ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
SASARAN PROGRAM KB NASIONAL TAHUN 2010

PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015

ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

PARAMETER KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN NOVEMBER Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN DESEMBER Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN NOVEMBER Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

NO INDIKATOR KINERJA KKP PENCAPAIAN % 1 Jumlah Seluruh Peserta KB Baru 109,050 90, I U D 9,540 7, M O W 5,010 4,

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN OKTOBER Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK SEMESTER I-TAHUN 2016

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN

BERITA RESMI STATISTIK

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

NO INDIKATOR KINERJA KKP PENCAPAIAN % 1 Jumlah Seluruh Peserta KB Baru 109,050 79, I U D 9,540 6, M O W 5,010 3,

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN MEI Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

INDONESIA Percentage below / above median

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

DATA SOSIAL EKONOMI STRATEGIS. April 2017

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

NO INDIKATOR KINERJA KKP PENCAPAIAN % 1 Jumlah Seluruh Peserta KB Baru 109,050 70, I U D 9,540 6, M O W 5,010 3,

Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS. Semester I Tahun 2013

BAB. I TARGET SASARAN KINERJA PELAKSANAAN KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

Perwakilan BKKBN Provinsi Banten

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

BULAN APRIL 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN FEBRUARI Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

SUB BIDANG DATA DAN INFORMASI BIDANG ADVOKASI, PENGGERAKAN DAN INFORMASI (ADPIN) PERWAKILAN BKKBN PROVINSI SUMATERA SELATAN

BULAN JUNI 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA

BULAN DESEMBER 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA

DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK BKKBN 2015

Sistematika. Cakupan Laporan. Hasil Pelaksanaan Program KB

BULAN FEBRUARI 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN JANUARI Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

AFP Surveillance Analysis

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BULAN OKTOBER 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2016

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM. Bulan Januari 2012 Data tersaji Cakupan Program sd Desember 2011

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016

Disajikan oleh Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka Kunjungan Kerja Irtama BKKBN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN APRIL Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

PEMBIAYAAN KESEHATAN. Website:

TUAN RUMAH KEJURNAS ANTAR PPLP TAHUN 2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DATA S.D BULAN FEBRUARI Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Banten

INDEKS TENDENSI KONSUMEN

BERITA RESMI STATISTIK

Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN (RADALGRAM) DATA sd. SEPTEMBER 2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2017

Disabilitas. Website:

Realisasi KKP Kota Denpasar sampai dengan Bulan Desember 2013 dapat dilihat pada tabel berikut :

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018

POTRET KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Grafik 1. Cakupan Laporan Kaltim FEBRUARI 24,86 FKB FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA PEMERINTAH. Grafik 2. Cakupan Laporan Kaltara FEBRUARI

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:

BULAN JULI 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

KONTRAK KINERJA PROGRAM D.I. YOGYAKARTA 2013

KESEHATAN ANAK. Website:

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH JULI 2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2017

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015

ANALISIS & EVALUASI HASIL PELKON & DALLAP. (Data Bulan Mei 2014)

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan

BULAN MARET 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MTs untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan

PROFIL DATA KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM & ANGGARAN. (Data Bulan September 2014)

CAPAIAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KB DAN PEMBANGUNAN KELUARGA sd. BULAN MEI 2016

Besarnya Penduduk yang Tidak Bekerja Sama-sekali: Hasil Survey Terkini

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN FEBRUARI 2013

STATUS : 18 AGUSTUS 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN JULI 2012

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

Transkripsi:

ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK JAKARTA, 2014

KATA PENGANTAR Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya telah dapat disusun buku Analisis dan Evaluasi Pelayanan KB Bagi Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I. Pelayanan KB gratis telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat miskin Keluarga Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera I (KS I) --, walaupun masih dirasakan belum cukup efektif. Hal ini terlihat dari masih belum tingginya komitmen pemerintah daerah terhadap program KB, kurangnya sinergitas diantara pihak-pihak yang terkait dalam memberikan pelayanan KB kepada KPS/KS I, belum atau kurang tersedianya pedoman baku tentang pelayanan KB bagi KPS dan KS I, kurangnya analisis kualitatif untuk mengidentifikasi kesesuaian antara permintaan dan penyediaan alat/obat kontrasepsi, khususnya bagi KPS/KS I, masih terbatasnya sarana dan prasarana dasar pelayanan KB, terbatasnya ukuran keberhasilan pelayanan KB bagi KPS/KS I, serta kurangnya optimalisasi pemanfaatan dan pendayagunaan data. Buku Analisis dan Evaluasi Pelayanan KB bagi Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai perkembangan pelayanan KB bagi masyarakat miskin dalam hal ini Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam buku ini masih banyak terdapat kekurangan dan belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Kami harapkan. Pada kesempatan ini, Kami juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan buku Analisis dan Evaluasi Pelayanan KB bagi Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I ini. Jakarta, Juli 2014 Direktur Pelaporan dan Statistik Drs. Bambang Marsudi, MM i

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II PELAKSANAAN PELAYANAN KB BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I (KPS/KS I)... 3 A. PB KPS/KS I... 3 B. PA KPS/KS I... 14 C. PUS KPS/KS I ANGGOTA KELOMPOK KEGIATAN ber-kb... 25 D. PUS KPS/KS I ANGGOTA KELOMPOK UPPKS ber-kb... 28 BAB III PENUTUP... 29 A. KESIMPULAN... 29 B. REKOMENDASI... 29 LAMPIRAN-LAMPIRAN ii

BAB I PENDAHULUAN Pembangunan kependudukan dan keluarga berencana yang sedang berjalan mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Upaya pengendalian pertumbuhan penduduk dalam rangka tercapainya penduduk tumbuh seimbang harus terus dipertahankan dan ditingkatkan sebagai langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan serta untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas penduduk melalui perwujudan keluarga kecil yang berkualitas. Upaya pengendalian pertumbuhan penduduk yang telah dijalankan selama ini adalah melalui program pengaturan kelahiran atau program keluarga berencana (KB). Selain melalui program pengaturan kelahiran, upaya pengendalian pertumbuhan penduduk harus pula didukung dengan adanya harmonisasi antara kebijakan di bidang pengendalian penduduk dengan kebijakan pembangunan bidang lainnya terutama yang berkaitan dengan kuantitas, kualitas, maupun mobilitas penduduk agar selaras, serasi, dan sinergis baik secara vertikal maupun horizontal. Sebagai salah satu program pembangunan nasional di bidang pengendalian penduduk, Program KB yang telah dilaksanakan selama empat dasawarsa telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas. Hal ini bisa dilihat dari menurunnya angka kelahiran total, dari 5,6 per wanita usia subur pada awal 70-an menjadi 2.3 pada tahun 2007. Pada kurun waktu tersebut, Program KB juga telah berhasil menempatkan dirinya sebagai salah satu kebutuhan hidup masyarakat yang cukup penting, sehingga dalam pelaksanaannya program KB bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah saja tapi juga telah menjadi tanggung jawab masyarakat. Walaupun begitu, masih terdapat beberapa permasalahan, seperti masih besarnya pertambahan jumlah penduduk secara absolut. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010 (SP 2010), jumlah penduduk Indonesia selama sepuluh tahun terakhir secara absolut meningkat sebanyak 32,5 juta jiwa, yaitu dari 205,8 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi 237,6 juta jiwa pada tahun 2010, dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk yang juga meningkat menjadi 1,49 persen dibandingkan SP 2000 yang berada pada angka 1,45 persen. Kegiatan pelayanan KB gratis bagi masyarakat miskin atau Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I (KPS dan KS I) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan angka kesertaan ber KB bagi masyarakat miskin. Sulitnya menurunkan angka kelahiran total (TFR) dan menaikkan angka kesertaan ber-kb pada kelompok ini mengindikasikan bahwa kegiatan pelayanan KB bagi KPS dan KS-I selama ini belum berjalan optimal serta belum memberikan manfaat yang maksimal. Untuk itu, pelayanan KB berupa penyediaan alat dan obat kontrasepsi secara gratis bagi masyarakat miskin menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional yang telah dimulai pada RPJMN tahun 2004-2009 dan dilanjutkan pada RPJMN tahun 2009-2014. 1

Untuk memastikan pelayanan KB bagi KPS dan KS-I sesuai sasaran dan berlangsung secara efektif dan efisien sehingga memberikan mafaat yang maksimal, maka diperlukan analisias dan evaluasi terhadap pelaksanaannya. Analisis dan evaluasi yang dilakukan adalah melihat tren pencapaian peserta KB baru, peserta KB aktif, serta kesertaan ber-kb pada kelompok kegiatan dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2013 dengan membandingkan antara pencapaian dengan sasaran yang telah ditetapkan. Sumber data yang digunakan berasal dari statistik rutin BKKBN (F/II/KB dan F/I/Dal) dan Data UPPKS online. 2

BAB II PELAKSANAAN PELAYANAN KB BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I (KPS/KS I) Pelaksanaan pelayanan keluarga berencana bagi KPS/KS I belum mempunyai pedoman baku dan belum tercipta koordinasi yang baik diantara pihak-pihak yang terkait. Pelayanan keluarga berencana bagi masyarakat, terutama KPS/KS I, sebenarnya bukan hanya menjadi urusan BKKBN akan tetapi, terutama sejak era otonomi daerah, seharusnya sudah menjadi prioritas pemerintah daerah. Hal ini terkait dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 38 Tahun 2004 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Pusat dan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor: 41 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah serta Undang-Undang Nomor: 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BAPPENAS, 2010). Berikut disajikan analisis deskriptif untuk melihat pencapaian Peserta KB Baru (PB) dan Peserta KB Aktif (PA) pada tahun 2013 jika dibandingkan dengan target PPM. Selain itu akan disajikan pencapaian PUS Anggota Kelompok Kegiatan ber-kb, serta PUS Anggota Kelompok UPPKS ber-kb untuk Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I. A. PB Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I (KPS/KS I) 1. PB TOTAL KPS/KS I Pada tahun 2013, perkiraan permintaan masyarakat untuk untuk menjadi peserta KB baru bagi keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I (PPM PB KPS/KS I) ditetapkan sebanyak 3.973.709. Dibandingkan dengan target PPM PB KPS/KS I tahun 2013 sebesar 3.780.598, terjadi kenaikan sasaran sebesar 193.111 atau 4,9%. Perkembangan pencapaian PB KPS/KS I dari bulan Januari s.d. Desember 2013 mempunyai trend fluktuatif. Pencapaian terendah terjadi pada bulan Juli yaitu 6,6%, pencapaian tersebut belum memenuhi target bulanan yang ditetapkan (8,3%). Secara kumulatif, sampai dengan bulan Desember 2013, pencapaian PB KPS/KS I belum mencapai target yaitu sebanyak 3.684.790 atau 92,7% dari target PPM. Jika dilihat persebaran menurut provinsi maka terdapat 12 provinsi dengan pencapaian sama dengan atau melebihi target PPM, sedangkan 21 provinsi lainnya masih di bawah target PPM dengan rentang sebar mulai dari 42,6% s.d. 97,2%. Provinsi dengan persentase pencapaian terhadap PPM tertinggi yaitu Sulawesi Barat sebesar 185,2%, sedangkan terendah pada provinsi Kepulauan Riau sebesar 85,8%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 1.A. dan Lampiran 1.B. Gambar 1 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PB Total KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 3

Trend Pencapaian PB Total KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 6.2 4.4 4.4 4.7 5.4 4.8 3.3 3.9 5.3 4.7 5.3 3.6 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 24,840 25,165 35,493 26,562 30,988 27,625 18,688 22,435 30,092 26,664 30,292 20,737 % IUD 4.4 4.4 6.2 4.7 5.4 4.8 3.3 3.9 5.3 4.7 5.3 3.6 Gambar 1 a. PB IUD KPS/KS I Persentase pencapaian PB IUD KPS/KS I terhadap target PPM pada tahun 2013 masih belum memenuhi target yaitu sebesar 56,1%. Dibandingkan dengan persentase pencapaian alat kontrasepsi yang lain, maka persentase pencapaian PB IUD KPS/KS I merupakan yang paling rendah. Jika dilihat persebaran menurut provinsi maka terdapat 3 provinsi dengan pencapaian sama dengan atau melebihi target PPM, sedangkan 30 provinsi lainnya masih di bawah target PPM dengan rentang sebar mulai dari 17,3% s.d. 80,7%. Provinsi dengan persentase pencapaian terhadap PPM tertinggi yaitu Papua Barat sebesar 138,4%, sedangkan terendah pada provinsi Kalimantan Tengah sebesar 17,3%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 2.A. dan Lampiran 2.B. Perkembangan pencapaian PB IUD KPS/KS I dari bulan Januari s.d. Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif, yaitu meningkat pada bulan Januari s.d. Maret, April s.d. Mei, Juli s.d. September dan Oktober s.d November. Sedangkan untuk bulan-bulan yang lain mengalami penurunan. Pencapaian PB IUD KPS/KS I terendah terjadi pada bulan Juli yaitu 3,3%, dimana pencapaian ini sangat jauh dari target yang telah ditentukan setiap bulan (8,3%). Gambar 2 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PB IUD KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 4

Trend Pencapaian PB IUD KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 6.2 5.4 5.3 5.3 4.4 4.4 4.7 4.8 4.7 3.9 3.3 3.6 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 24,840 25,165 35,493 26,562 30,988 27,625 18,688 22,435 30,092 26,664 30,292 20,737 % IUD 4.4 4.4 6.2 4.7 5.4 4.8 3.3 3.9 5.3 4.7 5.3 3.6 b. PB MOW KPS/KS I Gambar 2 Persentase pencapaian PB MOW KPS/KS I terhadap target PPM pada tahun 2013 sudah memenuhi target bahkan lebih dari dua kali lipat yaitu sebesar 204,9%. Pencapaian yang sangat tinggi untuk tingkat nasional juga terjadi hampir merata di semua provinsi. Jika dilihat persebaran menurut provinsi maka terdapat 31 provinsi dengan pencapaian sama dengan atau melebihi target PPM, sedangkan 2 provinsi lainnya masih di bawah target PPM. Provinsi dengan persentase pencapaian terhadap PPM tertinggi yaitu provinsi Bali sebesar 1.762,4%, sedangkan terendah pada provinsi Bengkulu sebesar 89,2%. Terdapat 78 provinsi dengan pencapaian yang lebih dari 500%, ada kemungkinan hal ini disebabkan target PPM yang terlalu rendah. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 3.A. dan Lampiran 3.B. Perkembangan pencapaian PB MOW KPS/KS I dari bulan Januari s.d. Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif, namun demikian pada persentase pencapaian setiap bulan sudah memenuhi target bulanan. Persentase pencapaian PB MOW KPS/KS I tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu 24,7% dan terendah pada bulan Agustus yaitu 11,2%. Gambar 3 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PB MOW KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 5

Trend Pencapaian PB MOW KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 22.8 24.7 23.9 14.6 19.0 17.8 15.6 17.2 13.4 12.6 11.2 12.1 c. PB IMPLANT KPS/KS I JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 3,987 4,361 6,796 5,670 5,295 7,380 3,768 3,330 7,127 4,648 5,127 3,614 % MOW 13.4 14.6 22.8 19.0 17.8 24.7 12.6 11.2 23.9 15.6 17.2 12.1 Gambar 3 Persentase pencapaian PB Implant KPS/KS I terhadap target PPM pada tahun 2013 masih belum memenuhi target yaitu sebesar 75,0%. Dibandingkan dengan persentase pencapaian alat kontrasepsi yang lain, maka persentase pencapaian PB Implant KPS/KS I merupakan yang paling rendah setelah PB IUD KPS/KS I. Jika dilihat persebaran menurut provinsi maka terdapat 4 provinsi dengan pencapaian sama dengan atau melebihi target PPM, sedangkan 29 provinsi lainnya masih di bawah target PPM dengan rentang sebar mulai dari 23,0% s.d. 92,7%. Provinsi dengan persentase pencapaian terhadap PPM tertinggi yaitu Banten sebesar 114,6%, sedangkan terendah pada provinsi Kepulauan Riau sebesar 23,02%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 4.A. dan Lampiran 4.B. Perkembangan pencapaian PB Implant KPS/KS I dari bulan Januari s.d. Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif, penurunan pencapaian terjadi secara drastis pada bulan Juni s.d. Juli, dimana pencapaian pada bulan Agustus merupakan yang terendah yaitu 3,5% sangat jauh dari target yang telah ditentukan setiap bulan (8,3%). Gambar 4 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PB Implant KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 6

Trend Pencapaian PB Implant KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 9.4 8.1 7.0 7.8 7.8 6.7 5.8 5.0 4.8 4.8 3.5 4.1 d. PB SUNTIK KPS/KS I JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 31,251 30,046 36,073 50,104 43,513 48,279 21,840 25,611 58,459 48,343 41,411 30,045 % IMPLANT 5.0 4.8 5.8 8.1 7.0 7.8 3.5 4.1 9.4 7.8 6.7 4.8 Gambar 4 Persentase pencapaian PB Suntik KPS/KS I terhadap target PPM pada tahun 2013 sudah memenuhi target yaitu sebesar 127,,8%. Pencapaian yang tinggi untuk tingkat nasional juga terjadi hampir merata di semua provinsi, hanya tiga provinsi yang pencapaian di bawah target. Jika dilihat persebaran menurut provinsi maka 30 provinsi sudah melebihi target PPM. Provinsi dengan persentase pencapaian terhadap PPM tertinggi yaitu provinsi Sulawesi Barat sebesar 353,8%, sedangkan terendah pada provinsi Kalimantan Tengah sebesar 60,2%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 5.A. dan Lampiran 5.B. Perkembangan pencapaian PB Suntik KPS/KS I dari bulan Januari s.d. Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif, namun demikian untuk pencapaian setiap bulan sudah memenuhi target bulanan yang telah ditetapkan. Pencapaian tertinggi terjadi pada bulan Maret dan September yaitu masing-masing 11,1%, sedangkan pencapaian terendah terjadi pada bulan Desember yaitu 9,8%. Gambar 5 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PB Suntik KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 7

Trend Pencapaian PB Suntik KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 10.7 10.7 11.1 10.7 10.9 11.0 10.8 11.1 10.3 10.7 10.0 9.8 e. PB PIL KPS/KS I JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 131,947 133,085 137,486 133,093 135,277 136,099 123,605 133,229 137,440 127,750 131,884 121,652 %SUNTIK 10.7 10.7 11.1 10.7 10.9 11.0 10.0 10.8 11.1 10.3 10.7 9.8 Gambar 5 Persentase pencapaian PB PIL KPS/KS I terhadap target PPM pada tahun 2013 masih belum memenuhi target yaitu sebesar 74,9%. Namun demikian sudah ada beberapa provinsi yang pencapaiannya lebih dari 100%. Jika dilihat persebaran menurut provinsi maka terdapat 6 provinsi dengan pencapaian sama dengan atau melebihi target PPM, sedangkan 27 provinsi lainnya masih di bawah target PPM dengan rentang sebar mulai dari 19,8% s.d. 97,9%. Provinsi dengan persentase pencapaian terhadap PPM tertinggi yaitu DKI Jakarta sebesar 139,5%, sedangkan terendah pada provinsi DIY sebesar 19,8%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 6.A. dan Lampiran 6.B. Perkembangan pencapaian PB Pil KPS/KS I dari bulan Januari s.d. Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif, dimana pencapaian tertinggi terjadi pada bulan September sedangkan pencapaian terendah terjadi pada bulan Juli yaitu 5,8%. Gambar 6 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PB Pil KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 8

Trend Pencapaian PB Pil KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 6.1 6.1 6.0 6.0 6.3 6.4 5.8 6.3 6.6 6.5 6.4 6.3 f. PB MOP KPS/KS I JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 82,327 83,051 81,697 81,521 86,087 86,991 79,261 86,108 90,428 89,023 87,679 85,125 % PIL 6.1 6.1 6.0 6.0 6.3 6.4 5.8 6.3 6.6 6.5 6.4 6.3 Gambar 6 Persentase pencapaian PB MOP KPS/KS I terhadap target PPM pada tahun 2013 belum memenuhi target yaitu sebesar 87,2%. Namun demikian sudah ada beberapa provinsi yang pencapaiannya lebih dari 100%. Jika dilihat persebaran menurut provinsi maka terdapat 15 provinsi dengan pencapaian sama dengan atau melebihi target PPM, sedangkan 18 provinsi lainnya masih di bawah target PPM dengan rentang sebar mulai dari 6,3% s.d. 99,7%. Provinsi dengan persentase pencapaian terhadap PPM tertinggi yaitu Papua sebesar 722,2%, sedangkan terendah pada provinsi Sulawesi Utara sebesar 6,3%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 7.A. dan Lampiran 7.B. Perkembangan pencapaian PB MOP KPS/KS I dari bulan Januari s.d. Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif, dimana pencapaian tertinggi pada bulan Juni dan pencapaian terendah pada bulan Juli yaitu 2,7%. Gambar 7 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PB MOP KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 9

Trend Pencapaian PB MOP KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 12.4 10.2 10.2 9.2 10.4 6.7 6.7 4.0 4.7 5.4 4.5 2.7 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 548 920 1,412 1,401 1,267 1,715 366 653 1,439 927 744 617 % MOP 4.0 6.7 10.2 10.2 9.2 12.4 2.7 4.7 10.4 6.7 5.4 4.5 Gambar 7 g. PB KONDOM KPS/KS I Persentase pencapaian PB Kondom KPS/KS I terhadap target PPM pada tahun 2013 sudah memenuhi target bahkan yaitu sebesar 158,8%. Pencapaian yang tinggi untuk tingkat nasional juga terjadi hampir merata di semua provinsi, 7 provinsi yang pencapaian di bawah target. Jika dilihat persebaran menurut provinsi maka terdapat 26 provinsi dengan pencapaian sama dengan atau melebihi target PPM, sedangkan 7 provinsi lainnya masih di bawah target PPM. Provinsi dengan persentase pencapaian terhadap PPM tertinggi yaitu provinsi Banten sebesar 5.121,8%, sedangkan terendah pada provinsi DIY sebesar 21,3%. Tingginya pencapaian untuk provinsi Banten ada kemungkinan juga disebabkan karena rendahnya target PPM.. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 8.A. dan Lampiran 8.B. Perkembangan pencapaian PB Kondom KPS/KS I dari bulan Januari s.d. Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif, namun demikian untuk pencapaian setiap bulan sudah memenuhi target bulanan yang telah ditetapkan. Pencapaian tertinggi terjadi pada bulan Mei yaitu 15,0% sedangkan pencapaian terendah terjadi pada bulan Juli yaitu 10,8%. Gambar 8 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PB Kondom KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 10

Trend Pencapaian PB Kondom KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 15.0 14.6 14.6 13.4 13.9 13.5 13.3 12.6 12.7 12.5 11.9 10.8 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 17,817 18,055 19,055 17,725 21,216 19,752 15,331 19,136 18,829 20,712 20,733 16,916 % KONDOM 12.6 12.7 13.4 12.5 15.0 13.9 10.8 13.5 13.3 14.6 14.6 11.9 Gambar 8 2. PB PRIA KPS/KS I Persentase pencapaian PB Pria KPS/KS I terhadap target PPM pada tahun 2013 sudah memenuhi target yaitu sebesar 152,4%. Kondisi ini hampir sama dengan pencapaian PB Kondom KPS/KS I. Jika dilihat persebaran menurut provinsi maka terdapat 25 provinsi dengan pencapaian sama dengan atau melebihi target PPM, sedangkan 8 provinsi lainnya masih di bawah target PPM. Provinsi dengan persentase pencapaian terhadap PPM tertinggi yaitu provinsi Banten sebesar 1.025,4%, sedangkan terendah pada provinsi DI Yogyakarta sebesar 23,8%. Tingginya pencapaian untuk provinsi Sulawesi Barat ada kemungkinan juga disebabkan karena rendahnya target PPM. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 9.A. dan Lampiran 9.B. Perkembangan pencapaian PB Pria KPS/KS I dari bulan Januari s.d. Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif, namun demikian untuk pencapaian setiap bulan sudah memenuhi target bulanan yang telah ditetapkan. Pencapaian tertinggi terjadi pada bulan Mei yaitu 14,4% sedangkan pencapaian terendah terjadi pada bulan Juli yaitu 10,1%. Gambar 9 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PB Pria KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 11

Trend Pencapaian PB Pria KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 14.4 12.2 13.1 12.3 13.8 12.7 13.0 13.9 13.8 11.8 11.3 10.1 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 18,365 18,975 20,467 19,126 22,483 21,467 15,697 19,789 20,268 21,639 21,477 17,533 % PRIA 11.8 12.2 13.1 12.3 14.4 13.8 10.1 12.7 13.0 13.9 13.8 11.3 3. PB WANITA KPS/KS I Gambar 9 Persentase pencapaian PB Wanita KPS/KS I terhadap target PPM pada tahun 2013 belum memenuhi target yaitu sebesar 90,3%. Namun demikian ada beberapa provinsi yang sudah memenuhi target PPM. Jika dilihat persebaran menurut provinsi maka terdapat 10 provinsi dengan pencapaian sama dengan atau melebihi target PPM, sedangkan 23 provinsi lainnya masih di bawah target PPM dengan rentang sebar mulai dari 42,3% s.d. 99,1%. Provinsi dengan persentase pencapaian terhadap PPM tertinggi yaitu Sulawesi Barat sebesar 177,6%, sedangkan terendah pada provinsi Kepulauan Riau sebesar 42,3%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 10.A. dan Lampiran 10.B. Perkembangan pencapaian PB Wanita KPS/KS I dari bulan Januari s.d. Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif, dimana pencapaian tertinggi terjadi pada bulan Septemberi yaitu 8,5% sedangkan pencapaian terendah terjadi pada bulan Juli yaitu 6,5%. Gambar 10 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PB Wanita KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 12

Trend Pencapaian PB Wanita KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 7.2 7.2 7.8 7.8 7.9 8.0 6.5 7.1 8.5 7.8 7.8 6.8 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 274,352 275,708 297,545 296,950 301,160 306,374 247,162 270,713 323,546 296,428 296,393 261,173 % WANITA 7.2 7.2 7.8 7.8 7.9 8.0 6.5 7.1 8.5 7.8 7.8 6.8 4. PB MKJP KPS/KS I Gambar 10 Persentase pencapaian PB MKJP KPS/KS I terhadap target PPM pada tahun 2013 masih belum memenuhi target yaitu sebesar 69,5%. Jika dilihat persebaran menurut provinsi maka hanya terdapat 1 provinsi dengan pencapaian sama dengan atau melebihi target PPM, sedangkan 32 provinsi lainnya masih di bawah target PPM dengan rentang sebar mulai dari 23,6% s.d. 99,32%. Provinsi dengan persentase pencapaian terhadap PPM tertinggi yaitu Papua Barat sebesar 100,3%, sedangkan terendah pada provinsi Kepulauan Riau sebesar 23,6%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 11.A. dan Lampiran 11.B. Perkembangan pencapaian PB MKJP KPS/KS I dari bulan Januari s.d. Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif, dimana pencapaian tertinggi terjadi pada bulan September yaitu 7,9% sedangkan pencapaian terendah terjadi pada bulan Julis yaitu 3,6%. Gambar 11 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PB MKJP KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 13

Trend Pencapaian PB MKJP KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 7.9 6.5 6.8 6.6 6.9 6.5 6.3 4.9 4.9 4.2 4.5 3.6 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 60,626 60,492 79,774 83,737 81,063 84,999 44,662 52,029 97,117 80,582 77,574 55,013 % MKJP 4.9 4.9 6.5 6.8 6.6 6.9 3.6 4.2 7.9 6.5 6.3 4.5 Gambar 11 B. PA Keluarga Pra Sejahtera dan Keuarga Sejahtera I (KPS/KS I) 1. PA TOTAL KPS/KS I Perkembangan pencapaian PA mengindikasikan tingkat keaktifan pasangan usia subur (PUS) menjadi peserta KB dan juga besar atau kecilnya angka putus pakai (drop out) pada satu waktu. Jumlah peserta KB aktif (PA) dari kelompok KPS/KS I pada Desember 2013 tercatat sebesar 14.233.174 atau 111,2% dari PPM. Perkembangan pencapaian PA Total KPS/KS I dari bulan Januari s.d. Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif setiap bulan, dimana pencapaian tertinggi terjadi pada bulan September yaitu 114,1% sedangkan pencapaian terendah terjadi pada bulan Januari yaitu 108,9% dapat lihat di Gambar 12. Apabila dicermati perkembangan pencapaian PA KPS/KS I dari bulan Januari sampai Desember 2013, secara absolut ada penambahan peserta hampir 1,4 juta pasangan dapat dilihat di Lampiran 12.A, sedangkan jumlah PB yang diperoleh sampai dengan bulan Desember 2013 sekitar 3,7 juta peserta dapat dilihat di Lampiran 1.A. Berdasarkan data tersebut, diasumsikan terjadi dropout sebanyak 2,3 juta peserta KB. Berdasarkan persebaran menurut provinsi, terdapat 14 provinsi yang persentase PA KPS/KS I terhadap PPM-nya sampai bulan Desember 2013 telah melebihi sasaran setahun, dengan pencapaian tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Barat sebesar 219,2%. Pencapaian terendah terdapat di Papua Barat sebesar 22,7%. Untuk lebih rinci dapat dilihat Lampiran 12.A. dan 12.B. 14

Gambar 12 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PA Total KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. Tren Pencapaian PA Total KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 114.1 108.9 109.1 109.5 109.6 111.2 111.4 110.9 111.3 112.3 112.1 111.2 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 13,942, 13,967, 14,017, 14,030, 14,227, 14,262, 14,192, 14,249, 14,610, 14,371, 14,351, 14,233, % TOTAL 108.9 109.1 109.5 109.6 111.2 111.4 110.9 111.3 114.1 112.3 112.1 111.2 Gambar 12 2. PA IUD KPS/KS I Secara nasional target PPM-PA IUD KPS/KS I adalah 1.115.210 peserta dan pencapaian di bulan Desember 2013 adalah 129,6% dari PPM (1.445.089 peserta). Walaupun secara nasional pencapaiannya melewati 100,0%, namun masih ada 13 provinsi yang pencapaiannya masih dibawah target. Rentang pencapaian antar provinsi sangat lebar mulai terendah 11,8% di Kalimantan Tengah sampai tertinggi 292,9% di Nusa Tenggara Barat dapat lihat di Lampiran 13.A. dan 13.B. Jika melihat tren perkembangan pencapaian PA IUD KPS/KS I dari bulan Januari s.d. Desember 2013, mempunyai trend yang fluktuatif setiap bulan, dimana pencapaian tertinggi terjadi pada bulan September yaitu 133,6% sedangkan pencapaian terendah terjadi pada bulan Februari yaitu 125,7% dapat lihat di Gambar 13. Bila dicermati perkembangan pencapaian PA IUD KPS/KS I dari Januari sampai Desember, terdapat penambahan sekitar 29 ribu peserta, dapat lihat di Lampiran 13.A, sedangkan jumlah PB IUD KPS/KS I sampai bulan Desember 2013 ada sekitar 319 ribu, dapat dilihat Lampiran 2.A. Gambar 13 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PA IUD KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 15

Tren Pencapaian PA IUD KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 126.9 125.7 126.8 126.4 128.0 129.6 129.7 129.0 133.6 131.2 131.3 129.6 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 1,415,2 1,401,6 1,414,1 1,409,7 1,427,5 1,445,3 1,446,9 1,438,5 1,489,5 1,463,3 1,464,5 1,445,0 % IUD 126.9 125.7 126.8 126.4 128.0 129.6 129.7 129.0 133.6 131.2 131.3 129.6 3. PA MOW KPS/KS I Gambar 13 Jumlah PA MOW KPS/KS I pada bulan Desember 2013 tercatat sebanyak 522.652 atau 93,2% dari PPM. Jika melihat tren pencapaian PA MOW KPS/KS I dari bulan Januari sampai Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif setiap bulan, dimana pencapaian tertinggi terjadi pada bulan September yaitu 94,7% sedangkan pencapaian terendah terjadi pada bulan Januari yaitu 91,0% dapat lihat di lihat Gambar 14. Apabila dicermati perkembangan pencapaian PA MOW KPS/KS I dari bulan Januari sampai Desember 2013, secara absolut ada penambahan sebanyak 12.525 peserta dapat lihat di Lampiran 14.A, sedangkan PB yang diperoleh sampai bulan Desember 2013 sekitar 61.103 peserta dapat lihat di Lampiran 3.A. Berdasarkan persebaran menurut provinsi, terdapat 10 provinsi yang persentase PA MOW KPS/KS I terhadap PPM-nya sampai bulan Desember 2013 telah melebihi sasaran setahun, dengan pencapaian tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Timur sebesar 206,9%, sedangkan pencapaian terendah terdapat di Kalimantan Timur sebesar 26,0%. Terdapat 1 provinsi yaitu Papua Barat yang pencapaian 0%. Untuk lebih rinci dapat dilihat Lampiran 14.A. dan 14.B. Gambar 14 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PA MOW KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 16

Tren Pencapaian PA MOW KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 91.0 91.3 92.1 92.0 92.9 93.7 92.8 91.7 94.7 93.6 93.5 93.2 4. PA IMPLANT KPS/KS I JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 510,127 511,962 516,584 515,776 520,849 525,298 520,166 514,204 530,834 524,589 524,253 522,652 % MOW 91.0 91.3 92.1 92.0 92.9 93.7 92.8 91.7 94.7 93.6 93.5 93.2 Gambar 14 Jumlah PA Implant KPS/KS I pada bulan Desember 2013 tercatat sebanyak 1.732.720 atau 171,7% dari PPM. Jika melihat tren pencapaian PA Implant KPS/KS I dari bulan Januari sampai Desember mempunyai trend pencapaian yang fluktuatif dapat lihat di Gambar 15. Apabila dicermati perkembangan pencapaian PA Implant KPS/KS I dari bulan Januari sampai Desember 2013, secara absolut ada penambahan sebanyak 106.299 peserta, dapat lihat di Lampiran 15.A, sedangkan PB yang diperoleh sampai bulan Desember 2013 sekitar 464.975 peserta, dapat lihat di Lampiran 4.A. Berdasarkan data tersebut, diasumsikan terjadi dropout sebanyak 353.676 peserta KB Implant dari KPS/KS I. Berdasarkan persebaran menurut provinsi, terdapat 27 provinsi yang persentase PA Implant KPS/KS I terhadap PPM-nya sampai bulan Desember 2013 telah melebihi sasaran setahun, dengan pencapaian tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Timur sebesar 391,8%, sedangkan pencapaian terendah terdapat di Bangka Belitung sebesar 47,0%. Untuk lebih rinci dapat dilihat Lampiran 15.A. dan 15.B. Gambar 15 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PA Implant KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 17

Tren Pencapaian PA Implant KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 161.1 163.5 163.5 162.4 166.5 167.1 166.0 166.4 172.1 170.9 171.4 171.7 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 1,626,4 1,650,2 1,650,3 1,638,8 1,680,9 1,686,9 1,675,3 1,679,8 1,736,7 1,724,6 1,730,5 1,732,7 % IMPLANT 161.1 163.5 163.5 162.4 166.5 167.1 166.0 166.4 172.1 170.9 171.4 171.7 5. PA SUNTIK KPS/KS I Gambar 15 Jumlah PA Suntik KPS/KS I pada bulan Desember 2013 tercatat sebanyak 6.312.796 atau 102,0% dari PPM. Jika melihat tren pencapaian PA Suntik KPS/KS I dari bulan Januari sampai Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif. Pencapaian tertinggi terjadi pada bulan September sebesar 104,6%, sedangkan pencapaian terendah terjadi pada bulan Januari sebesar 100,2% dapat lihat di lihat Gambar 16. Apabila dicermati perkembangan pencapaian PA Suntik KPS/KS I dari bulan Januari sampai Desember 2013, secara absolut ada penambahan sebanyak 108.786 peserta, dapat lihat di Lampiran 16.A, sedangkan PB yang diperoleh sampai bulan Desember 2013 sekitar 1.582.547 peserta, dapat lihat di Lampiran 5.A. Berdasarkan persebaran menurut provinsi, terdapat 13 provinsi yang persentase PA Suntik KPS/KS I terhadap PPM-nya sampai bulan Desember 2013 telah melebihi sasaran setahun, dengan pencapaian tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Barat sebesar 182,4%, sedangkan pencapaian terendah terdapat di Papua Barat sebesar 17,0%. Untuk lebih rinci dapat dilihat Lampiran 16.A. dan 16.B. Gambar 16 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PA Suntik KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 18

Tren Pencapaian PA Suntik KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 104.6 103.2 102.9 102.0 100.2 100.5 100.7 100.8 102.3 102.4 101.6 102.4 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 6,204,0 6,225,8 6,238,2 6,239,8 6,333,4 6,343,1 6,293,8 6,340,6 6,474,3 6,387,6 6,370,6 6,312,7 %SUNTIK 100.2 100.5 100.7 100.8 102.3 102.4 101.6 102.4 104.6 103.2 102.9 102.0 6. PA PIL KPS/KS I Gambar 16 Jumlah PA PIL KPS/KS I pada bulan Desember 2013 tercatat sebanyak 3.652.532 atau 104,8% dari PPM. Jika melihat tren pencapaian PA PIL KPS/KS I dari bulan Januari sampai Desember 2013 terjadi pencapaian yang fluktuatif. Pencapaian tertinggi terjadi pada bulan September sebesar 109,2%, sedangkan pencapaian terendah terjadi pada bulan Februari dan Desember yaiyu sebesar 104,8% dapat lihat di Gambar 17. Apabila dicermati perkembangan pencapaian PA PIL KPS/KS I dari bulan Januari sampai Desember 2013, secara absolut ada pengurangan sebanyak 5.904 peserta, dapat lihat di Lampiran 17.A, sedangkan PB yang diperoleh sampai bulan Desember 2013 sekitar 1.019.298 peserta, dapat lihat di Lampiran 6.A. Berdasarkan persebaran menurut provinsi, terdapat 14 provinsi yang persentase PA PIL KPS/KS I terhadap PPM-nya sampai bulan Desember 2013 telah melebihi sasaran setahun, dengan pencapaian tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Barat sebesar 202,3%, sedangkan pencapaian terendah terdapat di Papua Barat sebesar 9,5%. Untuk lebih rinci dapat dilihat Lampiran 17.A. dan 17.B. Gambar 17 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PA PIL KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 19

Tren Pencapaian PA PIL KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 109.2 105.0 104.8 105.2 106.0 106.8 106.8 106.4 106.8 106.6 106.4 104.8 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 3,658,436 3,652,333 3,665,644 3,692,817 3,719,611 3,720,973 3,706,810 3,721,007 3,802,879 3,713,168 3,705,909 3,652,532 % PIL 105.0 104.8 105.2 106.0 106.8 106.8 106.4 106.8 109.2 106.6 106.4 104.8 7. PA MOP KPS/KS I Gambar 17 Jumlah PA MOP KPS/KS I pada bulan Desember 2013 tercatat sebanyak 139.863 atau 100,5% dari PPM. Jika melihat tren pencapaian PA MOP KPS/KS I dari bulan Januari sampai Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif. Pencapaian tertinggi terjadi pada bulan Oktober sebesar 102,3%, sedangkan pencapaian terendah terjadi pada bulan April sebesar 98,7% dapat lihat di lihat Gambar 18. Apabila dicermati perkembangan pencapaian PA MOP KPS/KS I dari bulan Januari sampai Desember 2013, secara absolut ada penambahan sebanyak 2.278 peserta, dapat lihat di Lampiran 18.A, sedangkan PB yang diperoleh sampai bulan Desember 2013 sekitar 12.009 peserta, dapat lihat di Lampiran 7.A. Berdasarkan data tersebut, diasumsikan terjadi dropout sebanyak 9.731 peserta KB MOP dari KPS/KS I. Berdasarkan persebaran menurut provinsi, terdapat 19 provinsi yang persentase PA MOP KPS/KS I terhadap PPM-nya sampai bulan Desember 2013 telah melebihi sasaran setahun, dengan pencapaian tertinggi terdapat di Gorontalo sebesar 948,6%, sedangkan pencapaian terendah terdapat di Papua Barat sebesar 0,0%. Untuk lebih rinci dapat dilihat Lampiran 18.A dan 18.B. Gambar 18 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PA MOP KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 20

Tren Pencapaian PA MOP KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 98.9 99.0 99.8 98.7 100.7 100.9 101.6 101.3 102.1 102.3 101.5 100.5 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 137,585 137,661 138,806 137,240 140,052 140,369 141,390 140,867 142,038 142,279 141,197 139,863 % MOP 98.9 99.0 99.8 98.7 100.7 100.9 101.6 101.3 102.1 102.3 101.5 100.5 8. PA KONDOM KPS/KS I Gambar 18 Jumlah PA Kondom KPS/KS I pada bulan Desember 2013 tercatat sebanyak 427.522 atau 142,5% dari PPM. Jika melihat tren pencapaian PA Kondom KPS/KS I dari bulan Januari sampai Desember 2013 terjadi pencapaian yang fluktuatif. Pencapaian tertinggi terjadi pada bulan September sebesar 144,6%, sedangkan pencapaian terendah terjadi pada bulan Februari sebesar 129,1% dapat lihat di lihat Gambar 19. Apabila dicermati perkembangan pencapaian PA Kondom KPS/KS I dari bulan Januari sampai Desember 2013, secara absolut ada penambahan sebanyak 36.804 peserta, dapat lihat di Lampiran 19.A, sedangkan PB yang diperoleh sampai bulan Desember 2013 sekitar 225.277 peserta, dapat lihat di Lampiran 8.A. Berdasarkan data tersebut, diasumsikan terjadi dropout sebanyak 188.473 peserta KB Kondom dari KPS/KS I. Berdasarkan persebaran menurut provinsi, terdapat 25 provinsi yang persentase PA Kondom KPS/KS I terhadap PPM-nya sampai bulan Desember 2013 telah melebihi sasaran setahun, dengan pencapaian tertinggi terdapat di Maluku Utara sebesar 1.544,4%, sedangkan pencapaian terendah terdapat di Kalimantan Timur sebesar 41,2%. Untuk lebih rinci dapat dilihat Lampiran 19.A. dan 19.B. Gambar 19 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PA Kondom KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 21

Tren Pencapaian PA Kondom KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 144.6 142.5 130.2 129.1 131.1 131.9 134.9 133.5 136.1 138.0 138.6 138.3 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 390,718 387,367 393,451 395,690 404,895 400,627 408,232 414,136 434,028 415,743 414,836 427,522 % KONDOM 130.2 129.1 131.1 131.9 134.9 133.5 136.1 138.0 144.6 138.6 138.3 142.5 9. PA PRIA KPS/KS I Gambar 19 Jumlah PA Pria KPS/KS I pada bulan Desember 2013 tercatat sebanyak 567.385 atau 129,2% dari PPM. Jika melihat tren pencapaian PA Pria KPS/KS I dari bulan Januari sampai Desember 2013 terjadi pencapaian yang fluktuatif. Pencapaian tertinggi terjadi pada bulan September sebesar 131,2%, sedangkan pencapaian terendah terjadi pada bulan Februari sebesar 119,6% dapat lihat di lihat Gambar 20. Berdasarkan persebaran menurut provinsi, terdapat 23 provinsi yang persentase PA Pria KPS/KS I terhadap PPM-nya sampai bulan Desember 2013 telah melebihi sasaran setahun, dengan pencapaian tertinggi terdapat di Maluku Utara sebesar 915,4%. Tingginya pencapaian untuk provinsi Maluku Utara ada kemungkinan juga disebabkan karena rendahnya target PPM. Sedangkan pencapaian terendah terdapat di Kalimantan Timur sebesar 39,5%. Untuk lebih rinci dapat dilihat Lampiran 20.A. dan 20.B. Gambar 20 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PA Pria KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 22

Tren Pencapaian PA Pria KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 131.2 129.2 120.3 119.6 121.2 121.4 124.1 123.2 125.2 126.4 127.1 126.6 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 528,303 525,028 532,257 532,930 544,947 540,996 549,622 555,003 576,066 558,022 556,033 567,385 % PRIA 120.3 119.6 121.2 121.4 124.1 123.2 125.2 126.4 131.2 127.1 126.6 129.2 10. PA WANITA KPS/KS I Gambar 20 Jumlah PA Wanita KPS/KS I pada bulan Desember 2013 tercatat sebanyak 13.665.789 atau 110,6% dari PPM. Jika melihat tren pencapaian PA Wanita KPS/KS I dari bulan Januari sampai Desember 2013 mempunyai trend meningkat pada bulan Januari s.d. September, sedangkan bulan Oktober s.d. Desember mempunyai trend menurun. Pencapaian tertinggi terjadi pada bulan September sebesar 117,7%, sedangkan pencapaian terendah terjadi pada bulan Januari sebesar 108,5% dapat lihat di lihat Gambar 21. Berdasarkan persebaran menurut provinsi, terdapat 14 provinsi yang persentase PA Wanita KPS/KS I terhadap PPM-nya sampai bulan Desember 2013 telah melebihi sasaran setahun, dengan pencapaian tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Barat sebesar 215,4%, sedangkan pencapaian terendah terdapat di Papua Barat sebesar 15,1%. Untuk lebih rinci dapat dilihat Lampiran 21.A. dan 21.B. Gambar 21 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PA Wanita KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 23

Tren Pencapaian PA Wanita KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 113.5 108.5 108.7 109.1 109.2 110.7 111.0 110.4 110.8 111.8 111.6 110.6 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 13,414,281 13,441,978 13,484,993 13,497,081 13,682,389 13,721,705 13,643,174 13,694,316 14,034,380 13,813,506 13,795,950 13,665,789 % WANITA 108.5 108.7 109.1 109.2 110.7 111.0 110.4 110.8 113.5 111.8 111.6 110.6 11. PA MKJP KPS/KS I Gambar 21 Jumlah PA MKJP KPS/KS I pada bulan Desember 2013 tercatat sebanyak 3.840.324 atau 136,0% dari PPM. Jika melihat tren pencapaian PA MKJP KPS/KS I dari bulan Januari sampai Desember 2013 mempunyai trend pencapaian yang fluktuatif. Pencapaian tertinggi terjadi pada bulan September sebesar 138,1%, sedangkan pencapaian terendah terjadi pada bulan Januari sebesar 130,6% dapat lihat di lihat Gambar 22. Berdasarkan persebaran menurut provinsi, terdapat 22 provinsi yang persentase PA MKJP KPS/KS I terhadap PPM-nya sampai bulan Desember 2013 telah melebihi sasaran setahun, dengan pencapaian tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Barat sebesar 302,8%, sedangkan pencapaian terendah terdapat di Papua Barat sebesar 41,5%. Untuk lebih rinci dapat dilihat Lampiran 22.A. dan 22.B. Gambar 22 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PA MKJP KPS/KS I bulan Januari s.d. Desember 2013. 24

Tren Pencapaian PA MKJP KPS/KS I Januari s.d. Desember 2013 130.6 131.1 131.7 131.1 133.5 134.5 134.0 133.6 138.1 136.5 136.7 136.0 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES PENC 3,689,420 3,701,474 3,719,948 3,701,619 3,769,366 3,797,986 3,783,887 3,773,523 3,899,214 3,854,918 3,860,553 3,840,324 % MKJP 130.6 131.1 131.7 131.1 133.5 134.5 134.0 133.6 138.1 136.5 136.7 136.0 Gambar 22 C. PUS KPS/KS I Anggota Kelompok Kegiatan ber-kb 1. PUS KPS/KS I Anggota Kelompok BKB ber-kb Kesertaan ber-kb bagi PUS KPS/KS I anggota kelompok BKB merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam peningkatan pencapaian Peserta KB Baru serta pembinaan Peserta KB Aktif. Hal ini dikarenakan kelompok BKB bisa menjadi sarana untuk melakukan advokasi dan KIE tentang Program Kependudukan dan Keluarga Berencana. Pencapaian PUS KPS/KS I Anggota Kelompok BKB ber-kb pada akhir tahun 2013 sebesar 1.271.145. Perkembangan pencapaian PUS KPS/KS I Anggota Kelompok BKB ber-kb dari bulan Januari s.d. Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif. Jika dilihat persebaran menurut provinsi maka provinsi dengan pencapaian tertinggi pada bulan Desember yaitu Jawa Tengah sebesar 273.952, sedangkan terendah pada provinsi Papua Barat. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 23.A. Gambar 23 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PUS KPS/KS I Anggota Kelompok BKB ber-kb bulan Januari s.d. Desember 2013. 25

Trend Pencapaian PUS KPS/KS I Anggota Kelompok BKB ber-kb Januari s.d. Desember 2013 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES BKB 1,260,5 1,260,5 1,259,3 1,257,0 1,270,1 1,276,1 1,260,3 1,263,1 1,273,0 1,257,7 1,270,2 1,271,1 Gambar 23 2. PUS KPS/KS I Anggota Kelompok BKR ber-kb Selain dari kelompok BKB, kesertaan ber-kb bagi PUS KPS/KS I anggota kelompok BKR juga perlu diperhatikan dalam peningkatan pencapaian Peserta KB Baru serta pembinaan Peserta KB Aktif. Hal ini dikarenakan kelompok BKR juga bisa menjadi sarana untuk melakukan advokasi dan KIE tentang Program Kependudukan dan Keluarga Berencana. Pencapaian PUS KPS/KS I Anggota Kelompok BKR ber-kb pada akhir tahun 2013 sebesar 569.819. Perkembangan pencapaian PUS KPS/KS I Anggota Kelompok BKR ber-kb dari bulan Januari s.d. Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif. Jika dilihat persebaran menurut provinsi maka provinsi dengan pencapaian tertinggi pada bulan Desember yaitu Jawa Barat sebesar 145.324, sedangkan terendah pada provinsi Papua Barat sebesar 69. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 23.B. Gambar 24 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PUS KPS/KS I Anggota Kelompok BKR ber-kb bulan Januari s.d. Desember 2013. 26

Trend Pencapaian PUS KPS/KS I Anggota Kelompok BKR ber-kb Januari s.d. Desember 2013 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES BKR 476,514 462,875 479,813 477,096 483,053 494,508 510,485 517,522 531,574 533,031 548,551 569,819 Gambar 24 3. PUS KPS/KS I Anggota Kelompok BKL ber-kb Kesertaan ber-kb bagi PUS KPS/KS I anggota kelompok BKL juga perlu diperhatikan selain pada kelompok BKB dan BKR. Perkembangan pencapaian PUS KPS/KS I Anggota Kelompok BKL ber-kb dari bulan Januari s.d. Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif. Jika dilihat persebaran menurut provinsi maka provinsi dengan pencapaian tertinggi pada bulan Desember yaitu Jawa Tengah sebesar 102.558, sedangkan terendah pada provinsi Papua Barat. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 23.C. Gambar 25 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PUS KPS/KS I Anggota Kelompok BKL ber-kb bulan Januari s.d. Desember 2013. Trend Pencapaian PUS KPS/KS I Anggota Kelompok BKL ber-kb Januari s.d. Desember 2013 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES BKL 386,526 384,255 387,011 390,075 392,146 397,367 391,632 394,752 396,505 394,071 393,433 399,562 Gambar 25 27

D. PUS KPS/KS I Anggota Kelompok UPPKS ber-kb Pencapaian PUS KPS/KS I Anggota Kelompok UPPKS ber-kb pada akhir tahun 2013 sebesar 781.101. Perkembangan pencapaian PUS KPS/KS I Anggota Kelompok UPPKS ber-kb dari bulan Januari s.d. Desember 2013 mempunyai trend yang fluktuatif. Jika dilihat persebaran menurut provinsi maka provinsi dengan pencapaian tertinggi pada bulan Desember yaitu Jawa Tengah sebesar 398.269, sedangkan terendah pada provinsi Papua Barat. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 24. Gambar 26 di bawah ini memperlihatkan trend pencapaian PUS KPS/KS I Anggota Kelompok UPPKS ber-kb bulan Januari s.d. Desember 2013. Trend Pencapaian PUS KPS/KS I Anggota Kelompok UPPKS ber- KB Januari s.d. Desember 2013 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES UPPKS 797,099 790,197 800,896 792,267 793,007 796,260 785,430 792,903 792,968 785,387 792,968 781,101 Gambar 6 28

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Pencapaian PB KPS/KS I sampai dengan bulan Desember 2013 belum mencapai target, yaitu baru mencapai 3.684.790 atau 92,7% dari target PPM. Sedangkan untuk PA KPS/KS I sebesar 14.233.174 atau 111,2% dari PPM 2. Pada metode-metode kontrasepsi, seperti MOW, Suntik, dan Kondom, banyak provinsi yang pencapaian PB yang terlalu tinggi, sedangkan untuk pencapaian PA metode kontrasepsi yang sangat tinggi terjadi pada metode kontrasepsi IUD dan Kondom. Pada sisi lain, ada juga provinsi yang pencapaian PB dan PA nya sangat rendah. Diduga ini terjadi karena terlalu tinggi atau terlalu rendahnya PPM yang diberikan. 3. Dari hasil pencapaian PB KPS/KS I sampai Desember 2013 yang berjumlah 3,68 juta peserta dan penambahan jumlah PA KPS dan KS I yang hanya sebesar 1,4 juta peserta pada periode Januari sampai Desember 2013, diasumsikan terjadi angka putus pakai (drop out) peserta KB sebanyak 2,3 juta peserta. 4. Kesertaan ber-kb bagi PUS KPS/KS I anggota kelompok kegiatan (BKB, BKR, dan BKL) mengalami peningkatan secara fluktuatif sepanjang tahun 2013. B. REKOMENDASI 1. Perlu ditingkatkan dukungan pemerintah pusat dan daerah terhadap pelayanan KB bagi KPS/KS I sehingga angka kesertaan ber-kb dari PUS KPS/KS I meningkat. Begitu pula peningkatan dukungan sektor swasta terhadap pelayanan KB bagi masyarakat kurang mampu terutama di wilayah yang sulit mengakses pelayanan KB. 2. Perlu perhitungan yang tepat dan seksama dalam penetapan PPM, baik untuk PB KPS/KS I maupun PA KPS/KS I, sehingga pencapaian ekstrim tinggi ataupun ektrim rendah tidak terjadi. 3. Perlu dilakukan pembinaan secara kontinyu terhadap peserta KB untuk mengurangi angka drop out yang cukup tinggi, terutama metode kontrasepsi non MKJP (suntikan, pil, dan kondom). 4. Peningkatan KIE bagi KPS/KS I untuk menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MOW, MOP, IUD dan Implant) perlu dilakukan. 29

LAMPIRAN 30

Lampiran 1.A. JUMLAH PB KPS/KS I TAHUN 2013 NO PROVINSI PPM JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 DKI JAKARTA 109,181 10,201 11,331 9,937 11,079 9,438 7,684 7,795 8,929 9,742 9,195 8,203 8,000 111,534 2 JABAR 806,933 52,289 56,414 60,691 61,047 62,846 66,755 53,488 64,212 80,555 70,557 72,497 68,159 769,510 3 JATENG 526,215 30,201 32,290 36,657 36,070 36,813 41,774 31,307 31,126 42,595 32,306 32,293 27,858 411,290 4 DIY 38,232 1,535 1,599 1,755 1,633 2,238 1,740 1,470 1,287 1,706 1,489 1,757 1,562 19,771 5 JATIM 540,833 45,751 40,298 48,552 50,011 43,829 50,123 32,374 33,398 37,594 42,868 42,291 31,497 498,586 6 BANTEN 129,022 13,839 14,273 14,569 14,286 15,151 13,470 12,135 13,148 14,853 14,774 14,932 17,247 172,677 7 BALI 31,607 1,765 1,749 1,598 2,038 2,109 2,008 2,024 1,609 1,671 1,608 1,717 1,918 21,814 8 ACEH 91,499 10,214 8,448 8,308 8,357 8,489 7,375 6,296 7,995 8,558 9,805 8,428 6,838 99,111 9 SUMUT 167,940 14,313 13,852 15,738 15,544 20,300 18,019 15,617 16,300 19,347 18,452 17,208 15,421 200,111 10 SUMBAR 65,977 5,106 5,411 6,120 5,852 6,367 6,986 3,922 5,125 7,068 5,610 6,417 4,996 68,980 11 SUMSEL 199,129 15,770 15,677 15,528 17,062 16,703 17,150 15,447 16,621 18,608 16,005 15,229 13,796 193,596 12 LAMPUNG 250,149 18,873 21,052 19,768 18,770 18,664 16,469 13,208 18,169 17,273 16,826 17,651 14,963 211,686 13 BABEL 17,213 1,777 1,570 1,157 1,196 1,451 2,116 1,030 1,502 1,628 1,615 1,637 1,296 17,975 14 NTB 121,410 7,659 8,944 9,523 10,487 10,130 10,021 8,311 9,845 11,101 10,637 11,154 9,019 116,831 15 KALBAR 43,223 4,177 3,586 3,625 4,080 3,710 3,725 4,448 4,968 4,182 3,793 2,836 3,428 46,558 16 KALSEL 67,615 4,374 4,290 4,475 4,808 5,070 4,981 4,812 4,527 5,131 5,556 4,796 5,437 58,257 17 SULUT 46,240 1,458 1,975 2,441 1,926 1,559 2,639 3,805 2,979 2,832 2,357 2,750 1,158 27,879 18 SULSEL 142,334 10,299 11,496 9,865 9,995 10,249 10,643 7,926 9,353 10,086 8,534 9,338 7,817 115,601 19 GORONTALO 24,771 1,427 1,928 1,692 1,731 1,931 2,352 1,770 1,764 1,605 1,495 1,687 1,086 20,468 20 SULBAR 15,991 3,060 2,959 2,643 2,211 2,435 2,243 2,075 2,497 2,466 2,378 2,405 2,249 29,621 21 RIAU 83,256 6,772 5,538 5,532 5,670 5,722 6,512 4,276 4,776 6,117 4,514 5,657 6,540 67,626 22 JAMBI 52,866 4,026 3,163 3,683 3,355 3,670 3,342 3,220 3,913 4,354 4,203 4,163 3,392 44,484 23 BENGKULU 40,698 5,715 3,451 4,239 3,841 2,615 2,343 1,818 2,209 4,072 2,501 2,930 2,259 37,993 24 KEPRI 14,039 1,342 929 738 470 343 250 284 352 425 224 326 299 5,982 25 NTT 84,060 4,621 5,030 6,235 6,389 7,190 6,858 5,227 4,069 10,654 6,194 6,992 4,744 74,203 26 KALTENG 45,746 2,031 2,502 1,814 1,862 3,306 2,165 3,037 2,663 1,800 2,036 2,532 2,191 27,939 27 KALTIM 30,562 1,748 1,961 2,000 2,011 2,310 1,906 1,723 1,731 2,257 3,390 2,519 4,655 28,211 28 SULTENG 60,770 3,247 3,589 3,811 2,805 4,252 4,074 2,718 2,597 3,284 4,609 3,438 2,711 41,135 29 SULTRA 47,744 2,643 2,657 4,033 4,530 4,234 4,086 3,298 3,457 3,633 2,957 3,929 2,959 42,416 30 MALUKU 27,510 2,180 2,254 3,682 2,529 3,926 4,311 2,862 2,916 2,620 3,101 3,532 2,282 36,195 31 MALUT 19,980 1,059 1,290 1,510 1,891 1,688 1,703 2,664 2,632 1,774 2,208 1,609 1,077 21,105 32 PAPUA 21,142 1,255 1,463 5,078 1,254 4,007 964 1,965 2,335 2,918 4,985 4,606 1,030 31,860 33 PAPBAR 9,822 1,990 1,714 1,015 1,286 898 1,054 507 1,498 1,305 1,285 411 822 13,785 NASIONAL 3,973,709 292,717 294,683 318,012 316,076 323,643 327,841 262,859 290,502 343,814 318,067 317,870 278,706 3,684,790 Sumber : F/II/KB 31

Lampiran 1.B. PERSENTASE PB KPS/KS I TERHADAP PPM PB KPS/KS I TAHUN 2013 NO PROVINSI JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 DKI JAKARTA 9.3 10.4 9.1 10.1 8.6 7.0 7.1 8.2 8.9 8.4 7.5 7.3 102.2 2 JABAR 6.5 7.0 7.5 7.6 7.8 8.3 6.6 8.0 10.0 8.7 9.0 8.4 95.4 3 JATENG 5.7 6.1 7.0 6.9 7.0 7.9 5.9 5.9 8.1 6.1 6.1 5.3 78.2 4 DI YOGYAKARTA 4.0 4.2 4.6 4.3 5.9 4.6 3.8 3.4 4.5 3.9 4.6 4.1 51.7 5 JATIM 8.5 7.5 9.0 9.2 8.1 9.3 6.0 6.2 7.0 7.9 7.8 5.8 92.2 6 BANTEN 10.7 11.1 11.3 11.1 11.7 10.4 9.4 10.2 11.5 11.5 11.6 13.4 133.8 7 BALI 5.6 5.5 5.1 6.4 6.7 6.4 6.4 5.1 5.3 5.1 5.4 6.1 69.0 8 ACEH 11.2 9.2 9.1 9.1 9.3 8.1 6.9 8.7 9.4 10.7 9.2 7.5 108.3 9 SUMUT 8.5 8.2 9.4 9.3 12.1 10.7 9.3 9.7 11.5 11.0 10.2 9.2 119.2 10 SUMBAR 7.7 8.2 9.3 8.9 9.7 10.6 5.9 7.8 10.7 8.5 9.7 7.6 104.6 11 SUMSEL 7.9 7.9 7.8 8.6 8.4 8.6 7.8 8.3 9.3 8.0 7.6 6.9 97.2 12 LAMPUNG 7.5 8.4 7.9 7.5 7.5 6.6 5.3 7.3 6.9 6.7 7.1 6.0 84.6 13 BABEL 10.3 9.1 6.7 6.9 8.4 12.3 6.0 8.7 9.5 9.4 9.5 7.5 104.4 14 NTB 6.3 7.4 7.8 8.6 8.3 8.3 6.8 8.1 9.1 8.8 9.2 7.4 96.2 15 KALBAR 9.7 8.3 8.4 9.4 8.6 8.6 10.3 11.5 9.7 8.8 6.6 7.9 107.7 16 KALSEL 6.5 6.3 6.6 7.1 7.5 7.4 7.1 6.7 7.6 8.2 7.1 8.0 86.2 17 SULUT 3.2 4.3 5.3 4.2 3.4 5.7 8.2 6.4 6.1 5.1 5.9 2.5 60.3 18 SULSEL 7.2 8.1 6.9 7.0 7.2 7.5 5.6 6.6 7.1 6.0 6.6 5.5 81.2 19 GORONTALO 5.8 7.8 6.8 7.0 7.8 9.5 7.1 7.1 6.5 6.0 6.8 4.4 82.6 20 SULBAR 19.1 18.5 16.5 13.8 15.2 14.0 13.0 15.6 15.4 14.9 15.0 14.1 185.2 21 RIAU 8.1 6.7 6.6 6.8 6.9 7.8 5.1 5.7 7.3 5.4 6.8 7.9 81.2 22 JAMBI 7.6 6.0 7.0 6.3 6.9 6.3 6.1 7.4 8.2 8.0 7.9 6.4 84.1 23 BENGKULU 14.0 8.5 10.4 9.4 6.4 5.8 4.5 5.4 10.0 6.1 7.2 5.6 93.4 24 KEPRI 9.6 6.6 5.3 3.3 2.4 1.8 2.0 2.5 3.0 1.6 2.3 2.1 42.6 25 NTT 5.5 6.0 7.4 7.6 8.6 8.2 6.2 4.8 12.7 7.4 8.3 5.6 88.3 26 KALTENG 4.4 5.5 4.0 4.1 7.2 4.7 6.6 5.8 3.9 4.5 5.5 4.8 61.1 27 KALTIM 5.7 6.4 6.5 6.6 7.6 6.2 5.6 5.7 7.4 11.1 8.2 15.2 92.3 28 SULTENG 5.3 5.9 6.3 4.6 7.0 6.7 4.5 4.3 5.4 7.6 5.7 4.5 67.7 29 SULTRA 5.5 5.6 8.4 9.5 8.9 8.6 6.9 7.2 7.6 6.2 8.2 6.2 88.8 30 MALUKU 7.9 8.2 13.4 9.2 14.3 15.7 10.4 10.6 9.5 11.3 12.8 8.3 131.6 31 MALUT 5.3 6.5 7.6 9.5 8.4 8.5 13.3 13.2 8.9 11.1 8.1 5.4 105.6 32 PAPUA 5.9 6.9 24.0 5.9 19.0 4.6 9.3 11.0 13.8 23.6 21.8 4.9 150.7 33 PAPBAR 20.3 17.5 10.3 13.1 9.1 10.7 5.2 15.3 13.3 13.1 4.2 8.4 140.3 NASIONAL 7.4 7.4 8.0 8.0 8.1 8.3 6.6 7.3 8.7 8.0 8.0 7.0 92.7 Sumber : F/II/KB 32