BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan publik yang terdaftar berjumlah 393 perusahaan. Sampel dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Daftar sampel penelitian Perusahaan Sub-Sektor Otomotif dan Komponen Periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun yang dipilih dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil analisis statistik secara umum dari data yang digunakan: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan dividen perusahaan yang diukur menggunakan Dividend Payout Ratio. Penelitian ini menggunakan data sekunder dimana objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Liquid 45 (LQ45) dengan periode penelitian tahun 2013-2015. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, dari 45 perusahaan yang terdaftar di LQ45 yang memenuhi kriteria dalam penelitian adalah 13 perusahaan yang diamati selama 3 tahun (2013-2015). Adapun perusahaan yang terkait adalah sebagai berikut : 47

48 Tabel 4.1 Data Sampel Perusahaan No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1 AKRA PT Akr Corporindo Tbk. 2 ASII PT Astra International Tbk. 3 BBCA PT Bank Central Asia Tbk. 4 BBNI PT Bank Negara Indonesia Tbk. 5 BBRI PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. 6 BBTN PT Bank Tabungan Negara Tbk. 7 BMRI PT Bank Mandiri Tbk. 8 GGRM PT Gudang Garam Tbk. 9 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 10 KLBF PT Kalbe Farma Tbk. 11 PTBA PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. 12 PWON PT Pakuwon Jati Tbk. 13 UNTR PT United Tractors Tbk. Sumber : Laporan Tahunan yang terdaftar di BEI B. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan nilai minum, maksimum, mean dan standar deviasi dari variabel-variabel, baik variabel terikat (variabel dependen) yaitu Dividend Payout Ratio (Y), maupun variabel bebas (variabel independen) yaitu Return On Equity (X1), Size (X2),

49 Kepemilikan Institusional (X3), dan Kepemilikan Manajerial (X4). Hasil Uji statistik Deskriptif secara ringkas disajikan dalam table sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DPR 39,075257,777331,38219787,168069135 ROE 39,071144 1,418618,20942636,206888780 SIZE 39 6,968401 8,959072 7,98100585,677352021 KI 39,307995,755469,49650436,115879916 KM 39,000006,023361,00388172,006504251 Valid N (listwise) 39 Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 ` Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat pada variabel dependen yaitu Kebijakan Dividen yang diukur dengan menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR) memiliki nilai terkecil (minimum) sebesar 0,075257 artinya laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk tunai terendah sebesar 7,5% yang dialami oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada tahun 2015. Nilai tertinggi (maksimum) sebesar 0,777331 artinya laba yang dibayarkan kepada para pemegang saham dalam bentuk tunai tertinggi sebesar 77,7% dialami oleh PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) pada tahun 2015. Dan nilai rata-rata (mean) sebesar 0,38219787 yang artinya rata-rata laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk tunai pada tahun 2013-2015

50 sebesar 38,2%. Dan standar deviasi menunjukkan sebesar 0,168069135 dimana angka tersebut lebih kecil dari data mean yang artinya data sampel pada Dividend Payout Ratio adalah Homogen atau variasinya kecil dan tidak ada data yang ekstrem. Variabel independen yang pertama yaitu Profitabilitas yang diukur dengan menggunakan Return On Equity. Diperoleh nilai terkecil (minimum) sebesar 0,071144 artinya laba terendah yang dihasilkan dalam pengelolaan ekuitas sebesar 7% yang dialami oleh PT United Tractors Tbk. (UNTR) pada tahun 2015. Nilai tertinggi (maksimal) 1,418618 artinya laba tertinggi yang dihasilkan dalam pengelolaan ekuitas sebesar 142% yang dialami oleh PT Akr Corporindo Tbk. (AKRA) pada tahun 2015. Sedangkan nilai rata-rata (mean) adalah 0,20942636 yang artinya rata-rata laba bersih yang dihasilkan 21%. Dan standar deviasi menunjukkan angka 0,206888780 dimana angka tersebut lebih kecil dari data mean yang artinya data sampel pada variabel Profitabilitas tidak terdapat data yang ekstrim. Variabel independen yang kedua yaitu Ukuran Perusahaan yang diukur dengan Ln Total Aset (LnTA) yang memiliki nilai terendah (minimum) sebesar 6,968401 yang artinya PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) pada tahun 2013 memiliki total aset terendah. Nilai tertinggi (maksimum) sebesar 8,959072 artinya total aset yang dimiliki oleh PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) pada tahun 2015 adalah total aset tertinggi diantara total aset yang dimiliki oleh perusahaan lain. Sedangkan nilai

51 rata-rata (mean) sebesar 7,98100585 artinya nilai tersebut adalah ratarata total aset yang dimiliki. Dan standar deviasi menunjukkan angka 0,677352021 dimana angka tersebut lebih kecil dari nilai mean yang artinya data sampel pada variabel Ukuran Perusahaan tidak terdapat data yang ekstrim. Variabel independen ketiga yaitu Good Coporate Governance yang diukur dengan Kepemilikan Institusional (KI) dan Kepemilikan Manajerial (KM). Kepemilikan Institusional memiliki nilai minimum sebesar 0,307995 yang artinya saham yang dimiliki oleh institusi terendah sebesar 30,7% yang dimiliki oleh PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. (PTBA) pada tahun 2015. Nilai tertinggi (maksimum) sebesar 0,755469 yang artinya saham yang dimiliki oleh institusi terbesar adalah 75,5% yaitu yang dimiliki oleh PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) pada tahun tiga tahun berturut-turut yaitu 2013, 2014 dan 2015. Sedangkan nilai rata-rata (mean) sebesar 0,49650436 yang artinya saham rata-rata yang dimiliki oleh institusi adalah 49,6%. Dan nilai standar deviasi menunjukkan angka 0,115879916 dimana angka tersebut lebih kecil dari nilai mean yang artinya data sampel pada variabel Kepemilikan Institusional tidak terdapat data yang ekstrim. Selanjutnya Kepemilikan Manajerial (KM) memiliki nilai terendah (minimum) sebesar 0,000006 yang artinya saham yang dimiliki oleh manajemen perusahaan adalah 0,0006% yang dialami perusahaan PT United Tractors Tbk. (UNTR) pada tahun 2015. Nilai tertinggi

52 (maksimum) sebesar 0,023361 yang berarti saham yang dimiliki oleh manajemen perusahaan adalah 2,3% yang dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) pada tahun 2015. Sedangkan nilai ratarata (mean) sebesar 0,00388172 yang artinya saham rata-rata yang dimiliki adalah sebesar 0,39%. Dan nilai standar deviasi menunjukkan angka 0,006504251 dimana angka tersebut lebih besar dari nilai mean yang berarti data sampel variabel Kepemilikan Manajerial terdapat data yang ekstrim. C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan analisis grafik. Ada dua cara analisis yang digunakan apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu: a) Analasis grafik, adalah salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual dengan melihat probability plot. Dimana pada grafik ini terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal yang penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada gambar berikut:

53 Gambar 4.1 Normal Probability Plot Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 Berdasarkan grafik normal probability plot menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal dan data yang dimiliki terlihat merata dan cukup baik. Artinya model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas yang berarti bahwa data terdistribusi secara normal. b) Analasis statistik, uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji Kolmogorov-Smirnov (KS), bila nilai sig > 0,05 dengan α = 5%, berarti distribusi data normal, sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut:

54 Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 39 Normal Parameters a,b Mean,0000000 Std. Deviation,14457543 Most Extreme Differences Absolute,139 Positive,095 Negative -,139 Kolmogorov-Smirnov Z,868 Asymp. Sig. (2-tailed),439 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 Berdasarkan Tabel 4.3 dasar pengambilan keputusan uji Kolmogorov-Smirnov adalah jika nilai signifikansi (asymp sig 2-tailed) lebih besar sama dengan alpha (0,05) maka data terdistribusi normal dan jika angka signifikansi (asymp sig 2-tailed) lebih kecil dari alpha (0,05) maka data tidak terdistribusi normal. Hasil uji Kolmogorov- Smirnov diatas bahwa besarnya asymp sig 2-tailed lebih besar dari alpha yaitu 0,439>0,05, hal ini berarti data terdistribusi secara normal. 2. Uji Multikolonieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel

55 independen digunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Batas dari tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Sampel hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besar nilai VIF dan nilai tolerance dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients a Collinearity Statistics Model 1 (Constant) Tolerance VIF ROE,919 1,088 SIZE,657 1,522 KI,750 1,333 KM,714 1,401 a. Dependent Variable: DPR Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 Berdasarkan Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa hasil pengujian tersebut tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai tolerance untuk ROE sebesar 0,9 dan VIF 1,088, Size dengan nilai tolerance sebesar 0,657 dan nilai VIF 1,522, KI dengan nilai tolerance 0,750 dan VIF 1,333, KM dengan nilai tolerance 0,714 dan nilai VIF 1,401. Dengan demikian model regresi dalam penelitian ini terbukti bebas dari gejala multikolinearitas.

56 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari masalah heteroskedastisitas (homokedastisitas). Selengkapnya mengenai hasil uji untuk heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4.2 Grafik Scatterplot Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 Berdasarkan grafik scatterplots diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi Dividend Payout Ratio (DPR)

57 berdasarkan variabel yang mempengaruhinya yaitu Return On Equity (ROE), Size, Kepemilikan Institusional (KI), dan Kepemilikan Manajerial (KM). 4. Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggunaan periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan model Durbin Watson. Hasil uji Durbin Watson (DW test) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model Durbin-Watson 1 1,052 a. Predictors: (Constant), KM, ROE, KI, SIZE b. Dependent Variable: DPR Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai D-W sebesar 1,052. Dengan jumlah predictors sebanyak 4 buah (k=4) dan sampel sebanyak 39 perusahaan (N=39), berdasarkan tabel D-W dengan tingkat signifikansi 5% maka dapat ditentukan nilai batas bawah (DL) sebesar 1,2734 dengan batas atas (DU) sebesar 1,7215. Hal ini berarti bahwa

58 model regresi tidak mengandung autokorelasi positif karena nilai D-W masih dibawah nilai DL (0<DW<DL). D. Uji Kelayakan Model 1. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang lain. Hasil uji koefisien determinasi (adjusted R 2 ) ditunjukkan di dalam tabel berikut : Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,510 a,260,173,152843455 a. Predictors: (Constant), KM, ROE, KI, SIZE b. Dependent Variable: DPR Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa besarnya Koefisien Determinasi (R 2 ) adalah 0,173 yang berarti sebesar 17,3% variabel Dividend Payout Ratio (DPR) dapat dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel independen yaitu Return On Equity (ROE), Size, Kepemilikan Institusional (KI), dan Kepemilikan Manajerial (KM). Sedangkan sisanya 82,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian.

59 2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Signifikansi model regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat nilai signifikansi (sig.). Hasil uji statistik F ditunjukkan di dalam tabel berikut : Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression,279 4,070 2,987,032 b 1 Residual,794 34,023 Total 1,073 38 a. Dependent Variable: DPR b. Predictors: (Constant), KM, ROE, KI, SIZE Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 E. Pengujian Hipotesis 1. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Hasil uji t dapat dilihat dari nilai signifikansi, Return On Equity (ROE), Size, Kepemilikan Institusional (KI), dan Kepemilikan Manajerial (KM), dalam menerangkan variabel dependen, yaitu Dividend Payout Ratio (DPR) pada tabel berikut:

60 Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant),481,428 1,123,269 ROE -,072,125 -,088 -,572,571 1 SIZE -,044,045 -,178 -,979,334 KI,579,247,399 2,342,025 KM -4,744 4,512 -,184-1,052,300 a. Dependent Variable: DPR Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS versi 21 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa variabel Profitabilitas (X 1 ) yang diukur dengan Return On Equity menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,572 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,571. Nilai t table pada tingkat keyakinan 95% adalah sebesar 1,69092. Karena t hitung < t table dan tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 maka keputusannya adalah H 1 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen yang diukur dengan dividend payout ratio (DPR). Variabel Ukuran Perusahaan (X 2 ) yang diukur dengan Ln Total Aset menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,979 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,334. Nilai t table pada tingkat keyakinan 95% adalah sebesar 1,69092. Karena t hitung < t table dan tingkat signifikan lebih besar dari 0,05

61 maka keputusannya adalah H 2 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen (DPR). Variabel Kepemilikan Institusional (X 3 ) menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,342 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,025. Nilai t table pada tingkat keyakinan 95% adalah sebesar 1,69092. Karena t hitung > t table dan tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 maka keputusannya adalah H 3 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kepemilikan Institusional berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio (DPR). Variabel Kepemilikan Manajerial (X 4 ) menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,052 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,3. Nilai t table pada tingkat keyakinan 95% adalah sebesar 1,69092. Karena t hitung < t table dan tingkat signifikan lebih besar dari 0,05 maka keputusannya adalah H 4 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio (DPR). 2. Analisis Regresi Linear Berganda Uji regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh Profitabilitas, ukuran perusahaan, dan Good Corporate Governance terhadap Kebijakan Dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio. Berdasarkan output regresi diatas, model analisis regresi linear

62 berganda yang digunakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: DPR = 0,481-0,072ROE - 0,044SIZE + 0,579KI - 4,744KM + e Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Koefisien konstanta sebesar 0,481 dengan nilai positif, ini dapat diartikan bahwa dividend payout ratio akan bernilai 0,481 apabila masing-masing variabel retutrn on equity, size, kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial bernilai 0. b. Variabel return on equity (X 1 ) memiliki koefisien regresi sebesar - 0,072. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1% variabel return on equity (dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lainnya tetap atau tidak berubah) maka dividend payout ratio (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,072 (7,2%). c. Variabel size (X 2 ) memiliki koefisien regresi sebesar -0,044. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1% variabel size (dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lainnya tetap atau tidak berubah) maka dividend payout ratio (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,044 (4,4%). d. Variabel kepemilikan institusional (X 3 ) memiliki koefisien regresi sebesar 0,579. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1% variabel Kepemilikan Institusional (dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lainnya tetap atau tidak berubah) maka dividend payout ratio (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,579 (57,9%).

63 e. Variabel kepemilikan manajerial (X 4 ) memiliki koefisien regresi sebesar -4,744. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1% variabel Kepemilikan Manajerial (dengan asumsi bahwa nilai koefisien variabel lainnya tetap atau tidak berubah) maka dividend payout ratio (Y) akan mengalami penurunan sebesar 4,744 (474,4%). E. Pembahasan Pada penelitian ini hasil dari uji yang dilakukan pada variabelvariabel independen terhadap variabel dependen dapat disimpulkan sebagai berikut, yaitu : 1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa variabel Profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayuningtyas (2013) yang menyatakan bahwa ROE tidak memiliki pengaruh terhadap Kebijakan Dividen (DPR). Hal ini terjadi karena perusahaan pada saat memperoleh laba akan lebih mengutamakan laba melakukan investasi daripada membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham.

64 2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa variabel Ukuran Perusahaan yang diukur dengan Ln Total Aset tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Idawati (2014) yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Hal ini dapat terjadi karena disebabkan oleh ketidakstabilan perekekonomian yang dapat menyebabkan ketidakefektifan perusahaan dalam melakukan pengelolaan dana untuk menjalankan usahanya. Dan penyebab lain yaitu ketidakmaksimalan laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Karena penyebab itulah ukuran perusahaan kecil ataupun besar akan lebih berorientasi pada pertumbuhan perusahaannya. 3. Pengaruh Good Corporate Governance yang diukur dengan Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Dividen Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa variabel Good Corporate Governance yang diukur dengan Kepemilikan Institusional memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Baghani, dkk

65 (2014) bahwa kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen karena kepemilikan institusional memiliki banyak informasi mengenai aktifitas dan profitabilitas yang berguna untuk pemangku kepentingan lain dan sebagai pengambilan keputusan pembagian dividen. Dan kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam memonitor manajemen. Adanya kepemilikan oleh institusional akan mendorong peningkatan pengawasan lebih optimal. Mekanisme monitoring tersebut akan menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham (Firmanda, dkk, 2015). 4. Pengaruh Good Corporate Governance yang diukur dengan Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Dividen Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa variabel Good Corporate Governance yang diukur dengan Kepemilikan Manajerial tidak memiliki pengaruh dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosaline dan Oktorina (2013) bahwa kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi kebijakan dividen. Hal ini membuktikan bahwa pemegang saham yang juga merupakan pengelola perusahaan cenderung memilih kompensasi berupa gaji atau bonus, ataupun insentif jangka panjang lainnya dibandingkan dengan dividen.