I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

dokumen-dokumen yang mirip
Dr. Alamsyah, M.Hum. Drs. Sugiyarto, M.Hum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam konteks Indonesia, anak adalah penerus cita-cita perjuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan karunia berharga dari Allah Subhanahu wa Ta ala yang

BAB I PENDAHULUAN. kasih sayang, dan perlindungan oleh orangtuanya. Sebagai makhluk sosial, anakanak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Fenomena kaum perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga di

BAB I PENDAHULUAN. dan pelanjut masa depan bangsa. Secara real, situasi anak Indonesia masih dan terus

PENDAHULUAN Latar Belakang

Y. SINGGIH D. GUNARSO

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Bali secara umum memiliki peran di dalam keberlangsungan

BAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang lain, sehingga

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengkaji karya sastra dengan cara menghubungkannya dengan aspek-aspek sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) prestasi belajar

BAB I PENDAHULUAN. PMKS secara umum dan secara khusus menangani PMKS anak antara lain, anak

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan akan terus berkembang mengikuti dinamika masyarakat itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Konsep good governance adalah konsep yang diperkenalkan oleh Bank Dunia

BAB I PENDAHULUAN. pemutusan hubungan kerja atau kehilangan pekerjaan, menurunnya daya beli

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja.

Bullying: Tindak Kekerasan Antara Siswa Laki-Laki Dan Siswa Perempuan Dalam Perspektif Jender di SMA Negeri 2 Ambon

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fase dimana anak mengalami tumbuh kembang yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cuarahan hati pengarang. Cara pengarang menghadirkan tokoh merupakan hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri dan dapat melaksanakan fungsi sosialnya yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Kota Bandung A. Kepala Dinas B. Sekretariat

BAB I PENDAHULUAN. jika dibandingkan dengan ciptaan-nya yang lain. Kelebihan itu mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba masih sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang sangat luar biasa, karena anak akan menjadi generasi penerus dalam keluarga.

I. PENDAHULUAN. Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang didalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini permasalahan yang terjadi di kalangan remaja semakin beragam. Permasalahan yang muncul tidak

DocuCom PDF Trial. Nitro PDF Trial BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan karena Ijime dapat terjadi pada setiap orang, bahkan di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. satunya rawan terjadinya bencana alam banjir. Banjir adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Musik juga menjadi warna tersendiri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. faktor sumber daya manusia yang berpotensi dan sebagai generasi penerus citacita

BAB 1 PENDAHULUAN. yang biasa disebut dengaan istilah mengugurkan kandungan. Aborsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanakkanak

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

GELANGGANG REMAJA DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. ekonomi merosot hingga minus 20% mengakibatkan turunnya berbagai. jumlah masyarakat penyandang masalah sosial di daerah perkotaan.

I. PENDAHULUAN. Secara konsepsional, pembangunan yang telah dan sedang dilaksanakan pada

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN. Selain unsur visualisasi, teknik sapuan kuas yang ada di atas kanvas juga

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut masalah sosial, budaya, religi, pendidikan, politik, pembangunan dan

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keanekaragaman suku bangsa dengan budayanya di seluruh Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak mempunyai hak yang bersifat asasi sebagaimana yang dimiliki

PELAYANAN SOSIAL BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Yanah, 2014 Peranan Karang Taruna dalam mengembangkan kesadaran moral pemuda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daniati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ciptaan sosial yang menampilkan gambaran kehidupan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan aset dan generasi penerus bagi keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dapat timbul disebabkan oleh faktor- faktor penyebab, baik faktor intern

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa, yang memiliki

HARGANAS, MOMENTUM STRATEGIS MEMBANGUN KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. Pembicaraan tentang anak dan perlindungannya tidak akan pernah berhenti

BAB I PENDAHULUAN. Masalah penyalahgunaan Narkoba di Indonesia saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. harapan-harapan dari orang tua dan negara ini berada. Dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).

Kepala BKKBN SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI KELUARGA XX TINGKAT NASIONAL TAHUN 2013 DI SELURUH INDONESIA

Pekerja Rumah Tangga Anak (PRTA)

BAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam tiga tahun terakhir ini, jumlah kasus kekerasan seksual terus

BAB I PENDAHULUAN. STUDI ini secara garis besar memotret implementasi program LSM H2O (Human

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone

BAB V KESIMPULAN. Penyajian data yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, kajian tentang implementasi perlindungan anak di MTs Negeri Petarukan

PROGRAM SEKOLAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI SMAN 13 DAN SMAN 7 BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan manusia. Identitas menjadi hal penting yang berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, pembahasan mengenai anak merupakan suatu kajian yang

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam diri manusia selalu terdapat ketidak puasan, oleh sebab itu ia akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Zahroh Nur Sofiani Suryana, 2013

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Masa anak-anak merupakan tahapan pertama dalam hidup yang dilalui diri setiap individu. Anak-anak mempunyai ciri-ciri khusus yang khas dan sangat berbeda dengan orang dewasa. Masa anak-anak merupakan suatu bagian yang sangat menonjol pada setiap diri manusia. Oleh karena itu, kepribadian manusia dewasa sangat dipengaruhi oleh pengalaman yang diperolehnya ketika menginjak usia anak-anak. Anak membutuhkan peran dan dukungan dari keluarga dan masyarakat untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Lingkungan yang mendukung akan menjadikan anak sebagai suatu generasi yang baik. Namun demikian, tidak semua anak memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik dalam kehidupannya. Banyak dari mereka yang mengalami masalah sosial yang serius baik secara psikologis, sosiologis, ataupun ekonomi. Dewasa ini banyak fenomena mengenai masalah sosial yang terjadi pada anak di berbagai belahan dunia. Permasalahan sosial yang terjadi di antaranya kekerasan terhadap anak (child abuse), eksploitasi anak, anak bermasalah dengan hukum, anak jalanan, anak korban perceraian, dan lain sebagainya. Kasus-kasus mengenai pelanggaran hak-hak anak kini makin sering muncul. Masih hangat dibicarakan mengenai kasus kekerasan yang baru-baru ini terjadi, misalnya kasus Angeline, seorang anak perempuan di Bali yang dibunuh oleh ibunya. Hal ini harusnya turut mengundang keprihatinan dan kewaspadaan pada anak, bahwa orang terdekat pun dapat menjadi pelaku tindak kekerasan pada anak. Seiring 1

2 dengan meningkatnya jumlah kasus, tingkat kesadaran dan perhatian pada anak rawan kekerasan pun seharusnya turut meningkat. Fenomena persoalan sosial anak ini merupakan gejala global yang dihadapi oleh banyak negara di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Problem sosial anak di Indonesia tersebar merata di berbagai wilayah. Berdasarkan data yang diterima Kompas.com dari Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial RI, jumlah anak penyandang masalah kesejahteraan sosial per Desember 2009 mencapai 4.656.913 jiwa. Menurut data tersebut, mereka yang disebut penyandang masalah kesejahteraan sosial anak adalah anak balita terlantar, anak terlantar, anak jalanan, anak nakal, dan anak yang berhadapan dengan hukum. Namun demikian masih ada anak yang bermasalah sosial lainnya seperti anak korban tindak kekerasan (child abuse) (Suyanto, 2013: 3). Berdasarkan permasalahan sosial dalam kehidupan anak-anak Indonesia, terasa sungguh miris melihat kenyataan bahwa angka tindak kekerasan yang terjadi makin meningkat tiap tahunnya. Kondisi ini sangat memprihatinkan dan semakin diperparah dengan sikap masyarakat luas yang cenderung diam dalam menanggapi hal ini. Terkait dengan tindak kekerasan terhadap anak yang semakin tinggi, berbagai kalangan mulai dari masyarakat kecil sampai dengan pemerintah mengambil langkah untuk mencegah dan menanggulangi kasus tindak kekerasan anak. Tak terkecuali di kalangan seniman, mereka turut andil dalam menanggapi kasus ini dengan caranya, yaitu berkarya. Sebagai insan seni, sudah menjadi kewajiban untuk menyalurkan buah pikiran dan kritik terkait permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar. Maka dari itu, diambil isu mengenai kekerasan terhadap anak yang diangkat

3 dan divisualisasikan dalam suatu karya seni rupa. Selain untuk mencegah dan menanggapi masalah tindak kekerasan terhadap anak di Indonesia, pemilihan tema yang diangkat juga melalui pertimbangan dan alasan lain. Dengan menampilkan tema tindak kekerasan pada anak ke dalam suatu karya seni adalah untuk mengingatkan kembali, bahwa setiap orang pernah mengalami masa kecil. Bagi manusia dewasa yang pernah menjadi korban kekerasan, diharapkan untuk tidak melakukan kekerasan terhadap anak-anak di sekitarnya. Sehingga tidak akan terbentuk tindak kekerasan dari generasi ke generasi. Tema mengenai kekerasan terhadap anak selanjutnya divisualisasikan ke dalam karya seni lukis. Secara garis besar, visualisasi karya yang dibuat adalah kekerasan anak yang ditampilkan tidak secara lugas atau apa adanya, melainkan diperhalus atau tidak secara langsung menampilkan kekerasan yang terjadi. Obyek yang digunakan adalah anak-anak dan obyek pendukung lain yang berhubungan dengan dunia anak dan obyek kekerasan. Permasalahan kekerasan terhadap anak adalah fenomena sosial masyarakat yang sangat perlu diperhatikan oleh negara dan masyarakat luas. Dengan diwujudkannya dalam karya seni rupa, diharapkan kesadaran dan perhatian akan pentingnya masalah ini semakin meningkat. Selain itu, diharapkan akan ada perbaikan dan pencegahan dalam kehidupan anak sehingga meminimalisir tindak kekerasan sosial pada anak. Baik dari lingkungan keluarga, masyarakat, maupun negara harus turut menjaga anak-anak dari tindak kekerasan sosial. B. Batasan Penciptaan Batasan kajian dalam penulisan ini adalah kekerasan terhadap anak dalam penciptaan karya seni lukis.

4 C. Rumusan Berdasarkan batasan penciptaan di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana konsep kekerasan terhadap anak berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat? 2. Nilai-nilai apa saja yang dapat dipahami dari kekerasan terhadap anak? 3. Bagaimana proses perwujudan kekerasan terhadap anak ke dalam karya seni lukis? D. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penciptaan karya seni dengan tema kekerasan terhadap anak adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan bentuk kekerasan terhadap anak berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. 2. Menyusun konsep karya dengan tema kekerasan terhadap anak. 3. Memvisualisasikan konsep dengan tema kekerasan terhadap anak ke dalam karya seni lukis. E. Manfaat Adapun manfaat yang ingin diperoleh dalam penciptaan karya seni rupa adalah: 1. Dapat lebih memahami tentang fenomena kekerasan terhadap anak yang terjadi di masyarakat. 2. Dapat memberikan manfaat dalam mengembangkan dan menggali kreatifitas dalam berkesenian, sehingga muncul ide-ide baru yang bermanfaat dalam

5 berkomunikasi kepada masyarakat pencinta seni dan masyarakat pada umumnya. 3. Dapat memberi manfaat pada dunia ilmu pengetahuan, dapat dijadikan sebagai referensi kepada mahasiswa sehingga dapat dijadikan acuan dalam penulisan, dan dapat memberi sumbangan pemikiran dan pengalaman-pengalaman dalam karya seni rupa pada masyarakat.