BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini dijelaskan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian tentang Pengaruh Pelatihan Profesional, Parental Influence dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik. Selain itu dijelaskan pula rumusan masalah yang menjadi fokus utama penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Berikut merupakan penjelasan rinci mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan dan kontribusi penelitian. A. Latar Belakang Penelitian Pemilihan karir merupakan sebuah pilihan dalam kehidupan setiap orang sehingga setiap akan menjalani sebuah karir seseorang harus memiliki perencanaan yang matang dan jelas (Dariyo, 2004). Secara umum, mahasiswa akuntansi yang telah menyelesaikan jenjang S1-nya memiliki beberapa pilihan dalam menentukan karir selanjutnya. Bagi mereka yang memilih menjadi seorang akuntan publik, mereka harus melalui Pendidikan Profesi Akuntan dan meraih gelar akuntan, selanjutnya mereka dapat memilih karir sebagai akuntan, baik sebagai akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pemerintah maupun akuntan pendidik. Setiap sarjana akuntansi bebas untuk memilih karir yang akan dijalaninya sesuai dengan keinginan dan harapannya masing-masing (Alhadar, 2013). Dengan demikian, merencanakan karir dari awal dapat memacu seseorang 1
2 merencanakan pendidikan, keahlian dan keterampilan yang mendukung pencapaian karir yang akan dituju (Lukman, 2016). Dalam dunia kerja, terdapat beberapa profesi yang dapat dipilih oleh sarjana akuntansi, misalnya profesi akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan perusahaan, dan akuntan pemerintah. Profesi akuntan publik merupakan pihak yang menjembatani hubungan antara pihak manjemen dan pemilik atau pemilik modal (Sulistyawati, 2013). Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik menjelaskan bahwa Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari Menteri untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan. Berdasarkan data INKINDO (Ikatan Nasional Konsultan Indonesia) jumlah akuntan publik di Indonesia hingga 21 Maret 2016 mencapai 15.940 jiwa dari total penduduk 237 juta jiwa. Bila dibandingkan dengan beberapa Negara anggota ASEAN terjadi perbedaan yang sangat signifikan antara jumlah penduduk dan jumlah akuntan publik. Data jumlah akuntan pada Negara Indonesia, Singapura, dan Malaysia tersebut nampak dalam Tabel 1. Tabel 1.1 Jumlah Akuntan Publik di Beberapa Negara ASEAN Jumlah Tenaga Akuntan Publik Negara Tahun 2010 Tahun 2016 Thailand 51.737 Jiwa 56.125 Jiwa Malaysia 27.292 Jiwa 30.236 Jiwa Singapura 23.262 Jiwa 27.394 Jiwa Philipina 21.599 Jiwa 19.573 Jiwa Indonesia 10.000 Jiwa 15.940 Jiwa Sumber : INKINDO, 21 Maret 2016
3 Jika dilihat dari Tabel 1.1 diatas, maka masih minimnya jumlah akuntan di Indonesia ketimbang akuntan asing di Asia Tenggara menjadikan Institut Akuntan Indoensia (IAI) sebagai lembaga profesional akuntansi harus terus berupaya melakukan sertifikasi akuntan untuk menjadi akuntan professional. Kondisi ini semakin buruk karena sejak tahun 1997 hingga kini, pertumbuhan jumlah akuntan publik tidak signifikan. Hal ini tampak dari data umur akuntan publik pada Tabel 2. Tabel 1.2 Umur Akuntan Publik di Indonesia ( % berdasarkan umur ) 26 40 Tahun 11% 41 50 Tahun 25% > 51 Tahun 64% Sumber : IAPI, 31 Maret 2016 Dari tabel 1.2 tersebut nampak bahwa regenerasi muda akuntan sangat lambat dimana akuntan didominasi oleh akuntan dengan usia lanjut. Separuhnya bahkan berusia diatas 65 tahun dan masih belum pensiun. Ditambah lagi, diberlakukannya batasan usia pensiun para akuntan publik pada usia 65 tahun. Jumlah ini sangat bertolak belakang dengan banyaknya lulusan mahasiswa akuntansi dan jumlah penduduk dimana Indonesia adalah Negara terbesar yang menjadi pendorong perekonomian ASEAN. Fenomena tersebut menjadi hal yang menarik untuk diteliti dengan pendekatan psikologis mengenai faktor yang menyebabkan mahasiswa tidak ingin meniti karirnya di profesi akuntan publik, terutama bagi mahasiswa di perguruan tinggi swasta yang umumnya mahasiswa
4 ini ingin mempunyai usaha sendiri dibanding bekerja dengan orang lain (Lukman, 2016). Dalam memilih karir yang akan dijalaninya, mahasiswa akuntansi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya. Menurut penelitian Asmoro (2016) yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik, faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan karir tersebut ada tujuh, yaitu penghargaan finansial atau gaji, pelatihan professional, pengakuan professional, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja dan personalitas. Mahasiswa akuntansi yang memilih karir menjadi akuntan publik perlu adanya pelatihan kerja, hal ini dimaksudkan karena untuk menjadi seorang akuntan publik yang dapat melaksanakan pekerjaan audit dengan baik, tidak cukup hanya dengan bekal pendidikan formal semata tetapi juga harus ditunjang oleh pengalaman praktek di lapangan dengan jam kerja yang memadai (Aprilyan, 2011). Hal ini berarti bahwa dalam memilih profesi, tidak hanya bertujuan mencari gaji, tetapi juga ada keinginan untuk mengejar prestasi dan mengembangkan diri (Asmoro, 2016). Faktor yang lainnya adalah karir anak dapat dipengaruhi orang tua. Hampir seluruh orang tua turut andil dalam pengambilan keputusan anaknya mengenai pendidikan dan pekerjaan karena dua hal itu adalah penting menyangkut masa depan anak. Kemampuan orang tua mempengaruhi anaknya untuk berperilaku seperti yang mereka harapkan diperoleh dari pengalaman, pengetahuan dan penilaian terhadap perilaku tertentu dan keyakinan melihat
5 keberhasilan orang lain berperilaku seperti yang disarankan (Karunia, 2015). Dengan demikian, Parental Influence adalah pengaruh pendapat orang tua terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik. Faktor lainnya yang mempengaruhi pemilihan karir adalah persepsi mahasiswa. Beberapa individu dapat melihat hal yang sama, namun mempersepsikannya secara berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh adanya sejumlah faktor yang membentuk dan kadangkala mendistorsi persepsi. Persepsi (perception) adalah proses di mana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka (Robbins, 2008: 175). Persepsi seseorang terhadap profesi akuntan publik dipengaruhi oleh citra yang melekat pada profesi tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari lingkungan masyarakat. Maka persepsi pada hakikatnya adalah proses bagaimana individu melakukan pengamatan melalui penginderaan terhadap objek tertentu yang kemudian diseleksi, diatur, dan diinterpretasikan untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti. Penelitian ini meneliti beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan profesi sebagai akuntan publik dengan variabel antara lain: pelatihan professional, parental influence dan persepsi mahasiwa. Penelitian ini mereplikasi dari penelitian sebelumnya dengan obyek yang berbeda yaitu mahasiswa S1 akuntansi tingkat akhir di Universitas Mercu Buana dan Universitas Indonesia. Adapun alasan lain adalah bahwa mahasiswa S1 akuntansi angkatan akhir tersebut telah memiliki rencana atau pemikiran alternatif mengenai karir yang akan mereka pilih setelah lulus pendidikan S1 (Asmoro, 2016). Selain itu, mahasiswa tersebut
6 diharapkan telah memiliki pengetahuan yang memadai mengenai profesi akuntansi khususnya akuntan publik. Perbedaan lainnya adalah variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelatihan professional, parental influence dan persepsi mahasiswa. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis hendak mengangkat masalah ini dalam suatu penulisan penelitian ilmiah yang berjudul Pengaruh Pelatihan Profesioanal, Parental Influence, dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis mengajukan perumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh pelatihan profesional terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik? 2. Bagaimana pengaruh parental influence terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik? 3. Bagaimana pengaruh persepsi mahasiswa terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik? C. Tujuan Penelitian dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dapat diuraikan yaitu untuk :
7 1. Mengetahui pengaruh pelatihan profesional terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik. 2. Mengetahui pengaruh parental influence terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik. 3. Mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik. 2. Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut ini : 1. Manfaat Teoritis a. Menambah wawasan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya mengenai profesi akuntan publik. b. Memperkuat penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan dapat dijadikan acuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang akuntansi. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan tambahan informasi kepada Program Studi Akuntansi untuk meningkatkan minat mahasiswa akuntansi untuk berkarier menjadi akuntan publik. b. Memecahkan masalah kebingungan mahasiswa dalam pemilihan karier sebagai akuntan, khususnya profesi akuntan publik.