12 kelas tekstur tanah yaitu : pasir, debu, liat, pasir berlempung, lempung pasir, lempung, lempung berdebu, lempung berliat, lempung liat berpasir, lempung liat berdebu, liat berpasir, dan liat berdebu. Penetapan teksture tanah di laboratorium ialah dengan cara pipet dan cara hydrometer. Penetapan Tekstur Tanah Dengan Hydrometer Cara Kerja 1. Timbang tanah yang telah diayak (± 2 mm) sebanyak 50 gram. Masukan kedalam gelas piala 400 ml. tambahkan 50 ml H 2 O 2 30% untuk mengoksidir bahan organic supaya tidak mengandung fraksi-fraksi pasir dan liat yang ada. 2. Tambahkan air destilasi sebanyak ± 200 ml. 3. Tambahkan 5 ml 1 N larutan calgon atau 30 ml 0,1 N Natrium Pirofosfat. 4. Kocok dan aduk sampai merata, tutup dan kemudian simpan selama 15 20 jam. 5. Tuangkan kedalam mankok dispersi dengan bantuan botol semprot. 6. Isi mankok dengan air distilasi samapai 7,5 cm dari permukaan. 7. Aduk dengan mixer selama 5 menit. 8. Tuangkan seluruh isi mangkok kedalam tabung sidimentasi, lalu bersihkan mangkok dengan botol semprot. 9. Isi tabung dengan air distilasi sampai tepat 1000 ml. 10. Rendam tabung dalam bak air selama beberapa waktu dan catat suhunya. 11. Angkat tabung sidimentasi, sumbat dengan sempurna lalu kocok dengan membolak-balikkan tabung sebanyak 20 kali. 12. Kembalikan tabung kedalam bak air, dan catat waktunya.

13. Segera tuangkan ± 3 tetes amil-alkohol ke permukaan suspensi untuk menghilangkan gangguan buih yang timbul. 14. Setelah 15 detik masukkan hydrometer kedalam suspensi secara hatihati. 15. Baca setelah 40 detik (atau 50 detik setelah Hydrometer dimasukkan) dan catat. 16. Keluarkan hydrometer dan bilas dengan air hingga bersih. 17. Koreksi angka dengan pembacaan dengan cara : untuk tiap derajat (derajat Fahrenheit/ 0 F) di atas 68 0 E(20 0 C) angka pembacaan ini ditambah 0,2. bila kurang 68 0 F, angka pembacaan dikurangi 0,2. 18. Setelah menjelang 2 jam, hydrometer dimasukkan lagi dan pembacaan dilakukan tepat pada waktu 2 jam. 19. Ambil hydrometer dan bilas bersih. 20. Tentukan persentase pasir, debu dan liat. Penetapan Tekstur Tanah Dengan Cara Pipet Cara Kerja 1. Timbang tanah 20 gram kering udara dan dimasukan dalam erlemayer 500 ml. 2. Tambahakan 15 ml air dan 15 ml H 2 O 2 30% dan kocok memutar dengan tangan.. 3. Biarkan semalam, Apabila buih banyak tempatkan dalam bak air dan tambahkan alcohol. 4. Tempatkan diatas hot plate atau pemanas dengan suhu rendah dan tambahkan dengan H 2 O 2 30% sedikit demi sedikit sampai tidak timbul buih. 5. Bila tanah mengandung CaCO 3 bebas, tambahkan 45 ml HCL 0,4 N didihkan 60 menit, biarkan mengendap dan lakukan dekan tasi. 6. Tambahkan air sampai menjadi ± 300 ml, kemudian ditempatkan diatas hot plate dengan menaikkan suhu perlahan-lahan dan didihkan selama 1jam (untuk menghilangkan sisa H 2 O 2 30%) setelah itu didinginkan.

7. Setelah dingin tambahkan 25 ml larutan Na 4 P 2 O 7 5% dan biarkan semalam. 8. Hari beriku di kocok dengan pengocok (mixer) selama 5 menit, lalu pasirnya dipisahkan dengan ayakan 0,053 mm. pasir dioven dengan suhu 105 0 C sampai konstan. 9. Filtratnya untuk penentuan debu dan liat. Penentuan debu dan liat 1. Filtrat hasil saringan tadi dimasukkan ke dalam tabung 1000 ml dan tempatkan di atas meja kocok sampai semua larutan mengendap, dan langsung dipipet sebanyak 20 ml dan catat suhunya. 2. Hasil pemipetan dipindahkan ke tin timbangan (sebelumnya tin ditimbang dulu). Keringkan dalam oven selama semalam dengan suhu 105 0 C. ini menunjukkan fraksi ± 50 u = berat B. 3. Diamkan jangan sampai kena getaran (suhu no.1 menentukan waktu pemipetan yang kedua). 4. Setelah waktu pemipetan kedua, pipet lagi sebanyak 20 ml, masukkan kedalam tin. Keringkan dalam oven semalam lalu timbang. Berat ini menunjukkan berat fraksi yang berukuran lebih kecil dari 50 u = berat C. 5. Suhu pemipetan kedua dicatat, untuk menentukan waktu pemipetan yang ketiga. 6. Selama tepat waktunya, pipet lagi sebanyak 20 ml (seperti no.2) masukkan dalam tin dan keringkan dalam oven selama semalam. Berat fraksi ini menunjukkan fraksi yang lebih kecil 2 u = berat D. Waktu Sidimentasi Untuk Partikel Suhu 0 C Jumlah waktu yang menunjukkan diameter partikel 2 um 20 um 10 cm 8 cm 10 cm 8 cm Jam Menit Jam Menit Jam Menit Jam Menit 20 7 46 6 13 4 39 3 43 21 7 35 6 4 4 33 3 38 22 7 24 5 55 4 37 3 33

23 7 11 5 47 4 20 3 28 24 7 4 5 39 4 14 3 23 25 6 55 5 32 4 8 3 19 26 6 45 5 24 4 2 3 14 27 6 36 5 17 3 56 3 9 28 6 28 5 10 3 53 3 6 29 6 19 5 3 3 48 3 2 Perhitungan Perhitungan berdasarkan pada berat kering sample. Berikut ini didapatkan penyajian akhir dari masing-masing fraksi : 1. Liat (< 2 u) = (D x 50) 0,75 gram =.g (Berat K) 2. Debu (2 20 u) = (C x 50) 0,57 g K =.g (Berat L) 3. Debu(20 50 u) = (B x 50) 0,75 - K L =.g (Berat M) 4. pasir (50 2000 u ) = Berat A 0,75 g = koreksi untuk agent dispersi 5. Berat sampel = K + L + M + A 6. Jumlah proporsi (%) dari fraksi, dihitung dengan : % liat (< 2 u) = K/berat sampel x 100% =.% %debu (2 20 u) = L/ berat sampel x 100% =...% %debu (20 50 u) = M/ berat sampel x 100% = % %pasir (50 2000 u) = A/ berat sampel x 100% =.% 7. Tentukan kelas tekstur dalam segitiga tekstur, 8. Tekstur tanah adalah Gambar Segitiga Tekstur Menurut USDA