BAB V PEMBAHASAN. konsep, kesulitan keterampilan, dan pemecahan masalah serta faktor-faktor yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang paling sulit (Mulyono, 1999:25). Meskipun demikian, semua orang

DESKRIPSI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA OPERASI BENTUK ALJABAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. peneliti memberikan masalah tentang matriks, siswa menemui kesulitan-kesulitan

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL LOGIKA

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BENTUK ALJABAR DI KELAS VII SMP NEGERI 1 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI PERBANDINGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 5 LANGSA SKRIPSI.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN KARTU AL KHAWARIZMI UNTUK MEMAHAMKAN MATERI PEMFAKTORAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang menuju ke arah yang lebih baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk mengembangkan cara berfikir. Sehingga matematika sangat diperlukan baik

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. Setelah melakukan analisis data hasil penelitian, selanjutnya peneliti dapat

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Metode Problem Solving. Berbicara tentang pemecahan masalah tidak bisa dilepaskan dari tokoh

A. UNSUR - UNSUR ALJABAR

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORETIS. a. Pengertian Pemahaman Konsep Matematika. tepat. Meletakkan hal tersebut dalam hubungannya satu sama lain secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yaitu bahwa obyek matematika tidaklah konkrit tetapi abstrak. 1 Mengenai obyek

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan proses yang berlangsung terus selama individu hidup

Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Matematika Dasar

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dalam menentukan pilihan-pilihan yang mencerminkan kepribadian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkup persekolahan. Suherman mendefinisikan pembelajaran adalah proses

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI FEBRUARI,

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TINGGI DAN GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT (FI)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. sarana yang dapat mengajak siswa berpikir secara rasional dan mempunyai

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari di setiap jenjang

BAB I PENDAHULUAN. dari zaman dahulu hingga sekarang, manusia akan selalu berhubungan dengan matematika.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Kajian Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang diberikan sejak pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALATIGA

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS II PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Arnasari Medekawati Hadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP Bima

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, manusia membutuhkan pendidikan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dasar merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), tujuan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD se-gugus Karangmojo III yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat pentingnya ilmu matematika dalam kehidupan, Al Quran telah

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil temuan penelitian tentang kesulitan-kesulitan. kesulitan konsep dan keterampilan (Skill). Yaitu memahami masalah,

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dirinya, baik pada dimensi intelektual moral maupun

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB V PEMBAHASAN. mengintegrasikan bahasa verbal atau nonverbal. Anak yang memiliki kesulitan

Jakarta,. Guru Mata Pelajaran Memeriksa / Mengetahui Kepala SMP NIP... NIP...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sejak peradaban manusia bermula, memainkan peranan yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya sehingga dapat memajukan pendidikan di indonesia.

PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH SEBAGAI UPAYA MENGATASI KESULITAN SISWA SD DALAM MEMECAHKAN SOAL CERITA MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

Kegiatan Pembelajaran Instrumen. Tugas individu. Menjelaskan pengertian variabel, konstanta, suku, koefisien suku, suku

PEMBELAJARAN MATEMATIKA di SD

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BILANGAN PECAHAN KELAS VIII SMP 19 MANOKWARI

BAB I PENDAHULUAN. disini adalah guru sebagai pendidik dalam lembaga pendidikan di sekolah secara

BAB I PENDAHULUAN. halnya bahasa, membaca dan menulis. Kesulitan belajar matematika. bidang studi memerlukan matematika yang sesuai.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara maka semakin besar peluang kemajuan yang akan dicapai. Seiring

P - 51 DIAGNOSIS KESALAHAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FAKTORISASI BENTUK ALJABAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN PENGURANGAN PECAHAN DI SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang secara sistematis diarahkan pada suatu tujuan. Proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dipenuhi sepanjang masa. Pendidikan menjadi perhatian yang sangat penting bagi

BAB II ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju mengakibatkan perubahan pola pikir dan

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen. Tugas individu.

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai letak dan penyebab kesalahan yang. persamaan linier dua variabel adalah sebagai berikut:

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ALJABAR KELAS VII SMP NEGERI 9 LANGSA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KESALAHAN PADA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMBAGIAN KELAS IV SD

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN. Sekolah ini berada di sebelah Kantor Kepala Desa yang merupakan pusat desa.

ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS IX SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI BARISAN DAN DERET

Analisis Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Analitik Bidang Materi Garis Dan Lingkaran

Analisis Kesalahan siswa Pada Topik Aljabar di Kelas VII.1 SMPN 3 Padangsidimpuan. Oleh: Dr. Ahmad Nizar Rangkuti, S. Si., M. Pd 1.

KISI KISI SOAL TES. Bentuk Soal. No. Soal. Uraian Mengenali bentuk aljabar dan unsur-unsurnya

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah yang harus diambil

Kesulitan Belajar Matematika Berkaitan dengan Konsep pada Topik Aljabar: Studi Kasus pada Siswa Kelas VII Sekolah ABC Lampung

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas sering

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang dihadapi manusia, suatu cara yang menggunakan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. seluruh cabang matematika seperti Aljabar, Aritmatika, Analisis dan

Analisis Kesalahan Siswa kelas IV dalam Menyelesaikan Soal cerita Materi Pecahan di SDN Kolursari 2 Bangil

PENGGUNAAN MEDIA BERMAIN BINGO PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KESAMAAN NILAI PECAHAN PADA SISWA TUNARUNGU.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan temuan peneliti pada bab IV diperoleh tingkat kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal operasi aljabar meliputi kesulitan konsep, kesulitan keterampilan, dan pemecahan masalah serta faktor-faktor yang menyebabkannya, maka peneliti dapat menjabarkannya sebagai berikut: A. Tingkat Kesulitan Siswa 1. Kesulitan konsep Konsep menunjuk pada pemahaman dasar. Siswa mengembangkan suatu konsep ketika mereka mampu mengklasifikasikan atau mengelompokkan bendabenda atau ketika mereka dapat mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok benda tertentu. 97 Berdasarkan pengertian tersebut, siswa yang mengalami kesulitan konsep adalah siswa yang mengalami kesalahan dalam mengelompokkan benda tertentu. Berdasarkan analisis jawaban siswa, kesulitan konsep terletak pada penggunaan simbol untuk mempresentasikan suatu bentuk aljabar, kesalahan dalam mengidentifikasi suatu koefisien, variabel, dan konstanta. Kesulitan konsep lainnya terletak pada penggunaan rumus keliling persegi panjang yang kurang tepat dan membedakan suku-suku yang sejenis. Kesulitan konsep yang dilakukan siswa kelas VIII-A MTs Negeri Ngantru sebesar 62,29% dan tergolong tinggi. Kesulitan ini tidak hanya dilakukan oleh siswa yang 97 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,..., hlm. 254 110

111 berkemampuan rendah saja, tetapi siswa dengan kemampuan tinggi juga mengalaminya. Hal ini mencerminkan bahwa penanaman konsep sangat penting. Kesalahan dalam satu konsep akan mengakibatkan kesalahan yang lain sehingga mengakibatkan siswa mengalami kesulitan konsep. Hal ini sesuai dengan pendapat Erman Suherman, bahwa dalam matematika terdapat topik atau konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep selanjutnya. 98 Seperti yang dialami siswa nomor urut 7, ia melakukan kesalahan konsep pada pengelompokan suku sejenis suatu bentuk aljabar sehingga ia melakukan kesulitan konsep dalam mengoperasikan suatu bentuk aljabar. 2. Kesulitan keterampilan Keterampilan (skill) matematika menurut Bell adalah kemampuan seseorang menjalankan prosedur dan operasi dalam matematika dengan cepat dan tepat. 99 Berdasarkan pengertian tersebut, siswa yang mengalami kesulitan keterampilan dalam menyelesaikan operasi aljabar adalah siswa yang tidak dapat melakukan prosedur operasi aljabar dengan benar dan secara cepat. Berdasarkan analisis jawaban siswa kesulitan keterampilan terletak pada mengoperasikan persamaan bentuk aljabar, penggunaan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan, menyelesaikan soal pecahan bentuk aljabar dengan mengeliminasi variabel yang sama. Kesulitan keterampilan yang dialami siswa kelas VIII-A MTs Negeri Ngantru sebesar 44,83% dan tergolong sedang. 98 Erman Suherman et. all, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer (Bandung: UPI, 2003), hlm. 22 99 Siti Adibatul Mukaromah, Analisis Kesulitan Menyelesaikan Soal Matematika Materi Limit Fungsi Siswa Kelas XI IPS 1 MAN 1 Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012,..., hlm. 22

112 Kesulitan keterampilan ini dilakukan siswa karena kurang teliti dalam mengerjakan dan kurangnya variasi serta frekuensi latihan soal. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyono bahwa keterampilan cenderung berkembang dan dapat ditingkatkan melalui latihan. 100 3. Kesulitan pemecahan masalah Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan. Dalam pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan keterampilan dalam suatu situasi baru atau situasi yang berbeda. 101 Berdasarkan pengertian tersebut, siswa yang mengalami kesulitan pemecahan masalah adalah siswa yang tidak dapat mengkombinasikan suatu pengetahuan konsep dan keterampilan. Siswa kelas VIII-A yang mengalami kesulitan pemecahan masalah sebesar 23,01%. Berdasarkan analisis jawaban siswa, kesulitan pemecahan masalah terletak pada jawaban siswa kurang jelas, tidak memahami soal dengan benar, tidak dapat menunjukkan proses untuk menyelesaikan soal. Siswa yang mengalami kesulitan pemecahan masalah tidak hanya siswa yang berkemampuan rendah saja, tetapi siswa yang berkemampuan tinggi juga mengalaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyono bahwa untuk menyelesaikan soal yang memerlukan pemecahan masalah, seperti soal cerita bukan pekerjaan yang mudah bagi anak berkesulitan belajar bahkan juga bagi anak yang tidak berkesulitan belajar. 102 100 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,..., hlm. 254 101 Mulyadi, Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar Khusus,..., hlm. 190 102 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,..., hlm.257-258

113 B. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kesulitan Siswa 1. Kesulitan konsep Faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan konsep adalah karena tingkat kemampuan dan minat mereka yang kurang. Tidak dapat dipungkiri bahwa tingkat kemampuan siswa atau intelegensi yang tinggi memberi peluang kepada siswa untuk lebih cepat memahami materi dengan baik, hal tersebut sesuai dengan pendapat Nini Subini bahwa siswa yang intelegensinya rendah cenderung lebih lambat menerima suatu informasi/materi sehingga peluang untuk kesulitan dalam belajar menjadi lebih besar dibandingkan siswa yang memilki intelegensi yang tinggi. 103 Faktor lainnya yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan konsep dalam menyelesaikan operasi aljabar yaitu minat yang kurang. Hal ini sependapat dengan M. Dalyono bahwa tidak adanya minat siswa terhadap pelajaran matematika akan menimbulkan kesulitan belajar siswa dalam mempelajari matematika. 104 Berdasarkan hal tersebut, maka siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika khususnya pada materi operasi aljabar. 2. Kesulitan Keterampilan Faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan keterampilan adalah karena daya ingat yang rendah dan kebiasaan belajar yang tidak stabil. Siswa yang mempunyai daya ingat yang rendah akan mengerjakan soal secara lambat dan dengan sangat sukar. Hal ini sesuai dengan pendapat Nini subini bahwa daya ingat sangat mempengaruhi hasil belajar. Jika siswa telah bekerja 103 Nini Subini, Mengatasi Kesulitan Belajar pada Anak,..., hlm. 18 104 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan,..., hlm. 230

114 dengan keras, tetapi ia mempunyai daya ingat yang rendah maka rata-rata hasilnya akan kalah dengan siswa yang mempunyai daya ingat yang tinggi. 105 Siswa yang terbiasa belajar akan terlatih untuk mengerjakan soal sehingga ia tidak mengalami kesulitan dan dapat mengerjakan soal dengan tenang sehingga tidak terjadi kesalahan penulisan dalam jawabannya, dan jika yang terjadi sebaiknya maka siswa akan kesulitan dalam menyelesaikan soal sehingga ia gugup saat mengerjakan dan mengakibatkan kesalahan penulisan. Hal ini sesuai dengan pendapat Nini Subini bahwa siswa yang terbiasa belajar setiap hari prestasinya akan berbeda dengan siswa yang belajar tidak tentu setiap hari. Siswa yang terbiasa belajar setiap hari prestasinya akan lebih baik. 106 Yang artinya siswa akan kesulitan dalam suatu pelajaran khususnya matematika jika ia tidak terbiasa belajar setiap hari. 3. Kesulitan pemecahan masalah Faktor penyebab siswa mengalami kesulitan pemecahan masalah yaitu kebiasaan belajar dan kemampuan/tingkat intelegensi siswa dalam mengkombinasikan suatu pengetahuan konsep dan keterampilan. Hal ini sesuai dengan pendapat M. Dalyono bahwa siswa yang memilki IQ di bawah rata-rata tentu akan banyak mengalami kesulitan dalam belajar. Sebaliknya jika siswa memilki IQ tinggi memiliki potensi untuk menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi. 107 105 Nini Subini, Mengatasi Kesulitan Belajar pada Anak,..., hlm. 18 106 Ibid 107 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan,..., hlm. 230

115 C. Upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kesulitan Siswa Agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal operasi aljabar diperlukan upaya-upaya yang dilakukan siswa dan guru untuk mengatasinya, yaitu sebagai berikut: 1. Kesulitan konsep Untuk mengatasi kesulitan konsep siswa dalam menyelesaikan soal operasi aljabar diperlukan upaya sebagai berikut: a. Membaca secara berulang-ulang Siswa yang mengalami kesulitan konsep cenderung belum memahami pengetahuan dasar dari materi operasi aljabar. Menurut Bell, cara terbaik untuk mengidentifikasi penyebab kesulitan siswa adalah meminta siswa membaca permasalahan matematika dengan keras kemudian meminta siswa menginterpretasikan per kalimat. 108 Setelah mengetahui siswa mengalami kesulitan, maka diperlukan upaya untuk mengatasinya. Salah satunya dengan membaca materi berulang-ulang sampai siswa memahami konsep pada materi operasi aljabar tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Bond yang dikutip oleh Mulyono bahwa membaca merupakan pengenalan simbol-simbol bahasa tulis yang merupakan stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca, untuk membangun suatu pengertian melalui pengalaman yang dimiliki. 109 b. Maju dari konkret ke abstrak 108 Muhammad Irfan Rumasoreng & Sugiman, Analisis Kesulitan Matematika Siswa SMA/MA dalam Menyelesaikan Soal Setara UN di Kabupaten Maluku Tengah, Jurnal Riset Pendidikan Matematika (Jilid 1, No 1, Mei 2014), hlm. 23 109 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,..., hlm. 200

116 Siswa dapat memahami konsep-konsep matematika dengan baik jika pengajaran mulai dari yang konkret ke abstrak. Guru hendaknya merancang tiga tahapan belajar yaitu: 110 (1) Konkret, siswa memanipulasi berbagai objek nyata dalam belajar keterampilan. (2) Representasional, objek nyata diwakili oleh suatu gambar atau simbol. (3) Abstrak, gambar atau simbol digantikan dengan angka. 2. Kesulitan keterampilan Untuk mengatasi kesulitan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal operasi aljabar diperlukan upaya sebagai berikut: a. Memberikan latihan soal Siswa yang selalu berlatih mengerjakan soal tentu hasilnya akan berbeda dengan siswa yang tidak berlatih. Siswa yang terbiasa berlatih akan lebih cepat menyelesaikan masalah yang diberikan sehingga ia tidak mengalami kesulitan. Begitupun dengan pendapat Mulyono bahwa jika siswa dituntut untuk mampu mengapikasikan berbagai konsep secara hampir otomatis, maka mereka memerlukan banyak latihan dan ulangan. 111 b. Soal yang bervariasi Guru hendaknya memberikan permasalahan yang baru dan bervariasi sehingga siswa dapat menghadapi persoalan baru yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyono bahwa siswa hendaknya memperoleh kesempatan yang cukup untuk menggeneralisasikan keterampilan mereka ke 110 Ibid, hlm. 273 111 Ibid, hlm. 274

117 dalam banyak situasi dengan tujuan supaya siswa memperoleh keterampilan dalam mengenal dan mengaplikasikannya terhadap situasi baru yang berbedabeda. 112 3. Kesulitan pemecahan masalah Untuk mengatasi kesulitan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal operasi aljabar diperlukan upaya sebagai berikut: a. Bimbingan yang cukup Kesulitan pemecahan masalah dalam matematika masih dialami oleh siswa. Maka untuk mengatasi hal tersebut guru memfasilitasi setiap siswa dalam proses pembelajaran agar guru dapat mengamati dan menyelesaikan kesulitan yang dialami siswa secara langsung. Hal ini didukung oleh Mulyono bahwa bimbingan dan latihan yang cukup sangat diperlukan untuk mengkombinasikan berpikir dan berbahasa dengan keterampilan menghitung dan konsep-konsep yang diperlukan dalam pemecahan matematika. 113 b. Menggunakan langkah-langkah dalam menyelesaikan soal Dalam memecahkan masalah matematika, siswa harus menguasai cara mengaplikasikan konsep-konsep dan menggunakan keterampilan komputasi dalam berbagai situasi baru yang berbeda-beda. Pemecahan masalah sering melibatkan beberapa langkah. Dalam menyelesaikan soal-soal operasi aljabar khususnya pada soal cerita siswa banyak yang mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut tampaknya terkait dengan pengajaran yang menuntut siswa membuat kalimat matematika tanpa lebih dahulu memberikan petunjuk 112 Ibid 113 Ibid, hlm. 259

118 tentang langkah-langkah yang harus ditempuh. Oleh karena itu, hendaknya guru menggunakan pendekatan pemecahan masalah dengan langkah-langkah yang telah dikemukakan agar siswa terlatih untuk menyelesaikan masalah matematika secara lebih sistematis. 114 114 Ibid, hlm. 258