BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. BPRS Artha Amanah Ummat

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN SEMARANG. A. Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. Sabilul Muttaqiin yang kantornya berada di Purwokerto. Kemudian

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPR SYARI AH ASAD ALIF SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Bank Perkreditan Rakyat didirikan berdasarkan pada pandangan bahwa

BAB II GAMBARAN TENTANG KONDISI BPRS PNM BINAMA SEMARANG. A. Sejarah Berdirinya PT. BPRS PNM Binama Semarang 12

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dan bank muamalat merupakan bank pertama yang ada di indonesia.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. I. Sejarah Berdirinya PT. BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai

III. METODE PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ASAD ALIF. Pada saat awal berdiri, PT. BPRS Asad Alif Sukorejo bernama Balai

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB III. A. Profil Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah Artha Amanah Ummat (BPRS. AAU) Kabupaten Semarang didirikan pada tahun 2007 dengan modal awal

BAB I. KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

Perihal : Permohonan Persetujuan Prinsip Pendirian BPRS

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. A. Sejarah Berdirinya BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT.

BAB II KONDISI UMUM DI BPRS BEN SALAMAH ABADI DI PURWODADI. A. Sejarah Berdirinya BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

REGULASI ENTITAS SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya PT. BPRS Berkah Dana Fadhlillah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB III APLIKASI PEMBIAYAAN MURA<BAH}AH BI AL-WAKA<LAH TANPA PENYERAHAN KWITANSI PADA UJKS (UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH) AL HAMBRA KETINTANG SURABAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

BAB III GAMBARAN UMUM INSTANSI. A. Sejarah Berdirinya BPR Syariah Bangun Drajat Warga. SAW, dimana Baitulmal didirikan oleh Rasulullah sebagai lembaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. modal dasar pada saat itu berjumlah Rp ,- (dua ratus lima

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPR SYARIAH ASAD ALIF. Islam pertama di Indonesia yang beroperasi sesuai syari ah. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. akan sistem operasionalnya, telah menunjukkan angka kemajuan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. Abadi dan dipindahkan ke Kota Purwodadi. 1

BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pelaksanaan atau pengoperasiannya bisa disebut tidak berbeda dengan Bank-bank

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

2016, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa K

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB II PROFIL PT. BANK RIAU CABANG BANGKINANG. A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II GAMBARAN UMUM BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PERMODALAN NASIONAL MADANI (PNM) BINAMA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. merupakan tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah (BPD) diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. perantara atau intermediary, dimana bank berperan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya. Perbankan Syariah dalam menjalankan fungsinya

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/29/PBI/2009 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dimana sektor ekonomi menjadi tolok ukur kemakmuran

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.03/2016 TENTANG PERUBAHAN KEGIATAN USAHA BANK KONVENSIONAL MENJADI BANK SYARIAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

BAB III PRAKTEK PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARI AH (BPRS) ARTHA SURYA BAROKAH SEMARANG

ANALISIS PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DI BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA. A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba

2 Lingkup pengaturan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini adalah BPR yang berbadan hukum Perseroan Terbatas, Koperasi, dan Perusahaan Daerah. Sementar

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

- 1 - Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 29 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. dana dan menyalurkan kredit secara efisien dan efektif kepada pengusaha. memperoleh soliditas dan kepercayaan.

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi sesuai dengan nilai-nilai dan Prinsip Ekonomi Islam (Islamic

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah adalah bank syari ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, dan tidak menerima simpanan dalam bentuk Giro. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya lebih dekat pada lapisan mikro. Latar belakang pendirian BPRS Artha Amanah Ummat diawali dari keinginan ummat islam di wilayah kabupaten Ungaran yang ingin merubah praktek riba yang sudah mendarah daging di daerah tersebut dengan praktek muamalah yang berlandaskan pada nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan dalam segenap aspek kehidupan bisnis dan transaksi ummat. Keinginan ini juga didasari atas keinginan ummat islam untuk menerapkan Islam secara utuh dan total dalam setiap aktivitas ummat muslim. Ungaran adalah kabupaten yang berada pada jalur trans Semarang- Solo, dimana posisi ini sangat mendukung perkembangan ekonomi terhadap daerah tersebut. Dengan didukung letak daerah yang strategis, maka tingkat perekonomian tersebut bisa dikatakan cukup maju. Dilihat dari faktor tersebut maka kebutuhan masyarakat Ungaran terhadap lembaga keuangan sangatlah tinggi. Dan didukung oleh penduduknya yang mayoritas muslim, maka kebutuhan terhadap lembaga keuangan yang berlandaskan pada nilainilai dan prinsip syari ah sangatlah diutamakan. 11

12 Atas dasar faktor tersebut maka pada tanggal 3 Januari 2007, H. Djoko Sarwono dan H. Hepta Pinardi, SE menghadap notaris Indah Susilowati, SH untuk mengajukan Akta Pendirian PT. BPRS Artha Amanah Ummat dan disahkan pada tanggal 5 Juni 2007. Pada tanggal 19 November 2007, BPRS Artha Amanah Ummat mulai beroperasi. Dengan Direktur Utama Edi Purnomo dan Bambang Yuliarso sebagai Direktur. Serta H. Djoko Sarwono dan H. Hepta Pinardi, SE sebagai pemilik saham di BPRS Artha Amanah Ummat. BPRS Artha Amanah Ummat bekerja sama dengan Bank Muamalat karena BPRS Artha Amanah Ummat merasa bahwa Bank Muamalat sebagai pioneer Bank Syari ah di Indonesia, dan memiliki banyak pengalaman dalam bidang perbankan syari ah. Alasan tersebutlah yang menjadi alasan kerja sama antara BPRS Artha Amanah Ummat dengan Bank Muamalat. Disamping kerja sama antara BPRS Artha Amanah Ummat dengan Bank Muamalat, BPRS Artha Amanah Ummat juga melakukan kerja sama dengan BPRS Artha Surya Barokah Semarang dalam pelatihan pegawai yang dilakukan selama menunggu pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan dengan program magang kerja. 1 1 Wawancara dengan Accounting Canny Prastyowati, SE, Senin 13 Februari 2012.

13 2.2 Landasan Hukum Pendirian BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran Pendirian BPRS Artha Amanah Ummat dilandasi oleh: 1. Akta Pendirian PT. Bank Perkreditan Rakyat Syari ah Artha Amanah Ummat yang disahkan oleh MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI Kepala Kantor Wilayah Jawa Tengah pada tanggal 05 juni 2007, dengan NPWP 02.253.711.2-505.000. 2. Telah didaftarkan dalam daftar perusahaan sesuai No. 3 tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan dengan No. TDP 111716500381 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Semarang Nomor 48/BH- 11.17/VI/2007 pada tanggal 21 juni 2007. 2.3 Visi Misi Bank BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran Visi BPR Syari ah Artha Amanah Ummat Ekonomi Syari ah jembatan menuju kehidupan berkah dan lebih baik Misi BPR Syari ah Artha Amanah Ummat Ungaran 1. Memberi pelayanan prima kepada setiap nasabah 2. Menjadikan nasabah sebagai mitra untuk memperoleh keuntungan bersama 3. Menjaga kualitas pembiayaan menuju keberkahan bersama 4. Ikut berpartisipasi dalam dakwah berupa penyaluran ZIS

14 2.4 Struktur Organisasi Pemegang Saham Komisaris Direktur Utama Dewan Pengawas Syari ah Direktur Pemasaran Dana Account Officer Accounting Teller Jasa Nasabah Susunan Direksi, Komisaris dan Dewan pengawas Syari'ah pada BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran adalah sebagai berikut: Pemegang Saham : 1. H. Djoko Sarwono 2. H. Hepta Pinardi, SE Komisaris Utama Dewan Pengurus Syari'ah : Hj. Titik Samsiyati, SH : Drs. H. Moh. Syafi'i

15 Susunan Pengelola BPRS Artha Amanah Ummat Direktur Utama Direktur Teller Jasa Nasabah Akuntansi Pemasaran Dana Account Officer : Edi Purnomo, S.E : Bambang Yuliarso : Putri Hapsari : Wulan Setyaningrum, S.E : Canny Prastyowati, S.E : Sugeng : Dwi Laksono Ali Yafi 2 2.5 Job Description Organisasi BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran Berikut adalah uraian pembagian tugas masing-masing jabatan di BPRS Artha Amanah Ummat 3 : 1. Dewan Komisaris/Badan Pengurus Dewan Komisaris adalah organisasi perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus serta memberikan nasehat dan arahan kepada direksi dalam menjalankan perseroan. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang: a. Melakukan pengawasan dan memberikan pengarahan kepada Direksi dalam menjalankan perseroan. b. Mempertimbangkan, menyempurnakan dan mewakili para pemegang saham dalam memutuskan perumusan kebijakan umum perseroan yang 2 Company Profile BPRS Artha Amanah Ummat. 3 Proposal Pendirian BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran, hal.7.

16 baru yang diusulkan oleh Direksi untuk dilaksanakan perseroan di masa yang akan datang. c. Menyelenggarakan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham/Rapat Anggota Luar Biasa dalam hal pembebasan tugas dan kewajiban Direksi. 2. Direksi Anggota Dewan Direksi adalah beranggotakan Direktur Utama dan Direktur sesuai dengan yang telah ditetapkan dan atau disetujui dalam RUPS. Fungsi Utama Direksi: a. Memimpin usaha bank sesuai dengan tujuan dan kebijakan umum yang telah ditentukan. b. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh aktifitas bank meliputi penghimpunan dan penyaluran dana serta kegiatan-kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan aktifitas utama bank. c. Melindungi dan menjaga asset dan kekayaan perusahaan yang berada dalam tanggung jawabnya. 3. Direktur Utama Tugas dan Tanggung Jawab: a. Menjabarkan kebijakan umum bank yang telah dibuat Dewan Komisaris dan disetujui RUPS.

17 b. Menyusun dan menghasilkan rencana kerja dan anggaran, proyeksi financial dan non financial disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan RUPS. c. Menyetujui penyaluran dana sesuai dengan batas wewenangnya. d. Mempertimbangkan dan melakukan penambahan, pengangkatan serta pemberhentian karyawan sesuai tujuan perusahaan. e. Mengelola dan mengawasi pengeluaran biaya-biaya harian untuk tercapainya target pemasukan yang telah ditetapkan secara keseluruhan. Wewenang: a. Memimpin Rapat Komite untuk memberikan keputusan terhadap pengajuan pembiayaan. b. Menyetujui/menolak secara tertulis pengajuan rapat komite secara musyawarah dengan alasan-alasan yang jelas. c. Menyetujui/menolak pencairan pembiayaan sesuai dengan batas wewenang. 4. Direktur Tugas dan Tanggung Jawab: a. Membantu Direktur Utama dalam menjabarkan kebijakan umum bank yang telah dibuat Dewan Komisaris dan disetujui RUPS. b. Membantu Direktur Utama dalam menyusun dan menghasilkan rencana kerja dan anggaran, proyeksi financial dan non financial disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan RUPS.

18 c. Mengkoordinir, memonitor dan memfasilitasi kegiatan operasional secara efisien dan efektif sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku. Wewenang: a. Memimpin rapat komite apabila Direktur Utama berhalangan hadir untuk memberikan keputusan terhadap pengajuan pembiayaan. b. Menyetujui/menolak pencairan pembiayaan sesuai dengan batas wewenang. c. Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran kas kecil dan biaya operasional lain sesuai dengan batas wewenang. d. Memberikan masukan dan saran kepada Direktur Utama dalam menyetujui/menolak penggunaan keuangan yang diajukan yang tidak melalui prosedur. e. Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan karyawan. 5. Dewan Pengawas Syari ah Ketentuan dan persyaratan diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/17/PBI/2004 Pasal 27 sampai 33. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab: a. Memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan operasional Bank Syari ah terhadap fatwa DSN. b. Menilai aspek syari ah terhadap pedoman operasioanl dan produk yang dikeluarkan Bank Syari ah.

19 c. Memberikan opini dari aspek syari ah terhadap pelaksanaan operasional Bank Syari ah secara keseluruhan dalam laporan publikasi Bank Syari ah. d. Mengkaji produk dan jasa baru yang akan dikeluarkan oleh Bank Syari ah dimintakan fatwa kepada DSN. 6. Marketing Tugas dan fungsi utama dari bagian marketing adalah melakukan upaya penghimpunan dana serta penyaluran dana dari dan kepada masyarakat. Dan masing-masing tugas tersebut dilaksanakan oleh sub bagian/unit kerja, yang masing-masing unti menjalankan fungsi dan tugasnya secara terpisah, namun saling menunjang. Bagian Landing/Account Officer: a. Bertanggung jawab dalam upaya menyalurkan dana bank dalam bentuk pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat yang dinilai produktif. b. Mencari nasabah potensial yang layak diberikan fasilitas pembiayaan. c. Melakukan analisa untuk menentukan layak tidaknya pengajuan pembiayaan dari masyarakat. d. Bertanggung jawab atas kelancaran pengembalian dana yang telah disalurkan. e. Melakukan penagihan, pengawasan dan pembinaan terhadap nasabah yang telah memperoleh fasilitas pembiayaan dari bank.

20 7. Customer Service a. Memberikan pelayanan kepada nasabah dalam memberikan informasi produk kepada calon nasabah. b. Membantu nasabah dalam melakukan proses pembukuan rekening tabungan dan deposito. c. Membantu nasabah dalam melakukan proses penutupan rekening tabungan dan deposito. d. Memberikan informasi saldo simpanan nasabah. e. Menyiapkan buku tabungan untuk nasabah. f. Menyimpan berkas permohonan pembukaan rekening tabungan nasabah. g. Memberikan pelayanan informasi perbankan lainnya kepada nasabah, terutama dalam menangani permasalahan transaksi nasabah. 8. Teller a. Mengatur dan bertanggung jawab atas dana kas yang tersedia. b. Memberikan pelayanan transaksi tunai. c. Bertanggung jawab atas kecocokan pencatatan transaksi dengan dana kas yang terjadi secara harian. 9. Bagian Accounting/Pembukuan a. Mengatur dan mengkoordinasikan semua hasil aktivitas dan kegiatan operasional. b. Memeriksa kelengkapan bukti-bukti transaksi pembukuan dan kebenaran pencatatan transaksi.

21 c. Melakukan proses distribusi revenue secara bulanan, dan hasilnya diimplementasikan dalam perhitungan bagi hasil tabungan dan deposito. d. Melakukan penyusunan laporan keuangan berkala dan laporan-laporan keuangan lainnya. e. Melaksanakan tugas-tugas pembukuan lainnya. 2.6 Produk BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah (BPRS) Artha Amanah Ummat Ungaran memiliki tujuan menuju kehidupan berkah dan kemajuan ummat melalui jasa pelayanan perbankan berupa produk-produk penghimpunan dana (funding) dan penyaluran dana yang sesuai dengan syari at islam. dan produkproduk BPR Syari ah Artha Amanah Ummat yang ditawarkan antara lain: 1. Penghimpunan Dana (Funding) Dalam produk ini terdapat beberapa jenis produk yang ditawarkan kepada masyarakat : a. Tabungan Hijrah Tabungan ini adalah tabungan dengan akad titipan (wadi ah yad dhamanah) untuk menampung titipan uang dari masyarakat yang sewaktu-waktu dapat diambil. Bank tidak wajib memberikan bagi hasil, bank dapat memberikan bonus yang tidak diperjanjikan sebelumnya.

22 b. Tabungan Amanah Tabungan ini menampung investasi berakad bagi hasil (mudharabah) dari semua lapisan semua masyarakat dengan bagi hasil yang disepakati kedua pihak setiap akhir bulan bank memberikan bagi hasil dengan langsung mengkredit rekening penabungan. c. Deposito Investasi Mudharabah Adalah simpanan berjangka dengan waktu penanaman 1, 3, 6 dan 12 bulan sebagai sarana investasi dari para pemilik dana (shohibul maal), dengan porsi bagi hasil yang menarik. 2. Penyaluran Dana (Landing) Penyaluran Dana diberikan kepada masyarakat sepanjang tidak bertentangan dengan syari at Islam untuk keperluan modal kerja, investasi, atau konsumtif. Adapun akad pembiayaan bisa berupa : a. Akad Jual-Beli (Murabahah/Ijarah) Akad jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang telah disepakati, penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Pembayaran dilakukan sekaligus pada saat jangka waktu yang disepakati jatuh tempo atau dengan cicilan. Jenis pembiayaan ini dapat digunakan untuk keperluan yang bersifat produktif atau konsumtif berupa penambahan sarana dan prasarana usaha dan peningkatan modal kerja, pendidikan, pembelian alat rumah tangga dan sejenisnya.

23 b. Akad Bagi Hasil (Musyarakah) Kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Pembiayaan untuk modal kerja, dimana bank membantu kebutuhan modal kerja, selanjutnya secara periodik nasabah membayar pokok modal ditambah bagi hasil keuntungan yang telah disepakati. c. Akad Bagi Hasil (Mudharabah) Akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama menyediakan seluruh modal sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Pembiayaan kegiatan usaha, kepada orang yang benar-benar ahli dibidangnya, tetapi tidak mempunyai dana.

24 2.7 Perkembangan BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran Data perkembangan keuangan BPRS Artha Amanah Ummat 2007-2010 4 2007 2008 2009 2010 Aset 725.429.000 2.218.865.000 4.329.270.000 5.042.519.000 DPK 237.318.000 1.634.415.000 3.618.085.000 4.122.660.000 Modal 500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000 Pembiayaan 98.672.000 1.547.531.000 2.677.791.000 3.916.723.000 Pendapatan yang dibagi 318.000 36.117.000 61.569.000 76.371.000 Perkembangan pada BPRS Artha Amanah Ummat dalam jangka waktu 4 tahun ini cukup baik. Walaupun terbilang baru merintis usaha ini, namun dengan kerja keras dan usaha yang sungguh- sungguh asset, DPK, pembiayaan yang disalurkan, dan pendapatan yang dibagikan dapat terus ditingkatkan. BPRS Artha Amanah Ummat yang terletak diwilayah Kecamatan Ungaran Barat ini, dengan posisi Bank Syari ah terdiri dari 3 kantor Bank Umum Syariah, 4 kantor Office Channeling dan satu BPRS, masih membuka peluang pasar, Dengan jumlah penduduk sekitar 900 ribu jiwa, dan komposisi penduduk usia produktif yang mendominasi maka derah ini masih memungkinkan untuk digali lebih jauh. Edukasi mengenai perbankan Syari ah saat ini masih menjadi perhatian utama dan masih menjadi salah satu fungsi penting dalam mengembangkan perbankan syari ah 4 Sumber Data Dari BPRS

25 yang bernafaskan Islam dan dapat berkembang dengan baik. Kondisi ini menunjukan betapa besarnya potensi Umat Islam di Ungaran dan sekitarnya. 5 2.8 Persoalan yang Dihadapi BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran Persoalan yang di hadapi BPRS Artha Amanah Ummat adalah pada struktur dana (penghimpunan dana) cenderung lebih pada jangka pendek, pada dana tabungan sangat likuid sedangkan pada deposito berjangka, nasabah memilih jangka waktu 1 bulan. 5 Sumber data laporan perkembangan BPRS Artha Amanah Ummat