BAB I PENDAHULUAN. terluas ( hektare) di dunia setelah kawasan karst di Cina dan Vietnam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. adalah Kabupaten Bojonegoro. Terdapat suatu tempat wisata yang disebut

BAB IV PEMBAHASAN. perancangan media promosi geomorfologi karst rammang-rammang berbasis. alam sebagai identitas Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. Wonogiri, sebuah Kabupaten yang dikenal dengan sebutan kota. GAPLEK dan merupakan salah satu Kabupaten di Indonesia yang

KARST MAROS PANGKEP MENUJU GEOPARK DUNIA (Tinjauan dari Aspek Geologi Lingkungan) Slamet Nuhung Penyelidik Bumi Madya DESM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Perancangan Media Promosi Geomorfologi Karst Rammang-rammang Berbasis alam Sebagai Identitas Kabupaten Maros Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bawean sebagai objek wisata alam utama kabupaten Gresik. mengunjungi pulau Bawean tergolong kurang memuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. ragaman, diantaranya sejarah, budaya dan keindahan alamnya. Begitu banyak

BAB I PENDAHULUAN. yaitu budaya, lingkungan hidup, sosial, ilmu pengetahuan, peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Namun kawasan wisata alam ini masih belum memaksimal potensi

SALINAN. Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN KAWASAN KARS DI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi para wisatawan yang merupakan petualang-petualang yang ingin

Otonomi daerah yang mulai diterapkan, memacu setiap daerah mencari. peluang untuk meningkatkan pendapatan daerahnya masing-masing.

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR : 1518 K/20/MPE/1999 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN KARS MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam programnya Wonderful of Indonesia yang diharapkan memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk fenomena pelarutan batuan lain, seperti gypsum dan batu garam. 1

GEOMORFOLOGI DAN GEOLOGI FOTO GL PEGUNUNGAN PLATEAU DAN KARST

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fajra Adha Barita, 2015

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas masyarakat dan dapat menambah rasa cinta tanah air

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. Hamparan karst di Indonesia mencapai km 2 dari ujung barat sampai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Merapi, Singgalang, dan Sago menjadi daya tarik Kota Bukittinggi. Kota yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sejarah. Salah satunya adalah Makam Bung Karno. Makam Bung Karno

Gambar 18. Kondisi Jalan Menuju Tapak

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar didunia. Memiliki potensi

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

1. PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity. peningkatan perekonomian negara (Mula, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi wisata yang dapat menarik perhatian para wisatawan mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. cukup banyak dengan beribu-ribu pulau, keanekaragaman pesona alam, suku,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Desa Mulo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta (Sumber: Triple A: Special Province of Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang

BUPATI BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. yang secara khas berkembang pada batu gamping dan/atau dolomite sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bentanglahan (landscape ecosystem), yang selanjutnya dipakai sebagai dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur. Fenomena permukaan meliputi bentukan positif, seperti

BAB I PENDAHULUAN. satu alternatif pembangunan, terutama bagi negara atau daerah yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

PARIWISATA KOTA MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN GAYA DESAIN NEW SIMPLICITY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang Pernyataan Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia terkenal dengan pariwisatanya yang menawarkan keindahan

6 PERTIMBANGAN KAWASAN KARST DALAM PENYUSUNAN ZONASI TNMT

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Bab ini membahas tentang proses produksi sarana komunikasi visual yang

BAB I PENDAHULUAN. Wisata alam dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan wisata yang

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA DANAU

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. memiliki ragam budaya yang berbeda satu sama lain. Keragaman budaya ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai luas daratan ± 5.632,86 Km². Bali dibagi menjadi 8 kabupaten dan 1 Kota

2015 ANALISIS POTENSI EKONOMI KREATIF BERBASIS EKOWISATA DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional Kerinci Seblat

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pariwisata. Desa wisata biasanya dikembangkan pada kawasan

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal seputar penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Prioritas Ekosistem Karst Dengan Perkembangan Ekonomi Masyartakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menikmati suatu obyek dan daya tarik wisata secara sukarela, meskipun hal

C. Batas Wilayah Secara administratif area pendataan berada di Desa Bandung Rejo dan Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PERANAN MEDIA VISUAL TERHADAP DAYA TARIK WISATA DI MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

I. PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu yang sangat panjang perhatian pembangunan pertanian

BAB I PENDAHULUAN. setiap kali Kraton melaksanakan perayaan. Sepanjang Jalan Malioboro adalah penutur cerita bagi setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xvi. 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sulawesi Selatan menyimpan sejumlah ragam potensi wisata. Potensi itu tak hanya wisata pantai, air terjun maupun kulinernya. Salah satu kabupaten yang memiliki kekayaan alam, budaya dan peninggalan sejarah di Provinsi Sulawesi Selatan adalah Kabupaten Maros. Terdapat kawasan gugusan karst terluas (45.000 hektare) di dunia setelah kawasan karst di Cina dan Vietnam yang berada di Dusun Rammang-Rammang Desa Salenrang Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Karst Rammang-rammang menyimpan banyak potensi di bidang wisata alam terutama panorama alami keindahannya, namun pemerintah daerah Kabupaten Maros belum melakukan kegiatan promosi karst Rammang- Rammang dengan optimal, perlu dilakukan upaya promosi yang lebih intensif dan terfokus dengan mempertimbangkan aspek peluang pasar potensial wisatawan tanpa merusak karst rammang-rammang. Untuk mengenalkan karst Rammang-rammang di mata dunia dibutuhkan media promosi. Tujuan penelitian ini adalah merancang media promosi geomorfologi Karst Rammang-Rammang berbasis alam sebagai identitas KabupatenMaros Sulawesi Selatan. Rammang-rammang dikenal karena keindahan sungai yang berada pada sela-sela gugusan karst yang menjulang tinggi karena biasanya karst adalah lahan gersang dan tandus. Bentuk lahan KarstRammang-rammang juga memiliki nilai keindahan karena bentukannya yang unik, yaitu berupa bukit-bukit 1

2 berbentuk kerucut, kubah, menara, dan gua dengan stalagmit serta stalaktit-nya. Kawasan karst kaya akan nilai-nilai ekonomi non tambang, antara lain kekayaan fenomena alam, keanekaragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan keanekaragaman budaya. Keindahan karst Rammang-Rammang tersebut merupakan perpaduan antara alam dan manusia, yang telah mampu menjadi magnet kuat untuk menjadikan karst Rammang-Rammang sebagai destinasi wisata yang di unggulkan. Menurut Ira Prayuni R.A (2013) dalamjurnal yang berjudul Perancanganlanskapkoridorsungaipute di kawasan karst Rammang-Rammang sebagai kawasan geowisata mengatakan kawasan perbukitan karst Rammang- Rammang merupakan salah satu dari tiga kawasan karst di dunia dengan potensi geodiversity, biodiversity dan cultural diversity sebagai karst tower World Heritage. Pada umumnya kawasan karst identik dengan bentang alam yang kering dan gersang. Namun, keunikan kondisi bentang alam di kawasan karst Rammang Rammang cukup subur dan terdapat aliran Sungai Pute yang memiliki lebar 2 meter sampai 40 meter. Kawasan karst yang dialiri sungai hanya ada dua di dunia, yaitu kawasan karst Guilin dan kawasan karst Rammang Rammang Indonesia. Tahun 2001 UNESCO sebagai World Heritage Site mengakui destinasi Rammang-Rammang sebagai karst terbesar kedua, terluas, terpanjang, terindah di dunia serta telah menjadi kawasan konservasi Taman NasionalBantimurung Bulusaraung (TNBB). Karst merupakan sumber daya alam non hayati yang tidak dapat diperbaharui karena proses pembentukannya membutuhkan waktu ribuan sampai

3 jutaan tahun. Geomorfologi Karst menjelaskan proses pembentukan suatu keindahan, keunikan, serta pentingnya kawasan karst baik itu sebagai penopang fungsi ekologi maupun sebagai akuifer air yang memenuhi air baku bagi ratusan ribuan masyarakat yang hidup di dalamnya (KadirHarun, 2012:158). Karst merupakan bentang alamp ada batuan karbonat yang bentuknya sangat khas berupa bukit, lembah, dolina, uvala, polje, sistem perguaan dan adanya jaringan sungai bawah tanah. Kawasan Karst Maros merupakan salah satu karst tropis dunia yang berkembang secara baik dan termasuk dalam tipe Holokarst. Holokarst merupakan tipe karst yang mempunyai bentang alam lengkap yang terbentuk dari pelarutan batuan karbonat yang sangat mudah larut (HaryonodanAdji, 2004). Berdasarkan peta geologi regional (Sukamto, dkk.,1982), batuan penyusun kawasan karst Maros adalah batuan karbonat Formasi Tonasa yang berumur Eosen - Miosen (51-16 jutatahunlalu). Menurut H.Samsir Kepala Bagian Umum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maros dalam sosialisasi sadar wisata tahun 2016 mengatakan untuk saat ini Rammang-rammang menjadi fokus utama pengembangan potensi wisata di Maros dan harus dipertahankan karena wisata seperti ini tidak ada di tempat lain. Keistimewaan kawasan karst Rammang-rammang semakin lengkap dengan adanya aliran Sungai Pu te yang diapit oleh hamparan sawah, rumpun nipah, 17 rumah-rumah panggung milik penduduk kampung berua, menara karst, taman batu, gua karst, jembatan karst semuanya merupakan perpaduan alam yang begitu indah.

4 Memanfaatkan pesona alam yang daya tarik utamanya untuk menikmati keindahan tiap bentukan alam yang ada di karst Rammang-rammang dan tata lingkungannya. Pariwisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam, baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budidaya sehingga memungkinkan wisatawan memperoleh kepuasaan tersendiri terhadap destinasi wisata tersebut, serta wisatawan juga mendapatkan pengetahuan dan pengalaman sehingga menumbuhkan inspirasi untuk melestarikan karst Rammang-rammang dan cinta terhadap alam. Pesona alam karst Rammang-rammang dapat dioptimalkan melalui promosi baik itu secara lokal maupun internasional. Media promosi berperan penting, tidak hanya untuk mengembangkan potensi wisata yang dimiliki oleh Karst Rammang-Rammang tetapi memberikan informasi dan pesan kepada masyarakat luas mengenai fungsi Karst serta panorama keindahan alam yang hanya dimiliki oleh Karst Rammang-Rammang Maros yang mengandung begitu banyak ilmu pengetahuan geologi (geologi heritage) yang perlu untuk diketahui dan dilestarikan dan dapat meningkatkan wisatawan dari luar daerah Maros maupun Sulawesi Selatan. Menurut Buchari Alma (2006:179), promosi adalah: Sejenis komunikasi yang memberikan penjelasan dan menyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen. Menurut Pujiyanto (2003:97), promosi dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain: melalui promosi penjualan, publisitas umum dan periklanan. Memanfaatkan media periklanan saat ini banyak digunakan para pelaku industri

5 dari berbagai bidang. Hal ini dikarenakan media promosi periklanan sangatlah efektif dan efisien karena dapat memberikan informasi yang jelas terhadap segmen tertentu, dan mempunyai daya bujuk (persuasif) yang kuat. Memberikan identitas berupa visual bahwa Karst Rammang-Rammang hanya terletak di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan melalui media promosi. Sehingga bisa membuat suatu identitas bahwa Maros identik dengan Karstnya yang mempesona. Manusia memberikan makna dan menginternalisasikan makna pada suatu objek, tempat, suasana, orang-orang yang ada dalam lingkungan simbolik mereka sebagai bagian dari adat, kesenian, ilmu pengetahuan dan budaya yang terus berkembang (Kusrianto, 2009:72 ). Promosi bukanlah sesuatu yang baru dalam industri pariwisata, namun promosi dapat berlangsung efektif apabila pelaku industri melakukan hal-hal seperti mengidentifikasi sasaran (masyarakat), menentukan respon yang diharapkan, memilih pesan, memilih media penyampian, dan mengumpulkan feedback atas promosi yang dilakukan. Dengan adanya media promosi maka dapat mengenalkan Karst Rammang-Rammang Maros untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara, sekaligus memberikan informasi pengetahuan baru mengenai fungsi Karst dan potensi yang ada di Rammang-Rammang ke benak pengunjung untuk mengingat Karst Rammang-Rammang sebagai suatu wisata alam yang harus dilestarikan.

6 1.2 RumusanMasalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, hal yang menjadi rumusan masalah dalam perancangan ini adalah : Bagaimana merancang media promosi geomorfologi Karst Rammangrammang berbasis alam sebagai identitas Kabupaten Maros Sulawesi Selatan? 1.3 BatasanMasalah Agar pembahasan dalam laporan ini terfokus dan tidak terlalu meluas, maka di perlukan batasan-batasan mengenai permasalahan, yaitu sebagai berikut: a. Perancangan ini difokuskan pada pembuatan buku referensi dan media promosi Karst Rammang-rammang Maros Sulawesi Selatan. b. Membuat logo sebagai bagian dari merancang media promosi Karst Rammang-rammang Maros Sulawesi Selatan c. Objek perancangan ini meliputi Kawasan Karst, Taman batu dan Sungai Pute karena di Rammang-Rammang terdapat wisata lainnya seperti telaga, dan gua-gua bersejarah d. Perancangan media promosi hanya meliputi :iklan majalah, poster, video teaser, brosur dan merchandise: kaos, stiker, topi, totte bag. 1.4 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai Tugas Akhir ini adalah:

7 a. Merancang buku referensi dan media promosi geomorfologi Karst Rammang-rammang berbasis alam sebagai identitas KabupatenMaros Sulawesi Selatan b. Mempromosikan kawasan Karst Rammang-rammang, taman batu, dan sungai pute c. Merancang media promosi meliputi: iklan majalah, poster, video teaser, brosur, merchandise. 1.5 Manfaat Perancangan media promosi Karst Rammang-rammang Maros Sulawesi Selatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yang dihasilkan melalui penelitian ini adalah diharapkan menjadi referensi bagi kalangan akademis, khususnya mahasiswa Desain Komunikasi Visual dalam hal perancangan serupa. Perancangan media promosi ini juga dapat menjadi referensi bagi peniliti lain dalam melakukan penelitian terhadap masalah yang sama pada media promosi. 2. ManfaatPraktis Manfaat yang bersifat terapan diharapkan dapat membuat Karst Rammang-rammang lebih dikenali oleh khayalak umum tentang fungsi Karst yang menjadi sumber air baku bagi ribuan masyarakat yang ada di sekitarnya dan potensi yang dimiliki Karst Rammang-rammang. Penelitian ini juga diharapkan bisa diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten

8 Maros, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maros dan Sulsel dalam mempromosikan Karst Rammang-rammang dengan baik tanpa merusak Karst itu sendiri.