& A. Disampaikan dalam talkshow Sabumi Bandung 12 September 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari anak, misal di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan interaksi sosial yang telah melembaga sejak sejarah

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Intan Cahyaningrum, 2015

BAB I PENDAHULUAN. masalah kualitas pendidikan atau hasil belajar siswa merupakan topik yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan pelajaran pokok tiap jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fifit Triana Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia. Dengan diberlakukannya MEA (masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Masa akhir anak-anak berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia menempati peringkat kedua setelah China. Ekonomi Indonesia triwulan III-2015

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan diri, pendidikan merupakan upaya meningkatkan derajat. kompetensi dengan tujuan agar pesertanya adaptable

I. PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa tergantung pada kemajuan sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN. Individu mulai mengenal orang lain di lingkungannya selain keluarga,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan bertujuan untuk menjadikan manusia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan tuntutan baru dalam masyarakat. Perubahan tersebut. terlebih jika dunia kerja tersebut bersifat global.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam matematika itu sendiri maupun dalam bidang-bidang yang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kutu buku, bahkan kurang bergaul (Pikiran Rakyat, 7 November 2002).

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Optimalisasi Tri Pusat Pendidikan dalam Program Penguatan Pendidikan Karakter Siswa SMKN 2 Metro

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1. Pendahuluan. Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran di sekolah tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sumber dan simbol kemajuan suatu bangsa. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan semakin lama semakin berkembang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. belajar apabila dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku dan tidak tahu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Erie Syaadah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah merumuskan peningkatan daya saing atau competitiveness

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. mendirikan jenjang SMP. Keinginan itu bukan hanya datang dari para

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013

Pendidikan Vokasi Bercirikan Keunggulan Lokal Oleh: Istanto W. Djatmiko Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

P 75 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INTEGRASI INTERKONEKSI

BAB I PENDAHULUAN. pembenahan di segala bidang termasuk bidang pendidikan. Hal ini juga dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dasar yang dibutuhkan mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PEMBINAAN KECERDASAN SOSIAL SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA (STUDI KASUS DI SDN DI KOTA SERANG)

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. karena pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan. Di

Jurusan Matematika Program Studi Matematika (S1)

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

Logika Dalam Pendidikan Dasar dan Liberal Art

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu mengenai cara mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk

PELATIHAN TES POTENSI AKADEMIK (TPA) Yogyakarta, 11 Maret 2009

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku. Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan. diluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Purnama Adek, 2014

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lebih tinggi. Salah satu peran sekolah untuk membantu mencapai

BAB I PENDAHULUAN. masuknya budaya asing di Indonesia membuat masyarakat melupakan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, sehingga terus berusaha untuk memajukan kualitas pendidikan yang ada.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan pembaharuan pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi ini

PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA KEPALA SMA NEGERI 10 CIPONDOH KOTA TANGERANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Self Directed Learning. Menurut Gibbons (2002; ) self-directed learning adalah usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pengetahuan atau menambah wawasan. Penyelenggaraan. melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pendidikan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut

Transkripsi:

G N I L O O H C HOMES MILI A K IR M IS & A R T A P O LE C I BY YURIA PRATIWH Disampaikan dalam talkshow Sabumi Bandung 12 September 2015

REMAJA? Mukallaf Baligh No Excuse

RAPAT KELUARGA VISI MISI KELUARGA Latar Belakang Potensi Resource

ALTERNATIF PENDIDIKAN Boarding Formal Pendidika n Homeschooling Kejuruan

FENOMENA KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA KUALITAS PENGUASAAN SAINS DAN BAHASA PELAJAR DI INDONESIA MENDUDUKI PERINGKAT 64 DARI 65 NEGARA YANG DISURVEY SURVEY UNESCO: MINAT BACA INDONESIA TERENDAH DI ASEAN YAITU 0.0001 (SATU PER SEPULUH RIBU). CATATAN: SINGAPURA MENCATAT SKOR 0.55, JEPANG 0.45 HTTP://WWW.TEMPO.CO/READ/NEWS/2012/01/12/079377034/HANYA-1-DARI-10-RIBUWARGA-INDONESIA-SUKA-MEMBACA PENGANGGURAN LULUSAN PENDIDIKAN TINGGI YANG MASIF SKANDAL NYONTEK BERJAMAAH DI UJIAN NASIONAL, SETIAP TAHUN

KESALAHAN PEMAHAMAN Keilmuan dianggap tidak penting (ORANG PINTAR KALAH SAMA ORANG BEJO) Wajib SEKOLAH bukan Wajib BELAJAR Budaya masyarakat yang tidak meritbased Belajar itu hanya selama di sekolah Sekolah untuk mendapat legalitas bukan mendapat ilmu Belajar itu menyelesaikan bahan sesuai kurikulum

REFORMASI PENDIDIKAN Kata kunci Penjelasan Konteks Siswa harus memahami konteks, mengapa sesuatu penting dipelajari bukan sekedar mengikuti perintah guru Konten Guru harus mengerti betul konten pengajaran dan tidak hanya mengandalkan buku paket tetapi juga memiliki wawasan yang lebih luas tentang bahan yang dipelajari Karakter Metode belajar harus disesuaikan dengan karakter siswa. Setiap siswa memiliki tipe kecerdasan yang berbeda dan tidak bisa digeneralisasi begitu saja Kompeten Target pembelajaran harus berupa kompetensi dan bukan sekedar menghabiskan bahan Kontinyu Siswa harus menjadi manusia pembelajar seterusnya dan tidak sekedar berhenti selama proses belajar dengan guru saja

TANTANGAN PENDIDIKAN DASAR-MENENGAH Pendidikan dasar-menengah merupakan posisi strategis dalam sistem pendidikan nasional. Karena konsep yang tertanam dalam pendidikan dasar merupakan konsep yang akan digunakan dalam tahap belajar selanjutnya. Kesalahan dalam pendidikan dasar-menengah akan berakibat fatal bagi nasib bangsa di masa yang akan datang Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi

HOMESCHOOL S STAKEHOLDER Anak Didik Orangtua Homeschooling Lingkungan Oranglain yang terlibat

HOMESCHOOLING Peradaban Islam Trend Pelarian Menyiapkan Pribadi Unggul

BELAJAR DI RUMAH Kegiatan primer atau sekunder Belajar jauh lebih banyak

BELAJAR DI RUMAH Kult ur Kon ten Tawa kkal

FASE FASE PEMBELAJARAN KOGNITIF DAN BUDAYA AKADEMIS Fase Karakteristik Pra sekolah (sampai usia TK) Bermain dan mengeksplorasi Sekolah Dasar Mengenal konsep-konsep dan skill dasar Adanya konsep peraturan Remaja awal (SMP) Mengenal abstraksi dan pengetahuan yang lebih terstruktur Konsep peraturan dan prestasi lebih jelas Remaja dewasa (SMA) Masuk ke spesialisasi, pengetahuan yang sophisticated Result-oriented dan standarisasi kualitas akademik

KOMPETENSI UTAMA PENDIDIKAN DASAR-MENENGAH Bahasa Hukum kenegaraan Sosial Logika Alam

KOMPETENSI KONSEPTUAL - SD Bahasa Logika Alam Sosial Hukum dan negara Kosakata dasar Membaca teks Mengungkapkan gagasan / kebutuhan Silogisme Bilangan dan operasinya Bangun datar dan bangun ruang Mengenal makhluk hidup dan benda mati Fenomena fisika dan kimia dasar Membangun rangkaian sebab akibat dari fenomena alam Memahami fenomena geografis Memahami keberagaman manusia (ras, bangsa, negara) Memahami motif-motif yang menggerakkan peradaban manusia Memahami perangkat-perangkat sosial (keluarga, ekonomi, hirarki masyarakat) Mengenal konsep norma dan hukum (secara aplikatif) Mengenal institusi negara

KOMPETENSI KONSEPTUAL - SMP Bahasa Logika Alam Sosial Hukum dan negara Bahasa asing (membaca teks-teks pendek) Memahami teks yang kompleks (paparan, deskripsi, narasi, film) Mengarang sesuai dengan konteks Logika himpunan Abstraksi numerik (aljabar) Kuantifikasi geometri Mengenal mekanisme biologis Aspek-aspek konseptual fisika dan kimia Kuantifikasi sederhana fenomena fisika dan kimia Mengenal data geografi lokal dan dunia Memahami narasi sejarah secara lebih rinci Memahami institusionalisasi ekonomi Mempelajari undang-undang dasar, undang-undang dan tata peraturan perundangan Mengenal lembaga-lembaga negara dan peranannya Mengenal institusi politik

IMPLEMENTASI PEMBUATAN PROGRAM SESUAI VISI MISI KELUARGA KOMITMEN DARI SELURUH STAKEHOLDER HOMESCHOOLING KONSISTEN MUJAHADAH DALAM MENSUKSESKAN PROGRAM YANG TELAH DIBUAT

TANTANGAN BELAJAR DI RUMAH Mental Block Ortu Trauma belajar di masa muda Mental Block Anak malas saya tidak mungkin belajar lagi materi pelajaran tidak mungkin saya sempat mengajar Teknis Lingkungan kurang mendukung Sumber materi kurang bagus tidak disiplin Strategi kurang pas