BAB III METODE PENELITIAN. quasi eksperiment dengan bentuk pretest posttest with control. group, dengan desain penelitian sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang mempengaruhi penelitian (Sastroasmoro & Ismael, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperiment dengan time series.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pre - post

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, yaitu. tertentu (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. group quasi experimental. Rancangan dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan true experiment dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental design dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan, tempat penelitian, waktu penelitian, etika penelitian, instrument

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

BAB III METODE PENELITIAN. experiment menggunakan pendekatan pre-post test design with control group.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini Adalah Quasi Experiment dengan rancangan pre-testpost-test

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pre-test post-test with control group. Desain penelitian

METODE PENELITIAN. observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen yaitu desain penelitian dengan menggunakan 2 kelompok yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre-test and

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Obstetri dan Ginekologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode True Eksperiment Pre-

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pendekatan cross sectional, dimana variabel independen dan dependen

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mengambil lokasi/ tempat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

BAB III METODE PENELITIAN. desain quasy eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control. Rancangan dapat diilustrasikan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB 4 METODE PENELITIAN. Prijonegoro Sragen dan Puskesmas Sidoharjo Sragen. Penelitian ini berlangsung bulan Maret-Juni 2014.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. penelitian quasi eksperimen yaitu dengan pendekatan one group pre test post

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment, dengan desain pre-post test with control group yaitu melibatkan. Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Bedah khususnya Bedah Ortopedi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kontrol ini didesain menggunakan quasi-eksperimen dengan tipe

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yang bersifat

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Non-equivalent Control Group Design. Kelompok Eksperimen. Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen semu (quasy experiment) pretest-posttest control group design,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Pra ekperimen. Desain penelitian ini akan melibatkan satu (1) kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini desain komparasi menggunakan quasi experiment

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini menggunakan disain penelitian Quasy

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL. Pada bab ini diuraikan kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian, dan definisi

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. rancangan penelitian Quasi Eksperimen with control group design (Sugiyono, O1 X O2 O3 - O4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) pelatihan-pelatihan lainnya (Notoatmodjo, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental (Setiadi,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, yaitu mencari perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasy eksperimental design

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

BAB III METODE PENELITIAN. dalam satu kelompok (One-group pre-post test design). Sebelum diberikan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan bentuk pretest posttest with control group, dengan desain penelitian sebagai berikut: Kelompok Intervensi I Pre-test X Intervensi I Post-test Kelompok Kontrol O Pre-test O Pre-test Keterangan : Gambar 3.1. Desain penelitian I Pre-test I Post-test X Intervensi O Pre-test : Pengukuran persepsi nyeri sebelum diberikan teknik relaksasi genggam jari dan kompres dingin digunakan sebagai data pre-test. : Pengukuran persepsi nyeri setelah diberikan teknik relaksasi genggam jari dan kompres dingin digunakan sebagai data post-test. : Pemberian teknik relaksasi genggam jari dan kompres dingin. : Pengukuran persepsi nyeri tanpa diberikan teknik relaksasi genggam jari dan kompres 46

47 O Post-test dingin pada kelompok kontrol digunakan sebagai data pre-test. : Pengukuran persepsi nyeri tanpa diberikan teknik relaksasi genggam jari dan kompres dingin pada kelompok kontrol digunakan sebagai data post-test. B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah semua pasien pasca operasi fraktur di ruang Asoka RSUD. Jombang. Jumlah populasi dalam 3 bulan terakhir adalah 50 orang. 2. Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi kriteria inklusi, yaitu karakteristik umum subjek penelitian pada populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling, dengan perhitungan berdasarkan estimasi (perkiraan) untuk menguji hipotesis beda proporsi 2 kelompok berpasangan dengan rumus sebagai berikut (Sastroasmoro & Ismael, 2008): n = (Zα + Zβ) 2. f d 2

48 Keterangan : n : Besar sampel Zα : Harga kurva normal tingkat kesalahan yang ditentukan dalam penelitian pada CI 95% (α= 0.05), maka Zα= 1.96 Zβ : bila α = 0.05 dengan kekuatan uji 80% maka Zβ= 0.84 f : Kesalahan tipe II yang setara dengan 20% (= 0.2) d : Beda proporsi yang klinis penting dari literatur Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus diatas, maka : n = (1.96 + 0.842) 2. 0.2 (0.22) 2 n = 18.80 dibulatkan menjadi 19 Besar sampel untuk penelitian ini adalah 19 responden untuk setiap kelompok. Dalam studi kuasi eksperimen ini, untuk mengantisipasi adanya sampel yang keluar (drop out) dalam proses penelitian, maka kemungkinan berkurangnya sampel perlu diantisipasi dengan cara memperbesar taksiran ukuran sampel agar presisi penelitian tetap terjaga. Adapun rumus untuk mengantisipasi berkurangnya subyek penelitian (Sastroasmoro & Ismail, 2008) adalah : n = n 1 f

49 Keterangan : n = Ukuran sampel setelah revisi n = Ukuran sampel asli 1 f : Perkiraan proporsi drop out, yang diperkirakan 10% (f= 0.1) maka : n = 19 1 0.1 = 21 Berdasarkan rumus tersebut diatas, maka jumlah sampel akhir yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 21 responden untuk setiap kelompok (21 orang kelompok intervensi dan 21 orang untuk kelompok kontrol). Jumlah keseluruhan sampel sebesar 42 responden. Kriteria inklusi 1. Pasien post operasi selain fraktur ekstremitas atas hari ke-1 2. Pasien dalam kondisi sadar penuh. 3. Pasien mendapatkan analgetik injeksi intravena. 4. Pasien tidak mengalami gangguan pendengaran. 5. Usia pasien 17 55 tahun.

50 6. Pasien bersedia menjadi responden dengan menandatangani lembar persetujuan penelitian (informed consent). Kriteria eksklusi : 1. Pasien mengalami komplikasi post operasi. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Ruang Asoka RSUD Jombang. Waktu penelitian dimulai pada bulan September sampai dengan Nopember 2016. D. Variabel Penelitian 1. Variabel Independen (Bebas) Variabel independen dalam penelitian ini adalah kombinasi teknik relaksasi genggam jari dan kompres dingin. 2. Variabel Dependen (Terikat) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan persepsi nyeri.

51 E. Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional dari masing-masing variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut : Tabel 3.1 Definisi Operasional Pengaruh kombinasi teknik relaksasi genggam jari dan kompres dingin terhadap perubahan persepsi nyeri pada pasien pasca operasi fraktur. No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Skala 1 Teknik Menggenggam jari Cara ukur : 0 : tidak dilakukan Ordinal relaksasi sambil menarik nafas Observasi dengan 1 : dilakukan genggam dalam-dalam selama 15 menggunakan SOP jari menit sehingga aliran teknik relaksasi energi akan masuk ke genggam jari tubuh. 2 Kompres Memberikan rasa dingin Cara ukur : 0 : tidak dilakukan Ordinal dingin dengan menggunakan Observasi dengan 1 : dilakukan kain yang dicelupkan pada air dingin sehingga menggunakan SOP kompres dingin memberi efek rasa dingin pada daerah sekitar luka. Kompres dilakukan dalam waktu 10 menit selama 3 hari berturut-turut. 3 Perubahan persepsi nyeri Rasa tidak nyaman pada bagian ekstremitas akibat luka pasca operasi fraktur yang diukur dengan skala nyeri VAS (Visual Analog Scale) Cara ukur : Menggunakan Visual Analog Scale (VAS) 0 10 skala nyeri Rasio 4 Karakteristik Responden Usia Jumlah tahun yang telah dilalui responden sejak lahir sampai ulang tahun terakhir saat diobservasi Cara kuesioner wawancara /observasi ukur: dan Usia dalam tahun Rasio Jenis kelamin Penggolongan responden berdasarkan Cara kuesioner ukur: dan 1: Laki-laki 2: Perempuan Nominal

52 No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Skala alat reproduksi wawancara Pendidikan Jenjang pendidikan formal yang sudah dilalui responden Cara kuesioner wawancara ukur: dan 1: Dasar 2: Menengah 3: Tinggi Ordinal Agama Kepercayaan yang dianut responden sejak lahir sampai sekarang saat diwawancara Pengalaman operasi Pernyatan atau pengakuan dari responden bahwa responden pernah mengalami pembedahan sebelumnya Cara kuesioner wawancara Cara kuesioner wawancara ukur: dan ukur: dan 1: Islam 2: Kristen 3: Katolik 4: Hindu 5: Budha 1: Pernah 2: Belum pernah Nominal Nominal 5 Tanda-tanda vital Sistole Tekanan puncak yang terjadi saat ventrikel berkontraksi. Dilakukan sebelum nyeri diukur Menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop mmhg Interval Diastole Tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat. Dilakukan sebelum nyeri diukur Menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop mmhg Interval Nadi Frekuensi denyut nadi dihitung dalam satu menit Palpasi pada daerah arteri radialis kali/menit Interval Pernapasan Menilai pernapasan dengan melakukan observasi dengan memperhatikan frekuensi dan kedalaman pernapasan dalam satu menit Observasi wawancara dan kali/menit Interval

53 F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian pada penelitian ini berupa Standar Operasional Prosedur (SOP) teknik relaksasi genggam jari, Standar Operasional Prosedur (SOP) kompres dingin, lembar observasi yang meliputi karakteristik responden dan untuk mengukur perubahan persepsi nyeri dengan menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Visual Analog Scale yang merupakan suatu garis lurus dengan modifikasi skala 0-10 yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus untuk dapat mendeskripsikan verbal yang dirasakan (Wong, Chan & Chair, 2009). Instrumen Penelitian : 1. Karakteristik responden. 2. Standar Operasional Prosedur (SOP) teknik relaksasi genggam jari. 3. Standar Operasional Prosedur (SOP) teknik relaksasi genggam jari. 4. Pengukuran skala nyeri Visual Analog Scale (VAS). Petunjuk : a. Tunjukkan skala Visual Analog Scale kepada responden

54 b. Jelaskan kepada responden tentang skala pengukuran dan makna kata yang tertera pada skala yang mewakili intensitas nyeri yang dialaminya. c. Berikan lingkaran pada angka yang tertera pada skala yang ditunjuk oleh responden. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Gambar 3.2. Visual Analogue Scale (VAS) Keterangan : 0 = tidak nyeri 1 3 = nyeri ringan 4 6 = nyeri sedang 7-9 = nyeri berat 10 = sangat nyeri G. Uji Validitas dan Reliabilitas VAS merupakan alat ukur yang valid dan sensitif terhadap perubahan persepsi nyeri (Wong, Chan & Chair, 2009). Penilaian skala visual analaog ini sangat cocok untuk mengukur nyeri khususnya nyeri akut operasi (Kruzer, Kark & Hussain, 2007; Wong et al., 2009). Instrumen penelitian visual analogue scale telah teruji validitas. Uji validitas yang dilakukan oleh Dunn tahun 2004

55 oleh Dharma tahun 2011 dengan hasil validitas 0.86 (sangat baik). Sehingga instrumen ini sudah teruji validitasnya. Reliabilitas instrumen VAS dilakukan dengan uji Cohen s Kappa < 0.6 dan p value > 0.005 (Dharma, 2011). Kondisi ini menunjukkan bahwa pengukuran nyeri dengan menggunakan alat ukur visual analogue scale (VAS) telah diperoleh hasil yang valid dan reliable. H. Cara Pengumpulan Data Sebelum melakukan pengumpulan data peneliti mengikuti prosedur pengumpulan data yaitu : 1. Tahap persiapan Pelaksanaan penelitian dilaksanakan setelah lolos uji etik Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY, setelah itu peneliti mengajukan ijin kepada Direktur RSUD Jombang. Untuk membantu proses penelitian, peneliti dibantu oleh asisten dalam proses pengumpulan data. Asisten dalam penelitian ini adalah perawat ruangan yang memiliki latar pendidikan sarjana keperawatan sejumlah dua orang, Persiapan sebelum penelitian, asisten diberi penjelasan dan dilatih tentang jalannya proses penelitian, mulai dari proses pengelompokan sampel, proses memberikan intervensi pada

56 kelompok intervensi dan kelompok kontrol, proses penilaian persepsi nyeri sebelum dan setelah intervensi. Sebelum intervensi dilakukan kepada responden, intervensi tersebut dicobakan terlebih dahulu dengan sesama perawat yang menjadi asisten peneliti. Bila teknik relaksasi sudah benar dilakukan oleh asisten peneliti kemudian langsung dipraktekkan kepada pasien yang mengalami nyeri di ruang asoka. Hasil yang didapat bahwa pasien merasa nyerinya sudah agak menurun dari semula. 2. Tahap pemilihan sampel Penelitian menggunakan sumber data primer yaitu data diambil langsung dari responden. Peneliti menggunakan consecutive sampling yang sudah sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Untuk mengelompokkan pasien dalam kelompok intervensi maupun kelompok kontrol, selama waktu penelitian apabila terdapat dua orang pasien yang memenuhi kriteria inklusi, maka peneliti akan menetapkan satu orang sebagai kelompok intervensi dan satu orang lainnya sebagai kelompok kontrol, seterusnya sampai jumlah sampel penelitian terpenuhi.

57 3. Tahap pelaksanaan Peneliti melaksanakan pengambilan data pada responden baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol dengan dibantu oleh asisten yang sudah dilatih dan mengetahui alur penelitian dengan baik. Kedua kelompok dilakukan pretest sebelum dilakukan intervensi dan setelah intervensi dilakukan post-test. Peneliti melakukan pengkajian pada pasien tentang penggolongan pasien. a. Peneliti melakukan pemilihan responden sesuai dengan kriteria inklusi pasien baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol yang telah menjalani operasi dan telah kembali ke ruang rawat inap dari ruang pemulihan dan pasien mendapatkan terapi analgesik ketorolak 30 mg melalui injeksi intravena. b. Responden dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok I adalah kelompok intervensi yang mendapatkan terapi standart diruangan dengan ketorolak 30 mg injeksi intravena dan ditambah dengan teknik relaksasi genggam jari dan kompres dingin, sedangkan kelompok kontrol

58 adalah kelompok yang hanya mendapatkan terapi standar ketorolak 30 mg injeksi intravena. c. Peneliti menjelaskan tujuan penelitian, manfaat, serta prosedur penelitian kepada responden. d. Peneliti meminta pasien menandatangani lembar informed consent bagi pasien yang bersedia menjadi responden penelitian. e. Penelitian dilakukan hari pertama post operasi dilanjutkan sampai dengan hari ketiga post operasi. f. Sebelum dilakukan pengukuran skala nyeri responden baik kelompok intervensi dan kontrol terlebih dahulu diukur tanda-tanda vitalnya (tekanan darah, nadi, dan respirasi). g. Kemudian peneliti mengukur skala nyeri responden dengan menunjukkan gambar skala nyeri yang sudah dijelaskan sebelumnya sehingga responden bisa mengatakan dan menunjuk angka yang dirasakan nyeri. Pengukuran nyeri (pretest) pada hari pertama post operasi yaitu 7 jam setelah pemberian obat ketorolak (pukul 15.00). h. Setelah nyeri diukur oleh peneliti kemudian pada kelompok kontrol tidak diberikan intervensi hanya mendapatkan terapi

59 standart dari ruangan dengan ketorolak 30 mg setiap 8 jam sekali. Sedangkan kelompok intervensi selain mendapatkan terapi dari ruangan juga diberikan teknik relaksasi genggam jari dan kompres dingin. i. Responden pada kelompok intervensi diberikan terapi standart ruangan serta kombinasi teknik relaksasi genggam jari dan kompres dingin. Intervensi diberikan satu jam sebelum diberikan ketorolak 30 mg ( pukul 15.00 ), yang pertama dilakukan peneliti memberikan teknik relaksasi kepada pasien selama 15 menit, setelah pemberian relaksasi 5 menit kemudian diberikan kompres dingin dengan suhu 12 o C dengan menggunakan wash lap selama 10 menit. Intervensi ini dilakukan selama 3 hari, dalam sehari intervensi dilakukan satu kali. j. Pemberian teknik relaksasi genggam jari dan kompres dingin sesuai dengan masing-masing standar operasional prosedur. k. Sedangkan pada kelompok kontrol diberikan terapi Ketorolak 30 mg saja.

60 l. Total terapi berlangsung selama 25 menit yang terdiri dari 15 menit relaksasi genggam jari dan kompres dingin 10 menit. m. Intervensi dilakukan pada hari berikutnya pada waktu yang sama. n. Pengukuran skala nyeri (posttest) dilakukan pada waktu yang sama yaitu 7 jam setelah pemberian obat pada hari ketiga. o. Responden diminta untuk menunjukkan persepsi nyerinya pada skala yang ada pada instrumen penelitian pada hari ketiga post operasi.

Gambar 3.3. Skema Penelitian 61

62 I. Pengolahan Data dan Analisa Data 1. Pengolahan data Data yang dikumpulkan selanjutnya diolah melalui beberapa tahap yaitu: a. Editing Peneliti melakukan pengecekan isi formulir dan hasil pengukuran nyeri pada setiap responden agar meminimalkan terjadi kesalahan pengisihan. Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan antara lain kesesuaian jawaban, kelengkapan pengisian serta konsistensi jawaban. Editing tidak dilakukan penggantian atau penafsiran jawaban responden. Editing pada proses ini peneliti memeriksa semua instrumen penelitian yang masuk mengenai kelengkapan maupun kesalahan dalam pengisian, hal ini dilakukan dilapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau ketidaksesuaian dapat segera dilengkapi. b. Coding Peneliti melakukan coding pada masing-masing variabel karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin dengan kode 1 untuk laki-laki dan 2 untuk perempuan, pendidikan

63 dengan kode 1: Pendidikan dasar (SD, MI, SMP); 2: Pendidikan menengah (SMA, SMK); 3: Pendidikan tinggi (Sarjana), agama dengan kode 1 untuk Islam; 2 untuk Kristen; 3 untuk Katolik; 4 untuk Hindu dan 5 untuk Budha, pengalaman operasi dengan kode 1 untuk pernah dan 2 untuk belum pernah. c. Entry data Peneliti melakukan proses data dengan memasukkan data yang didapat dari instrument kedalam komputer dan dimasukan dalam program spss untuk dianalisa. d. Cleaning data Peneliti memeriksa kembali data yang sudah dientry kedalam komputer kemudian dilakukan analisa. 2. Analisa data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Penjelasan dari masing-masing analisis tersebut adalah sebagai berikut : a. Analisa Univariat Analisis univariat dilakukan terhadap karakteristik dari responden penelitian yang meliputi : usia, jenis kelamin,

64 pengalaman operasi. Analisis univariat usia dan TTV (Tanda-Tanda Vital) dengan data numerik, dijelaskan dengan mean, median, dan standart deviasi nilai maksimum dan minimum dengan confidence interval 95%. Sedangkan jenis kelamin, pendidikan dan pengalaman operasi dijelaskan dengan persentase atau proporsi. b. Analisa Bivariat Analisis data untuk menguji hipotesis dan menganalisis dua variabel penelitian. Uji bivariat dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu : 1) Uji normalitas dan uji homogenitas data dilakukan sebelum dilakukan uji statistik. Uji kenormalan masing-masing kategori data pre dan post pada masingmasing kelompok dilakukan dengan menggunakan rumus Shapiro Wilk (sampel < 50) dengan tingkat kepercayaan 95% dengan bantuan program SPSS. Setelah dilakukan uji normalitas didapatkan nilai p<0.05, hasilnya (0,000; 0,002; 0,000; 0,008) sehingga data tersebut dikatakan tidak berdistribusi normal.

65 2) Uji bivariat pada penelitian ini menggunakan uji nonparametic-test. Uji statistik untuk seluruh analisis tersebut dilakukan dengan tingkat kemaknaan 95% (α=0,05). Untuk mengetahui hubungan masing-masing karakteristik responden terhadap perubahan intensitas nyeri dilakukan uji Crosstab. Untuk mengetahui perbedaan pre-test dan post-test pada masing-masing kelompok dilakukan Wilcoxon test. Sedangkan untuk mengetahui perbandingan rerata perubahan intensitas nyeri antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dilakukan Mann Whitney test. J. Etika Penelitian Persetujuan etik dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, nomor: 298/EP-FKIK- UMY/VIII/2016. Dalam melakukan penelitian, peneliti memperhatikan masalah etika: 1. Informed Consent (lembar persetujuan) diberikan kepada responden yang diteliti yang memenuhi kriteria yang sebelumnya telah diberikan penjelasan secukupnya.

66 2. Anonimity (kerahasiaan identitas), kerahasiaan responden penelitian dijaga oleh peneliti dan hanya digunakan sematamata untuk kepentingan penelitian. 3. Confidentiality (kerahasiaan informasi), kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti hanya kelompok data yang valid yang akan dilaporkan sebagai hasil peneliti. 4. Privacy and Dignity Selama penelitian peneliti menjaga privasi responden dengan melakukan intervensi pada tempat yang tertutup serta menjaga harga diri responden. Peneliti juga menghargai data yang diberikan responden dengan tidak memaksa untuk memberikan informasi sesuai keinginan peneliti dan informasi tersebut hanya akan digunakan dalam konteks penelitian. 5. Protection from Discomfort and Harm Saat responden diberikan terapi, responden dibiarkan sendiri dan menjaga responden dari distraksi disekitarnya dengan memasang sampiran dan meminta keluarga responden untuk tidak berada disekitar responden selama penelitian berlangsung. Peneliti berada disekitar jangkauan pandang responden dengan tetap menjaga jarak untuk menghindari

67 distraksi. Peneliti memperhatikan aspek kenyamanan responden baik fisik, psikologis maupun sosial. Responden diberikan kebebasan untuk menyampaikan perasaannya berhubungan dengan terapi yang diberikan. Surat keterangan kelayakan etika penelitian dilakukan di komisi etika penelitian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan hasil layak etik, nomor: 298/EP-FKIK-UMY/VIII/2016.