BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan perekonomian dewasa ini, pajak merupakan suatu hal yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. karena setiap orang tidak dapat menghindarkan dirinya dari pajak. Pajak merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Erly Suandy (2008), dari segi ekonomi, pajak merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara harus menjalankan pemerintahan dan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. (perusahaan) ke sektor publik. Pemindahan sumber daya tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak memiliki peranan yang sangat penting bagi suatu negara. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya, yaitu kematian dan pajak. Secara umum, hampir seluruh

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor privat

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya mempunyai fungsi penting dalam membangun masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak memberikan kontribusi sebesar 80% (delapan puluh persen) dari

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari rakyat. Oleh karena itu diperlukan partisipasi dari setiap warga negara

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemerintah dalam mencapai tujuan yang bermanfaat untuk mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Pajak bagi pemerintah merupakan sumber pendapatan yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh perusahaan tersebut. Karena alasan inilah setiap perusahaan selalu ingin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan perpajakan terdapat perbedaan antara pemerintah dengan wajib pajak,

BAB I PENDAHULUAN. oleh setiap rakyat sebagai bentuk peran serta dalam pembangunan di negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. berlaku diberbagai negara. Pandiangan (2008:5) menunjukkan bahwa. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber utama penerimaan negara. Penerimaan ini

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya program pemerintahan dan pembangunan nasional yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bagi Indonesia, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar dan potensial

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang utama di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pengeluaran Negara (pemerintah) baik secara rutin

pajak. Data dari Departemen Keuangan Republik Indonesia juga menunjukkan adanya

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini adalah berasal dari sektor perpajakan.

ABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Pajak, Penghematan Pajak. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang (long term return) kepada para pemegang saham yang telah

BAB I PENDAHULUAN. penting sehingga setiap tahun target penerimaan pajak semakin ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pembangunan agar

Abstrak ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan penting dalam Anggaran

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara Republik Indonesia antara lain berasal dari pajak.

BAB I PENDAHULUAN. kewajibannya di bidang perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menciptakan pembangunan yang adil dan merata, maka. pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. besar yang digali terutama dari kemampuan sendiri. Usaha pemerintah untuk. diantaranya dari sektor pajak (Lumbantoruan, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pajak memiliki peranan yang sangat penting. Pajak merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pajak Penghasilan (PPh) merupakan pajak yang dipungut kepada obyek

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari setiap perusahaan adalah memperoleh laba yang besar,

BAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan negara yang terbesar dan paling dominan sampai saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan perundang-undangan perpajakan yang mengatur Pajak

ABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Pajak (Tax Planning), Penghematan PPh Terutang. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi daya beli (purchasing power) atau kemampuan belanja

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dimana persaingan menjadi semakin ketat dan bersifat global,

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya sektor privat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai keinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan dari sektor pajak dapat dikatakan sebagai primadona dalam

BAB I PENDAHULUAN. banyak penduduknya, dan sebagai negara yang sedang membangun masih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian An Inguiry Into The Nature and Causes of the Wealth of Nation

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan Negara dari perpajakan dalam APBN selalu meningkat, misalkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Dalam upaya meningkatkan, memaksimalkan serta melancarkan

BAB I PENDAHULUAN. kalinya dilakukan pembaruan sistem perpajakan nasional melalui reformasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih besar bagi pemerintah untuk menggalakkan segala potensi yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. merupakan potensi yang sangat besar dalam pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang berada dalam masa pembangunan, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan penerimaan negara tersebut, maka perlu adanya penyempurnaan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. secara keuangan. Sedangkan bagi Pemerintah, pajak merupakan pendapatan yang

Banyak perusahaan yang mengidentikkan membayar pajak sebagai beban sehingga perusahaan akan berusaha meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara harus melakukan kegiatan pembangunan demi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba

BAB I PENDAHULUAN. berupaya untuk meminimalkan beban pajak perusahaan. Perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama perusahaan profit eriented adalah. meningkat untuk setiap periode, dimana hal ini dimaksudkan untuk

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional demi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Pemerintah

KONSEP DAN KERANGKA MANAJEMEN PERPAJAKAN (Disampaikan pada Pra Perkuliahan M2B Program Pascasarjana UPI, 25 Agustus 2007)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Menurut Prof. Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi pajak menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang sampai dengan saat ini sedang giat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dan sejalan dengan sikap sosial dari masyarakat tersebut. Menurut Warren (2008:2),

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Sementara fungsi sebagai pengaturan dimaksudkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di negara Indonesia dan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. negara yang utama. Lebih kurang 70% APBN bersumber dari pajak. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. maupun pengeluaran pembangunan. Pentingnya penerimaan pajak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar bagi suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Laba perusahaan dalam perpajakan digunakan sebagai dasar. perhitungan pajak. Dalam UU KUP No. 28 Tahun 2007, pajak merupakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Penelitian Dalam kehidupan perekonomian dewasa ini, pajak merupakan suatu hal yang harus dikelola dengan baik kerena setiap orang tidak dapat mengindarkan dirinya dari pajak. Pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor privat (perusahaan) ke sektor publik di mana pemindahan sumber daya ini tidak diikuti dengan manfaat yang langsung dirasakan oleh pembayar pajak. Orang yang membayar pajak dan yang tidak membayar pajak, orang yang membayar pajak besar dan yang membayar kecil, semuanya memiliki hak yang sama dari pemerintah untuk menggunakan jalan raya, jembatan, dan fasilitas umum lainnya, serta mendapatkan pelayanan yang sama untuk pengurusan SIM, KTP, dan sebagainya. Oleh karena itu, adalah wajar bila setiap Wajib Pajak berusaha untuk meminimalkan beban pajaknya, bahkan Wajib Pajak cenderung untuk melakukan usaha penghindaran pembayaran pajak. Sedangkan di lain pihak, pemerintah memerlukan dana yang berasal dari pajak sebagai sumber penerimaan penting yang akan digunakan membiayai pengeluaran negara baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan (Fungsi Budgetair) serta untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial ekonomi (Fungsi Regulerend). 1

Membayar pajak bukanlah merupakan tindakan yang sederhana, tetapi terdapat banyak hal yang bersifat emosional karena pada dasarnya tidak seorangpun yang senang membayar pajak. Maka dari itu, Wajib Pajak akan berusaha untuk melakukan manajemen pajak agar beban pajak yang ia keluarkan tidak terlalu besar. Anggapan bahwa pajak yang dibayarkan selalu dikorupsi oleh para pejabat negara juga mendorong Wajib Pajak untuk melakukan manajemen pajak. Upaya untuk manajemen pajak dimulai dengan perencanaan pajak (tax planning). Namun perencanaan pajak ini sering dikonotasikan secara negatif sebagai upaya dari Wajib Pajak dalam merekayasa usaha dan transaksi yang ditujukan agar utang pajak berada dalam jumlah yang seminim mungkin. Padahal sebenarnya perencanaan pajak merupakan cara untuk melakukan pemenuhan kewajiban perpajakan yang optimal dengan tidak melanggar aturan perpajakan. Optimal di sini diartikan bahwa Wajib Pajak membayar pajaknya, tetapi tidak melebihi jumlah yang seharusnya dibayar. Dalam pelaksanaannya, Wajib Pajak seringkali enggan untuk membayar pajak. Wajib Pajak akan melakukan perlawanan yang bersifat pasif maupun aktif. Perlawanan yang bersifat pasif dapat dikarenakan perkembangan intelektual dan moral masyarakat yang masih rendah, sistem perpajakan yang (mungkin) sulit dipahami masyarakat, dan sistem kontrol tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Sedangkan perlawanan yang bersifat aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara langsung ditujukan kepada fiskus dengan tujuan menghindari pajak. Wajib Pajak harus tetap memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku dan 2

menggunakan srtategi di bidang perpajakan yang digunakan, seperti memanfaatkan pengecualian dan potongan yag diperkenankan serta memanfaatkan hal-hal yang belum diatur dalam peraturan perpajakan yang digunakan sehingga upaya-upaya yang dilakukan tidak bertentangan dengan hukum. Hal ini disebut tax avoidance. Namun pada kenyataannya, banyak Wajib Pajak yang melakukan usaha-usaha ilegal dengan sengaja, yang disebut penggelapan pajak (tax evasion). Dengan tingginya tingkat kolusi di Indonesia, maka sangat mudah bagi setiap Wajib Pajak untuk dapat melakukan penggelapan pajak seperti memberikan data keuangan palsu atau menyembunyikan data. Hal ini tentu hanya menguntungkan beberapa pihak saja, dan merugikan banyak pihak, khususnya rakyat. Dengan demikian sangatlah wajar bila suatu perusahaan berusaha untuk melakukan penghematan pajak agar dapat mengoptimalkan laba perusahaannya. Oleh karena itu penulis mengajukan skripsi yang berhubungan dengan perancanaan pajak pada suatu perusahaan dalam rangka mengefisiensikan beban pajaknya dengan judul Peranan Tax Planning Dalam Mengefisiensikan Pembayaran Pajak Penghasilan (Studi kasus Perusahaan Perseorangan X di Bandung) 1.2 Identifikasi Masalah Dalam melakukan penghematan pajak, pihak manajemen harus membuat perencanaan yang matang tanpa menentang aturan perpajakan yang berlaku serta menghindari pembayaran pajak yang tidak perlu. Adapun rumusan masalah penelitiannya adalah sebagai berikut: 3

1. Apa saja kendala yang dihadapi perusahaan dalam mengelola kewajiban pajaknya? 2. Apakah penerapan tax planning dalam pengelolaan keuangan Perusahaan Perseorangan X dapat mengefisiensikan pembayaran pajak penghasilan? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara pajak penghasilan sebelum dan sesudah diterapkannya perencanaan pajak? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki maksud dan tujuan untuk: 1. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi perusahaan dalam mengelola kewajiban pajaknya. 2. Mengetahui seberapa jauh peranan penerapan perencanaan pajak (tax planning) dalam mengefisiensikan pembayaran pajak pengasilan. 3. Mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara pajak penghasilan terutang sebelum dan sesudah diterapkannya perencanaan pajak. 1.4 Kegunaan Penelitian Penulis mengharapkan agar hasil dari penelitian ini dapat memberikan kegunaan sebagi berikut: 4

1. Bagi penulis a. Menambah pemahaman penulis tentang masalah perpajakan, khusunya mengenai perencanaan pajak dalam rangka mengefisiensikan beban pajak terutang suatu perusahaan tanpa melanggar Ketentuan Umum Perpajakan. b. Mengetahui bagaimana perusahaan melakukan penghematan pajak. c. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Strata 1. 2. Bagi perusahaan Sebagai masukan yang berguna dalam mengendalikan pengeluaran pajak tanpa melanggar Ketentuan Umum Perpajakan serta dapat memperoleh hal yang bermanfaat dalam usaha untuk mengoptimalkan laba perusahaan. 3. Bagi masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk memperluas wawasan bagi yang memerlukan informasi menganai perencanaan pajak. 1.5 Rerangka Pemikiran dan Hipotesis Setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah atas penghasilan yang diterimanya. Oleh sebab itu bagi perusahaan pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih perusahaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa kebanyakan perusahaan didirikan dengan tujuan memperoleh laba 5

semaksimal mungkin. Berdasarkan fakta ini, dapat disimpulkan bahwa perusahaan akan selalu berusaha untuk meminimalkan beban pajak yang harus dibayarnya untuk mengoptimalkan laba perusahaan. Perusahaan dalam menyelenggarakan pembukuannya haruslah disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau di Indonesia sesuai dengan standar akuntansi yang disusun oleh Ikatan Akuntansi Indonesia. Namun prinsip akuntansi yang berlaku umum tidak selalu sama/sesuai dengan peraturan perpajakan. Oleh karena itu perlu adanya penyesuaian terhadap pembukuan perusahaan (dalam hal ini laporan keuangan) agar sesuai dengan peraturan perpajakan. Penyesuaian ini yang sering disebut dengan rekonsiliasi fiskal atau koreksi fiskal. Setelah dilakukan rekonsiliasi fiskal, maka dapat diketahui selisih antara laba komersial dan laba fiskal sehingga dapat dilakukan pencarian peluang untuk penghindaran pajak melalui analisis laporan keuangan komersial yang disusun oleh perusahaan. Peluang penghindaran pajak tersebut meliputi memaksimalkan pendapatan yang dikecualikan, memaksimalkan biaya-biaya fiskal, dan meninimalkan tarif. Dari ketiga peluang tersebut, dapat dilakukan perencanaan pajak (tax planning) yaitu dengan memaksimalkan biaya-biaya fiskal. Perencanaan pajak adalah proses mengorganisasi usaha Wajib Pajak atau kelompok Wajib Pajak sedemikian rupa sehingga utang pajaknya, baik pajak penghasilan maupun pajak-pajak lainnya, berada dalam posisi paling minimal, sepanjang hal itu dimungkinkan baik oleh ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan maupun secara komersial (Zain, 2003:43). 6

Suatu perencanaan pajak yang tepat akan menghasilkan beban pajak yang minimal yang merupakan hasil dari perbuatan penghematan pajak dan atau penghindaran pajak yang dapat diterima oleh fiskus dan sama sekali bukan penyelundupan pajak yang tidak dapat diterima oleh fiskus dan tidak akan ditoleril. Dalam perencanaan pajak juga perlu dipahami praktik administrasi perpajakan seperti penagihan dan teknik-teknik pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh otoritas pajak, berikut kebijakan Direktur Jendral Pajak dalam melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, terutama terhadap peraturan-peraturan yang seringkali dan secara terus menerus berubah-ubah sehingga dapat mengakibatkan perencanaan pajak yang sudah disusun, mungkin sudah tidak dapat dipergunakan lagi, akibat adanya perubahan tersebut. Maka dari itu dalam proses perencanaan pajak sangat dibutuhkan informasi yang up to date tentang perubahan tersebut. Perencanaan pajak tidak pula terlepas dari sistem pemungutan yang dianut di Indonesia yaitu self-asessment. Self-asessment adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang. Dengan sistem ini maka Wajib Pajak diwajibkan menghitung, memperhitungkan, dan membayar sendiri jumlah pajak yang seharusnya terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, sehingga penentuan besarnya pajakyang terutang berada pada Wajib Pajak sendiri. Pajak yang dikenakan atas laba yang diperoleh Wajib Pajak badan disebut Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan). PPh Badan ini merupakan salah satu unsur pengeluaran terbesar pada pajak perusahaan. Oleh karena itu sangat penting bagi 7

perusahaan untuk melakukan perencanaan dalam pembayaran pajaknya. Pada dasarnya perencanaan pajak ini dilakukan dengan berusaha semaksimal mungkin membiayakan semua pengeluaran menurut pajak yang dapat dikurangkan dan memaksimalkan penghasilan yang menurut pajak bukan objek pajak atau tidak dikenakan pajak. Sebagai perusahaan untuk dapat melakukan perencanaan pajak dengan baik harus memahami peraturan perpajakan yang berlaku, serta mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam Undang-Undang Perpajakan. Hal yang paling utama dari perencanaan pajak adalah peningkatan laba yang cukup berarti dan pembayaran pajak yang seminimal mungkin sehingga perusahaan dapat berkembang dengan pesat. Berdasarkan rerangka pemikiran di atas, dapat ditarik suatu hipotesis bahwa Tax planning berperan dalam mengefisiensikan pembayaran pajak penghasilan perusahaan. 1.6 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analitis, yaitu dengan melukiskan variabel demi veriabel secara sistematis, sehingga dapat diperoleh suatu gambaran yang jelas atas objek yang diteliti dan kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan serta rekomendasi yang diperlukan. 8

1.6.1 Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan teknik penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research). 1. Penelitian Lapangan (Field Research), yang dilakukan dengan melakukan penelitian langsung terhadap objek yang diteliti. Hasilnya berupa data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber penelitian. Penelitian lapangan ini dilakukan dengan (Sekaran, 2000:222): a. Wawancara (interview), yaitu dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada pejabat yang berwenang untuk memperoleh gambaran mengenai perusahaan secara umum seperti: sejarah perkembangan perusahaan, gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan uraian tugasnya, serta hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. b. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung atas objek yang diteliti untuk memperoleh gambaran perusahaan yang diteliti dengan jelas. c. Studi dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen perusahaan yang diperlukan. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yang dilakukan dengan mencari literatur, buku, jurnal, materi perkuliahan dan lain sebagainya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti (Sekaran, 2000:61-65). 9

1.6.2 Analisa Statistik Analisa Tax Planning dalam mengefisiensikan pembayaran pajak penghasilan menggunakan Paired Sample T Test atau Uji dua sampel berpasangan dengan menggunakan prosedur SPSS. 1.7 Waktu dan Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Perusahaan Perseorangan X yang bertempat di Jalan Sukajadi No.207, Bandung. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2008 sampai selesai. 10