ANALISIS REDUKSI DATA CITRA MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA KOMPRESI UKURAN FILE GAMBAR

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

WATERMARKING DENGAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA CITRA DIGITAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

Trihastuti Agustinah

BAB 2 LANDASAN TEORI

DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR DAN DISCRETE FOURIER TRANSFORM UNTUK NOISE FILTERING PADA CITRA DIGITAL

SOLUSI PENDEKATAN TERBAIK SISTEM PERSAMAAN LINEAR TAK KONSISTEN MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR

REDUKSI RANK PADA MATRIKS-MATRIKS TERTENTU

Kompresi Citra Menggunakan Truncated Singular Value Decomposition (TSVD), Sebuah Eksplorasi Numerik

KOMPRESI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN HEBBIAN BASED PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS UNJUK KERJA MEDIAN FILTER PADA CITRA DIGITAL UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA

Reduksi Rank pada Matriks-Matriks Tertentu

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN latar belakang dalam proses pembuatan VIDEO COMPOSITING MENGGUNAKAN POISSON BLENDING. Saiful Yahya, Mochamad Hariadi, and Ahmad Zaini,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pengolahan citra (image processing) telah banyak dipakai di berbagai

PERBANDINGAN TEKNIK WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DWT-SVD DAN RDWT-SVD. Abstract

g(x, y) = F 1 { f (u, v) F (u, v) k} dimana F 1 (F (u, v)) diselesaikan dengan: f (x, y) = 1 MN M + vy )} M 1 N 1

LOGO PEMBERIAN TANDA AIR MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI RATA-RATA DENGAN DOMAIN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT. Tulus Sepdianto

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PENGARUH PERUBAHAN RANK MATRIK TERHADAP KUALITAS CITRA PADA KOMPRESI CITRA METODE SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)

PERBAIKAN KUALITAS CITRA BERWARNA DENGAN METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam storage lebih sedikit. Dalam hal ini dirasakan sangat penting. untuk mengurangi penggunaan memori.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

STABILISASI SISTEM KONTROL LINIER DENGAN PENEMPATAN NILAI EIGEN

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

METODE FAIR-SHARE AMOUNT UNTUK KOMPRESI MENGGUNAKAN KUANTISASI VEKTOR PADA BASIS DATACITRA GRAY LEVEL SEMBARANG DENGAN DERAJAT KEABUAN

ANALISA PERBANDINGAN METODE VEKTOR MEDIAN FILTERING DAN ADAPTIVE MEDIAN FILTER UNTUK PERBAIKAN CITRA DIGITAL

ABSTRAK. Kata kunci : Watermarking, SVD, DCT, LPSNR. Universitas Kristen Maranatha

TINJAUAN PUSTAKA. dianalisis dan hasilnya ditransformasi menjadi matriks berukuran??

Pengembangan Algoritma Pengubahan Ukuran Citra Berbasiskan Analisis Gradien dengan Pendekatan Polinomial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition

ENHANCED K-SVD ALGORITHM for IMAGE DENOISING

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA WATERSHED DAN LOWPASS FILTER SEBAGAI PROSES AWAL ( November, 2013 )

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Kata Kunci : non-blind watermarking, complex wavelet transform, singular value decomposition.

WATERMARKI G PADA DOMAI FREKUE SI U TUK MEMBERIKA IDE TITAS (WATERMARK) PADA CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA :38:54

PENGEMBANGAN ALGORITMA PENGUBAHAN UKURAN CITRA BERBASISKAN ANALISIS GRADIEN DENGAN PENDEKATAN POLINOMIAL

IMPLEMENTASI WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE DFT 2 DIMENSI

Aljabar Linear Elementer

Perbandingan Algoritma Golub Kahan dan QR Simetri untuk Dekomposisi Nilai Singular

ROBUST BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI KOEFISIEN DISCRETE WAVELET TRANSFORM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ENKRIPSI DATA HASIL ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PCA) ATAS CITRA IRIS MATA MENGGUNAKAN ALGORITMA MD5

IMPLEMENTASI STEGANOGRAPHY MENGGUNAKAN ALGORITMA DISCRETE COSINE TRANSFORM

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain : akan digunakan untuk melakukan pengolahan citra.

PERBANDINGAN KINERJA METODE MEDIAN FILTER DAN MIDPOINT FILTER UNTUK MEREDUKSI NOISE PADA CITRA DIGITAL ABSTRAK

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

Analisis Reduksi Model pada Sistem Linier Waktu Diskrit

PENGATURAN KECERAHAN DAN KONTRAS CITRA SECARA AUTOMATIS DENGAN TEKNIK PEMODELAN HISTOGRAM

BAB II LANDASAN TEORI

Pemampatan Citra Warna Menggunakan 31 Fungsi Gelombang-Singkat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Least Square Estimation

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengenalan Citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 3 PERUMUSAN PENELITIAN. Signal. Sparse Coding. Reconstruction. Reconstructed. Assessment

Penggunaan Dekomposisi QR Dalam Estimabilitas Parameter-Parameter Model Linier

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRCTK & EXEUTIVE SUMMARY HIBAH BERSAING. Sistem Pengkodean File Image Kedalam Citra Foto Menggunakan Teknik Steganografi

PERBANDINGAN METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL. Lia Amelia (1) Rini Marwati (2) ABSTRAK

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA

SPECTRUM PADA GRAF STAR ( ) DAN GRAF BIPARTISI KOMPLIT ( ) DENGAN

Penerapan Kohonen Self Organized Map Dalam Kuantisasi Vektor Pada Kompresi Citra Bitmap 24 Bit

BAB II LANDASAN TEORI. yang biasanya dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: =

BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang

PENDAHULUAN LANDASAN ANALISIS

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

ANALISA KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HADAMARD

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,

PENYEMBUNYIAN CITRA DALAM CITRA DENGAN ALGORITMA BERBASIS BLOK ABSTRAK

BAB II TINJUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI HASH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Implementasi Algoritma Blind Watermarking Menggunakan Metode Fractional Fourier Transform dan Visual Cryptography

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK KRIPTOGRAFI VISUAL TANPA EKSPANSI PIKSEL DAN ALGORITMA RLE

Transkripsi:

ANALISIS REDUKSI DATA CITRA MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR Susan Sulaiman, Suhartati Agoes Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti Jl. Kyai Tapa no 1, Grogol, Jakarta 11440 susan_sulaiman_2006@yahoo.co.id Abstract Dekomposisi Nilai Singular yang biasa dikenal dengan SVD sebagai salah satu teori dalam aljabar linier memfaktorkan sebuah matriks menjadi perkalian tiga buah matriks yang mengkekspresikan data citra dalam sejumlah nilai singular atau akar pangkat dua dari nilai eigen yang menunjukkan karakteriktik citra tersebut. Dengan hanya mengambil sebagian nilai singular yang terbesar, data citra akan direduksi dengan mempertahankan fitur terpenting dari citra asli tetapi menggunakan storage yang lebih kecil pada memori. Parameter MSE dan PSNR digunakan untuk menganalisis kualitas citra hasil reduksi. Metode SVD dapat mereduksi data citra cukup baik dengan tingkat kompleksitas perhitungan yang tidak rumit dan besarnya rank yang diambil tergantung kebutuhan aplikasi serta merupakan pemilihan antara besarnya rasio kompresi dan kualitas citra hasil reduksi. Kata kunci: SVD, rank, kompresi, PSNR. I. PENDAHULUAN Citra khususnya citra digital saat ini telah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi di bidang ilmu seperti fotografi digital, rekam medis, penginderaan jauh, pengendalian, dan masih banyak lagi aplikasi lainnya. Agar dapat menyimpan citra dalam storage secara efisien dan cepat, dibutuhkan suatu sistem yang dapat mereduksi data citra sedemikian sehingga diperoleh hasil reduksi data citra yang sesuai dengan aplikasi yang digunakan. Dalam teori matriks, terdapat beberapa teorema dekomposisi, di antaranya adalah teorema dekomposisi yang dikenal dengan Dekomposisi Nilai Singular (Singular Value Decomposition) atau biasa disebut teorema SVD yang terkait dengan nilai eigen dan nilai singular. Teorema SVD adalah salah satu metode yang sering digunakan pada aljabar linier, metode ini melakukan faktorisasi dan aproksimasi dalam mereduksi data terkait dengan akar pangkat dua dari nilai eigen atau nilai singular. Baker [1] mengatakan bahwa SVD dapat ditinjau dari tiga sudut pandang yang saling kompatibel. Ketiga sudut pandang tersebut yaitu di satu sisi bisa dijelaskan sebagai sebuah metode untuk mengubah variabel berkorelasi menjadi satu set variabel yang bisa mengekspos dengan lebih baik berbagai hubungan antar data asli. Pada sisi sundut pandang kedua, SVD adalah metode untuk mengidentifikasi data dengan variasi yang paling besar, dimana pada sisi sudut pandang kedua ini SVD mempunyai keterkaitan dengan sisi sudut pandang ketiga yaitu SVD melakukan pendekatan terbaik terhadap data asli dengan dimensi yang lebih sedikit. Oleh karena itu, SVD bisa dikatakan sebagai sebuah metode untuk mereduksi data. Beberapa artikel terkait dengan metode SVD, diantaranya pada [2], dengan pembahasan bahwa metode SVD terutama difokuskan pada penurunan rumus secara matematik, sedangkan pada [3],[4] SVD diaplikasikan untuk kompresi citra berskala keabuan,. Pada artikel lain yaitu pada [5] menjelaskan bahwa SVD diterapkan pada kompresi citra berwarna. Dalam artikel ini, SVD diaplikasikan pada reduksi data citra berwarna dengan terlebih dahulu menghitung besarnya rank maksimum yang bisa diambil sehingga besar file dari hasil reduksi tidak melebihi besar file citra asli. Pemilihan besarnya rank tergantung kepada kebutuhan aplikasi, bisa ditinjau baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Kinerja dari proses reduksi data citra diukur dengan menghitung rasio kompresi dan kualitas citra, yaitu melalui perhitungan Mean Square Error (MSE) dan Peak Signal to Noise Ratio (PSNR). II. IMPLEMENTASI Citra digital terdiri dari sejumlah elemen yang terhingga banyaknya, dimana masing-masing elemen mempunyai lokasi atau tempat dan nilai tertentu. Elemen ini disebut picture elements atau pixel [6]. Kompresi atau reduksi data citra (image compression) adalah proses untuk meminimalisasi jumlah bit yang merepresentasikan suatu citra sehingga ukuran data citra menjadi lebih kecil. Pada dasarnya teknik kompresi atau reduksi data citra digunakan pada proses transmisi data (data transmission) dan penyimpanan data (data storage). A. Dekomposisi Nilai Singular Suatu proses dekomposisi dalam matriks berarti memfaktorkan sebuah matriks menjadi lebih dari satu matriks. Salah satu teknik dekomposisi yaitu SVD yang berkaitan dengan nilai singular (singular value) suatu matriks, dimana nilai singular mencerminkan karakteristik matriks tersebut. SVD didasarkan pada teori aljabar linier, bahwa suatu matriks persegi panjang dimensi mxn dapat dipecah atau difaktorkan menjadi Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 21

ISSN: 2085-6350 Yogyakarta, 27 Juli 2017 CITEE 2017 perkalian dari 3 buah matriks, yaitu matriks ortogonal U, matriks diagonal dan transpose dari matriks ortogonal V sebagai berikut: A = U V T (1) mxn mxn nxn nxn di mana U T U = I V T V = I Kolom dari U adalah vektor eigen ortonormal dari AA T Kolom dari V adalah vektor eigen ortonormal dari A T A adalah matriks diagonal yang elemen-elemennya merupakan nilai singular atau akar pangkat dua dari nilai eigen U atau V dan disusun dalam orde menurun (descending). Jika A adalah matriks mxn dengan rank k, maka A dapat difaktorkan menjadi tiga buah matriks sebagai berikut: σ 1 =, σ 2 =,... σ k = dan λ 1, λ 2... λ k adalah nilai eigen tak nol dari A T A yang bersesuaian dengan vektor-vektor kolom V di mana λ 1 λ 2 λ 3...... λ k > 0. Secara aljabar, baris nol dan kolom nol pada matriks dinilai mubazir dan dapat dihilangkan dengan melakukan perkalian matriks dan hasil perkalian matriks tersebut akan memuat blok nol sebagai faktor yang dapat dikeluarkan. Hasilnya adalah sebagai berikut: A = [u 1 u 2...u k ] (3) Persamaan (3) diatas disebut dekomposisi nilai singular terreduksi dari A. Bila matriks-matriks pada ruas kanan berturut-turut diberi notasi U 1, 1 dan V T 1, maka (3) dapat dituliskan kembali menjadi T A = U 1 1 V 1 (4) mxk kxk kxn Bila dilakukan perkalian pada ruas kanan (4), diperoleh A = + +... + (5) disebut ekspansi nilai singular terreduksi dari A. Bila nilai singular,... cukup kecil sedemikian sehingga dapat diabaikan, maka (5) dapat didekati dengan = + +... + (6) disebut aproksimasi rank s dari A. B. Perancangan Sistem Secara garis besar, sistem yang dibangun dapat digambarkan dalam diagram blok berikut ini: Gambar 1. Diagram Blok Sistem Reduksi Data Citra Dengan Metode SVD Rank dari matriks A besarnya sama dengan jumlah nilai singular bukan nol dari matriks tersebut [7]. Pada (2), rank dari matriks A adalah sebesar k. Reduksi data citra berkaitan dengan masalah pengurangan jumlah data yang dibutuhkan untuk mewakili sebuah citra digital. Dalam banyak aplikasi, nilai-nilai singular dari matriks A yang tercermin pada elemen diagonal dari matriks yang disusun secara descending, akan menurun dengan cepat seiring dengan meningkatnya rank dari matriks. Nilai singular yang kecil dan citra yang bersesuaian dengan nilai singular ini tidak ikut membangun citra asli secara signifikan. Hal ini memungkinkan kita untuk mereduksi data matriks dengan cara mengabaikan nilainilai singular yang kecil atau mengurangi rank matriks. Bila kita memilih rank matriks sebesar r = s, dimana s<k, maka akan diperoleh aproksimasi seperti dalam (6). Citra yang akan diolah adalah citra berwarna, sehingga setiap citra akan dikonversi dan diwakili oleh 3 buah matriks penyusun merah, hijau dan biru yaitu A R,A G,dan A B. Jumlah elemen matriks yang dibutuhkan untuk menyimpan data citra asli untuk setiap komponen warna adalah sebesar mxn, sehingga untuk sebuah citra asli dibutuhkan 3 mn elemen matriks, sedangkan yang dibutuhkan untuk menyimpan data citra hasil reduksi dengan memilih rank r = s adalah sebesar 3[(mxs) + s + (sxn)][8]. Rank s harus dipilih sedemikian rupa sehingga storage yang digunakan pada citra hasil reduksi tidak melebihi storage yang dibutuhkan untuk citra asli. Bila s = rank maksimum = r m, maka : 3[(mx ) + + xn)] = 3( mxn) (m+n +1) = mxn = (7) r m = rank maksimum m = jumlah baris pada matriks dari citra asli n = jumlah kolom pada matriks dari citra asli. Pemilihan besarnya rank tergantung kepada aplikasi, semakin besar rank yang dipilih, citra hasil reduksi semakin mendekati citra asli, dengan catatan besarnya rank yang dipilih harus lebih kecil dari r m seperti yang dinyatakan pada (7). Bilamana rank yang dipilih melebihi rank maksimum, maka besar storage dari citra hasil reduksi akan melebihi besar storage yang dibutuhkan pada citra asli. C. SVD terreduksi Algoritma perhitungan Dekomposisi Nilai Singular SVD terreduksi : 22 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM

1. Membaca file citra. Citra yang akan dibaca adalah citra berwarna. Citra dikonversi menjadi matriks yang terdiri dari tiga buah, masing-masing untuk warna merah, hijau dan biru (RGB). Tiap elemen matriks menunjukkan warna bagi setiap piksel pada citra. 2. Definisikan matriks yang menyusun warna merah, hijau dan biru A R, A G dan A B 3. Lakukan konversi nilai elemen matriks antara 0 dan 1 agar perhitungan menjadi lebih efisien karena tidak melibatkan bilangan besar. 4. Menghitung dekomposisi nilai singular yaitu nilai matriks U, dan V T dari masing-masing matriks yang menyusun warna merah, hijau dan biru. 5. Membentuk matriks aproksimasi dengan rank s dari matriks penyusun warna merah, hijau dan biru sesuai dengan (6) 6. Menyusun kembali matriks penyusun warna sehingga diperoleh matriks hasil reduksi data citra. D. Kinerja Metode SVD untuk Reduksi Data Citra Untuk mengukur kinerja dari reduksi data citra dengan metode SVD, harus dihitung rasio kompresi yang dihasilkan. Bila citra direduksi dengan rank r = s, maka rasio kompresi dapat dihitung dengan membagi jumlah elemen matriks yang dibutuhkan untuk menyimpan citra asli dengan jumlah elemen matriks yang dibutuhkan oleh citra hasil reduksi. = (8) C R = rasio kompresi m = jumlah baris pada matriks citra asli n = jumlah kolom pada matriks citra hasil reduksi s = besar rank yang dipilih Untuk mengukur perbedaan kualitas citra hasil reduksi dibandingkan dengan citra asli dapat dihitung nilai MSE (Mean Square Error) atau Kuadrat Nilai Kesalahan dan PSNR (Peak Signal to Noise Ratio). MSE adalah ukuran penurunan kualitas citra hasil reduksi dibandingkan dengan citra asli, didefinisikan sebagai kuadrat dari selisih antara nilai piksel citra asli dan nilai piksel yang sesuai dari citra hasil reduksi dibagi dengan seluruh jumlah piksel dari citra, secara matematis dinyatakan dalam rumus berikut [4] MSE = (x,y) - (x,y)) (9) MSE = Mean Square Error (Kuadrat Nilai Kesalahan) f A (x,y) = nilai piksel citra asli f A '(x,y) = nilai piksel citra hasil reduksi m = banyaknya baris pada matriks citra asli n = banyaknya kolom pada matriks citra asli Untuk citra berwarna, akan didapatkan tiga harga MSE masing-masing unruk matriks penyusun warna merah, hijau dan biru. Semakin besar nilai MSE, maka tampilan citra hasil reduksi akan semakin buram. Sebaliknya, semakin kecil nilai MSE, maka tampilan citra hasil reduksi akan semakin baik. PSNR digunakan untuk mengetahui perbandingan kualitas citra sebelum dan sesudah proses reduksi data citra. Untuk menentukan PSNR, terlebih dahulu harus ditentukan nilai MSE seperti pada (9). PSNR merupakan nilai perbandingan antara harga maksimum warna pada citra asli dengan kuantitas gangguan (noise), yang biasanya dinyatakan menggunakan skala logaritmik dalam satuan desibel (db), noise yang dimaksud adalah akar rata-rata kuadrat nilai kesalahan ( MSE ). Secara matematis PSNR dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti pada (10) : PSNR = 10 (10) PSNR = Peak Signal to noise ratio C max = nilai maksimum warna pada citra = 255 (8 bit) Untuk citra berwarna, akan didapatkan tiga harga PSNR masing-masing unruk matriks penyusun warna merah, hijau dan biru. Nilai PSNR yang lebih tinggi menandakan kemiripan yang lebih tinggi antara citra hasil reduksi dan citra asli. Semakin besar nilai PSNR, maka tampilan citra hasil reduksi akan semakin baik Sebaliknya, semakin kecil nilai PSNR, maka tampilan citra hasil reduksi semakin menurun. Reduksi data citra dianggap baik untuk nilai PSNR sebesar 30-50 db dan pada nilai PSNR sebesar 40dB, citra asli dan citra hasil reduksi sudah hampir tidak dapat dibedakan lagi [9]. III. HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Proses reduksi data pada artikel ini menggunakan salah satu contoh citra berukuran 194x259 piksel seperti pada Gambar 2 di bawah ini. Gambar 2. Citra Asli Besarnya nilai-nilai singular untuk matriks penyusun A R,A G,A B dari citra pada Gambar 2 diatas tercermin dari elemen diagonal pada matriks terkait yaitu nilainilai S R, S G,dan S B seperti pada grafik yang terdapat pada Gambar 3. Dari grafik pada Gambar 3, dapat disimpulkan bahwa nilai singular pada kolom pertama jauh lebih besar dari nilai singular pada kolom-kolom berikutnya sehingga aplikasi SVD pada reduksi data citra dapat dilakukan dengan mengabaikan nilai singular yang kecil dan detail citra yang bersesuaian dengan nilai singular ini karena tidak akan ikut membangun citra asli secara signifikan. Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 23

ISSN: 2085-6350 Yogyakarta, 27 Juli 2017 CITEE 2017 Nilai Singular 120 100 80 60 40 20 0 Grafik Nilai Singular S R, S G, S B 1 20 40 60 80 100120140160180194 Kolom SB SR SG Rasio kompresi dapat dihitung dengan (8), dari Gambar 4 diatas disimpulkan bahwa pada pemilihan rank=1, bentuk citra belum nampak, pada rank = 5 dan rank = 10, citra hasil reduksi masih tampak buram, tetapi faktor kompresi sangat baik yaitu sebesar 11,0674 untuk rank = 10, yang berarti storage yang dibutuhkan oleh citra hasil reduksi hanya sebesar 0,09 dibandingkan dengan citra asli. Pada pemilihan rank sebesar 20, citra sudah nampak lebih baik, pada rank= 70, citra hasil reduksi makin serupa dengan citra asli, tetapi faktor kompresi menurun menjadi 1,5811. Semakin tinggi nilai rank yang diambil, citra hasil reduksi semakin menyerupai citra asli, tetapi hal ini dibarengi dengan penurunan faktor kompresi atau penggunaan storage yang semakin besar. B. Kualitas Hasil Reduksi Citra A. Hasil Reduksi Citra Gambar 3. Nilai singular S R, S G,S B Sesuai dengan (7) untuk rank maksimum diperoleh r m = 111, maka untuk melakukan kompresi harus dipilih besar rank < 111. Gambar 4 berikut ini menjelaskan hasil reduksi data untuk nilai rank 1, 5, 10, 20,30, 50, 70, dan 100 MSE dari matriks penyusun RGB sebagai salah satu parameter kualitas hasil reduksi citra diperoleh dengan menggunakan (9) dan grafik hasil simulasi nilai MSE tersebut tampak pada Gambar 5 di bawah ini. Gambar 5. Grafik Nilai MSE PSNR dari matriks penyusun RGB sebagai salah satu parameter kualitas hasil reduksi citra diperoleh dengan menggunakan (10) dan grafik hasil nilai MSE tersebut tampak pada Gambar 6 di bawah ini. Gambar 6. Grafik Nilai PSNR Gambar 4. Hasil Reduksi Data Citra Untuk Berbagai Nilai Rank Dari hasil simulasi pada Gambar 5 dan Gambar 6 diatas, dapat dijelaskan bahwa makin besar nilai rank yang diambil, nilai MSE makin kecil dan nilai PSNR makin besar sehingga citra hasil reduksi makin mendekati citra asli. Pada rank = 90, nilai PSNR telah 24 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM

melebihi 30 db, berarti memenuhi kualitas citra yang baik seperti yang dijelaskan pada [9]. Sebaliknya makin kecil jumlah rank yang dipilih, nilai MSE makin besar dan nilai PSNR makin rendah yang menunjukkan bahwa kualitas citra hasil reduksi menurun. IV. KESIMPULAN 1. Besar rank yang dipilih menunjukkan jumlah nilai singular yang digunakan dalam proses reduksi data citra dan besarnya harus lebih kecil dari rank maksimum Bilamana nilai rank yang dipilih melebihi rank maksimum, maka besar storage dari citra hasil reduksi akan melebihi besar storage yang dibutuhkan pada citra asli. 2. Makin kecil jumlah rank atau makin sedikit jumlah nilai singular yang diambil, makin baik nilai rasio kompresi yang diperoleh atau makin kecil tempat yang dibutuhkan untuk penyimpanan.. 3. Makin besar jumlah rank yang dipilih, makin kecil nilai singular yang diabaikan, MSE makin kecil dan PSNR makin tinggi yang menunjukkan bahwa kualitas citra makin mendekati citra asli. 4. Metode SVD dapat mereduksi data citra cukup baik dengan tingkat kompleksitas perhitungan yang tidak rumit dan besarnya rank yang diambil tergantung kebutuhan aplikasi serta merupakan pemilihan antara besarnya rasio kompresi dan kualitas citra hasil reduksi. 5. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Ibu Prof Dr.Ir. Indra Surjati MT, selaku Dekan FTI Usakti dan Ibu Dr, Rianti Dewi S,A. ST, M Eng selalu Ketua Dewan Riset FTI Usakti yang telah memberikan masukan dan saran sehingga artikel ini dapat diselesaikan dengan baik. Daftar Pustaka [1] Baker K, Singular Value Decomposition Tutorial, 2013, kirklbaker@gmail.com [20.10.2016] [2] Ariyanti G., Dekomposisi Nilai Singular dan Aplikasinya, Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, 27 Nopember 2010, FMIPA UNY [07.01.2017] [3] Samruddhi Kahu, Reena Rahate, Image Compression using Singular Value Decomposition, International Jounal of Advancements in Research and Technology, Volume 2, Issue 8, August 2013. [18.03.2017] [4] Lijie Cao, Singular Value Decomposition Applied to Digital Image Processing, Division of Computing Studies Arizona State University PolytechnicCampus, https://www.math.cuhk.edu.hk/~lmlui/caosvdintro.pdf [26.01.2017] [5] Amanatul Firdausi, Mahdhivani Syafwan, Nova Noliza Bakar, Aplikasi Dekomposisi Nilai Singular pada kompresi ukuran file gambar, Jurnal Matematika UNAND vol 4 no 1 hal 31-39 ISSN: 2302-2910 Jurusan Matematika FMIPA UNAND, 2015. [ 02.01.2017] [6] Gonzalez, R.C., Woods R.E., Digital Image Processing, Prentice Hall, ebook,2nd edition, 2001. [29.11.2016] [7] Steve J. Leon, Linear Algebra with Applications, Macmillan Publishing Company, New York; 1996 [8] Paul Dostert. An Application of Linear Algebra to Image Compression http://math.arizona.edu/brio/vigre/thursdaytalk. pdf [05.03.2017] [9] Matlab 2013b, Quantitative and perceptual quality measures wavelet toolbox Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 25