Sesungguhnya dengan dzikir tenteramlah segala qolbu. (Al-Ra du: 28). 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Andi Mappiare, Psikologi Remaja (Surabaya: Usaha Nasional 1982), h. 45

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Sehingga banyak orang yang melakukan penyimpangan tingkah laku dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dzikir iklil dengan tingkat agresivitas warga nelayan (studi kasus Jama ah

BAB IV PEMBAHASAN HASIL UJI EKSPERIMEN ZIKIR YA_FATAH YA_ ALIM PENGARUHNYA TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil perolehan data intensitas melaksanakan dzikir khushushy dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara filosofis, ibadah dalam Islam tidak semata-mata bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman pada masa modern ini banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI RUQYAH PADA PENDERITA GANGGUAN JIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3. 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Qur an sendiri menganjurkan supaya manusia memperdalam berbagai bidang

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. santri di Pondok Pesantren Al-Itqon Kota Semarang merupakan pendapat

BAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu yang penting dalam Islam, segala usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Hadits dijelaskan, bahwa beliau di utus oleh Allah ke dunia ini untuk. menyempurnakan akhlak yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mental merupakan hasil skala yang diberikan kepada responden (santri Al

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembiasaan Shalat Berjama ah di MTs Al-Huda Bandung Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Secara kodrati manusia adalah makhluk yang paling sempurna di

BAB I PENDAHULUAN. (Jogyakarta: Media Wacana Press, 2003), hlm Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007, hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN. orang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. sunyi dari segala macam lukisan dan gambaran. Manakala anak-anak itu dibiasakan

3.1. Gambaran Umum Padepokan Anggur Ijo Ngaliyan Semarang. sebagai sarana untuk membantu individu yang bermasalah dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kecerdasan emosional atau Emotional Questient (EQ)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesempatan Hidup Hanya Tiga Bulan, (Jakarta: PT Mizan Publika, 2012), hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini, banyak sekali permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. jauh lebih banyak dan lebih komplek dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. di pesantren. Pondok pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan agama

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sepanjang hayat, berlangsung di rumah, di sekolah, di unit-unit

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.

Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah sajalah hati akan menjadi tenteram (QS Ar Ra d : 28).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Program Bimbingan Keagamaan Islam dalam Coping Stress Narapidana

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2008), Cet. III, hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. menyadarkan manusia akan potensi-potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Terj. Rahmani Astuti, dkk, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. Rosdakarya, 2013, hlm Barnawi & M. Arifin, Strategi & kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter,

KORELASI MENGIKUTI PENGAJIAN MAJLIS DZIKIR AL KHIDMAH DENGAN UKHUWAH ISLAMIYAH JAMA AH DI KEC. WELERI, KAB. KENDAL

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah perusahaan berskala besar maupun kecil baik profit maupun non

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB VI PENUTUP. 1. Konversi Agama Pengikut Jama ah Tabligh di Desa Kutoanyar

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan Landasan, Teori, dan 234 Metafora

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN. h.3. 1 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), 2 Ibid., h. 23

BAB I PENDAHULUAN. muda agar kelak dapat menghadapi kehidupan seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. Suroso Abdussalam, Arah & Asas Pendidikan Islam, Sukses Publising, Bekasi Barat, 2011, hlm. 38.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia diciptakan Allah dalam dua dimensi untuk melakukan hal-hal positif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

BAB III MASJID AL-IJABAH GUNUNG PATI SEMARANG DAN ARAH KIBLATNYA. 1. Sejarah berdirinya Masjid Al-Ijabah Gunung Pati

Khutbah Jum'at. Memakmurkan Masjid. Bersama Dakwah 1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi sebagian masyarakat Desa Morodemak mengalami krisis jiwa (mental) timbul sebagai akibat dari terhalangnya seseorang dari segala sesuatu yang diinginkannya, krisis mental dipengaruhi oleh kondisi sosial dan moral dirinya sendiri. Manusia akan menjadi sasaran kegalauan psikologis dan fisik, jika ia tidak mampu mengatasi krisis psikologis dengan cara yang cepat dan tepat, baik secara hakiki ataupun ilusi. Agama merupakan terapi bagi penyakit jiwa atau mental, sebab agama bisa mengubah, memperbarui, dan memperbaiki jiwa manusia. Agama juga memberi kekuatan penuh kepada manusia ketika berhadapan dengan kebimbangan dan keputusasaan. Agama memberi sifat kesabaran ketika manusia dilanda kefrustasian dan memberi ketentraman ketika manusia dilanda rasa ketakutan dan bahaya. Seseorang yang beriman akan merasakan bahwa ketenteraman itu memenuhi ruang jiwanya. 1 Allah SWT mengajarkan untuk selalu berdzikir sebagai salah satu wujud bimbingan kepada manusia, karena dzikir adalah obat kegersangan hati yang dapat melandasi perilaku manusia. Allah berfirman: Sesungguhnya dengan dzikir tenteramlah segala qolbu. (Al-Ra du: 28). 2 Kenyataan menunjukkan bahwa orang-orang yang mengalami gangguan mental adalah mereka yang hampa dari sentuhan sentuhan agama terutama untuk mengingat Allah atau berdzikir, bergelut dengan kehidupan duniawi tanpa kendali diri yang memadai. Dzikir adalah mengingat Allah, baik dengan lisan dan dengan hati. Salah satu cara yang diajarkan Rasulullah adalah dengan membaca asmaul 373 1 Budi Munawar Rahman, Demam Tasawuf, Pustaka Sufi, Yogyakrta, 2002, hlm. 4 2 Soenarjo, dkk, Al-Quran dan Terjemahnya,Departemen Agama RI, Jakarta, 2004, hlm.

husna. Dzikir kepada Allah merupakan upaya membersihkan diri dari pengaruh-pengaruh kesenangan keduniaan dan sifat egois, juga merupakan penetapan ruh dalam kesucian dan kedekatannya dengan Allah SWT. 3 Bagi sebagian masyarakat nelayan Desa Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak menjalankan dzikrullah dilakukan dengan mengikuti dzikir iklil pada Jama ah Al-Khidmah yang kegiatannya lebih banyak berdzikir kepada Allah. Ajaran yang diajarkan dalam jama ah ini mengarah pada ajaran tasawuf yang memadukan ajaran syariat dan hikmah pada pola pembinaannya dengan melakukan dzikir bersama, sehingga nantinya warga nelayan mampu menjalankan syariat islam dalam kehidupan sehari-hari yang dipenuhi nilai-nilai tasawuf, selanjutnya pribadi mereka selalu merasa dekat dan diawasi oleh Allah SWT dan mampu mengurangi sifat agresifnya. 4 Dzikir iklil dilakukan dengan mengikuti Jama ah Ihyauddin yang kegiatannya lebih banyak berdzikir kepada Allah. Ajaran yang diajarkan dalam jama ah ini dengan melakukan dzikir bersama. 5 Namun berdasarkan hasil wawancara dengan warga nelayan anggota Jama ah Al-Khidmah seperti dengan Abdul Wahid menyatakan bahwa kesadaran diri seperti emosional masih melekat pada saya meskipun masih intens melakukan dzikir iklil, memang pikiran saya tenang setelah melakukan dzikir namun terkadang emosional itu muncul dalam kehidupan saya. 6 Begitu juga yang dikatakan oleh Sobirin yang mengatakan bahwa ketika melakukan dzikir iklil hati saya tenang namun ketika melaksanakan pekerjaan, saya terkadang bisa menahan diri karena di lautan kita harus keras dan suasana selalu membawa saya ke arah negatif jika berhadapan dengan teman bekerja. 7 3 Zakiyah Darajat, Islam dan Kesehatan Mental, Gunung Agung, Jakarta, 1999, hlm 218 4 Wawancara dengan KH. Nasuha, Pembina Jama ah Al-Khidmah Desa Morodemak Bonang Demak pada tanggal 17 Agustus 2014 5 Ibid,. 6 Wawancara dengan anggota Al-Khidmah, Abdul Wahid pada tanggal 17 Agustus 2014 7 Wawancara dengan anggota Al-Khidmah, Sobirin pada tanggal 17 Agustus 2014

Berangkat dari permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Dzikir Iklil terhadap Kesadaran Diri Warga Nelayan Jama ah Al-Khidmah Desa Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan adalah: 1. Bagaimana kulatias dizikir Iklil pada masyarakat nelayan Jama ah Al- Khidmah Desa Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak? 2. Bagaimana kualitas kesadaran diri masyarakat nelayan Jama ah Al- Khidmah Desa Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak? 3. Seberapa besar pengaruh dzikir Iklil dengan kesadaran diri masyarakat nelayan Jama ah Al-Khidmah Desa Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kualitas dzikir Iklil pada masyarakat nelayan Jama ah Al-Khidmah Desa Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. 2. Untuk mengetahui kualitas kesadaran diri masyarakat nelayan Jama ah Al-Khidmah Desa Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dzikir Iklil dengan kesadaran diri masyarakat nelayan Jama ah Al-Khidmah Desa Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara Teoritis a. Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan, khazanah dan ilmu pengetahuan, baik dalam ilmu ushuluddin secara umum maupun keilmuan tasawuf psikoterapi secara khusus.

b. Mampu menambah khazanah keilmuan tasawuf psikoterapi dalam memberikan pemahaman terhadap diri pribadi yang kaitannya tentang perilaku temperamental dalam lingkungan sosial, dan pola hidup yang Islami. 2. Secara Praktis a. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pedoman kaum muslimin terutama warga nelayan dalam mengembangkan diri positif baik dalam lingkungan maupun diluar lingkungan, sehingga bisa berakhlak yang baik serta berguna bagi diri sendiri, agama dan bangsa. b. Memberi motivasi agar lebih semangat dalam membimbing warga untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan berakhlakul karimah. E. Telaah Pustaka Dalam tinjauan pustaka ini peneliti akan mendeskripsikan beberapa penelitian yang dilakukan terdahulu relevansinya dengan judul skripsi ini. Adapun karya-karya skripsi tersebut adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Sholeh, Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo (2006) berjudul Pengalaman Keagamaan Haflah Dzikir Maulidurrasul Saw Pengaruhnya Terhadap Perilaku Keagamaan Sehari Hari Jama ah Al-Khidmah Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan Penyelenggaraan haflah dzikir ini ternyata mampu menarik minat Jama ah yang hadir dan mampu menjadi media dakwah yang cukup efektif sebagai basis pendidikan moral keagamaan bagi masyarakat. Sebab nilai-nilai keagamaan yang disebarkan melalui majelis tersebut cukup signifikan dalam mempengaruhi pola kepribadian Jama ahnya. Pada sisi lain, ketertarikan masyarakat pada ritualitas tersebut menunjukkan bahwa corak Islam sufistik sangat sejalan dengan kultur masyarakat Indonesia dan memang Islam inilah yang nampaknya paling banyak diikuti oleh masyarakat Indonesia. Pelaksanaan haflah dzikir Maulidurrasul SAW bukan merupakan paket resmi ritualitas sufi, akan tetapi ritualitas tersebut ternyata mampu mengantarkan

jama ahnya sampai pada proses perolehan pengalaman spiritual atau pengalaman keagamaan dalam jiwanya. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Maghfuron, Fakultas Dakwah IAIN Walisongo (2008) berjudul Pengaruh Intensitas Dzikir Al-Asma u al- Husna Terhadap Kesadaran Diri Pada Jama ah Majelis Dzikir Di Masjid Agung Jawa Tengah. Hasil analisis menunjukkan bahwa: ada pengaruh positif dan signifikan antara intensitas dzikir Al-Asma u al- Husna terhadap kesadaran diri ditunjukkan dari hasil F reg = 14,042 yang dikonsultasikan dengan r tabel dengan N = 45 atau derajat kebebasan db = 45-2 = 43. Harga F pada tabel taraf signifikan 1% ditulis F t 0,01 (1:43) dan untuk taraf signifikansi 5% ditulis F t 0,05 (1:43) pada tabel dapat diketahui bahwa F reg: 14,042 > F t 0,05: 4,07 yang berarti signifikan dan hipotesis diterima sedangkan F reg: 14,042 > F t 0,01: 7,27 yang berarti signifikan dan hipotesis diterima. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Tristanti, Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo (2006) dengan judul Pengaruh Dzikir Asmaul Husna terhadap Kesehatan Mental Santri (Studi Kasus di Pesantren Nasyiatul Banat Desa Ngagel Kec. Dukuhseti Kab. Pati). Hasil penelitian menunjukkan Dzikir asmaul husna memberikan pengaruh pada mental santri Ini dapat dilihat dari kesimpulan data-data dan observasi penulis, bahwa dengan dzikir iman para santri lebih meningkat, ghiroh ibadah meningkat, mampu beradaptasi dengan lingkungan, mampu mengendalikan diri, menjadi lebih bersyukur dan lebih dermawan. Gejala-gejala yang diekspresikan mereka dari kehidupan sehari-hari menunjukkan mereka adalah remaja yang mempunyai mental sehat, dan senantiasa menjaga jiwa mereka dari goncangan-goncangan jiwa dengan selalu berdzikir pada Allah. Dari beberapa penelitian diatas mempunyai korelasi atau hubungan dengan penelitian yang sedang peneliti lakukan yaitu tentang dzikir yang dapat merubah diri seseorang ke arah hal yang positif, akan tetapi terdapat perbedaan yang jelas antara penelitian diatas dengan penelitian yang sedang

peneliti lakukan yaitu penelitian yang dilakukan peneliti obyeknya adalah warga nelayan yang tentunya mempunyai karakteristik tersendiri dalam perilakunya dan dzikir yang dilakukan tentunya berbeda dalam mengarahkan warga nelayan meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah melalui dzikir Iklil, jadi dapat dinyatakan bahwa penelitian ini belum pernah ada yang meneliti sebelumnya. F. Sistematika Penulisan Skripsi Penulisan skripsi ini dilengkapi dengan sistematika penulisan, supaya lebih mudah mempelajari dan memahami isinya. Penulisan skripsi ini terdiri dari bab satu pendahuluan yang terdiri dari bab ini menjelaskan hal-hal yang terkait dengan penulisan skripsi ini yang meliputi: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, Tinjauan Pustaka. Bab ke dua kerangka teori, dzikir Iklil dengan kesadaran diri warga nelayan tiga sub bab meliputi: sub bab pertama membahas tentang dzikir berisi tentang pengertian dzikir, dasar dzikir, keutamaan dan manfaat dzikir, sub bab kedua membahas tentang kesadaran diri warga nelayan, meliputi pengertian kesadaran diri, tujuan kesadaran diri, unsur-unsur kesadaran diri, alat ukur kesadaran diri dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk menyadarkan diri, pengertian nelayan, macam-macam-nelayan, dan diri warga nelayan dan sub bab ketiga membahas tentang pengaruh dzikir dan kesadaran diri warga nelayan. di dalam bab ini juga di jelaskan hipotesis yang di inginkan oleh peneliti. Pada bab ketiga membahas tentang metode penelitian, Dalam bab ini meliputi: jenis penelitian, populasi sampel dan teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data. Bab ke empat analisis pengaruh dzikir Iklil terhadap kesadaran diri warga nelayan Jama ah al-khidmah Desa Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak yang terdiri dari dua sub bab yaitu: sub bab pertama tentang deskripsi data hasil penelitian yang terdiri dari data hasil angket tentang pelaksanaan dzikir Iklil, data hasil angket tentang kesadaran diri, sub

bab kedua tentang pengujian hipotesis yang terdiri dari analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis, analisis lanjut. Terakhir bab ke lima membahas tentang penutup, bagian ini terdiri dari: kesimpulan, saran-saran dan penutup.