PENAMBAHAN BESAR SUDUT INKLINASI INSOLE

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA LAKI-LAKI DEWASA NORMAL

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK GULA PUTIH, ASPARTAM, BROWN SUGAR, GULA AREN, DAN STEVIA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH

ABSTRAK PERBANDINGAN PENGARUH KONSUMSI FRUKTOSA DAN GLUKOSA TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DALAM DARAH

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA ANTARA LAKI-LAKI DEWASA MUDA OBESITAS DAN NON OBESITAS

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUKUN

ABSTRAK PENGARUH GULA MERAH DIBANDINGKAN DENGAN GULA PASIR TERHADAP PENINGKATAN GLUKOSA DARAH

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DAN KADAR GLUKOSA DARAH 2 JAM POST PRANDIAL

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DI PUSKESMAS JAGASATRU CIREBON

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora caulis) TERHADAP GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR Swiss Webster YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK PENGARUH JENIS BERAS KADAR AMILOSA RENDAH DAN SEDANG TERHADAP PENINGKATAN KADAR GLUKOSA DARAH

ABSTRAK. EFEK HIPOGLIKEMI TEH JIAOGULAN (Gynostemma pentaphyllum) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT Swiss Webster JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK PERBANDINGAN PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH SETELAH PUASA DAN DUA JAM SETELAH SARAPAN SELAMA MELAKUKAN TREADMILL PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

The Effect of Aerobic Exercise to Fast Blood Glucose Level in Aerobic Participants at Sonia Fitness Center

ABSTRAK. Albert Christopher Ryanto, Pembimbing I: Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II: Christine Sugiarto, dr., Sp.PK.

Kata kunci: Belimbing wuluh, tekanan darah, wanita dewasa.

PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA

ABSTRAK GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA WANITA MENOPAUSE

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

PENGARUH PEMBERIAN PERMEN KARET YANG MENGANDUNG XYLITOL TERHADAP CURAH DAN ph SALIVA PADA LANSIA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2

Hubungan Nilai Antropometri dengan Kadar Glukosa Darah

ABSTRAK. EFEK JUS GEL LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) DALAM MENGHAMBAT PENYERAPAN GLUKOSA DI SALURAN CERNA PADA MANUSIA

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH NORMAL PADA MANUSIA

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH KAPILER DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH VENA MENGGUNAKAN GLUKOMETER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS

Tingkat Self care Pasien Rawat Jalan Diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kalirungkut Surabaya. Yessy Mardianti Sulistria

PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BUAH PISANG

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN (Jl. Flamboyan 3 No.

PERAN LATIHAN FISIK TERHADAP NAFSU MAKAN PADA INDIVIDU OVERWEIGHT ATAU OBESITAS YANG MENDAPATKAN KONSELING GIZI TENTANG LOW CALORIE DIET

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI PADA PRIA DEWASA MUDA

PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH PARE

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU

PERBANDINGAN EFEK AIR ALKALI DENGAN METFORMIN TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS MODEL DIABETES SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. fisik dengan menggunakan anggota tubuhnya. Biasanya anggota yang. badan, pergerakan tersebut bisa terjadi pada saat beraktivitas.

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN DAN PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASCA OLAHRAGA

ABSTRAK. EFEK PISANG RAJA (Musa paradisiaca L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

SKRIPSI PERBEDAAN LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SMA N 1 MANGGIS

PENGARUH STATUS GIZI DAN FREKUENSI SENAM DIABETES TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TESIS

Harmayetty*, Yulis Setya Dewi*, Dwi Astutik*

Obat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral

Pembimbing I : Dr. Diana K Jasaputra, dr,m Kes Pembimbing II: Adrian Suhendra, dr, SpPK, M Kes

ABSTRAK. EFEK INFUSA DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura Procumbens Back ) SEBAGAI ANTIDIABETIK ALTERNATIF PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN

UPAYA PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI DIET PARE PADA PENDERITA DIABETUS MILLITUS DI KLINIK SEHAT MIGUNANI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK EFEKTIVITAS TEH HIJAU, TEH HITAM, DAN TEH PUTIH DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PRIA DEWASA MUDA

ANALISIS PERBEDAAN PENGARUH SEPATU BERHAK WEDGE DAN NON-WEDGE TERHADAP GAIT DAN KESEIMBANGAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSUMSI PISANG AMBON PADA AKTIVITAS FISIK SUBMAKSIMAL MENINGKATKAN KADAR GLUKOSA DARAH. Alin Anggreni Ginting

ABSTRAK PERBANDINGAN PROSENTASE FRAGMENTOSIT ANTARA PENDERITA DM TIPE 2 DENGAN ORANG NON-DM DI PUSKESMAS CIMAHI TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan

ABSTRAK. Verina Logito, 2007, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr.,m.kes Pembimbing II : Lusiana Darsono,dr.,M.Kes

ABSTRAK. Fenny Mariady, Pembimbing I : dr. Christine Sugiarto, SpPK Pembimbing II : dr. Lisawati Sadeli, M.Kes

BAB 1 PENDAHULUAN. kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang

BAB I PENDAHULUAN. gastrocnemius merupakan otot tipe slow twitch (tipe 1). Otot gastrocnemius

III. METODOLOGI PENELITIAN. one group design. Desain ini melibatkan satu kelompok dengan

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN TIKUS WISTAR JANTAN

Journal of Diabetes & Metabolic Disorders Review Article

ABSTRAK. I Putu Gede Darma Eka Putra, 2014, Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt., Pembimbing II : Pinandojo D.S., dr, Drs., AIF.

ABSTRAK. Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa Delima.dr., M.Kes Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.

I. PENDAHULUAN. Diabetes Melitus disebut juga the silent killer merupakan penyakit yang akan

EFEK EKSTRAK ETANOL ALSTONIA SCHOLARIS (KULIT KAYU PULAI) TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

ABSTRAK EFEK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

ABSTRAK HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN HbA 1C PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS MASA TUBUH (IMT) DAN TEBAL LIPAT KULIT (TLK) PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

ABSTRAK. Ronauly V. N, 2011, Pembimbing 1: dr. Sijani Prahastuti, M.Kes Pembimbing 2 : Prof. DR. Susy Tjahjani, dr., M.Kes

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

I. PENDAHULUAN. cukup tinggi di dunia. World Health Organization (WHO) tahun 2003

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

ABSTRAK. PERBANDINGAN STABILITAS KADAR GLUKOSA DARAH DALAM SAMPEL SERUM DENGAN PLASMA NATRIUM FLUORIDA (NaF)

ABSTRAK PENGARUH PENINGKATAN KADAR GULA DARAH TERHADAP KETELITIAN

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

Kata kunci : air kelapa, ketahanan otot. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Maizar Amatowa Iskandar, 2012 Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF. Pembimbing II : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik

BAB I PENDAHULUAN. Association, 2013; Black & Hawks, 2009). dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% di tahun Data dari profil

UPAYA PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI DIET PARE PADA PENDERITA DIABETUS MILLITUS DI KLINIK SEHAT MIGUNANI KLATEN

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PRIA DEWASA

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

ABSTRAK. EFEK KOMBINASI JUS STROBERI (Fragraria vesca) DAN JUS BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola Linn.) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL WANITA DEWASA

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK Gracilaria verrucosa TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAlI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

BAB I PENDAHULUAN. manifestasi berupa hilangnya toleransi kabohidrat (Price & Wilson, 2005).

ABSTRAK. PENGARUH JUS BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PADA PEREMPUAN DEWASA

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK (MODIFIKASI HARVARD STEP UP TEST) TERHADAP DAYA KONSENTRASI WANITA DEWASA

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK APEL (Malus sylvestris Mill) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA MENCIT (Mus musculus) MODEL HIPERLIPIDEMIA SKRIPSI

SKRIPSI. Oleh. Indah Kusuma Wardani

Kontrol Gula Darah Anda. Apa? Mengapa dan Bagaimana?

Skripsi. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan. DisusunOleh: Firma Ayu Juwitaningtyas J

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP KADAR GULA DARAH PUASA PADA DEWASA OBES EFFECT OF AEROBIC EXERCISE ON FASTING BLOOD GLUCOSE LEVELS IN OBESE ADULT

ABSTRAK. Gambaran Ankle-Brachial Index (ABI) Penderita Diabetes mellitus (DM) Tipe 2 Di Komunitas Senam Rumah Sakit Immanuel Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Sejumlah prilaku seperti mengkonsumsi makanan-makanan siap saji yang

Kata Kunci : ekstrak rambut jagung, hiperglikemia, Tes Toleransi Glukosa Oral

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan berbagai faktor seperti perubahan pola penyakit dan pola pengobatan,

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Transkripsi:

PENAMBAHAN BESAR SUDUT INKLINASI INSOLE SEPATU KERJA MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DAN HbA1c (Insole Inclination of Work Shoes Decrease Fasting Blood Glucose and HbA1c Level) Herdianty Kusuma *, Ahmad Abdullah *, Bambang Purwanto **, Suhartatik *** * Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ** Departemen Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga *** Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Jl. Prof. Dr. Moestopo 47, Surabaya, 60131 Email: kusuma.herdianty@gmail.com ABSTRAK Pendahuluan: Lari downhill dapat memperbaiki ekspresi Glut-1 otot dan kadar glukosa darah puasa mencit. Kontraksi eksentrik pada lari downhill juga ditemukan pada kegiatan keseharian seperti menuruni tangga dan berjalan jinjit. Kegiatan menuruni tangga dan berjalan jinjit tidak mudah dilakukan berulang, tunggal, stabil dan universal, sehingga posisi jinjit pada kegiatan menuruni tangga digantikan dengan pemakaian insole pada sepatu yang digunakan untuk beraktivitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan insole sepatu terhadap kadar glukosa darah puasa dan HbA1c. Metode: Penelitian ini menggunakan experimental pre and post tes design dengan subyek wanita pekerja sebanyak 12 orang di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga selama 2 minggu dan dilakukan tes sebanyak tiga kali. Subjek diambil darah sebelum pemakaian insole sepatu dan setelah pemakaian insole sepatu. Insole sepatu yang dipakai memiliki perbedaan inklinasi 5 0 dan 10 0. Setiap subjek menggunakan insole sepatu selama 1 minggu. Hasil: Data hasil penelitian menunjukkan kadar glukosa darah puasa (GDP) dan HbA1c subjek yang memakai insole sepatu lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kadar glukosa darah puasa (GDP) dan HbA1c subjek yang memakai insole 10 0 memiliki nilai p < 0,05. Diskusi: Pemakaian insole sepatu menyebabkan penurunan kadar glukosa darah puasa (GDP) dan HbA1c. Kata kunci: insole sepatu, glukosa darah puasa (GDP), HbA1c, diabetes, eksentrik. ABSTRACT Introduction: Running downhill improved the expression of glucose transporter 1 (Glut 1) and fasting blood glucose in mouse. Eccentric contraction during running downhill found daily in activity such as down stairs and walking on tiptoe. Descend the stairs and walking on tiptoe are not easy to repeated, single, stable and universal, so that we purposed to replace it with additional insole in shoes for daily activity. The aim of this research was to investigate the effect of the additional shoe insole on fasting blood glucose and HbA1c. Method: This research using experimental pre and post test design with 12 subject female staff at Medical Faculty of Airlangga University for two weeks and the test was performed in three times. The blood was taken before and after using shoe insole. The shoe insole inclination designed into 5 0 and 10 0. All subjects used the shoe insole for a week. Result: The result research showed the fasting blood glucose and HbA1c on subject that use shoe insole lower than control group. The fasting blood glucose and HbA1c on subject that use shoe insole 10 0 has value p<0,05. Discussion: Application of shoe insole lead to reduce the fasting blood glucose and HbA1c. Keywords: shoe insole, fasting blood glucose, HbA1c, diabetes, eccentric. PENDAHULUAN Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas jaringan terhadap insulin (Hall 2015). Perbandingan diabetes mellitus pada orang dewasa dengan usia 20 sampai 79 tahun di dunia mencapai 6,4% pada tahun 2010 dan akan meningkat menjadi 7,7% pada tahun 2030 (Shaw dalam Muktabhant et al. 2012). Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengobati penderita diabetes mellitus, salah satunya dengan melakukan aktivitas fisik untuk meningkatkan sensitivitas terhadap insulin. Salah satu aktivitas kontraksi eksentrik dapat terjadi saat lari menuruni bukit (lari downhill) yang diketahui dapat memperbaiki ekspresi Glut-1 otot dan kadar glukosa darah puasa pada mencit. Pada aktivitas keseharian kontraksi eksentrik ternyata juga terjadi saat berjalan menuruni tangga dan berjalan jinjit, tetapi aktivitas seperti ini tidak selalu dilakukan apalagi dalam waktu yang lama. Untuk mengetahui pengaruh kontraksi eksentrik dalam aktivitas keseharian maka posisi jinjit sambil menuruni tangga digantikan dengan memakai insole sepatu. Insole sepatu adalah bagian dalam dari sepatu yang terletak di bawah kaki yang 29

Jurnal Ners Vol. 11 No.1 April 2016: 29-33 merupakan titik kontak antara kaki dengan tanah. Pada kondisi diabetes, insole sepatu dapat digunakan untuk memberikan kenyamanan dan melindungi kaki dari mikro trauma (Uccioli & Giacomozzi 2009). Pemakaian insole sepatu didesain untuk menghasilkan kontraksi eksentrik dalam waktu yang cukup lama yaitu saat aktivitas bekerja. Insole sepatu ini memiliki ketinggian 5 0 dan 10 0 pada bagian belakang. Ketinggian sudut menyebabkan unloading lebih cepat pada bagian belakang kaki saat berjalan dan memuat beban lebih besar pada ujung metatarsal. Di sisi lain, peningkatan ketinggian insole sepatu dapat menyebabkan pemendekan pada tendon Achilles yang dapat mengurangi daya ledak dari otot kaki. Oleh karena itu ketinggian insole sepatu yang umum adalah sekitar 1,5-3cm dari tanah (Rossi dalam Uccioli & Giacomozzi 2009). Kontraksi eksentrik merupakan kontraksi yang terjadi ketika serabut otot mengalami perubahan panjang. Kontraksi ini merupakan lawan dari kontraksi konsentrik sehingga disebut juga kontraksi negatif. Pemakaian energi selama kontraksi eksentrik ini membutuhkan oksigen dan cadangan energi lebih sedikit dibanding kontraksi konsentrik, sehingga untuk aktivitas seperti berlari atau berjalan menuruni bukit mampu memperbaiki daya tahan otot lebih efektif karena kelelahan otot terjadi lebih lambat (Kisner & Colby 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemakaian insole model aktivitas eksentrik terhadap kadar glukosa darah puasa dan HbA1c. Kadar glukosa darah puasa (GDP) dan HbA1c merupakan pemeriksaan untuk mengetahui seseorang memiliki riwayat penyakit diabetes atau tidak. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah. Berdasarkan kriteria dari American Diabetes Association (ADA) kadar glukosa darah puasa (GDP) 126 mg/dl atau lebih didiagnosa sebagai diabetes mellitus tipe 2 (WHO dalam Veghari et al. 2014). Nilai HbA1c pada orang non diabetes antara 20-42 mmol/mol atau setara dengan 4-6 %. Sedangkan pada orang diabetes nilainya sedikit lebih tinggi dibanding nilai tersebut (Diabetes Federation of Ireland 2010). BAHAN DAN METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan pre and post test design yang akan membandingkan efek penggunaan insole 5 0 dan 10 0 terhadap kadar glukosa darah (GDP) dan HbA1c. Bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah insole sepatu dengan ketinggian 5 0, sepatu standart dengan ketinggian insole 5 0 dan sampel darah subyek untuk mengetahui kadar glukosa darah puasa (GDP) dan HbA1c. Gambar 1. Insole sepatu 5 Subyek penelitian adalah karyawan wanita di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga non diabetes mellitus sebanyak 12 orang yang bersedia menandatangani inform consent. Setelah dilakukan pengukuran berupa tinggi badan, berat badan, lingkar perut dan ukuran sepatu subyek dilakukan pre test dengan cara pengambilan darah melalui intra vena oleh analis yang berpengalaman setelah subyek berpuasa selama 10 jam. Kemudian subyek dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok pemakaian insole 5 0 dan kelompok pemakaian insole 10 0. Kelompok kontrol merupakan kelompok sebelum diberikan perlakuan berupa pemakaian insole 5 0 maupun 10 0. Pemakaian insole 5 0 dan 10 0 ini pada masing-masing kelompok dilakukan selama 5 hari kerja. Proses penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2015 di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Setelah dilakukan pre test subyek menggunakan sepatu standar dengan ketinggian sudut insole sepatu 5 0 selama 5 hari kerja. Kemudian pada hari ke tujuh dilakukan tes kedua. Setelah itu subyek diberi tambahan insole sepatu 5 0 sehingga ketinggian insole menjadi 10 0 selama 5 hari kerja. Kemudian pada hari ke empat belas dilakukan tes ketiga. Setiap selesai melakukan tes, sampel darah dibawa ke laboratorium untuk diketahui kadar glukosa darah puasa (GDP) dan HbA1c. 30

Penambahan Besar Sudut Inklinasi Insole (Herdianty Kusuma, dkk.) menunjukkan hasil yang lebih bermakna pada pemakaian insole sepatu 10 0. Tabel 1. Rerata dan standar deviasi kadar GDP pada kelompok kontrol, kelompok pemakaian insole 5 0 dan kelompok pemakaian insole 10 0 Kelompok Rerata ± SD Gambar 2. Aplikasi insole sepatu tambahan ke dalam sepatu kerja Kontrol Insole 5 0 Insole 10 0 80,5 ± 14,313 a 76 ± 13,79 a 59,38 ± 6,52 b Pada tabel tersebut superscript yang berbeda menunjukkan nilai p<0,05 yang berarti bahwa kelompok insole sepatu 10 0 lebih bermakna terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa (GDP). Gambar 3. Sepatu kerja dengan tambahan insole Selama penelitian pola makan pada subyek dikendalikan dan dilakukan pemantauan kondisi subyek selama beraktivitas menggunakan insole sepatu. Dari 12 subyek terdapat 4 subyek yang drop out karena tidak mampu melanjutkan penelitian. HASIL Setelah dilakukan analisis data diketahui hasil uji normalitas pada kadar glukosa darah puasa kelompok kontrol nilai p=0,05, kelompok pemakaian insole sepatu 5 nilai p=0,96 dan kelompok pemakaian insole sepatu 10 nilai p=0,266. Sedangkan hasil uji normalitas pada kadar HbA1c kelompok kontrol nilai p=0,59, kelompok pemakaian insole 5 p=0,748 dan kelompok pemakaian insole sepatu 10 p=0,60. Dari semua hasil tersebut disimpulkan nilai p>0,05, maka semua data tersebut adalah normal. Kemudian dilakukan analisis data uji beda menggunakan one way anova diketahui kadar glukosa darah puasa (GDP) memiki nilai p=0,005, sedangkan HbA1c memiliki nilai p=0,022. Hal tersebut menunjukkan terdapat penurunan kadar glukosa darah puasa (GDP) dan HbA1c yang bermakna antara sebelum dan setelah pemakaian insole sepatu. Penurunan kadar glukosa darah puasa (GDP) dan HbA1c antara pemakaian insole sepatu 5 0 dan 10 0 Tabel 2. Uji beda kadar GDP antar kelompok Kelompok Pembanding Nilai p Kontrol Insole 5 0,464 Insole 10 0,002* Insole 5 Insole 10 0,012* Berdasarkan data antara kelompok kontrol dengan kelompok insole 5 0 tidak memiliki perbedaan yang bermakna (p=0,464), tetapi antara kelompok kontrol dengan kelompok insole 10 0 terdapat perbedaan bermakna (p=0,002). Sedangkan antara kelompok insole 5 0 dan 10 0 terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,012). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada kelompok pemakaian insole 10 0 Tabel 3. Rerata dan standar deviasi kadar HbA1c pada kelompok kontrol, kelompok pemakaian insole 5 0 dan kelompok pemakaian insole 10 0 Kelompok Rerata ± SD Kontrol 5, 337 ± 0,4926 a Insole 5 0 4,862 ± 0,4719 a Insole 10 0 4,650 ± 0,4209 b Pada tabel tersebut superscript yang berbeda menunjukkan nilai p<0,05 yang 31

Jurnal Ners Vol. 11 No.1 April 2016: 29-33 berarti bahwa kelompok insole sepatu 10 0 lebih bermakna terhadap penurunan kadar HbA1c. Tabel 4. Uji beda kadar HbA1c antar kelompok Kelompok Pembanding Nilai p Kontrol Insole 5 0,053 Insole 10 0,007* Insole 5 Insole 10 0,369 *Nilai p< 0,05 menunjukkan perbedaan yang bermakna Berdasarkan data antara kelompok kontrol dengan kelompok insole 5 0 tidak memiliki perbedaan yang bermakna (p=0,053), tetapi antara kelompok kontrol dengan kelompok insole 10 0 terdapat perbedaan bermakna (p=0,007). Sedangkan antara kelompok insole 5 0 dan 10 0 tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,369). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada kelompok pemakaian insole 10 0 terhadap penurunan kadar HbA1c. PEMBAHASAN Pemakaian insole sepatu model aktivitas eksentrik terbukti dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa (GDP) dan HbA1c secara bermakna pada wanita pekerja di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Penggunaan insole sepatu yang tinggi dapat mengurangi daya dorong dari ibu jari kaki, sehingga gerakan kaki saat berjalan lebih efisien daripada berjalan tanpa alas kaki atau dengan sepatu datar (Rossi dalam Uccioli & Giacomozzi 2009). Hal inilah yang menjadi dasar untuk menerapkan aktivitas kontraksi eksentrik. Kontraksi eksentrik merupakan kontraksi yang sering terjadi dalam aktivitas keseharian. Pada pemakaian insole sepatu selama aktivitas kerja kontraksi eksentrik terjadi karena otot berkontraksi sedangkan gaya dari luar berusaha untuk memanjangkan otot, sehingga kontraksi ini juga dapat digunakan untuk latihan meningkatkan kekuatan (Cluett 2014). Kontraksi eksentrik memiliki peran dalam meningkatkan performa. Saat terjadi kontraksi eksentrik tenaga maksimal yang dihasilkan tidak memberikan efek terhadap kecepatan pemanjangan otot, sedangkan pada kontraksi konsentrik meskipun otot memendek lebih cepat tetapi tenaga yang digunakan kurang maksimal. Sehingga tenaga yang lebih besar dihasilkan dari kontraksi eksentrik. Kontraksi eksentrik juga berperan dalam efisiensi mekanis dan penghematan energi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Komi, yang membandingkan penggunaan energi terhadap performa kerja, diketahui bahwa kerja akan lebih ekonomis jika diberikan gerakan yang meliputi siklus pemanjangan dan pemendekan (kontraksi eksentrik) dibandingkan hanya kontraksi konsentrik saja. Selanjutnya kemampuan otot untuk menyerap energi selama kontraksi eksentrik dapat digunakan untuk menghentikan gerakan dan memungkinkan melindungi komponen penting seperti tulang, kartilago dan ligamen dari kerusakan (Enoka 1996). Penggunaan insole sepatu model aktivitas eksentrik yang digunakan dalam aktivitas kerja dapat berperan dalam meningkatkan performa, efisiensi dalam hal mekanis dan menghemat energi. Selain itu dapat menstimulasi kontraksi eksentrik dinamik pada otot gastrocnemius. Sehingga dapat membantu meningkatkan ekspresi dan kinerja Glut-1 dalam membantu ambilan glukosa. Gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein pada diabetes mellitus dapat membaik yang ditandai dengan penurunan kadar glukosa darah puasa (GDP) dan HbA1c (Price & Wilson 2006). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Pemakaian insole sepatu 5 0 dan 10 0 memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa (GDP) dan HbA1c. Meskipun kedua model insole sepatu tersebut memberikan penurunan yang bermakna, tetapi model insole sepatu 10 0 diketahui memberikan hasil yang lebih baik. Dengan demikian kontraksi eksentrik dengan memakai insole sepatu model aktivitas eksentrik terbukti dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa (GDP) dan HbA1c, sehingga model ini dapat diterapkan untuk penderita diabetes mellitus. Saran Pada penelitian selanjutnya disarankan pemakaian insole sepatu model aktivitas eksentrik dapat diterapkan pada penderita 32

Penambahan Besar Sudut Inklinasi Insole (Herdianty Kusuma, dkk.) diabetes mellitus untuk mengetahui efek terhadap kadar glukosa darah puasa (GDP) dan HbA1c. KEPUSTAKAAN Diabetes Federation of Ireland', 2010. Diabetes Federation of Ireland Annual Report 2010, Available at: https://www.diabetes.ie/wp- content/uploads/2014/11/annual-report- 2010-with-lay-summary-appendix.pdf. Cluett, J., 2014. Eccentric Contraction. Available at: http://orthopedics.about.com/cs/sprainsstr ains/g/eccentric.htm. Enoka, R.M., 1996. Eccentric contractions require unique activation strategies by the nervous system. Journal of applied physiology (Bethesda, Md. : 1985), 81(6), pp.2339 2346. Hall, J.E., 2015. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology, Elsevier Health Sciences. Available at: https://books.google.co.id/books?id=krl SCQAAQBAJ. Kisner, C. & Colby, L.A., 2007. Therapeutic Exercise: Foundations and Techniques, F.A. Davis. Available at: https://books.google.co.id/books?id=phtn QgAACAAJ. Muktabhant, B. et al., 2012. Interventions for preventing excessive weight gain during pregnancy. The Cochrane database of systematic reviews, 4, p.cd007145. Price, S.A. & Wilson, L.M., 2006. Buku Patofisiologi: Konsep Klinis Proses- Proses Penyakit Edisi 6 Volume 2 6th ed., EGC. Uccioli, L. & Giacomozzi, C., 2009. Biomechanics and choosing footwear for the diabetic foot. The Diabetic Foot Journal, 12(4), p.11. Available at: http://www.diabeticfootjournal.co.uk/jour nal-content/view/biomechanics-andchoosing-footwear-for-the-diabeticfoot/?preview. Veghari, G. et al., 2014. The association of fasting blood glucose (FBG) and waist circumference in northern adults in Iran: a population based study. Journal of Diabetes and Metabolic Disorders, 13, p.2. Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles /PMC3937214/. 33