EXECUTIVE SUMMARY. ANNE HAFINA Jurusan PPB FIP UPI 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Indragiri Hulu. Kabupaten Kuantan Singingi terbentuk berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. alam ( IPA) di Sekolah Dasar (SD) hingga saat ini masih sering terdengar di

I. PENDAHULUAN. sehingga memerlukan penyesuaian, peningkatan sarana dan prasarana yang. diperlukan untuk mendukung terselenggaranya roda pemerintahan.

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah mempercepat pencanangan millenium development goals,

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PADA MATA KULIAH PROGRAM LATIHAN PROFESI I (PLP I)

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. Fuja Siti Fujiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui

BAB I PENDAHULUAN. kreatif mandiri dan bertanggung jawab. pendidikan tersebut ditentukan oleh komponen-komponen dalam pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang

diidentikkan dengan pendidikan formal. Pendidikan formal diupayakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kehidupan bangsa itu

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. budaya kehidupan. Perkembangan pendidikan yang seharusnya terjadi tidak lepas

2015 KOMPETENSI PED AGOGIK D AN KUALITAS MENGAJAR GURU SEKOLAH D ASAR D ITINJAU D ARI LATAR BELAKANG PEND ID IKAN GURU LULUSAN PGSD D AN NON-PGSD

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengembangkan diri berdasarkan potensi yang dimiliki. Penigkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan guru mencakup tiga kategori yang dikenal dengan Tiga. Kompetensi yaitu kemampuan profesional, personal, sosial (Arikunto,

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Asnaria Situmeang Surel:

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan selanjutnya, sehingga pembelajaran di SD haruslah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan potensi manusia untuk mengemban tugas pembangunan

PERSEPSI GURU TENTANG FUNGSI LABORATORIUM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pemerintah pada saat ini sedang berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG

Hasil Pelatihan pada Pelatihan Guru Pamong SLTP Terbuka di BPG Bandung dapat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, baik sebagai alat bantu dalam penerapan ilmu lain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KINERJA GURU SEJARAH SMA DI KOTA METRO. Kuswono, S.Pd., M.Pd.

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan melalui ceramah akan sulit diterima oleh siswa dan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kajian yang tidak pernah berhenti, dan upaya ke arah pendidikan yang lebih baik

Desember Sehingga saat ini hanya sekolah-sekolah tertentu saja yang masih menggunakan kurikulum Kurikulum 2013 merupakan kurikulum

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis refleksi terhadap pengembangan darf/pola

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan merupakan faktor penunjang utama dalam maju atau

Efektifitas Metoda Mengajar Tata Boga oleh Guru SMK Pariwisata Bandung

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jalan Dr. Radjiman No. 6 Tlp fax Bandung 40171

2015 IMPLEMENTASI SISTEM D UAL MOD E UNIVERSITAS TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. Berpikir merupakan kemampuan alamiah yang dimiliki manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan, dan penilaian. Suasana pembelajaran akan mampu. menciptakan lingkungan akademis yang harmonis dan produktif, jika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

PENGARUH PENGAJARAN MICRO TEACHING DAN BIMBINGAN GURU PAMONG TERHADAP PRESTASI PPL MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TAHUN AJARAN 2008/2009

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting dalam aspek kehidupan manusia.

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata

Suwarsi : Q

Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.1, 2017 ISSN Seri Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

KURIKULUM NASIONAL PPG SM3T 2014 DAN IMPLEMENTASINYA DI PROGRAM PPG SM-3T UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Syahriandi Akbari Siregar, 2015

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu penentu mutu sumber daya manusia. Mutu pendidikan

2015 MINAT SISWA SMA KELAS XII KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG TERHADAP PROGRAM STUDI S1 PGPAUD FIP UPI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

PENGARUH IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP ASPEK AFEKTIF SISWA. Pipin Erlina, Umi Chotimah

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan dengan persaingan. Era globalisasi cenderung membuat suatu negara

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003

LAPORAN PENELITIAN PROGRAM UNGGULAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Dengan adanya

KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GURU (PEPPG)

STRATEGI PENGELOLAAN KKG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya sistem tersebut, satu di antaranya, yaitu peran tenaga pendidik.

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan formal. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

PENGEMBANGAN PROFESI GURU PLB

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Kasbolah (1998) Penelitian tindakan (action research) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

Transkripsi:

EXECUTIVE SUMMARY A. Latar Belakang Dalam upaya pembangunan pendidikan nasional, peningkatan mutu guru selalu menjadi wacana dan fokus perhatian. Hal ini dikarenakan dalam keseluruhan perangkat tenaga kependidikan, guru mempunyai peran dan fungsi yang langsung berhadapan dengan peserta didik. Sebagai seorang profesional, guru dituntut untuk menguasasi pengetahuan dan memiliki pemahaman, sikap dan penghayatan yang mendalam terhadap tugas-tugas profesi yang diembannya. Kapasitas profesional guru selalu dinamis, karena selalu harus menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi dalam dunia ilmu pengetahuan dan inovasi dalam bidang pendidikan. Sejalan dengan tuntutan yang terjadi, kualifikasi guru SD berubah dari minimal lulusan SPG menjadi Diploma II Pendidikan Guru Sekolah dasar (D2 PGSD). Secara nasional kebijakan ini di atur melalui SK mendikbud Nomor. 0854/0/1989 tentang alih fungsi LPTK SPG, SGO dan PGA serta pengadaan dan penyetaraan guru SD. Melalui program PGSD diharapkan dapat meningkatkan kecakapan, keterampilan, penguasaan ilmu pengetahuan dan wawasan profesional ke arah semakin memadai. Secara efektif kebijakan tersebut berjalan sejak tahun 1990, secara nasional telah meningkatkan kualifikasi guru SD menjadi pendidikan Diploma II baik melalui pre- servis training maupun melalui in servis training. Peningkatan kualifikasi selayaknya seiring dengan peningkatan profesional guru SD, namun penelitian (Hamid Muhammad, 2002) memperlihatkan bahwa tingkat penguasaan bahan ajar guru setara dengan rata-rata siswa yang pandai, dan tingkat mutu pendidikan baik jalur sekolah maupun jalur luar sekolah masih rendah. Data lain memperlihatkan bahwa angka mengulang di SD masih besar, ditunjukkan oleh 1,73 juta siswa. Hasil penelitian tersebut dapat dipandang sebagai indikator bahwa mutu guru belum menunjukkan pada tingkat yang diharapkan. Penelitian ini difokuskan untuk memperoleh gambaran dampak program D2 PGSD terhadap mutu guru SD di Jawa Barat. Mutu guru merupakan perwujudan kemampuan guru dalam mengajar yang di dasari oleh kemampuan dalam menguasasi bahan ajar dan pedagogi, serta penciptaan suasana yang kondusif untuk belajar. Penguasaan materi/bahan ajar di SD diuaraikan ke dalam penguasaan materi pelajaran Jurusan PPB FIP UPI 1

Matematika, IPA, IPS, PPKn dan Bahasa Indonesia. Penguasaan pedagogi ke SD-an diungkap melalui penguasaan guru terhadap sejumlah konsep pedagogi bagi guru SD berkaitan dengan konsep pendidikan, belajar, kurikulum, dan pengelolaan kelas. Kemampuan guru dalam mengajar mengajar ( teaching performance) di dasarkan pada konsep yang dikemukakan oleh B.S Blomm (1976) yang mengklasifikasikan langkahlangkah guru dalam mengajar ke dalam kategori (1) persiapan/perencanaan oembelajaran, (2) pelaksanaan kegiatan pembelajaran, (3) pengelolaan interaksi dalam kelas, (4) aspek personal-sosial dan prasyarat entry kelas, dan (5) persepsi dan evaluasi guru terhadap kualitas proses dan hasil belajar siswa. Selain yang diungkap di atas, penelitian ini juga melihat dampak yang dirasakan oleh guru lulusan D2 PGSD dalam kemampuan sosialprepaid, dan peluang karir. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey lapangan. Untuk memperoleh data yang dimaksud disusun tiga instrumen. Intrumen pertama, berupa achievement test untuk memperoleh data tentang penguasaan guru SD terhadap materi/bahan ajar di SD; instrumen kedua, berupa achievement test untuk mengungkap penguasaan pedagogi ke SD-an, dan (3) instrumen ketiga, merupakan self rating untuk mengungkap langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dalam mengajarnya (teaching performance). Ketiga instrumen tersebut, diberikan kepada guru lulusan PGSD dan lulusan SPG.Data dari dua kelompok tersebut akan dibadingkan untuk menganalisis dampak porgram D2 PGSD terhadap peningkatan kutu guru. Sampel penelitian, diperoleh melalui teknik stratified sampling (sampel berstrata) dari 32 kota/kabupaten yang ada di Jawa Barat. Setelah melakukan verifikasi dara, diperoleh sampel penelitian sebanyak 53 orang guru, terdiri dari 28 orang guru lulusan PGSD dan 25 orang guru lulusan PGSD. Analisis terhadap dampak program D2 PGSD terhadap mutu guru, dilakukan dengan membandingkan peroleh skor dari dua kelompok sampel. Jurusan PPB FIP UPI 2

C. Hasil Penelitian Hasil pengolahan data menunjukan hasil seperti disajikan berikut ini. 1. Penguasaan Guru terhadap Materi Pelajaran SD Ada perbedaan substansial dalam penguasaan materi pelajaran SD antara guru lulusan D2 PGSD dengan guru lulusan SPG. Apabila pencapaian penguasaan materi pelajaran dilihat pada setiap mata pelajaran tampak ada perbedaan. Guru lulusan PGSD menunjukkan penguasaan di atas 70% pada mata pelajaran PPKN, IPA, Matematika dan IPS, sementara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia penguasaannya di bawah 70%. Guru lulusan SPG menunjukkan penguasaan di atas 70% pada mata pelajaran PPKN dan IPS, sementara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia IPA dan Matematika penguasaannya di bawah 70%. Walaupun guru lulusan PGSD menunjukkan lebih tinggi dalam penguasaan materi pelajaran SD dibandingkan dengan guru lulusan SPG, tetapi perolehan ini masih di bawah standar yang diharapkan. Selayaknya guru dapat menunjukkan penguasaan materi pelajaran jauh melebihi dari yang seharusnya dikuasasi oleh siswa. Dalam hal ini dapat ditafsirkan bahwa, program PGSD sebagai upaya untuk mendongkrak mutu guru SD masih dipertanyakan. Kenyataan ini mengindikasikan perlunya upaya lain yang dapat mendukung program tersebut sehingga mutu guru yang selama ini ingin dicapai dapat terwujud. 2. Penguasaan Guru SD terhadap Materi Pedagogi Ke SD-an Hasil penelitian menunjukkan penguasaan materi pedagogi kesd-an pada guru lulusan SPG sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan guru lulusan PGSD. Analisis selanjutnya menyimpulkan tidak ada perbedaan yang substansial dalam penguasaan guru terhadap materi pedagogi ke SD-an antara guru lulusan pendidikan program D2 PGSD dengan guru lulusan SPG. Informasi ini mengarahkan pada suatu dugaan bahwa program PGSD belum mendorong kepada peningkatan dalam penguasaan pedagogi,--lebih jauh lagi terhadap peningkatan kinerja profesionalnya --. Dengan status sudah menjadi PNS, 80% dari mereka mengikuti program D2 PGSD melalui jalur Universitas Terbuka. Nampaknya kedua kondisi ini turut mewarnai terhadap rendahnya upaya peningkatan kinerja profesional guru dan mungkin hanya sebagai pemenuhan tuntutan administratif. Jurusan PPB FIP UPI 3

3. Penampilan Guru dalam mengajar (Teaching Performance) Penampilan guru dalam mengajar dilihat dari beberapa aspek, yaitu persiapan / perencanaan mengajar, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, mengelola interkasi dalam kelas, kemampuan personal-sosial guru, serta persepsi dan evaluasi guru terhadap proses dan hasil belajar siswa. Membandingkan kemampuan penampilan mengajar antara guru lulusan PGSD dan lulusan SPG pada setiap aspek yang dimaksud menunjukkan adanya perbedaan yang bervariasi. Perbedaan itu ditunjukkan dengan bervariasinya persentase guru yang sering atau sangat sering dalam melakukan langkah-langkah pada setiap aspek proses mengajarnya. Secara umum lebih banyak guru lulusan PGSD yang telah sering melakukan langkah-langkah mengajar mulai persiapan sampai evaluasi sesuai dengan tuntutan yang seharusnya dilakukan. Hasil ini dapat dipandang bahwa program PGSD yang telah diikuti oleh guru memberikan dorongan dan semangat kepada guru untuk mampu menerapkan sejumlah keterampilan yang pernah diperolehnya dan menerapkan inovasi dalam pendidikan yang didapat selama mengikuti progrm PGSD. 4. Persepsi Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa Menurut persepsi guru yang telah lulus D2 PGSD, setelah mereka memiliki kualifikasi pendidikan D2 PGSD melihat ada peningkatan prestasi belajar pada siswa. Informasi ini mengindikasikan bahwa mereka terdorong untuk meningkatkan prestasi belajar siswanya. D. Kesimpulan 1. Program D2 PGSD tidak memberikan dampak terhadap peningkatan dorongan dan komitmen untuk profesional development 2. Dampak program D2 PGSDlebih tampak dalam peningkatan penguasaan bahan ajar, sementara dalam penguasaan pedagogi antara guru lulusan D2 PGSD dengan lulusan SPG tidak menampakkan perbedaan yang substansial. 3. Penguasaan guru terhadap bahan ajar masih di bawah jauh dari yang diharapkan, dengan demikian belum dapat mendongkrak mutu guru SD ke arah peningkatan yang lebih baik. Jurusan PPB FIP UPI 4

E.. Saran 1. Program D2 PGSD yang selama ini telah dilaksanakan perlu pengkajian yang mendalam untuk menyesuaikan program tersebut dengan tuntutan kompetensi guru SD yang selalu berhadapan dengan perkembagan ilmu pengetahuan dan inovasi dalam bidang pendidikan. 2. Perlu ada standar yang dapat mengukur komptensi mutu guru, sehingga dapat dijadikan tolok ukur dalam memberikan upaya peningkatannya. Standar mutu guru dapat menjadi diagnosis terhadap permasalahan yang berkaitan dengan kompetesi profesional guru. Dengan demikian upaya yang dilakukan dapat lebih spesifik dan terarah. 3. Pelatihan, penataran yang selama ini diselenggarakan untuk mengupayakan peningkatan kompetensi guru SD perlu didukung dengan mengembangkan Professional Development School (PDS) sehingga sekolah menjadi learning community yang kondusif bagi guru untuk bekerja secara profesional. 4. Guru perlu didorong untuk memiliki sikap kritis terhadap hasil kerjanya dan terdorong untuk melakukan perbaikan dari waktu ke waktu. Upaya ini dapat ditempuh dengan melibatkan dosen LPTK melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Diharapkan kegiatan ini lebih memberikan hasil yang menjanjikan sehingga pembuat kebijakan merasa terundang untuk memfasilitasi dan mendanai kegiatan tersebut. 5. Perlu disediakan sarana dan kesempatan bagi guru agar dapat mengembangkan diri melalui tulisan dengan menuangkan hasil pengalaman dan gagasan seperti jurnal dan pertemuan-pertemuan ilmiah. Jurusan PPB FIP UPI 5

Jurusan PPB FIP UPI 6