2015 RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PERAMALAN JUMLAH MUATAN KAPAL RO-RO DENGAN METODE WINTER S TIGA PARAMETER

dokumen-dokumen yang mirip
Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. konstan, namun ada beberapa periode yang memperlihatkan keadaan yang ekstrim.

II. TINJAUAN PUSTAKA. menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa melalui sarana laut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN PELABUHAN MERAK

BAB I PENDAHULUAN I.1

METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER UNTUK PERAMALAN ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan rute perdagangan

MODEL PERMINTAAN JASA ANGKUTAN PENYEBERANGAN BAJOE-KOLAKA

LAPORAN SEMENTARA ANALISA DAN EVALUASI ANGKUTAN LEBARAN TAHUN 2011 (1432 H) PADA H-7 S.D H+6

III. METODOLOGI PENELITIAN. tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang output akhirnya

BAB 1 PENDAHULUAN dan luas perairannya Indonesia adalah Negara

ANALISIS WAKTU BONGKAR MUAT KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENAMBAHAN DERMAGA BARU DALAM UPAYA MENGURAI KEPADATAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK. *1) Dosen Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia

PRODUKTIVITAS BONGKAR MUAT KAPAL RO-RO PT ASDP INDONESIA FERRY

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis terhadap aspek ekonomi, juga memiliki

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama semakin meningkat, baik

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang ada. Hal tersebut merupakan persoalan utama di banyak kota.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL ABSTRAK

PREDIKSI HARGA DAGING SAPI DI PEKANBARU DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL WINTER

KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN KOLAKA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN KOLAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Armandha Redo Pratama, 2015

2017, No Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2720); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lemb

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG PERLINTASAN KERETA API KALIGAWE DENGAN U GIRDER

APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA BROWN DALAM MERAMALKAN JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI KOTA MEDAN

Analisis Manajemen Waktu dan Biaya Rute Penyeberangan Baru

BAB 1 PENDAHULUAN. a. Meningkatkan pelayanan transportasi laut nasional. c. Meningkatkan pembinaan pengusahaan transportasi laut

ANALISIS DAMPAK PENGOPERASIAN JEMBATAN SELAT SUNDA

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (OBJEK PENELITIAN)

BAB. I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN DERMAGA DI PELABUHAN GILIMANUK, PROVINSI BALI

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI AGUSTUS 2017 PROVINSI LAMPUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

: Jl Raya Pelabuhan Merak, Gerem, Pulo Merak Cilegon-Banten. Kode Pos : Telp : (0254) , ,

BAB 1 : PENDAHULUAN. industri penyedia jasa angkutan laut seperti pelayaran kapal laut. (1)

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kondisi ekonomi dan bisnis selalu berubah setiap waktu, maka para

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dan Merak. kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Pelabuhan Bakauheni

Analisis Perbandingan Keekonomian Rute Merak-Bakauheni dengan Rute Cigading-Kiluan

PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasian fasilitas transportasi yang ada (Wahyuni.R, 2008 ).

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN

METODE MOVING AVERAGE DAN METODE WINTER DALAM PERAMALAN ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara berkembang yang terdiri dari 34 Provinsi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. barang dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Jenis

BAB I PENDAHULUAN. memiliki letak geografis sangat strategis, dimana posisi Labuan Bajo berada di

REGISTER TRANSAKSI JUAL BELI TIKET DI WIEN TOUR JL. RAYA GAMBIRAN-DAYU PARK KM 1 SRAGEN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Sebelah Utara dengan Kabupaten Asahan dan Selat Malaka. Sebelah Timur dengan Provinsi Riau. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan.

Metode Variasi Kalender untuk Meramalkan Banyaknya Penumpang Kereta Api

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JANUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/03/18/Th. V, 1 Maret 2017

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan secara efisien dan efektif. Untuk mendukung aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari.

PERAMALAN VOLUME PENUMPANG KERETA API DI PULAU JAWA-SUMATERA DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROGATION

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

III KERANGKA PEMIKIRAN

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI APRIL 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/06/18/Th. VI, 2 Juni 2017

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DESEMBER 2016 PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MARET 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/05/18/Th. V, 2 Mei 2017

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan transportasi bermula dari suatu penyebaran kegiatan sosial dan kegiatan

MASALAH LALU LINTAS DKI JAKARTA

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SEPTEMBER 2017 PROVINSI LAMPUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

Pesawat Polonia

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MEI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/07/18/Th. VII, 3 Juli 2017

BAB IV PEMODELAN SISTEM

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JANUARI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/03/18/Th. IV, 1 MARET 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI FEBRUARI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/04/18/Th. IV, 1 APRIL 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MARET 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/05/18/Th. IV, 2 MEI 2016

Gambar 1.1 Grafik Pergerakan Pesawat Domestik dan Internasional di Indonesia Sumber : Ditjen Perhubungan Udara, Kemenhub, 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dian Kristanti 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Meulaboh.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI OKTOBER 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/12/18/Th. IV, 1 Desember 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MEI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/07/18/Th. IV, 1 JULI 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JUNI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/08/18/Th. IV, 1 Agustus 2016

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JULI 2017 PROVINSI LAMPUNG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan. 1.1. Latar Belakang Transportasi laut merupakan salah satu bagian dari sistem transportasi nasional yang berperan penting terhadap perekonomian suatu daerah khususnya dan negara pada umumnya. Pelabuhan laut merupakan sub sistem dari transportasi laut yang merupakan salah satu pusat dimana pergerakan angkutan barang dan jasa serta penumpang yang menggunakan jalur laut, yang berperan penting untuk menghubungkan jaringan transportasi darat dan laut. Berkaitan dengan peranan pelabuhan laut ini, maka pelabuhan yang terletak di Merak, Provinsi Banten merupakan salah satu pelabuhan penyeberangan antara pulau Jawa dan Sumatera yang berperan penting bagi mobilitas muatan kapal ro-ro. Oleh sebab itu, pemerintah menunjuk PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) - Cabang Merak yang selanjutnya disebut dengan PT. ASDP - Merak, bertugas untuk memantau perkembangan jumlah pergerakan muatan yang bervariasi yakni jenis penumpang pejalan kaki (dewasa dan anak-anak) serta angkutan darat seperti kendaraan bermotor roda 2, 4 dan lebih dari 4 (sepeda motor, mobil pribadi, bus penumpang antar Kota antar Provinsi, truk barang, dll. Yang dikelompokan berdasarkan jenis dari golongan I hingga golongan VIII). Dengan adanya jenis muatan kapal yang bervariasi ini diharapkan PT. ASDP - Merak dapat memberikan kualitas pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa di pelabuhan merak yang ingin melintasi selat sunda melalui jalur Merak - Bakauheni. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta jumlah transportasi darat yang semakin meningkat, maka kebutuhan akan transportasi laut pun cenderung meningkat setiap tahunnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya lonjakan bahkan penumpukan muatan biasanya dipengaruhi oleh

2 adanya liburan nasional seperti hari raya Idul Fitri, hari raya Natal, hari raya Idul Adha, liburan sekolah, serta kurangnya kapal yang beroperasi pada saat terjadi lonjakan muatan yang terkadang mendahului penumpang dan kendaraan pribadi (roda 2 dan roda 4) serta bus penumpang antar Kota antar Provinsi dibandingkan dengan kendaraan besar (truk barang, dan kendaraan besar lainnya) untuk memasuki kapal, hal tersebut dikarenakan kapasitas maksimal suatu kapal yang berbeda-beda maupun ketersediaan jumlah dermaga yang tidak mendukung sehingga dapat menyebabkan terjadinya penumpukkan kendaraan yang dapat menyebabkan kemacetan diwilayah sekitar pelabuhan, sedangkan yang faktor yang mempengaruhi terjadinya penurunan muatan biasanya cuaca yang buruk yang menyebabkan gelombang yang tinggi yang dipengaruhi oleh musim penghujan/badai, arus yang besar sehingga menyebabkan sulitnya kapal untuk bersandar di dermaga, tidak adanya hari raya, dan libur sekolah. Berdasarkan database yang diperoleh dari pihak PT. ASDP - Merak yang data jumlah muatan dapat diangkut dalam kurun waktu 4 tahun dari tahun 2010 sampai tahun 2013 menunjukan jumlah muatan yang cenderung meningkat sebagai berikut : Tabel 1.1 Data Jumlah Muatan Kapal Ro-Ro tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 (Sisi Merak). Uraian 2010 2011 2012 2013 Penumpang 1. 1.287.116 1.200.186 1.269.364 1.324.679 dewasa (Orang) Penumpang anakanak (Orang) 2 113.870 121.926 129.401 134.441 Kendaraan Golongan I 3. 1.773.644 1.964.725 2.045.952 2.009.351 Golongan VIII (Unit) Jumlah (penumpang dewasa + penumpang anak-anak + kendaraan) 3.174.630 3.286.837 3.444.717 3.468.471

3 Dengan adanya perubahan tingkat jumlah muatan tersebut, dapat terlihat peningkatan berapa jumlah muatan yang dapat terangkut dari tahun ke tahunnya. Disatu sisi, fasilitas ataupun sarana dan prasarana yang tersedia untuk menyelenggarakan penyeberangan tidak sejalan dengan pertumbuhan muatan baik manusia maupun kendaraan. Hal tersebut, dapat berdampak negatif dalam melakukan kebijakan strategis untuk mengantisipasi lonjakan maupun penurunan jumlah muatan. Kebijakan strategis ini sangat dibutuhkan oleh pihak manajemen PT. ASDP - Merak dalam membuat sebuah proyeksi perencanaan strategis di tahun berikutnya. Beberapa kebijakan stategis yang dapat diambil guna menanggulangi kenaikkan jumlah muatan seperti, perbaikan kualitas pelayanan, pengaturan jadwal, penambahan jumlah kapal yang beroperasi, dan sebagainya. Berangkat dari permasalahan tersebut maka, dibutuhkanlah suatu cara untuk mengelola database yang ada untuk memprediksi jumlah muatan pada tahun berikutnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menghitung rata-rata berdasarkan data historis yang ada. Dengan cara tersebut dapat menghasilkan nilai yang dapat memprediksi jumlah muatan di tahun berikutnya. Namun, jika ditanyakan perhitungan prediksi jumlah muatan dengan berdasarkan hitungan kajian ilmiah dapat dipastikan hasil yang didapat dari perhitungan sebelumnya masih simpang siur. Oleh karena itu, didalam skripsi ini ditawarkan sebuah sistem aplikasi peramalan yang cara perhitungan dalam memprediksi jumlah muatan menggunakan suatu metode atau hitungan dengan dasar kajian ilmiah dengan harapan dapat memberikan prakiraan yang mendekati kenyataan dimasa yang akan datang dan dapat dipertanggungjawabkan secara kajian ilmiah sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan dalam pengambilan kebijakan strategis yang akan dilakukan oleh pihak PT. ASDP - Merak. Karena data jumlah muatan merupakan data runut waktu (time series) yang dikumpulkan setiap tahunnya untuk mengetahui peningkatan maupun penurunan jumlah muatan. Sebagaimana diketahui data time series adalah data yang dikumpulkan, dicatat, atau diamati berdasarkan urutan waktu. Data tersebut

4 dapat digunakan untuk membuat suatu peramalan yang nantinya hasil dari peramalan tersebut dapat digunakan sebagai bahan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan dimasa mendatang. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode peramalan Winter s tiga parameter. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa data tersebut menunjukan pola musiman sehingga didalam penelitian ini metode Winter s tiga parameter dapat digunakan untuk meramalkan jumlah muatan di masa yang akan datang. Metode Winter s tiga parameter adalah suatu metode yang digunakan ketika data menunjukan adanya trend dan perilaku musiman (Makridakis, 1999). Sebelumnya, penelitian tentang peramalan dalam menghitung jumlah penumpang dengan metode Winter s tiga parameter telah banyak dilakukan dengan berbagai macam objek penelitian. Salah satu penelitian yang telah dilakukan terdapat jurnal saintia Matematika Vol. 1, No. 2 (2013), pp. 161-174 yang masing-masing bernama Evelina Padang, Gim Tarigan dan Ujian Sinulingga dari Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara - 2013. Dengan judul jurnalnya adalah Peramalan Jumlah Penumpang Pada Kereta Api Medan-Rantau Prapat Dengan Metode Pemulusan Eksponensial Holt- Winter s. Yang dalam penelitiannya membahas tentang penerapan metode Pemulusan Eksponensial Holt-Winter s untuk meramalkan jumlah penumpang kereta api Medan-Rantau Prapat dari tahun 2007 sampai tahun 2011. Kemudian, akan dibandingkan kedua metode dengan melihat nilai MSE dan MAPE yang terkecil. Karena semakin kecil nilai MSE dan MAPEnya maka peramalannya akan semakin baik. Berdasarkan hasil plot data dengan bantuan komputer yang dilakukan oleh penelti dapat dilihat bahwa data jumlah penumpang kereta api Medan-Rantau Prapat dari bulan Januari 2007 sampai dengan Desember 2011 adalah berpola trend karena mengalami kenaikan jumlah penumpang dari tahun ke tahun. Kemudian dilakukan juga uji musiman yang dapat disimpulkan bahwa data tersebut juga mengandung pola musiman. Setelah dilakukan plot data, kemudian dicari perbandingan MSE dan MAPE terkecil antara metode perkalian musiman

5 dengan metode penambahan musiman. Berdasarkan perbandingan MSE dan MAPE pada kedua metode di telah dilakukan, menghasilkan nilai terkecilnya menggunakan metode penambahan musiman. Pada penelitian kali ini akan digunakan Winter s tiga parameter dengan perhitungan pengukuran kesalahan lebih banyak yang digunakan. Tidak hanya perhitungan MSE dan MAPE saja. Ditambahkan dengan perhitungan pengukuran kesalahan AE, MAD, MSE, dan MAPE sehingga diharapkan perhitungan pengukuran kesalahan bisa lebih akurat lagi. 1.2. Rumusan Masalah Beberapa rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian mengenai rancang bangun sistem peramalan jumlah muatan kapal ini diantaranya adalah sebagai berikut : a. Bagaimana implementasi pemodelan dengan teknik peramalan dengan menggunakan metode Winter s tiga parameter dilakukan pada sistem aplikasi peramalan jumlah muatan kapal ro-ro dari sisi Merak? b. Bagaimana membangun sebuah aplikasi peramalan sehingga dapat membantu pihak PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) - Merak? c. Seberapa besar tingkat keakuratan ramalan yang dihasilkan oleh metode peramalan Winter s tiga parameter? 1.3. Tujuan Penelitian Sejalan dengan permasalah yang telah dirumuskan, maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah : a. Mengetahui implementasi metode peramalan Winter s tiga parameter sebagai metode peramalan jumlah muatan kapal ro-ro dari sisi Merak. b. Merancang dan membuat aplikasi berbasis website yang dapat meramalkan jumlah muatan kapal ro-ro dari sisi Merak. c. Mengetahui tingkat keakuratan ramalan yang dihasilkan metode peramalan Winter s tiga parameter.

6 1.4. Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang akan ada pada penelitian ini antara lain : a. Data yang digunakan untuk meramalkan data historis muatan kapal terdiri dari jumlah penumpang dan kendaraan dari bulan Januari tahun 2010 sampai dengan desember 2013 dari sisi Merak. b. Cara optimalisasi pemulusan terbatas pada inisialisasi pemulusan, trend dan musiman (season). c. Menggunakan perhitungan peramalan menggunakan metode peramalan Winter s tiga parameter untuk mendapatkan hasil peramalan jumlah muatan kapal ro-ro dari sisi Merak. 1.5. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan skripsi ini, sistematika penulisan disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan dan dibagi menjadi beberapa bab sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini memaparkan beberapa teori yang mendukung dalam pembuatan perangkat lunak seperti tinjauan rancang bangun, definisi peramalan, definisi metode peramalan Winter s tiga parameter, definisi kapal ro-ro, dan profil PT. ASDP - Merak. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penjabaran dari implementasi metode yang digunakan dalam penelitian ini secara rinci, baik dalam pengumpulan data maupun tahap pembuatan perangkat lunaknya.

7 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas secara mendalam hal-hal yang akan menjawab apa yang sudah dirumuskan dalam rumusan masalah serta menguraikan tentang lingkungan implementasi, implementasi antar muka, dan pengujian perangkat lunak. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari BAB IV dan saran yang diajukan agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk rekomendasi penelitian selanjutnya.