EFEK PENAMBAHAN TEPUNG KULIT NANAS (Ananas comosus (L) Merr.) DALAM PAKAN TERHADAP JUMLAH TELUR DAN KUALITAS TELUR ITIK

dokumen-dokumen yang mirip
Kususiyah, Urip Santoso, dan Debi Irawan. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr.) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR ITIK LOKAL SKRIPSI LILI SURYANINGSIH

MENINGKATKAN KUALITAS TELUR MELALUI PENAMBAHAN TEH HIJAU DALAM PAKAN AYAM PETELUR

PENGARUH PENAMBAHAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR ITIK TEGAL

Pengaruh Penggunaan...Trisno Marojahan Aruan

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

I. PENDAHULUAN. unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama

KADAR KOLESTEROL SERUM DARAH AYAM PETELUR YANG DIBERI AIR REBUSAN DAUN SIRIH SKRIPSI TEFI HARUMAN HANAFIAH

BAB I PENDAHULUAN. untuk mensejahterakan kehidupan makhluknya termasuk manusia agar dapat

RESPON PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus L. Merr.) DALAM RANSUM TERHADAP KOLESTEROL ITIK LOKAL SKRIPSI ALFIAN PUTRA DHIMAR NUGRAHA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik oleh industri atau rumah tangga, sedangkan kapasitas produksi tepung terigu

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

PEMANFAATAN LIMBAH RESTORAN UNTUK RANSUM AYAM BURAS

BAB I PENDAHULUAN. Ayam broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang gemar

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN FINISHER PERIOD

I. PENDAHULUAN. masyarakat di pedesaan. Ternak itik sangat potensial untuk memproduksi telur

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tomat atau dalam bahasa latin disebut Lycopersicum esculentum

EFFECT OF ADDITION OF DURIAN SEED MEAL IN FEED TO THE FEED CON- SUMPTION, HEN DAY PRODUCTION AND FEED CONVERSION ON QUAIL (Coturnix-coturnix japonica)

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR HALAMAN SAMPUL DALAM LEMBAR PENGESAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

PENGGUNAAN POLLARD DENGAN ASAM AMINO SINTESIS DALAM PAKAN AYAM PETELUR TERHADAP UPAYA PENINGKATAN KUALITAS FISIK TELUR

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM SITRAT DALAM RANSUM SEBAGAI ACIDIFIER TERHADAP KECERNAAN PROTEIN DAN BOBOT BADAN AKHIR PADA ITIK JANTAN LOKAL

EFEK PENGGUNAAN TEPUNG KULIT PISANG SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG JAGUNG TERHADAP KUALITAS EKSTERNAL BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica) ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 9. Rataan Tebal Cangkang telur puyuh.

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

PEMANFATAN LIMBAH BUAH NANAS DALAM PEMBUATAN NATA DE PINA (PINEAPPLE FRUIT WASTE UTILIZATION FOR THE MAKING OF NATA DE PINA)

EVALUASI PENGGUNAAN BUBUK BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP KANDUNGAN LEMAK DARAH AYAM KAMPUNG YANG DIINFEKSI CACING Ascaridia galli

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

BAB I PENDAHULUAN. Allah Subhanahuwata ala berfirman dalam Al-Qur an. ayat 21 yang menjelaskan tentang penciptaan berbagai jenis hewan

PENGARUH PENGGUNAAN POLLARD DAN ASAM AMINO SINTETIS DALAM PAKAN AYAM PETELUR TERHADAP KONSUMSI PAKAN, KONVERSI PAKAN, DAN PRODUKSI TELUR

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2015 bertempat di Desa Tegal Sari,

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional. Undang-undang No.18 Tahun 2012 tentang Pangan

MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian kombinasi tepung kayambang

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat

Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

I PENDAHULUAN. satu jenis ayam lokal di antaranya adalah ayam sentul yang merupakan ayam asli

EFEK LAMA WAKTU PEMBATASAN PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING FINISHER

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG KETELA RAMBAT (Ipomea Batatas L) SEBAGAI SUMBER ENERGI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING FASE FINISHER

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN BEKICOT SAWAH (TUTUT) SEBAGAI SUPLEMENTASI PAKAN ITIK UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS ITIK PETELUR DI DESA SIMOREJO-BOJONEGORO

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

Peningkatan Indeks Warna Kuning Telur dengan Pemberian Tepung Daun Kaliandra (Calliandra calothyrsus) dan Kepala Udang dalam Pakan Itik

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

Tilatang Kamang Kabupaten Agam meliputi Nagari Koto Tangah sebanyak , Gadut dan Kapau dengan total keseluruhan sebanyak 36.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

Pemanfaatan Kulit Nanas Sebagai Pakan Ternak oleh Nurdin Batjo (Mahasiswa Pascasarjana Unhas)

PENDAHULUAN. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat semakin meningkat tentang. manfaat ikan sebagai bahan makanan dan kesehatan menyebabkan tingkat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

BAB I PENDAHULUAN. unggul. Telur itik Mojosari banyak digemari konsumen. Walaupun bentuk badan itik

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak

BAB I PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan penyedia protein hewani yang cukup tinggi sehingga

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

PENDAHULUAN. Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus

4 Telur biasanya juga mengandung semua vitamin yang sangat dibutuhkan kecuali vitamin C. Vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), vitamin yang larut air

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang kepok

AGROVETERINER Vol.5, No.2 Juni 2017

PENGARUH PEMBERIAN KULLIT KOPI TERFERMENTASI DENGAN ARAS BERBEDA DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN TERNAK BABI

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2004

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN VARIASI PAKAN TERHADAP MUTU SUSU SEGAR DI DESA PASIRBUNCIR KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR

Substitusi Ransum Jadi dengan Roti Afkir Terhadap Performa Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Umur Starter Sampai Awal Bertelur

I PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang

I. PENDAHULUAN. Peningkatan keberhasilan suatu usaha peternakan akan di pengaruhi oleh

PENGARUH PENGGUNAAN BUBUR BUAH LABU KUNING KUKUS SEBAGAI FAT REPLACER TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK REDUCED FAT COOKIES JAGUNG

PENGANTAR. Latar Belakang. Itik lokal di Indonesia merupakan plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERUBAHAN WARNA KUNING TELUR ITIK LOKAL DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KALIANDRA

BAB I PENDAHULUAN. Burung puyuh mempunyai potensi besar karena memiliki sifat-sifat dan

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Puyuh (Coturnix-coturnix japonica)

KINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER. Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2014 telah mencapai 12,692,213 ekor atau meningkat. sebesar 1,11 persen dibandingkan dengan tahun 2012.

I. PENDAHULUAN. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing,

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEPUNG KENCUR

Transkripsi:

EFEK PENAMBAHAN TEPUNG KULIT NANAS (Ananas comosus (L) Merr.) DALAM PAKAN TERHADAP JUMLAH TELUR DAN KUALITAS TELUR ITIK The Effect of Addition Pineapple Peel Meal (Ananas comosus (L) Merr) in Diet on Total Egg and Egg Duck Quality Muharlien 1, Vitra 2 dan Muhammad Halim Natsir 3 1) Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya Malang. 2) Alumni Program Studi Teknologi Hasil Terrnak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang 3) Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Universitas Brawijaya Malang. diterima 19 Februari 2010; diterima pasca revisi 11 Juli 2011 Layak diterbitkan 1 Agustus 2011 ABSTRACT The aim of this research was to study the effect of addition pinneapple peel meal in diet on total egg and egg quality duck. Materials of the research were 60 mojosari ducks at seven months old. The treatment of pineapple peel meal addition in diet were treatment on level of 0, 2, 4, 6 and 8%. Variable were numbers of egg, egg shell thickness, fat and cholesterol egg yolk. The datas were analyzed using ANOVA from Randomized Block Design (RBD), if the result had significant effect, would be continued by Duncan s Multiple Range Test (DMRT). The result showed that an addition pineapple peel meal in duck diet had no effect (P>0,05) on numbers of egg and thick of egg shell, however, it had highly significant effect (P<0,01) on fat and cholesterol egg yolk. The concluded showed that the addition of pineaple peel meal in ducks diet can be decreasing fat and cholesterol egg yolk and can not decreasing numbers of egg and egg shell tick. Keywords: Mojosari ducks, total egg, egg shell thick, egg yolk fat, and egg yolk cholesterol PENDAHULUAN Telur itik merupakan sumber protein hewani yang sangat populer di Indonesia, karena harganya terjangkau, mudah didapat dan disukai masyarakat. Itik merupakan salah satu jenis unggas penghasil telur nomor dua setelah ayam. Jenis itik di Indonesia ada beberapa, salah satunya adalah itik mojosari. Itik mojosari mempunyai produksi telur yang cukup tinggi, yaitu antara 200-265 butir/tahun, dengan bobot telur sekitar 70 gram per butir (Suharno dan Amri, 2002). Bagianbagian telur terdiri dari kulit atau kerabang telur 9,5%, putih telur 61,5%, dan kuning telur 29% (Yuwanta, 2004). Kandungan zat makanan telur itik terdiri dari 70,5% air; 13,3% protein; 14,5% lemak; 1,0% abu dan mempunyai kadar kolesterol sebesar 16,2 mg/gram kuning telur (Srigandono, 1991). Kandungan kolesterol pada telur itik cukup tinggi bahkan dikatakan lebih tinggi dari telur ayam. Pada masa sekarang bahan pangan dengan kandungan kolesterol tinggi mulai dihindari konsumen. Karena 15

kolesterol yang tinggi dalam bahan pangan yang dikonsumsi manusia dapat meningkatkan kolesterol dalam tubuh yang mengkonsumsi. Kolesterol tinggi dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti jantung dan aterosklerosis. Lemak merupakan cadangan energi tubuh paling tinggi, tetapi lemak yang tinggi dalam pakan biasanya juga diikuti dengan kandungan kolesterol yang tinggi, karena kolesterol merupakan bagian dari lemak. Kualitas telur dipengaruhi oleh tebal kerabang, ketebalan kerabang pada telur itik dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama pakan yang diberikan. Karena kekurangan kalsium dan phosfor dalam pakan dapat menghasilkan kerabang telur yang tipis. Kulit telur yang tipis tidak disukai, karena membuat telur mudah pecah dan mudah dimasuki mikroorganisme yang dapat merusak bagian-bagian dalam telur. Kulit nanas merupakan limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Penambahan kulit nanas dalam ransum ternak itik mempunyai nilai ekonomis dan dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Data yang diperoleh Direktorat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian bahwa selama 5 tahun terakhir 2000-2005 perkembangan produksi nanas di Indonesia rata-rata sebesar 6.145.328 ton dan terus meningkat di tahun 2005 sebesar 925.000 ton (Anonim, 2009). Semakin meningkatnya produksi nanas, maka limbah yang dihasilkan akan semakin meningkat pula, mengurangi limbah sangat diharapkan karena itu pemanfaatan limbah kulit nanas dapat sebagai solusi dalam mengurangi limbah. Kulit nanas mengandung zat makanan yang bisa dimanfaatkan untuk itik, seperti karbohidrat, serat, lemak, protein, kalsium, phosfor dan enzim bromelin. Menurut Wijana dkk. (1991) kulit nanas mengandung 17,53 % karbohidrat dan 13,65 % gula reduksi. Menurut Sudaryani, (2003) kuning telur mengandung lemak yang cukup tinggi yaitu sekitar 32% dan pada putih telurnya kandungan lemaknya sangat rendah dan hampir tidak ada. Kolesterol pada telur itik lebih tinggi dibandingkan dengan telur ayam, yaitu sebesar 16,2 mg per gram kuning telur atau 435 mg per butir telur pada telur itik, sedangkan pada telur ayam 14 mg per gram kuning telur atau 243,5 mg per butir telur (Srigandono, 1991). Melihat kondisi tersebut perlu dicari alternatif untuk menurunkan lemak dan kolesterol telur itik sehingga telur itik sebagai sumber protein hewani yang disukai masyarakat dapat dikonsumsi oleh semua konsumen sebagai makanan yang bergizi dan sehat. Tepung kulit nanas sebagai limbah memungkinkan sebagai bahan alternatif untuk menurunkan lemak dan kolesterol telur dan juga memungkinkan sebagai bahan campuran pakan untuk menekan biaya pakan dengan tanpa menurunkan produksi telur (jumlah telur). Berdasarkan uraian diatas penelitian ini dirancang untuk memanfaatkan limbah kulit nanas sebagai campuran pakan itik untuk menurunkan kadar lemak dan kolesterol telur dengan tetap mempertahankan kualitas kulit telur dan jumlah telur. MATERI DAN METODE Penelitian menggunakan 60 ekor itik mojosari betina umur 7 bulan dengan rata-rata bobot badan 1201,383 g ± 153,546 dan koefisien keragamanya sebesar 12,78%. Ransum basal yang digunakan terdiri atas 20% konsentrat (Comfeed), 30% jagung, 30% bekatul dan 20% nasi aking. Metode penelitian menggunakan metode percobaan. Perlakuan terdiri dari: P0: Pakan basal + 0% Tepung Kulit Nanas P1: Pakan basal + 2% Tepung Kulit Nanas P2: Pakan basal + 4% Tepung Kulit Nanas P3: Pakan basal + 6% Tepung Kulit Nanas P4: Pakan basal + 8% Tepung Kulit Nanas Variabel yang diamati meliputi : jumlah telur selama penelitian (28 hari), 16

tebal kulit telur, kadar lemak kuning telur dan kadar kolesterol kuning telur. Data dianalisis dengan analisis ragam dalam Rancang Acak Lengkap (RAL). Apabila hasil menunjukkan perbedaan pengaruh yang nyata (P<0,05) atau sangat nyata (P<0,01) dilanjutkan dengan Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan pengaruh penambahan tepung kulit nanas dalam pakan terhadap jumlah telur (butir/ekor/28 hari), tebal kerabang (mm), kandungan lemak kuning telur (%) dan kolesterol kuning telur (mg/100 g kuning telur) pada itik mojosari dapat dilihat pada Tabel 1. Nanas dalam Pakan terhadap Jumlah Telur Rataan jumlah telur selama 28 hari per ekor pada masing-masing perlakuan disajikan pada Tabel 1, dan hasil analisis statistik menunjukan bahwa penambahan tepung kulit nanas dalam pakan memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap jumlah telur. Tidak adanya pengaruh penambahan tepung kulit nanas terhadap jumlah telur, terjadi karena tepung kulit nanas yang ditambahkan tidak banyak mempengaruhi kulitas dari pakan yang diberikan pada itik, terutama dalam kandungan protein, karena protein kulit nanas sangat rendah, dan disisi lain produksi telur sangat dipengaruhi oleh zat makanan yang dikonsumsi terutama kandungan protein dalam pakan. Menurut Buwono (1993) kandungan protein kulit nanas sekitar 3,4 %. Menurut Srigandono (1991), kandungan zat pakan dalam ransum terutama protein sangat berpengaruh terhadap produksi telur. Jumlah produksi telur adalah sekitar 9,58 12,17 butir per 28 hari atau dalam perhitungan sekitar 124 159 butir per ekor per tahun (Tabel 1). Produksi jumlah telur dalam penelitian ini sedikit lebih rendah, kemungkinan karena umur itik yang digunakan dalam penelitian masih tergolong muda dan sehingga produksi telurnya yaitu jumlah telurnya masih belum maksimal. Anonim (2000) melaporkan bahwa masa produksi itik mojosari adalah selama 11 bulan/tahun, awal bertelur pertama kali pada umur 25 minggu, dan umur diatas 7 bulan produksinya mulai banyak. Nanas Dalam Pakan Terhadap Tebal Kulit Telur Rataan tebal kulit telur pada masingmasing perlakuan selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa penambahan tepung kulit nanas dalam pakan tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap tebal kerabang telur, ini terjadi karena penambahan tepung kulit nanas sampai 8 % dalam pakan tidak banyak mempengaruhi kadar kalsium dalam pakan, karena kandungan kalsium dalam tepung kulit nanas sangat rendah. Tebal kerabang kulit telur sangat dipengaruhi oleh pakan yang dikonsumsi terutama kandungan kalsium dalam pakan, karena sebagian besar kulit telur terdiri dari kalsium. Menurut Buwono (1993) kadar kalsium dalam kulit nanas sangat rendah yaitu sekitar 0,0016% dan kadar phospor sekitar 0,011%. Menurut Sudaryani (2003) Kulit atau kerabang telur berperan melindungi isi telur, tebal kerabang telur sangat dipengaruhi oleh kadar kalsium dalam pakan, karena sebagian besar dari kulit telur terdiri dari kalsium. Tebal kulit atau kerabang telur dalam penelitian ini sekitar (0,57-0,59) mm, adalah cukup baik. Dimana tebal kulit telur pada ayam adalah untuk warna kulit coklat tebal kulit telurnya rata-rata 0,51 mm, sedangkan tebal kulit telur yang berwarna putih rata-rata 0,44 mm. (Anonim, 2011). Hasil penelitian Latifa (2007) menyatakan bahwa itik tua 17

kulit telur umumnya lebih tipis yaitu pada itik mojosari afkir tebal kulit telurnya sekitar (0,374 0,0013 ) mm. Tabel 1. Rataan Jumlah Telur (Butir/Ekor/28 Hari), Tebal Kerabang (mm), Kandungan Lemak (%) dan Kolesterol Kuning Telur (mg/100 g Kuning Telur) selama Penelitian Variabel Jumlah Telur (butir/ekor/28 hari) Tebal Kerabang (mm) Lemak Kuning Telur (%) Perlakuan P0 P1 P2 P3 P4 9,58±0,32 10,08±1,29 10,08±1,5 12,17±5,45 9,92±0,68 0,59±0,01 0,58±0,02 0,59±0,03 0,58±0,01 0,57±0,025 38,60±0,24 e 36,89±0,33 d 34,33±0,26 c 33,03±0,46 b 31,36±0,29 a Kolesterol Kuning Telur 312,29±11,19 d 285,21±8,65 c 273,55±6,14 c 247,85±5,78 b 227,76±3,91 a (mg/100g kuning telur) Keterangan: Notasi yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) Nanas dalam Pakan terhadap Lemak Kuning Telur Hasil pengamatan pengaruh penambahan tepung kulit nanas dalam pakan terhadap kandungan lemak kuning telur selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil analisis statistik menunjukkan penambahan tepung kulit nanas dalam pakan memberikan perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan lemak kuning telur, ini menunjukan bahwa tepung kulit nanas dapat menurunkan kandungan lemak dalam kuning telur. Penurunan lemak dalam kuning telur itik terjadi karena tepung kulit nanas mengandung asam sitrat dan malat yang diperlukan untuk membantu melarutkan pembentukkan mukus dan mempercepat pembuangan lemak melalui ginjal (Anonim, 2004). Data mengenai kandungan lemak dalam kuning telur (Tabel 1) menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat penambahan tepung kulit nanas dalam pakan semakin tinggi penurunan kadar lemak dalam kuning telur dan sebaliknya, yaitu tertinggi pada P0 (38,603 ± 0,241)% dan terendah adalah P4 (31,3625 ± 0,289)%. Hal ini menunjukkan bahwa tepung kulit nanas cukup efektif untuk menurunkan lemak kuning telur. Menurut Srigandono (1991), standar umum kandungan lemak kuning telur pada itik adalah 36,2%. Buah nanas kaya akan enzim bromelin yang bermanfaat antara lain: a. Memecah lemak di usus sehingga membantu membersihkan usus dan saluran pencernaan. b. Mengurangi tekanan darah tinggi, mengurangi kadar kolesterol darah (membersih kan darah) dan mencegah stroke. c. Meningkatkan pencernaan. d. Mencuci timbunan protein dan parasit cacing pada dinding usus sehingga dapat dengan mudah dikeluarkan melalui feces. e. Menghambat pertumbuhan sel kanker. f. Merangsang serta meningkatkan sistem pertahanan tubuh (Anonim, 2008). 18

Nanas Didalam Pakan terhadap Kolesterol Kuning Telur Rataan kadar kolesterol kuning telur selama penelitian (Tabel 1) dan hasil analisis statistik menunjukan bahwa penambahan tepung kulit nanas dalam pakan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar kolesterol dalam kuning telur, ini berarti tepung kulit nanas berperan dalam menurunkan kolesterol kuning telur. Berdasarkan data pada Tabel 1, menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat penambahan tepung kulit nanas kolesterol kuning telur semakin turun atau dapat diartikan bahwa kulit nanas cukup efektif untuk menurunkan kolesterol telur itik. Hal ini terjadi karena kulit nanas mengandung enzim bromelin yang dapat menurunkan kolesterol dalam darah. Penurunan kolesterol kuning telur disebabkan oleh enzim bromelin yang terkandung dalam nanas yang dapat menurunkan kandungan lemak dalam kuning telur dan kandungan serat dalam kulit nanas berfungsi menurunkan kolesterol darah dan mengurangi resiko diabetes dan jantung (Anonoim, 2004). Kandungan kolesterol pada kuning telur ayam adalah sekitar 287,58 mg/100g dan pada telur itik lebih tinggi (Muharlien, 2010) KESIMPULAN Kesimpulan hasil penelitian menujukan bahwa penambahan tepung kulit nanas dalam ransum itik mojosari dapat meningkatkan kualitas telur yaitu menurunkan kandungan lemak dan kolesterol kuning telur. (kandungan lemak kuning telur terendah sebesar 31,36%) dan kandungan kolesterol kuning telur terendah (227,76 mg/100 g kuning telur). Tidak menurunkan ketebalan kulit telur (0,57 0,59) mm dan tidak menurunkan jumlah telur (9,58-12,17 ) butir/ekor/28 hari. Disarankan dalam pemeliharaan itik untuk menurunkan kandungan lemak dan kolesterol pada kuning telur dapat ditambahkan tepung kulit nanas sebesar 8% dalam pakannya. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2000. Keunggulan Itik Mojosari Sebagai Itik Petelur. Laporan Hasil Kegiatan Gelar Teknologi Penerapan Sistem Usahatani Itik Petelur di DKI Jakarta. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Jakarta..2004. Manfaat Nanas Bagi Kesehatan. Buletin Teknopro Holtikultura. Edisi 71. Jakarta.. 2008. Perkembangan Ekspor Nanas Indonesia. Sebagai Salah Satu Potensi Komoditas Pertanian Dalam Daya Saing Pasar Dunia. http://agribisnis.deptan.go.id. Deptan.Diakses3 Januari 2010., 2009. Manfaat Buah Nanas.http://spikoeresepkuno.com. Diakses 3 Januari 2010.. 2011. Kualitas dan kelas telur. The Rector Animal Science Blog. http://rismanismail2.wordpress.com/ 2011/08/05/kualitas dan-kelas-telur. Diakses 11 Agustus 2011. Buwono. 1993. Limbah Nanas Sebagai Pakan Ternak. Sinar Tani. Edisi 26.H.5. Jakarta. Latifa, R. 2007. The Increasing of Afkir Duck s Egg Quality with Pregnant Mare s Serum Gonadotropin (Pmsg) Hormones. Jurnal Protein, 14 (1): 21-30. Muharlien. 2010. Meningkatkan Kualitas Telur melalui Penambahan Teh Hijau dalam pakan Ayam petelur. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, 5(1): 32-37. Srigandono, B. 1991. Ilmu Unggas Air. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. 19

Sudaryani,T, 2003. Kualitas Telur. Swadaya. Jakarta. Suharno, B dan K. Amri. 2002. Beternak Itik Secara Intensif. Cetakan ke-10. Penebar Swadaya, Jakarta. Wijana, S. Kumalaningsih, A.Setyowati, U. Effendi dan N. Hidayat. 1991. Optimalisasi Penambahan Tepung Kulit Nanas Dan Proses Fermentasi Pada Pakan Ternak Terhadap Peningkatan Kualitas Nutrisi.ARMP (DEPTAN). Universitas Brawijaya. Malang. Yuwanta, T. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius. Yogyakarta 20