BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat erat hubungannya dengan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama (Usman, 2013: 4). Tujuan mengajar adalah untuk mengubah sikap dan pengetahuan siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Menurut Asril (2015: 3) adapun tujuan mengajar adalah perumusan kemampuan dan tingkah laku yang diharapkan dimiliki peserta didik setelah pengajaran selesai. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu yang harus diperhatikan oleh seorang guru adalah memiliki kematangan, kemampuan dan keterampilan dalam mengajar. Keterampilan dalam mengajar bertujuan untuk meningkatkan mutu atau kualitas dalam proses pembelajaran. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan maka lulusan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dituntut untuk memiliki kemampuan dan kompetensi dalam mengemban tugas sebagai pendidik atau guru. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) merupakan LPTK untuk menghasilkan tenaga pendidik yang profesional. FKIP UNS memiliki visi menjadi LPTK yang menghasilkan dan mengembangkan tenaga pendidik berkarakter kuat dan cerdas. Untuk menjadi tenga pendidik tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas tetapi juga harus memiliki sikap keteladanan, amanah, jujur, mampu berpikir dan bertindak cerdas. Oleh karena itu kesiapan mahasiswa menjadi guru tidak hanya cerdas dari penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga dari penerapan metode pembelajaran, pemahaman peserta didik, memiliki sikap dan karakter yang baik untuk diteladani. Untuk memiliki hal-hal tersebut sebagai calon guru, seorang mahasiswa harus memiliki kematangan untuk siap menjadi guru. Kesiapan menjadi guru tidak hanya diperoleh dari ilmu pengetahuan saja tetapi pengetahuan tersebut hendaknya dipraktikan agar memperoleh pengalaman-pengalaman. Pengalaman-pengalaman tersebut bertujuan agar mahasiswa memperoleh dan menguasai kompetensi 1
2 menjadi guru yang diperoleh melalui mata kuliah pengajaran mikro dan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Mata kuliah pengajaran mikro merupakan sarana untuk melatih keterampilan dasar mengajar bagi calon guru. Mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS melaksanakan pengajaran mikro di semester enam. Pelaksanaan pengajaran mikro hanya dilakukan dalam kelompok kecil dimana mahasiswa mengajar temannya sendiri. Berdasarkan pengamatan pada program studi Pendidikan Teknik Mesin tahun ajaran 2015/2016, mahasiswa kurang serius dalam melaksanakan praktik pengajaran mikro karena mahasiswa hanya mengajar temannya sendiri. Mahasiswa hanya menjadikan pengajaran mikro sebagai formalitas untuk memperoleh nilai melaksanaan praktik pengajaran mikro. Selain itu pelaksanaan hanya dilakukan 5-6 kali pertemuan. Hal ini menyebabkan mahasiswa kurang mengusai dengan baik keterampilan dasar dalam mengajar. Tetapi banyak mahasiswa yang memperoleh nilai yang baik. Dalam mata kuliah pengajaran mikro ini 54,5% dari 69 mahasiswa memiliki nilai di atas rata-rata. Prestasi yang baik juga tidak mempengaruhi kesiapan mahasiswa untuk mengajar dalam suasana kelas yang sebenarnya yaitu saat pelaksaan PPL. Hal ini juga dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Najjah (2014) memperoleh hasil statistik regresi satu prediktor nilai pengajaran mikro terhadap kemampuan mengajar Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa S1 Program Studi Tadris Biologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang tidak berpengaruh yang signifikan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengajaran mikro tidak dapat mempengaruhi kesiapan mahasiswa dalam proses mengajar. Mahasiswa masih mengalami kendala dan kesiapan mental yang kurang dalam Program Pengalaman Lapangan (PPL). PPL adalah mata kuliah wajib yang harus ditempuh mahasiswa selama beberapa bulan. PPL dilaksanakan apabila mata kuliah pengajaran mikro telah lulus. PPL menjadi sarana mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di perkuliahan dalam suatu proses pembelajaran yang sebenarnya. Pelaksanaan PPL akan mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga pendidik atau
3 guru yang profesional dengan memiliki kesiapan dalam beberapa aspek yaitu pengetahuan, sikap, pemahaman, keterampilan, dan minat. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman, mahasiswa kurang menguasai ilmu pengetahun dan kurangnya pengalaman mengajar. Sehingga, beberapa mahasiswa khususnya PTM mengalami beberapa masalah yaitu kesulitan dalam menyusun Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan model dan metode pembelajaran. Mahasiswa juga kurang mampu untuk mengelola kelas, menghadapi peserta didik, dan kesulitan dalam melakukan penilaian kepada peserta didik. Keberhasilan PPL dirumuskan dengan mengacu pada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru profesional, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Dimana kematangan dalam menguasai kompetensi guru tersebut dapat mempengaruhi kesiapan menjadi guru. Akan tetapi 52% dari 69 mahasiswa yang memperoleh prestasi PPL di bawah rata-rata. Hal ini dikarenakan karena kurang siapnya mahasiswa untuk menjadi guru. Kesiapan mahasiswa menjadi guru merupakan kematangan seorang calon guru dalam menguasai empat kompetensi guru. Dari permasalahan yang dihadapi mahasiswa saat PPL, maka prestasi pengajaran mikro yang diperoleh kurang berkontribusi dalam proses pembelajaran. Hal ini di dukung dengan prestasi PPL yang telah didapat mahasiswa, hanya 48% mahasiswa yang memiliki nilai di atas rata-rata. Artinya hanya sedikit mahasiswa yang memiliki kematangan dan menguasai kompetensi guru. Maka hal ini dapat mempengaruhi kesiapan mahasiswa menjadi guru. Berdasarkan fakta di atas, penelitian perlu dilakukan untuk memeperoleh gambaran hubungan prestasi belajar pengajaran mikro dan Program Pengalaman Lapangan dalam mempengaruhi kesiapan mahasiswa menjadi guru. Penelitiannya ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS karena permasalahan dalam penelitian belum pernah dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini berjudul HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR PENGAJARAN MIKRO DAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DENGAN KESIAPAN MENJADI GURU PADA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK MESIN ANGKATAN TAHUN 2012.
4 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas terdapat beberapa masalah yang teridentifikasi, yaitu : 1. Pelaksanaan mata kuliah pengajaran mikro yang dilaksanakan dalam kelompok kecil dan hanya mengajar temannya sendiri menyebabkan mahasiswa kurang serius dalam melaksanakan praktik pengajaran mikro. 2. Prestasi pengajaran mikro yang baik tidak mempengaruhi mental mahasiswa dalam mengajar pada kelas sebenarnya. 3. Banyak mahasiswa yang memperoleh nilai pengajaran mikro di atas rata-rata, tetapi masih kebingungan dalam mengajar di kelas sebenarnya. 4. Mahasiswa masih banyak yang mendapatkan nilai PPL di bawah rata-rata yang berarti masih banyak mahasiswa yang kurang menguasai kompetensi guru. 5. Program Pengalaman Lapangan (PPL) hanya digunakan sebagai formalitas sehingga mahasiswa kurang menguasai materi dan kurang menguasai kelas. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka perlu diadakan pembatasan masalah yaitu pada nomor 2 dan 4. Hal ini dimaksudkan agar permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini lebih terfokus dan mendalam, penelitian ini dibatasi sebagai berikut : 1. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS angkatan 2012. 2. Mata kuliah pengajaran mikro dalam penelitian dibatasi oleh prestasi belajar yang didapatkan mahasiswa PTM angkatan 2012 pada semester enam. 3. Mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL) dalam penelitian ini dibatasi dengan prestasi belajar yang diperoleh mahasiswa PTM angkatan 2012 pada semester tujuh. 4. Kesiapan menjadi guru dalam penelitian ini dibatasi pada kematangan dalam kompetensi pedagogik, kematangan dalam kompetensi kepribadian, kematangan dalam kompetensi sosial dan kematangan dalam kompetensi profesional.
5 D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Adakah hubungan prestasi belajar pengajaran mikro dengan kesiapan menjadi guru pada mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2012? 2. Adakah hubungan prestasi belajar praktik Program Pengalaman Lapangan dengan kesiapan menjadi guru pada mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2012? 3. Adakah hubungan prestasi belajar pengajaran mikro dan Program Pengalaman Lapangan secara bersama-sama dengan kesiapan menjadi guru pada mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2012? E. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk memperoleh hubungan prestasi belajar pengajaran mikro dengan kesiapan menjadi guru pada mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2012. 2. Untuk memperoleh hubungan prestasi belajar Program Pengalaman Lapangan dengan kesiapan menjadi guru pada mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2012. 3. Untuk memperoleh hubungan prestasi belajar pengajaran mikro dan Program Pengalaman Lapangan secara bersama-sama dengan kesiapan menjadi guru pada mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2012. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat baik ditinjau secara teoritis dan secara praktis. Manfaat yang ingin dicapai yaitu : 1. Manfaat Teoretis Manfaat teoretis penelitian yang hendak dicapai yaitu :
6 a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang hubungan prestasi belajar pengajaran mikro dan PPL dengan kesiapan mahasiswa PTM angkatan tahun 2012 menjadi guru. b. Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai tingkat kesiapan mahasiswa menjadi guru dilihat dari prestasi belajar pengajaran mikro dan PPL. c. Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis penelitian yang hendak dicapai yaitu : a. Bagi Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Manfaat penelitian bagi Program Studi Pendidikan Teknik mesin antara lain : 1) Hasil penelitian ini dijadikan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran mata kuliah pengajaran mikro dan PPL. 2) Penelitian ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menghasilkan mahasiswa yang siap menjadi tenaga pendidik atau guru yang memiliki kualitas dan berkompeten. 3) Hasil penelitian ini memberikan informasi tentang hubungan prestasi belajar pengajaran mikro dan PPL dengan kesiapan mahasiswa PTM menjadi guru. b. Bagi Mahasiswa Manfaat penelitian bagi mahasiswa antara lain : 1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan motivasi mahasiwa untuk lebih bersungguh sungguh dalam perkuliahan dan praktik agar menjadi guru yang benar benar siap dan berkompeten. 2) Hasil penelitian ini sebahai bahan masukan dan informasi mengenai hubungan prestasi belajar pengajaran mikro dan PPL dengan kesiapan mahasiswa menjadi guru. c. Bagi Peneliti Manfaat penelitian bagi peneliti antara lain :
7 1) Peneliti memperoleh pengetahuan dan wawasan mengenai faktor yang mempengaruhi kesiapan mahasiswa menjadi guru. 2) Peneliti memperoleh pengalaman tentang penelitian hubungan prestasi belajar pengajaran mikro dan PPL dengan kesiapan mahasiswa menjadi guru. 3) Peneliti menperoleh bekal terjun ke masyarakat untuk menjadi tenaga pendidik.