BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp,

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. uji kandungan bakteriologis Escherichia coli pada es buah yang dijajakan dipasar

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

II. METODELOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

METODE PENELITIAN. selesai. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium FIKKES Universitas. Muhammadyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang No. 2A Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo kemudian diteruskan dengan pemeriksaan bakteri Salmonella sp. di

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. metode observasi dan wawancara semi terstruktur (semi-structured interview).

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan metode Experimental dengan meneliti

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dengan budaya lokal masyarakat yang diimbangi dengan keahlian meracik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

LAMPIRAN. Tabel 1: Hasil Analisis Bakteri Koliform dengan Metode MPN. Sampel Kode sampel Tes perkiraan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di. Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian laboraturium dengan

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

III. MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang total koloni bakteri, nilai ph dan kadar air daging sapi di

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu di Desa Boludawa. Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango.

BAB III METODE PENELITIAN. hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasit dan waktu penelitiannya yaitu : Lokasi pengambilan sampel air sumur ini yaitu di Dusun III, Desa Pulubala

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini diawali dengan mengkaji tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan baku jamu gendong dengan metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan keterlibatan aktif peneliti dalam pembuatan jamu gendong (Participatory Ethnobotanical Appraisal). Selanjutnya sampel jamu gendong diuji kualitasnya dengan analisis mikrobiologis (Uji Eschericia coli dan Salmonella). 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2011 di Kawasan Paguyuban Jamu Gendong Desa Ngablak Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro dan Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah Malang. 3.3 Alat dan Bahan 3.3.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar wawancara, kamera, bunsen, pengaduk kaca, timbangan analitik, colony counter, penggaris, botol media, kompor penangas, oven, cawan petri, tabung reaksi, labu erlenmeyer, gelas ukur, blue tip, pipet mikro, autoklaf, inkubator, jarum ose, kapas, kain kasa dan alumunium foil.

3.3.2 Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jamu gendong dari desa Ngablak, sampel jamu gendong dari daerah lain (kontrol positif), air yang digunakan untuk membuat jamu gendong (kontrol negatif) media EMB agar, media Lactose Broth (LB), media Salmonella Singgela Agar (SS-Agar), Eosin Methylene Blue Agar (EMB-Agar), Triple Sugar Iron Agar (TSI-Agar), larutan fisiologis steril, aquades, alkohol 70%. 3.4 Teknik Sampling Responden Untuk memperoleh data tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan baku jamu gendong dilakukan wawancara dengan produsen jamu gendong yang mengetahui tentang proses pembuatan jamu gendong. Pengambilan sampel responden dilakukan secara purposif, dipilih berdasarkan orang yang mengetahui pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan baku jamu gendong yaitu produsen sekaligus penjual jamu gendong di Desa Ngablak Kabupaten Bojonegoro, sebanyak 30 orang yaitu 10% dari jumlah produsen sekaligus penjual. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode purposive random sampling sehingga dianggap mewakili (representative). Arikunto (2006), membedakan berdasarkan banyaknya subyek penelitian, yakni untuk subyek yang kurang dari 100 lebih baik diambil semua dan jika lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau antara 20-25%. Sedangkan untuk uji kualitas jamu gendong pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan yang ditentukan yaitu 6 penjual jamu yang berada di Desa Ngablak

Kabupaten Bojonegoro, dan masing-masing penjual satu jenis jamu yang paling diminati. Berdasarkan hasil observasi pada bulan Januari 2011 jamu yang paling diminati adalah gepyok. Pengujian sampel dilakukan sebanyak tiga kali dengan waktu yang berbeda, yaitu tahap I, II dan III. 3.5 Instrumen Penelitian Rekaman data tentang pengetahuan tradisional produsen jamu gendong di Desa Ngablak Kabupaten Bojonegoro dalam pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan sebagai bahan baku jamu gendong dengan menggunakan instrument berupa wawancara disertai dengan observasi. Bahasa yang digunakan dalam wawancara adalah bahasa Jawa berdasarkan tingkat kemampuan responden. Adapun pedoman yang menjadi bahan wawancara adalah sebagai terlampir di lembar wawancara (Lampiran 7). Kemudian data hasil wawancara databulasikan ke dalam table perekam data sebagai berikut. No Jenis jamu Komposisi Bagian yang digunakan Manfaat jamu Sumber diperoleh 1 2 3 4 dst

3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Tahap Observasi Observasi dilkukan untuk menggali informasi dari masyarakat di lokasi penelitian tentang mastarakat yang banyak mengetahui pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan baku jamu gendong dan cara pengolahannya. Kemudian dari hasil observasi tersebut dipilih informan kunci (Key Informant) yang akan diwawancarai dalam pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan baku jamu gendong. Pemilihan informan (responden) berdasarkan pada pengetahuan pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan baku jamu gendong dan produsen jamu gendong. 3.6.2 Tahap Pengumpulan Data Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dengan responden yang telah ditentukan berdasarkan observasi, sehingga data yang didapatkan lebih dalam, utuh dan rinci terkait jenis-jenis tumbuhan sebagai bahan baku jamu gendong. Selain itu keterlibatan aktif peneliti dalam setiap proses pembuatan jamu gendong dan kegiatan sehari-hari masyarakat dilakukan untuk mendapat informasi sebanyak-banyaknya, rinci dan utuh tentang tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan baku jamu gendong. Wawancara dilakukan dengan alat perekam dan hasil wawancara dicatat kembali untuk memastikan data-data jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan baku jamu gendong. Selanjutnya dilakukan pengamatan jenis-jenis tumbuhan

tersebut secara langsung bersama informan (responden) ke daerah sumber perolehan tumbuhan tersebut. Penentuan nilai manfaat tanaman obat diketahui dari presentase penggunaan jenis tumbuhan obat, organ tumbuhan yang digunakan dan sumber perolehan tumbuhan obat oleh seluruh responden (Hernawati, 2009): 1. Persentase tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku jamu gendong: 2. Persentase organ tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku jamu gendong: 3. Persentase sumber perolehan tumbuhan sebagai bahan baku jamu gendong: 3.6.3 Telaah Fitokimia Untuk mengetahui kesesuaian manfaat tumbuhan obat berdasarkan pengetahuan lokal masyarakat Desa Ngablak Kabupaten Bojonegoro dengan data

ilmiah yang ada, maka dilakukan analisis kandungan kimia terhadap tumbuhtumbuhan tersebut melalui studi pustaka. 3.6.4 Uji Kualitas Jamu Gendong 1. Persiapan Pembuatan Media Persiapan dimulai dengan preparasi alat dan bahan, yaitu menyiapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan penelitian. Sampel yang telah diperoleh langsung dimasukkan ke dalam botol yang sebelumnya telah disterilisasi, kemudian diberi label dan dibawa ke Laboratorium. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian terdiri atas berbagai rangkaian diantaranya: a) preparasi alat dan bahan, b) pembuatan media, c) sterilisasi alat dan bahan, d) penanaman sampel pada media yang telah tersedia (uji kualitas), e) pengamatan, f) analisa data. a. Preparasi alat dan bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian, yaitu botol, spatula, cawan petri, tabung reaksi, labu erlenmeyer, gelas ukur, blue tip, pipet mikro, autoklaf, inkubator, dan jarum ose dibersihkan. Semua alat dibungkus dengan kertas dan disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 o C, tekanan 1 atm selama 15 menit. b. Pembuatan media

Pembuatan media diawali dengan menimbang bahan-bahan dan dimasukkan dalam gelas beker, selanjutnya ditambah dengan aquades dan diaduk menggunakan pengaduk kaca sampai homogen. Tahapan pembuatan media 1) Media yang diperlukan ditimbang sesuai dengan standart ukuran tiap-tiap media dan dilarutkan dalam aquadest 2) Dipanaskan sambil diaduk sampai homogen 3) Dimasukkan dalam tabung reaksi masing-masing sebanyak 15 ml 4) Semua tabung reaksi yang berisi medium ditutup dengan kapas/alumunium foil c. Sterilisasi alat dan bahan 1) Alat dicuci bersih, dikeringkan, dan dibungkus dengan kertas 2) Alat-alat seperti botol, pengaduk kaca, cawan petri, tabung reaksi, labu erlenmeyer, gelas ukur, pipet mikro, jarum ose ke dalam autoklaf 3) Bahan seperti media EMB agar, media Lactose Broth (LB), media Salmonella Singgela Agar (SS-Agar), Triple Sugar Iron Agar (TSI-Agar) dan larutan fisiologis disteril selama 15 menit tekanan sebesar 15 dyne/cm 3 (1 atm) dan suhu sebesar 121 o C 4) Untuk alat yang tidak tahan panas disterilisasi dengan alkohol 95 %

d. Penanaman sampel pada media (uji kualitas jamu gendong) Menurut Zulaikhah (2005), pengujian kualitas jamu gendong yang meliputi uji Eschericia coli dan Salmonalla, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Pengujian Escherichia coli a. Homogenisasi dan Pengenceran Sampel - Disiapkan sampel sebanyak 10 ml - Ditambahkan larutan pengencer 90 ml - Dikocok hingga mendapatkan pengenceran 10-1 - Disiapkan 5 tabung reaksi steril, masing-masing diisi 9 ml pengencer - Dari pengenceran 10-1 diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan dalam tabung I dan diperoleh pengenceran 10-2 - Dilakukan hingga pengenceran 10-6 (di homogenkan) b. Pencampuran dengan Media - Diambil sampel yang telah homogen (10, 10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5 dan 10-6 ) - Dituangkan pada cawan petri steril masing-masing sebanyak 1 ml. - Dituangi media EMB agar yang telah disiapkan sebelumnya dan dihomogenkan - Dilakukan juga pada kontrol positif dan kontrol negatif

c. Inkubasi - Sampel yang sudah ditanam diinkubasi 1 x 24 jam suhu 37 d. Iterpretasi Hasil - Diamati koloni yang tumbuh, dan dihitung jumlahnya. - Dihitung total mokroba/ml sampel 2. Pengujian Salmonella a. Pengayaan - Diambil sampel sebanyak 1 ml - Dimasukkan dalam media pengkaya Lactose Broth 1 x 24 jam b. Isolasi - Dari media LB diinokulasikan 1 ose pada permukaan Salmonella Singgela Agar (SSA) - Diinkubasi selama 1 x 24 jam dengan suhu 37 C - Diamati koloni yang tumbuh (bintik hitam) - Dilakukan juga pada kontrol positif dan kontrol negatif c. Uji Penguat Dilakukan jika pada sampel yang ditanam dalam media SSA positif terdapat Salmonella - Dari koloni yang tumbuh dipindah ke media Triple Sugar Iron Agar (TSI-Agar) - Diinkubasi selama 1 x 24 jam dengan suhu 37 C, diamati

d. Pengamatan Pengamatan kualitas jamu gendong dengan analisis mikrobiologi meliputi: 1. Total bakteri Eschericia coli (cfu) Perhitungan jumlah bakteri tersebut menggunakan rumus: 2. Ada tidaknya bakteri Salmonella dengan identifikasi menggunakan media SSA, kemudian dilakukan uji penguat dugaan menggunakan TSIA. Positif Salmonella akan memperlihatkan warna merah pada permukaan miring, warna kuning pada media di dasar tabung. e. Analisa data Analisa data dalam penelitian pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan baku jamu gendong ini memnggunakan teknik analisa data diskriptif kualitatif.. Identifikasi tumbuhan dilakukan dengan pedoman pustaka Flora of Java Volume I,II dan III dan pustaka lainnya. Data tumbuhan yang digunakan sebagai bahan baku jamu gendong akan berbentuk tabel menggunakan Microsoft Office Exel Analisis kualitas jamu gendong ditentukan oleh ada tidaknya bakteri Eschericia coli dan Salmonella yang ditemukan pada masing- masing sampel jamu gendong.