Efek Anti Nyamuk Minyak Atsiri Jeruk Keprok (Citrus reticulata) Terhadap Nyamuk Aedes aegypti

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. EFEK MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Cananga Odorata) SEBAGAI REPELLENT TERHADAP NYAMUK Aedes sp.betina

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAYA REPELEN MINYAK ATSIRI SEREH WANGI

ABSTRAK. EFEKTIVITAS INFUSA DAUN SELASIH (Ocimum gratissimum) SEBAGAI REPELEN NYAMUK Aedes aegypti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Silvy Anggraini., 2007, Pembimbing I : Meilinah Hidayat, dr., M.Kes Pembimbing II : Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes

ABSTRAK. Kata kunci : Aedes sp., soybean oil,eucalyptus oil, repelen.

ABSTRAK. KONSENTRASI OPTIMAL EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) SEBAGAI LARVISIDA TERHADAP Aedes sp.

ABSTRAK. EFEKTIVITAS ZODIA (Evodia Suaveolens) SEBAGAI PENGHALAU NYAMUK CULEX

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN EFEK MINYAK KAYU PUTIH

ABSTRAK DAYA REPELEN MINYAK CENGKEH (Syzygium aromaticum) TERHADAP NYAMUK Aedes sp.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI DAN LOSION MINYAK DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix D.C.) SEBAGAI REPELEN TERHADAP Aedes aegypti PADA MANUSIA

Efek Minyak Atsiri Bunga Kenanga (Cananga odorata) Sebagai Repellent Terhadap Nyamuk Aedes sp. Betina

ABSTRAK EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BIJI NIMBA (Azadirachta indica A. Juss) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP NYAMUK AEDES AEGYPTI

ABSTRAK. EFEK LARVASIDA INFUSA DAUN GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm. f.) TERHADAP Aedes sp. SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE

ABSTRAK. DURASI DAYA REPELEN LOSIO MINYAK SEREH (Cymbopogon nardus L.) TERHADAP NYAMUK BETINA Aedes sp. PADA MANUSIA

ABSTRAK. PERBANDINGAN EKSTRAK BATANG SEREH (Cymbopogon citratus) DAN CITRONELLA OIL SEBAGAI REPELEN TERHADAP Culex

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PARE ( Momordica charantia ) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP AEDES AEGYPTI

ABSTRAK. DURASI DAYA REPELEN BERBAGAI KADAR MINYAK SEREH (Cymbopogon nardus L.) DAN DEET TERHADAP Culex sp. PADA MANUSIA

ABSTRAK. DURASI DAYA REPELEN BERBAGAI KADAR MINYAK SEREH (Cymbopogon nardus L.) DAN DEET TERHADAP Aedes sp. PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. EFEK INFUSA RIMPANG JAHE [(Zingiber officinalis)rosc.] SEBAGAI PENGHALAU NYAMUK CULEX BETINA

ABSTRAK. Kata kunci : Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.), larvisida, Aedes aegypti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. EFEKTIVITAS LARVISIDA EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP Aedes sp.

EFEKTIVITAS INFUSA DAUN ZODIA (Evodia suaveolens S.) SEBAGAI REPELEN TERHADAP

UJI EFIKASI REPELEN X TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti, Culex quinquefasciatus DAN Anopheles aconitus DI LABORATORIUM

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti SEBAGAI LARVISIDA

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia) SEBAGAI LARVASIDA AEDES AEGYPTI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. Nyamuk Aedes aegypti merupakan salah satu vektor. yang membawa penyakit demam berdarah dengue.

Perbandingan Ekstrak Batang Sereh (Cymbopogon Citratus) dan Citronella Oil Sebagai Repelen terhadap Nyamuk Culex Sp Dewasa Betina

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK EFEK LARVISIDA EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP LARVA NYAMUK Culex sp.

ABSTRAK. EFEK INFUSA DAUN PEPAYA(Carica papaya L.) TERHADAP LARVA NYAMUK Culex sp

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. EFEK LARVISIDA INFUSA KULIT JENGKOL (Pithecellobium lobatum Benth) TERHADAP Aedes sp. Pembimbing II : Dra. Rosnaeni, Apt.

1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT EFFECTS OF LIME LEAF ETHANOL EXTRACT (CITRUS AURANTIFOLIA) AS OF LARVASIDE

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan penyakit yang banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nyamuk merupakan serangga yang seringkali. membuat kita risau akibat gigitannya.

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditemukan didaerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah salah. satu penyakit yang menjadi masalah di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Gigitan nyamuk sering membuat kita risau karena. rasanya yang gatal. Akan tetapi nyamuk tidak hanya

Pembimbing I : Dr. Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc. Pembimbing II: Cherry Azharia, dr., M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali ditemukan. tahun 1953 di Fillipina. Selama tiga dekade berikutnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Serangga selain mengganggu manusia dan binatang. melalui gigitannya, juga dapat berperan sebagai vektor

UJI KERENTANAN NYAMUK AEDES SP. TERHADAP FOGGING INSEKTISIDA MALATHION 5% DI WILAYAH KOTA DENPASAR SEBAGAI DAERAH ENDEMIS DBD TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan di Indonesia. Pertama kali DBD terjadi di Surabaya pada tahun

GAMBARAN PENDERITA DENGUE HAEMORRAGIC FEVER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL JANUARI DESEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari

I. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi di daerah tropis

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis, dimana negara

I. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Hasan Boesri dan Damar Tri Boewono Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga

I. PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang. disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk betina

BAB l PENDAHULUAN. manusia. Nyamuk yang memiliki kemampuan menularkan penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae

ABSTRAK. EFEKTIVITAS LARVISIDA KULIT BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP CULEX

EFEK EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) SEBAGAI LARVISIDA NYAMUK Culex sp

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dan dalam waktu yang relatif singkat. Penyakit jenis ini masih

SISTEM DAUR ULANG ANTI NYAMUK ELEKTRIK DENGAN MENGGUNAKAN KULIT DURIAN (Durio zibethinus Murr) UNTUK PENGENDALIAN NYAMUK AEDES AEGYPTI

I. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) sampai saat ini. DBD merupakan salah satu masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

EFEKTIFITAS EKSTRAK KULIT DUKU ( Lansiumdomesticum) SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI DALAM MEMBUNUH NYAMUK Aedesspp TAHUN 2014 SKRIPSI OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dengue dengan tanda-tanda tertentu dan disebarkan melalui gigitan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami 2 musim, salah

Keywords: Essential Oils, Aedes aegypti, Repellent

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) DALAM MEMBUNUH LARVA Aedes aegypti

ABSTRAK. PENGARUH PEMBERIAN INFUSA Musa paradisiaca.linn (Musaceae) TERHADAP TUKAK LAMBUNG PADA TIKUS GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ASETOSAL

ABSTRAK. EFEK LARVISID INFUSA KULIT JENGKOL (Pithecollobium lobatum Benth) TERHADAP Culex sp

I. PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakann penyakit yang. berkaitan erat dengan kenaikan populasi vektor Aedes aegypty.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sebagai vektor penyakit seperti West Nile Virus, Filariasis, Japanese

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL Solanum Lycopersicum L. SEBAGAI LARVASIDA Aedes aegypti DI DALAM DAN DI LUAR RUANGAN

SKRIPSI OLEH: NI MADE DEWI RATNASARI NIM

AKTIVITAS REPELAN MINYAK ATSIRI KULIT BUAH JERUK PONTIANAK (Citrus nobilis Lour.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti L. DENGAN METODE WHOPES ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. hari berikutnya hujan lagi. Kondisi tersebut sangat potensial untuk

BAB I. Pendahuluan UKDW. data dari World Health Organization (WHO) bahwa dalam 50 tahun terakhir ini

PEMANFAATAN DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb) UNTUK MEMBUNUH LARVA Aedes aegypti ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. serangga yaitu Aedes spesies. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah. penyakit demam berdarah akut, terutama menyerang anak-anak dengan

Pengaruh Pengasapan (Thermal Fogging) Insektisida Piretroid (Malation 95%) Terhadap Nyamuk Aedes aegypti dan Culex quinquefasciatus di Pemukiman

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit yang masih menjadi fokus utama masyarakat Internasional serta

ABSTRAK. UJI TOKSISITAS SUBKRONIS DERMAL MINYAK ROSMARINI (Rosmarinus officinalis L) PADA TIKUS WISTAR DENGAN PARAMETER HEMATOLOGI DAN BIOKIMIAWI

BAB I. Pendahuluan. A. latar belakang. Di indonesia yang memiliki iklim tropis. memungkinkan nyamuk untuk berkembang biak dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), juta orang di seluruh dunia terinfeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia yang cenderung jumlah pasien serta semakin luas. epidemik. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan

I. PENDAHULUAN. merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di negara negara

Transkripsi:

Efek Anti Nyamuk Minyak Atsiri Jeruk Keprok (Citrus reticulata) Terhadap Nyamuk Aedes aegypti Dewanto Andoko*, Endang Evacuasiany**, July Ivone*** *Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung **Bagian Biokimia Fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No. 65, Bandung ABSTRAK Demam berdarah dengue (DBD) dan Chikungunya adalah beberapa penyakit yang ditularkan melalui cucukan nyamuk. Untuk mencegah cucukan nyamuk antara lain dapat menggunakan repelen sintetik seperti diethyltoluamide (DEET). Penggunaan DEET secara terus menerus menimbulkan efek samping, sehingga perlu dicari repelen alami yang aman dan efektif. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek dan potensi repelen minyak atsiri kulit jeruk keprok tehadap nyamuk Aedes aegypti betina dewasa. Desain penelitian eksperimental laboratorik, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif. Penelitian deskriptif menggunakan metode one side test. Hewan coba nyamuk Aedes aegypti betina sebanyak 90 ekor dialokasikan menjadi 3 kelompok (n=30), diberi perlakuan dengan pengulangan 3 kali, yaitu diberikan minyak atsiri kulit 60%, akuades, dan DEET 13%, Data yang diukur jumlah nyamuk pindah dari sisi yang diberi perlakuan. Kesimpulan minyak atsiri kulit jeruk keprok 60% berefek sebagai anti nyamuk terhadap nyamuk Aedes aegypti, dan memiliki potensi yang sama dengan DEET 13%. Kata kunci : Aedes aegypti, kulit Citrus reticulata, repelen ABSTRACT Dengue Haemorrhagic Fever and Chikungunya, are some out of many anthropode borne diseases, which is spread by mosquitoes. To prevent mosquito bites we could use synthetic repellents such as diethyltoluamid (DEET). Long period usages of DEET could cause many side effects so we need to look for natural repellents which are as effective and safer to use. The aim of this research is to know the potential effect of essential oil taken from the peel of Citrus reticulata as a repellent to female adult Aedes aegypti mosquitoes. Research design is true experimental with a comparative Complete Random Sampling. Observational research using one side test method adopted from the research of Joel Coats & Chris Peterson. As many as 90 Female Aedes aegypti mosquitoes are allocated into 3 groups, each group are given different treatment with 60% concentration of Citrus reticulata essential oil, aquades and DEET 13%, the data assessed is the number of mosquitoes moving to the other side of the box. The conclusion of this research is that 60% concentration of Citrus reticulata essential oil had a repellency towards Aedes aegypti mosquitoes, and its effect is as potent as DEET 13%. Key words : Aedes aegypti, Citrus reticulata peel, repellent

PENDAHULUAN Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di dunia, terutama negara-negara tropis dan subtropis di Amerika Selatan, Afrika, India, Asia Tenggara, dan Australia, WHO memperkirakan terjadi 50 juta kasus DBD setiap tahunnya. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit menular yang mempengaruhi angka kematian anak dan dewasa serta dapat menurunkan produktifitas tenaga kerja Insidensi DBD di Indonesia hingga Agustus 2011 mencapai 24.362 kasus dengan 196 kematian, angka tersebut sudah semakin baik, bila dibandingkan dengan insidensinya pada tahun 2010 yang mencapai 155.610 kasus dengan 1.317 kematian (Kemenkes RI, 2011). Pemberantasan terhadap demam berdarah dapat dilakukan dengan memutus siklus perkembangan nyamuk Aedes aegypti dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menggunakan metode 3M yaitu; menguras, menutup, mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan. Cara lain yang dapat dilakukan adalah memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvisida, memeriksa jentik secara berkala, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot ruangan dengan insektisida, memasang obat nyamuk, dan menggunakan repelen (Kemenkes RI, 2011). Repelen yang tersedia di pasaran Indonesia masih sedikit dan umumnya mengandung bahan sintetik yaitu N,N-Diethyl-metatoluamide (DEET). Pemakaian kronis DEET dapat menyebabkan penurunan permeabilitas sawar darah otak, menimbulkan kerusakan neurologis (Corbel et al, 2009). Untuk mengantisipasi hal ini, sekarang banyak dilakukan eksplorasi tumbuhan yang memiliki sifat insektisida antara lain yang bersifat repelen alami. Repelen alami berasal dari tanaman yang mengandung minyak atsiri (volatile oil/essential oil) seperti pada kulit jeruk keprok (Citrus reticulata), minyak atsiri ini memiliki aroma yang khas sesuai dengan tanaman asalnya, diduga aroma ini menyebabkan minyak atsiri ini berefek sebagai repelen (Gunawan, 2004). TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya efek anti nyamuk dari minyak atsiri kulit terhadap nyamuk Aedes aegypti betina dewasa. ALAT, BAHAN, DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat eksperimental murni secara in vitro di laboratorium menggunakan agar Mueller Hinton dengan metode difusi. Analisis data menggunakan ANAVA dengan α = 5%, dilanjutkan dengan Multiple Comparrison Fisher s LSD. Alat : Aspirator nyamuk Kotak kaca ukuran 80x10x10 cm sebagai tempat percobaan Kertas saring Sumbat gabus

Gelas ukur Pipet tetes 5.Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali Bahan : Minyak atsiri kulit jeruk keprok (Citrus reticulata) konsentrasi 60%, minyak atsiri diperoleh dari Perkebunan Herbal Manoko, Lembang. Akuades sebagai kontrol negatif Repelen nyamuk yang mengandung DEET 13% Sebanyak 90 ekor nyamuk Aedes aegypti betina dewasa yang di diperoleh dari Laboratorium Entomologi, Sekolah Ilmu Teknologi Hayati (SITH) ITB Cara Kerja : 1.Disiapkan tiga kotak kaca ukuran 80x10x10 cm untuk digunakan dalam penelitian 2.Salah satu sisi kotak kaca diberi sekat kertas saring agar nyamuk dapat terkumpul pada satu sisi 3.Pada kotak kaca I diletakkan kertas saring yang telah dibasahi dengan minyak atsiri kulit jeruk keprok dengan konsentrasi 60%, kotak II akuades, kotak III DEET 13% 4. Melalui lubang yang terdapat pada bagian atas kotak kaca, dimasukkan 30 ekor nyamuk Aedes aegypti betina, kemudian lubang tersebut ditutup dengan sumbat gabus. 6.Pengamatan dilakukan selama 10 menit, dan kemudian dicatat banyaknya nyamuk yang melewati garis tengah kotak, atau berada di sisi lain kotak. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan data seperti yang tertera pada tabel sebagai berikut: Tabel 1. Jumlah nyamuk yang berada di sisi berseberangan dengan minyak atsiri kulit Citrus reticulata, DEET 13%, dan akuades. Konsentrasi Pengulangan I II III C 60% 29 30 29 DEET 13% 25,77 21,56 23,7 Aquades 0 0 0 DISKUSI Tabel 1 menunjukkan jumlah nyamuk yang berada di sisi berseberangan paling banyak terdapat pada perlakuan dengan DEET 13% dibandingkan dengan kelompok yang diberi perlakuan dengan minyak atsiri Citrus reticulata dan akuades. Rata-rata jumlah nyamuk yang berpindah terbanyak berturut-turut pada pengujian dengan DEET 13% (30), minyak atsiri Citrus reticulata 60% (29,6), dan akuades (15,3). Hasil percobaan menunjukkan bahwa rata-rata jumlah nyamuk yang berpindah dari sisi yang berseberangan pada perlakuan R

minyak atsiri jeruk keprok (Citrus reticulata) 60% hampir sama dengan kontrol (+) yaitu DEET 13%. Hal tersebut dimungkinkan karena minyak atsiri jeruk keprok memiliki kadar citronellol yang tinggi, citronellol merupakan transpiration repellent, yang berefek menghalau nyamuk tanpa menyentuh permukaan kulit yang terpapar repelen. Molekul repelen bekerja dengan cara memblok indera olfaktori nyamuk, yang menyebabkan nyamuk tidak dapat merasakan panas, kelembaban, dan konsentrasi karbon dioksida yang dilepaskan secara konveksi oleh tubuh manusia sebagai acuan untuk mencari manusia (Taylor dan Schreck, 1985). Hal diatas mendukung penelitian yang dilakukan Sritabutra, Soonwera, Waltanachanobon, dan Poungjai yang menguji efek anti nyamuk dari 8 jenis minyak atsiri terhadap 2 spesies nyamuk, ditemukan bahwa seluruh minyak atsiri yang diuji, termasuk minyak atsiri memiliki efek anti nyamuk terhadap nyamuk Aedes aegypti, dan memiliki waktu perlindungan dibawah 120 menit (Sritabutra et al, 2008). Hal diatas juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Effiom, Avoaja, dan Ohaeri yang menguji efek anti nyamuk minyak atsiri yang berasal dari 5 jenis kulit jeruk, yang masing-masing dibagi kedalam 5 konsentrasi berbeda, terhadap nyamuk secara umum, menunjukkan bahwa penggunaan topikal dari minyak atsiri jeruk keprok (Citrus reticulata) konsentrasi 20% dan 25% dapat menghalau nyamuk selama masingmasing 20 menit dan 50 menit (Effiom, 2012). Selanjutnya berdasarkan penelitian Phasomkusolsil dan Soonwera yang membandingkan efek anti nyamuk dari 9 jenis minyak atsiri terhadap 3 spesies nyamuk, menunjukkan bahwa minyak atsiri menunjukkan masa kerja, dan efisiensi yang baik terhadap nyamuk Aedes aegypti, dengan masa kerja selama 30 menit, dan 1,1% bite rate (Phasomkusolsil & Soonwera, 2010). Kemudian berdasarkan penelitian Mann dan Kaufman yang menentukan LC 50 (Lethal Concentration 50) dari berbagai insektisida alami dan penggunaanya terhadap berbagai serangga, ditemukan bahwa minyak atsiri memiliki LC 50 sebesar 51,7 mg L -1 terhadap nyamuk Aedes aegypti (Mann & Kaufman, 2012). SIMPULAN Minyak atsiri kulit jeruk keprok (Citrus reticulata) memiliki efek anti nyamuk terhadap nyamuk Aedes aegypti betina dewasa. SARAN Percobaan selanjutnya hendaknya dilakukan dengan menggunakan beberapa dosis yang lebih rendah dan lebih tinggi serta bervariasi, sehingga didapatkan kadar yang terbaik, dengan toksisitas yang terendah.

Penelitian mengenai efek samping dan toksisitas yang mungkin terjadi pada penggunaan minyak atsiri kulit. DAFTAR PUSTAKA 1. Subdirektorat Pengendalian Arbovirosis, Kementerian Kesehatan RI. (2011, December). Retrieved 11 10, 2012, from http://www.pppl.depkes.go.id 2. Corbel et al., 2009, Evidence for Inhibition of Cholinesterases in Insect and Mammalian Nervous Systems by the Insect Repellent DEET. BMC Biology, 7, 47. 3. Ho Gunawan, D., & Mulyani, S., 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Jakarta: Penebar Swadaya. 4. Taylor, W. G., & Schreck, C. E., 1985, Chiral-phase capillary gas chromatography and mosquito repellent activity of some oxazolidine derivatives of (+)- and (-)- citronellol. Journal of Pharmacological Science, 534 539. 6. Effiom, O., Avoaja, D., & Ohaeri, C., 2012, Mosquito Repellent Activity of Phytochemical Extracts from Peels of Citrus Fruit Species. Global Journal of Science Frontier Research, 51-58. 7. Phasomkusolsil, S., & Soonwera, M., 2010, Insect Repellent Activity of Medicinal Plant Oils againt Aedes aegypti, Anopheles minimus and Culex quinquefasciatus Based on Protection Time and Biting Rate. Southeast Asian Journal of Tropical Medicine and Public Health, 831-840. 8. Mann, R., & Kaufman, P., 2012, Natural Product Pesticides: Their Development, Delivery and Use Against Insect Vectors. Mini Reviews in Organic Chemistry, 185-202. 5. Sritabutra, D., Soonwera, M., Waltanachanobon, S., & Poungjai, S., 2008, Evaluation of Herbal Essential Oils as Repellent against Aedes aegypti and Anopheles Dirus Peyto and Harrion. Southeast Asian Journal of Tropical Medicine and Public Health, 112-114.