KATA PENGANTAR. Cilegon, 20 Januari 2016 Kepala, (Nandang Efendi, S.Si.) NIP

dokumen-dokumen yang mirip
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BPS KABUPATEN TANGERANG

BPS PROVINSI BANTEN.

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

BPS PROVINSI BANTEN.

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

KATA PENGANTAR. Rangkasbitung, 17 Juli 2017 Kepala, Bambang Suyatno,SH, MM NIP

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015


LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BALI

KATA PENGANTAR. Setu, 26 Juli 2016 Kepala, ( Faizin, S.Si, ME ) NIP Kata Pengantar

Serang, 20 Januari 2017 Kepala, Ir. Dadang Ahdiat NIP

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

BPS KOTA TANGERANG SELATAN

KATA PENGANTAR. Serang, 20 Januari 2015 Kepala, Ir. Agoes Soebeno, M.Si. NIP

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

KATA PENGANTAR. Serang, 29 Januari 2015 Kepala, Ir. Agoes Soebeno, M.Si. NIP

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

BPS KOTA TOMOHON. Laporan Keuangan. Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016

KATA PENGANTAR. Tangerang Selatan, 25 Januari 2017 Kepala, R. Achmad Widijanto, S.Si, MM NIP

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Kata Pengantar Daftar Isi Pernyataan Telah Direviu Pernyataan Tanggung Jawab

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

KATA PENGANTAR. Setu, 13 Juli 2015 Kepala BPS Kota Tangerang Selatan. ( Faizin, S.Si, ME ) NIP

BPS KABUPATEN PANDEGLANG

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

BPS KABUPATEN PANDEGLANG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN (01)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

Laporan Keuangan. Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2016

KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI LUBUK LINGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun JL.DEPATI SAID,No. 01, Kel.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Hanoman No. 18 Semarang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. D.I. Pandjaitan Nomor 10 Putussibau

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN TA 2017 (audited) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

PENGADILAN AGAMA BANGLI

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah

Pernyataan Tanggung Jawab Pimpinan. CaLK SIMAK BMN. Persediaan PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Kepala, Drs. Abdillah Benteng, M.Pd NIP

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI LUBUK LINGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun JL.DEPATI SAID,No. 01, Kel.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. D.I. Pandjaitan Nomor 10 Putussibau

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 UAPPA-W NUSA TENGGARA TIMUR

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No. 14A

KATA PENGANTAR. Magetan, Juli Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

BPS KABUPATEN SERANG

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Sultan Trenggono No

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23

BPS Kabupaten E n d e Laporan Keuangan Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 28 April 2017 Kepala, Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain NIP

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (AUDITED)

PENGADILAN NEGERI BINTUHAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Rawasari Selatan No.

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

Catatan Atas Laporan Keuangan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

BAGIAN ANGGARAN 022 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SEMESTER I TAHUN ANGGARAN Jl. Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat 10110

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Raya Pendidikan

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BULUKUMBA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl.Lanto Dg.Pasewang No.18. Bulukumba - Sulawesi Selatan

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

2018, No Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Neg

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. D.I. Pandjaitan Nomor 10 Putussibau

PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BPS KOTA CILEGON Jl. Sukabumi II Kav. Blok I Cilegon, Tel.(0254) 385524, 3850400 Fax. (0254) 385040 E-mail : bps3672@mailhost.bps.go.idd

KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Badan Pusat Statistik Kota Cilegon adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan Pusat Statistik yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kota Cilegon mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel. Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Badan Pusat Statistik Kota Cilegon. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Cilegon, 20 Januari 2016 Kepala, (Nandang Efendi, S.Si.) NIP. 19590809 198501 1 001 Catatan atas Laporan Keuangan!

DAFTAR ISI Hal Kataa Pengantar Daftar Isi Pernyataan Tanggung Jawab Ringkasan ii iii xii 1 I. Laporan Realisasi Anggaran 3 II. Neraca III. Laporan Operasional IV. Laporan Perubahan Ekuitas V. Catatan atas Laporan Keuangan A. Penjelasan Umum B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas E F. Pengungkapan Penting Lainnya 4 5 6 7 7 26 34 444 49 51 VI. Lampiran dan Daftar

INDEKS CATATAN ATAS LAPORA AN KEUANGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN Catatan B.1 Pendapatan Catatan B.2 Belanja Catatan B.3 Belanjaa Pegawai Catatan B.4 Belanjaa Barang Catatan B.5 Belanja Modal Halaman 26 27 31 32 33 NERACA Catatan C.1 Catatan C.2 Catatan C.3 Catatan C.4 Catatan C.5 Catatan C.6 Catatan C.7 Catatan C.8 Catatan C.9 Catatan C.10 Catatan C.11 Kas di Bendaharaa Pengeluaran 34 Kas di Bendaharaa Penerimaan 34 Kas Lainnya dan Setara Kas 34 Piutang Bukan Pajak 35 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan 35 Ganti Rugi (TP/ TGR) Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 35 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Pendek 36 Belanjaa Belanja dibayar di Muka 36 Persediaan 36 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) 37 Tagihan Penjualann Angsuran 37 Catatan C.12 Catatan C.13 Catatan C.14 Catatan C.15 Catatan C.16 Catatan C.17 Catatan C.18 Catatan C.19 Catatan C.20 Catatan C.21 Catatan C.22 Catatan C.23 Catatan C.24 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dann Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP) Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Aset Tak Berwujud Aset Lain-Lain Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Uang Muka dari KPPN Utang Kepada Pihak Ketiga 37 37 38 39 39 39 39 40 40 41 42 42 42

Catatan C.25 Catatan C.26 Pendapatan Diterima di Muka Ekuitas 43 43 LAPORAN OPERASIONAL Catatan D.1 Catatan D.2 Catatan D.3 Catatan D.4 Catatan D.5 Catatan D.6 Catatan D.7 Catatan D.8 Catatan D.9 Catatan D.10 Catatan D.11 Catatan D.12 Catatan D.13 Pendapatan Penerimaan Negara Bukann Pajak Beban Pegawai Beban Persediaan Beban Jasa Beban Pemeliharaan Beban Perjalanann Dinas Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Beban Bantuan Sosial Beban Penyusutan dan Amortisasi Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagihh Beban Lain-Lain Kegiatan Non Operasional Pos Luar Biasa 44 44 45 45 46 46 46 47 47 47 47 48 48 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Catatan E.1 Catatan E.2 Catatan E.3 Catatan E.4 Catatan E.5 Catatan E.6 Catatan E.7 Ekuitas Awal Surplus (Defisit) LO Koreksi Nilai Persediaan Koreksi Aset Tetap Koreksi Atas Beban Koreksi Atas Pendapatan Ekuitas Akhir 49 49 49 49 49 50 50

DAFTAR TABEL Tabel 1 : Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 : : : Ringkasan Neraca per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Ringkasan Laporan Operasional per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Ringkasan Laporan Perubahan Ekuitas per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Tabel 5 : Penggolongan Kualitas Piutang 20 Tabel 6 : Penggolongan Masa Manfaat Kelompok Aset Tetap 21 Tabel 7 : Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan 23 Tabel 8 : Perbandingan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 22 Tabel 9 : Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja 31 Desember 2015 24 Tabel 10 : Rincian Belanja Berdasarkan Program dan Jenis Belanja 31 Desember 2015 25 Tabel 11 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Berdasarkan Program TA 2015 26 Tabel 12 : Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 28 Tabel 13 : Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 28 Tabel 14 : Perbandingan Realisasi Belanja Barang 31 Desember 2015 dan 29 31 Desember 2014 Tabel 15 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal 31 Desember 2015 dan 29 31 Desember 2014 Tabel 16 : Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran 30 Tabel 17 : Rincian Kas di Bendahara Penerimaan 30 Tabel 18 : Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas 31 Tabel 19 : Rincian Piutang Bukan Pajak 31 Tabel 20 : Rincian Persediaan 32 Tabel 21 : Rincian Tagihan TP/TGR 33 Tabel 22 : Rincian Tanah 34 Tabel 23 : Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 36 Tabel 24 : Rincian Aset Tak Berwujud 37 Tabel 25 : Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya 38 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 : : : Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2015 dan 2014 Rincian Beban Pegawai Tahun 2015 dan 2014 39 40 40 Hal 2 3 4 5

Tabel 29 : Rincian Beban Persediaan Tahun 2015 dan 2014 41 Tabel 30 : Rincian Beban Jasa Tahun 2015 dan 2014 41 Tabel 31 : Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2015 dan 2014 42 Tabel 32 : Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2015 dan 2014 42 Tabel 33 : Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2015 dan 2014 44 Tabel 34 : Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2015 dan 2014 44

DAFTAR GRAFIK Hal Grafik1 : Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2015 28

DAFTAR LAMPIRAN! 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) 2. LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja 3. LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan 4. Neraca 5. Neraca Percobaan 6. Laporan Barang Pengguna 7. 8. Laporan Posisi Barang MIlik Negara di Neraca Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas 9. Laporan Persediaan 10. Berita Acara Opname Fhisik 11. Laporan Kondisi Barang 12. Laporan Terkait Penyusutan 13. Laporan CRBMN dan Laporan CaLBMN 14. Berita Acara Rekonsiliasi SAK 15. Berita Acara Rekonsiliasi BMN (BPS - KPKNL) 16. Berita Acara Rekonsiliasi Internal (BPS) 17. Surat Pernyataan Rekening Bendaharawan dan Daftar Rekening 18. Rekening Koran 19. Monitoring Uang Persediaan (UP) 20. SSBP untuk Pendapatan yang Diterima pada Semester I TA 2015 21. Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) 22. LPJ Bulan Juni 2015 23. Daftar Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual 24. Lampiran Pendukung Lainnya : Dokumen Pendukung LK

DAFTAR SINGKATAN APBN BPS BPK DIPA SKPA CaLK SAP SAI SAK SIMAK-BMN LRA PNBP TP TGR KDP UP SSBP KPPN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara : : Badan Pusat Statistik Badan Pemeriksa Keuangan : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran : Surat Kuasa Pengguna Anggaran : Catatan Atas Laporan Keuangan : Standar Akuntansi Pemerintahan : Sistem Akuntansi Instansi : Sistem Akuntansi Keuangan : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara : Laporan Realisasi Anggaran : Penerimaan Negara Bukan Pajak : Tuntutan Perbendaharaan : Tuntutan Ganti Rugi : Konstruksi Dalam Pengerjaan : Uang Persediaan : Surat Setoran Bukan Pajak : Kantor Pelayanan Perbendahaan Negara

DAFTAR SINGKATAN APBN BPS BPK DIPA SKPA CaLK SAP SAI SAK SIMAK-BMN LRA PNBP TP TGR KDP UP SSBP KPPN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara : : Badan Pusat Statistik Badan Pemeriksa Keuangan : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran : Surat Kuasa Pengguna Anggaran : Catatan Atas Laporan Keuangan : Standar Akuntansi Pemerintahan : Sistem Akuntansi Instansi : Sistem Akuntansi Keuangan : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara : Laporan Realisasi Anggaran : Penerimaan Negara Bukan Pajak : Tuntutan Perbendaharaan : Tuntutan Ganti Rugi : Konstruksi Dalam Pengerjaan : Uang Persediaan : Surat Setoran Bukan Pajak : Kantor Pelayanan Perbendahaan Negara

BPS PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kota Cilegon yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Cilegon, 20 Januari 2016 Kepala, (Nandang Efendi, S.Si.) NIP. 19590809 198501 1 001 Catatan atas Laporan Keuangan Ç!

3. LAPORAN OPERASIONAL Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-lo, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-lo, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp2.065.520, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp3.761.578.104 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp(3.759.512.584). Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing surplus sebesar Rp506.705 dan defisit sebesar Rp0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp(3.759.005.879) 4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2015 adalah sebesar Rp1.544.080.891 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp(3.759.005.879) kemudian ditambah dengan Penyesuaian Nilai Aset senilai Rp1.963.000, koreksi-koreksi senilai Rp6.145.277 dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp3.737.125.601 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2015 adalah senilai Rp1.530.308.890. 5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapanpengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2015 disusun dan disajikan dengan basis akrual. Catatan atas Laporan Keuangan 2!!

PENDAPATAN I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 URAIAN CATATAN (Dalam Rupiah) TA 2015 TA 2014 % thd Angg ANGGARAN REALISASI REALISASI Penerimaan Negara Bukan Pajak 2,572,225 0.00 3,237,636 JUMLAH PENDAPATAN 2,572,225 0.00 3,237,636 BELANJA Belanja Operasi Belanja Pegawai 1,886,947,000 1,851,314,196 98.11 1,564,114,752 Belanja Barang 1,964,631,000 1,893,596,409 96.38 768,428,090 Jumlah Belanja Operasi 3,851,578,000 3,744,910,605 97.23 2,332,542,842 Belanja Modal Belanja Modal lainnya 0.00 46,500,000 Jumlah Belanja Operasi 0.00 46,500,000 JUMLAH BELANJA 3,851,578,000 3,744,910,605 97.23 2,379,042,842 Catatan atas Laporan Keuangan 3!!

II. NERACA BADAN PUSAT STATISTIK NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Dalam Rupiah) URAIAN CATATAN 2015 2014 ASET ASET LANCAR Kas di Bendahara Pengeluaran Persediaan 140.630.910 82.117.560 Jumlah Aset Lancar 140.630.910 82.117.560 PIUTANG JANGKA PANJANG Tagihan TP/TGR Jumlah Piutang Jangka Panjang ASET TETAP Tanah 119.600.000 119.600.000 Peralatan dan Mesin 1.164.919.173 1.123.426.394 Gedung dan Bangunan 973.129.000 973.129.000 Aset Tetap Lainnya 62.573.022 56.427.745 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (959.379.715) (854.453.121) Jumlah Aset Tetap 1.360.841.480 1.418.130.018 ASET LAINNYA Aset Tak Berwujud 98.345.458 98.345.458 Aset Lain Lain 65.046.640 21.155.299 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya (63.238.391) (20.207.604) Jumlah Aset Lainnya 100.153.707 99.293.153 JUMLAH ASET 1.601.626.097 1.599.540.731 KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Uang Muka dari KPPN Utang kepada Pihak Ketiga 71.317.207 55.459.840 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 71.317.207 55.459.840 JUMLAH KEWAJIBAN 71.317.207 55.459.840 EKUITAS Ekuitas 1.530.308.890 1.544.080.891 JUMLAH EKUITAS 1.530.308.890 1.544.080.891 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.601.626.097 1.599.540.731 Catatan atas Laporan Keuangan 4!!

III. LAPORAN OPERASIONAL BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN OPERASIONAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Dalam Rupiah) URAIAN CATATAN 2015 2014 KEGIATAN OPERASIONAL PENDAPATAN Penerimaan Negara Bukan Pajak 2,065,520 JUMLAH PENDAPATAN 2,065,520 BEBAN Beban Pegawai 1,866,906,944 Beban Persediaan 73,238,375 Beban Jasa 961,707,475 Beban Pemeliharaan 141,628,853 Beban Perjalanan Dinas 535,430,200 Beban Barang Untuk Diserahkam Kepada Masyarakat 35,318,627 Beban Penyusutan dan Amortisasi 147,347,630 JUMLAH BEBAN 3,761,578,104 SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (3,759,512,584) KEGIATAN NON OPERASIONAL Pendpatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 506,705 Defisit Penjualan Aset Non Lancar Defisit Selisih Kurs SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 506,705 SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (3,759,005,879) POS LUAR BIASA Beban Luar Biasa SURPLUS/DEFISIT LO (3,759,005,879) Catatan atas Laporan Keuangan 5!!

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 (Dalam Rupiah) URAIAN CATATAN 2015 2014 EKUITAS AWAL 1,544,080,891 SURPLUS/DEFISIT LO (3,759,005,879) PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN 1,963,000 PENYESUAIAN NILAI ASET 1,963,000 DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR 6,145,277 LAIN LAIN SELISIH REVALUASI ASET TETAP KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI 6,145,277 KOREKSI LAIN LAIN Jumlah Lain Lain 6,145,277 TRANSAKSI ANTAR ENTITAS 3,737,125,601 KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS (13,772,001) EKUITAS AKHIR 1,530,308,890 Catatan atas Laporan Keuangan 6!!

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 05/PMK.05/2010 tentang Perubahan atas PMK Nomor 57/PMK.05/2007 tentang Pengelolaan Rekening Milik Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja. 9. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara. 10. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara. 11. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 102/PMK.05/2009 tentang Tata Cara Rekonsiliasi Barang Milik Negara dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. 12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara. Catatan atas Laporan Keuangan 7!!

13. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah. 14. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 230/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Hibah. 15. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. 16. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan. 17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara. 19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara. 20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. 21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 210/PMK.05/2013 tentang Pedoman Rekonsiliasi dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga. 22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 270/PMK.05/2014 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Pusat. 23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga 24. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.6/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. 25. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KMK.06/2013 tentang Modul Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. 26. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 137/KM.6/2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Catatan atas Laporan Keuangan 8!!

Milik Negara. 27. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 145/KM.6/2014 tentang Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KM.6/2013 tentang Modul Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. 28. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementeriaan Keuangan NomorPER-01/KN/2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur jenderal Kekayaan Negara Nomor Per- 07/KN/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara dalam Rangka Penyusunan Laporan Barang Milik Negara dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. 29. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 62/PB/2009 tentang Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual pada Laporan Keuangan. 30. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 81/PB/2011 tentang Tata Cara Pengesahan Hibah Langsung Bentuk Uang dan Penyampaian Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga. 31. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 82/PB/2011 tentang Pedoman Akuntansi Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga. 32. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 85/PB/2011 tentang Pedoman Penatausahaan Piutang Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada Satuan Kerja Kementerian Negara/Lembaga. 33. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 42/PB/2014 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. A.2. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS BADAN PUSAT STATISTIK Entitas dan Rencana Strategis Dalam mendukung Visi Pembangunan Indonesia 2005-2025 yaitu Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur dan visi pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019 yaitu Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong, BPS berupaya meningkatkan kontribusinya dalam hal pembangunan nasional di bidang statistik. Pembangunan nasional di bidang statistik diarahkan agar mampu mengakomodasi berbagai tantangan yang berkembang, seperti 1. Reformasi yang mendukung keterbukaan informasi, otonomi Catatan atas Laporan Keuangan 9!!

daerah yang mengandung tantangan keragaman data dan informasi statistik pada tingkatan wilayah kecil; 2. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang mengarah kepada peningkatan kemudahan akses masyarakat terhadap data dan informasi; dan 3. Kesiapan SDM penyelenggara statistik dalam penyediaan data yang berkualitas. Upaya BPS untuk meningkatkan penyediaan data yang berkualitas sejalan dengan Misi Pembangunan Nasional 2005-2025 yaitu Mewujudkan bangsa yang berdaya saing sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Dengan memperhatikan misi pembangunan nasional dan pencapaian BPS pada Pembangunan Jangka Menengah Nasional periode kedua 2010-2014, BPS menetapkan visi tahun 2015-2019: Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua ( The Agent of Trustworthy Statistical Data for All ) Kata pelopor mempunyai makna bahwa BPS sebagai pencetus ide penyedia statistik terpercaya, sekaligus sebagai pelaku dalam penyediaan statistik terpercaya. Kata data statistik yang terpercaya yaitu statistik yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Kata untuk semua dimaksudkan bahwa semua pihak mempunyai hak yang sama untuk mengakses data BPS (impartial) baik pengguna data nasional maupun internasional. Dengan visi BPS 2015-2019, eksistensi BPS sebagai penyedia data dan informasi statistik menjadi semakin penting, karena dapat dipercaya semua pihak. Di samping itu, visi BPS juga memberikan ruang bagi berbagai pihak untuk ikut serta dalam menyediakan, memanfaatkan, dan menggunakan data dan informasi statistik. isi BPS dirumuskan dengan memperhatikan misi RPJMN 2015-2019 dan tugas, fungsi, dan kewenangan BPS. Perumusan misi Catatan atas Laporan Keuangan 10!!

BPS juga dilakukan dengan memperhatikan masukan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), dan memberikan peluang untuk dapat disesuaikan dengan tuntutan perkembangan lingkungan strategis. Rumusan misi dimaksudkan untuk mampu: (a) mencakup semua pesan yang terdapat dalam visi, (b) memberikan petunjuk terhadap tujuan yang akan dicapai, (c) memberikan petunjuk kelompok sasaran mana termasuk instansi pemerintah yang akan dilayani oleh, dan (d) memperhitungkan berbagai masukan dari para pemangku kepentingan. Pernyataan misi BPS yang dikaitkan dengan Visi BPS djabarkan sebagai berikut: 1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional 2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik 3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan BPS untuk menyediakan data dan informasi statistik pada skala nasional maupun regional, serta melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standarisasi dalam penyelenggaraan statistik. Rumusan Tujuan BPS untuk mendukung upaya pencapaian visi dan misi BPS dapat dijelaskan melalui pemaparan bagan di bawah ini. Catatan atas Laporan Keuangan 11!!

MISI BPS 2015-2019 1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional VISI BPS 2015-2019 Pelopor data statistik terpercaya untuk semua 2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik 3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan TUJUAN 2019 1. Peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka penjaminan kualitas 2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik 3. Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik 4. Peningkatan birokrasi yang akuntabel Adapun tujuan BPS dalam rangka mencapai Visi BPS dan mewujudkan Misi BPS untuk kurun waktu 2015 2019 adalah sebagai berikut. Tujuan 1 : Peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka penjaminan kualitas, terkait dengan: Misi ke-1 : Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional, Tujuan 2 : Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik, terkait dengan: Misi ke-2 : Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik, Tujuan 3 : Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik, terkait dengan: Catatan atas Laporan Keuangan 12!!

Misi ke-3 : Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Tujuan 4 : Peningkatan Birokrasi yang akuntabel, terkait dengan: Tujuan pertama pembangunan statistik menuntut BPS untuk meningkatkan kualitas data statistik. Tujuan pertama ini akan didukung dan diupayakan dengan menerapkan program Statcap CERDAS (Statistical Capacity Building Change and Reform for Development of Statistics in Indonesia) kerangka penjaminan kualitas. Tujuan kedua berupa peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik. Keberhasilan upaya peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik tidak terlepas dari dukungan dan peranan TIK, yang diwujudkan melalui pembangunan arsitektur dan kerangka TIK dan manajemen informasi. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya penggunaan TIK statistik. Tujuan kedua ini akan diperkuat oleh komponen kedua Statcap CERDAS yaitu Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Sistem Informasi Manajemen Statistik. Tujuan ketiga Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik, di dalam tujuan tersebut memuat misi BPS untuk meningkatkan peran BPS: sebagai Pusat Rujukan Statistik dalam terselenggaranya SSN, sebagai koordinator penyelenggaraan statistik di Indonesia, baik statistik yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah ataupun masyarakat. Dengan demikian, fungsi BPS sebagai Pusat Rujukan Statistik dapat menghasilkan data dan informasi statistk yang diperlukan oleh semua pihak. Tujuan ketiga ini akan diperkuat oleh komponen keempat Statcap CERDAS yaitu penguatan kelembagaan. Tujuan keempat Peningkatan Birokrasi yang akuntabel, di dalam Catatan atas Laporan Keuangan 13!!

tujuan tersebut terkait dengan misi membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Untuk itu, peningkatan kapasitas dan kemampuan tenaga statistik di pusat maupun daerah harus terus dilakukan. Tujuan keempat ini diperkuat dengan komponen ketiga Statcap CERDAS yaitu pengembangan sumber daya manusia. STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK Badan Pusat Statistik sesuai dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 dan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 mempunyai Perwakilan BPS di Daerah yang merupakan Instansi Vertikal BPS di Daerah. Organisasi dan tata kerja BPS di daerah diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja perwakilan BPS di Daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut : Gambar 1. Struktur Organisasi BPS Kota Cilegon Kepala Kantor Subbagian Tata Usaha SeksiStat. Sosial Seksi Produksi SeksiStat. Distribusi Seksi Nerwilis Seksi IPDS Tenaga Fungsional/KSK Catatan atas Laporan Keuangan 14!!

Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2015 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik Kota Cilegon. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Basis Akuntansi A.4. Basis Akuntansi Badan Pusat Statistik Kota Cilegon menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah Catatan atas Laporan Keuangan 15!!

ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dasar Pengukuran A.5. Dasar Pengukuran Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Badan Pusat Statistik Kota Cilegon dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Kebijakan Akuntansi A.6. Kebijakan Akuntansi Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang merupakan entitas pelaporan dari Badan Pusat Statistik Kota Cilegon. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidahkaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Catatan atas Laporan Keuangan 16!!

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kota Cilegon adalah sebagai berikut: Pendapatan- LRA Pendapatan- LO (1) Pendapatan- LRA Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN). Akuntansi pendapatan-lra dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. (2) Pendapatan- LO Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-lo pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai berikut: Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan periode waktu sewa. Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan Akuntansi pendapatan-lo dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Catatan atas Laporan Keuangan 17!!

Belanja Beban Aset Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. (3) Belanja Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. (4) Beban Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. (5) Aset Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya. Catatan atas Laporan Keuangan 18!!

Aset Lancar Aset Lancar Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal. Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut: Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut: Catatan atas Laporan Keuangan 19!!

Kualitas Piutang Uraian Penyisihan Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 0.5% 10% 50% 100% Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA. Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan: Aset Tetap harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun. Catatan atas Laporan Keuangan 20!!

Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah); b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah); c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya. Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD. Catatan atas Laporan Keuangan 21!!

Penyusutan Aset Tetap Penyusutan Aset Tetap Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah; b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP); dan c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan. Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu. Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat. Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut: Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap Kelompok Aset Tetap Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Jaringan dan Irigasi Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) Masa Manfaat 2 s.d. 20 tahun 10 s.d. 50 tahun 5 s.d 40 tahun 4 tahun Catatan atas Laporan Keuangan 22!!

Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan. Aset Lainnya Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya. Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi. Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Catatan atas Laporan Keuangan 23!!

Kewajiban (6) Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Ekuitas (7) Ekuitas Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas. Catatan atas Laporan Keuangan 24!!

Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali (8) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual. Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pada tahun 2015 adalah merupakan implementasi yang pertama. Catatan atas Laporan Keuangan 25!!

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Selama periode berjalan, Badan Pusat Statistik Kota Cilegon telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut: 2015 Uraian ANGGARAN ANGGARAN AWAL SETELAH REVISI Pendapatan Pendapatan Jasa 0 - Pendapatan Lain-lain 0 - Jumlah Pendapatan - - Belanja Belanja Pegawai 1,820,247,000 1,886,947,000 Belanja Barang 1,384,888,000 1,964,631,000 Belanja Modal 0 - Jumlah Belanja 3,205,135,000 3,851,578,000 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp.2.572.225,- B.1 Pendapatan Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp2.572.225,- atau mencapai 0 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp.0,-. Pendapatan Negara dan Hibah Badan Pusat Statistik Kota Cilegon terdiri dari pendapatan dari penjualan buku publikasi dan CD publikasi, sewa rumah dinas, penerimaan kembali belanja pegawai TAYL, dan TGR atas laptop kantor BPS Kota Cilegon. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai berikut: Tabel 7. Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan 2015 Uraian Anggaran Realisasi % Real Angg. 1. Pendapatan dari Pengelolaan BMN - 2,065,520 2. Pendapatan Lain-lain - 506,705 Jumlah - 2,572,225 Catatan atas Laporan Keuangan 26!!

Berdasarkan Tabel 8 Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2015 dan 2014 menunjukkan bahwa realisasi pendapatan dari PNBP pada TA 2015 mengalami penurunan sebesar -20,55 persen dari realisasi pendapatan dari PNBP TA 2014. Hal ini disebabkan karena TGR atas laptop kantor BPS Kota Cilegon sudah lunas di semester I TA 2015; Pada TA 2015, Badan Pusat Statistik Kota Cilegon memperoleh pendapatan dari pengelolaan BMN sebesar Rp2.065.520,-. yang terdiri dari Penjualan Buku Publikasi dan CD Publikasi sebesar Rp830.000,- dan Sewa Rumah Dinas BPS Kota Cilegon sebesar Rp1.235.520,-. Badan Pusat Statistik Kota Cilegon juga memperoleh pendapatan lain-lain sebesar Rp506.705,-, yaitu dari penerimaan kembali belanja pegawai TAYL sebesar Rp1.333,- dan TGR atas laptop kantor BPS Kota Cilegon sebesar Rp505.372,-. Tabel 8. Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2015 dan 2014 URAIAN REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A. 2014 NAIK (TURUN) % 1. Pendapatan dari Pengelolaan BMN 2.065.520 1.721.520 19,98 2. Pendapatan Lain-lain 506.705 1.516.116-66,58 Jumlah 2.572.225 3.237.636-20,55 Realisasi Belanja Negara Rp 3.774.054.107,- B.2. Belanja Realisasi Belanja BPS Kota Cilegon pada TA 2015 adalah sebesar Rp3.774.054.107,- atau 97,99% dari anggaran belanja sebesar Rp3.851.578.000,-. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 9 Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja TA 2015 URAIAN Anggaran 2015 Realisasi % Real Angg. Belanja Pegawai 1.886.947.000 1.880.457.698 99.66 Belanja Barang 1.964.631.000 1.893.596.409 96.38 Belanja Modal 0 0 0.00 Jumlah 3.851.578.000 3.774.054.107 97.99 Catatan atas Laporan Keuangan 27!!

uangan BPS Kota Cilegon Tahun 20155 (Unaudited) Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini: Grafik 1 Anggaran dan Realisasi Belanja TAA 2015 Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TAA 2014 2.000.000.000 1.500.000.000 1.000.000.000 500.000.000 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanjaa Modal Anggaran Realisasi Anggaran dan realisasi r belanja TA 2015 berdasarkan program dan jenis belanja dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 10 Rincian Belanja Berdasarkan Program dan Jenis J Belanjaa TA 2015 Program Kelompok Belanja Anggaran Realisasi Persen DMPTL 1. Belanja Pegawai (51) 2. Belanja Barang (52) 3. Belanja Modal (53) Jumlah 1.886.947.000 362.934.000-1..880.457.6988 359.629.4599-99,66 99,09 2.249.881.000 2..240.087.1577 99,56 1. Belanja Pegawai (51) - - PPIS Jumlah 2. Belanja Barang (52) 3. Belanja Modal (53) 1.601.697.000 1..533.966.950 95,77 - - 1.601.697.000 1..533.966.950 95,77 PSPA 1. Belanja Modal (53) Jumlah Jumlah Bruto Pengembalian Belanjaa Jumlah Netto - - - - 3.851.578.000-3..774.054.1077 29.143.5022 97,99 3.851.578.000 3..744.910.605 97,23 s Laporan Keuangan 28!!

Penyerapan terbesar berdasarkan program dan jenis belanja adalah pada program DMPTTL dan jenis belanja pegawai dan barang sebesar 99,56 persen dari total penyerapan anggaran. Adapun penyerapan dari Program PPIS sebesar 95,77 persen berasal dari belanja barang, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 11. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Berdasarkan Program 31 Desember Tahun 2015 No. Uraian Anggaran Daya Serap % Daya Serap A Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS 2.249.881.000 2.240.087.157 99,56 1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan 1.886.947.000 1.880.457.698 2 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 359.794.000 357.327.459 99,31 99,66 3. Penyusunan Renstra BPS 2015 2019 3.140.000 2.302.000 73,31 4. B Penyusunan SHBJ 0 0 0 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS C 1 Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik 1.601.697.000 1.533.966.950 95,77 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN 13.640.000 12.321.400 90,33 2 PENYUSUNAN STATISTIK DAERAH 3 59.760.000 59.160.000 99,00 PENINGKATAN PELAYANAN METADATA KEGIATAN STATISTIK DASAR,, SEKTORAL DAN KHUSUS 3.090.000 2.550.000 82,52 4 SURVEI KEPUASAN KONSUMEN 5 6 7 8 30.000.000 29.260.000 97,53 PENYUSUNAN KOMPONEN PENGELUARAN TRIWULANAN DAN TAHUNAN 4.520.000 4.520.000 100,00 PENYUSUNAN NERACA RUMAHTANGGA DAN INSTITUSI NIRLABA KONSOLIDASI PDRB TRIWULANAN DAN TAHUNAN MENURUT 660.000 660.000 100,00 PENGELUARAN 12.670.000 12.392.000 97,81 PENYUSUNAN PDRB TAHUNAN DAN TRIWULANAN MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN DASAR 2010 = 100 (SKNP) 39.550.000 38.579.000 97,54 9 KOMPILASI DATA TRANSPORTASI 10 2.790.000 2.010.000 72,04 PENGADAAN DATA IKK 2015 DALAM RANGKA KEBIJAKAN DANA PERIMBANGAN 2016 1.100.000 990.000 90,00 Catatan atas Laporan Keuangan 29!!

11 12 13 SURVEI HARGA KONSUMEN DAN SURVEI VOLUME PENJUALAN ECERAN BERAS 91.026.000 89.498.200 98,32 SURVEI INDUSTRI BESAR DAN SEDANG BULANAN 22.100.000 20.625.000 93,33 SURVEI INDUSTRI BESAR/SEDANG TAHUNAN 9.520.000 6.820.000 71,64 14 SURVEI KONSTRUKSI 15 5.835.000 5.406.600 92,66 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL ( SAKERNAS ) SEMESTERAN 14.670.000 14.228.000 96,99 16 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL ( SAKERNAS ) TAHUNAN 15.300.000 15.150.000 99,02 17 SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL KOR DAN KONSUMSI TAHUN 2015 59.122.000 58.900.200 99,62 18 SUSENAS PANEL 2015 3.215.000 3.090.000 96,11 19 SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL KONS7MSI DAN MSBP TAHUN 2015 20 PENYUSUNAN STATISTIK POLITIK DAN KEAMANAN 21 SURVEI PERILAKU ANTI KORUPSI 2015 22 23 24 25 26 SURVEI STATISTIK BADAN USAHA DAN PASAR MODAL SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH SURVEI BIDANG JASA DAN PARIWISATA SURVEI PERUSAHAAN PETERNAKAN DAN RPH/TPH SURVEI PERUSAHAAN PERIKANAN, TPI/PPI/PP 27 SURVEI PERUSAHAAN KEHUTANAN 28 29 30 SURVEI PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN UBINAN SURVEI HORTIKULTURA DAN INDIKATOR PERTANIAN SURVEI LUAS PANEN DAN LUAS LAHAN TANAMAN PANGAN 31 PELAKSANAAN SUPAS 2015 32 PENGOLAHAN SUPAS 2015 33 34 PENGGAMBARAN PETA BS BERMUATAN KEGIATAN EKONOMI PEMBENTUKAN MASTER FRAME BLOK SENSUS SE2016 35 PERSIAPAN PUBLISITAS SE2016 15.725.000 15.600.000 99,21 550.000 550.000 100,00 1.740.000 1.390.000 79,89 330.000 0 0,00 1.140.000 620.000 54,39 13.260.000 12.748.200 96,14 1.065.000 440.000 41,31 3.385.000 2.550.000 75,33 829.000 0 0,00 18.290.000 13.477.000 73,69 3.954.000 2.894.000 73,19 38.708.000 30.299.400 78,28 136.470.000 135.982.000 99,64 17.568.000 16.548.800 94,20 37.730.000 36.570.000 96,93 2.606.000 1.325.000 50,84 170.432.000 165.760.000 97,26 Catatan atas Laporan Keuangan 30!!

36 37 UPDATING DIREKTORI USAHA/PERUSAHAAN TAHAP II PEMUTAKHIRAN BASIS DATA TERPADU 2015 950.000 0 0,00 748.397.000 721.052.150 96,35 TOTAL 3.851.578.000 3.774.054.107 97,99 Dibandingkan dengan TA 2014, Realisasi Belanja TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 57,41% dibandingkan realisasi belanja pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain: 1. Pelaksanaan SUPAS 2015 2. Pelaksanaan Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015 Tabel 12. Perbandingan Realisasi Belanja TA 2015 dan 2014 URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014 NAIK (TURUN) % Belanja Pegawai 1,851,314,196 1,564,114,752 18.36 Belanja Barang 1,893,596,409 768,428,090 146.42 Belanja Modal - 46,500,000 Jumlah 3,744,910,605 2,379,042,842 57.41 Belanja Pegawai Rp.1.851.314.196,- B.3 Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.851.314.196,- dan Rp.1.564.114.752,-. Realisasi belanja TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 18,36 persen dari TA 2014. Hal ini disebabkan antara lain oleh: 1. Kenaikan gaji pokok pegawai 2. Kenaikan Tunjangan Kinerja pegawai Catatan atas Laporan Keuangan 31!!

Tabel 13. Perbandingan Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014 URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014 NAIK (TURUN) Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 1,880,457,698 1,606,486,309 17.05 Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS - - - Belanja Honorarium - - - Belanja Lembur - - - Belanja Vakasi - - - Jumlah Belanja Kotor 1,880,457,698 1,606,486,309 17.05 Pengembalian Belanja Pegawai (29,143,502) (42,371,557) (31.22) Jumlah Belanja 1,851,314,196 1,564,114,752 18.36 Belanja Barang Rp1.893.596.409,- B.4 Belanja Barang Realisasi Belanja Barang TA 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.893.596.409,- dan Rp768.428.090,-. Realisasi Belanja Barang TA 2015 mengalami kenaikan 146,42% dari Realisasi Belanja Barang TA 2014. Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya belanja barang non operasional yang cukup signifikan disamping meningkatnya belanja jasa dan biaya perjalanan dalam negeri sepanjang tahun 2015. Tabel 14. Perbandingan Belanja Barang TA 2015 dan TA 2014 URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014 NAIK (TURUN) % Belanja Barang Operasional 159,822,960 158,107,210 1.09 Belanja Barang Non Operasional 712,378,550 211,555,000 236.73 Belanja Barang Persediaan 260,455,500 0 - Belanja Jasa 89,241,346 29,944,539 198.02 Belanja Pemeliharaan 136,267,853 131,310,341 3.78 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 535,430,200 237,511,000 125.43 Belanja Barang untuk diserahkan kepada Masy. - - - Jumlah Belanja Kotor 1,893,596,409 768,428,090 146.42 Pengembalian Belanja - - Jumlah Belanja 1,893,596,409 768,428,090 146.42 Catatan atas Laporan Keuangan 32!!

Belanja Modal Rp0,- B.5 Belanja Modal Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan TA 2014 masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp46.500.000,00,-. Pada TA 2015 tidak tersedia Belanja Modal, adapun Belanja Modal pada TA 2014 berupa belanja meubelair. Rincian Belanja Modal disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 15. Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014 Uraian Jenis Belanja Realisasi T.A. 2015 Realisasi T.A. 2014 Naik/Turun % Belanja Modal Tanah 0 0 0 - Belanja Modal Peralatan dan Mesin 0 46.500.000 46.500.000 0 93 838 000 Belanja Modal Gedung dan 0 0 0 Bangunan - Belanja Modal Fisik Lainnya 0 0 258 005 600 0 - Realisasi Belanja Kotor 0 46.500.000 46.500.000 Pengembalian Belanja 0 0 0 - Realisasi Belanja Bersih 0 46.500.000 46.500.000 Catatan atas Laporan Keuangan 33!!

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA Kas di Bendahara Pengeluaran Rp0,- C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp0,- yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan atau belum disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut: Tabel 16. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran Keterangan TH 2015 TH 2014 Bank BRI Cabang Cilegon No.Rek. 0188-01- 000302.30-5 - - Uang Tunai - - Jumlah - - Kas di Bendahara Penerimaan Rp0,- C.2 Kas di Bendahara Penerimaan Di BPS Kota Cilegon tidak terdapat Bendahara Penerimaan atau dirangkap oleh Bendahara Pengeluaran, Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar masing-masing Rp0,- dan Rp0,-. Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak. Tabel 17. Rincian Kas di Bendahara Penerimaan Keterangan TH 2015 TH 2014 Bank BRI Cabang Cilegon No.Rek. 0188-01- 000302.30-5 - - Uang Tunai - - Jumlah - - Kas Lainnya dan Setara Kas Rp0,- C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp0,-. Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas yang berada di bawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo Catatan atas Laporan Keuangan 34!

rekening di bank maupun uang tunai. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Tabel 18. Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas Jenis TH 2015 TH 2014 Jasa Giro yang belum disetor ke kas negara - - Pajak PPh yang belum disetor - - Honor kegiatan yang belum dibagikan - - Pengembalian belanja belum disetor ke kas negara - - Jumlah - - Piutang Bukan Pajak Rp0,- C.4 Piutang Bukan Pajak Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp0,- dan Rp0,-. Piutang Bukan Pajak merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan pembayarannya. Rincian Piutang Bukan Pajak disajikan sebagai berikut: Tabel 19. Rincian Piutang Bukan Pajak Uraian TH 2015 TH 2014 Piutang PNBP Piutang Lainnya - - Jumlah - - Bagian Lancar Tagihan TP/TGR Rp0,- C.5 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per tanggal 30 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp0,-. Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang. Bagian Lancar TPA Rp.0,- C.6 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp.0,- dan Rp.0,-. Catatan atas Laporan Keuangan 35!

Bagian Lancar TPA merupakan TPA yang belum diselesaikan pada tanggal neraca yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang dengan rincian sebagai berikut: Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Pendek Rp 0,- C.7 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Pendek Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Pendek per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp0,- dan Rp.0,- Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Pendek adalah merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing debitur. Belanja Dibayar di Muka Rp0,- C.8 Belanja Dibayar di Muka Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp0,- dan Rp.0,-. Belanja Dibayar di Muka merupakan hak yang masih harus diterima dari pihak ketiga setelah tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Persediaan Rp140.630.910,- C.9 Persediaan Nilai Persediaan per 31Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing adalah sebesar Rp140.630.910,-dan Rp82.117.560,- Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 20. Rincian Persediaan Persediaan 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Barang Konsumsi 27.741.200 13.991.650 Barang untuk Pemeliharaan 211.000 668.000 Aset Tetap lainnya untuk diserahkan ke masyaraka 102.541.160 57.320.360 Barang Persediaan lainnya untuk diserahkan ke ma 10.137.550 10.137.550 Jumlah 140.630.910 82.117.560 Catatan atas Laporan Keuangan 36!

Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik. Tagihan TP/TGR Rp0,- C.10 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp0,-. Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena kelalaianya. Tabel 21. Rincian Tagihan TP/TGR No Debitur Tahun 2015 Tahun 2014 1 - - Jumlah - - TPA Rp0,- C.11 Tagihan Penjualan Angsuran Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp0,-. Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas transaksi jual/beli aset tetap instansi. Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang Rp0,- C.12 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp0,- Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang TPA. Tanah Rp119.600.000,- C.13 Tanah Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Badan Pusat Statistik Kota Cilegon per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp119.600.000,- dan Rp119.600.000,-. Tidak ada mutasi penambahan atau Catatan atas Laporan Keuangan 37!

pengurangan nilai tanah pada tahun 2015. Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 119.600.000 Mutasi tambah: Pembelian 0 Mutasi kurang: 0 Penyitaan pengadilan 0 Saldo per 31 Desember 2015 119.600.000 Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 22. Rincian Tanah No Luas Lokasi Nilai 1 260 m2 Jl. Kecubung Barat Kelurahan Ciwedus Cilegon 119.600.000 Jumlah 119.600.000 Peralatan dan Mesin Rp1.164.919.173,- C.14 Peralatan dan Mesin Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Rp1.164.919.173,- dan Rp1.123.426.394,-.Mutasi nilaiperalatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 1,123,426,394 Mutasi tambah: Pembelian 0 Transfer Masuk 85,384,120 Mutasi kurang: 0 Penghentian dari penggunaan (43,891,341) Saldo per 31 Desember 2015 1,164,919,173 Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (823,561,053) Nilai Buku per 31 Desember 2015 341,358,120 Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa penerimaan Tranfer masuk peralatan komputer berupa printer senilai Rp7.425.000., GPS senilai Rp6.097.506, PC unit senilai Rp21.978.132, UPS senilai Rp2.328.330 dan PC Workstation senilai Rp47.555.152 Mutasi kurang merupakan penghentian penggunaan Peralatan dan Mesin yang sudah dalam kondisi rusak senilai Rp43.891.341 dan direklasifikasi ke dalam Aset Lainnya. Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini. Catatan atas Laporan Keuangan 38!

Gedung dan Bangunan Rp973.129.000,- C.15 Gedung dan Bangunan Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Rp973.129.000,- dan Rp973.129.000,-.Tidak terdapat mutasi penambahan maupun pengurangan terhadap Gedung dan Bangunan Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 973,129,000 Mutasi tambah: - Mutasi kurang: - Saldo per 31 Desember 2015 973,129,000 Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (135,818,662) Nilai Buku per 31 Desember 2015 837,310,338 Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini. Jalan, Jaringan dan Irigasi Rp0,- C.16 Jalan, Irigasi, dan Jaringan Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0,-dan Rp0,-. Aset Tetap Lainnya Rp62.573.022 C.17 Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Rp62.573.022,- dan Rp56.427.745,-. Aset tetap tersebut berupa buku publikasi. Terdapat mutasi tambah senilai Rp6.145.277,- atas aset tetap ini untuk periode semester tahun 2015. Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini. Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp0,- C.18 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp0,-. Catatan atas Laporan Keuangan 39!

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp(959.379.715) C.19 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing Rp(959.379.715) dan Rp(854.453.121). Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 23. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 1 Peralatan dan Mesin 1,164,919,173 823,561,053 341,358,120 2 Gedung dan Bangunan 973,129,000 135,818,662 837,310,338 3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 0 0 0 4 Aset Tetap Lainnya 62,573,022 0 62,573,022 5 Aset Tetap yang Tidak digunakan 0 Akumulasi Penyusutan 2,200,621,195 959,379,715 1,241,241,480 Aset Tak Berwujud Rp98.345.458,- C.20 Aset Tak Berwujud Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Rp98.345.458,- dan Rp98.345.458,-. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada Badan Pusat Statistik Kota Cilegon berupa software yang digunakan untuk menunjang operasional kantor. Tidak terdapat mutasi penambahan maupun mutasi pengurangan terhadap Aset Tak Berwujud. Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 98.345.458 Mutasi tambah: - Mutasi kurang: - Saldo per 30 Juni 2015 98.345.458 Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 - Nilai Buku per 31 Desember 2015 98.345.458 Catatan atas Laporan Keuangan 40!

Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 24. Rincian Aset Tak berwujud No Uraian Nilai 1 Kofax Mobile Capture/ SDK Devices Rp 5.868.699,00 2 Kofax Mobile Capture/ App Devices Rp 2.100.957,00 3 Anti Virus/SCEndpoint Prtcn SubsVL OLV D 1Mth AP PerDvc Rp 431.002,00 OfficeProPlus 2013 OLP NL Gov 4 SCEndpointPrtcn SubsVL OLV D 1Mth AP Rp 8.140.000,00 P D Aplikasi Pendukung/ Fujitsu 5 Knowledgelake Connect Rp 5.500.000,00 6 Anti Virus Rp 583.000,00 7 8 Microsoft / Windows Server Standar 2008R2 OLP Rp 6.397.600,00 Microsoft/ SQL Server Enterprise 2008 R2 Rp 69.324.200,00 OLP Jumlah Rp 98.345.458,00 Aset Lain-Lain Rp65.046.640,- C.21 Aset Lain-Lain Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah Rp65.046.640,- dan Rp21.155.299,-. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2014 21.155.299 Mutasi tambah: - reklasifikasi dari aset tetap 1.769.856 - Penghentian Penggunaan BMN 42.121.485 Mutasi kurang: - penggunaan kembali BMN yang dihentikan - - penghapusan BMN - Saldo per 31 Desember 2015 65.046.640 Akumulasi Penyusutan - Nilai Buku per 31 Desember 2015 65.046.640 Transaksi penambahan dan pengurangan aset lain-lain dapat dijelaskan sebagai berikut: Penambahan adalah dari reklasifikasi alat bantu uji tumbuh yang sudah dalam kondisi rusak dan tidak dapat digunakan lagi senilai Rp1.769.856,- dan Penghentian Penggunaan BMN senilai Rp42.121.485,- Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku tersaji pada Lampiran Laporan Keungan ini. Catatan atas Laporan Keuangan 41!

Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Rp(63.238.391) C.22 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah masing-masing Rp(63.238.391) dan Rp(20.207.604). Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 25. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi Nilai Buku Aset Tak Berwujud 0 Aset Lain-lain 63,238,391 (63,238,391) Jumlah 0 63,238,391 (63,238,391) Uang Muka dari KPPN Rp0,- C.23 Uang Muka dari KPPN Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp0,-. Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerja dan masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan. Uang Muka dari KPPN adalah akun pasangan dari Kas di Bendahara Pengeluaran yang ada di kelompok akun Aset Lancar. Utang kepada Pihak Ketiga Rp71.317.207,- C.24 Utang kepada Pihak Ketiga Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp71.317.207,- dan Rp55.459.840,-. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada Badan Pusat Statistik Kota Cilegon per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Catatan atas Laporan Keuangan 42!

Tabel 26. Rincian Utang kepada Pihak Ketiga Uraian Jumlah Penjelasan Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar 67,873,125 Belanja barang yang masih harus dibayar 3,444,082 Utang kepada Pihak ketiga lainnya - Total 71,317,207 Pendapatan Diterima di Muka Rp0,- C.25 Pendapatan Diterima di Muka Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp0,- dan Rp0,-. Pendapatan Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan Pendapatan Diterima di Muka tersebut bersumber dari jasa konsultasi akuntansi yang jangka waktu kontraknya lebih dari satu tahun. Ekuitas Rp1.530.308.890,- C.26 Ekuitas Ekuitas per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.530.308.890,- dan Rp1.544.080.891,. Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas. Catatan atas Laporan Keuangan 43!

Pendapatan PNBP Rp2.065.520,- D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp2.065.520,- dan Rp0,-. Pendapatan tersebut terdiri dari: Tabel 27. Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2015 dan 2014 URAIAN TH 2015 TH 2014 NAIK (TURUN) % Pendapatan dari Pengelolaan BMN 2,065,520-0 Pendapatan Lain-lain - - 0 Jumlah 2,065,520 - - Pendapatan dari Pengelolaan BMN merupakan Pendapatan-LO yang diperoleh dari Penjualan Buku Publikasi dan CD Publikasi dan Sewa Rumah Dinas BPS Kota Cilegon. Beban Pegawai Rp1.866.906.944 D.2 Beban Pegawai Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.866.906.944,- dan Rp0,-. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Tabel 28. Rincian Beban Pegawai Tahun 2015 dan 2014 URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014 NAIK (TURUN) % Beban Gaji 1,866,906,944 - - Beban Tunjangan-Tunjangan - - Beban Honorarium dan Vakasi Beban Lembur - - Jumlah 1,866,906,944 - - Catatan atas Laporan Keuangan 44!

Beban Persediaan Rp73.238.375,- D.3 Beban Persediaan Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp73.238.375,- dan Rp0,-. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk barangbarang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 29. Rincian Beban Persediaan Tahun 2015 dan 2014 URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014 NAIK (TURUN) % Barang Konsumsi 73,238,375 - Barang untuk Pemeliharaan - Aset Tetap lainnya untuk diserahkan ke masyarakat - Barang Persediaan lainnya untuk diserahkan ke masy - Jumlah Beban Persediaan 73,238,375 Beban Jasa Rp961.707.475,- D.4 Beban Barang dan Jasa Jumlah Beban Jasa Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp961.707.475,- dan Rp0,-. Beban Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian Beban Jasa untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 30. Rincian Beban Jasa Tahun 2015 dan 2014 URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014 NAIK (TURUN) % Beban Langganan Daya dan Jasa 37,245,965 - Beban Jasa Pos dan Giro 813,960 - Beban Jasa Konsultan 29,260,000 - Beban Jasa Profesi 23,000,000 - Beban Jasa Lainnya 871,387,550 - Jumlah 961,707,475 Catatan atas Laporan Keuangan 45!

Beban Pemeliharaan Rp141.628.853,- D.5. Beban Pemeliharaan Beban Pemeliharaan Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp141.628.853,- dan Rp0,-. Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharan untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 31. Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2015 dan 2014 URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014 NAIK (TURUN) % Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 29,675,000 - Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 111,953,853 - Beban Pemeliharaan Lainnya - Jumlah 141,628,853 Beban Perjalanan Dinas Rp 535.430.200,- D.6. Beban Perjalanan Dinas Beban Perjalanan Dinas Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp535.430.200,- dan Rp0,-. Beban tersebut adalah merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 32. Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2015 dan 2014 URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014 NAIK (TURUN) % Beban Perjalanan Biasa 50,360,000 - Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 250,700,000 - Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dlm Kota 71,125,200 - Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 163,245,000 - Jumlah 535,430,200 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Rp35.318.627,- D.7 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp35.318.627,- dan Rp0,-. Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban pemerintah dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai tujuan instansi dalam hal meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai akuntansi Catatan atas Laporan Keuangan 46!

berbasis akrual yang sudah mulai diterapkan pada tahun 2015. Beban Bantuan Sosial Rp0,- D.8 Beban Bantuan Sosial Beban Bantuan Sosial Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp0,-. Beban bantuan sosial merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat selektif. Beban Penyusutan dan Amortisasi Rp147.347.630,- D.9 Beban Penyusutan dan Amortisasi Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp147.347.630,- dan Rp0,-. Beban Penyusutan adalah merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp0,- D.10 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah masingmasing sebesar Rp0,- dan Rp0,-. Beban Lain-lain Rp0,- D.11. Beban Lain-lain Jumlah Beban Lain-lain untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp0,-. Beban Lain-lain merupakan beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang tidak menghasilkan aset tetap. Catatan atas Laporan Keuangan 47!

Surplus /Defisit dari Kegiatan Non Operasional Rp506.705,- D.12 Kegiatan Non Operasional Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas. Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 33. Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2015 dan 2014 URAIAN TH 2015 TH 2014 NAIK (TURUN) % Surplus/(Defisit) dari Keg. Non Operasional Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional - - Lainnya 506,705 Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non 506,705 - - Operasional Pos Luar Biasa Rp(3.759.005.879,-) D.13 Pos Luar Biasa Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi, tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar Biasa untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 34. Rincian Pos Luar Biasa Tahun 2015 dan 2014 URAIAN TH 2015 TH 2014 NAIK (TURUN) % Pendapatan PNBP 2,065,520 - - Beban Pegawai (1,866,906,944) Beban Persediaan (73,238,375) Beban Jasa (961,707,475) - - Beban Pemeliharaan (141,628,853) Beban Perjalanan Dinas (535,430,200) Beban Barang untk disserahkan kpd Masy (35,318,627) Beban Penyusutan dan Amortisasi (147,347,630) Surplus/Defisit dari Keg. Non Operasional 506,705 - - Jumlah (3,759,005,879) - - Catatan atas Laporan Keuangan 48!

E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Ekuitas Awal Rp1.544.080.891,- E.1 Ekuitas Awal Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp1.544.080.891,- dan Rp0,-. Defisit LO Rp(3.759.005.879,-) E.2 Surplus (Defisit) LO Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp(3.759.005.879,-) dan Rp0,-. Defisit LO merupakan selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan non operasional, dan pos luar biasa. Koreksi Nilai Persediaan Rp0,- E.3 Koreksi Nilai Persediaan Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada periode sebelumnya. Koreksi nilai persediaan untuk tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp0,-. Koreksi Aset Tetap Rp6.145.277,- E.4 Koreksi Nilai Aset Tetap Koreksi Atas Nilai Perolehan Aset Tetap merupakan koreksi atas kesalahan pencatatan kuantitas aset pada laporan keuangan. Koreksi pencatatan aset tetap untuk tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp6.145.277,- dan Rp0,-. Koreksi Atas Beban Rp0,- E.5 Koreksi Atas Beban Koreksi Atas Beban merupakan koreksi atas kesalahan pengakuan beban yang terjadi pada periode sebelumnya dan baru diketahui pada periode berjalan. Koreksi atas Beban untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah masingmasing sebesar Rp0,- dan Rp0,-. Catatan atas Laporan Keuangan 49!

Koreksi Atas Pendapatan Rp0,- E.6 Koreksi Atas Pendapatan Koreksi Atas Pendapatan merupakan koreksi atas kesalahan pengakuan pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dan baru diketahui pada periode berjalan. Koreksi atas Pendapatan untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp0,-. Ekuitas Akhir Rp1.530.308.890 E.7 Ekuitas Akhir Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masingmasing sebesar Rp1.530.308.890 dan Rp0,-. Catatan atas Laporan Keuangan 50!

F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA. F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN 1. Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Kota Cilegon Nomor: 001/KPA/3672 Tahun 2015 Tentang Penunjukan Pengelola Anggaran Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Nomor: 001.1/KPA/3672 Tahun 2015 Tentang Perubahan Pertama atas Penunjukkan Pengelola AnggaranBadan Pusat Statistik Kota Cilegon, meliputi Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat yang diberi Kewenangan untuk Melakukan Tindakan Yang Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja/Penanggung Jawab Kegiatan/ Pembuat komitmen, Pejabat Yang Diberi Kewenangan Untuk menguji Tagihan Kepada Negara dan Menandatangani SPM, dan Bendahara Pengeluaran pada Badan Pusat Statistik Kota Cilegon pada tanggal.8 Maret 2015 telah dilakukan penggantian Pejabat Pengelola Keuangan, Semula: Kuasa Pengguna Anggaran : Tri Tjahjo Purnomo, M.Si Pejabat Pembuat Komitmen : Legi Sutiarso, S.ST PejabatPenandatangan/Penguji SPM : Ir. Evodia Trionerawati Bendahara Pengeluaran : Fatimatus Sa idah, A.Md Menjadi: Kuasa Pengguna Anggaran : Nandang Efendi S.Si Pejabat Pembuat Komitmen : Legi Sutiarso, S.ST PejabatPenandatangan/Penguji SPM : Ir. Evodia Trionerawati Bendahara Pengeluaran : Fatimatus Sa idah, A.Md 2. Sepanjang Tahun Anggaran 2015 BPS Kota Cilegon melakukan 5 kali revisi anggaran melalui Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan Banten maupun Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan dengan rincian sebagai berikut: a. Surat Pengesahan DIPA Petikan Revisi ke-1 tanggal 16 Maret 2015 merupakan revisi kewenangan Dirjen Perbendaharaan. Revisi anggaran dilakukan dalam rangka optimalisasi anggaran dalam hal pagu anggaran tetap yang meliputi perubahan akun belanja barang persediaan. Menghasilkan DIPA Petikan baru dengan nomor Digital Catatan atas Laporan Keuangan 51!

Stamp (DS): 5020-6858-6445-8594 dan total nilai pagu sebesar Rp3.822.124.000,- (tiga milyar delapan ratus dua puluh dua juta seratus dua puluh empat ribu rupiah), berupa tambahan anggaran untuk pelaksanaan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015. b. Surat Pengesahan DIPA Petikan Revisi ke-2 tanggal 22 April 2015 merupakan revisi kewenangan Kanwil Dirjen Perbendaharaan Banten. Revisi anggaran dilakukan karena adanya perubahan Kuasa Pengguna Anggaran berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik No. 77/PA/2015 tentang Kuasa Pengguna Anggaran Badan Pusat Statistik Tahun Anggaran 2015 di Wilayah Provinsi Banten. Menghasilkan DIPA Petikan baru dengan nomor Digital Stamp (DS): 5020-6858-6445-8594 dan total nilai pagu sebesar Rp3.822.124.000,- (tiga milyar delapan ratus dua puluh dua juta seratus dua puluh empat ribu rupiah). c. Surat Pengesahan DIPA Petikan Revisi ke-3 tanggal 4 Juni 2015 merupakan revisi kewenangan Kanwil Dirjen Perbendaharaan Banten. Revisi anggaran dilakukan dalam rangka pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran bertambah yang meliputi realokasi anggaran pengolahan SUPAS 2015 dan PBDT 2105 antar satker BPS se-provinsi Banten. Menghasilkan DIPA Petikan baru dengan nomor Digital Stamp (DS): 9334-0196-0915-5033 dan total nilai pagu sebesar Rp 3.851.578.000 (Tiga miliar delapan ratus lima puluh satu juta lima ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah). d. Surat Pengesahan DIPA Petikan Revisi ke-4 tanggal 27 November 2015 merupakan revisi kewenangan Kanwil Dirjen Perbendaharaan Banten. Revisi anggaran dilakukan dalam rangka meningkatkan monitoring dan evaluasi penyerapan anggaran, serta mempercepat pencapaian kinerja Kementerian/Lembaga dan meningkatkan efektifitas, kualitas belanja dan optimalisasi penggunaan anggaran yang terbatas. Menghasilkan DIPA Petikan baru dengan nomor Digital Stamp (DS): 9334-0196-0915-5033 dan total nilai pagu sebesar Rp 3.851.578.000 (Tiga miliar delapan ratus lima puluh satu juta lima ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah). e. Surat Pengesahan DIPA Petikan Revisi ke-5 tanggal 22 Desember 2015 merupakan revisi kewenangan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Revisi anggaran dilakukan dalam rangka penyelesaian pagu minus terkait pembayaran gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji satker BPS Kota Cilegon untuk Tahun Anggaran 2015, menghasilkan DIPA Petikan baru dengan nomor Digital Stamp (DS ) 1017-6333- 4566-7622 dan total pagu sebesar Rp.3.851.578.000 ( Tiga miliar delapan ratus lima puluh satu juta lima ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah ) Catatan atas Laporan Keuangan 52!

3. Kerjasama antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Cilegon dengan Badan Pusat Statistik Tahun 2015 sebagai berikut: Perjanjian kerja sama Nomor: 050/92/Bappeda; Nomor: B-012.1/BPS/3672.0/I/2015 tanggal 15 Januari 2015. Bentuk kerja sama Swakelola. Sumber pendanaan dari APBD Kota Cilegon Kota Cilegon DPA SKPD TA 2015 dengan rincian sebagai berikut: 1. Penyusunan Statistik Kota Cilegon Tahun 2014 dan Triwulanan Tahun 2015, senilai Rp. 120.000.000,- (Seratus duapuluh juta rupiah). 2. Penyusunan Profil Pembangunan Daerah Kota Cilegon, senilai Rp.70.000.000,- (Tujuh puluh juta rupiah) 3. Penyusunan Statistik Sosial Tahun 2014, senilai Rp.23.500.000,- (Dua puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah). ( Naskah perjanjian kerjasama terlampir ) Catatan atas Laporan Keuangan 53!

Lampiran A1 Badan Pusat Statistik Kota Cilegon Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi, Akumulasi Penyusutan/Amortisasi dan Nilai Buku Aset Tetap Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2015 No Aset Tetap Masa Akm. Peny. Beban Peny. Akm. Peny. Nilai Buku Nilai Perolehan Manfaat Per 31-12-2014 sem 2 2015 Per 31-12-2015 Per 31-12-2015 A Tanah 1 Tanah - 119,600,000 - - - 119,600,000 Jumlah 119,600,000 - - - 119,600,000 B Peralatan dan Mesin 1 Alat Angkutan Darat Bermotor 7 391,765,400 190,089,991 37,935,091 228,025,082 163,740,318 2 Alat Kantor 5 34,669,377 28,486,021 4,032,356 32,518,377 2,151,000 3 Alat Rumah Tangga 5 122,918,852 85,302,235 11,138,205 96,440,440 26,478,412 4 Alat Komunikasi 5 2,008,000 2,008,000-2,008,000-5 Komputer Unit 4 439,940,608 318,275,750 20,554,635 338,830,385 101,110,223 6 Peralatan Komputer 4 87,923,454 80,498,454 1,856,250 82,354,704 5,568,750 7 Alat Bantu 7 59,400,000 16,971,428 8,485,714 25,457,142 33,942,858 8 Alat Ukur 5 16,343,506 10,246,000 1,219,502 11,465,502 4,878,004 9 Alat Studio 5 6,777,830 2,224,750 1,064,525 3,289,275 3,488,555 10 Alat Pengolahan 4 3,172,146 4,057,074 (884,928) 3,172,146 - Jumlah 1,164,919,173 738,159,703 85,401,350 823,561,053 341,358,120 C Gedung dan Bangunan 1 Bangunan Gedung Permanen 50 785,942,000 99,446,588 15,781,504 115,228,092 670,713,908 2 Rumah Negara Gol I Tipe A Permanen 50 187,187,000 16,846,830 3,743,740 20,590,570 166,596,430 Jumlah 973,129,000 116,293,418 19,525,244 135,818,662 837,310,338 D Jaringan 1 Jaringan Listrik 40 0 - - - - 2 Jaringan Telepon 20 0 - - - - Jumlah 0 - - - - E Konstruksi Dalam Pengerjaan 1 Konstruksi Dalam Pengerjaan 1 0 - - - - Jumlah 0 - F Aset Tetap Lainnya 1 Buku Publikasi 4 62,573,022 - - - 62,573,022 2 - - - - - Jumlah 62,573,022 - - - 62,573,022 G Aset Lainnya 1 Aset Tak Berwujud* 98,345,458 - - - 98,345,458 2 Aset yang dihentikan penggunaannya 65,046,640 20,207,604 43,030,787 63,238,391 1,808,249 Jumlah 163,392,098 20,207,604 43,030,787 63,238,391 100,153,707 Total 2,483,613,293 874,660,725 147,957,381 1,022,618,106 1,460,995,187 * BebanAmortisasi Kepala BPS Kota Cilegon, Nandang Efendi, S.Si Catatan atas Laporan Keuangan 54!

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN LAPORAN-LAPORAN PENDUKUNG PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN I LAPORAN REALISASI ANGGARAN PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN II LRA BELANJAA DAN LRA PENGEMBALIAN BELANJA PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN III RA PENDAPATAN DAN LRA PENGEMBALIAN PENDAPATAN PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN IV NERACAA PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN V NERACA PERCOBAAN PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN VI LO DAN LPE PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN VII LAPORAN BARANG PENGGUNA PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN VIII LAPORAN POSISI BMN DI NERACA PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN IX LAPORAN PERSEDIAAN PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN X BERITA ACARA OPNAME FHISIK PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN XI LAPORAN KONDISI BARANGG PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN XII LAPORAN TERKAIT PENYUSUTAN PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN XIII LAPORAN CRBMN PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN XIV BERITA ACARA REKONSILIASI SAK S PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN XV BERITA ACARA REKONSILIASI BMN (BPS KPKNL) PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN XVI BERITA ACARA REKONSILIASI INTERNAL (BPS) PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN XVII SURAT PERNYATAANN REKENING BENDAHARAWAN DAN DAFTAR REKENING PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN XVIII REKENING KORAN PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN XIX MONITORING UP PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN XX SURAT SETORAN BUKAN PAJAK (SSBP)( PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN XXI SURAT SETORAN PENGEMBALIAN BELANJA (SSPB) PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN XXII LPJ BULAN DESEMBER 20155 PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)

BADAN PUSAT STATISTIK LAMPIRAN XXIII DAFTAR INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA AKRUAL PERATURAN NOMOR MENTERI KEUANGAN 177/PMK.05/20155 TENTANG PEDOMAN PENYUSU UNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA LAPORAN KEUANGAN TINGKAT T SATKERR BADAN PUSAT STATISTIK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMB BER 2015 (UNAUDITED)