BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS. modifikasi dan penyempurnaan dari berbagai beladiri tradisional Korea.

dokumen-dokumen yang mirip
2014 PROFIL KECEPATAN TENDANGAN IDAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TIM TAEKWONDO UPI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki

2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

BAB II KAJIAN PUSTAKA. taekwondo sekarang dikenal sebagai seni bela diri korea yang diminati

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Taekwondo merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 2002:xv). Tiga materi terpenting dalam berlatih taekwondo adalah jurus dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani,

PROBABILITAS TENDANGAN KE ARAH BADAN DAN MUKA TERHADAP PELUANG POIN PADA PERTANDINGAN TAEKWONDO SIMULASI PRA KUALIFIKASI PORDA XI 2010

2015 PENGARUH LATIHAN STABILISASI TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KEUMGANG) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

I. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara

EFEKTIVITAS TENDANGAN CHECKING YEOP CHAGI,DOLLYO CHAGI DAN IDAN DOLLYO CHAGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang berakar pada tradisi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pentingnya Atensi dalam Kehidupan Sehari-hari dan Jaringan Atensi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 menyebutkan bahwa

SKRIPSI. Oleh Lia Karina Mansur PENDIDIKAN

BAB II KAJIAN TEORETIK. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae yang berarti kaki, kwon

Pengaruh Fleksibilitas dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Tendangan Eolgol Dollyo-Chagi pada Olahraga Taekwondo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diterima dari sensorik, memori, dan proses kognitif lainnya sehingga hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. protein tubuh dan setengahnya merupakan tempat terjadinya aktivitas metabolik

BAB I PENDAHULUAN. Tae Kwon Do adalah salah satu cabang olahraga yang. termasuk ke dalam kategori seni bela diri prestasi.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KUDA-KUDA PANJANG DAN PENDEK PADA KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAE KWON DO SMP N 2 GAMPING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia antara lain taekwondo, karate, kempo, yudho, dan sebagainya.

KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN, KESEIMBANGAN DAN REAKSI TERHADAP TENDANGAN DOLLYO. Jurnal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. pembuktian bahwa pada jaman itu Taekwondo berafialiasi ke ITF (International

II. TINJAUAN PUSTAKA. Taekwondo adalah warisan budaya Korea, dapat dikatakan Taekwondo

Pedologi. Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. beladiri yang beragam. Beladiri asli dan yang paling tua di Indonesia adalah

mantan atlet Taekwondo nasional yang menekuni dunia akting film dan sinetron, yang

BAB I PENDAHULUAN. tradisional korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu :Tae yang berarti

Kata Kunci : efektivitas, checking yeop chagi, dollyo chagi, idan dollyo chagi, taekwondo

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TAEKWONDO KLUB UNIVERSITAS HALU OLEO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TENDANGAN DOLLYO CHAGI terhadap KELINCAHAN SKRIPSI

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dibutuhkan kerjasama tim yang baik. Olahraga ini juga memerlukan

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini terdapat bermacam-macam beladiri, hampir disetiap negara

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN POWER TUNGKAI DENGAN HASIL TENDANGAN DOLLYO CHAGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KUDA-KUDA PANJANG DAN PENDEK PADA KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAE KWON DO SMP N 2 GAMPING

BAB I PENDAHULUAN. remote control, komputer, lift, escalator dan peralatan canggih lainnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah sebuah aktivitas olah tubuh yang memiliki banyak sisi

HUBUNGAN LATIHAN TAEKWONDO TERHADAP ATENSI PADA USIA REMAJA YANG DIUKUR DENGAN ATTENTION NETWORK TEST LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. dari bahan tanaman mudah menguap, dikenal pertama kali dalam bentuk minyak

Hakekat Kekuatan Otot Tungkai

BAB III METODE PENELITIAN

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai macam bentuk lain yang bertujuan untuk mengatur fungsi kognitif,

PENGARUH LATIHAN KARET TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO SMA N 1 SLEMAN SKRIPSI

PENGERTIAN. Dita Rachmayani., S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id 5/9/2017

DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DALAM MENGIKUTSERTAKAN ANAKNYA BERLATIH DI KRAKATAU TAEKWONDO KLUB MEDAN

PENGEMBANGAN MODEL TES KETERAMPILAN TENDANGAN AP HURIGI PADA ATLET KYORUGI TAEKWONDO SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Poomsae berasal dari dua kata, yaitu poom dan se, yang berarti rangkaian

BAB I PENDAHULUAN (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong,

PENYUSUNAN NORMA KEBUGARAN AEROBIK UNTUK WASIT TAEKWONDO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA LATIHAN VIDEO TUTORIAL TEKNIK DASAR TANGKISAN BELADIRI UNTUK ANAK USIA DINI (KAJIAN TEKNIK TAEKWONDO) SKRIPSI

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN HOSINSUL DENGAN KOMBNASI TANGKISAN DAN TENDANGAN TAEKWONDO DARI SERANGAN BERSENJATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN SAMSAK ELEKTRIK BERBASIS FLIP FLOP ACAK CABANG OLAHRAGA BELADIRI SKRIPSI

Agility T Test Taekwondo

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup Fisiologi dan Ilmu Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. waktu, dan tempat dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. respon motorik secara sadar terhadap adanya stimulus sensorik. 12. koordinasi visual dan motorik akan semakin baik.

HUBUNGAN KEMAMPUAN WAKTU REAKSI DAN FLEKSIBILITAS ATLET UKM TAEKWONDO UPI DENGAN HASIL TENDANGAN DOLLYO-CHAGI

SKRIPSI. Oleh: Sunu Arief Wimbardi. Sunu Arief Wimbardi

PENDAHULUAN. individu maupun masyarakat yang merasuk ke segala aspek kehidupan sosial seperti:

KONTRIBUSI SIKAP DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE KORYO ATLET TAEKWONDO KOTA TASIKMALAYA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wushu di Indonesia yang sebelumnya dikenal dengan nama Kuntauw dan

I. PENDAHULUAN. usaha yang dapat mendorong membangkitkan, mengembangkan dan membina

BAB I PENDAHULUAN. sebagai olahraga nasional Korea. Cabang olahraga bela diri ini adalah salah satu

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN KECEPATAN TENDANGAN SAMPING PADA ATLET TAEKWONDO PUTRA KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi salah satu pertandingan olahraga prestasi di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat

PROGRAMMING AND LOGIC 2017 (PROLOG 2017)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dicintai oleh Allah subhana wa taallah daripada orang mu min yang

2015 PROFIL BANTINGAN LENGAN, BANTINGAN KEPALA DAN TARIKAN LENGAN PADA GAYA ROMAWI- YUNANI CABANG OLAHRAGA GULAT

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlombakan yaitu kiyouruki (fighting) dan poomsae (gerakan. maka peserta ujian tersebut dapat dinyatakan lulus.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dikenal dengan istilah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ADD/ADHD & PEMBELAJARANNYA. Tim Dosen Hidayat dan Musjafak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manapun dengan berbagai budaya dan sistem sosial. Keluarga merupakan warisan umat

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS 2.1 Taekwondo 2.1.1 Sejarah Taekwondo Taekwondo memiliki sejarah yang sangat panjang sejalanan sejarah bangsa Korea. Sebutan Taekwondo sendiri baru dikenal sejak tahun 1954, merupakan modifikasi dan penyempurnaan dari berbagai beladiri tradisional Korea. 10 Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni beladiri mendirikan sekolah/perguruan beladiri. Dengan meningkatnya populasi dan hubungan kerjasama yang baik antar perguruan beladiri, akhirnya diputuskan menyatukan berbagai nama seni beladiri Korea dengan sebutan : Taekwondo, pada tahun 1954. Pada tanggal 16 September 1961 sempat berubah menjadi Taesoodo namun kembali menjadi Taekwondo dengan organisasi nasionalnya bernama Korea Taekwondo Association (KTA). Pada tanggal 5 Agustus 1965 menjadi anggota Korean Sport Council dan pada era tahun 1965 sampai 1970-an, KTA banyak menyelenggarakan berbagai acara pertandingan dan demonstrasi untuk berbagai kalangan pada skala nasional. 10 Tahun 1972, Kukkiwon didirikan sebagai markas besar Taekwondo, hal ini menjadi penting bagi pengembangan Taekwondo ke seluruh dunia. Kejuaran dunia yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan dan hingga sampai saat ini kejuaraan dunia rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. 10 6

7 Untuk meningkatkan kualitas Instruktur Taekwondo di seluruh dunia, Kukkiwon membuka Taekwondo Academy, mulai tahun 1998 telah membuka Program pelatihannya bagi instruktur Taekwondo dari seluruh dunia. Kukkiwon, sebagai markas besar Taekwondo Dunia, pusat penelitian dan pengembangan Taekwondo, pelatihan para instruktur, dan sekretariat promosi ujian tingkat internasional. 10 Tanggal 28 Mei 1973 didirikan The World Taekwondo Federation (WTF) sebagai organisasi induk Taekwondo dunia. 10 Pada tahun 2013 terdapat 206 negara anggota dan Taekwondo telah dipraktekkan oleh lebih dari 50 juta orang di seluruh penjuru dunia, dan angka ini masih terus bertambah seiring perkembangan Taekwondo yang makin maju dan populer. 4 Taekwondo telah dipertandingkan diberbagai pertandingan baik nasional maupun internasional di seluruh dunia, dan telah dipertandingkan sebagai ekshibisi pada Olympic Games 1988 Seoul dan telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di Olympic Games 2000 Sydney. 10 2.1.2 Definisi Taekwondo Taekwondo adalah warisan budaya Korea, dapat dikatakan Taekwondo sekarang dikenal sebagai seni bela diri korea yang diminati diseluruh dunia. Taekwondo terdiri dari tiga kata yaitu tae, kwon dan do. Tae berarti kaki atau menghancurkan dengan kaki, Kwon yang berarti tangan atau menghantam dan mempertahankan diri dengan tangan serta Do sebagai seni atau cara untuk mendisiplinkan diri. Maka jika diartikan secara sederhana, Tae Kwon Do berarti

8 seni atau cara mendisiplinkan diri atau seni bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong. 11 Taekwondo mempunyai banyak kelebihan, tidak hanya mengajarkan aspek fisik semata, seperti keahlian dalam bertarung, tetapi juga menekankan pengajaran aspek disiplin mental. Dengan demikian, Taekwondo akan membentuk sikap mental yang kuat dan etika yang baik bagi orang yang secara sungguh-sungguh mempelajarinya. Taekwondo mengandung aspek filosofi yang mendalam sehingga dalam mempelajari Taekwondo, pikiran, jiwa, dan raga secara menyeluruh akan ditumbuhkan dan dikembangkan. 12 Taekwondo berarti seni beladiri yang menggunakan teknik sehingga menghasilkan suatu bentuk keindahan gerakan. Tiga materi penting dalam berlatih Taekwondo adalah jurus dalam beladiri itu sendiri (Taegeuk), teknik pemecahan benda keras (Kyukpa), dan yang terakhir adalah pertarungan dalam beladiri Taekwondo (Kyorugi). Mempelajarai Taekwondo tidak dapat hanya dengan menyentuh aspek ketrampilan teknik beladirinya saja, akan tetapi juga meliputi aspek fisik, mental dan spiritualnya agar terdapat keseimbangan diantaranya. 12 2.1.3 Teknik Dasar Taekwondo Teknik-teknik dasar Taekwondo harus dikuasai oleh seorang Taekwondoin agar dapat menjadi seorang atlet yang handal. Teknik-teknik itu diantaranya: 1) Seogi/Stance (kuda-kuda) Sikap Kuda-kuda terdiri dari Moa Seogi (kuda-kuda rapat), Naranhi Seogi (kuda-kuda sejajar), Ap Seogi (sikap jalan kecil), Juchum Seogi (kuda-kuda

9 duduk), Ap Kubi (kuda-kuda panjang), Dwit Kubi (kuda-kuda L), Beom Seogi (kuda-kuda sikap harimau), dan Dwi Koa Seogi (kuda-kuda silang). 13 2) Kyongkyok kisul (serangan) Teknik serangan ini terdiri dari serangan melalui Jireugi (pukulan), Chigi (sabetan), Chireugi (tusukan), dan Chagi (tendangan). Teknik tendangan itupun beragam jenisnya seperti Ap Chagi (tendangan ke depan), Naeryo Chagi (tendangan mengayun atau cangkul), Dollyo Chagi (tendangan melingkar), Yeop Chagi (tendangan ke samping), Dwi Chagi (tendangan ke belakang), Milyo Chagi (tendangan sodok depan), Dwi Huryeo Chagi (tendangan balik dengan mengkait), dan lai-lain dengan aplikasi teknik lainnya. 13 3) Makki/Block (tangkisan) Tangkisan dasar seperti Arae Makki (tangkisan ke bawah), Eolgol Makki (tangkisan keatas), Momtong An Makki (tangkisan pengambilannya dari luar ke dalam), Momtong Bakat Makki (tangkisan dari dalam keluar), dan Sonnal Makki (tangkisan dengan pisau tangan). 13 4) Keup so (sasaran tubuh) Sesuai dengan competition rules & interpretation permitted area, daerah sasaran yang diperbolehkan dalam sebuah pertandingan Taekwondo : 1) Badan Serangan yang dilakukan dengan tangan dan kaki di daerah badan yang dilindungi oleh body protector adalah diperbolehkan. Akan tetapi tidak diperbolehkan di sepanjang tulang belakang. 14

10 2) Muka Daerah ini tidak termasuk daerah kepala bagian belakang dan hanya diperbolehkan dengan serangan kaki. 14 2.1.4 Cabang Lomba Taekwondo 2.1.4.1 Kyorugi Kyorugi atau perkelahian bebas (sparring) berasal dari kata Kyoruda yang aslinya berarti adu kekuatan fisik dan mental (Spirit). Kyorugi merupakan pertarungan antara dua orang Taekwondoin dimana mereka akan saling serang dan melakukan pertahanan agar dapat menjatuhkan lawan dan menjaga diri dari serangan dengan menggunakan teknik-teknik tendangan maupun pukulan yang ada pada Taekwondo. Pada dasarnya masih banyak Taekwondoin dalam menilai kyorugi hanya berarti tentang suatu teknik bertahan dan menyerang pada suatu pertandingan, akan tetapi disini menunjukkan kenyataan perkelahian sesungguhnya dimana dituntut dari segi fisik, teknik, taktik, mental didalamnya sehingga dapat memberikan suatu bentuk pertandingan yang indah untuk ditonton. Kyorugi merupakan gabungan dari teknik, fisik dan juga mental karena didalamnya kita perlu melatih agar mendapatkan hasil yang maksimal tentunya dalam pertandingan. Teknik yang boleh digunakan dalam kyorugi yaitu teknik tangan (jireugi) dan kaki (chagi). 15 Teknik tangan yang diperbolehkan adalah pukulan dengan menggunakan kepalan tangan yaitu bagian telunjuk dan jari tengah (palmok). Sedangkan teknik kaki yang diperbolehkan jika perkenaan tendangan itu pada bagian bawah mata kaki Taekwondoin. Tendangan yang keluar tidak hanya sebatas mengenai sasaran badan lawan saja, tetapi juga harus memiliki tenaga sebab

11 jika tendangan atau pukulan kita tidak ada tenaganya maka tidak akan menghasilkan poin dalam kyorugi. 14 Dalam melakukan kyorugi diperlukan suatu ketahanan fisik, kecepatan aksireaksi, fleksibilitas dan variasi-variasi tendangan, serangan dan pertahanan serta mental itu sendiri yang kuat. Jadi singkatnya, kyorugi merupakan gabungan dari fisik, mental, teknik, spirit, serta gerakan Taekwondo yang dapat diaplikasikan dalam pertarungan. 15 Berdasarkan WTF, pertandingan Taekwondo nomor kyorugi terdiri dari tiga ronde. Setiap ronde berdurasi dua menit dengan jeda antar ronde adalah satu menit. Penjurian nomor kyorugi berdasarkan pada banyaknya poin yang didapat. Teknik yang diperbolehkan ada dua yaitu tendangan dan pukulan. Sedangkan sistem pertandingannya menggunakan sistem single elimination tournament (sistem gugur). Pada sistem gugur, setiap atlet akan bertanding dengan atlet yang lain, kemudian pemenang dari pertandingan tersebut akan meneruskan ke babak berikutnya hingga mencapai final. 14 2.1.4.2 Poomsae Poomsae adalah unit yang penting dalam sistem teknis Taekwondo. Menurut buku panduan poomsae, poomsae adalah gerakan-gerakan kombinasi yang dirancang untuk berlatih tanpa instruktur, dengan menggunakan dasar kinerja yang tetap dari menyerang dan bertahan. Oleh karena itu, poomsae memiliki kelebihan dalam melatih teknik-teknik khusus dari teknik-teknik yang diterapkan, yang tidak dapat dilatih melalui gerakan-gerakan dasar. Poomsae dilatih bersamaan

12 dengan garis (line) poomsae, dan garis poomsae ini menunjukkan posisi kedua kaki dan arah gerakan. 13 Sebagai suatu kesatuan, poomsae dibagi menjadi dua unit, sesuai dengan klasifikasi grade poomsae. Salah satunya adalah poomsae 'taegeuk'. Ini biasanya diperuntukkan bagi para pemula, sementara yang satunya lagi adalah untuk tingkat yang lebih tinggi. 13 Poomsae terdiri dari berbagai macam gerakan, dan poomsae yang sekarang ini terdiri dari minimal 20 gerakan dan maksimal 48 gerakan. Semua poomsae dilengkapi dengan title-nya, garis-garis poomsae, kuda-kuda posisi siap, kelompok gerakan yang menyatu penuh dan teriakan. Para praktisi Taekwondo akan menjadi terampil melalui latihan poomsae, dan berlatih poomsae juga berguna untuk mempertajam pikiran, disiplin yang sangat tinggi dan disiplin diri sendiri. Untuk arti secara metafisika dari poomsae memiliki banyak pelajaran diri sendiri, dan intinya para praktisi akan memperoleh keahlian teknik dengan sendirinya. 13 Sistem pertandingan pada nomor poomsae berbeda dengan kyorugi. Secara umum nomor poomsae menggunakan sistem cut off yang sangat ditentukan oleh jumlah peserta. Berikut ini adalah peraturan sistem cut off menurut WTF : 16 1) Jika jumlah peserta diatas 20 peserta, maka pertandingan berlangsung menjadi 3 babak, yaitu : penyisihan, semifinal, dan final. 2) Jika jumlah peserta 9 sampai 19 peserta, maka pertandingan berlangsung menjadi 2 babak, yaitu : semifinal dan final. 3) Jika jumlah peserta kurang dari 9, pertandingan berlangsung hanya satu babak yaitu final saja.

13 2.2 Atensi 2.2.1 Definisi Atensi Atensi merupakan proses kognitif yang melibatkan berbagai macam aspek psikologis dan neurologis yang berperan dalam kemampuan untuk memperhatikan satu stimulus tertentu (spesifik) dengan mampu mengabaikan stimulus lain yang tidak perlu atau tidak dibutuhkan baik dari internal maupun eksternal. 7 Atensi adalah pemusatan pikiran yang jelas dan tajam terhadap salah satu objek. 17 Atensi merupakan salah satu fungsi kognitif yang penting, sangat berguna untuk proses berfikir dan belajar. Tanpa adanya atensi, mempelajari sesuatu yang baru dan penting akan mengalami kesulitan. 18 2.2.2 Aspek dari Atensi Proses atensi melibatkan hubungan antar neuron yang apabila terganggu akan menyebabkan kelainan sistem atensi seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan Attention Deficit Disorder (ADD). Beberapa penelitian terbaru menunjukkan terdapat beberapa struktur anatomi otak yang berhubungan 19, 20 dengan tiga aspek dari atensi, yaitu alerting, orienting, dan executive. Alerting didefinisikan sebagai pencapaian dan usaha untuk mempertahankan keadaan waspada terhadap stimulus. Struktur anatomi otak yang berkaitan dengan alerting adalah lobus frontal, lobus parietal, dan thalamus. Suatu kegiatan yang dilakukan secara kontinyu dan membutuhkan kewaspadaan mengaktifkan lobuslobus tersebut. Norepinefrin merupakan neurotransmitter yang bekerja dalam 20, 21 modulasi aktifitas syaraf dalam proses alerting.

14 Orienting adalah proses mengarahkan atensi kepada sumber rangsangan yang bertujuan memperkuat rangsang tersebut. Struktur anatomi yang berhubungan dengan orienting ialah bagian otak posterior, termasuk lobus parietal superior, temporo-parietal juntion, dan area mata frontal. Neurotransmitter yang berperan 22, 23 dalam proses orienting adalah asetilkolin. Executive Network merupakan bagian dari atensi yang berfungsi untuk mengeksekusi berbagai hal yang muncul saat seseorang memberikan atensi. Untuk menguji fungsi executive berbagai penelitian menggunakan Stroop test. Pada Stroop test terdapat nama-nama warna dengan tinta yang berbeda-beda. Kemudian subjek diminta untuk menyebutkan warna dari tinta dengan mengabaikan namanama warna tersebut. Stroop test diketahui dapat mengaktivasi area frontal midline dan korteks prefrontal lateral otak. Aktivasi ini akan menghasilkan neurotransmitter dopamin lebih banyak daripada biasanya. 24 Selain Stroop test terdapat juga Flanker test yang dapat digunakan untuk menguji fungsi executive. Pada Flanker test tidak menggunakan nama-nama warna dan tinta seperti Stroop test, melainkan menggunakan tanda panah dan arah tanda panah. Karena perbedaan tersebut ditemukan hasil yang berbeda antara Flanker test dan Stroop test. Flanker test diketahui dapat mengaktivasi pula area cingulatus anterior. 20

15 Gambar 1. Struktur anatomi yang berkaitan dengan aspek atensi 25 Gambar 2. Stroop test 26

16 Gambar 3. Flanker test 27 2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Atensi 1) Usia Bertambahnya usia menyebabkan degenerasi sel saraf dan oligodendrosit sehingga otak akan mengalami atrofi. Hal itulah yang menyebabkan 28, 29 menurunnya fungsi kognitif. 2) Jenis Kelamin Liu et al (2013) menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara perempuan dan laki-laki pada aspek orienting. Perempuan memiliki skor yang lebih tinggi daripada laki-laki. Tidak ada perbedaan pada aspek alerting maupun executive. 30 3) Latihan Orang yang lebih sering melatih, menggunakan atau memberi atensi, akan memiliki fungsi atensi yang lebih baik daripada orang yang jarang memberi atensi. Contohnya, orang yang sering bermain video games mempunyai atensi

17 yang lebih baik daripada orang yang jarang bermain video games. Hal ini dapat dijelaskan dari sinaps antar neuron yang semakin banyak terbentuk. 7 4) Minat dan kebutuhan Seseorang akan lebih mudah menaruh atensi terhadap jenis stimulus yang mereka sukai dan lebih bisa memfokuskan atensi jika stimulus itu penting bagi mereka. 31 5) Penyakit sistemik dan infeksi Penyakit sistemik yang sering mempengaruhi fungsi kognitif yaitu penyakit yang menyebabkan terganggunya aliran darah ke otak seperti hipertensi, aterosklerosis, dan obesitas. 32, 33 Bakteri dan virus penyebab infeksi seperti cytomegalovirus, herpes simpleks virus 1 dan 2 akan menginvasi dinding pembuluh darah, memprovokasi pelepasan sitokin, mempengaruhi metabolisme lipid sehingga berakibat terjadi gangguan suplai nutrisi bagi otak menyebabkan penurunan fungsi atensi. 6) Intoksikasi obat 34, 35 Penggunaan alkohol, stimulan, dan opiat secara kronik dapat mengganggu fungsi otak yang berkaitan dengan fungsi eksekutif dan memori. 36 7) Stress Stress yang berulang menyebabkan penurunan kecepatan aliran darah dan memicu pelepasan hormon glukokortikoid yang dapat menurunkan fungsi atensi. 37

18 2.2.4 Kelainan Atensi Istilah penurunan kognitif menggambarkan perubahan kognitif yang beberapa dianggap masih dalam spektrum penuaan normal, sementara yang lainnya dimasukkan dalam kategori gangguan ringan. Untuk menentukan gangguan fungsi kognitif biasanya dilakukan penilaian terhadap satu domain kognitif atau lebih seperti memori, orientasi, bahasa, fungsi eksekutif dan praksis. 38 Temuan dari berbagai penelitian klinis dan epidemiologis menunjukkan bahwa faktor biologis, perilaku, sosial dan lingkungan juga berkontribusi terhadap risiko penurunan fungsi kognitif. 39 Salah satu kelainan fungsi atensi yang sering dijumpai adalah ADHD, menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder V (DSM-V), ADHD memiliki ciri khas yang spesifik yaitu pola inatensi dan/atau hiperaktivitasimpulsivitas yang persisten yang dapat mempengaruhi fungsi perkembangan mental seseorang. Persisten yang dimaksud adalah keadaan inatensi dan hiperaktivitas-impulsivitas yang muncul selama 6 bulan. ADHD juga dapat disebut sebagai gangguan perkembangan saraf yang kronis. Ditandai dengan gejala kurangnya atensi dan hiperaktif impulsif dan terkait dengan gangguan dalam beberapa domain yaitu rumah, sekolah dan lingkungan. 40 Inatensi ditandai dengan adanya kesulitan untuk mengerjakan suatu tugas tertentu sampai selesai. Seseorang yang mengalami ADHD cenderung terlihat kurang bertanggung jawab dan sering berganti pekerjaan. Inatensi juga ditandai dengan kesulitan untuk fokus kepada suatu obyek tertentu, sehingga akan mempengaruhi fungsi-fungsi seseorang terutama dalam hal akademik. Untuk dapat

19 masuk ke dalam kategori inatensi, hal-hal tersebut di atas harus tidak dipengaruhi oleh kurang nya pengetahuan seseorang terhadap tugas yang diberikan maupun pertentangan pada orang tersebut, seperti tidak sukanya orang tersebut terhadap suatu tugas tertentu. 40 Hiperaktivitas biasanya ditandai dengan aktivitas motorik berlebihan yang tidak pada tempatnya, misal gelisah yang berlebihan atau berbicara yang berlebihan. Aktivitas motorik pada anak yang mengalami hiperaktivitas yang dapat diamati adalah anak akan sering berlari-lari seperti tidak memiliki batas kelelahan. Jika hiperaktivitas pada anak dapat diketahui dengan aktivitas motorik yang berlebihan, pada orang dewasa lebih sering bermanifestasi pada kegelisahan yang ekstrim dan kadang mengganggu diri sendiri dan orang-orang disekitarnya. Sedangkan impulsivitas adalah aksi terburu-buru yang muncul seketika dan tanpa didahului pemikiran yang matang yang mungkin dapat membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. 40 2.3 Attention Network Test Peneliti menggunakan software bernama Attention Network Test (ANT) pada penelitian ini untuk mengukur ketiga aspek atensi yang sudah disebutkan sebelumnya. Program ANT ini dikembangkan oleh Michael I. Posner dan Jin Fan yang telah digunakan di berbagai penelitian mengenai atensi dan tingkat kecepatan reaksi. ANT dapat digunakan untuk subjek penelitian manusia mulai usia 6 tahun sampai 85 tahun. 20 Subjek penelitian yang menggunakan ANT akan memencet tombol di keyboard secepat mungkin sesuai dengan tanda panah di tengah yang muncul.

20 Tanda panah yang muncul bisa didahului petunjuk atau tanpa didahului petunjuk mengenai tempat munculnya tanda panah dan flankers. Tanda panah tersebut dapat muncul dari atas maupun bawah titik fiksasi, terdiri dari central arrow yang dikelilingi oleh flanking arrow yang bisa meunjuk ke arah yang sama (congruent) atau yang berlawanan (inkongruent). 20 Alerting dinilai dengan mengurangi rerata waktu reaksi dengan dua petunjuk yang memberi informasi kapan tanda panah akan muncul terhadap waktu reaksi tanpa petunjuk. Aspek orienting dinilai dengan mengurangi waktu rekasi dengan tanda tanda panah yang telah didahului petunjuk lokasinya terhadap waktu reaksi tanda panah yang petunjuknya berada di tengah (titik fiksasi). Sedangkan executive attention dinilai dengan mengurangi rerata waktu reaksi dari tanda panah yang memiliki flankers yang congruent terhadap waktu reaksi flankers yang inkongruent. 20 Gambar 4. Cara kerja ANT 41

21 2.4 Kerangka Teori Usia Latihan Taekwondo Intoksikasi Obat Jenis Kelamin Atensi Minat dan kebutuhan Penyakit Sistemik Infeksi Gambar 5. Kerangka teori 2.5 Kerangka Konsep Berdasarkan tujuan penelitian disusun kerangka konsep sebagai berikut : Latihan Taekwondo Atensi Gambar 6. Kerangka konsep 2.6 Hipotesis Atensi pada remaja yang mengikuti latihan Taekwondo lebih tinggi dibandingkan remaja yang tidak mengikuti latihan Taekwondo.