Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
Implementasi Program Rehabilitasi Ekosistem Mangrove di Kecamatan Tugu Kota Semarang. Oleh : Debby Rinata Abadi, Ari Subowo, Aufarul Marom*)

IMPLEMENTASI PROGRAM WIRAUSAHA BARU OLEH DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DALAM MENDUKUNG GERDU KEMPLING KOTA SEMARANG TAHUN 2014

Implementasi Program Gerdu Kempling di Kelurahan Palebon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang

Oleh : Rista Dewi Putriana, Hartuti Purnaweni

Implementasi Kebijakan Penanganan Anak Jalanan di Kota Yogyakarta. Oleh : Ayu Isrovani Pratiwi, Sundarso, Zainal Hidayat

EVALUASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA

Implementasi Program Pemberdayaan Usaha Mikro Batik Dalam Lingkup Klaster Batik Kota Semarang

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA ABSTRACT

Implementasi Program Tahun Kunjungan Wisata Jawa Tengah 2013 di Jawa Tengah Oleh: Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Implementasi Program Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Cirebon

Implementasi Jasa Umum di Kabupaten Wonogiri. ( Kasus Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi )

IMPLEMENTASI PROGRAM MANDIRI PANGAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG. Andy Kurniawan, Hartuti Purnaweni, dan Fathurrohman

ANALISIS IMPLEMENTASI PERUBAHAN ATAS PERDA TENTANG ALOKASI DANA DESA

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI BOS TAHUN 2011 di SMP AL AZHAR 14, SMP 12 dan SMP 29 Kota SEMARANG

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) TINGKAT SMP DI KOTA SEMARANG ( Studi Pada SMP Negeri 27 Semarang)

IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMP NEGERI 2 SEMARANG. Oleh: Ines Delaney Natasha, Aufarul Marom, Dewi Rostyaningsih

JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN Vol. 4, No. 1 (2015)

Implementasi Kebijakan Retribusi Pelayanan Pasar Kembangsari berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 8 Tahun 2011 (Telaah Pasal 61)

ANALISIS KINERJA KECAMATAN KEJAKSAN KOTA CIREBON. Oleh : Diah Ayu Purbasari, Sri Suwitri, Ida Hayu D. ABSTRAK

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGATURAN PASAR TRADISIONAL DI KOTA SEMARANG

IMPLEMENTASI PERDA NO. 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (Penyediaan Ruang Terbuka Hijau) DI KOTA TEGAL

Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung

EVALUASI DAMPAK PERA NOMOR 7 TAHUN 2010 KOTA TENTANG PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA SEMARANG

Otniel Handityasa P 1), Hartuti Purnaweni 1,2) Universitas Diponegoro

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DI KABUPATEN PATI. Abstrak

IMPLEMENTASI PROGRAM REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN MELALUI KEGIATAN HUTAN RAKYAT DI DESA KALISIDI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NO. 5 TAHUN 2014 KOTA SEMARANG TENTANG PENANGANAN ANAK JALANAN, GELANDANGAN, DAN PENGEMIS

IMPLEMENTASI STANDAR PELAYANAN BERBASIS LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK (LKSA) OLEH DINAS SOSIAL, PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SEMARANG

Analisis Kualitas Pelayanan E-Procurement pada Pengadaan Barang dan Jasa di Kota Semarang

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HIV-AIDS DI KABUPATEN KEBUMEN (Telaah Pasal 7)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI PROGRAM PADAT KARYA PRODUKTIF DALAM GERDU KEMPLING OLEH DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SEMARANG TAHUN 2011

ARTIKEL. Oleh : Nurul Fajrin, Kismartini, Aloysius Rengga

Implementasi Kebijakan Pengendalian Penggunaan BBM Bersubsidi untuk Kendaraan Dinas di Kota Semarang. Oleh:

ANALISIS KINERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SEMARANG

Studi Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kelurahan Winong Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali

Implementasi Kebijakan Remidial Teaching pada Mata Pelajaran IPA Tahun Pelajaran di SMP Negeri 3 Gresik

Implementasi Kebijakan Kerjasama Tempat Pelelangan Ikan Dengan Koperasi Unit Desa Mina Jaya di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal

ABSTRACT. Keywords : Implementation, Policy, Advertisement s implementation, communication, recources, bureaucracy structure, dispotition

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN

Evaluasi Kebijakan Penataan Organisasi Perangkat Daerah di Kota Semarang

IMPLEMENTASI PROGRAM WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KABUPATEN INDRAGIRI HULU. Oleh : Reni Sabrina

Evaluasi Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program Pelatihan Keterampilan Di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tembalang Kota Semarang

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH KOTA SEMARANG MENURUT PERDA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

Implementasi Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 tahun 2009 tentang Perizinan Mendirikan Bangunan di Kota Semarang

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN AKTE PERKAWINAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO.

PERSEPSI BIROKRASI DAN PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP TRANSPARANSI ANGGARAN DI PEMERINTAH KABUPATEN BATANG. Oleh : Sapto Setyo Nugroho ( )

Oleh : Nurul Fauziah, Kismartini

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MANADO JANWAR BINGKU PATAR RUMAPEA MARTHA OGOTAN

EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN LAUT DI KABUPATEN REMBANG

Implementasi Perda No. 6 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame di Kota Semarang Oleh : Sri Ahmad A, Aufarul Marom, Fathurrohman *)

STUDI PENANGANAN SAMPAH DI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR JATIBARANG BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL (PMU) DI KOTA SEMARANG. (Kajian Permendikbud No 80 Tahun 2013 Tentang PMU)

ABSTRACT. Keywords: Policy of Implementation, Exclusive breast milk, Organizational Relationship, Resources, Disposition Implementor

Implementasi Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 45 Tahun 2012 Tentang Perubahan Pedoman Penilaian PNS Berprestasi

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR PADA KAWASAN PEMANFAATAN UMUM DAN KONSERVASI KOTA SEMARANG

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN RETRIBUSI PARKIR TEPI JALAN

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN, PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

JURNAL ARTIKEL ABSTRACT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah

Implementasi Program Penataan Ruang Terbuka Hijau Publik di Kecamatan Candisari Kota Semarang. Veronica Nimas, Kismartini, Maesaroh.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN REKLAME DI KOTA SEMARANG Oleh: Panji Yudha Niandanu, Margaretha Suryaningsih, Rihandoyo

EFEKTIVITAS KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BADUNG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. PIPPK di Kecamatan Panyileukan, dapat kita analisa melalui teori implementasi

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RTRW MENGENAI PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN MIJEN

ImplementasiPolitik Kebijakan Ruang Terbuka Hijau DKI Jakarta Berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Jakarta 2030

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Implementasi Kebijakan Publik. a. Konsep Implementasi:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. implementasi kebijakan pengelolaan air limbah domestik di Kota Yogyakarta,

IMPLEMENTASI PERDA KOTA SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2012 PADA KASUS RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM JALAN PANDANARAN

IMPLEMENTASI KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KEBIJAKAN DESA WISATA DI KELURAHAN KANDRI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MARGASARI KECAMATAN MARGASARI KABUPATEN TEGAL

IMPLEMENTASI RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

sources. To analyze the data using domain analysis to analyze the general picture of the research object.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI PROGRAM KOTA LAYAK ANAK DALAM UPAYA PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI KOTA BEKASI

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN UNDANG-UNDANG DESA DENGAN MODEL EDWARD III DI DESA LANDUNGSARI KABUPATEN MALANG

IMPLEMENTASI KETERSEDIAAN BERAS DALAM RANGKA KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN BATANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada Lingkup Industri di Kota Semarang

Implementasi Kebijakan Pajak Ait Tanah di Kota Tegal (Kajian Perda Nomor 2 tahun 2011 Tentang Pajak Air Tanah)

ANALISIS IMPLEMENTASI PROSEDUR PELAYANAN KOORDINASI MANFAAT DI RS ROEMANI MUHAMMADIYAH

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Desa Kebumen, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung

Implementasi Peraturan Walikota Semarang Nomor 20 Tahun 2010 tentang Kebijakan Kota Layak Anak dengan Pendekatan Kelurahan Ramah Anak

Key words : Implementation, regulation, green area. aspek kepentingan masyarakat. Kelestarian lingkungan merupakan salah satu

Implementasi Program Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA DI KABUPATEN SUMENEP

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN SISWA MISKIN SEKOLAH DASAR DI KECAMATA TEMBALANG, KOTA SEMARANG. Oleh : Didik Nugroho, Hesti Lestari, Slamet Santoso

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA SEMARANG (STUDI DI SMP AL FATTAH)

IMPLEMENTASI PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN TASIKMADU BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 96 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan

Oleh: Angel Pricilia Saurina

IMPLEMENTASI PROGRAM BPJS KESEHATAN DI PUSKESMAS BANDARHARJO SEMARANG UTARA

Analisis Implementasi Program Kesehatan Ibu Dan Anak (Kia) Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Manado Tahun 2014

Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume I Halaman 1-75

METODE PENELITIAN. Tipe Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

Transkripsi:

Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang Oleh : Sefryan Ardi Saputra, Margaretha Suryaningsih, Dewi Rostyaningsih*) Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email : fisip@undip.ac.id ABSTRAK Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kelurahan Mangunharjo, Kcamatan Tugu, Kota Semarang dilatarbelakangi oleh masih tingginya angka kemiskinan di wilayah pesisir Kelurahan Mangunharjo. Oleh karena itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang berusaha untuk meningkatkan perekonomi masyarakat pesisir dengan menggali dan memberdayakan potensi yang dimiliki Kelurahan Mangunharjo. Program ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.18 tahun 2004 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Program Permberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses implementasi dan faktor- faktor yang mempengaruhi Program Implementasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir. Tujuan dari program ini dapat tercapai jika Implementasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir mengikuti kriteria Riant Nugroho yaitu ketepatan kebijakan, ketepatan pelaksanaan, ketepata target, ketepatan lingkungan dan ketepatan proses. Implementasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir tidak terlepas dari faktor pendukung dan faktor penghambat. Berdasarkan teori George C. Edwards III, faktor pendukung dan fakor penghambat adalah komunikasi, struktur birokrasi, sumberdaya dan disposisi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang telah siap melaksanakan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kelurahan Mangunharjo. Implementasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir sudah dilaksanakan dengan baik. Faktor- faktor yang mempengaruhi adalah (1) kemampuan implementor yang baik dalam menyampaikan informasi, (2) kejelasan informasi yang diperoleh masyarakat, (3) komitmen impelemntor yang baik dalam melaksanakan program, (4) pemanfaatan wewenang yang dimiliki impelemtor secara maksimal. Keywords : Pemberdayaan, implementasi, Faktor pendukung, Faktor penghambat

Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang Oleh : Sefryan Ardi Saputra, Margaretha Suryaningsih, Dewi Rostyaningsih*) Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email : fisip@undip.ac.id ABSTRACT The Program of Coastal Society Economic Empowerment Manguharjo District, Tugu Sub District, Semarang City is due to by the still high number of poverty in coastal Mangunharjo District. Therefore, the Marine and Fisheries Agency of the city of Semarang was trying to improve the economy of coastal society by digging and empowering potential Mangunharjo District. The Program is grounded by a decision of the Minister of Marine and Fisheries No. 18 of 2004 concerning the implementation of the General guidelines for economic Coastal Society Economic Empowerment Program. The purpose of this research is to investigate the implementation process and the factors that affect Coastal Society Economic Empowerment Program. The purpose of this program can be achieved if the implementation of Coastal Society Economic Empowerment Program follow Riant Nugroho criteria that Policy Accuracy, Precision of execution, the target accuracy, precision and accuracy of the process environment. Implementation of Coastal Society Economic Empowerment can not be separated from the factors supporting and inhibiting factors. Based on the theory of George C. Edwards III, factors supporting and inhibiting factors is communication, bereaucratic structure, resources and disposition. The results of this study indicate that the Departement of Marine and Fisheries Semarang City was ready to implement the Coastal Society Economic Empowerment Program in District Mangunharjo. Implementation of Coastal Society Economic Empowerment has been implemented properly. Factors tha influence is (1) a good implementor ability to deliver information, (2) clarity of information recevied by the public, (3) good impementor commitment in implementing the program, (4) the use of the authority vested in implementor the fullest. Keywords : Empowerment, Implementation, Support Factors, Inhibit Factors.

A. PENDAHULUAN Kelurahan Mangunharjo merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Tugu Kota Semarang. Di Kelurahan Mangunharjo sendiri terdapat 5.598 jiwa warga yang tinggal di Kelurahan Mangunharjo. Kelurahan Mangunharjo merupakan salah satu kelurahan yang memiliki warga miskin yang tinggi, dimana pada tahun 2013 tercatat jumlah penduduk miskin di Kelurahan Mangunharjo sebanyak 317 jiwa. Selain warga miskin di Kelurahan Mangunharjo juga tercatat warga yang pengganguran yaitu sebesar 143 jiwa. Ini tentu bertolak belakang dengan potensi yang dimiliki kelurahan Mangunharjo. Semenjak tahun 2004, pemerintah melalui Kementrian dan Kelautan dan Perikanan mencangkan sebuah program, yaitu Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) yang berlandaskan pada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 18 tahun 2004. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui pengembangan kegiatan ekonomi. Peningkatan kegiatan kualitas sumber daya kelautan dan perikanan secara optimal dan berkelanjutan serta peningkatan kesadaran manusia terhadap ekosistem. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang Tahun 2013 KEGIATAN PEKERJAAN LOKASI 1. Pembinaan Kelompok Bibit Mangrove Ekonomi Masyarakat Website KKMKS Pesisir Kota Semarang APO 2. Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Kota Semarang 3. Hibah atau bantuan sosial bagi masyarakat di Wilayah Pesisir 4. Rencana Pengembangan Pengelolaan Wilayah Pesisir GBPL Dokumen Perencanaan Zonasi Wilayah Pesisir Kota Semarang Pemberian Bantuan Sosial sesuai dengan pengajuan proposal dari masyarakat Grand Design Pengelolaan dan Pengembangan Mangrove Rencana pengadaan lahan Konservasi Rencana pengembangan wisata bahari Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang 2013 Kota Semarang Kota Semarang Kota Semarang Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan kemiskinan yang dialami oleh

masyarakat pesisir khususnya masyarakat pesisir yang tinggal di Kelurahan Mangunharjo. Berbagai kegiatan dirancang untuk mendukung berjalannya program ini antara lain pemberian bibit mangrove, pembuatan alat pemecah ombak (APO), pemberian bantuan sosial bagi kelompok masyarakat, dan adanya sosialisasi kepada masyarakat. Pada implementasinya, pelaksanaan kegiatan kegiatan pada program ini dalam rangka mencapai tujuan tentu tidak mudah dimana terdapat berbagai faktor pendorong maupun penghambat yang dapat mempengaruhi. B. TUJUAN 1. Mendiskripsikan implementasi program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang. 2. Menganalisis faktor pendorong dan penghambat dalam implementasi program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang. C. Teori Implementasi Kebijakan Publik Implementasi kebijakan publik menurut Lester dan Stewart dalam Kusumanegara (2010:97) mendefinisikan implementasi adalah sebuah tahapan yang dilakukan setelah aturan hukum ditetapkan melalui proses politik. Pendapat lain mengenai implementasi menurut Van Meter dan Van Horn dalam Wahab (2005:65) merumuskan proses implementasi sebagai tindakan tindakan kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijaksanaan. Pengukuran efektifitas implementasi kebijakan publik dalam rangka mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir adalah melalui prinsip prinsip yang dikemukakan oleh Riant Nugroho. Riant Nugroho (2010:650) mengemukakan mengenai prinsip prinsip yang tidak dapat diabaikan dalam implementasi kebijakan publik. Prinsip prinsip tersebut adalah ketepatan kebijakan, ketepatan pelaksanaan, ketepatan target, ketepatan lingkungan dan ketepatan proses. Keberhasilan implementasi akan ditentukan oleh banyak faktor, masing masing faktor tersebut akan berhubungan satu sama lain. Dalam penelitian Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang menggunakan model George C. Edwards III. Dalam pandangan Edwards III, implementasi kebijakan dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu komunikasi, sumberdaya, disposisi dan struktur birokrasi. Keempat faktor tersebut saling berhubungan satu sama lain.

Faktor Penentu Implementasi menurut Edwards II Komunikasi Sumberdaya Implementasi Disposisi Struktur Birokarsi Sumber : George C. Edwards III dalam Subarsono (2010:91) D. METODE Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sedangkan jenis penelitian yang dipilih adalah deskriptif. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian implementasi dengan pendekatan model George C. Edwards III. Fokus penelitian yaitu Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang, peneliti mengambil situs penelitian ini di Kelurahan Mangunharjo serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang dikarenakan wilayah ini merupakan salah satu wilayah yang tingkat masyarakat miskinnya masih tinggi serta Dinas Kelautan dan Perikanan banyak melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang. Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang dipilih karena memiliki tugas urusan dan kewenangan Pemerintah Daerah Kota Semarang dibidang kelautan yang masih ada di dalam wilayah pesisir Kota Semarang dan masalah potensi yang ada di Kota Semarang. Teknik pemilihan informasi dalam penelitian ini adalah menggunakan nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sample dengan pertimbangan orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan sumber data utama dalam penelitian kualitatif ini adalah kata kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, foto, data statisktik, dan lain lain. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Pendekatan analisis data yang ditempuh dalam menganalisis data adalah pendekatan emik yaitu pendapat informan yang selanjutnya dianalisis karena secara sistematis dengan melakukan tiga langkah secara bersamaan yaitu reduksi data, display data, dan mengambik kesimpulan/ verifikasi. Artinya data data yang terdiri dari deskripsi dan uraianya adalah data yang dikumpulkan, kemudian disusun pengertian dengan pemahaman arti yang disebut dengan reduksi data, kemudian diikuti penyusunan sajian data yang berupa cerita sistematis, selanjutnya dilakukan usaha untuk menarik kesimpulan dengan verifikasinya

berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi data dan sajian data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain ( Moleong, 2012:330). Teknik triangulasi yang digunakan antara lain triangulasi sumber yang dilakukan dengan cara membandingkan wawancara antara informan satu dengan informan yang lainnya dan dengan suatu dokumen yang berkaitan. E. PEMBAHASAN 1. Proses Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang a. Ketepatan Kebijakan Pada implementasinya Program Pemberdayaan Ekonomi Masyrakat Pesisir ini dirasakan oleh masyarakat pesisir Kelurahan Mangunharjo sudah tepat, karena dengan adanya program ini dapat meningkatkan perekonomian mereka. Seperti kegiatan penanaman bibit mangrove, dimana dengan penanam tanaman mangrove yang dapat dijadikan bahan olahan yang bernilai ekonomis dapat meningkatkan perekonomian mereka. Selain mangrove adapula kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang yaitu dengan memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat pesisir sehingga dengan pemberian bantuan ini kelompok masyarakat dapat mengembangkan produknya sehingga dapat memberikan keuntungan yang dapat meningkatkan kemampuan ekonomi mereka. Pada kenyataanya ada beberapa kegiatan dari Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini tidak berjalan sesuai dengan diharapkan. Seperti Gerakan Bersih Pantai dan Laut dan Pembagian wilayah zonasi sesuai dengan potensi yang dimiliki daerahnya. Program ini tidak berjalan tentu karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dimana apabila kita lihat dari faktor struktur birokrasinya Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang tidak mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas tentang bagaimana menjalankan program tersebut sehingga kegiatan GBPL dan pembagian wilayah zonasi ini tidak dapat dijalankan oleh masyarakat. Oleh karena itu agar kegiatan ini dapat berjalan secara maksimal Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang harus mempunyai Standar Operasional Prosedur yang jelas mengenai program ini sehingga dengan demikian program ini dapat berjalan dengan maksimal. Faktor lain yang mempengaruhi tidak maksimalnya program ini yaitu dari faktor komunikasi yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan kepada masyarakat. Dimana program ini tidak maksimal berjalannya karena kurangnya informasi yang diberikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang kepada masyarakat. Dimana konsistensi informasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan hanya setiap 3 kali dalam 3 bulan sehingga program ini tidak dijalankan oleh masyarakat kerena kurangnya informasi yang diberikan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang kepada masyarakat. b. Ketepatan Pelaksanaan Efektif atau tidak Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini adalah pelaksanaan yang dilakukan oleh instansi instansi atau aktor yang

tepat dalam menanganinya. Pada implementasinya Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini sudah baik, dimana ini dapat dilihat dari pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang sudah melaksanakan kegiatan tersebut secara terprogram setiap tahunnya. Terdapat kekurangan dimana dalam hal pengimplementasian Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini pihak Kelurahan Mangunharjo kurang ikut berperan dalam pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini. Pihak kelurahan dalam program ini hanya sebatas memfasilitasi saja tanpa ikut terlibat langsung dalam melaksanakan program tersebut. Faktor lain yang ikut mempengaruhinya yaitu apabila dilihat dari sumber daya, dimana tidak adanya informasi mengenai tata cara pelaksanaan. Tidak adanya informasi mengenai tata cara pelaksanaan ini juga mempengaruhi pihak Kelurahan Mangunharjo hanya menjadi fasilitator dalam Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ini. Dimana dengan tidak adanya tata cara pelaksanaan ini membuat pihak kelurahan hanya mengikuti perintah atau himbauan dari dinas tanpa tahu harus melakukan apa pada Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini. c. Ketepatan Target Salah satu indikator efektif dari implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir yaitu dengan melihat dari ketepatan target, dimana dalam hal ini mampu menangani laju tingkat kemiskinan yang terdapat di wilayah pesisir Kelurahan Mangunharjo yang semakin lama meningkat. Dilihat dari hasil penelitian dilapangan dimana kegiatan dalam program ini harus dilakukan untuk demi meningkatkan kemampuan perekonomian masyarakat pesisir. Pada implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini sudah sesuai dengan target. Ini dapat dilihat dari kegiatan kegiatan yang berbasis pada masyarakat, seperti pemberian bantuan kepada kelompok masyarakat di Kelurahan Mangunharjo. Sudah sesuainya target dalam pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini tentu saja dipengaruhi beberapa faktor faktor yang mendukung. d. Ketepatan Lingkungan Pada implementasinya Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini sudah tepat bagi masyarakat, karena kegiatan kegiatan yang terdapat di dalam program ini sudah mampu meningkatkan kemampuan perekonomian masyarakat. Seperti pemberian bantuan kepada kelompok masyarakat untuk dikembangkan sehingga dengan bantuan tersebut masyarakat mampu meningkatkan kemampuan ekonominya. Namun, terlepas dari itu terdapat suatu kendala yang dihadapi pada saat pelaksaan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini, dimana menurut hasil wawancara informan didapatkan bahwa ada beberapa kelompok masyarakat yang menyimpang dimana bantuan yang diberikan dijual oleh kelompok tersebut. Kendala yang terjadi ini tentu tidak lepas dari faktor faktor yang mempengaruhinya. Dimana dilihat dari struktur birokrasinya, pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang terhadap program

ini dirasakan kurang. Untuk pengawasan pada Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang hanya 4 sampai 5 kali dalam 1 tahun melakukan pengawasan ini. Tentu saja ini sangat kurang sehingga timbul kendala seperti ini. Seharusnya pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang terhadap Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini dilakukan setiap bulan sehingga Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang dapat mengetahui perkembangan dari bantuan yang mereka berikan dalam rangka melaksanakan program pemberdayaan ini. e. Ketepatan Proses Pada implementasinya Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini sudah sesuai dengan proses yang ditentukan seperti pemberian bantuan kepada kelompok masyarakat. Namun, kendala yang dihadapi Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang dalam melaksanakan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Peisir ini yaitu dengan tingginya permintaan masyarakat membuat bantuan tersebut tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang. Kendala ini tentu saja tidak lepas dari beberapa faktor faktor yang mempengaruhinya. berdasarkan hasil penelitian dilapangan ditemukan bahwa faktor yang mempengaruhinya yaitu dari faktor sumber daya. Dimana sumber daya keuangan yang dimiliki oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang dalam melaksanakan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini dana yang dianggarkan dirasa kurang, hal ini disebabkan karena dana yang dianggarkan tidak sesuai dengan banyaknya masyarakat yang harus diberdayakan sehingga tidak semua masyarakat mendapatkan bantuan. Oleh karena itu untuk mengatasi hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang tentu akan secara bertahap memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat. Hal ini dilakukan agar kualitas dan kuantitas bantuan yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan standar yang diinginkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang. 2. Faktor Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang. a. Faktor Pendukung Tugas pokok dan fungsi yang dimiliki Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang sudah dapat berjalan dengan baik sehingga Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir terencana dengan baik. Kemampuan Implementor dalam mengkomunikasikan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir yang sudah baik sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh masyarakat Penyaluran komunikasi tentang Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini sudah baik dimana ini dapat terlihat dari

strategi yang digunakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang dalam menyampaikan informasi tersebut. Informasi yang disampaikan kepada masyarakat sudah sesuai ini dapat dilihat dari informasi yang disampaikan kepada masyarakat sesuai dengan porsi yang sederhana yang disesuaikan dengan kemampuan masyarakat. b. Faktor Penghambat Tidak adanya Standar Operasional Prosedur ( SOP) yang dimiliki oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang dalam melaksanakan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini. Buruknya kerjasama yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang dengan pihak Kelurahan Mangunharjo. Kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang terhadap program ini. Kurangnya jumlah sumber daya baik itu personil maupun sumber daya keuangan sehingga pelaksanaan program ini tidak maksimal. F. PENUTUP Simpulan Program pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang ini sudah berjalan dengan baik namun ada beberapa hal yang masih menjadi kendala dalam pelaksanaan program ini dimana masih belum berjalannya beberapa kegiatan seperti Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL) dan penyusunan wilayah zonasi sesuai dengan potensi daerahnya. Selain itu masih kurangnya koordinasi antara pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang dengan pihak Kelurahan Mangunharjo. Masih kurangnya petugas yang melakukan pengawasan dalam pelaksanaan program tersebut. Tidak adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas sehinnga program ini tidak berjalan maksimal Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka diperlukan rekomendasi langkah langkah yang mungkin diambil untuk mencapai keberhasilan dalam Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang langkah langkah yang mungkin diambil adalah sebagai berikut : Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang harus mempunyai Standar Operasional Prosedur yang jelas mengenai Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir ini sehingga dengan demikian program ini dapat berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan standar yang ditentukan.

Untuk konsistensi informasi yang diberikan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang harus memberikan informasi tersebut secara konsistensi setidaknya dalam 1 bulan ada 3 kali baik itu pertemuan maupun sosialisasi. Untuk kerjasama dan koordinasi sebaiknya pihak Kelurahan Mangunharjo dilibatkan dalam setiap pembuatan program yang akan dilakukan didaerahnya. Pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang, seharusnya dilakukan setiap bulan sehingga dapat mengetahui perkembangan program ini. Untuk mengatasi kekurangan sumber daya keuangan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang harus memberikan secara bertahap bantuan kepada kelompok masyarakat. Daftar Pustaka Kusumanegara, Solahuddin 2010. Model dan Aktor dalam Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta : Gava Media Moleong, Lexy J. 2012. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Badung : PT. Remaja Rosda Karya Nugroho, Riant. 2012. Public Policy : Dinamika Kebijakan, Analisis Kebijakan, Manajemen Kebijakan. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Subarsono. 2010. Analisis Kebijakan Publik : Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Tim Penyusun Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang, 2010. Laporan Akhir: Pemetaan Potensi, Kerusakan, Model Rehabilitasi Kawasan Pesisir Kota Semarang. Semarang : Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang Wahab, Solichin Abdul. 2005. Analisis Kebijakan : Dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negeri. Jakarta : Bumi Aksara