A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat penulis simpulkan sebagai berikut : Ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan tingkat kesegaran jasmani siswa kelas IV, V dan VI SD Negeri I Pacekelan, Kecamatan Purworejo dengan r hitung sebesar 0,429 lebih besar dari r tabel = 0,2199. B. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan kesimpulan di atas, penelitian ini memiliki implikasi, yaitu: 1. Bagi siswa akan lebih termotivasi untuk menjaga pola makan dan mengkonsumsi makanan dengan gizi yang memadai karena akan meningkatkan tingkat kesegaran jasmaninya. 2. Bagi guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan proses belajar mengajar berupaya meningkatkan tingkat kesegaran jasmani siswa dengan menganjurkan untuk mengikuti pelajaran pendidikan jasmani dan olah raga dengan baik dan memotivasi siswa untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi yang memadai. 3. Bagi orang tua selalu berupaya agar anaknya mengkonsumsi makanan dengan gizi yang cukup karena akan mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani maupun tingkat prestasi akademiknya di sekolah. 4. Bagi sekolah berusaha meningkatkan status gizi dan tingkat kesegaran jasmani siswanya khususnya bagi siswa yang memiliki status gizi maupun tingkat kesegaran jasmani yang masih kurang. 46
C. Keterbatasan Penelitian Meskipun berbagai upaya telah dilakukan agar mendapat data yang akurat, namun demikian adanya berbagai keterbatasan yang bersifat teknis maupun non teknis, maka perlu dikemukakan beberapa hal berkaitan dengan keterbatasan yang muncul dalam penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Pengukuran status gizi masih menggunakan pegukuran anstropometri berdasarkan berat badan dan tinggi badan belum didukung pemeriksaan kesehatan yang berhubungan dengan status gizi. 2. Keterbatasan waktu dan tenaga mengakibatkan terkadang pelaksanaan penelitian tidak sesuai dengan petunjuk di instrumen penelitian. Hal ini juga mengakibatkan kurang maksimalnya hasil penelitian D. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas ada beberapa saran yang dapat disampaikan yaitu: a. Bagi guru pedidikan jasmani hendaknya selalu mengupayakan tingkat kesegaran jasmani dalam kondisi optimal misalnya memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran pendidikan jasmani dengan baik, melakukan olah raga rutin dan menganjurkan siswa mengkonsumsi makanan dengan gizi yang memadai. b. Bagi siswa agar selalu melakukan aktivitas fisik baik di sekolah maupun di luar sekolah serta merubah pola hidup yang lebih baik. 47
c. Bagi orang tua agar selalu meningkatkan gizi dan tingkat kesegaran jasmani putra putrinya melalui pola makan yang benar, seimbang dan sesuai dengan kebutuhan d. Bagi penelitian berikutnya sebaiknya perlu dipersiapkan teknik pengumpulan data yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil penelitian. 48
49
50
DAFTAR PUSTAKA Agung Wibowo. (2003). Hubungan Antara status Gizi Dengan Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Akuntasi. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Andi Suhendra. (2004). Dasar Dasar Kepelatihan.Jakarta: universitas Terbuka. Arma Abdullah. (1994). Dasar Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Asmira Sutarto. (1980). Ilmu Gizi. Jakarta: Aqua Press. Asparno Mardjuki dan Satoto.(1979). Peningkatan Gizi Masyarakat Dalam Rangka Menunujang Pembangunan Daerah. Jogjakarta: Pusat Ilmiah dan Pembangunan Regional Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. (2011). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers. Djoko Pekik Irianto. (2004). Pedoman Praktis Berolahraga Untuk Kebugaran dan Kesehatan. Yogjakarta: Andi Offset.. (2006). Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogjakarta: Andi Offset.. (2007). Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogjakarta: Andi Offset. Endang Poerwanti dan Nur Widodo. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Malang: Universitas Muhammadiyah. G. Kartasapoetra dan H. Marsetyo.(1995) Ilmu Gizi Korelasi Gizi Kesehatan dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.. I Dewa Nyoman Supariasa, dkk. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Krisna Fitriyanto. (2011). Hubungan Status Gizi dan tingkat Kesegaran Jasmani Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Siswa Kelas Atas SD Negeri Cungkuk Kecamatan Tempel Tahun Pelajaran 2010-2011. Skripsi: Prodi Pendidikan Jasmani Keehatan Dan Rekreasi. FIK. UNY. 49
Letizia Murwani, (2000). Hubungan Status Gizi dan tingkat Kesegaran Jasmani Siswa SD Negeri 1 Sariharjo Ngaglik Sleman Skripsi: Prodi Pendidikan Jasmani Keehatan Dan Rekreasi. FIK. UNY. Marsetyo. (1995). Ilmu Gizi. Jakarta: Rineka Cipta. Moeljono Wiryoseputro. (1995). Kesehatan Olahraga Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Moh Nasir. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Muhajir. (2005 ). Teori Dan Praktik Pendidikan Jasmani. Bandung: Yudistira. Rusli Lutan. (2002). Menuju Sehat Dan Bugar. Departemen Pendidikan Nasional. Saifuddin Azwar. (1995). Metode Penelitian. Jogjakarta: Pustaka Pelajar Soekirman, (2000). Ilmu Gizi Dan Aplikasinya Untuk Keluarga dan Masyarakat Departemen Pendidikan Nasional. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suhardjo. (2008). Perencanaan Pangan Dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Penerbit Bina Aksara Sunita Almatsier. (2002) Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Surtiyo Utomo dan Suwandi. (2008). Penjasorkes Pendidikan Jasmani dan Olahraga Jakarta: Bumi Aksara. Sutrisno Hadi. (1995). Metodologi Research Jilid IV. Jogjakarta: Andi Offset. Syamsu Yusuf. LN. (2004) Psikologi Perkembangan Anak Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya. TKJI Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk umur 10-12 tahun. Jakarta: Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Tahun 2010. Yunusul Hairy. (2004). Dasar-dasar Kesehatan Olahraga. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.. 50
51