Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh : MAULIDA KHOIRUN NISA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA DI SMA NEGERI 1 KARANGTENGAH KABUPATEN DEMAK

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Abstrak. menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas X SMA Muhammdiyah

Hubungan antara Kekuatan...(Zidni Husni Hukmawan) : Zidni Husni Hukmawan, POR : : Aris Fajar Pambudi, M.Or

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KONTRIBUSI TINGGI BADAN, BERAT BADAN, DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI CEPAT ( SPRINT

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA DI SMA NEGERI 1 KARANGTENGAH KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

MARPION SAPUTRA NIM

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

Oleh: Afid Arifianto

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KELINCAHAN PADA PEMAIN FUTSAL PRIA USIA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK BOLA ANAK USIA TAHUN PADA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) HARIMAU BEKONANG SUKOHARJO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KONTRIBUSI TINGGI BADAN, BERAT BADAN, DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI CEPAT (SPRINT) 100 METER PUTRA

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KETERAMPILAN SEPAKBOLA. (Jurnal) Oleh FILARDI ANINDITO

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Physical Education and Sports

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017)

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain

SKRIPSI. Oleh : MURYANTO NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL HEADING. Jurnal. Oleh. Heru Setiawan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

I. PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga yang sedang popular dan banyak diminati oleh

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING TIM SEPAKBOLA LIPURI PEKANBARU TAHUN 2013 ABSTRAK

OLEH : ADI PURNOMO NPM: Dibimbing oleh: 1. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd. 2. Septyaning Lusianti, M.Pd

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2.11 Kekuatan Kekuatan Otot Tungkai Kecepatan Pelatihan Pliometrik... 39

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

THE EFFECT OF SLALOM DRIBBLE EXERCISE ON THE DRIBBLING SKILLS SSB MUDA MANDIRI PLAYERS U-15 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SALATIGA TRAINING CENTRE

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM SEPAKBOLA. Jurnal.

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR PASSING

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung

ARTIKEL E-JOURNAL UNESA SURVEI KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA (Study pada klub sepakbola Mitra Surabaya)

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

Journal of Sport Sciences and Fitness

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL.

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA DI SSB FORTUNA DAN PERSATUAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : MAULIDA KHOIRUN NISA J120 130 038 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA DI SSB FORTUNA DAN PERSATUAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Oleh: Maulida Khoirun Nisa J120 130 028 Telah diperiksa dan disetujui oleh: Dosen Pembimbing, Wijianto, SSt.FT., M.OR NIK. 1101676 i

HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA DI SSB FORTUNA DAN PERSATUAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Yang telah dipersiapkan dan disusun oleh: Maulida Khoirun Nisa J120 130 038 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal 11 Maret 2017 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat 1. Wijianto, SSt.FT.,M.Or ( ) 2. Sugiono, S.Fis.MH.Kes. ( ) 3. Arif Pristianto, SSt.FT., M.Fis. ( ) Surakarta, 11 Maret 2017 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Dekan Dr. Suwaji, M.Kes NIP. 105311231983031002 ii

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan seutuhnya. Surakarta, 11 Maret 2017 Penulis MAULIDA KHOIRUN NISA J120 130 038 iii

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA DI SSB FORTUNA DAN PERSATUAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Abstrak Latar Belakang: Pemain sepakbola harus menguasai berbagai teknik dasar dasar sepakbola yang terdiri dari menggiring bola, mengoper bola, menghentikan bola, menyundul bola, dan menembak bola. Dalam teknik menendang dan menggiring bola, seorang pemain sepakbola harus memiliki ketrampilan lari jarak pendek (sprint) yang unggul. Faktor yang memberikan kontribusi terhadap kecepatan lari meliputi faktor fisiologis yang terdiri dari kekuatan otot tungkai, daya ledak dan kelentukan otot tungkai. Sedangkan faktor anatomis terdiri dari ukuran tinggi badan, panjang, besar, lebar, dan berat tubuh. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan panjang tungkai dan berat badan dengan kecepatan lari sprint (100 meter) pada pemain sepakbola di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola UMS. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional yang bersifat deskriptif anlitik. Populasi yang digunakan adalah pemain sepakbola di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola UMS dengan usia 15-25 tahun yang berjumlah 50 orang. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling sehingga seluruh populasi sebanyak 50 orang menjadi sampel. Pengujian normalitas data menggunakan Kolmogrov-Smirnov Test. Hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan uji Correlation Pearson Product Moment. Hasil Penelitian: Hasil uji correlation pearson product moment didapatkan besar nilai r korelasi antara panjang tungkai dengan kecepatan lari sprint sebesar 0,975. Sedangkan besar nilai r antara berat badan dengan kecepatan lari sprint sebesar 0,382. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dan berat badan dengan kecepatan lari sprint (100 meter) pada pemain sepakbola di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola UMS. Kata Kunci: Panjang Tungkai, Berat Badan, Kecepatan Lari. Abstracts Background: football players have to master many kinds of basic techniques for football that include dribbling the ball, passing the ball, stopping the ball, heading the ball, and shooting the ball. In the ball kicking and dribbling technique, a football player must have good sprint skill. The factors that give contribution for the speed of sprint include physiology factors which consist of leg muscle s strength, the explosion power and flexibility of leg muscle. Whereas, the anatomy factors are consist of height, length, big, wide, and weight of the body. 1

Purpose: to know the correlation between the length of leg and weight with the speed of sprint (100 meters) for football players in SSB Fortuna and UMS Football Club. Methods: the research method which is used in this research is cross sectional that is descriptive analytic. The populations used are the football players in SSB Fortuna and UMS Football Club for 15-25 years old that amount to 50 people. The technique used for getting the sample is using purposive sampling, so all of population that is 50 people are being the sample. The data normality testing is using Kolmogrov- Smirnov Test. The research finding is analyzed by using Correlation Pearson Product Moment test. Results: the result of Correlation Pearson Product Moment test shows that the result of r for the correlation between the length of leg and the speed of sprint is 0,975. Whereas, the result of r between the weight and the speed of sprint is 0,382. Conclusion: there is a significant correlation between the length of leg and weight with the speed of sprint (100 meters) for football players in SSB Fortuna and UMS Football Club. Keywords: length of leg, weight, speed of run 1. PENDAHULUAN Olahraga merupakan bagian dari kehidupan manusia, dengan berolahraga kesegaran jasmani seseorang dapat ditingkatkan sehingga untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan. Olahraga sudah menjadi rutinitas untuk sebagian orang di jaman sekarang. Seperti masyarakat di negara-negara lain, masyarakat Indonesia juga menggemari berbagai macam cabang olahraga. Macam dan jenis olahraga sangatlah banyak mulai dari yang dilakukan individu maupun kelompok. Salah satu olahraga yang disukai banyak orang adalah sepak bola. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, walaupun pada saat itu sepakbola masih dalam bentuk permainan yang sederhana (Fauzi, 2013). Pemain sepakbola harus menguasai berbagai teknik dasar sepakbola. Teknik dasar sepakbola terdiri dari menendang bola (kicking the ball), menghentikan bola (receiving the ball), menyundul bola (heading), menggiring bola (driblling), gerakan tipuan (feinting), mentekel (tackling), lemparan ke dalam (throw-in), dan teknik penjaga gawang (the technic of goal keeping) (Jibriel, 2013). 2

Teknik dasar yang sangat penting dalam permainan sepakbola adalah menendang dan menggiring bola. Dalam teknik menendang dan menggiring bola, seorang pemain sepakbola harus memiliki keterampilan lari jarak pendek yang unggul agar bola tidak jatuh ke tangan lawan, maka dalam memberikan latihan harus banyak menekankan pada unsur kecepatan dengan tidak mengabaikan unsur-unsur penting lainnya yang menunjang dalam permainan sepakbola. Banyak cara atau metode latihan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kecepatan bergerak dari pemainnya, salah satunya adalah menggunakan tes sprint atau lari jarak pendek. Pradana (2013), mengemukakan sprint atau lari jarak pendek adalah semua nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan penuh atau kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh. Beberapa macam faktor yang mempengaruhi kecepatan dalam berlari yaitu faktor fisiologis dan anatomis. Adapun faktor fisiologis yang mempengaruhi kecepatan berlari menurut para ahli antara lain: kekuatan otot tungkai, daya ledak otot tungkai, dan kelentukan otot tungkai. Selain faktor fisiologis, ada faktor penunjang untuk meningkatkan kecepatan lari. Menurut Sajoto (1988) dalam Pradana (2013), faktor penunjang tersebut adalah faktor anatomis yang meliputi, ukuran tinggi badan, panjang, besar, lebar, dan berat tubuh. Dengan melihat latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar hubungan panjang tungkai dan berat badan dengan kecepatan lari sprint (100 meter), maka permasalahan yang dapat dirumuskan oleh peneliti pada pemain sepakbola di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. METODE Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016 Januari 2017 dan tempat pelaksanaan penelitian adalah di SSB Fortuna Sukoharjo dan Persatuan Sepakbola Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional yang bersifat deskriptif analitik (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini peneliti mengukur panjang 3

tungkai dengan menggunakan meterline, mengukur berat badan dengan menggunakan timbangan, mengukur kecepatan lari sprint dengan membagi jarak tempuh yang sudah ditetapkan yaitu 100 meter dengan waktu tempuh responden. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah Kolmogrov-Smirnov Test karena sampel > 50 orang. 3.2 Uji Hubungan Analisa statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Pearson Correlation Product Moment karena data berdistribusi normal. 3.3 Pembahasan Dari hasil pengukuran panjang tungkai, diperoleh nilai kecepatan tertinggi terdapat pada responden dengan panjang tungkai 97 cm dengan nilai kecepatan 9.09 m/s. Sedangkan nilai kecepatan terendah terdapat pada kelompok panjang tungkai 84-86 cm dengan nilai kecepatan 6.66 m/s. Responden yang memiliki ukuran tungkai lebih panjang secara otomatis memiliki langkah yang panjang dibandingkan dengan responden yang memiliki tungkai pendek. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sorongan dkk (2010), yang menyatakan kecepatan berlari dipengaruhi oleh frekuensi dan panjang langkah seseorang. Pemain sepakbola dengan panjang tungkai lebih dari 95 cm cenderung memiliki langkah yang lebar dan frekuensi yang bertambah dibandingkan dengan pemain sepakbola dengan panjang tungkai kurang dari 85 cm. Hal ini dikarenakan struktur anatomi dari panjang tungkai yang berbeda dari tiap individu (Setyawan, 2015). Dari hasil pengukuran berat badan, diperoleh nilai kecepatan tertinggi terdapat pada responden dengan berat badan 55 kg dan 64 kg dengan nilai kecepatan 9.09 m/s. Sedangkan nilai kecepatan terendah terdapat pada responden dengan berat badan 55 kg dengan nilai kecepatan 4

6.66 m/s. Dari hasil penelitian, terdapat beberapa responden yang memiliki berat badan gemuk namun kecepatannya tinggi. Ada juga responden dengan berat badan kurus namun kecepatan larinya masih dibawah ratarata. Hal tersebut dipicu karena ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi kecepatan lari. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan lari adalah indeks massa tubuh. Pada dasarnya indeks massa tubuh merupakan cerminan idealnya postur tubuh seseorang ditinjau dari tinggi badan dan berat badan (Anindito, 2014). Dilihat dari hasil kecepatan yang diperoleh masing-masing individu, kecepatan tertinggi terdapat pada usia 20 tahun dengan kecepatan 9.09 m/s. Hal ini dikarenakan usia 20 tahun bisa dikatakan usia setelah pubertas sampai mencapai maturitas, dimana kelincahan dan kecepatan akan meningkat pada masa tersebut (Septadina dkk., 2016). Namun ada juga responden dengan usia 15 tahun memperoleh hasil kecepatan hampir mendekati rata-rata. Hal tersebut dikarenakan mulai usia 15 tahun merupakan fondasi untuk memulai latihan sepakbola dan dasar pembentuk fisik awal. Pada usia ini pemain dibatasi oleh keterbatasan fisik dan perubahan-perubahan fisik yang muncul seiring dengan masa pubertas (Kurniawan, 2016). 4. PENUTUP Berdasarkan dari hasil analisa dan uji statistik didapatkan kesimpulan sebagai berikut: ada hubungan antara panjang tungkai dan berat badan dengan kecepatan lari sprint (100 meter) pada pemain sepakbola di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Universitas Muhammadiyah Surakarta. Disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat ditambahkan variabel yang lain dari yang sudah diteliti dan memperluas ruang lingkup penelitian. Dan untuk peneliti selanjutnya sebisa mungkin untuk memberikan edukasi kepada pemain sepakbola untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukan lari sprint. 5

PERSANTUNAN Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan, dan kesabaran untuk saya dalam mengerjakan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati skripsi ini dipersembahkan kepada kedua orang tua yang tercinta Bapak Sunawi (Alm) dan Ibu Mas udah terimakasih telah mendukung dan senantiasa mendoakan anakmu sehingga mampu menyelesaikan pendidikannya. Untuk pembimbing saya Bapak Wijianto yang telah sabar membimbing saya sampai ke titik akhir serta terimakasih kepada seluruh dosen dan staf program studi Fisioterapi. Tidak lupa, ucapan terima kasih juga saya haturkan untuk seluruh teman-teman mahasiswa fisioterapi atas kesediaannya telah membantu menjadi bagian dari penelitian skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA Anindito, F. 2014. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Keterampilan Sepakbola. Journal of Sport Science and Fitness. Vol 1:(1). Fauzi, F. 2013. Tingkat Keterampilan Bermain Sepakbola Siswa SSB Bina Nusantara Kabupaten Klaten. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Jibriel, K. 2013. Hubungan Panjang Tungkai, Kekuatan Otot Tungkai, dan Kelentukan Pergelangan Kaki terhadap Tendangan Jarak Jauh Pemain U-15 SSB Tunas Muda Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2012 [Skripsi]. Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Kurniawan, D., Nurrochmah, S., dan Paulina, F. 2016. Hubungan antara Kecepatan Lari dengan Kemampuan Menggiring Bola Sepakbola pada Siswa Usia 13-14 Tahun SSB Unibraw 82 Malang. Pendidikan Jasmani. Vol.26:2. Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Pradana, A. A. 2013. Kontribusi Tinggi Badan, Berat Badan, dan Panjang Tungkai Terhadap Kecepatan Lari Cepat (Sprint) 100 Meter Putra. Artikel Journal Kesehatan Olahraga: Universitas Negeri Surabaya. Septadina, I. S., Irfannudin, Saleh, I., dan Mujahidin. 2016. Hubungan antara Tipe Tubuh dengan Kelincahan dan Kecepatan Gerak pada Anak Usia 10-12 Tahun. Forum Penelitian. Vol 1: 1. 6

Setyawan, A. N. 2015. Perbedaan Pengaruh Latihan Plyometrics dan Berat Badan terhadap Peningkatan Prestasi Lompat Jauh. Jurnal Ilmiah SPIRIT ISSN. Vol 15: 1411-8319. Sorongan, C. H., Rumampuk, J., dan Lintong, F. 2010. Hubungan Panjang Tungkai dengan Kecepatan Berjalan pada Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Manado. Jurnal Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. 7