EVALUASI NILAI IKE MELALUI AUDIT ENERGI AWAL KAMPUS 3 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. fungsi dan luas ruangan serta intensitas penerangannya.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada pelaksanaan Audit Energi yang akan dilakukan pada gedung Pasca Sarajana

BAB I PENDAHULUAN. keadaan alam Indonesia yang memiliki iklim tropis dan beridentitaskan sebagai

KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pemakaian Energi di Indonesia. Permasalahan energi merupakan isu global yang saat ini tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0

AUDIT ENERGI DAN ALALISIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK GEDUNG MAHKAMAH KONSTITUSI JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pelaksanaan dalam Audit Energi yang dilakukan di Gedung Twin Building

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh

1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat, dan pesatnya perkembangan teknologi. Berdasarkan data

BAB I PENDAHULUAN. terus meningkat dengan pesat. Dengan semakin meningkatnya aktivitas ekonomi

Gambar 1. Kenaikan Tarif Dasar Listrik Tahun 2013 (KESDM, 2012) Gambar 2. Biaya Tagihan Listrik Tahun 2012 dan Tahun 2013 (RSIS, 2013)

AUDIT DAN KONSERVASI ENERGI SEBAGAI UPAYA PENGOPTIMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI KAMPUS KASIPAH UNIMUS

ANALISIS AUDIT ENERGI DI BENGKEL LAS POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

BAB I PENDAHULUAN. manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini

PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PELAKSANAAN PENGHEMATAN ENERGI Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA.

BAB III METODE PENELITIAN

FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prosedur audit energi pada bagunan gedung

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah

INTENSITAS KONSUMSI ENERGI DI UNIVERSITAS IBA. Bahrul Ilmi 1*, Reny Afriany 2. Corresponding author:

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

PERANGKAT LUNAK AUDIT SEBAGAI ALAT BANTU SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK UPAYA KONSERVASI ENERGI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KONSUMSI ENERGI PADA PENGGUNAAN PENDINGIN UDARA KAMAR DI PATRA JASA CONVENTION HOTEL SEMARANG

Prosedur Energi Listrik

AUDIT ENERGI UNTUK PEMAKAIAN AIR CONDITIONING (AC) PADA GEDUNG PERKANTORAN DAN RUANG KULIAH DI UPI Syamsuri Hasan, Maman Rakhman, dan Agus Maulana 1

ANALISIS EKONOMI PENGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan selama 1 bulan pada tanggal 16 januari 2017 sampai 16 februari

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 LAPORAN TUGAS AKHIR

ABSTRAK STUDI PENGELOLAAN ENERGI LISTRIK DI PERUSAHAAN PENGOLAHAN DAGING PT. SOEJASCH BALI

Gambar 5.24 Titik Pengukuran Data Pencahayaan Auditorium Gambar 5.25 Pengukuran Data Pencahayaan Ruang Kelas P.7.3, P.7.2 dan P.7.4.

KATA PENGANTAR --KOMIK INPRES 13/2011--

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menghubungkan aliran listrik trafo dengan mesin mesin yang ada di PT Sanwa

BAB IV PEMBAHASAN Data Beban Penerangan dan AC Ruangan Perlantai

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dimusnahkan, dapat dikonversikan atau berubah dari bentuk

BAB I PENDAHULUAN. baik itu dari sisi produksi maupun sisi konsumsi, yang berbanding terbalik dengan

AUDIT ENERGI GEDUNG FT UIBA. Bahrul Ilmi, Ratih Diah Andayani Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas IBA, Palembang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan pertumbuhan penduduk di suatu negara yang terus meningkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. utama. Perkembangan teknologi dengan tujuan memudahkan semua aktifitas dan

Untuk mengatasi permasalahan di atas, pada tahun 2003 pemerintah meluncurkan program kemitraan konservasi energi. Program kemitraan ini merupakan kese

Keputusan Presiden No. 43 Tahun 1991 Tentang : Konservasi Energi

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

Inpres No.10 Tahun 2005 tentang penghematan energi. Pelaksanaan audit energi untuk mengetahui penggunaan energi di Rumah sakit

III. METODE PENELITIAN

DAMPAK PENGGUNAAN DOUBLE SKIN FACADE TERHADAP PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN DI RUANG KULIAH FPTK BARU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA:

I. PENDAHULUAN. negara, tetapi pembangunan memiliki perspektif yang luas lebih dari itu. Dimensi

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

STUDI ANALISA OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM TATA UDARA DI TERMINAL KARGO BANDARA SOEKARNO HATTA. Budi Yanto Husodo 1,Novitri Br Sianturi 2

TENTANG PENGHE. : a. Peraturan. b. menetapkan. Gubernur : 1. Pemerintah. Menimbang. tentang. Nomor ); 4. Tahun. Prov Jatim

KAJIAN KONSERVASI ENERGI PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DITINJAU DARI ASPEK PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan dan Implementasi Green Data Center Study kasus Data Center PT. ISN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IDENTIFIKASI PELUANG PENGHEMATAN PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA RS. DR. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA

EVALUASI INTENSITAS KONSUMSI ENERGI LISTRIK MELALUI AUDIT AWAL ENERGI LISTRIK DI RSJ.PROF.HB.SAANIN PADANG

ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan energi yang dihasilkan dari sumber energi lain

secara prinsip penggunaan energi di lingkungan hunian penduduk akan meningkat seiring dengan kepadatan rumah.

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi energi listrik di gedung Fakultas Pertanian Unila mengalami

BAB I PENDAHULUAN. udara yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. listrik yang pada gilirannnya akan berdampak pada terhambatnya roda

ANALISA INTENSITAS KONSUMSI LISTRIK MELALUI AUDIT ENERGI SKALA RUMAH TANGGA

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

ANALISIS AUDIT ENERGI UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI DI GEDUNG FPMIPA JICA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Ria Kurniawati 1, Syafi i 2, dan Mamok Suprapto 3 1 Mahasiswa Magister Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Audit Energi dan Analisis Penghematan Konsumsi Energi pada Sistem Peralatan Listrik di Gedung Pelayanan Unila

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan rata-rata ASEAN adalah 364 TOE/juta US$, dan negara maju 202 TOE/juta US$

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah energi listrik di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa

BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran,

III. METODE PENELITIAN. Agar efisiensi operasi AC maximum, masing-masing komponen AC harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERHITUNGAN AUDIT ENERGI LISTRIK DI GEDUNG F UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Arief Hario Prambudi, 2014

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK AUDIT ENERGI LISTRIK GEDUNG

EVALUASI PEMAKAIAN LISTRIK PADA RUANG KULIAH JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM DIPLOMA III FAKUTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

50001, BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Selain itu ketenagalistrikan akan mempengaruhi laju perekonomian dari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya alam tersebut adalah batubara. Selama beberapa dasawarsa terakhir. kini persediaan minyak bumi sudah mulai menipis.

Transkripsi:

EVALUASI NILAI IKE MELALUI AUDIT ENERGI AWAL KAMPUS 3 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Riky Dwi Puriyanto 1), Sunardi 2), Ahmad Azhari 3) 1 Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan Email: rikydp@ee.uad.ac.id 2 Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan Email : sunargm@gmail.com 3 Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan Email : ahmad.azhari@tif.uad.ac.id Abstrak Pertumbuhan ekonomi Negara Indonesia yang mencapai 6% memberi dampak salah satunya pada peningkatan kebutuhan listrik dengan laju pertumbuhan sebesar 5,3% per tahun sampai tahun 2030. Berkurangnya cadangan minyak bumi dan gas sebagai bahan baku pembangkit energi listrik yang memiliki persentase paling besar mengakibatkan ketidakstabilan harga pada bahan bakunya. Usaha konservasi energi listrik perlu dilakukan dalam upaya mengefisienkan pemakaian energi listrik dengan cara melihat peluang penghematan energi. Karakteristik penggunaan energi listrik tiap bangunan berbeda satu sama lain, sehingga perlu adanya penelitian untuk melihat adanya peluang konservasi energi di suatu bangunan tertentu. Dalam penelitian ini dilakukan audit energi dengan metode pengamatan serta survei terhadap penggunaan energi listrik untuk pencahayaan dan pendingin udara. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai intensitas konsumsi energi (IKE) kampus 3 UAD termasuk dalam golongan sangat efisien, namun perbandingan jumlah pendingin udara terhadap luas bangunan di beberapa ruangan masih belum sesuai. Kata Kunci:konservasi,audit, energi, IKE, listrik 1. PENDAHULUAN Energi listrik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi manusia untuk membantu mengerjakan sebagian besar aktivitasnya. Energi listrik banyak digunakan karena dapat diubah menjadi bentuk energi lainnya seperti cahaya, energi mekanik, dan energi panas. Kebutuhan terhadap energi listrik selalu mengalami kenaikan di setiap tahun seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai angka 4,7% pada tahun 2015 [1]. Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Indonesia memproyeksikan konsumsi energi di Indonesia akan terus meningkat sampai tahun 2030 dengan laju pertumbuhan 5,3% per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah telah membuat program untuk meningkatkan kapasitas daya listrik di Indonesia dengan program 10.000 MW [2]. Di Indonesia pembangkit energi listrik banyak menggunakan bahan bakar minyak dan batu bara dalam proses pembangkitan energi listrik. Penggunaan batu bara dan minyak bumi yang terus menerus dan semakin banyak untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat mengakibatkan berkurangnya cadangan batu bara dan minyak bumi di dunia. Hal ini menyebabkan harga bahan baku pembangkit energi listrik, dalam hal ini batu bara dan minyak bumi, semakin meningkat. Kenaikan biaya pembangkitan energi listrik akan berpengaruh terhadap besarnya tarif dasar listrik (TDL) yang diterapkan pemerintah. Penyesuaian TDL pada penelitian ini mengacu pada peraturan per tanggal 1 Desember 2015 [3]. Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi primer (minyak bumi, panas bumi, batu bara, THE 5 TH URECOL 1086

THE 5 TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta gas bumi, tenaga air) adalah dengan mengeluarkan Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006 tentang rencana pengelolaan sumber energi primer hingga tahun 2025 sesuai dengan Gambar 1. Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa sampai dengan tahun 2025 mendatang penggunaan sumber energi primer minyak bumi dan batu bara masih tinggi. Dengan adanya data tersebut, perlu adanya usaha penghematan energi atau konservasi energi. Konservasi energi merupakan tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Konservasi energi dilakukan dengan cara menggunakan energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi. Manfaat konservasi energi dapat dilihat dari berkurangnya biaya yang dikeluarkan oleh pengguna listrik serta meningkatnya kualitas dari lingkungan. Perusahaan maupun perseorangan dapat melakukan konservasi energi dalam upaya menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi serta keuntungan khususnya bagi perusahaan. Gambar 1. Sumber energi primer Indonesia tahun 2025 Konservasi energi merupakan bagian terpenting dalam pembuatan kebijakan energi. Dengan terwujudnya konservasi energi di masyarakat akan berdampak pada penurunan konsumsi energi dalam skala yang luas dan dapat menurunkan permintaan energi per kapita, sehingga mampu mengurangi pertumbuhan kebutuhan energi yang terlalu pesat akibat pertumbuhan populasi. Dengan berkurangnya permintaan energi akan memberikan fleksibilitas dalam memilih metode produksi energi. Salah satu upaya yang dilakukan dalam usaha konservasi energi adalah melakukan audit energi terhadap rumah tinggal dalam skala kecil maupun bangunan-bangunan komersial yang membutuhkan pasokan energi listrik yang lebih besar. Audit energi bermanfaat untuk mengetahui pola kebutuhan energi listrik pada sebuah bangunan sehingga dapat dilakukan analisa lebih lanjut untuk melihat peluang dilakukan konservasi energi. Dalam praktiknya, kebutuhan energi listrik pada sebuah bangunan berbeda satu sama lain. Hal ini disebabkan oleh perbedaan karakteristik beban yang digunakann pada tiap bangunan. Penelitian tentang audit energi terhadap bangunan telah dilakukan oleh penelitian [4], [5], [6] dan [7]. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan hasil berupa peluang penghematan energi dengan memperbaiki sistem pencahayaan maupun sistem pendingin udara [4][5][6]. Selain itu penelitian [6] memberikan rekomendasi terhadap perbaikan Standard Operation Procedure (SOP) untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik. Pada penelitian ini akan dilaksanakan audit energy awal di Kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan yang berada di Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta. Audit energi akan dilaksanakan khusus pada penerangan/ pencahayaan dan alat pendingin (AC) di seluruh ruangan kelas. Dengan mengetahui karakteristik beban yang ada, akan dilakukan analisa untuk melihat peluang dilakukan konservasi energi. Dengan melihat banyaknya penggunaan beban induktif di Kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan, maka besar kemungkinan adanya peluang dilakukan konservasi energi. Dengan tercapainya konservasi energi tentunya diharapkan akan berdampak pada penghematan biaya tagihan listrik yang dapat dialokasikan untuk pengembangan di sektor lain. 2. LANDASAN TEORI Audit energi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui besarnya energi yang digunakan sebagai bagian dari upaya konservasi energi. Berdasarkan ruang lingkup audit energi yang dilakukan, maka audit energi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu audit energi awal dan audit energi rinci. THE 5 TH URECOL 1087

Audit energi awal meliputi pengumpulan data gedung dengan data yang tersedia dan tidak memerlukan pengukuran dalam pengumpulan datanya. Data yang diperlukan berupa data bangunan (jenis ruangan dan ukuran ruangan), data rekening listrik, dan lain sebagainya. Dari data awal dapat dihitung: 1. Rincian luas bangunan (m 2 ) 2.Konsumsi energi listrik bulanan (kwh/bulan) 3.Intensitas Konsumsi Energi (IKE) bangunan gedung (kwh/m 2 ) 4.Biaya energi listrik (Rp/kWh) Audit energi rinci dilakukan jika nilai IKE dari hasil audit energi awal melebihi atau lebih besar dari nilai standard yang ditetapkan. Audit energi rinci dilakukan dengan cara: 1. Membandingkan nilai IKE awal dengan IKE target dan mengetahui profil penggunaan energi pada gedung 2. Mengidentifikasi peluang konservasi energi yang dapat dilakukan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) merupakan besar nilai pemakaian energi listrik setiap satuan luas pemakaian energi listrik untuk setiap satuan luas bangunan dalam waktu satu tahun atau satu bulan. Nilai IKE didapat dari audit awal energi listrik pada suatu fasilitas instansi yang bersangkutan. Tabel 1. Kriteria penggunaan listrik Konsumsi Energi Listrik Kriteria Bulanan (kwh/m2/bln) Ber-AC Tidak Ber-AC Sangat Efisien 4,71-7,92 Efisien 7,92-12,08 0,84-1,67 Cukup Efisien 12,08-14,58 1,67-2,5 Agak Boros 15,58-19,17 Boros 19,17-23,75 2,5-3,34 Sangat Boros 23,75-37,5 3,34-4,17 3. METODE PENELITIAN Penelitian audit energy awal akan dilakukan dengan metode pengamatan langsung terhadap obyek penelitian. Data hasil penelitian akan dianalisa untuk mendapatkan kesimpulan hasil penelitian. Alur kegiatan penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. Pengumpulan data historis selama untuk: data penggunaan energi listrik selama satu tahun, luas bangunan, data peralatan listrik yang ada serta data hasil wawancara tentang kepuasan mahasiswa terhadap pemasangan pendingin udara di kelas. Setelah mendapatkan data tersebut perhitungan IKE sesuai persamaan (1). = Sumber: Pedoman Pelaksanaan Konsevasi Energi dan Pengawasan di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2006 (1) = (1) IKE dijadikan acuan untuk melihat seberapa besar konservasi energi yang dilakukan gedung tersebut. Bila diindustri/pabrik, istilah yang digunakan dan serupa tujuannya adalah konsumsi energi spesifik ( Spesific Energy Consumption) yaitu besar penggunaan energi untuk satuan produk yang dihasilkan. Standar yang digunakan berkaitan dengan nilai IKE dapat dilihat pada Tabel 1. THE 5 TH URECOL 1088

THE 5 TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta Mulai Pengumpulan data historis 6533,1 m 2. Dari rentang penelitian selama satu tahun, dari bulan Oktober 2015 sampai dengan September 2016 (12 bulan pengamatan) didapatkan data penggunaan energi listrik yang tampak pada Gambar 3. Data historis: data penggunaan energi listrik selama satu tahun, luas bangunan, data peralatan listrik yang ada serta data hasil wawancara Menghitung nilai IKE Evaluasi nilaii IKE > persyaratan? Tidak Ya Analisis peluang penghematan energi listrik Rekomendasi peluang penghematan energi listrik Selesai Gambar 2. Diagram alir penelitian 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan mengalami perkembangan dalam beberapa waktu terakhir khususnya pada luas bangunan. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran pada bangunan utama kampus 3 dengan dasar bentuk bangunan tahun 2015 bulan Agustus. Pada pengukuran ini, didapatkan luas bangunan yang terbagi pada setiap lantai seperti pada Tabel 2. Tabel 2. Luas tiap lantai Lantai Luas (m 2 ) 1 2523,7 2 1908,7 3 2100,7 Jumlah Ruang 43 29 30 Dari Tabel 2 didapatkan jumlah luas total bangunan 3 lantai yang akan diukur adalah Gambar 3. Profil penggunaan listrik Penentuan nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dilakukan dengann melihat dua parameter utama yaitu pemakaian energi listrik bulanan dan luas bangunan. Diketahui bahwa luas total ruangan yang terdapat di kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan adalah 6533,1 m 2. Sedangkan pemakaian daya rata-rata adalah 380146 kwh. Dengan menggunakan persamaan (1), maka nilai IKE didapatkan sebesar 52,8 kwh/m 2 /tahun. Dengann menggunakan rumus yang sama, nilai IKE tiap bulan dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Nilai IKE bulanan Dari Gambar 4 dapat diketahui bahwa nilai IKE gedung kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan memiliki nilai IKE yang sangat efisien dengan kisaran antara 2,46 sampai 6,47 kwh/m 2 /bulan. Pada kasus seperti ini audit energi rinci tidak perlu dilakukan karena nilai audit energi awal menghasilkan nilai IKE di bawah nilai standar yang ditetapkan. Rentang THE 5 TH URECOL 1089

nilai IKE yang didapatkan terlihat cukup jauh disebabkan karena pada bulan-bulan tertentu kegiatan belajar mengajar tidak dilaksanakan, sehingga penggunaan energi listrik menjadi lebih rendah. Bulan Februari - Maret dan Agustus September merupakan saat liburan semester mahasiswa. Ketika kegiatan belajar mengajar tidak dilaksanakan, pengguunaan energi listrik pun juga menurun. Sebaliknya, ketika jadwal kuliah di kampus 3 UAD terselenggara penuh, maka penggunaan energi listrik juga akan tinggi. Meskipun demikian nilai IKE masih tetap pada nilai yang sangat efisien. Meskipun nilai IKE menunjukkan bahwa konsumsi energi listrik sangat efisien, namun pada realitanya terkadang mahasiswa belum memahami cara menggunakan pendingin udara yang baik dan benar. Evaluasi terhadap penggunaan pendingin udara dilakukan dengan metode wawancara. Pemasangan pendingin udara dirasa sangat perlu untuk menunjang kenyamanan proses perkuliahan. Hal ini dirasakan oleh pengguna ruang kelas. Sebanyak kurang lebih 73 % responden atau mahasiswa menyatakan setuju penggunaan pendingin udara pada kelas dapat meningkatkan kenyamanan proses perkuliahan. Namun demikian pada realitanya pemasangan pendingin udara tersebut masih belum efektif, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain jumlah pendingin udara yang tidak sesuai dengan ukuran kelas, kebiasaan pengguna serta umur dari peralatan itu sendiri. Jumlah pendingin udara yang digunakan di kelas dirasa masih belum sebanding oleh sebagian mahasiswa. Sebanyak 31 % mahasiswa menyatakan bahwa perbandingan jumlah pendingin udara tidak sesuai dengan luas ruangan, bahkan 13 % mahasiswa merasa bahwa jumlah perbandingan pendingin udara dengan luas ruangan sangat tidak sesuai. Meskipun demikian sebanyak 33 % merasa sudah sesuai dan bahkan 7 % mahasiswa menyatakan sangat sesuai perbandingannya. Dari hasil survey kesadaran mahasiswa terhadap kebiasaan yang membuat kinerja pendingin udara tidak efektif sudah cukup baik. Beberapa hal yang dapat membuat kerja pendingin udara tidak bekerja efektif antara lain gorden jendela dibuka saat siang hari dengan tujuan cahaya masuk dan jendela kelas dibuka agar ada udara masuk. Dari hasil survey menunjukkan bahwa 65 % mahasiswa sadar bahwa membuka gorden saat pendingin udara menyala dapat membuat proses pendinginan udara menjadi tidak efektif. Tindakan membuka jendela saat pendingin udara dihidupkan dapat menyebabkan proses pendinginan udara tidak bekerja dengan baik, kesadaran mahasiswa terhadap hal tersebut sudah cukup baik. Sebanyak 79 % memahami bahwa tidakan tersebut dapat membuat kinerja alat pendingin udara tidak efektif. 5. KESIMPULAN 1. Dari audit energi awal didapatkan nilai intensitas konsumsi energi (IKE) kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan 52.8 kwh/m2 /tahun atau pada kisaran antara 2,46 sampai 6,47 kwh/m 2 /bulanyang menunjukkan bahwa nilai IKE tersebut tergolong sangat efisien. Dengan demikian audit energi rinci tidak perlu dilakukan. 2. Penggunaan pendingin udara memang dapat memberikan kenyamanan pada saat perkuliahan berlangsung. Kesadaran yang dimiliki pengguna sudah cukup baik dalam pemanfaatan pendingin udara. Namun kekurangannya adalah di sebagian kelas perbandingan jumlah pendingin udara dan luas ruangan masih belum sesuai yang mengakibatkan proses pendinginan udara tidak efektif. 6. REFERENSI www.bps.go.id/brs/view/id/1143 (diakses 10 Desember 2015) www.pln.co.id/uipkitthermaljb/?p=1163 (diakses 10 Desember 2015) www.pln.co.id/wp- content/uploads/2015/11/ta-desember- 2015.pdf (diakses 10 Desember 2015) Landini, B. 2013. Peluang Hemat Energi Listrik Pada Sistem Pengkondisian Udara dan Sistem Pencahayaan Gedung Radiologi Rumah Sakit Dr. Adhyatma, MPH Semarang. Yogyakarta THE 5 TH URECOL 1090

[Nugraha, W.S. 2015. Audit Energi Listrik dan Identifikasi Peluang Konservasi Energi Listrik Pada Sistem Pencahayaan dan Pendingin Ruangan di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Yogyakarta Roosita, D. 2015. Audit Energi Listrik Pada AC dan Pencahayaan Dalam Upaya Efisiensi Energi di RS Islam Surakarta. Yogyakarta Pasisarha DS. Evaluasi IKE Listrik Melalui Audit Awal Energi Listrik di Kampus Polines. 2010;1 7. THE 5 TH URECOL 1091