BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik (auditor) merupakan profesi yang sangat penting dalam

Dampak Role Conflict, Role Ambiguity, dan Role Overload Terhadap Judgment Auditor

BAB V PENUTUP. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 2. Self-efficacy berpengaruh positif terhadap audit judgment. Hasil

BAB V PENUTUP I. SIMPULAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran konteks kerja dan kekhawatiran auditor

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan opini atau pendapat terhadap saldo akun dalam laporan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. internal. Tekanan pekerjaan yang tinggi dapat menurunkan tingkat kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. masalah dan keterbatasan kemampuan rasional manusia. dengan pihak eksternal maupun pihak internal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah akuntan publik 1016 orang. Jumlah ini meningkat pesat

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. usaha dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dan agar tetap bertahan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membahas permasalahan yang diteliti, teori-teori tersebut antara lain teori

BAB 1 PENDAHULUAN. diperoleh suatu entitas atas transaksi-transaksi yang telah dilakukan selama

BAB I PENDAHULUAN. optimal, yaitu harus dilaksanakan secara efektif dan efisien serta bermanfaat bagi. program secara efektif, efisien dan ekonomis.

BABI PENDAHULUAN. Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada. umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran laporan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002). A Statement Of Basic Auditing Concepts

BAB I PENDAHULUAN. atau prinsip tersebut secara konsisten (Wibowo, 2010). Profesi akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. ada dalam laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. audit, keahlian keuangan dan jumlah rapat serta ukuran KAP dan spesialisasi

BAB I PENDAHULUAN. Ketika akan berinvestasi pada saham, umumnya para investordi satu pihak

BAB I PENDAHULUAN. manusia umumnya mengambil dasar teori ilmu psikologi. Literatur psikologi dan

Modul ke: Psikologi Sosial I. Metode Penelitian Psikologi Sosial. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi

BAB V PENUTUP. praktis, keterbatasan dan saran untuk penelitian yang akan datang. Bagian

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan berbagai pihak, meliputi kepentingan perusahaan (klien) dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. audit laporan keuangan memiliki peran penting untuk mengurangi berbagai

Gambar 6 Hasil Skala Perilaku Account Officer

BAB I PENDAHULUAN. yang berat. Auditor merupakan suatu profesi yang selalu terkait dengan tingkat job stress

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga mengakibatkan mayoritas

BAB I PENDAHULUAN. Pembiayaan negara dititikberatkan pada sektor perpajakan, pemenuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang telah listing di Bursa

BAB I PENDAHULUAN. terungkap, maka auditor melakukan penilaian risiko terhadap klien.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan mengenai pengaruh

ABSTRAK. Kata kunci : tekanan ketaatan, independensi, pengalaman kerja, locus of control, audit judgment

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern seperti saat ini, banyak sekali kasus-kasus manipulasi

BAB V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai gambaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dengan baik dalam melakukan audit. Salah satu yang merupakan pekerjaan

audit yang tinggi menyebabkan merosotnya kepercayaan masyarakat waktu yang berbeda dan mengintegrasikan informasi dari bukti-bukti tersebut

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan dari informasi tersebut (Sulistiawan, 2003). Akibatnya, guna mendapatkan manfaat atau keuntungan yang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. swasta yang melaksanakan jasa-jasa pemeriksaan, perpajakan, manajemen,

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan semakin jelas terlihat dalam era modern saat ini. Perspektif tradisional

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah penulis meneliti, memahami, dan menganalisis mengenai usaha

BAB I PENDAHULUAN. dari pengaruh. Mulyadi (2002) dalam Febriyanti dan Mertha (2014) pendapatnya dengan pertimbangan yang objektif.

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud)

BAB I PENDAHULUAN. semua kepentingan menegakkan kebenaran, kemampuan teknis dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dan yang lain tidak. Dalam praktiknya, manajer yang tidak berpengalaman sering

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan

BAB II. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Audit laporan keuangan berperan untuk mengurangi risiko informasi yang terkandung

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab auditor. Tugas Auditor yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (negatif) dan teori Y (positif) (Robbins, 2008:225). Individu yang bertipe X

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bandung, Jakarta, Tangerang, Depok dan Bekasi. Maka peneliti mengambil

BAB V PENUTUP. yang telah dilakukan pada bab sebelumnya adalah: mempengaruhi individu untuk melakukan internalisasi nilai-nilai organisasi

ABSTRAK. Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Pelatihan Profesi, Kinerja Auditor

Daftar Isi Pernyataan... i. Prakata... ii. Daftar Isi... viii. Daftar Tabel... xii. Daftar Gambar... xiv. Daftar Lampiran... xv. Intisari...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak semata mata bekerja untuk. dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai.

KUESIONER PENELITIAN

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan (SAK). Opini tersebut menunjukkan kualitas atas laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan juga akan berkualitas tinggi. etik profesi. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) guna

BAB V IMPLIKASI, SIMPULAN, DAN SARAN. menurunkan niat individu untuk melaporkan kecurangan yaitu hubungan

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini.

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak lain diluar

PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, proses penyusunan laporan keuangan dapat dipengaruhi oleh

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Hal tersebut ditunjukkan dengan indikator-indikator goodness of fit model struktural

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, profesi auditor mengalami perkembangan yang

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pada Bab IV diperoleh kesimpulan bahwa pengaruh gaya

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pada perusahaan tersebut. Akuntan publik atau auditor berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu perusahaan dilihat dari bagaimana posisi keuangan yang

Pertanyaan. Pertanyaan ini berhubungan dengan prosedur audit. (Sumber : Weningtyas, 2006 ) Tidak. selalu. Pernah. kadang

BAB I PENDAHULUAN. disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Timbul dan berkembangnya

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Auditor adalah seorang independent yang bertugas mengaudit atas laporan

BAB V PENUTUP. terhadap Kualitas Audit, maka penulis dalam bab ini akan memberikan saran. Adapun kesimpulan yang dapat penulisan berikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. yang akuntabel dan transparan ditandai dengan diterbitkannya Peraturan

a. Kompetensi auditor berpengaruh positif terbadap kualitas audit. Hal ini berarti bipotesis pertama yang menyatakan bahwa kompetensi auditor

BAB V PENUTUP. guna memberikan pemahaman mengenai hasil analisis data yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia bisnis yang semakin meningkat dari tahun ke

BAB 1 PENDAHULUAN. diperdagangakan di bursa saham, mayoritas perusahaan besar lainnya, serta

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan adanya pemeriksaan laporan keuangan oleh auditor independen

BAB I PENDAHULUAN. Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa

BAB I PENDAHULUAN. (compliance audit) dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. investor maupun kreditor untuk melakukan penanaman saham. meningkatnya kebutuhan investor atas laporan keuangan.

BAB V. SIMPULAN, KONTRIBUSI, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI PADA PENELITIAN BERIKUTNYA. 5.1 Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang dipercayai oleh

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN PENELITIAN Bab ini memaparkan tentang simpulan penelitian, implikasi hasil penelitian, keterbatasan, dan saran bagi penelitian selanjutnya. Bagian pertama memaparkan simpulan hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diskusi, dan analisis tambahan. Bagian kedua memaparkan implikasi hasil penelitian terhadap teori, metodologi, dan praktik. Bagian terakhir memaparkan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini beserta saran-saran bagi penelitian selanjutnya di bidang ini. 5.1. Simpulan Teori peran yang dikemukakan oleh Kahn et al.(1964) yang diungkapkan dalam Pfeffer (1962) menekankan sifat individual sebagai pelaku sosial, maka ia akan mempelajari perilaku sesuai dengan posisi yang ditempatinya di lingkungan kerja dan masyarakat. Ketika individu menduduki sebuah posisi dalam lingkungan kerjanya, ia dituntut dapat berinteraksi dengan hal lain atau individu lain sebagai bagian dari pekerjaannya. Adanya hubungan saling ketergantungan ini, terutama berkaitan dengan perilaku individu, membentuk ekspektasi peran untuk perilaku yang sesuai. Beberapa penelitian terdahulu (Fisher, 2001; Almer and Kaplan, 2002) mengemukakan tiga bentuk dari tekanan yang dihadapi individu dalam setting pekerjaannnya, yaitu konflik peran, ambiguitas peran, dan beban kerja yang berlebihan. Ketiga bentuk tekanan dalam pekerjaan ini akan memengaruhi 141

142 capaian pekerjaannya, baik berupa kinerja, kepuasan kerja, ataupun keinginan untuk keluar dari pekerjaan. Penelitian ini berawal dari adanya beberapa hasil penelitian yang belum konsisten yang menghubungkan konflik peran dan ambiguitas peran terhadap kinerja pekerjaan (Rebele and Michael, 1990; Fisher, 2001; Burney and Widener, 2007, Marginson and Bui, 2009). Rebele and Michael (1990) dan Burney and Widener (2007) menunjukkan bahwa ambiguitas peran berhubungan dengan kinerja auditor, sementara konflik peran tidak mendapatkan dukungan bukti yang cukup. Berbeda dengan hasil yang ditemukan oleh Marginson and Bui (2009) yang menemukan dukungan bukti adanya hubungan antara konflik peran dan kinerja auditor. Dukungan bukti hubungan antara konflik peran dan kinerja auditor ditunjukkan pula oleh hasil penelitian Fisher (2001), selain itu ia juga menemukan adanya dukungan bukti hubungan antara ambiguitas peran dengan kinerja auditor. Keempat penelitian ini menggunakan metode survei kuesioner dalam pengumpulan datanya, dengan menggunakan self perception untuk mengukur kinerjanya. Ketika kinerja auditor diukur dengan menggunakan self perception, maka penilaian kinerja tersebut dirasakan oleh peneliti sebagai sesuatu yang bersifat sangat subjektif dan tidak mengukur kinerja auditor yang sesungguhnya. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk menguji hubungan tersebut dengan menggunakan setting eksperimen dengan menggunakan web, dan mengukur kinerja auditor menggunakan penugasan untuk membuat judgment pengendalian internal klien seperti layaknya penugasan auditor yang sesungguhnya.

143 Hasil pengujian hipotesis menunjukkan mampu memberikan dukungan bagi teori peran yang dikemukakan oleh Kahn et al.( 1964), ketika peran tersebut berbentuk kelebihan beban kerja (RO) dan konflik peran yang dibarengi dengan kelebihan beban kerja (RC+RO). Peran yang ambigu (RA) serta konflik peran yang muncul bersamaan dengan peran yang ambigu (RC+RA), juga memberikan dukungan bukti empiris pada teori peran. Konflik peran, ketika muncul secara independen dan tidak bersamaan dengan peran yang lain, tidak memengaruhi judgment dari auditor. Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan dari Arnold et al.(2000) bahwa tekanan yang berbentuk kelebihan beban kerja, baik hanya berdiri sendiri ataupun dibarengi dengan konflik peran, memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor yang direpresentasikan dari judgment yang dibuatnya. Berkaitan dengan ambiguitas peran, penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Guess et al.(2000), hasil penelitian juga sekaligus mengkonfirmasi temuan dari Rebele and Michael (1990) dan Burney and Widener (2007) bahwa ambiguitas peran berhubungan dengan kinerja auditor, sedangkan konflik peran jika berdiri sendiri tidak mendapatkan dukungan bukti yang cukup. Hasil penelitian menemukan bahwa ketika konflik peran berdiri sendiri, tidak akan membawa pengaruh pada kinerja auditor, sementara ketika konflik peran dibarengi dengan ambiguitas peran ataupun dibarengi dengan kelebihan beban kerja, akan berpengaruh pada kinerja auditor. Penelitian ini konsisten dengan temuan Fisher (2001) yang menunjukkan adanya hubungan antara ambiguitas peran dan konflik peran dengan kinerja auditor, meskipun ketika

144 konflik peran ini tidak berdiri sendiri namun dibarengi dengan ambiguitas peran maupun kelebihan beban kerja. Hasil penelitian ini mungkin dapat menjelaskan mengapa terdapat perbedaan hasil antara penelitian-penelitian terdahulu. Penelitian ini juga menguji karakteristik individu yang berbentuk tingkat toleransi terhadap ambiguitas dalam memoderasi hubungan antara ambiguitas peran dan kinerja auditor. Hasil pengujian hipotesis ternyata gagal memberikan dukungan bukti terhadap dugaan yang diajukan peneliti. Kegagalan ini mungkin disebabkan pengukuran tingkat toleransi dengan menggunakan kuesioner AT-20 yang dikembangkan oleh MacDonald (1970) yang diletakkan di akhir penugasan, sehingga mungkin partisipan sudah merasa kelelahan dalam mengerjakan penugasan audit dan sudah tidak berkonsentrasi dalam mencermati tiap butir pertanyaan dalam kuesioner AT-20 tersebut, sehingga menjawab secara sembarang. 5.2. Implikasi Implikasi teoritis dalam penelitian ini adalah peneliti telah mengkombinasikan beberapa bentuk tekanan dalam pekerjaan ke dalam diri seorang auditor, karena seorang auditor mungkin tidak hanya mengalami satu jenis tekanan saja dalam pekerjaannya, namun bisa dua atau mungkin lebih. Selama ini penelitian dalam bidang role stress dengan menggunakan eksperimen hanya memberikan satu jenis perlakuan pada auditor, sementara penelitian ini mengkombinasikan beberapa bentuk tekanan dalam pekerjaan kepada auditor. Hasil penelitian menunjukkan ketika konflik peran berdiri secara sendiri tanpa dibarengi oleh peran yang lain,

145 tidak akan memengaruhi kinerja auditor, namun ketika konflik peran dibarengi dengan ambiguitas peran ataupun kelebihan beban kerja, maka tekanan tersebut akan memengaruhi kinerja auditor. Sedangkan ambiguitas peran, baik itu berdiri sendiri maupun dibarengi konflik peran, akan memengaruhi kinerja auditor. Sementara beban kerja yang berlebihan, baik itu berdiri secara sendiri atau dibarengi dengan konflik peran akan memengaruhi kinerja auditor. Penelitian ini barangkali dapat memberikan penjelasan tentang adanya perbedaan hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya. Implikasi penelitian ini dalam bidang metodologi adalah penggunaan metode eksperimen yang selama ini sepanjang pengetahuan peneliti belum pernah digunakan dalam menguji hubungan antara tekanan dalam pekerjaan yang berbentuk konflik peran, ambiguitas peran, dan kelebihan beban kerja dengan kinerja dari auditor. Penggunaan metode eksperimen diharapkan mampu mengatasi keterbatasan dalam metode survei kuesioner, terutama yang berbentuk self perception dalam mengukur kinerja auditor. Eksperimen dengan menggunakan penugasan layaknya penugasan auditor sesungguhnya, diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih objektif, karena tidak hanya semata-mata mengandalkan persepsi tetapi judgment auditor tersebut akan dibandingkan dengan judgment yang seharusnya. Hasil penelitian mampu memberikan dukungan pada teori peran, dan memberikan penjelasan atas hasil yang selama ini masih belum konsisten. Implikasi penelitian ini dalam praktik adalah ketika tekanan dalam pekerjaan yang berbentuk konflik peran jika berdiri sendiri tidak akan

146 memengaruhi kinerja auditor, namun ketika dibarengi dengan ambiguitas peran dan kelebihan beban kerja akan berpengaruh terhadap kinerja auditor, sehingga KAP dapat mengambil strategi bagaimana mengurangi terjadinya konflik peran yang dibarengi dengan ambiguitas peran dan kelebihan beban kerja. Sementara hasil penelitian menunjukkan, ketika auditor dihadapkan pada ambiguitas peran, baik secara berdiri sendiri maupun dibarengi konflik peran, dan kelebihan beban kerja baik secara berdiri sendiri maupun dibarengi dengan konflik peran, akan memengaruhi kinerja dari auditor. Dengan demikian, KAP dapat meminimalisasi terjadinya tekanan tersebut dengan membuat skedul kerja/prioritas pekerjaan bagi auditor, untuk mengurangi kondisi kelebihan beban kerja. Untuk kondisi konflik peran, dapat diatasi dengan menggunakan mentoring pada auditor junior, sedangkan untuk mengurangi kondisi ambiguitas peran, maka sebelum menerima penugasan dari klien, auditor sebaiknya mencari informasi terlebih dahulu tentang kondisi klien, terutama jika ini merupakan penugasan yang pertama untuk klien tersebut. 5.3. Keterbatasan dan Saran Penelitian ini menggunakan eksperimen berbasis internet, dengan periode pengambilan data dimulai pada 1 Maret 2013 hingga 30 April 2013. Periode pengambilan data ini masuk dalam musim sibuk (busy season) bagi auditor, karena pada bulan-bulan ini auditor dikejar tenggat waktu untuk menyelesaikan penugasan audit. Keterbatasan dalam penelitian ini berkaitan dengan sulitnya mencari subjek yang bersedia menjadi partisipan penelitian ketika saat musim

147 sibuk bagi auditor. Pengambilan data yang dilakukan ketika musim sibuk diharapkan dapat merepresentasikan adanya tekanan dalam pekerjaan yang dihadapi oleh auditor, namun data yang dapat diperoleh tidak cukup banyak. Kemungkinan dari data yang tidak cukup ini dapat berakibat pada rendahnya power of the test dari hasil penelitian yang diperoleh, meskipun dalam penelitian eksperimen tidak disyaratkan jumlah partisipan/data yang banyak. Penelitian ke depan mungkin dapat dilakukan ketika auditor tidak berada pada musim sibuk, sehingga akan lebih banyak lagi auditor yang bersedia untuk meluangkan waktunya menjalani penugasan penelitian. Representasi tekanan dalam pekerjaan diharapkan tetap dapat dirasakan oleh partisipan meskipun data dikumpulkan tidak di musim sibuk, karena telah dimasukkan sebagai manipulasi perlakuan penelitian, sehingga jika instrumen tersebut valid maka kondisi tersebut dapat terinternalisasi dengan baik oleh partisipan. Keterbatasan lain dari penelitian eksperimen berbasis internet ini adalah peneliti tidak memiliki kontrol yang cukup untuk menjamin bahwa partisipan benar-benar mengisi penelitian sendiri tanpa dibantu oleh orang lain, meskipun telah dilakukan pengecekan melalui IP address dari partisipan dan waktu pengerjaannya. Hal ini dapat berakibat pada biasnya hasil penelitian karena bukan merupakan judgment individual tetapi judgment kelompok. Keterbatasan lain yang muncul dari penggunaan eksperimen berbasis internet ini adalah kemungkinan adanya kesalahan dalam memencet tombol. Dalam prosedur penugasan, untuk menghindari efek learning maka eksperimen ini dibuat agar partisipan tidak dapat kembali ke penugasan atau jawaban awal

148 karena program akan error, namun kelemahanya terjadi ketika ada partisipan yang salah menekan tombol. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya dapat memasukkan follow up question dengan menanyakan misalnya, apakah saudara salah dalam menekan tombol ketika memberikan jawaban di atas? Dengan demikian di harapkan jawaban salah atau yang tidak dikehendaki akibat salah memencet tombol misalnya, tidak diakui sebagai jawaban yang valid. Kelemahan lain yang mungkin bisa timbul adalah tidak dipatuhinya prosedur eksperimen seperti misalnya tidak membahas jawaban dengan koleganya. Penelitian selanjutnya mungkin dapat mengantisipasi kelemahan dari penelitian ini.