BAB III METODE PENELITIAN. hipertensi laki-laki usia tahun dan usia di atas 60 tahun.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Taufiqurahman, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional (potong lintang). Penelitian

III. METODE PENELITIAN. sekaligus dalam suatu waktu (Notoatmodjo, 2012). Penelitian dilakukan di posyandu lansia Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membandingkan hasil intervensi dengan suatu kelompok yang serupa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara cross-sectional. Cross-sectional yaitu penelitian yang mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian non-experiment

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini desain komparasi menggunakan quasi experiment

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini menggunakan disain penelitian Quasy

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER. RAKSA (Sphigmomanometer Raksa)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian one group pretest-posttest design. Adapun rancangan O 1 X O 2. Gambar 2.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif,

DIFFERENT EFFECT OF NONI (Morinda cirifolia) DRINK CONSUMPTION ON MALE HYPERTENSIVE PATIENTS AGED YEARS AND OVER 60 YEARS OLD

BAB III METODE PENELITIAN. berikut: Variabel bebas yaitu faktor-faktor pemicu hipertensi sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. quasi eksperiment dengan bentuk pretest posttest with control. group, dengan desain penelitian sebagai berikut:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode pre and post

BAB III METODE PENELITIAN. design (pretest- posttest with control group). Pengambilan data

PENGARUH MINUMAN BERSODA TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH NORMAL LAKI-LAKI DEWASA ABSTRAK

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di RSUD RAA Soewondo Pati dan dilakukan. pada 1Maret 2016 sampai dengan bulan 1 April 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2016 dan bertempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN

BAB III METODE PENELITIAN. quasi eksperimen atau eksperimen semu yang tujuan untuk. bebas harus dapat dikontrol dengan ketat. Pengontrolan yang ketat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. deskriptif studi kasus. Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan studi cross

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mencangkup keilmuan Biokimia, Geriatri, Neurosains.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

BAB III METODE PENELITIAN. design dengan pendekatan One Group pretest-posttest. dilakukan pada pre-test (sebelum perlakuan) dan post-test (setelah

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental quasi dengan desain pre post test. Pasien pencabutan gigi di RSGM UMY. { } N = Jumlah subyek yang diperlukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pre-test and post-test with control group

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

BAB IV METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lembar Informed consent subyek. Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Umur : Alamat :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen semu (quasy experiment) pretest-posttest control group design,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Jl. Plamongan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGUKURAN TEKANAN DARAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, dan Ilmu

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

Pengaruh Ukuran Manset Terhadap Hasil Pengukuran Tekanan Darah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam waktu yang bersamaan (Sastroasmoro, 2008). Penelitian ini dilakukan di Unit Hemodialisis RSUD Dr.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Geriatri, Farmakologi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

EFEK AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental laboratoris post test with control group design. 1. Populasi : Mahasiswa Pendidikan Dokter Angkatan 2013.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi

BAB III METODE PENELITIAN. orangtua dengan menggunakan rancangan cross-sectional (Notoadmojo, perawatan gigi dan mulut di RSGM UMY.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pre test and post test with control group design untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode cross sectional. Cros-sectional adalah jenis penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah quasy experimental dengan rancangan pra-pasca perlakuan (Pretest-posttest) terhadap nilai tekanan darah penderita hipertensi laki-laki usia 40-59 tahun dan usia di atas 60 tahun. B. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005). Populasi dalam penelitian ini merupakan penderita hipertensi yang bertempat tinggal di Perumahan Karang Jati Indah II, Perumahan Kasongan dan Pedukuhan Kalirandu Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Bantul sejumlah 32 orang. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Riduwan, 2005). Jumlah subyek pada penelitian sejumlah 32 orang yang merupakan penderita hipertensi laki-laki usia 40-59 tahun dan usia di atas 60 tahun yang bertempat tinggal di Perumahan Karang Jati Indah II, Perumahan Kasongan dan Pedukuhan Kalirandu Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Bantul. Subyek penelitian diambil dengan teknik purposive sampling yaitu 26

27 mengambil sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut: 1. Kriteria inklusi Kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain: a. Penderita hipertensi laki-laki yang bertempat tinggal di Perumahan Karang Jati Indah II, Perumahan Kasongan dan Pedukuhan Kalirandu Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Bantul. b. Subyek termasuk dalam kelompok usia 40-59 tahun dan usia di atas 60 tahun. 2. Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi pada penelitian ini antara lain: a. Subyek menggunakan obat-obatan anti-hipertensi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. b. Subyek mengonsumsi kopi dan minuman keras. 3. Besar sampel Penentuan besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane (jumlah populasi diketahui) (Sujarweni, 2014) : n = = = = = 32.18 = 32 (dibulatkan)

28 Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = tingkat signifikan (p) Jadi besar sampel yang akan diteliti dalam penelitia ini adalah 32 orang. C. Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat dilakukannya penelitian ini di Perumahan Karang Jati Indah II, Perumahan Kasongan serta Pedukuhan Kalirandu Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Bantul dan Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan antara bulan September 2015 Januari 2016. D. Variable Penelitian 1. Variabel Bebas : minuman mengkudu (Morinda citrifolia) 2. Variabel Tergantung : tekanan darah penderita hipertensi 3. Variabel Terkendali : laki-laki usia 40-59 tahun dan usia di atas 60 tahun, tempat penelitian dan lama perlakuan

29 E. Definisi Operasional 1. Minuman mengkudu Minuman mengkudu dibuat dengan bahan buah mengkudu (Morinda citrifolia). Buah mengkudu tersebut dibersihkan, dikupas dengan pisau lalu dikeringkan dan dipotong kecil-kecil serta dihaluskan menggunakan blender Sharp. Setelah menjadi serbuk, dibungkus menggunakan kertas saring teh supaya dapat diseduh saat dikonsumsi. Kertas saring yang digunakan berukuran 5,5 x 5 cm dengan dosis 500 mg. Buah mengkudu (Morinda citrifolia) yang digunakan yaitu buah mengkal berupa kulit buah berwarna putih transparan dan daging buah masih keras. 2. Tekanan darah Tekanan darah berarti daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh darah yang hampir selalu dinyatakan dalam millimeter air raksa (Guyton & Hall, 2007). Tekanan darah merupakan faktor yang penting pada sirkulasi. Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostasis di dalam tubuh. Tekanan darah selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena sehinga terbentuk suatu aliran darah yang menetap (Rakhmawati, 2013). Mekanisme dasar peningkatan tekanan sistolik sejalan dengan peningkatan usia yang disertai dengan penurunan elastisitas pada arteri

30 besar. Tekanan aorta meningkat sangat tinggi dengan penambahan volume intravaskuler yang sedikit menunjukkan kekakuan pembuluh darah pada lanjut usia (Rakhmawati, 2013). F. Instrumen Penelitian 1. Alat-alat untuk pengukuran tekanan darah antara lain sphygmomanometer air raksa Reister dan stetoskop dengan Littmann. 2. Alat-alat untuk membuat minuman mengkdu antara lain pisau, gunting, blender Sharp, oven Hock, penyaring, baskom, stapler, kertas saring teh 5,5 x 5 cm dan benang teh celup. 3. Bahan yang digunakan yaitu buah mengkudu (Morinda citrifolia) dan air 2 gelas (200 ml). 4. Informed consent G. Cara Pengumpulan Data 1. Persiapan Penelitian a. Pembuatan proposal penelitian. b. Penyusunan kelayakan etika penelitian dan mengajukan ke Komisi Etik FKIK UMY. c. Koordinasi dengan pihak penanggung jawab dan perijinan tempat penelitian yang akan dilaksanakan untuk mendapatkan jumlah populasi laki-laki usia produktif dan usia lanjut.

31 d. Menyeleksi populasi untuk dijadikan subyek penelitian dengan melakukan wawancara sesuai kuesioner agar mendapatkan kriteria inklusi dan eksklusi. e. Memberikan penjelasan pada calon subyek penelitian dan pengisian informed consent, sebagai bukti kesediaan bmenjadi subyek penelitian. 2. Penyediaan minuman herbal mengkudu Langkah pembutan minuman mengkudu (Morinda citrifolia) antara lain : a. Pilih buah mengkudu mengkal (kulit buah berwarna putih transparan dan daging buah masih keras). b. Iris tipis-tipis dan dijemur atau dikeringkan menggunakan oven Hock hingga menjadi simplisia kering (bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan, berupa bahan yang telah dikeringkan). c. Hancurkan, haluskan dengan blender Sharp dan dibungkus dengan kertas saring teh dengan ukuran 5,5 x 5 cm per kantong dengan dosis 500 mg. d. Masukkan bubuk minuman mengkudu ke dalam satu kantong teh. e. Gabungkan kantong teh dengan benang menggunakan stapler. 3. Perlakuan a. Sebelum dan sesudah perlakuan subyek tidak mengonsumsi obatobatan anti hipertensi, baik herbal maupun modern.

32 b. Subyek penelitian mengonsumsi minuman mengkudu untuk pengontrolan hipertensi dengan dosis 500 mg dengan air 1 gelas (200 ml) untuk sekali minum. Sehari subyek meminum 2 kali yaitu setiap pagi dan sore, sebelum atau setelah makan selama 30 hari. c. Pengukuran tekanan darah berkala setiap 3 hari sekali selama 30 hari. Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer tipe air raksa Reister. Karet lingkar lengan sphygmomanometer memiliki ukuran lebar 12,2 cm dan menutup 2/3 bagian atas lengan karena karet yang lebih kecil dengan cakupan yang kecil akan memberikan angka yang lebih tinggi (Gray, 2005). Pengukuran dilakukan dalam keadaan subyek posisi duduk dengan lengan setinggi jantung. Raba denyut nadi radialis pada sisi lateral dan letakkan stetoskop pada arteri brachialis 3 jari di atas fossa cubiti. Kembangkan karet sphygmomanometer air raksa Reiter secara bertahap sampai tekanan sistolik 20 mmhg di atas titik denyut nadi radialis menghilang. Auskultasi dengan stetoskop Litmmann pada arteri brachialis dan kempiskan karet kurang lebih 2 mmhg per detik, catat titik pertama pulsasi yang terdengar yang merupakan tekanan darah sistolik dan titik di mana pulsasi tekanan diastolik. Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal 2 kali dengan jarak cukup lama (paling sedikit 5-10 menit) dan memastikan tidak ada perbedaan antara kedua lengan (Gray, 2005).

33 H. Uji Validitas dan Reliabilitas Tekanan darah diukur dengan menggunakan stetoskop Littmann dan sphygmomanometer air raksa Reister yang memiliki kondisi baik yaitu permukaan air raksa sebelum digunakan menunjukkan angka nol, tidak terdapat kebocoran serta air raksa mengalir dengan baik. Sphygmomanometer air raksa merupakan alat ukur yang tekanan darah yang standar sehingga hasil pengukuran valid dan dapat dipercaya. Reliabilitas pada penelitian ini adalah orang yang melakukan pengukuran tekanan darah memiliki keahlian sehingga didapatkan hasil yang akurat. I. Analisis Data Analisis data ini menggunakan skala numerik dan untuk perubahan tekanan darah antar kelompok penelitian menggunakan uji Wilcoxon.