BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut berkaitan satu sama lainnya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan berkomunikasi segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam informasi yang diterima dari seseorang kepada orang lain. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang dikuasai maka keterampilan berbahasanya akan semakin baik. Kosakata

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Angella, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan hidup (life skills) yang harus dikuasai. Bahasa sebagai alat untuk dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dapat disampaikan melalui dua cara, yaitu secara lisan dan tulisan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik tertentu seperti huruf yang dipakainya, kosakata, sistem pengucapan,

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:157). Dari pengertian tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah satu alat komunikasi yang disampaikan seseorang ke orang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ninna Anggi Ristiani, 2013

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muthi Afifah,2013

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. baik, karena komunikasi yang baik di tunjang oleh kemampuan bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan

Bab 1. Pendahuluan. Arti dari bahasa dalam kamus bahasa Inggris Longman dictionary of contemporary

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai penelitian banyak dilakukan guna meningkatkan kemampuan belajar

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa asing untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga dalam berkomunikasi. Tarigan (1993:2) menyebutkan. membuat kalimat dan berkomunikasi. Begitu pula sebaliknya, semakin

BAB I PENDAHULUAN. Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa, kita harus memiliki empat aspek

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tanggung jawab dalam

BAB I PENDAHULUAN. atau menghasilkan kembali sesuatu yang telah kita pelajari. Secara sederhana,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Atria Ramadhanty Irawan, 2014 Pengaruh evaluasi formatif pop test terhadap penguasaan huruf hiragana

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN WRITE ON BACK DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia terus melakukan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fitri Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, khususnya bahasa asing akan mempermudah komunikasi serta. memperlancar hubungan kerjasama dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat untuk mencapai tujuan ekonomi-perdagangan, hubungan antar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bunyi yang arbitrer yang di gunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikembangkan keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi lisan

2014 EFEKTIVITAS PERMAINAN KETOK PALU UNTUK MEMOTIVASI SISWA D ALAM MENGUASAI HURUF HIRAGANA D AN KATAKANA

Bab 1. Pendahuluan. tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi, sehingga komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. penuturnya, tidak ada masyarakat negara lain yang memakai bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jihan Ade Daties, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desi Siti Nuraeni,2014

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menyimak dan kemampuan membaca disebut aspek reseptif atau. produktif atau aspek penggunaan (Danasamita 2009:76).

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah penulis melakukan penelitian, penulis memberikan kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perkembangan bahasa (Putrayana, 2008: 1). Bahasa digunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad 21 ini perkembangan teknologi informasi sudah. berkembang secara pesat, begitu juga dengan dunia pendidikan

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR

MATERI MATAKULIAH NIHONGOGAKU DI PSPBJ FPBS UPI Oleh Ahmad Dahidi & Sudjianto

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada tingkat SMA

BAB I PENDAHULUAN. bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Gorys Keraf 1984:16 ).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi dan interaksi diantara dua

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

2015 PENERAPAN METODE PENUGASAN (RESITASI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KATAKANA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran ilmiah. Keduanya merupakan alat untuk mengkomunikasikan setiap materi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Andina Pernatawaty,2014 PEMBELAJARAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB l PENDAHULUAN. Dalam mempelajari bahasa ada 4 kemampuan yang harus dikuasai yaitu

BAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1. Pendahuluan. Ilmu tidaklah luput dari suatu bahasa, salah satunya bahasa Jepang. Bahasa

Bab 1. Latar Belakang. Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan merupakan alat komunikasi antar manusia untuk menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan. Manusia dapat berkomunikasi secara baik dengan orang lain bila ditunjang dengan keterampilan bahasa yang baik. Adapun keterampilan berbahasa tersebut mencakup empat aspek keterampilan yaitu : keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membacadan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut berkaitan satu sama lainnya. Keterampilan berbahasa orang lain tergantung kepada kualitas dan kosakata yang dimilikinya. Dengan kata lain, semakin banyak kosakata yang dikuasai, maka keterampilan berbahasa itu semakin baik pula Tarigan (2011:2). Kosakata dalam bahasa Jepang disebut Goi. Kosakata atau Goi dalam bahasa Jepang memiliki keragaman huruf dan jumlah yang relatif banyak dan beragam jenisnya. Kosakata merupakan salah satu aspek kebahasaan yang harus diperhatikan dan dikuasai guna menunjang kelancaran berkomunikasi dengan baik. Yuriko(1987dalam Sudjianto dan Dahidi 2009 : 97) Tujuan akhir pengajaran bahasa Jepang adalah agar para pembelajar dapat mengkomunikasikan ide atau gagasannya dengan menggunakan bahasa Jepang baik secaralisan maupun tulisan, salah satu faktor penunjangnya adalah

2 penguasaan kosakata yang memadai. Dalam mempelajari kosakata bahasa Jepang yang jumlahnya relatif banyak dan beragam jenisnya, bagi siswa tidaklah mudah untuk dikuasai dan dipakai untuk berkomunikasi. Berdasarkan karakteristik gramatikanya kosakata dapat dibagi kedalam beberapa jenis, yaitu: kata-kata yang tergolong dooshi (verba), i- keiyoohsi atau menyebutnya keiyooshi (adjektiva-i),na-keyooshi (adjektiva-na), meishi (nomina) rentaishi (prenomina), fukushi (adverbia), kandooshi (interjekshi), setsuzokushi (konjungshi), joodoshi (verba bantu), dan joshi (pertikel). (Dahidi dan Sudjianto 2009:98). Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada penguasaan kosakata dasar bahasa Jepang. Berdasarkan pengalaman penulis dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 5 Cimahikelas X.8,penulis menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang dan dari penggunakan metode tersebut penulis menemukan kesulitan yaitu, siswa tidak aktif. Siswa cenderung bosan pada saat penulis menggunakan metode ini. Ketidakaktifan siswa inilah yang menyebabkan kurang berhasilnya penguasaan kosakata bahasa Jepang. Berdasarkan hasil evaluasi, diketahui bahwa siswa menginginkan pembelajaran kosakata dengan permainan. Dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang seorang pengajar harus dapat memilih metode pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar berhasil. Pengajar harus berusaha untuk mempersiapkan semua komponen pembelajarannya dengan matang khususnya dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang, agar materi yang di ajarkan dapat dikuasai oleh siswa. Salah

3 satu metode yang harus dipakai pengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah penggunaan alat bantu, sarana, atau teknik pembelajaran. Penggunaan teknik yang baik dapat membuat siswa aktif, mengembangkan kemampuannya sendiri dengan suasana yang menyenangkan dan tidak terbebani apapun (Mujib, 2011 : 32). Dengan dilatarbelakangi hal tersebut maka penulis memilih permainan sebagai salah satu teknik pembelajaran kosakata. Karena dengan teknik permainan seluruh siswa dapat ikut berpartisipasi dan mereka dituntut lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan daya kreatifitas.dari beberapa teknik pembelajaran kosakata, peneliti tertarik untuk menggunakan teknik permainan bisik berantai. Dengan menggunakan teknik permainan bisik berantai diharapkan dapat menambah semangatsiswa dan mampu meningkatkan daya ingat untuk menimbulkan minat dan menambah pengetahuan, serta dalam permainan bisik berantai mampu menyebutkan kosakata dengan benar secara bisik-berbisik, guna meningkatkan penguasaan kosakata khususnya dalam hal mempelajari kosakata dasar bahasa Jepang. Tarigan (1986:60) mengungkapkan bahwa: Bisik berantai adalah permainan bisik berbisik dari pemain pertama, kedua dan seterusnya. Dengan permainan bisik berantai siswa dapat lebih cepat mengingat kosakata karena mereka dituntut untuk menyimak kosakata yang dibisikan dari pemain pertama sampai seterusnya. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efektivitas permainan bisik berantai dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang dengan judul : EFEKTIVITAS TEKNIK

4 PERMAINAN BISIK BERANTAI DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA DASAR BAHASA JEPANG. B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah Rumusan masalah berisi uraian tentang masalah-masalah yang hendak dipecahkan melalui penelitian sedangkan batasan masalah berisi tentang masalah-masalah yang akan dibatasi yang berfungsi untuk mempertegas pedoman kegiatan penelitian bagi peneliti. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Apakah Permainan Bisik Berantai efektif bagi siswa kelas eksperimen dalam meningkatkan penguasaankosakata dasar? 2. Adakah perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol setelah menggunakan Permainan Bisik Berantai? 3. Apa tanggapan siswa kelas eksperimen terhadap Permainan Bisik Berantai? Adapun batasan masalah yang dilakukan agar peneliti tidak keluar dari pembahasannya, penulis hanya memfokuskan kajian pada teknik Permainan Bisik Berantai dalam meningkatkan penguasaan kosakata dasar (meishi) pada buku ajar SHIN NIHONGO NO KISO yang digunakan di SMA Negeri 5 Cimahi.

5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah adalah untuk menjawab segala permasalahan yang dirumuskan sebelumnya antara lain : 1) Untuk memahami apakah Permainan Bisik Berantai efektifdalam menigkatkan penguasaan kosakata dasar bahasa Jepang. 2) Untuk memahami adakah perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah menggunakan permainan bisik berantai. 3) Untuk memahami tanggapan siswa kelas eksperimen terhadap Permainan Bisik Berantai. b. Manfaat Adapun manfaat yang ingin diperoleh oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Memberikan gambaran kemampuan mengingat kosakata dasar bahasa Jepang terhadap siswa, dan melatih kosakata dasar bahasa Jepang. 2) Bagi guru dan calon guru sebagai bahan masukan untuk mencari solusi yang lebih efektif dalam melaksanakan proses belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang. 3) Bagi pembelajar yaitu dapat belajar dengan teknik yang berbeda dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang.

6 D. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dan ketidak jelasan makna kata atau istilahistilah yang digunakan dalam penelitian ini, penulis akan menidentifikasi istilahistilah sebagai berikut: 1) Efektivitas Efektivitas menurut Aan Komariah (2008:3) adalah menunjukan ketercapaian sasaran atau tujuan yang telah ditepakan. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan efektivitas adalah menunjukan ketercapain permainan bisik berantai dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang. 2) Permainan Bisik Berantai Permainan Bisik Berantai menurut Suprawoto (2007:2), adalah permainan medengar berantai atau bisik berantai adalah permainan menyampaikan informasi dengan cara bisik berbisik dari siswa ke siswa lain dengan cepat dan cermat. Pemain pertama menerima informasi dari gurunya, kemudian menyampaikan kepada pemainan kedua, demikian juga seterusnya. Pemain terakhir kemudian menyampaikan kepada gurunya kembali atau menulis informasi tersebut pada kertas yang sudah di sediakan. 3) Kosakata Kosakata adalah Shimura dalam Sudjianto (2004:97) menjelaskan bahwa kosakata diartikan dengan keseluruhan kata bekenaan dengan suatu bahasa atau bidang tertentu yang ada didalamnya. Meningkatkan

7 penguasaan kosakata dalam hal ini adalah menambah kemampuan menguasai sejumlah kosakata dalam bahasa Jepang. E. Anggapan Dasar dan Hipotesis a. Anggapan Dasar Anggapan dasar adalah suatu teori baik yang sudah baku berupa rangkuman atau kesimpulan yang digunakan sebagai dasar untuk berpijak dimulainya kegiatan penelitian tersebut (Sutedi, 2005:32). Anggapan dasar dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan permainan bisik berantai dapat meningkatkan penguasaan kosakata dasar bagi pembelajar bahasa Jepang. b. Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang dikumpulkan. (Sugiyono, 2011:62). Berdasarkan pengertian hipotesis tersebut, dapat dirumuskan hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan penguasaan kosakata dasar bahasa Jepang kelas eksperimen, setelah menggunanakan teknik permainan bisik berantai. HK : Teknik Permainan Bisik Berantai Efektif Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dasar.

8 H0 : Teknik Permainan Bisik Berantai Tidak Efektif Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dasar. F. Metode Penelitian a. Jenis Metodologi Penelitian Eksperimen Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian murni, karena didalamnya kegiatan mengontrol, memanipulasi dan observasi semuanya dilakukan. (Sutedi, 2009 :22) Dalam penelitian ini, untuk mengetahui efektif atau tidaknya suatu metode dalam menyelesaikan masalah di gunakan metode eksperimen. Untuk melaksanakan eksperimen dibutuhkan dua kelas. Satu kelas sebagai kelompok eksperimen, diterapkan Permainan Bisik Berantai dan satu kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional. b. Teknik dan Instrumen Penelitian Teknik pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini : a) Study kepustakaan, merupakan teknik pengumpulan informasi melalui beberapa sumber referensi baik berupa buku maupun website yang ada hubungannya dengan masalah penelitian yang akan mendukung proses penelitian. b) Uji coba eksperimental pengajaran kosakata menggunakan teknik permainan bisik berantai dan pengajaran kosakata dengan metode konvensional.

9 Instrumen Penelitian adalah cara-cara atau alat penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian: 1) Tes Tes terdiri dari pre-test dan post-test.pre-test dan post-test diberikan kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengukur kemampuan masing-masing kelompok dan diberikan sebelum dan sesudah pengajaran dilakukan.pre-test bertujuan untuk mengetahui kemampuan dasar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan post-test digunakan untuk mengukur peningkatan penguasaan kosakata kelas eksperimen. Dan untuk mengetahui perbedaan peningkatan penguasaan kosakata antara kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen yang menggunakan teknik Permainan Bisik Berantai. 2) Angket Angket dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa kelas eksperimen terhadap pembelajaran bahasa Jepang dengan menggunakan teknik Permainan Bisik Berantai dalam meningkatkan penguasaan kosakata dasar bahasa Jepang. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara membandingkan hasil pre-test dan post-test atau sesudah dan sebelum pembelajaran, dan angket.

10 G. Populasi dan Sampel c. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas karakteristik.(sugiyono 20011:117). Populasi pada penelitian kali ini adalah siswa kelas X-8 SMA Negeri 5 CIMAHI tahun ajaran 2011/2012. d. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi. (Sugiyono, 20011:81). Sampelnya adalah 40 orang siswa kelas X-8 SMAnegeri 5 Cimahi tahun ajaran 2011/2012. H. Sistematika Penelitian Sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN : Pada bab ini dapat diketahui latar belakang masalah, indentifikasi masalah, maksud dan tujuan, pembatasan masalah, kegunaan penulisan metodologi penelitian serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORITIS : Pada bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, teori-teori tersebut digunakan untuk mendukung dan memperlancar penelitian. Teori-teori tersebut diambil dari berbagai pustaka yang diperlukan.

11 BAB III METODOLOGI PENELITIAN : Pada bab ini diuraikan mengenai metode yang digunakan, teknik pengumpulan data serta teknik pengolahan data. BAB IV PEMBAHASAN : Pada bab ini diuraikan mengenai analisis penelitian yang telah dilakukan pada pembahasannya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN : Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya.