PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 2 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun I Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 06 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 13 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG

WALIKOTA PALANGKA RAYA

Walikota Tasikmalaya

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR. NOMOR : 9 TAHUN 2009 LAMPIRAN : 1 (Satu)

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SERANG TAHUN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 82 A TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 9 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SINJAI TAHUN

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 05 Tahun 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

BUPATI PESISIR SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TRANSISI KABUPATEN CIREBON TAHUN 2015

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TARAKAN

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SIDENRENG RAPPANG PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PESAWARAN TAHUN

BUPATI BANYUMAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2013

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN

WALIKOTA TARAKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 6 TAHUN 2014

TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURABAYA TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

BUPATI BANGKA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 12 TAHUN 2013 SERI E.9 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LEBAK TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2011

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA KEDIRI TAHUN

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BUTON PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

NOMOR 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2016 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang ivlengingat a. bahwa berdasarkan Undang-Undang NomoI' 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Rembangunan Nasional, yang mengamanatkan bahwa Kepala Daerah terpilih wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Kepala Daerah dilantik, telah ditetapkan Peraturan Gubernur Jawa Barat NomoI' 55 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018; b. bahwa berdasarkan Undang-undang NomoI' 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah NomoI' 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang mengamanatkan bahwa Kepala Daerah terpilih wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah paling lambat 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah dilantik; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018; 1. Undang-Undang NomoI' 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal4 Juli 1950) jo. Undang-Undang NomoI' 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 NomoI' 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia NomoI' 15) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang NomoI' 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 NomoI' 93, Tarnbahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan Undang-Undang NomoI' 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara RepubEk Indonesia Tahun 2000 NornaI' 182, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia NomoI' 4010);

2 2. Undang-Undang Namar 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasianal (Lembaran Negara Republik Indanesia Tahun 2004 Namar 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indanesia Namar 4421); 3. Undang-Undang Namar 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indanesia Tahun 2004 Namar 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indanesia Namar 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Namar 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Namar 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indanesia Tahun 2008 Namar 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indanesia Namar 4844); 4. Undang-Undang Namar 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasianal Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indanesia Tahun 2007 Namar 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indanesia Namar 4700); 5. Peraturan Pemerintah Namar 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Pravinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kata (Lembaran Negara Republik Inqanesia Tahun 2007 Namar 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indanesia Namar 4737); 6. Peraturan Pemerintah Namar 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indanesia Tahun 2008 Namar 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indanesia NamaI' 4817); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri NamaI' 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah NamaI' 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan D.aerah (Berita Negara Republik Indanesia Tahun 2010 Namar 517); 8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Namar 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Pravinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Pravinsi Jawa Barat Tahun 2008 Namar 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat NamaI' 45) sebagaimana te1ah diubah dengan Peraturan Daerah Pravinsi Jawa Barat NamaI' 24 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Pravinsi Jawa Barat NamaI' 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Pravinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Pravinsi Jawa Barat Tahun 2010 NamaI' 24 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat NamaI' 87);

3 9. Peraturan Daerah Provillsi Jawf'.. Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 46); 10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 64); 11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tent,mg Rencana Tata Ruang Wi1ayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 22 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 86); MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PROV1NS1 JAWA BARAT TAHUN 2013-2018. RENCANA DAERAH BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Definisi Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan 1. Daerah adalah Provinsi Jawa Barat. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat. 3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwaki1an Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat. 4, Gubernur ada1ah Gubernur Jawa Barat, 5. Sekretaris Daerah ada1ah Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, 6. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota di Jawa Barat. 7. Pemerintah Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota di Jawa Barat. 8, Bupati/Walikota ada1ah Bupati/Walikota di Jawa Barat.

4 9. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. 10. Organhmsi Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat OPD adalah Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 11. lnstansi Vertikal adalah perangkat Kementerian dan/atau Lembaga Pemerintah Non Kementerian di Daerah. 12. Masyarakat adalah orang perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakat hukum adat atau badan hukum yang berkepentingan dengan kegiatan dan hasil pembangunan, baik sebaga~ penanggung biaya, pelaku, penerima manfaat maupun penanggung risiko. 13. Dunia Usaha adalah usaha mikro, usaha kedl, usaha menengah dan usaha besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Jawa Barat. 14. Perencanaan adalah proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya YEtIlg ada. 15. Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah adalah proses penyusunan rencana pembangunan Daerah yang dilaksanakan untuk menghasilkan dokumen perencanaan selama periode 1 (satu) tahun. 16. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Barat untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025, yang memuat visi, misi, dan arah pembangunan jangka panjang Provinsi Jawa Barat. 17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah rencana pembangunan Daerah yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. 18. Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah rcncana pembangunan tahunan Daerah yang merupakan dokumen perencanaan pembangu.nan Daerah untuk periode 1. (satu) tahun. 19. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat yang selanjutnya disebut RTRWP adalah hasil perencanaan tala ruang wilayah yang mengatur struktur clan poja ruang Provinsi Jawa Barat.

5 20. Reneana Kerja Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja OPD adalah reneana pembangunan tahunan OPD yang merupakan dokumen pereneanaan OPD untuk periode 1 (satu) tahun. 21. Reneana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra adalah reneana 5 (lima) tahunan yang menggambarkan VISI, mlsi, analisis lingkungan strategis, faktor-faktor kunei keberhasilan, tujuan dan sasaran, strategi, serta evaluasi kinerja. i 22. Pembangunan Daerah adalah perubahan yang dilakukan seeara terus menerus dan tereneana bleh seluruh komponen di Daerah untuk mewujudkan: +isi Daerah. 23. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode pereneanaan. 24. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. 25. Program adalah penjabaran kebijakan dalam bentuk upaya yang berisi 1 (satu) satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang disediakan, untuk meneapai hasil yang terukur sesuai dengan misi. 26. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh 1 (satu) at2.u lebih Unit Kerja pada OPD sebagai bagian dari peneapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya, baik berupa personal, barang modal te;-ma,suk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau semua jenis sumberdaya, sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang atau jasa. 27. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat. Bagian Kedua Maksud dan Tujuan Pasa12 (1) Maksud penetapan RPJMD adalah sebagai pedoman dalam: a. penyusunan RKPD untuk kurun waktu 5 (lima) tahun; b. penyusunar. Renstra OPD untuk kurun waktu 5 (lima) tahun; dan e. penyusunan Renja OPD.

6 (2) Tujuan penetapan RPJMD adalah untuk : a. menetapkan visi, misi dan program pembangunan jangka menengah Daerah; b. menetapkan pedoman dalam penyusunan Renstra OPD, RKPD, Renja OPD, dan perencanaan penganggaran; c. menetapkan pedoman dalam penyusunan Renstra OPD, Renja OPD dan RKPD, serta perencanaan penganggaran Kabupaten dan Kota se-jawa Barat; dan d. mev.rujudkan perencanaan pembangunan Daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan pembangunan Nasional, Provinsi dan KabupatenfKota, serta dengan Provinsi yang berbatasan. RPJMD merupakan : BAB II KEDUDUKAN Pasal3 a. penjabaran visi, misi dan program Gubernur ke dafam strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, program prioritas Gubernur, dan arah kebijakan keuangan Daerah, dengan mempertimbangkan RPJPD; dan b.dokumen perencanaan Daerah yang memberikan arah sekaligus acuan bagi seluruh komponen pelaku pembangunan Daerah dalam mewujudkan pembangunan Daerah yang berkesinambungan. BAB III SISTEMATIKA Pasal4 Sistematika RPJMD, meliputi : a. BABI PENDAHULUAN b. BAB II Memuat gambaran umum penyusunan RPJMD agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dlpahami dengan baik. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Memuat secara logis dasar-dasar amtlisis dan garnbaran umum kondisi Daerah, YCl-ng meliputi aspek geografi dan demografi se,rta indikator kinerja penyelenggadian Pemerintah Daerah.

7 c. BAB III d. BABIV e. BAB V f. BAB VI g. BAB VII h. BAB VIII GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN Memuat gambaran hasii pengolahan data dan analisis terhadap pengelolaan keuangan Daerah sebagaimana telah dilakukan pada tahap perumusan ke dalam subbab. ANALISlS ISU-ISU STRATEGIS Memuat berbagai isu strategis yang akan menentukan kinerja pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang. Penyajian isuisu strategis meliputi permasalahan pembangunan Daerah dan isu strategis. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Menjelaskan visi da!'r misi Pemeriritah Daerah untuk kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, tujuan dan sasaran serta indikator kinerja setiap misi pembangunan. STRATEGI DAN ARAI--I KEBIJAKAN Memuat dan menjelaskan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja. Dalam kaitan IllI, dijelaskan tentang hubungan antara program pembangunan Daerah dengan indikator kinerja yang dipilih. INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Memuat hubungan urusan Pemerintah dengan OPD terkait beserta program yang menjadi tanggungjawab OPD. Selain itu, disajikan pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan, yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinei:ja pada awal periode perencanaan.

8 I. BAB IX PENETAPAN DAERAH INDIKATOR KINERJA Memuat indikator kinerja Daerah yang bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaiar. indikator outcome program pembangunan Daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun, sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai. Indikator kinerja Daerah tersebut dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja Daerah berkenaan. J. BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN k. BAB Xl Pedoman transisi berisi pedoman untuk penyusunan dokumen perencanaan pada masa transisi untuk perencanaan dan penganggaran pembangunan Daerah. Kaidah pelaksanaan memuat kaidah kaidah yang mcngatur OPD/Biro pada Sekretariat Daemh dengan didukung Instansi VertikaJ dan Pemerintah Kabupatcn/Kota, serta masyarakat dan dunia usaha untuk melaksanakan program yang tercantum dalam RPJMD; kaidah penyusunan rencana strategis yang memuat visi, misi, tujuan strategi, kebijakan, program dan kegiatan OPD/Biro pada Sekretariat Daerah yang berpedoman pada RPJMD; dan pelaksanaan RPJMD yang mengacu pada RTRWP. PENUTUP. BABIV lsi DAN UR!\IAN RPJMD Pasa15 lsi beserta uraian RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III, Lampiran IV dan Larnpiran V, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

9 BABV PENGENDALIAN DAN EVALUASI Pasa16 (1) Pemerintah Daerah melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD. (2) Tata cara pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh Gubernur. BABVI KETENTUANPENUTUP Pasal 7 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah Inl dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Barat. Ditetapkan di Bandung...d~l:li!:::~nggal10 Desember 20'13 Diundangkan di Bandung pada,tanggal 11 Dasember 2013 DAERAH PROVINSI,BARAT, LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013 NOMOR 25 SERI ill

PENJELASAN ATAS PERATUPV\N DAERAH PROV1NSl JAWA BARAT NOMOR?) TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 20J3-2018 10 ;, UMUM RPJM Daerah merupakan dokumen pereneanaan pembangunan Daerah untuk kurun waktu 5 (lima) tahun, yang digunakan sebagai aeuan dalam penyusunan RKPD untuk setiap jangka waktu 1 (satu) tahun. Berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pereneanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, RPJM Daerah merupakan penjabaran visi, misi dan program Gubernur ke dalam strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, program prioritas Gubernur, dan arah kebijakan keuangan Daerah, dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Reneana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025. RPJM Daerah tersebut digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan RKPD, yang merupakan reneana pembangunan tahunan Daerah, serta memuat prioritas pembangunan Daerah, raneangan kerangka ekonomi makro yang meneakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program dan kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif. Keberhasilan dan implementasi pelaksanaan RPJM Daerah, sangat -cergantung dari kesepakatan, kesepahaman dan komitmen bersama antara Pemerintah Daerah, Pemerintah, Pemerintah Kabupaten dan Kota se-jawa Barat serta pemangku kepentingan di Jawa Barat. Dalam rangka menjaga kontinuitas pembangunan dan menghindarkan kekosongan rencana pembangunan Daerah, Gubernur yang sedang memerintah pada tahun terakhir pemerintahannya diwajibkan menyusun RKPD dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) pada tahun pertama periode Pemerintahan Gubernur berikutnya, yaitu pada tahun 2018, Namun

II demikian, Gubernur terpilih pada periode berikutnya tetap mempunyal ruang gerak yang luas untuk menyempurnakan APBD melalui mekanisme perubahan APBD (APBD-P) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah mengamanatkan bahwa perencanaan daerah dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan. Adapun perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayahjdaerah dalam jangka waktu tertentu. Merujuk kepada peraturan di atas, dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 merupakan penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menellgah. Masa bakti GubernurjWakil Gubernur periode 2008-2013 telah berakhir pada tahun 2013 dan selanjutnya Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih akan menyusun RPJMD dengan kurun waktu 2013-2018 yang penetapannya paling lambat 6 (enam) bulan setelah pelantikan, sesuai dengan ketentuan Pasal 15 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Penyusunan RPJMD Provinsi cjawa Barat Tahun 2013-2018 dilakukan melalui berbagai tahapan analisis data dan mformasi hasil pembangunan, serta penelaahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tal-nm 2005-2025.

II. PASAL DEMI PASAL 12 Pasal1 Istilah yang dirumuskan dalam Pasal ini dimaksudkan agar terdapat keseragaman pengertian, sehingga dapat menghindarkan kesalahpahaman dalam penafsiran Pasal-pasal yang terdapat dalam Peraturan Daerah inl Pasa12 Ayat (1) Ayat (2) Pasa13 RPJM Daerah mempunyai kedudukan sebagai kerangka dasar penge101aan pembangunan Daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, yang merupakan penjabaran pembangunan Jawa Barat dengan tetap memperhatikan arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan merupakan pedoman dalam: Pasa14 Pasa15 a. Penyusunan Renstra OPD, RKPD, Renja OPD, dan perencanaan penganggaran; b. Penyusunan RPJM, Renstra OPD, Renja OPD dan RKPD serta perencanaan penganggaran KabupatenjKota se-jawa Barat; dan c. Mewujudkan perencanaan pembangunan Daerah yang sinergis dan terpadu antara Perencanaan Pembangunan Nasional, Provinsi dan KabupatenjKota serta Provinsi yang berbatasan. Pasa16 Ayat (1) Pasal 7 Ayat (2) TAMBAHAN LEMBARA.N DAERAH PROVINSI JAWA BARA'!' NOMOR.1.GO