STUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN PILOTING DAN LESSON STUDY PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH MENENGAH KOTA MALANG

IMPLEMENTASI LESSON STUDY : PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM MATERI PERPINDAHAN KALOR SECARA KONDUKSI PADA SISWA KELAS 6 SD

Helmi Nurul Hikmah Guru Matematika MTsN Tanah Grogot

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Trio Ageng Prayitno 1* Pendidikan Biologi, Program Studi Pendidikan Biologi IKIP Budi Utomo, Malang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Implementasi Problem Posing Dalam Setting Lesson Study Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Fisika Di SMA. Abstrak

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. dilaksanakan di MTs. Sunan Kalijogo Pati kelas VII A tahun ajaran 2013

PEMANTAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA GURU-GURU SMP LAB UNESA MELALUI LESSON STUDY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DESKRIPSI PELAKSANAAN PENGGABUNGAN LS DAN PTK OLEH MAHASISWA PROGRAM SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN MELALUI JALUR PENDIDIKAN

5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

LESSON STUDY DALAM PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

Widiya Pakartining Kawedar *), Dr. Abdul Qohar, M.T **), Universitas Negeri Malang. Kata Kunci: model pembelajaran Reciprocal Teaching, hasil belajar.

Eko Sri Wahyuni Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak, Indonesia

Reni Dian Saputri *), Drs. Askury, M.Pd **) Universitas Negeri Malang

Kata kunci: lesson study, Aktivitas belajar, Morfologi Tumbuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIK MENGHADAPI MEA

Sri Uchtiawati : Tanggung Jawab dan Kemandirian

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

B. Pengalaman Lesson Study di Yogyakarta

PROSIDING ISBN :

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

PENINGKATAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI KSP DAN KOLOID MELALUI IMPLEMENTASI LESSON STUDY DI SMA YUPPENTEK TANGERANG

IMPLEMENTASI KEGIATAN LESSON STUDY MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI PADA PROGRAM LATIHAN PROFESI (PLP) DI SMAN 14 BANDUNG

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol.3, No.1, Mei 2016

DIRECT INSTRUCTION SEBAGAI METODE UNTUK MENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PEMANTULAN CAHAYA PADA OPEN CLASS LESSON STUDY DI SMPN MODEL TERPADU BOJONEGORO

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama

IMPLEMENTASI LESSON STUDY MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PALOPO

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA KULIAH KALKULUS DASAR BERBASIS LESSON STUDY

Alam Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10, Jakarta 13220, Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 31, Nomor 4 Oktober Desember 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data hasil penelitian yang akan di paparkan peneliti adalah data hasil

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA MELALUI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN

Muhammad Mifta Fausan, Penerapan Strategi Numbered 154

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DALAM KEGIATAN LESSON STUDY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI LESSON STUDY BERBASIS MGMP KAWASAN SURABAYA SELATAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. pembelajaran dan guru model mengamati pembelajaran. Kegiatan pada tahap

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

Jurnal Bio Educatio, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2016, hlm ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research. Penelitian

MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU MELALUI LESSON STUDY

MENERAMPILKAN SISWA KELAS VII-G SMP NEGERI 18 MALANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SEGIEMPAT MELALUI CIRC DENGAN BANTUAN MEDIA PAPAN SOAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga fasilitator yang membimbing dan

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study

Dyah Muawiyah, Budi Utami *, dan Bakti Mulyani. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

1. Kegiatan Perkuliahan Pertemuan ke-

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY. Ida Kaniawati

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAN DI JURUSAN KIMIA FMIPA UNESA MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY

Miftahul Ayu et al., Pembentukan Karakter Konsisten dan Teliti Siswa SMP...

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

IMPLEMENTASI LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH (LSBS) DI SMP NEGERI 1 KALIANGET

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI FISIKA MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY DI SMP 17 KOTA JAMBI. Maison, Asrial, Syaiful M

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI GERAK PARABOLA DAN GERAK MELINGKAR MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY. Ida Kaniawati

Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Lili Solikhati 1) Siti Maimunah 1) Malikhatun 1) Sunanto 1) Bre Wirabudi 1) 1)Guru SMP Negeri I Bulakamba Kabupaten Brebes, Tegal,.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebelumnya, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH MELALUI LESSON STUDY. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Fisika adalah mata pelajaran yang

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian


BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

Transkripsi:

STUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP 2010-2011 Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK Kecakapan seorang guru dalam menyampaikan materi yang dapat menggugah semangat/motivasi siswa untuk mempelajarinya adalah suatu prestasi tersendiri yang menunjukkan tingkat keprofesionalan guru yang bersangkutan. Lesson study merupakan salah satu bentuk pembinaan guru (in-service) yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru. Lesson study dilakukan sebagai upaya untuk mengkaji kegiatan pembelajaran melalui kegiatan perencanaan (plan), pelaksanaan (do), melihat/refleksi (see) bersama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran itu sendiri. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas dengan sampel kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 di SMA Brawijaya Smart School Malang. Data penelitian diperoleh dengan memberikan lembar observasi kegiatan pembelajaran, lesson learned report. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kegiatan Lesson Study di SMA BSS berlangsung dengan baik, 2) Pola pembelajaran guru sudah baik sehingga sebagian besar siswa telah aktif mengikuti pembelajaran, 3) Hasil observasi yang intensif kepada siswa dapat mengukur kadar pemahaman siswa dalam memahami materi pelajaran, 4) Tahap refleksi sangat membantu guru memperbaiki cara mengajar dan memilih metode pembelajaran yang tepat dalam memahami suatu materi pelajaran. PENDAHULUAN Langkah awal yang perlu diperhatikan untuk dapat menghasilkan siswa yang berkualitas tinggi adalah bagaimana siswa dapat menyukai materi yang akan dibawakan oleh guru. Sebaik apapun pendekatan atau metode pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru dalam membawakan materi pembelajarannya akan kurang bermakna dan akan banyak menemui hambatan bila siswa tidak menyenangi materi yang disampaikan. Kecakapan seorang guru dalam mengetengahkan materi yang dapat menggugah semangat/motivasi B - 229 siswa untuk mempelajarinya adalah suatu prestasi tersendiri yang menunjukkan tingkat keprofesionalan guru yang bersangkutan. Lesson study merupakan salah satu bentuk pembinaan guru (in-service) yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru. Sebagai calon guru, mahasiswa kependidikan juga harus berlatih untuk membentuk profesionalitasnya. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang berbasis Lesson Study. Demikian juga yang dilakukan oleh UPT PPL Universitas

Negeri Malang. UPT PPL Universitas Negeri Malang melakukan banyak upaya untuk mencetak lulusan tenaga kependidikan yang benar-benar professional. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah berupaya membentuk tenaga kependidikan yang professional sejak dini, yaitu masa PPL. Dalam hal ini UPT PPL UM melaksanakan program peningkatan kualitas/profesionalitas mahasiswa PPL dengan melaksanakan PPL berbasis Lesson Study. Lesson Study akan membiasakan guru, dalam hal ini mahasiswa PPL bekerja secara kolaboratif baik dengan mahasiswa dalam satu bidang studi maupun mahasiswa di luar bidang studi, bahkan dengan masyarakat. Dengan Lesson Study para guru dapat leluasa meningkatkan kinerja dan keprofesionalannya yang akhirnya dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan menghasilkan siswa yang berkualitas tinggi. Lesson Study sangat bermanfaat bagi mahasiswa PPL yang masih sebagai guru pemula. Hal ini akan sangat membantu mahasiswa PPL untuk lebih bisa melihat kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya sendiri, sehingga bisa dilakukan perbaikan dan bisa meningkatkan kualitas mengajar mahasiswa PPL. Pada kegiatan Lesson Study ini, semua peserta Lesson Study tidak memiliki perbedaan status, yang ada hanyalah teman sejawat yang saling belajar, saling bertukar ide dan pengalaman yang tujuannya untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, dalam Lesson Study diperlukan dorongan dari dalam diri peserta perlunya belajar dan perlunya keterbukaan. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan menerapkan Lesson study di SMA BSS. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus untuk melihat keterterapan model pembelajaran Student Team Achievment Divisions (STAD) terhadap materi larutan penyangga pada siklus pertama, serta mengetahui keterterapan pembelajaran problem posing dan problem solving pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (KSP) pada siklus kedua, dan faktorfaktor yang mendukung dan menghambat dalam pelaksanaan Lesson Study yang diterapkan di SMA BSS. Pada siklus 1 observer dalam penerapan Lesson study mencakup bidang kimia saja, tetapi pada siklus 2 diterapkan Lesson study serumpun dimana observer meliputi praktikan dan guru se-mipa di sekolah BSS. Subjek yang dijadikan penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 yang terdiri 25 siswa dan XI IPA 3 yang terdiri dari 23 siswa. Untuk memantau aktifitas belajar siswa selama kegiatan Lesson Study digunakan lembar observasi. Kegiatan selama pembelajaran diobservasi oleh praktikan PPL, guru pamong, dosen pembimbing, serta kepala sekolah. Masing-masing pengamat diberi lembar observasi. Hal-hal yang perlu dicatat dalam lembar observasi berupa aktivitas guru, aktivitas siswa secara detail ketika pembelajaran berlangsung mulai dari kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti sampai kegiatan penutupan pelajaran. Dalam lembar observasi juga disediakan B - 230

kolom untuk masukan-masukan dari observer. PEMBAHASAN Pelaksanaan Lesson Study di SMA BSS seperti biasanya meliputi tahap plan (perencanaan), do (pelaksanaan), see (melihat/refleksi). Open class pertama dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2011 sedangkan open class kedua dilaksanakan pada tanggal 13 April 2011. Pelaksanaan Lesson Studi di SMA BSS pada saat Do dan See juga dihadiri olek Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah, yang mana hal ini dapat menjadi semangat para guru dan mahasiswa PPL. Tahaptahap tersebut dapat dijelaskan pada uraian di bawah ini. Plan (Perencanaan) Siklus 1 Pada tahap plan siklus 1 para guru (dalam hal ini guru praktikan kimia) secara kolaboratif melakukan pengkajian terhadap: kurikulum (KTSP), Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar dan menentukan indikator. Selanjutnya guru menetapkan metode dan media pembelajaran. Hasilnya berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), satu model format observasi pembelajaran, dan kesepakatan jadwal pelaksanaan pembelajaran dan refleksi. Pada tahap ini para praktikan sepakat untuk menggunakan model pembelajaran STAD pada materi larutan penyangga untuk meningkatkan motivasi siswa. Hasil dari kegiatan plan tersebut adalah tersusunnya draf untuk open class kimia beserta perangkat pembelajarannya. Sikuls 2 B - 231 Pada tahap plan siklus 2 para guru (dalam hal ini guru praktikan kimia, matematika, dan fisika) secara kolaboratif melakukan pengkajian terhadap: kurikulum (KTSP), Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar dan menentukan indikator. Selanjutnya guru menetapkan metode dan media pembelajaran. Hasilnya berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), satu model format observasi pembelajaran, dan kesepakatan jadwal pelaksanaan pembelajaran dan refleksi. Pada tahap ini para praktikan sepakat untuk menggunakan model pembelajaran problem posing dan problem solving pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk meningkatkan pemahaman siswa. Hasil dari kegiatan plan tersebut adalah tersusunnya draf untuk open class kimia beserta perangkat pembelajarannya. Do (Pelaksanaan) Pelaksanaan Do and See pada siklus 1 terdiri dari 1 orang sebagai guru model dan 5 orang sebagai observer, serta dosen pembimbing. Pada siklus 2 ada tambahan observer dari guru pamong matematika dan fisika. Siklus 1 1. Kegiatan awal pembelajaran Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan guru membuka pelajaran dengan salam dan memeriksa daftar hadir siswa. Selanjutnya guru model memberikan kuis mengenai prinsip kerja larutan penyangga dan perhitungan ph larutan penyangga. Guru kemudian mengingatkan kembali kepada siswa tentang pengertian larutan penyangga.

Kegiatan awal diakhiri dengan mengkomunikasikan tujuan pembelajaran produk, proses, dan keterampilan sosial. 2. Kegiatan inti Dalam kegiatan inti, siswa diorganisasikan pada kelompok-kelompok kerja kooperatif STAD (3-4 orang per kelompok) dan dibagikan LKS untuk setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari siswa dengan tingkat kemampuan heterogen. Siswa diminta berdiskusi dengan kelompok kooperatifnya untuk menyelesaikan soal pada LKS dan membaca literature, hand out, dan/atau browsing melalui internet. Para observer melakukan tugasnya untuk mengamati tingkah laku siswa selama proses pembelajaran berlangsung, diantaranya interaksi guru-siswa, interaksi siswa-siswa, dan lain-lain sesuai dengan format observasi. Selama siswa berdiskusi, guru berkeliling untuk memantau kegiatan masing-masing siswa. Selesai melakukan diskusi, guru meminta masing-masing kelompok mengkomunikasikan hasil diskusinya kemudian guru membimbing siswa untuk mengevaluasi hasil-hasil karya yang telah dikembangkan dengan mempertimbangkan dan mengacu pada hasil diskusi, presentasi, dan pembahasan. Guru mengumumkan skor tiap kelompok dan memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik. 3. Kegiatan akhir B - 232 Guru memberikan umpan balik, kritik, saran, masukan, dan kesimpulan makro konseptual sesuai dengan tujuan pembelajaran serta penghargaan kepada individu dan kelompok yang berkinerja baik dan amat baik dalam pembelajaran ini. Selanjutnya guru memotivasi siswa agar siswa belajar dirumah terlebih dahulu untuk materi pelajaran selanjutnya. Siklus 2 1. Kegiatan awal pembelajaran Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan guru membuka pelajaran dengan salam. Selanjutnya guru model meminta siswa untuk duduk berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran sebelumnya (yang berkaitan dengan hubungan Ksp dengan kelarutan). Kegiatan awal diakhiri dengan penjelasan guru tentang topik pembelajaran, tujuan pembelajaran, indikator pencapaian belajar, penggunaan metode pembelajaran problem posing dan problem solving yang akan digunakan. 2. Kegiatan inti Dalam kegiatan inti, guru menyampaikan materi sebagai pengantar, memberikan contoh soal dan membahas penyelesaian soalnya. Siswa diberi penjelasan tentang model soal yang baik dan tidak baik, kemudian siswa

diminta secara kelompok untuk membuat soal yang baik dengan ketentuan yang diberikan guru. Selesai membuat soal, guru meminta siswa untuk mengumpulkan soal yang telah dibuat, kemudian guru mengacak soal untuk diserahkan kepada kelompok lain untuk didiskusikan. Para observer melakukan tugasnya untuk mengamati tingkah laku siswa selama proses pembelajaran berlangsung, diantaranya interaksi guru-siswa, interaksi siswa-siswa, dan lain-lain sesuai dengan format observasi. Selama siswa berdiskusi, guru berkeliling untuk memantau kegiatan masing-masing siswa. Guru meminta perwakilan kelompok untuk menjelaskan soal yang telah didiskusikan di depan kelas dan meminta siswa dari kelompok lain dan pembuat soal untuk menanggapi soal yang telah di presentasikan. 3. Kegiatan akhir Kegiatan akhir diawali dengan meminta siswa untuk menyimpulkan kembali hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, kemudian guru memberikan penguatan konsep untuk menyempurnakan kesimpulan yang diungkapkan siswa. Selanjutnya guru memotivasi siswa agar siswa belajar dirumah terlebih dahulu untuk materi pelajaran selanjutnya dan memberikan pesan-pesan yang mendidik, kemudian ditutup dengan salam. See (Refleksi) Tahap refleksi harus segera dilaksanakan setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Tahap refleksi adalah tahap dimana guru model melaporkan kegiatan pembelajaran yang baru berlangsung apakah kegiatan pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan plan yang telah dibuat atau tidak, serta perasaan yang dialaminya selama mengajar. Pada refleksi juga disampaikan hasil pengamatan para observer selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi dari beberapa observer, pelaksanaan Lesson Study di SMA Brawijaya Smart School berjalan lancar. Pelaksanaan kegiatan di sekolah ini berjalan sesuai dengan plan yang sebelumnya sudah dibuat oleh para guru praktikan. Pada siklus 1 secara keseluruhan siswa telah aktif dalam mengikuti pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa sudah baik. Kerjasama antar kelompok sudah bagus dan tidak ada siswa yang individualis, misalnya kelompok 1 bersedia berdiskusi dengan anggota kelompoknya dan aktif menjawab pertanyaan dari kelompok lain, dan pada saat persentasi semua anggota kelompok 2 memperhatikan dan mencatat halhal yang penting, namun anggota kelompok 5 banyak yang mengobrol dengan temannya dan kurang memperhatikan pada saat presentasi. Adapun hasil temuan para observer dalam kegiatan Lesson study ini adalah: 1. Guru terlihat agak sedikit grogi dan belum mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, serta di akhir presentasi guru tidak menyimpulkan presentasi siswa tersebut. B - 233

2. Sebagian siswa kurang memahami materi. Hal ini tercermin dari akhir presentasi ada beberapa siswa yang masih bingung dengan hasil presentasi, sehingga sebaiknya guru menjelaskan materinya terlebih dahulu agar siswa mempunyai gambaran topik yang akan dibahas. 3. Kerjasama antar kelompok cukup bagus dan siswa aktif menjawab pertanyaan dari kelompok lain. Usaha guru untuk membuat siswanya aktif yaitu dengan mendatangi masing-masing kelompok dan memberikan kesempatan tiap siswa untuk bertanya. 4. Sebagian siswa ada yang sibuk dengan tugas kelompoknya sehingga tidak konsentrasi saat mengerjakan tugas. 5. Pemberian door prize dapat membantu siswa untuk aktif menjawab pertanyaan. Pada siklus 2 secara keseluruhan kegiatan pembelajaran sudah cukup berhasil dari pada siklus 1, namun banyak permasalahan yang timbul selama kegiatan pembelajaran. Hal ini mungkin disebabkan karena siswa kurang memahami konsep yang dipelajari, mengingat materi kelarutan dan hasil kelarutan cukup sulit dan sangat abstrak. Adapun hasil temuan para observer dalam kegiatan Lesson study pada siklus 2 antara lain: 1. Pada awal pembelajaran terlihat siswa memperhatikan keterangan dan penjelasan guru dengan serius, tetapi pada saat diskusi banyak yang mengobrol dengan anggota kelompoknya dan kurang aktif pada saat diskusi. Sebaiknya guru lebih banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran, lebih sering berkeliling dalam diskusi B - 234 kelompok dan bertanya kemajuannya, lebih cermat dan teliti mengamati siswa di kelas. 2. Kelompok 4 kurang konsentrasi saat menerima pelajaran dan ada siswa yang menggantungkan kepada temannya untuk membuat soal, namun kelompok 1 dan 2 aktif berdiskusi dengan anggota kelompoknya. 3. Belum ada post test yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. 4. Guru belum memberitahukan tentang kriteria soal yang harus dibuat siswa, sehingga sebaiknya diberikan penjelasan tentang soal yang baik dan soal yang tidak baik. 5. Sebagian siswa ada yang sibuk denga menjawab pertanyaan kelompok lain sehingga tidak konsentrasi ketika kelompok lain sedang mempresentasikan jawabannya. KESIMPULAN Dari uraian sebelumnya, dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Kegiatan Lesson Study di SMA BSS berlangsung dengan baik. 2. Pola pembelajaran guru sudah baik sehingga sebagian besar siswa telah aktif mengikuti pembelajaran. 3. Hasil observasi yang intensif kepada siswa dapat mengukur kadar pemahaman siswa dalam memahami materi tersebut. 4. Tahap refleksi sangat membantu guru memperbaiki cara mengajar dan memilih metode pembelajaran yang tepat

dalam memahami suatu materi pelajaran. SARAN 1. Sebaiknya masing-masing observer mempunyai RPP dan LKS sehingga dapat memantau jalannya pembelajaran secara maksimal. 2. Dalam Lesson Study yang diamati seharusnya adalah siswa. 3. Sebaiknya siswa dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran, misalnya siswa diajak mengoreksi jawaban temannya sendiri dan jawaban yang salah diperbaiki oleh siswa sendiri. DAFTAR PUSTAKA Ibrohim. 2009. Apa, Mengapa dan Bagaimana Lesson Study: Suatu Pendekatan untuk Meningkatkan Efektivitas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Calon Guru. Makalah disajikan dalam Workshop Pengembangan PPL Berbasis Lesson Study, FMIPA Universitas Negeri Malang, Malang 19-20 Januari. Joharmawan, Ridwan. 2009. Pengalaman Lesson Study di Malang. (online), (http://djejakpro.blogspot.com diakses tanggal 4 April 2009). Joharmawan, Ridwan. 2006. Reformasi Sekolah melalui Kegiatan Lesson Study Kasus SMA Laboratorium UM. Prosiding Seminar Nasional, 1(1): 235-244. Mahmudi, Ali. 2009. Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study. Forum Kependidikan. 28(2)84-89. Rukmini, Elisabeth. 2007. Pendekatan Metode Kolaboratif B - 235 dalam Pembelajaran Kimia. Jurnal Kajian Teori dan Praktik Kependidikan. 34(2)135-143. Safrudiannur dan Suriaty. 2008. Penerapan Belajar Kelompok dalam Tahapan Lesson Study pada Materi Teknik Integral. Didaktika (Jurnal Pendidikan Pengembangan Kurikulum dan Teknologi Pembelajaran, 9(3): 258-268. Sudrajat. Akhmad. 2008. Lesson Study Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Pembelajaran, (online), (http://ridwanjoharmawan.word press.com diakses 4 April 2009). Sumari dan Muhammad Su aidy. 2006. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Piloting dan Lesson Study Mata Pelajaran Kimia di SMPN 4 dan SMA Lab UM Malang. Prosiding Seminar Nasional, 1(1): 214-225. Syamsuri,Istamar dan Ibrohim. 2008. Lesson Study(Studi Pembelajaran). Malang:FMIPA Universitas Negeri Malang. Widhiarta, Putu Ashintya dkk. 2008. Lesson Study(Sebuah Upaya Peningkatan Mutu Pendidik Pendidikan Nonformal. Surabaya: Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal Balai PNFI Regional IV Surabaya.