BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

-1- BUPATI SINJAI PROPINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN KEBUMEN

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 24 Tahun 2015 Seri E Nomor 16 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 43

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG

User Kecamatan. BUKU PANDUAN APLIKASI EPLANNING Usulan kegiatan Musrembang dan Renja Kerja tahun 2019

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 27 TAHUN 2006 TENTANG K E L U R A H A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 026 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA

KABUPATEN CIANJUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAANN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

USER UMUM. User umum dapat digunakan untuk melihat kamus usulan, mendownload Buku Manual/Tata Cara Pengisian, Usulan 2017, Peta Usulan 2017.

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

2017, No Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indo

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI DESA DI KABUPATEN BLORA

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA MEDAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

TENTANG PROSEDUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PROSEDUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN SAL;SSA

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERBASIS MASYARAKAT

NOMOR 5 Tahun 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Ind

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 6 SERI D

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI IAMBI. Mengingat : 1. Menimbang : a.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

KEPALA DESA MIAU MERAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DESA MIAU MERAH NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba

Transkripsi:

SALINAN BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN SECARA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ASAHAN, Menimbang: a. bahwa berdasarkan rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri untuk menggunakan sistem e- Planning yang sudah dikembangkan oleh Pemerintah Kota Surabaya sesuai surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 640/3761/SJ tanggal 10 Oktober 2016 tentang penerapan aplikasi e-planning dalam perencanaan pembangunan daerah provinsi dan kabupaten/kota; b. bahwa dalam rangka penerapan pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan yang dilaksanakan secara elektronik di Kabupaten Asahan sebagaimana rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri tersebut, perlu disusun mekanisme pelaksanaannya dalam sebuah Standar Operasional Prosedur (SOP); c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Secara Elektronik; Mengingat : 1. Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 1

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 9. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4826); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 17. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 18. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia; 19. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government; 2

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 704); 23. Peraturan Mengeri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 649); 24. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 6 Tahun 2014 tentang Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Asahan Nomor 5) Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 6 Tahun 2014 tentang Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Asahan Nomor 5); 25. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Asahan Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Asahan Tahun 2016 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Asahan Nomor 3); 26. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 7 Tahun 2016 tentang (Lembaran Daerah Kabupaten Asahan Tahun 2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Asahan Nomor 6); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN MUSYAWARAH PEMBANGUNAN SECARA ELEKTRONIK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Asahan. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati Asahan. 4. adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah Kabupaten. 5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Bappeda adalah unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan yang melaksanakan tugas dan mengkoordinasikan penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah. 3

6. Bagian Pembangunan adalah Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Asahan. 7. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten. 8. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. 10. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat adalah forum antar pemangku kepentingan dalam rangka menyusun rencana pembangunan daerah. 11. Forum adalah wahana antar pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi. 12. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan yang selanjutnya disingkat Kecamatan adalah forum antar pelaku dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Kecamatan. 13. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan yang selanjutnya disingkat Desa/Kelurahan adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan di tingkat untuk menyepakati rencana kegiatan 1 (satu) tahunan. 14. Musyawarah Perencanaan Pembangunan secara elektronik yang selanjutnya disingkat e- adalah kegiatan yang menggunakan aplikasi berbasis web mulai dari usulan tingkat, usulan tingkat kecamatan dan forum. 15. e- Kecamatan adalah pelaksanaan Kecamatan secara elektronik. 16. e- Desa/Kelurahan adalah pelaksanaan Desa/Kelurahan secara elektronik. 17. e- Forum adalah pelaksanaan forum Perangkat Daerah secara elektronik. 18. Narasumber adalah pihak pemberi informasi/penyelia untuk memastikan aplikasi e- berjalan dengan baik diseluruh level kegiatan. 19. Tim e- adalah tim yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan e-. 20. Kamus Usulan adalah kumpulan nama-nama kegiatan yang menampilkan plafon harga tertinggi untuk kegiatan fisik dan non fisik yang merupakan hasil analisa dari Bagian Pembangunan berdasarkan standar satuan harga Kabupaten, harga satuan pokok kegiatan serta analisa standar. 21. User Login adalah login dan kata kunci yang diberikan kepada Tim e- untuk dapat masuk ke aplikasi e-. 22. Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya disebut SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan terkait bagaimana dan kapan pelaksanaan e-, dimana dan oleh siapa kegiatan e- dilaksanakan. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 (1) Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi pelaksanaan e- dalam rangka pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan secara elektronik. (2) e- sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara 4

berjenjang yaitu : a. pelaksanaan e- Desa/Kelurahan; b. pelaksanaan e- Kecamatan; dan c. pelaksanaan e- Forum. BAB III PELAKSANAAN E-MUSRENBANG Bagian Kesatu Tujuan Pasal 3 Tujuan Pelaksanaan e- adalah : a. memperbaiki kualitas perencanaan pembangunan; b. meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan agar lebih terarah, tepat sasaran, tepat waktu yang bersinergi; c. mewujudkan konsistensi, akuntabilitas, transparansi perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah; d. mewujudkan good governance di lingkup Pemerintah Kabupaten Asahan; e. menghindari adanya usulan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku; f. memperkecil kesalahan cetak dokumen dan mengurangi pemakaian kertas; dan g. masyarakat dapat secara real time online mengetahui dan melihat proses dan status usulan sehingga mendorong meningkatnya partisipasi warga masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan. Bagian Kedua Penyelenggara Pasal 4 (1) e- dilaksanakan oleh tim e-. (2) Tim e- sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri dari : 1. penyelia; 2. administrator; 3. operator ; 4. operator Kecamatan; dan 5. operator Desa/Kelurahan. Pasal 5 Tugas dan tanggung jawab tim e- sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 sebagai berikut : a. Penyelia 1. menyerahkan login user dan password aplikasi e- kepada tim e- ; 2. mengawasi, mengarahkan dan mengkoordinir tim e- pada saat pelaksanaan workshop maupun pada saat pelaksanaan kegiatan e- ; dan 3. menjadi narasumber di kegiatan workshop dan kegiatan e-. b. Administrator 1. membuat buku panduan penggunaan aplikasi; 2. memastikan aplikasi e- berjalan dengan baik; 3. mengelola (menambah, menghapus, mengunci membuka) login user e- ; 4. mendampingi tim e- dalam pelaksanaan e- bila diperlukan; 5. menjadi narasumber di kegiatan workshop dan seluruh kegiatan e-; dan 6. mencetak rekapitulasi usulan dan kecamatan. 5

c. Operator 1. mengikuti kegiatan workshop; 2. memverifikasi usulan masuk dari kecamatan; dan 3. mencetak berita acara forum. d. Operator Kecamatan 1. mengikuti kegiatan workshop; 2. memverifikasi usulan masuk dari ; 3. mengirim usulan yang sudah diverifikasi ke kecamatan; dan 4. mencetak berita acara Kecamatan. e. Operator Desa/Kelurahan 1. mengikuti kegiatan workshop; 2. memasukkan usulan di masing-masing; 3. memverifikasi usulan yang sudah di masukkan di ; 4. mengirim usulan yang sudah diverifikasi ke kecamatan; dan 5. mencetak berita acara Desa/Kelurahan. Bagian Ketiga Kamus Usulan Pasal 6 (1) Sebagai alat bantu bagi peserta e- dalam membuat usulan agar seragam mulai dari nama kegiatan dan plafon anggaran maka dibuat kamus usulan. (2) Kamus usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat oleh Bagian Pembangunan, Bappeda dan Instansi Terkait yang ditetapkan dalam suatu Keputusan Bupati; Bagian Keempat Workshop e- Pasal 7 (1) Untuk efektifitas kegiatan e- di Kabupaten Asahan, Bappeda memfasilitasi kegiatan workshop e- sebelum dimulainya kegiatan Desa/Kelurahan. (2) Peserta yang akan mengikuti kegiatan workshop e- adalah : a. para kepala, camat, lurah, kepala desa; b. seluruh operator e- di tingkat, kecamatan dan yang ditunjuk oleh masing-masing pimpinan unit kerja; dan c. tokoh masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat dan masyarakat yang tergabung dalam suatu komunitas. Bagian Kelima Materi Pasal 8 (1) Materi e- di tingkat adalah : a. website aplikasi e-; b. komputer dan koneksi jaringan internet; c. user login ; dan d. hasil Desa/Kelurahan. (2) Materi e- di tingkat kecamatan adalah : a. website aplikasi e-; b. komputer dan koneksi jaringan internet; c. user login kecamatan; dan d. hasil tingkat kecamatan. (3) Materi e- di tingkat Forum adalah : a. website aplikasi e-; b. komputer dan koneksi jaringan internet; 6

c. user login ; dan d. hasil forum. Bgaian Keenam Peserta Pasal 9 (1) Peserta e- tingkat adalah peserta dan operator Desa/Kelurahan. (2) Peserta e- tingkat kecamatan adalah peserta kecamatan dan operator Kecamatan. (3) Peserta e- tingkat adalah peserta forum Perangkat Daerah dan operator. Bagian Ketujuh Narasumber Pasal 10 Narasumber e- tingkat, kecamatan dan forum Perangkat Daerah adalah Administrator dan pejabat dari Bappeda yang ditunjuk. Bagian Kedelapan Tahapan Pasal 11 (1) Tahapan pelaksanaan e- terdiri dari : a. pra e-; b. e- Desa/Kelurahan; c. e- Kecamatan; d. e- Forum ; dan e. pasca e-. (2) Tahapan pelaksanaan e- sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dalam sebuah Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Asahan. Ditetapkan di Kisaran pada tanggal BUPATI ASAHAN, ttd TAUFAN GAMA SIMATUPANG 7

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR : 39 TAHUN 2016 TANGGAL : DESEMBER 2016 TENTANG : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN SECARA ELEKTRONIK STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAKSANAAN E-MUSRENBANG NOMOR SOP TGL. PEMBUATAN Desember 2016 TGL. REVISI - TGL. EFEKTIF Januari 2017 DISAHKAN OLEH BUPATI ASAHAN ttd PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. TAUFAN GAMA SIMATUPANG NAMA SOP PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN SECARA ELEKTRONIK KUALIFIKASI PELAKSANA 1. Programmer minimal D3 Komputer 2. Administrator minimal D3 Komputer 3. Operator menguasai komputer (Ms Word, Excel) dan aplikasi e- 4. Memahami sistem perencanaan pembangunan daerah 8

5. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 640/3761/SJ tanggal 10 Oktober 2016 tentang Penerapan Aplikasi e-planning Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. 6. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 6 Tahun 2014 tentang Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah. KETERKAITAN 1. Surat Keluar dan Surat Masuk 2. Surat Keputusan PERINGATAN Jika SOP pelaksananaan e- tidak dilaksanakan dapat mengakibatkan inkonsistensi data hingga perencanaan tidak efektif. PERALATAN/PERLENGKAPAN 1. Aplikasi e- 2. Jaringan Internet 3. Komputer, Printer, Ruangan dan Meja 4. Kertas kerja hasil 5. Kertas kerja hasil kecamatan 6. Kertas kerja hasil forum 7. Buku panduan penggunaan aplikasi PENCATATAN DAN PENDATAAN 1. e- dilaksanakan untuk transparansi dan konsistensi perencanaan pembangunan 2. e- menghasilkan laporan usulan yang disetujui 3. Sistem skoring sudah berlaku otomatis, sehingga membantu dalam pembuatan program prioritas dari setiap usulan 4. Kegiatan e- berbarengan pelaksanaannya dengan. 5. Daftar kegiatan telah distandarisasi nama dan plafon harga nya untuk mempermudah peserta mengajukan usulan dari. 9

URAIAN PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR No Kegiatan I. Pra e- 1 Rapat pembahasan pembuatan SK Standar plafon nama kegiatan, SK Tim e- Kepala Bidang Pelaksana Tim e- Admini Penyelia Tim1 Tim2 Tim3 Kelengkapan strator Bahan rapat, daftar nama operator pelaksana e- Mutu Baku Wak tu 240 menit Output Daftar Hadir, Dokumentasi, Notulen Rapat Ket. 2 Menyiapkan bahan, data dan informasi, rancangan SK Standar nama harga kegiatan, SK Tim e-, SK jadwal kegiatan dan pembagian tugas Notulen Disposisi/Perintah Rapat, 240 menit - Data, informasi, bahan - Rancangan SK Standar plafon nama kegiatan - Rancangan SK Tim e- - Rancangan SK jadwal kegiatan dan pembagian tugas 3 Mengolah bahan, data dan informasi menjadi bahan kegiatan e-, memproses SK Standar plafon nama kegiatan, SK Tim e-, SK jadwal kegiatan dan pembagian tugas - Data, informasi, bahan - Rancangan SK Tim e- - Rancangan SK jadwal kegiatan dan pembagian tugas 14 Hari Kerja - SK Standar plafon nama kegiatan - SK Tim e-, - SK jadwal kegiatan dan pembagian tugas 4 Menerima dan memeriksa laporan kesiapan penyelenggaraan e- dan menyampaikan laporan kepada Kepala Bappeda 1 - SK Standar plafon nama kegiatan - SK Tim e-, - SK jadwal kegiatan dan pembagian tugas 120 menit - SK Standar plafon nama kegiatan, - SK Tim e-, - SK jadwal kegiatan dan pembagian tugas 10

5 Memproses data awal aplikasi e- berupa update kamus usulan, menambah/menghapus user tim e-, membuat Panduan penggunaan aplikasi e- 6 Menyelenggarakan Workshop dan Simulasi aplikasi e- 7 Penyerahan login user dan password aplikasi kepada seluruh tim e- yang telah ditunjuk II. Pelaksanaan e- Tingkat Desa/Kelurahan 1 Mengakses alamat website aplikasi e- 2 Login sebagai user 3 Memasukkan usulan hasil 4 Memverifikasi usulan 5 Mencetak berita acara 1 3 - SK standar plafon nama kegiatan - SK tim e- - Jaringan internet, komputer, Aplikasi e- - Kamus usulan baru - SK tim e- - Panduan penggunaan aplikasi e- Login User dan Password Aplikasi e- Jadwal pelaksanaan e- - Jaringan internet, komputer - Panduan penggunaan 120 menit 3 hari kerja 30 5 aplikasi e- Login User 5, printer, kertas HVS 120 30 15 - Kamus usulan baru - Panduan penggunaan aplikasi e- Jadwal pelaksanaan e-, kecamatan dan forum Login User dan Password Aplikasi e- Per dan Per Desa/Kelurahan dan Kecamatan Usulan user Usulan Usulan Berita acara Dapat dilaksa nakan di Kecama tan pada saat pra e- Musren bang Tingkat Kecama tan. 2 11

6 Mengirim usulan ke kecamatan 2 3 30 Usulan III. Pelaksanaan e- Tingkat Kecamatan 1 Mengakses alamat website aplikasi e- 2 Login sebagai user kecamatan 3 Memverifikasi usulan Tidak Jadwal pelaksanaan e- kecamatan - Jaringan internet, komputer - Panduan penggunaan aplikasi e- 5 Login User 5 kecamatan 120 Usulan kecamatan user kecamatan Usulan kecamatan 4 Mencetak berita acara kecamatan Setuju kecamatan 15 Berita kecamatan acara 5 Mengirim usulan kecamatan ke Perangkat Daerah IV. Pelaksanaan e- Tingkat Forum 1 Mengakses alamat website aplikasi e- 2 Login sebagai user 3 Menyetujui/menolak usulan masuk dari kecamatan berdasarkan hasil forum Perangkat Daerah Tidak Setuju 4 kecamatan, printer, kertas HVS Jadwal pelaksanaan forum - Jaringan internet, komputer - Panduan penggunaan aplikasi e- 30 5 Login User 5 forum 120 Usulan kecamatab Usulan kecamatan yang disetujui user Usulan kecamatan yang disetujui 12

4 Mencetak berita acara forum 4 - forum, printer, kertas HVS 15 Berita acara Forum V. Pasca e- 1 Mengakses alamat website aplikasi e- 2 Login sebagai user Administrator 3 Mencetak rekapitulasi usulan dan kecamatan 4 Menyerahkan laporan rekapitulasi usulan yang disetujui - Jaringan internet, komputer - Panduan penggunaan aplikasi e- 5 Login User 5 forum 120 Rekapitulasi usulan 30 user Administrator Rekapitulasi usulan Dokumen usulan e- Keterangan : Kepala Bidang Penyelia Administrator Tim1 Tim2 Tim3 : Kepala Bappeda Kabupaten Asahan : Bidang Evaluasi di Bappeda Kabupaten Asahan : Penyelia Kegiatan e- : Administrator aplikasi e- : Tim e- Tingkat Desa/Kelurahan : Tim e- Tingkat Kecamatan : Tim e- Tingkat BUPATI ASAHAN, ttd TAUFAN GAMA SIMATUPANG 13