BAB I PENDAHULUAN. maupun manufaktur memiliki harapan agar memperoleh laba pada tingkat tertentu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (1979). Mendasari dugaan bahwa pengumuman perubahan cash dividend

BAB 1 PENDAHULUAN. Dividen merupakan bentuk pengembalian (return) diluar capital gain yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perusahaan pasti dibutuhkan dana yang dimana dana tersebut dimiliki oleh para

BAB I PENDAHULUAN. kas kepada para pemegang sahamnya (Grinblatt dan Titman, ). Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. para pemegang sahamnya melalui peningkatan nilai perusahaan. Perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Judul : Pengaruh Investment Opportunity Set, Leverage, Free Cash Flow, dan Collateral Assets pada Dividend Policy pada Perusahaan Sektor

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi sinyal

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian investasi baik dalam bentuk pendapatan dividen (dividend yield)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya dunia usaha didominasi oleh kelompok perusahaan milik

BAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan. Menurut Hartono (2008:29) pasar modal memungkinkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat kebijakan dividend payout ratio memiliki dampak penting bagi banyak

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan industri. Perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan bagian dari keuntungan yang diperoleh suatu. perusahaan yang didistibusikan kepada para pemegang sahamnya.

BAB I PENDAHULUAN. industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat berkembang dan tumbuh guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dinilai berdasar dampaknya pada harga saham biasa perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang masuk dalam industri barang konsumsi yang terdapat di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh profitabilitas, arus kas bebas, dan investment

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah mencari pendapatan atau tingkat pengambalian investasi (return), yang. upaya menghasilkan laba seoptimal mungkin.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Investasi merupakan suatu penanaman modal yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum BUMN

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan, Jaminan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan

Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set. (pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) memiliki

BAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak. menunggu tersedianya dana operasi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu tempat kegiatan yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut harus ditahan dalam perusahaan (Riyanto, 2001:265). Kebijakan dividen

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan perusahaan dapat didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. modal di Indonesia karena berfungsi sebagai perantara bagi pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dana yang sangat besar untuk mampu bersaing di pasar global.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perusahaan dicerminkan dari Laporan Keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividen merupakan salah satu keputusan penting perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling (1976)

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus sebagai peta atau performance karena melalui kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pembangunan di Indonesia kian tahun semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. negara tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

BAB 1 PENDAHULUAN. Zaman dan tekonologi sudah semakin berkembang, perusahaan harus dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuntungan bagi investor yaitu keuntungan berupa dividend. gain. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern),

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wahyudi dan Pawestri (2006) perusahaan didirikan dengan. tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keadaan perekonomian di Indonesia pada saat ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. proporsi dana dan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan bagian dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan melihat tingkat perkembangan dunia pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. konflik kepentingan antara prinsipal dan agen, kontrak yang tidak lengkap, serta

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukannya. Hal ini dikarenakan dividen merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba merupakan salah satu tolak ukur yang digunakan dalam penilaian kinerja perusahaan. Setiap perusahaan yang bergerak dibidang jasa, dagang, maupun manufaktur memiliki harapan agar memperoleh laba pada tingkat tertentu sebagai tujuan perusahaan yang harus dicapai. Informasi mengenai laba perusahaan dapat membantu pemilik atau pihak lain dalam menilai kinerja perusahaan maupun kekuatan laba perusahaan di masa yang akan datang (Putri, 2015). Menurut Wet dan Mvita (2013) laba bersih dibagi menjadi dua bagian yaitu saldo laba dan dividen. Laba ditahan dapat diinvestasikan kembali dan diperlakukan sebagai sumber dana jangka panjang. Namun, dividen harus didistribusikan kepada pemegang saham dalam rangka memaksimalkan kekayaan pemegang saham, karena pemegang saham telah menginvestasikan uang mereka dengan harapan diuntungkan secara finansial. PSAK No. 23 merumuskan dividen sebagai distribusi laba kepada pemegang saham sesuai dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu. Para investor cenderung akan memilih perusahaan yang mampu menghasilkan pengembalian modal yang tinggi dan mampu untuk mempertahankan serta mempertinggi tingkat pertumbuhannya secara terus menerus. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor mempunyai tujuan yaitu mencari pendapatan atau tingkatan pengembalian investasi baik berupa pendapatan dividen maupun 1

pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya. Dalam hubungannya dengan pendapatan dividen, para investor umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil karena dapat mengurangi ketidakpastian investor dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan. Bagi para investor faktor stabilitas dividen akan lebih menarik daripada dividend payout ratio yang tinggi. Stabilitas di sini dalam arti tetap memperhatikan tingkat pertumbuhan perusahaan yang ditunjukkan oleh koefisien dengan arah yang positif. Bagi investor, pembayaran dividen yang stabil merupakan indikator prospek perusahaan yang juga stabil dengan demikian resiko perusahaan juga relatif lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang membayar dividen tidak stabil (Sartono, 2001). Brigham dan Gapenski (1996) menyatakan bahwa setiap perubahan dalam kebijakan pembayaran dividen akan memberikan dua dampak yang berlawanan. Apabila dividen akan dibayarkan semua, kepentingan akan cadangan dapat terabaikan. Namun, bila akan ditahan semua maka kepentingan pemegang saham akan uang kas terabaikan. Untuk menjaga kedua kepentingan itu, pihak manajemen perusahaan harus mengambil kebijakan dividen ( dividend policy) yang optimal. Kebijakan dividen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah profitabilitas. Profitabilitas berupa kelebihan penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi (Harahap, 2001: 226). Menurut Badu (2013) profitabilitas telah menjadi penentu dari kebijakan dividen selama bertahun-tahun, hal ini lah yang menjadikan profitabilitas faktor penting dalam mempengaruhi kebijakan dividen.semakin tinggi tingkat laba maka 2

semakin besar tingkat pembayaran dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. Hal ini sesuai dengan Signaling Theory yang menjelaskan bahwa pihak manajemen akan membayarkan dividen untuk memberi sinyal mengenai keberhasilan perusahaan membukukan profit(wirjolukito et al. 2003). Lintner (1956)menyimpulkan bahwa perusahaan hanya akan meningkatkan dividen apabila laba meningkat. Hal ini menunjukkan perusahaan selalu berusaha meningkatkan citranya dengan cara setiap peningkatan laba akan diikuti dengan peningkatan porsi laba yang dibagi sebagai dividen. Faktor lain yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah investment opportunity set (IOS). IOSmenjadi salah satu tolak ukur untuk melihat nilai perusahaan yang nantinya akan dijadikan pertimbangan dalam kebijakan pembayaran dividen. Myers (1977) menggambarkan nilai suatu perusahaan sebagai sebuah kombinasi aset yang dimiliki dengan pilihan investasi dimasa depan. Menurut Gaver dan Gaver (1993) investment opportunity set merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen di masa yang akan datang, yang pada saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return yang lebih besar. Oleh karena itu investment opportunity set adalah komponen-komponen dari nilai perusahaan dan merupakan hasil dari pilihan-pilihan untuk membuat keputusan investasi yang dilakukan perusahaan di masa yang akan datang. Apabila kondisi perusahaan sangat baik maka pihak manajemen akan cenderung lebih memilih investasi baru daripada membayar dividen yang tinggi (Ahmad, 2009). Pernyataan tersebut di dukung oleh Residual of Dividen Payments Theory 3

yangmenjelaskan bahwapembayaran dividen dilakukan jika perusahaan memiliki dana sisa setelah membiayai investasi yang memiliki net present value (NPV)positif dengan menggunakan pendapatan perusahaan yang ditahan (retained earning). Apabila perusahaan tidak memiliki dana sisa maka tidak ada pembayaran dividen yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan likuiditas sebagai variabel moderasi untuk menguji apakah likuiditas memperkuat atau memperlemah pengaruh profitabilitas dan investment opportunity set terhadap jumlah dividen yang dibayarkan. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Tingginya tingkat likuiditas menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan membayar dividen yang dijanjikan (Palino, 2012). Hal ini didukung oleh teori yang dikemukakan Riyanto (1995) yang menyatakan bahwa likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan untuk menetapkan besar kecilnya dividen yang akan dibagikan kepada investor. Semakin tinggi likuiditas perusahaan, maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Keberadaan likuiditas yang tinggi akan menimbulkan adanya perbedaan kepentingan antara pemilik perusahaan dengan manajemennya. Pihak manajemen akan menahan kas untuk melunasi hutang atau meningkatkan investasi. Di sisi lain, pemegang saham mengharapkan dividen kas dalam jumlah relatif besar karena ingin menikmati hasil investasi pada saham perusahaan. Kondisi inilah yang dipandang teori agensi sebagai konflik antara prinsipal dan agen (Jensen, 1976). Pemegang saham berusaha menjaga agar pihak manajemen tidak terlalu banyak memegang kas 4

karena kas yang banyak akan menstimulus pihak manajemen untuk menikmati kas tersebut bagi kepentingan dirinya sendiri. Sedangkan pihak manajemen akan membatasi arus kas keluar berupa dividen kas yang berjumlah terlalu besar dengan alasan mempertahankan kelangsungan hidup, menambah investasi untuk pertumbuhan atau melunasi hutang (Suharli dan Oktorina, 2005). Pada perusahaan yang membukukan keuntungan tinggi ditambah likuiditas yang lebih baik, maka semakin besar jumlah dividen yang dibagikan. Pada perusahaan yang menginvestasikan dana lebih banyak akan menyebabkan jumlah dividen tunai yang dibayarkan berkurang (Suharli, 2007). Adapun beberapa data mengenai variabel yang akan diteliti pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut: Tabel 1.1Data Keuangan Sampel Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Nama Perusahaan Tahun DPR (%) PROF (%) IOS (%) LIKUID (%) PT Surya Toto Tbk 2012 41,99 15,49-1,00 44,60 PT Unilever Indonesia Tbk 2013 41,26 13,54 5,59 50,85 2012 93,77 40,37 8,09 3,04 2013 94,51 42,13 4,64 3,36 Sumber : Annual Report IDX Tahun 2012-2013 (diolah) Melalui Tabel 1.1 dapat dilakukan analisis sementara pengaruh variabelvariabel bebas terhadap dividend payout ratio (DPR). Analisis sementara tersebut untuk mengetahui konsistensi pengaruh profitabilitas, investment opportunity set, dan moderasi likuiditas dengan variabel bebas terhadap DPR. Tabel diatas 5

menunjukkan pada tahun 2013 rasio keuangan PT Surya Toto Tbk memiliki likuiditas ( cash ratio) yang lebih besar jumlah presentasenya jika dibandingkan dengan tahun 2012 yakni 6,25% (50,85% -44,60%), investment opportunity set (IOS) lebih tinggi 6,59%, namun rasio profitabilitas (PROF) turun menjadi 13,54% sehingga jumlah pembagian dividen (DPR) menjadi lebih kecil 0,73%. Dapat diartikan bahwa pada saat perusahaan memiliki kesempatan investasi yang tinggi di dukung oleh keadaan likuiditas yang baik sedangkan rasio profitabilitas rendah maka perusahaan akan memilih untuk menahan kas keluarnya demi ekspansi perusahaan yang berakibat pada pembagian dividen yang semakin kecil. Contoh lain dapat dilihat pada perhitungan rasio keuangan PT Unilever Indonesia Tbk, ketika rasio investment opportunity set (IOS) menurun 3,45% (4,64%-8,09%) sedangkan rasio profitabilitas meningkat sebesar 1,76% (42,13%- 40,37%) didukung oleh likuiditas yang mengalami kenaikan 0,32%maka rasio kebijakan dividen (DPR) mengalami peningkatan sebesar 0,74%. Hal ini berarti jika profitabilitas perusahaan yang tinggi di dukung oleh likuiditas perusahaan yang baik dengan keadaan IOS yang rendah maka perusahaan akan memilih untuk mendistribusikan laba berusahaan yang berakibat pembagian dividen semakin besar. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan pengujian beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Arif dan Fatima (2013) yang meneliti pengaruh profitabilitas dan investment opportunity set terhadap kebijakan dividen pada perusahaan non financial yang terdaftar di Karachi Stock Exchange tahun 2005-2010. Hasil penelitian tersebut membuktikan 6

bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan dan investment opportunity set berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Penelitian serupa yang dilakukan oleh Waswa et al. (2014) dan Adediran dan Alade (2013) juga menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif. Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Demirgunes (2015) danyakub, dkk.(2014)yang membuktikan bahwa profitabilitas memiliki hubungan yang negatif terhadap kebijakan dividen. Penelitian lain yang dilakukan oleh Putri (2012) dan Sunarto (2004) menyimpulkan bahwa investment opportunity set berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mawarni (2014) dan Mela Mustofia (2014) yang menghasilkan investment opportunity set berhubungan secara negatif dengan kebijakan dividen. Penelitian mengenai kebijakan dividen telah banyak dilakukan namun hasil yang ditunjukkan masih tidak konsisten, sehingga membuat penelitian dengan dasar kebijakan dividen ini masih menarik untuk dilakukan. Adanya kesenjangan hasil penelitian ( research gap) terdahulu di duga karena terdapat variabel lain yang memperkuat atau memperlemah pengaruh variabel bebas terhadap kebijakan dividen sehingga menimbulkan pemikiran peneliti untuk menggunakan variabel moderasi dalam penelitian ini. Perbedaan penelitian ini dengan penelitianpenelitian sebelumnya yaitu penelitian ini menggunakan variabel likuiditas sebagai variabel moderasiyang pada penelitian sebelumnya belum pernah digunakan sebagai variabel pemoderasi antara variabel bebas dengan variabel terikatnya.penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan rentang waktu penelitian tahun 2012 sampai dengan 7

2014. Sektor manufaktur di pilih karena merupakan jumlah sektor yang paling banyak terdaftar di Bursa Efek Indonesia bila dibandingkan sektor lainnya. Hal itu menunjukkan bahwa peran sektor industri manufaktur dalam perekonomian di Indonesia menempati posisi dominan. Selain itu sektor manufaktur merupakan sektor yang paling banyak membagikan dividen kepada pemegang saham (Mayangsari, 2015). Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul Likuiditas Memoderasi Pengaruh Profitabilitas dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Kebijakan Dividen. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah. 1) Apakah profitabilitas berpengaruh pada kebijakan dividen? 2) Apakah investment opportunity set berpengaruh pada kebijakan dividen? 3) Apakah likuiditas mampu memperkuat pengaruh profitabilitas pada kebijakan dividen? 4) Apakah likuiditas mampu memperkuat pengaruh investment opportunity set pada kebijakan dividen? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan pokok permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas pada kebijakan dividen. 8

2) Untuk mengetahui pengaruh investment opportunity set pada kebijakan dividen. 3) Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas pada kebijakan dividen dengan likuiditas sebagai variabel moderasi. 4) Untuk mengetahui pengaruh investment opportunity set pada kebijakan dividen dengan likuiditas sebagai variabel moderasi. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis sebagai berikut: 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dalam rangka pengembangan khasanah ilmu pengetahuan, khususnya mengenai kebijakan dividen dan beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. 2) Kegunaan Praktis (1) Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada literatur kebijakan dividen tentang profitabilitas, investment opportunity set, dan likuiditas sebagai variabel moderasi yang dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. (2) Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk pihakpihak yang berkepentingan dalam perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan bisnis yang rasional dan dapat memberikan 9

manfaat sebagai tambahan informasi bagi penentuan kebijakan khususnya tentang kebijakan dividen. (3) Bagi Investor Penelitian ini diharapakan memberikan kontribusi bagi pengguna laporan keuangan, khususnya investor dalam pengambilan keputusan investasi saham, terutama dalam menilai kualitas informasi laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab. Secara garis besar, isi dari masing-masing bab dijelaskan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai landasan teori dan konsep yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang dapat digunakan sebagai dasar acuan penelitian, pembahasan hasil penelitan sebelumnya yang relevan dengan skripsi ini, hipotesis penelitian, dan kerangka pemikiran. 10

BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini, yang meliputi lokasi penelitian atau ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan. BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang deskripsi hasil dan pembahasan penelitian. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup yang memuat simpulan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya dan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 11