BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di dalamnya baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di bidang teknologi, terutama teknologi elektronika yaitu televisi sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya stasiun TV di Indonesia, tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Media massa sudah menjadi sumber informasi masyarakat dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. sudah sangat pesatnya sehingga hubungan komunikasi nasional dan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk mendapatkan informasi. Informasi yang diterima pun harus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDEKATAN TEORETIS. Tinjauan Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2 perubahan yang terjadi di dalam media penyiaran itu sendiri meliputi segi sistem pemberitaan dan sistem informasi yang sifatnya lebih terbuka. Salah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB 1. Pendahuluan. Media massa adalah sebuah media yang sangat penting pada jaman ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini, media komunikasi berkembang secara menonjol

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai macam jenis program televisi yang dihadirkan ke hadapan penonton di seluruh Indonesia melalui layar kaca setiap harinya, membuat setiap stasiun televisi baik swasta maupun nasional, menciptakan berbagai jenis program dengan konten dan kemasan yang menarik untuk mendapatkan perhatian penonton. Program televisi dengan konten dan kemasan yang menarik secara langsung menentukan kelangsungan program itu sendiri dan berpengaruh besar bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang menonton program tersebut. Hal ini dikarenakan, televisi merupakan media massa yang paling banyak dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat (BPS, 2012) karena kemudahan penyerapan dan pemahaman informasi dari perpaduan antara audio dan visual yang ditampilkan di layar kaca televisi. Pemilik media sendiri juga menyesuaikan konten program di stasiun televisi, dengan selera masyarakat dan perkembangan jaman saat ini. Sangat penting mencari tahu dan memahami sejauh mana konten sebuah program televisi dapat memenuhi kebutuhan penonton, serta sesuai dengan selera segmentasi penonton yang dituju dalam membuat suatu tayangan televisi, agar program yang diproduksi dapat menarik minat menonton segementasi penonton yang dituju dan membuat mereka menjadi penonton setia program yang ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi. Program televisi sendiri dibagi menjadi dua berdasarkan jenisnya yaitu : 1) Program informasi (berita) dan program hiburan (entertainment). Program informasi kemudian dibagi menjadi dua jenis yaitu, berita keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan, dan berita lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari fakta, gosip, dan opini. Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu musik, drama permainan (game show), dan pertunjukkan. (Morissan, 2008:208) Selain pembagian program berdasarkan skema di atas, terdapat pula pembagian program berdasarkan apakah suatu program itu bersifat faktual atau fiktif (fictional). Program faktual antara lain meliputi : program berita, 360, atau reality show. Sementara program yang bersifat fiktif antara lain program drama atau komedi (Morissan, 2008:208). Dalam penelitian ini program 360 merupakan kategori 1

2 program dokumenter, yaitu program yang menyajikan suatu kenyataan berasarkan pada fakta objektif yang memiliki nilai esensial dan eksensial, artinya menyangkut kehidupan lingkungan hidup dan situasi nyata. (Wibowo, 2007:146) Menurut producer program 360 Amanda Valani, program 360 merupakan program dokumenter hybrid yaitu program dokumenter yang sudah mengalami penyesuaian dengan selera dan segementasi penonton masa kini, baik dari segi konten, editing, wawancara, dan segi pengambilan gambar. Hal ini juga disebabkan, dalam setiap episodenya, program 360 mengangkat tema dan materi yang berbedabeda sehingga tidak bisa digolongkan dalam satu jenis 360. Program 360 berdurasi 60 menit dan terbagi dalam 3 segmen. Dalam setiap segmen, informasi yang diberikan disampakan lewat wawancara head to head yaitu sesi tanya - jawab yang menampilkan perbicangan antara reporter dengan narasumber, dan menyajikan ulasan mendalam tentang tema yang sudah ditentukan. Tayangan ini bersifat edukatif dan human interest karena tema tema yang diangkat setiap episodenya, berkaitan dengan ulasan hal hal baru seputar perkembangan teknologi, budaya, biografi seseorang, serta berbagai macam fenomena yang sedang marak terjadi di tengah kehidupan bermasyarakat dan mengandung nila-nilai kehidupan di dalamnya. Program 360, sampai pada bulan April 2015, menjadi program dokumenter dengan followers sebanyak 17.900 jiwa di media sosial twitter. Di setiap segmen program 360, opening segmen disampaikan oleh Putra Nababan dan Najwa Shihab dari studio, kemudian berlajut ke liputan lapangan dan wawancara yang dibawakan oleh reporter yang bertanggung jawab mengulas segmen tersebut. Dari awal mula berdiri pada 7 Februari 2013, 360 tayang setiap hari Kamis pada pukul 21.05 WIB, namun pada awal Januari 2015, program 360 berubah hari tayang menjadi setiap Sabtu pada jam yang sama. Menurut producer assistant program 360 Singgih Abiyuga hal ini dikarenakan, yang pertama, karena adanya rolling atau pergeseran program lama yang disebabkan karena adanya program-program baru yang di produksi di Metro TV, sehingga dengan berbagai pertimbangan, program 360 berpindah hari tayang menjadi hari Sabtu. Selain itu pada hari tersebut adalah hari dimana para penonton sedang berisitirahat serta berkumpul bersama keluarga sehingga mempunyai peluang yg lebih besar untuk menonton program 360. Alasan dipilihnya pengaruh konten program 360 adalah, karena program 360 merupakan program 360 yang pernah menempati posisi pertama pada Anugrah

3 Jurnlistik PWI Indonesia pada tahun 2013, dan memperoleh ABU Prize Award pada tahun 2014 se-asia Pasifik dengan kategori Special Jury Prize. Alasan lain dipilihnya pengaruh konten program 360 adalah karena program 360 bukan merupakan 360 murni melainkan jenis 360 hybrid yang mempunyai isi program yang sesuai dengan selera penonton saat ini, dimana disajikan dengan kemasan yang lebih santai dan pembahasan di setiap segmennya tidak mengikuti berita reguler yang disampaikan di Metro TV sehingga pengemasan konten program tidak terlalu formal dan memberikan kesempatan untuk penonton untuk menikmati tayangan yang ringan dan mengedukasi. Program 360 mempunyai segmentasi remaja usia sekolah menengah atas dan mahasiswa/i serta penonton usia dewasa (21-45 tahun) yang sudah bisa memahami informasi yang disampaikan, serta memaknai nilai nilai yang terkandung dari setaip konten program yang ditayangkan di layar kaca. Sampel followers twitter @tiga_60 dipilih karena, followers twitter @tiga_60 menyaksikan dan merasakan langsung pengaruh program 360, dan melalui penelitian ini, bisa terbukti apakah program 360 mempengaruhi pola pikir serta tindakan followers twitter @tiga_60 setelah menonton program 360. Pengikut media sosial twitter juga memahami apa saja perkembangan informasi yang ditampilkan setiap episodenya lewat informasi yang ditampilkan oleh admin @tiga_60 di media sosial twitter. Dengan berbagai alasan tersebut, sampel bisa merespon apakah mereka berminat atau tidak untuk kembali menonton program 360 setelah menyaksikan program 360. Melihat masih banyaknya jenis program lain seperti variety show, game show, sinetron, yang lebih mendomnasi layar kaca tanah air, serta untuk mengetahui seberapa besar konten sebuah program televisi dengan kategori 360 berdampak pada pola pikir dan perilaku penonton, maka judul Pengaruh konten program 360 di Metro TV terhadap minat menonton program 360 (studi kasus terhadap followers twitter @tiga_60) dipilih untuk mengetahui seberapa besar pengaruh konten program 360 di Metro TV dalam menentukan minat menonton untuk jenis program 360.

4 1.2. Rumusan Masalah 1. Adakah pengaruh konten program 360 di Metro TV terhadap program 360. 2. Seberapa besar pengaruh konten tayangan program 360 di Metro TV terhadap minat menonton program 360. 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui ada/ tidaknya pengaruh konten program 360 di Metro TV terhadap minat menonton program 360. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh konten tayangan program 360 di Metro TV terhadap minat menonton program 360. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis / Akademis Manfaat aspek teoritis merupakan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Untuk itu penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat teoritis / akademis yang bermuara pada pemberian kontribusi bagi pengembangan khasanah Ilmu Komunikasi, khususnya dalam pengaruh konten program 360 di Metro TV terhadap minat menonton program 360. 1.4.2 Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi Metro TV. 2. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk memahami pengaruh konten program 360 di Metro TV terhadap minat menonton program 360. 3. Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu proses pembelajaran guna menambah serta mengembangkan wawasan, pengalaman serta pengetahuan dalam memahami Ilmu Komunikasi beserta gejalagejalanya yang ada di lapangan. 1.5 Sistematika Penulisan Secara sistematis, penelitian ini ditulis dalam 5 bab. Sistematika penulisan berisi uraian singkat tiap bab untuk menunjukkan alur pemikiran peneliti, yaitu :

5 BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini, diuraikan mengenai latar belakang penelitian, serta alasan mengambil judul tentang Pengaruh konten program 360 di Metro TV terhadap minat menonton program 360. Dalam bab ini juga dipaparkan mengenai rumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan peneltian, dan manfaat penelitian. BAB 2. KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisikan penelitian sebelumnya (state of the art) untuk memperlihatkan perbedaan dan persamaan, yang ada pada penelitian sebelumnya dengan penelitian setelahnya, berupa 3 buah skripsi dan 3 buah jurnal internasional yang berhubungan dengan pembahasan dalam penelitian. Selanjutnya ada landasan teori yang berisi pemaparan beberapa teori konsep yaitu teiri umum seperti teori komunikasi dan teori media massa, teori konten program, serta teori khusus yaitu teori uses and effect serta teori minat, yang bersinggungan erat dengan bidang kajian skripsi yang dibuat. Setelah itu ada kerangka pemikiran yang merupakan uraian konsep pemecahan masalah yang sudah dirumuskan. BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan metodologi metodologi yang digunakan dalam penelitian, yang terdiri dari : pendekatan penelitian, tipe jenis penelitian, metodologi penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, teknik analisis data, analisis regresi, hipotesis, dan operasionalisasi konsep. BAB 4. HASIL PENELITIAN Bab ini menyajikan hasil penelitian yang didapatkan peneliti melalui analisis permasalahan. Bab ini mengurai penyajian data penelitian, pengolahan data penelitian dan pembahasan. Bab ini juga mengurai tentang gambaran umum responden (karakteristik responden dan data unvariat), analisis uji korelasi, analisis uji regresi yang di dalamnya terdapat intrepretasi. BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini, diuraikan mengenai simpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian serta saran-saran yang ditujukan khususnya untuk program acara 360 di Metro TV.

6