BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis karakterisasi dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan landasan teori berkaitan dengan penelitian

I. PENDAHULUAN. Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang di antaranya adalah novel.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

I. PENDAHULUAN. terjadi konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan jalan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

I. PENDAHULUAN. lingkungan, kebudayaan, maupun hal-hal yang memungkinkan dapat membentuk

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

I. PENDAHULUAN. Karya sastra yang berbentuk prosa telah dikenal di dalam dunia kesastraan. Karya

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa tidak terlepas dari pembelajaran sastra, khususnya

I. PENDAHULUAN. memberikan kesan tersendiri bagi para pembacanya. Selain itu, dalam membaca

NILAI PENDIDIKAN KARAKTERNOVEL BURLIANKARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBALAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting untuk menghidupkan seorang tokoh. dalam bahasa Inggris character berarti watak atau peran, sedangkan karakterisasi

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN NOVEL BUNDA LISA KARYA JOMBANG SANTANI KHAIREN DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PERJUANGAN DAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB I PENDAHULAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan utama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran karya sastra di tengah-tengah masyarakat pembaca merupakan

Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah bagi siswa. intelektual, emosional maupun budi pekerti.

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sastra memiliki sejumlah manfaat. Pertama, karya sastra. karya sastra akan menjadi manusia berbudaya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NILAI PENDIDIKAN NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. tidak lain sebagai alat menanamkan nilai-nilai atau moral dan budi pekerti, agar

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

II. LANDASAN TEORI. Salah bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan bentuk karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

I. PENDAHULUAN. Manusia sebagai masyarakat sosial dituntut untuk berkomunikasi dengan

NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA)

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

II. LANDASAN TEORI. dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian dan pernyataan yang

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL GURU PARA PEMIMPI KARYA HADI SURYA DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

ABSTRAK. Kata kunci: unsur intrinsik, nilai religius, bahan pembelajaran sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. dari sebuah proses penciptaan karya fiksi. Abrams dalam Nurgiyantoro (2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAHAN PELATIHAN PROSA FIKSI

ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI. Oleh. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

MENU UTAMA UNSUR PROSA FIKSI PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dari banyak sekali karya sastra yang muncul, baik berupa puisi,

BAB I PENDAHULUAN. Sastra ialah seni pertunjukan dalam kata-kata dan memiliki kekuatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan telah diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003.

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

I. PENDAHULUAN. penelitian dari penelitian mengenai citra perempuan dalam novel Bidadari-

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian mengenai karakterisasi dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye dan kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMA. 1.1 Latar Belakang Secara etimologis atau asal-usulnya, istilah kesusastraan berasal dari bahasa Sansekerta, yakni susastra. Su berarti bagus atau indah. Sastra berarti buku, tulisan, atau huruf. Dengan demikian, istilah kesusastraan kemudian diartikan sebagai tulisan atau karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dalam bahasa yang indah (Kosasih, 2012: 1). Sastra merupakan bentuk ungkapan nilai-nilai kebaikan yang disalurkan melalui tulisan-tulisan indah. Nilai-nilai kebaikan yang terlahir dari proses berpikir seorang pengarang, proses berpikir yang berkaitan dengan kenyataankenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan masyarakat. Berdasarkan bentuknya, karya sastra terdiri atas tiga jenis, yaitu puisi, prosa, dan drama. Prosa dalam pengertian kesastraan juga disebut fiksi atau karya yang bersifat rekaan atau cerita khayalan. Prosa mengangkat berbagai cerita kehidupan seorang

2 tokoh dan kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan sekitarnya. Novel merupakan prosa fiksi. Novel adalah karangan yang berbentuk prosa yang di dalamnya terdapat rangkaian cerita dan kehidupan yang sangat rinci dari tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita tersebut. Novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan dan dunia imajinatif yang dibangun melalui beberapa unsur pembangunnya. Novel memiliki dua unsur pembangun, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur pembangun dari dalam cerita tersebut, seperti tema, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa, tokoh, dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur pembangun dari luar cerita, seperti faktor sosial, ekonomi, budaya, politik, agama, dan nilai-nilai dalam masyarakat. Dalam novel, biasanya pengarang mengangkat permasalahan kehidupan melalui tokoh-tokohnya. Tokoh yang memiliki segala watak dan karakter yang menjadi ciri khas setiap tokoh. Saat membaca novel, pembaca biasanya akan mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita, membayangkan, membandingkan karakter seseorang dengan karakter tokoh-tokoh yang ada, dan melibatkan diri secara emosional terhadap tokoh-tokoh tersebut. Karakterisasi, atau dalam bahasa Inggris characterization, berarti pemeranan, pelukisan watak. Metode karakterisasi dalam telaah karya sastra adalah metode melukiskan watak para tokoh yang terdapat dalam suatu karya fiksi (Minderop, 2005:2). Karakterisasi dalam sebuah karya fiksi khususnya novel merupakan hal yang

3 sangat penting, karena dalam setiap cerita dapat dipastikan hadir tokoh-tokoh yang menjadi pelaku dalam cerita tersebut. Setiap tokoh tentunya memiliki sifat dan karakter masing-masing yang sudah pasti akan berbeda satu sama lain. Perbedaanperbedaan karakter itulah yang membuat setiap tokoh memiliki ciri khas tersendiri, sehingga akan sangat menarik untuk dibaca dan dipahami. Novel Ayahku (Bukan) Pembohong adalah sebuah novel yang menceritakan tentang anak yang dibesarkan dengan dongeng-dongeng, tentang definisi kebahagiaan, tentang membesarkan anak-anak dengan sederhana. Tere-Liye sebagai penulis yang telah banyak melahirkan karya-karya best seller mencoba menghadirkan pemahaman tentang cara mendidik anak dengan sederhana, dengan semangat berpetualang, dan dengan pemahaman baik tentang kasih sayang. Bagian yang menarik perhatian penulis tentang pembahasan aspek tokoh adalah karakter setiap tokoh yang ada dalam novel tersebut. Alasan penulis lebih memfokuskan penelitian ini terhadap karakter karena setiap tokoh yang ada dalam cerita memiliki karakter yang unik. Konflikkonflik yang tercipta antar tokoh juga sangat menarik sehingga membuat pembaca terus ingin melanjutkan bacaannya. Cerita-cerita yang dihadirkan juga sangat tepat untuk diteliti. Selain alasan di atas, novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye juga memiliki keistimewaan yang menjadikan penulis yakin untuk memilihnya sebagai subjek penelitian.

4 Keistimewaan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Novel Ayahku (Bukan) Pembohong merupakan novel best seller yang diproduksi hingga cetakan kesebelas. 2. Novel ini adalah karya penulis terkenal Tere-Liye yang hasil-hasil karyanya selalu menjadi best seller dan diminati oleh banyak orang. 3. Mengandung pesan-pesan moral yang sangat baik. Mengajarkan dan menanamkan kesederhanaan dan kebaikan yang tulus. Tujuan pembelajaran sastra adalah menuntun siswa untuk mampu mengapresiasi dan memahami segala nilai dan makna yang terkandung dalam suatu karya sastra. Berkaitan dengan hal tersebut guru dalam memilih bahan pembelajaran sastra hendaknya mampu membuat siswa memahami segala nilai-nilai yang terkandung dalam karya tersebut. Misalnya dalam novel yang mengandung banyak nilai-nilai, siswa diharapkan mampu mengambil nilai baik yang terkandung dan berusaha untuk mencontohnya dikehidupan masyarakat. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA kelas XI semester 1 mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan pembelajaran novel dan tokoh dalam novel, terdapat pada SK 7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan. Kemudian terdapat pada KD 7.2 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan. Siswa diharapkan mampu menganalisis unsur intrinsik dalam novel. Selain mampu menganalisis siswa juga diharapkan mampu untuk menentukan karakterisasi dalam novel.

5 Berkaitan dengan penelitian ini, sebelumnya juga pernah ada penelitian yang berkaitan dengan karakter atau watak dalam novel. Penelitian tersebut dilakukan oleh Septina Dwi Haryati pada tahun 2011 dengan judul skripsi Perwatakan Tokoh dalam Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata dan Kelayakannya Sebagai Bahan Ajar Sastra Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang hasilnya dapat disimpulkan jika menggunakan teknik analitik dan teknik dramatik digambarkan watak tokoh yang bernilai moral baik dan bernilai moral tidak baik. Penelitian serupa pula pernah dilakukan oleh Yulita pada tahun 2009 dengan judul Penokohan Tokoh Sri dalam Novel Warrior, Sepatu untuk Sahabat Karya Arie Saptaji dan Implikasinya sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di SMP dengan hasil simpulan mendeskripsikan watak Sri menggunakan teknik analitik dan teknik dramatik. Pada penelitian tersebut penulis menggunakan istilah perwatakan tokoh dan penokohan sedangkan dalam penelitian ini menggunakan istilah karakterisasi yang membuat lebih berbeda. Selain itu, sumber data atau novel yang digunakan juga berbeda dengan penelitian sebelumnya. Dam merupakan tokoh utama dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong. Dam merupakan anak dari Ayah yang membesarkannya dengan dongeng-dongeng. Membesarkannya dengan pemahaman hidup yang sederhana, jujur, dan bersahaja. Tapi seiring dengan bertambahnya usia Dam, ia mulai mempertanyakan kebenarankebenaran cerita dari ayahnya. Saat ia menjadi siswa di Akademi Gajah, ia menemukan sebuah buku yang isinya sama persis dengan cerita ayahnya. Mulai dari hal tersebut ia menyimpulkan bahwa ayahnya adalah seorang pembohong. Dam mulai

6 membenci ayahnya karena menurutnya semua dongeng-dongeng tersebut hanyalah cerita rekaan ayahnya saja. Berdasarkan hal yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk menganalisis karakterisasi dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye dan kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMA. Dari hasil penelitian ini, maka akan ditemukan karakterisasi dan layak atau tidaknya novel Ayahku (Bukan) Pembohong dijadikan sebagai alternatif bahan pembelajaran sastra di SMA. Layak atau tidaknya novel Ayahku (Bukan) Pembohong dijadikan bahan ajar akan dianalisis menggunakan teori pemilihan bahan ajar yang meliputi aspek bahasa, psikologi, dan budaya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, peneliti merumuskan masalah pada penelitian ini yaitu Bagaimanakah karakterisasi dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere- Liye dan kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMA? Adapun rinciannya sebagai berikut. 1. Bagaimanakah karakterisasi dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye menggunakan teknik analitik (telling)? 2. Bagaimanakah karakterisasi dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye menggunakan teknik dramatik (showing)? 3. Bagaimanakah kelayakan novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye sebagai alternatif bahan ajar sastra di SMA?

7 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah mendeskripsikan karakterisasi dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye dan kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMA. Adapun rincian dari tujuan utama penelitian ini sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan karakterisasi dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye menggunakan teknik analitik (telling). a. Karakterisasi melalui nama tokoh. b. Karakterisasi melalui penampilan tokoh. c. Karakterisasi melalui tuturan pengarang. 2. Mendeskripsikan karakterisasi dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye menggunakan teknik dramatik (showing). a. Karakterisasi melalui teknik cakapan. b. Karakterisasi melalui teknik tingkah laku. c. Karakterisasi melalui teknik pikiran dan perasaan. d. Karakterisasi melalui teknik arus kesadaran. e. Karakterisasi melalui teknik reaksi tokoh. f. Karakterisasi melalui teknik reaksi tokoh lain. g. Karakterisasi melalui teknik pelukisan latar. h. Karakterisasi melalui teknik pelukisan fisik. 3. Mendeskripsikan kelayakan novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye sebagai alternatif bahan ajar sastra di SMA.

8 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberkan manfaat secara teoretis dan praktis sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi di bidang sastra mengenai karakterisasi dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi penulis maupun pembaca tentang karakter isasi dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere- Liye. Membantu guru Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA dalam memilih bahan pembelajaran sastra. Membantu guru dan siswa untuk memahami dan mengapresiasi karya sastra terutama novel. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah karakterisasi dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye menggunakan teknik analitik (karakterisasi melalui nama tokoh, penampilan tokoh, dan tuturan pengarang), teknik dramatik (karakterisasi melalui teknik cakapan, teknik tingkah laku, teknik pikiran dan perasaan, teknik arus kesadaran, teknik reaksi tokoh, teknik reaksi tokoh lain, teknik pelukisan latar, dan teknik pelukisan fisik), dan deskripsi tentang kelayakan novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye sebagai bahan ajar sastra di SMA.